Kimia

Asam Sulfat: Pengertian – Sifat dan Kegunaannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehidupan manusia tidak lepas dari adanya aktivitas sehari-hari. Aktivitas sehari-hari manusia pula didukung oleh hadirnya peralatan dan atau benda-benda yang memudahkan aktivitasnya tersebut.

Mulai dari peralatan dan atau benda-benda dengan bahan alami atau dikenal dengan sebutan organik hingga bahan tidak alami (buatan) dikenal dengan sebutan anorganik.

Bahan organik ataupun bahan anorganik sama-sama memiliki nilai fungsinya masing-masing. Salah satu bahan dengan kandungan unsur tidak alami yaitu asam sulfat.

Unsur dan atau senyawa dengan nama lain asam belerang ini merupakan salah satu unsur dan atau senyawa dengan peran penting dalam proses pembuatan peralatan atau benda-benda dalam aktivitas manusia sehari-hari.

Apa itu Asam Sulfat?

Ketika kata asam sulfat mendarat di bagian indera pendengaran, mungkin hanya sebagian telinga yang akrab dengan kata tersebut. Zat dan atau unsur satu ini merupakan zat dan atau unsur yang masuk dalam kategori asam mineral tidak alami.

Asam mineral dengan nama lain asam belerang ini pula masuk dalam golongan asam dengan reaksi keras dengan sifat korosif. Artinya, ketika zat dan atau unsur daripada asam belerang ini bertemu atau dipadukan dengan zat dan atau unsur lain, dapat menimbulkan kerusakan pada zat dan atau unsur lain tersebut.

Tentunya hal ini dapat membawa bahaya serta kerugian. Eksistensi daripada asam mineral golongan tidak alami ini memiliki karakteristik yaitu dengan warna bening dan tanpa aroma.

Kehadiran daripada asam mineral dengan nama akrab asam belerang ini pula memegang akses dengan bisa menghisap molekul air ketika dipadukan dengan unsur dan atau zat lain.

Eksistensi daripada asam mineral tidak alami ini didapatkan dengan melalui tiga cara, diantaranya yaitu dengan ekstraksi belerang, pengubahan belerang menjadi belerang dioksida, serta pengubahan belerang dioksida menjadi sulfur trioksida.

  • Ekstraksi belerang: sesuai dengan namanya, yaitu asam belerang, tentunya asam mineral satu ini mengalami proses ekstraksi dari belerang untuk menghasilkan asam sulfat. Belerang banyak berasal dari minyak bumi. Minyak bumi tersebut pula mengandung sulfur, yang nantinya dapat digunakan dalam kehadiran asam sulfat.
  • Pengubahan belerang menjadi belerang dioksida: belerang dalam bentuk cair harus diubah ke belerang dioksida sebelum dapat menghasilkan asam sulfat. Belerang dalam bentuk cair tersebut dibakar dalam suhu mencapai 1000oK.
  • Pengubahan belerang dioksida menjadi sulfur trioksida: dalam tahap ini, belerang dioksida diubah menjadi sulfur trioksida. Sulfur trioksida lalu dipanaskan kembali hingga mencapai suhu 700oK dan diubah ke bentuk asam sulfat.

Sifat Asam Sulfat

Seluruh zat dan atau unsur memegang karakteristiknya masing-masing. Karakteristik daripada zat dan atau unsur tersebut harus diketahui secara mendalam. Hal ini karena masing-masing zat dan atau unsur memberikan gambaran reaksi berbeda. Salah satu zat dan atau unsur yaitu diantaranya adalah asam sulfat.

Asam sulfat atau dikenal dengan nama lain asam belerang merupakan salah satu zat dan atau unsur yang harus dihindari. Zat dan atau unsur satu ini merupakan golongan asam mineral tidak alami. Secara kasat mata, zat dan atau unsur satu ini memiliki warna bagai air putih, yakni tidak berwarna serta tidak memancarkan aroma.

Asam dengan nama lain asam belerang ini masuk dalam deretan asam mineral tidak alami atau dapat disebut dengan anorganik. Asam mineral tidak alami satu ini memegang karakteristik dengan titik lebur mencapai skala 10oC. Sedangkan titik didihnya mencapai skala 300oC.

Asam mineral satu ini pula hadir dengan eksistensi tidak ramah bagi kalangan makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena asam mineral satu ini memiliki sifat korosif, yaitu sifat menghancurkan zat dan atau unsur lain yang berhubungan dengannya.

Jadi, setiap reaksi dari unsur dan atau zat lain ketika bertemu dengan asam sulfat dapat meleburkan unsur dan atau zat lain tersebut. Dapat dipastikan bahwa unsur dan atau zat lain tersebut mengalami kerusakan dan tidak utuh lagi.

Secara garis besar, asam sulfat memiliki sifat kimia. Pada sifat kimianya, asam sulfat dapat bereaksi dengan unsur air, unsur basa, serta unsur logam.

Asam sulfat jika disatu padukan dengan unsur air menghasilkan didihan daripada ion hidronioum. Unsur basa dipadukan dengan asam sulfat mendatangkan garam sulfat. Sedangkan unsur logam dengan asam sulfat memberikan berupa gas hidrogen dan logam sulfat.

Kegunaan Asam Sulfat

Suatu zat dan atau unsur yang ada di dunia tentunya memegang peran dan manfaatnya tersendiri. Tidak terkecuali bagi asam sulfat. Asam sulfat merupakan asam mineral yang tidak ramah bagi anggota tubuh makhluk hidup. Meski demikian, asam mineral satu ini bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari manusia.

Kegunaan asam mineral nonalami satu ini memegang peran besar dalam industri-industri di bidang automotif, logam, besi, hingga di bidang farmasi.

Pada industri logam dan besi, asam mineral satu ini digunakan dalam memberikan manfaat yaitu sebagai pengusir karat. Pada industri otomotif, digunakan sebagai pembuatan baterai mobil. Sedangkan pada bidang farmasi, digunakan untuk pembuatan obat untuk kemoterapi.

Bahaya Asam Sulfat

Asam sulfat hadir dengan sejuta manfaat. Meski demikian, asam sulfat pula mengandung bahaya di dalamnya. Dengan membawa sifat korosif, dirinya sangat bahaya bagi sistem-sistem jaringan pada tubuh makhluk hidup.

Apabila unsur dan atau zat daripada asam mineral satu ini tidak sengaja dipercikan ke wilayah indera makhluk hidup, seperti mata dan kulit, tentunya dapat mengakibatkan bagian indera tersebut mengalami kerusakan.

Karena adanya sifat korosif yang dimiliki, asam sulfat mampu menghancurkan jaringan pada mata dan kulit itu sendiri. Tentunya hal ini sangat berbahaya.

Selain dapat merusak bagian luar tubuh, jika cairan asam sulfat masuk ke dalam organ dalam tubuh tentunya sangat tidak mengundang manfaat. Kerusakan organ tentunya dapat menghampiri apabila cairan asam mineral tersebut masuk ke dalam tubuh.  

Kesimpulan Pembahasan

Di dalam kehidupan makhluk hidup dikenal peralatan dan atau benda-benda dengan bahan alami atau dikenal dengan sebutan organik hingga bahan tidak alami (buatan) dikenal dengan sebutan anorganik. Bahan organik ataupun bahan anorganik sama-sama memiliki nilai fungsinya masing-masing. Salah satu bahan dengan kandungan unsur tidak alami yaitu asam sulfat.

Zat dan atau unsur satu ini merupakan zat dan atau unsur yang masuk dalam kategori asam mineral tidak alami. Asam mineral dengan nama lain asam belerang ini pula masuk dalam golongan asam dengan reaksi keras dengan sifat korosif.

Eksistensi daripada asam mineral tidak alami ini didapatkan dengan melalui tiga cara, diantaranya yaitu dengan ekstraksi belerang, pengubahan belerang menjadi belerang dioksida, serta pengubahan belerang dioksida menjadi sulfur trioksida.

Asam mineral tidak alami satu ini memegang karakteristik dengan titik lebur mencapai skala 10oC. Sedangkan titik didihnya mencapai skala 300oC.

Kegunaan asam mineral nonalami satu ini memegang peran besar dalam industri-industri di bidang automotif, logam, besi, hingga di bidang farmasi. Meski demikian, asam sulfat pula mengandung bahaya di dalamnya. Dengan membawa sifat korosif, dirinya sangat bahaya bagi sistem-sistem jaringan pada tubuh makhluk hidup.