Daftar isi
Setelah membahas alat musik Maluku, kali ini akan kita bahas alat musik sunda.
Alat musik Jawa Barat sangat beragam. Mulai dari angklung, kendang, calung, hingga yang lainnya.
Namun mungkin kamu tidak menyadari bahwa alat musik tradisional yang biasa kamu lihat atau mainkan ternyata dari Jawa Barat. Berikut beberapa alat musik khas suku sunda.
Dalam seni musik, suling adalah alat musik tradisional Sunda yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup.
Alat musik ini memiliki empat hingga delapan lubang (tergantung dengan kebutuhan lagu) yang berfungsi untuk mengatur melodi yang dihasilkan dari suling.
Untuk suara yang dihasilkan dari Suling sendiri tergolong halus, merdu, melengking, dan mendayu-dayu jadi sangat cocok jika dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya.
Di dalam budaya Sunda suling yang sering dipakai adalah suling yang berlubang empat sampai enam saja.
Kecapi atau biasa disebut Kacapi merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat yang dipakai sebagai alat musik utama dalam tembang Sunda (mamaos Cianjuran).
Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Kecapi sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu perahu dan sinter.
Sedangkan menurut fungsinya, kecapi juga dibagi menjadi dua jenis yaitu; kecapi induk dan kecapi anak.
Jenis alat musik ini berbentuk kotak yang berbahan dasar kayu dan memiliki dawai berjajar diatasanya yang berfungsi sebagai resonator kecapi.
Kecapi memiliki nada yang menyatu sehingga menimbulkan sensasi kangen, damai, sekaligus kegetiran.
Dilihat dari bentuknya jentreng tidak jauh beda dengan kecapi yang sama-sama berasal dari Jawa Barat.
Namun, jika dilihat lebih dekat akan terlihat jelas perbedaannya yaitu jika kecapi memiliki 15-20 dawai.
Sedangkan untuk alat musik jentren mempunyai ukuran lebih kecil dengan dawai berjumlah 7 buah.
Umumnya alat musik ini terbuat dari bahan kayu kembang (kenanga) ataupun kayu nangka.
Cara memainkan jentreng yaitu dengan dipetik menggunakan jari-jari kanan seperti telunjuk, jari tengah, dan ibu jari digunakan untuk memetik nada yang tinggi.
Sementara untuk telunjuk jari tangan kiri digunakan untuk menyentuh nada yang rendah.
Rebab merupakan alat musik tradisional Jawa Barat, dan termasuk jenis alat musik gesek yang cara memainkannya sama seperti biola.
Dalam bahasa Sunda rebab dikenal dengan nama lengek dan orang yang memainkannya disebut ngelengek.
Awalnya rebab terbuat dari tembaga dan memiliki 2 sampai 3 senar/ dawai. Namun seiring berjalannya waktu bahan dasar rebab pun memiliki perubahan yaitu menjadi kayu.
Menurut catatan sejarah rebab dibawa oleh para pedagang Timur Tengah yang berlayar ke Indonesia pada abad ke-9 masehi.
Alat musik ini merupakan salah satu alat musik yang memiliki umur cukup tua dibanding yang lainnya.
Alat musik tradisional Jawa Barat yang satu ini tergolong unik. Cara memainkan karinding adalah dengan meletakannya di bibir, kemudian tepuk bagian pemukulnya supaya tercipta resonansi suara.
Suara karinding muncul dari pergesekan pegangan dan ujung jari yang ditepuk-tepuk.
Biasanya karinding terbuat dari bambu, namun ada juga karinding yang dibuat dari pelepah pohon aren.
Karinding yang dibuat dari bambu dipakai oleh perempuan, sedangkan yang terbuat pohon aren digunakan oleh pemain laki-laki.
Karinding biasanya digunakan sebagai alat pengusir hama di sawah.
Jika dilihat sekilas, calung memiliki bentuk yang tidak berbeda jauh dengan alat musik tradisional Jawa Barat lainnya, angklung.
Biasanya bahan yang digunakan untuk membuat calung adalah bambu jenis awi wulung, atau lebih dikenal dengan nama bambu hitam.
Namun tidak sedikit juga yang menggunakan bambu ater sebagai bahan dasar pembuatan alat musik daerah Jawa Barat ini.
Calung tergolong ke dalam alat musik tradisional yang dipukul. Cara memainkannya bergantung pada jenis calungnya, yaitu calung rantay dan calung jinjing.
Untuk calung rantai, kamu harus memukulnya dengan dua tangan dengan posisi duduk bersila.
Sedangkan untuk calung jinjing, kamu bisa memainkannya dengan menggunakan tangan kanan saja, dan tangan kiri untuk memegang alat musik tradisional tersebut.
Angklung sudah pasti alat musik tradisional Jawa Barat yang tidak asing lagi untuk kamu.
Angklung merupakan alat musik tradisional yang multitonal atau bernada ganda.
Alat musik ini terbuat dari bambu yang dipotong ujungnya dan dibunyikan dengan menggoyangkannya.
Suara yang dihasilkan alat musik tradisional Jawa Barat angklung adalah dari benturan badan bambu sehingga menghasilkan bebunyian yang memiliki nada-nada.
Alat musik tradisional Jawa Barat ini tergolong dalam alat musik idiofon, yang maksudnya menghasilkan suara dari getaran keseluruhan alat musik itu sendiri.
Arumba adalah ensemble atau gabungan beberapa alat musik yang berbahan dasar bambu.
Pada akhirnya, arumba berkembang menjadi sebuah musikal dan jenis musik tersendiri.
Alat musik tradisional arumba terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Alat musik tradisional Jawa Barat yang terakhir adalah celempung. Celempung terbuat dari kulit bambu dengan memanfaatkan resonansi yang ada dalam ruas batang bambu untuk menghasilkan suara.
Satu senar celempung disetel dengan menggunakan nada pelog, dan satunya lagi disetel dengan nada slendro.
Instrumen Gamelan Siteran menggunakan celempung dan siter sebagai ciri khasnya.
Alat musik tradisional Jawa Barat yang berikutnya adalah jenglong. Kamu mungkin tidak terlalu familiar dengan alat musik ini, namun jenglong memiliki peran sebagai kerangka lagu dan alat musik untuk membuat suara dasar.
Kamu bisa memainkan jenglong dengan cara dipukul dengan menggunakan pemukul khusus.
Pemukul alat musik jenglong biasanya dilapis dengan rajutan benang atau bahan wol untuk membuatnya menjadi empuk.