Shot merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan lagi dari sebuah film ataupun program televisi. Shot inilah yang nantinya akan membentuk suatu scene yang bisa dinikmati oleh para penonton. Oleh karenanya bisa dibilang bahwa shot ini merupakan bagian terkecil yang sangat penting adanya.
Untuk bisa menampilkan pesan ataupun informasi yang sesuai dengan naskah yang telah ditulis, setiap shot yang diambil haruslah tepat. Baik dari angle pengambilan gambarnya, detail shotnya, proporsinya dan lain sebagainya. Hal yang berkaitan dengan ini seringkali disebut dengan istilah element of the shot.
Secara umum, element of the shot merupakan suatu teori yang lebih ditekankan pada pemberian arti dan makna dari sebuah shot yang telah diambil. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai elemen elemen yang terkandung dalam sebuah shot yang perlu diketahui.
Sebuah shot yang diambil haruslah memiliki motivasi yang mendasarinya. Motivasi inilah yang akan menjadi alasan bagi editor maupun sutradara untuk bisa menggambungkannya dengan shot lainnya sehingga bisa terbentuk satu scene yang bagus.
Tidak hanya itu, motivasi yang terkandung dalam sebuah shot inilah yang juga memberikan alasan mengapa seorang editor harus memotongnya atau justru menggabungkannya dengan shot lainnya. Dalam kata lain, sebuah shot yang diambil tidaklah boleh sembarangan, di dalamnya harus ada tujuan serta arti yang ingin disampaikan pada penonton.
Selain mengandung alasan dan motivasi dari pengambilannya, sebuah shot diharapkan juga mengandung sebuah informasi. Lebih tepatnya informasi yang ingin disampaikan pada para pemirsanya nantinya. Informasi ini bisa dalam bentuk tersurat ataupun tersirat tergantung dari bagaimana sutradara ingin mengarahkan cerita tersebut.
Bahkan tidak jarang, untuk bisa memperjelas informasi atau pesan yang ingin disampaikan pada para penonton, seorang sutradara tidak ragu ragu memilih type shot close up. Hal ini berguna untuk menampilkan setiap detail dari informasi yang dimaksud.
Komposisi merupakan sebuah pengoorganisasian dari elemen elemen visual yang ada dalam videospace atau frame. Elemen visual yang dimaksud ini mencakup property, subjek, dan tata cahaya atau lighting yang digunakan untuk mendukung proses pencahayaan ini.
Komposisi menjadi suatu hal yang penting dalam suatu proses pengambilan gambar. Hal ini karena pengaruhnya terhadap tingkat kenyamanan para penonton nantinya saat menikmati setiap shot yang disajikan.
Terdapat empat unsur yang membuat sebuah shot bisa dikatakan sangat tepat atau memiliki proporsi yang tepat, seperti framing (pembingkaian gambar), illusion of depth (kedalaman gambar), subjek atau objek, dan juga pewarnaan dari setiap shot.
Keempat unsur tersebut harus dipenuhi agar suatu shot bisa dikatakaan memiliki proporsi yang tepat. Apabila salah satunya tidak terpenuhi, shot yang diambil bisa dikatakan kurang tepat.
Sebuah shot tidak akan bisa hidup, tanpa adanya sound yang menyertainya. Sound dalam hal ini bisa mencakup suara dialog dari subjeknya, sound effect ataupun backsound yang mendukung terjadinya suatu peristiwa dalam shot.
Sudut pengambilan suatu gambar jug akan memberikan dampak pada shot yang diambil, Atau bisa dikatakan sudut pengambilan gambar ini memberikan kekuatan sendiri bagi setiap shot yang diambil. Terlebih apabila sudut pengambilan gambar yang diambil adalah point of view, hal ini sangat mempermudah penonton untuk bisa merasa ikut campur dalam cerita yang dibuat.
Sehingga bisa menciptakan suatu suasana yang campur aduk bagi penonton. Selain karena shotnya memiliki proporsi yang tepat, gambar yang diambil juga diharuskan untuk bisa membuat penonton dimainkan emosionalnya.
Continuity ini bisa dibilang kontinuitas atau kesesuaian antara shot satu dengan shot lainnya yang bisa membentuk satu scene utuh yang memiliki makna. Terdapat 5 faktor kontinuitas yang perlu diperhatikan oleh seorang sutradara dalam hal ini, seperti content continuity, movement continuity, position continuity, sound, dan dialog continuity.