Fosil: Pengertian – Fungsi dan Bagiannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekarang kita akan membahas tentang fosil. Berikut ulasan lengkapnya.

Pengertian Fosil

Fosil

Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen.

Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. 

Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang.

Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.

Syarat Pemfosilan

Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:

  • Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
  • Mengalami pengawetan
  • Terbebas dari bakteri pembusuk
  • Terjadi secara alamiah
  • Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
  • Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Proses Terjadinya Fosil

Fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen.

Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.

Fungsi Fosil

Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari waktu geologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil.

Organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu dan perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozoikum.

Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia.

Jenis-jenis Fosil

Adpun tipe tipe fosil yang pada umumnya ditemukan adalah sebagai berikut:

  • Fosil Amber- Amber adalah getah pohon atau resin yang telah membatu yang mengandung senyawa terpen yang mudah menguap, sehingga ketika ada organisme yang terperangkap maka akan terawetkan dengan sempurna menjadi fosil.
  • Fosil Jejak (Ichnofossils)- Fosil jejak merupakan rekaman dari aktivitas suatu organisme. Fosil jejak merepresentasikan aktivitas yang terjadi ketika organisme tersebut masih hidup. Fosil jejak dapat berupa tracks(tapak), trail (jejak tubuh), boring (lubang), burrows(liang), eggshells (cangkang telur), nests (sarang burung), coprolites (fosil kotoran), dan gastroliths.

Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :

  • Macrofossil(Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu
  • Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop
  • Nannofossil(Fosil Sangat kecil),  dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan pembesaran hingga 1000x)

Bagian-bagian Fosil

Bagian organisma yang terfosilkan biasanya adalah bagian tubuh yang memiliki jaringan keras, seperti tulang, gigi, dan cangkang. Fosil biasanya ditemukan di dalam batuan sedimen (batuan endapan).

Melalui berbagai proses kimiawi dan fisika di dalam bumi, bagian tubuh organisma tersebut berubah menjadi semakin keras hingga akhirnya membatu.

Persebaran Fosil

Diketemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa benua.

  • Fosil Cynognathus , suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta ta hun yang lalu dan  ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
  • Fosil Mesosaurus, suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
  • Fosil Lystrosaurus , suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta ta hun yang lalu, ditemukan di benua benua Af rika, India, dan Antartika.
  • Fosil Clossopteris, suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, dijumpai di benua benua Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika.
fbWhatsappTwitterLinkedIn