Kali ini kita akan membahas mengenai Bystander Effect, berikut pembahasannya.
Pengertian Bystander Effect
Bystander Effect adalah suatu fenomena dimana seseorang lebih memilih untuk diam dan tidak membantu saat terjadi kondisi berbahaya yang menimpa orang lain. Bystander effect terjadi ketika terdapat banyak orang yang ada di lokasi kejadian sehingga muncul perasaan abai karena berharap orang-orang lain yang ada di lokasi yang akan menyelamatkan.
Menurut Sarwono (2009) Bystander dijelaskan sebagai kumpulan orang pada suatu kejadian yang memiliki peran untuk membantu atau hanya diam saja ketika terjadi keadaan darurat.
Faktor yang Mempengaruhi Bystander Effect
- Merasa tidak bertanggung jawab
Kejadian yang sedang dilihat dianggap bukan tanggung jawabnya sehingga orang-orang lebih memilih untuk tidak ikut campur - Merasa takut tertuduh
Ketika dihadapkan pada kejadian yang dianggap berbahaya, seseorang lebih memilih untuk diam karena merasa khawatir apabila pertolongannya malah dianggap orang lain sebagai tindakan kejahatan. Sebagai contoh apabila ada kejadian pencopetan, seseorang yang ingin menolong dengan mengambil tas yang dicopet kemungkinan bisa dianggap sebagai komplotan pencopet. - Tidak memiliki kemampuan untuk menolong
Untuk membantu korban, penolong juga harus memiliki kemampuan. Seperti membantu korban yang tenggelam, apabila tidak memiliki kemampuan berenang, maka penolong tidak dapat membantu korban dan justru membahayakan dirinya.
Contoh Bystander Effect
- Rinda mendapat tugas kelompok yang diberikan oleh gurunya, namun Rinda tidak berpartisipasi dalam melakukan tugas tersebut karena Rinda merasa partisipasinya tidak dibutuhkan karena teman-teman yang lainnya akan mengerjakan tugas tersebut.
- Pak Hadi dalam perjalanan pulang, saat sedang menyetir, Pak Hadi melihat ada kerumunan orang di jalan karena terjadi kecelakaan. Pak Hadi merasa kasihan terhadap korban kecelakaan, namun Pak Hadi tetap melanjutkan perjalanannya karena melihat sudah banyak orang yang ada di lokasi yang kemungkinan telah menolong.