Bahasa Indonesia

10 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Ulasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penulisan yang baik menurut tata aturan baku di Indonesia harus sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan (EYD). Dari sekian banyak penulis, ada sebagian tulisan yang masih sering muncul kalimat tidak efektif.

Dalam membaca suatu kalimat di paragraf tersebut pembaca salah mengerti apa yang dimaksud oleh penulis. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh penulis yang menggunakan kalimat tidak efektif.

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat yang jelas. Gagasan dalam kalimat yang ditulis tidak dapat diterima pembaca maksud serta tujuannya.

Hal tersebut menyebabkan pembaca kesulitan membedakan perbedaan gagasan utama dan kalimat utama. Dengan demikian, pesan yang disampaikan penulis gagal dimaknai oleh pembaca. Sehingga, menyebabkan pembaca tidak mengerti isi tulisan yang disampaikan penulis.

Berikut terdapat sepuluh contoh kalimat tidak efektif yang sering kita jumpai.

1.Kalimat Berstruktur Kompak

Kalimat berstruktur kompak terdiri atas unsur pokok berupa subjek dan predikat secara kompak. Apabila ketidakkompakkan terjadi, maka kalimat akan menjadi tidak efektif. Contoh:

Bagi semua pecinta kucing harus memahami uraian berikut ini.

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap. Struktur subjek dan predikatnya tidak ada.

2. Kalimat Paralel

Kalimat paralel merupakan kalimat yang susunannya menggunakan jenis kata yang saling bersinambungan. Hal tersebut dilakukan untuk membedakan perbedaan kalimat utama dan ide pokok di suatu paragraf.

Artinya satu kata dengan kata lainnya berhubungan dengan baik. Unsur dan jenis kata yang digunakan saling berparalel. Contoh:

Seminar yang diikuti para pegawai harus menyertakan susunan laporan, kelengkapan materi seminar, penggambaran kegiatan seminar, dan kesimpulan kegiatan seminar.

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena pengulangan beberapa kata. Selain itu, kalimat tersebut memparalelkan kata susunan dengan kelengkapan, penggambaran dan kesimpulan.

3. Kalimat Hemat

Kalimat hemat merupakan inti dari kalimat efektif. Kalimat hemat menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hipomini, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.

Kalimat hemat sering dijumpai pada jenis paragraf deskripsi objektif. Contoh:

Para peserta upacara serentak memberi hormat, setelah tanda pengibaran bendera merah putih selesai

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena penggunaan subjek yang berulang di kata para peserta upacara.

4. Kalimat Berpadu

Kalimat berpadu adalah kalimat yang memiliki pernyataan kata kerja dan kata depan secara tidak tepat. Contoh:

Segala usulan yang disampaikan peserta rapat pemimpin akan meninjau kembali.”

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena penggunaan kata “akan” di antara subjek dan predikat. Hal tersebut menyebabkan ketidakpaduan kalimat.

5. Kalimat Logis

Kalimat logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal dan pikiran pembaca. Ketidaklogisan dapat muncul karena pemilihan kata atau ejaan yang salah. Contoh:

Pada kesempatan yang berbahagia di hari pernikahan saya ini, saya ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara saya.

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena pemilihan kata yang kurang tepat. Makna tersebut terlihat bahwa yang berbahagia adalah kesempatan, bukan si subjek.

6. Kontaminasi

Kontaminasi adalah merancukan dua struktur benar dan satu struktur salah. Contoh:

Jalan raya di depan rumah saya dilebarkan

Kata dilebarkan menjadi tidak efektif, seharusnya menggunakan kata dibuat lebar.

7. Pleonasme

Pleonasme merupakan pemilihan kata yang berlebihan dan saling tumpang tindih dalam satu kalimat. Contoh:

Para peserta upacara memberi hormat kepada pembina upacara.

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena pemilihan kata “para peserta”. Kata “peserta” sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu kata “para”.

8. Pengaruh Bahasa Asing

Pengaruh bahasa asing mempengaruhi bentuk kalimat menjadi tidak efektif. Susunan bahasa asing yang berbeda dengan bahasa Indonesia membuat perbedaan yang menonjol. Contoh:

“ Saya telah katakan untuk tidak mengikuti saya ( I have told you not to following me)”

Kata tersebut menjadi tidak efektif karena penggunaan kalimat pasif yang salah. Seharusnya “Telah saya katakan…

9. Salah Nalar

Salah nalar dalam kalimat sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Dalam penyampaian kalimat, seringkali diucapkan dengan membuat makna ganda.

Hal tersebut tentunya menyebabkan pembaca sulit menerima maksud penulis. Contoh:

Silahkan bagi yang berkepentingan maju ke depan.”

Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena penggunaan kata “maju ke depan”. Arti kata “maju”adalah “ke depan”, sehingga tidak perlu dijelaskan “maju ke depan”.

10. Kesalahan Pembentukan Kata

Kesalahan pembentukan kata dalam kalimat seringkali membuat kalimat menjadi sulit dimengerti maknanya.

Kalimat yang tidak terstruktur, menjadi penyebab pembaca sulit membaca maknanya .Contoh:

Ayu menyetop taksi di depan gedung sekolah lama.”

Kata tersebut menjadi tidak efektif karena penggunaan kata “menyetop”. Seharusnya menggunakan kata “ menstop” sesuai kaidah tata bahasa Indonesia.

Demikian sepuluh contoh kalimat tidak efektif beserta penjelasannya. Penerapan kalimat tidak efektif seringkali mengganggu pembaca. Informasi penting yang seharusnya diterima menjadi tidak tersampaikan.