Sosiologi

4 Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Prososial Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia merupakan makhluk sosial yang mana dalam hidupnya selalu membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Dalam kata lain, manusia satu dengan manusia yang lainnya saling tolong menolong dan berkaitan satu dengan yang lainnya.

Atas dasar hal itulah, timbulah kesadaran dari setiap individu untuk bisa membantu individu lainnya, entah dalam hal pemenuhan kebutuhan dari segi materi, bantuan dukungan yang akan berdampak pada segi psikologisnya dan lain sebagainya. Yang mana apabila bentuk tindakan seperti itu semakin banyak dilakukan, semakin disadari oleh masyarakat akan meningkatkan rasa toleransi dan kepedulian antar sesama.

Karena seperti yang kita tahu tidak ada manusia yang benar benar bisa hidup sendirian, semandiri apapun orang tersebut tetaplah membutuhkan manusia yang lainnya sewaktu waktu. Perilaku sosial yang seperti ini seringkali disebut dengan perilaku prososial.

Yang mana secara umum diartikan sebagai suatu bentuk tindakan yang memiliki dampak sosial yang  positif baik orang lain. Bentuk tindakan prososial ini seperti memberikan sebagian materi yang dipunya untuk orang lain yang membutuhkannya, memberikan dukungan secara psikologis dan lain sebagainya.

Lalu apa saja sih sebenarnya faktor yang mempengaruhi adanya tindakan prososial ini? Berikut merupakan pemaparan mengenai faktor yang mempengaruhi adanya tindakan prososial yang perlu kita ketahui.

1. Timbulnya Perasaan Selfgain

Selfgain sendiri merupakan sebuah perasaan yang muncul ketika seorang individu sangat menginginkan adanya pengakuan, pujian dan semacamnya ketika dirinya melakukan sesuatu yang positif untuk orang lain. Dalam kata lain, semua tindakan positif yang dilakukannya semata mata ditujukan untuk mendapatkan citra baik dari orang disekitarnya ataupun untuk bisa mendapatkan pengakuan.

Bisa dibilang sebagian besar dari manusia tentunya sangat membutuhkan apa itu yang dinamakan sebagai pengakuan, entah pengakuan sayang, pengakuan atas perbuatan baik dan lain sebagainya. Bahkan tidak hanya itu, tindakan prososial yang dilakukan juga bisa dipengaruhi karena adanya perasaan takut untuk kehilangan orang lain.

Sehingga untuk mencegah hal itu agar tidak terjadi, seorang individu kerap kali melakukan sebuah hal yang lebih untuk orang lain, bahkan bisa sampai diluar batas kemampuannya, hanya untuk membuat orang tersebut tetap bertahan bersamanya.

2. Personal Values

Adapun faktor yang benar benar dipengaruhi oleh faktor internal dari individu tersebut, bisa dibilang timbul karena memang pemahaman dan sikap yang sudah diterapkan dan diajarkan sejak dulu.

Semua bentuk tindakan dan perilaku prososial yang dilakukan tidak memiliki tujuan khusus yang lainnya, selain murni benar benar diperuntukkan guna bisa membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhannya, entah kebutuhan secara materi, psikologis dan lain sebagianya. Murni sebagai bentuk kepeduliannya terhadap orang lain, karena nilai moral yang dimiliki dan yang telah tertanam dalam dirinya.

3. Munculnya Rasa Empati

Tidak bisa dipungkiri jika upaya untuk menolong orang lain atau bentuk tindakan dan perilaku prososial yang lainnya timbul karena memang adanya rasa empati yang mendasarinya. Perasaan yang timbul karena seorang individu bisa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain yang sedang dalam masalah tersebut.

Sehingga timbul keinginan untuk bisa membantunya dengan kekuatan sendiri dan apa yang telah dipunya. Tidak lain dan tidak bukan tujuannya adalah untuk membantu orang lain menyelesaikan masalahnya, atau setidaknya meminimalisir penderitaannya.

4. Faktor Lingkungan Sosial

Keinginan orang lain untuk bisa membantu yang lainnya pun ada dipengaruhi oleh faktor sosial yang ada, yakni faktor lingkungannya. Lingkungan memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dengan faktor internal lainnya untuk bisa membentuk pribadi seseorang. Terlebih bagaimana cara seorang individu untuk bisa memperlakukan orang lain juga.

Dan dalam hal ini, untuk menolong orang lain pun faktor dari lingkungan sosial yang mempengaruhi. Semakin banyak orang yang berada di lingkungannya melakukan tindakan dan perilaku prososial, semakin tinggi pula tingkat keinginan seorang individu untuk bisa membantu pula, melakukan tindakan serupa yang bersumber dari dorongan orang lain.