Daftar isi
Paul Cezanne, salah satu pelukis terkenal asal Prancis yang punya nama besar sebagai pelukis era Post-Impressionist. Sebagian besar karyanya berbentuk pemberontakan terhadap era impresionis yang menjadi inspirasi Pablo Picasso pelukis asal Spanyol dalam mengembangkan aliran kubisme.
Paul Cezanne sangat ahli dalam desain, permainan warna dan komposisi yang tampak dalam goresannya yang repetitif dan memiliki karakter yang kuat. Berikut kita akan membahas tentang Paul Cezanne mulai dari kelahirannya hingga akhir hayatnya termasuk beberapa karyanya yang terkenal.
Paul Cezanne lahir di Aix-en-Provence Prancis pada tanggal 19 Januari 1839. ia merupakan anak dari pasangan Louis Auguste Cezanne dan Anne Elisabeth Honorine Aubert. Ayahnya berprofesi sebagai banker. Karena latar belakang inilah, sang ayah juga menginginkan Paul Cezanne mengikuti jejak sang ayah untuk berkecimpung di dunia perbankan saat dewasa nanti. Namun keinginan sang ayah ditolak oleh Paul Cezanne yang nantinya sering memicu terjadinya konflik antara dirinya dengan sang ayah
Sejak tahun 1859 sampai 1851, Cezanne bersekolah di Aix dengan jurusan ilmu hukum. Disini ia juga mulai belajar dan mengembangkan bakat seninya melalui pelajaran kesenian. Pada masa ini ia bertemu dengan Emile Zola, seorang penulis yang nantinya menjadi sahabat dekat Paul Cezanne. Ia merasa seni adalah dirinya.
Hal ini lah yang menyebabkan ia keluar dari sekolah dan menentang keinginan ayahnya. Pada tahun 1861, ia bersama Zola keluar dari Aix dan pindah ke Paris. Tapi pada akhirnya sang ayah menghormati keputusan Paul Cezanne dan memberikan dukungan penuh kepadanya sehingga ia dapat berkarir dan mempelajari seni dengan nyaman.
Di Paris, Cezanne berkenalan dengan beberapa seniman hebat seperti Camille Pissarro, Auguste Renoir dan Claude Monet yang nantiya menjadi tokoh pentig perkembangan impresionisme. Pissarro memberikan pengaruh terhadap gaya lukis Cezanne dan tak jarang mereka akan melukis bersama saling bertukar ide dan memberi saran.
Karya Cezanne pertama kali ikut dalam pameran seni pada tahun 1863 di Salon des Refuses. Tahun 1870, karya-karya Cezanne mengalami perubahan yang sangat besar. Karya Cezanne umumnya akan menampilkan sapuan kuas yang lebih ringan dengan memberi sentuhan warna-warna yang cerah dari pemandangan yang disinari matahari. Gayanya ini sangat berkaitan dengan impresionis. Mulai dari sini jugalah, Cezanne memahami bahwa ia harus melukis langsung dari apa yang dilihatnya di alam.
Pada pameran impresionis yang pertama dan ketiga tahun 1870-an, Paul Cezanne ikut memamerkan karyanya. Namun saat itu ia mendapat kritik dari beberpa pengulas yang membuat dirinya menjauh dari dunia seni Paris selama bertahun-tahun karena ia merasa komentar-komentar itu sangat mengganggunya. Pada tahun 1886, Paul Cezanne menikahi kekasihnya, Hortense Fiquet. Saat itu, karya Cezanne juga mengalami perubahan dengan meninggalkan melukis momen-momen sekilas yang memfokuskan pada perubahan cahaya. Ia memiliki ketertarikan yang lebih pada momen permanen dari lanskap yang ia lihat kemudian memberi warna dan membentuk elemen-elemen dominan pada karyanya.
Cezanne banyak melukis view favoritnya di Prancis yaitu pemandangan Teluk Marseilles di desa L’Estaque. Ia memberikan sentuhan warna yang cerah dan bangunan-bangunan dipecah menjadi bentuk yang memiliki arsitektur kaku. Karena ia meninggalkan impresionis, banyak kritikus seni yang menganggap Paul Cezanne adalah pelukis post-impressionist yang paling terkenal dan berpengaruh.
Pada tahun 1890, Cezanne membuat lukisan dengan judul Pemain Kartu yang ia percayai bahwa laki-laki yang bermain kartu memiliki elemen yang abadi. Mereka akan kembali bermain kartu terus menerus tak peduli kejadian yang sedang terjadi di sekeliling mereka. Tahun 1890 juga lah Paul Cezanne divonis menderita diabetes yang nantinya juga mempengaruhi hidup dan karya lukisnya.
Tahun 1895, Cezanne berkunjung ke dekat Mont Sainte-Victoire tepatnya ke Bibemus Quarries. Disini ia melukis penampakan gunung dengan tambang yang nantinya menjadi insipirasi dalam aliran kubisme. Memasuki tahun-tahun terakhir hidupnya, pertengkaran sering mewarnai hubungannya dengan sang istri. Ditambah lagi kematian sang ibu, Anne pada tahun 1895 membuat kondisi rumah tangga mereka semakin kacau. Puncaknya, ia mencabut segala bentuk warisan untuk istri dan memberikan seluruhnya kepada Paul, putra mereka. Ia sering menghabiskan hari-harinya sendirian tanpa ditemani siapapun.
Pada tahun 1895, ia juga mengadakan pameran tunggal. Namun sayang, pameran ini tidak terlalu menarik antusiasme masyarakat.
Lukisan ini berukuran 73 cm x 92 cm dengan medium cat minyak di atas kanvas. Lukisan yang dibuat pada tahun 1886 ini mengambil Montagne Sainte-Victoire yang terletak di Prancis bagian selatan tepatnya kota Provence sebagai subjeknya. Pada lukisan ini Cezanne memberikan kesan yang tidak terdapat pada alam, namun juga terdapat bagian yang alami jika kita lihat dari pencahayaan dn pemilihan warnanya.
Lukisan ini berukuran 60 cm x 73 cm dengan medium cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini rampung pada tahun 1894 yang sudah mulai dikerjakan Cezanne setahun sebelumnya. Lukisan ini juga menjadi cikal bakal terciptanya aliran kubisme dalam dunia lukis. Tercatat ada beberapa orang yang pernah menjadi pemilik lukisan ini seperti Ambroise Vollard, seorang dealer asal Paris, Paul Rosenberg, dan juga Carroll Carstairs Gallery. Lukisan ini laku pada tanggal 10 Mei 1999 di Sotheby’s Kota New York.
Lukisan ini berukuran 47.5 cm x 57 cm dengan medium cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini rampung pada tahun 1895 yang sudah mulai dikerjakan Cezanne sejak tahun 1894. Lukisan ini menjadikan beberapa pria yang sedang main kartu sebagai subjeknya. Nampak pada lukisan, para pria ini dengan mata tertekan ke arah bawah seolah menggambarkan para pejudi yang sedang mabuk dan bermain kartu bersama-sama. Lukisan The Player Card ini memiliki lima versi. Setiap versi memiliki ukuran, jumlah pemain, dan latar yang berbeda-beda.
Lukisan ini berukuran 37 cm x 45.5 cm dengan medium cat minyak di atas kanvas. Lukisan yang dibuat pada tahun 1901 ini menggambarkan empat tengkorak manusia yang tertumpuk dalam sebuah konfigurasu piramida. Lukisan ini mempunyai latar gelap dengan pencahayaan yang pucat. Cezanne melukis karyanya ini di sebuah studio bernama Cezanne di Aix yang menjadi lokasi ia bekerja sebelum pindah pada tahun 1902 ke studio Les Lauves.
Lukisan ini berukuran 210.5 cm x 250.8 cm dengan medium cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini baru rampung pada tahun 1905 yang pengerjaannya telah dimulai sejak tahun1898. Lukisan ini bahkan belum selesai pada saat kematiannya pada tahun 1906. Lukisan ini merupakan salah satu masterpiece dari seorang Paul Cezanne dan juga salah satu karya seni modern terbaik.
Lukisan ini merupakan karya serentak dari seri Bather. ia menggambarkan mavam-macam pemandian di setiap serinya. Contohnyam pada lukisan Large Bather, ia menggambarkan seorang wanita tanpa busana yang membuat lukisan ini memiliki kerapatan yang bagus tapi juga menghadirkan ketegangan.
Paul Cezanne menghembuskan napas terakhirnya pada 22 Oktober 1906 di Aix-en-Provence, Paris pada usia 67 tahun. Seminggu sebelumnya, ia mengalami pingsan saat sedang membuat sebuah lukisan yang ia kerjakan di luar ruangan. Pada saat itu sedang terjadi badai besar. Paul Cezanne meninggal akibat pneumonia.