Inversi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan pembalikan susunan bagian kalimat yang berbeda dari susunan yang lazim (misalnya ia makan roti menjadi makan roti ia). Sementara kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Dengan kata lain, kalimat inversi merupakan kalimat memiliki pola urutan predikatnya mendahului fungsi subjek. Selain itu, kalimat inversi umumnya juga mensyaratkan subjek yang takdefinit. Dengan ditempatkannya predikat sebelum subjek, maka akan lebih menekankan makna kalimat tersebut.
Kalimat inversi merupakan kebalikan dari kalimat versi. Kalimat versi berpola S-P-O-K sementara kalimat inversi berpola predikatnya mendahului subjek. Urutan fungsinya subjek, predikat, objek (manasuka) pelengkap (manasuka). Fungsi objek dan pelengkapnya bersifat manasuka.
Agar lebih memahami mengenai kalimat inversi, berikut ini contoh kalimat inversi dalam bahasa Indonesia beserta penjelasan unsurnya.
- Ada seorang pencuri di rumah itu.
- Ada = predikat
- Seorang pencuri = subjek
- Di rumah itu = keterangan
- Ada buah pisang di meja.
- Ada = predikat
- Buah pisang = subjek
- Di meja = keterangan
- Ada perbedaan pendapat antara saya dan dia.
- Ada = predikat
- Perbedaan pendapat = subjek
- Antara saya dan dia = keterangan
- Terdapat kekeliruan dalam artikel itu.
- Terdapat = predikat
- Kekeliruan = subjek
- Dalam artikel itu = keterangan
- Dipotongnya ayam itu dengan menggunakan pisau.
- Dipotongnya = predikat
- Ayam itu = subjek
- Dengan menggunakan pisau = keterangan
- Disiramnya bunga-bunga ini setiap sore.
- Disiramnya = predikat
- Bunga-bunga ini = subjek
- Setiap sore = keterangan
- Dipangkasnya batang pohon rambutan itu karena terlalu rindang.
- Dipangkasnya = predikat
- Batang pohon rambutan itu = subjek
- Karena terlalu rindang = keterangan
- Dicucinya sepatu ayah karena kotor sekali.
- Dicucinya = predikat
- Sepatu ayah = subjek
- Karena kotor sekali = keterangan
- Ada tamu yang mencari ayah.
- Ada = predikat
- Tamu yang mencari ayah = subjek
- Didorongnya gerobak ini setiap pagi.
- Didorongnya = predikat
- Gerobak ini = subjek
- Setiap pagi = keterangan
- Disumbangkannya tas-tas ini ke panti asuhan.
- Disumbangkannya = predikat
- Tas-tas ini = subjek
- Ke panti asuhan = keterangan
- Dibawakannya oleh-oleh untuk kami.
- Dibawakannya = predikat
- Oleh-oleh = subjek
- Untuk kami = keterangan
- Dikupasnya nanas itu dengan hati-hati.
- Dikupasnya = predikat
- Nanas itu = subjek
- Dengan hati-hati = keterangan
- Dibuangnya sampah-sampah ini ke tempat sampah.
- Dibuangnya = predikat
- Sampah-sampah ini = subjek
- Ke tempat sampah = keterangan
- Ditolongnya kucing yang terluka itu.
- Ditolongnya = predikat
- Kucing yang terluka itu = subjek
- Dikerjakannya soal-soal ini dengan penuh semangat.
- Dikerjakannya = predikat
- Soal-soal ini = subjek
- Dengan penuh semangat = keterangan
- Dibagikannya makanan ini kepada masyarakat sekita rumahnya.
- Dibagikannya = predikat
- Makanan ini = subjek
- Kepada masyarakat sekitar rumahnya = keterangan
- Disimpannya uang itu ke dalam saku bajunya.
- Disimpannya = predikat
- Uang itu = subjek
- Ke dalam saku bajunya = keterangan
- Dibelinya buah rambutan itu di pedagang keliling yabg sering lewat rumahnya.
- Dibelinya = predikat
- Buah rambutan itu = subjek
- Di pedagang keliling yang sering lewat rumahnya = keterangan
- Diikatnya sayur-sayuran ini untuk dijual di pasar.
- Diikatnya = predikat
- Sayur-sayuran ini = subjek
- Untuk dijual di pasar = keterangan
- Dibuatkannya mobil-mobilan dari kerdus bekas.
- Dibuatkannya = predikat
- Mobil-mobilan = subjek
- Dari kerdus bekas = keterangan
- Dilipatnya baju-baju ini
- Dilipatnya = predikat
- Baju-baju ini = subjek
- Ada orang yang mencari ibu.
- Ada = predikat
- Orang yang mencari ibu = subjek
- Dipindahkannya meja rias ini dengan hati-hati.
- Dipindahkannya = predikat
- Meja rias ini = subjek
- Dengan hati-hati = keterangan
- Sakit sekali kakiku ini.
- Sakit sekali = predikat
- Kakiku ini = subjek