Daftar isi
Gempa bumi merupakan salah satu peristiwa alam yang sangat merugikan manusia. Dilansir dari web Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan tenaga di dalam bumi secara seketika, yang ditandai dengan patahnya susunan batuan pada kerak bumi.
Indonesia merupakan negara yang teletak pada tiga lempengan dunia yang biasa disebut dengan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang menyebabkan negara Indonesia memiliki tingkat bencana gempa bumi yang sangat tinggi. Selain itu, banyaknya gempa terjadi di Indonesia tidak terlepas dari keadaan tektonik yang sangat aktif.
Kepulauan Indonesia memiliki resiko besar terhadap gempa bumi, dimana sekitar 80% dari daerah Indonsia terletak di wilayan seimik yang beresiko besar di Indonesia. Diperkirakan dalam setahun rata-rata terjadi sekitar 6000 kali gempa bumi dengan berbagai dampak yang ditimbulkan, salah satu nya Tsunami yang membuat kerusakan wilayah hingga korban jiwa. Di Indonesia sudah banyak sekali peristiwa gempa bumi baik dengan skala kecil hingga skala besar.
Berikut merupakan beberapa gempa terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Diketahui pada 26 Desember 2004, terjadi sebuah gempa terdahsyat di Indonesia. Gempa dengan Magnitudi 9,1 – 9,3 ini mengguncang Provinsi Aceh pada pukul 00:58:53 UTC (07:58:53 waktu lokal) yang mengakibatkan tsunami raksasa setinggi 15-30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per dektik atau sekitar 360 kilometer per jamnya.
Tsunami yang terjadi tidak hanya menghantam aceh tetapi berdampak juga pada 14 negara lain di Asia Tenggara, Asia Selatan hingga Timur Afrika. Sekitar 280.000 jiwa meninggal dunia akibat peristiwa ini. Gempa ini jadi gempa terparah selama sejarah dunia. Menurut Roger Bilham, Profesor ilmu geologi di University of Colorado. gempa Aceh ini dikatakan sebaai gempa yang setara dengan bom 100 gigaton.
Sekitar 400 tahun yang lalu terjadi peristiwa gempa dahsyat yang menyerang Maluku khusunya Pulau Seram dan Ambon. Gempa laut banda ini terjadi pada tahun 1629. Kekuatan gempa ini sekitar 9,8 skala Richter. Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 15 m.
Tidak terdapat data yang menjelaskan jumlah orang yang kehilangan nyawa nya. Gempa laut banda ini bahkan disebut sebagai gempa terdahsyat yang mengalahkan rekor gempa terbesar di dunia yaitu gempa Chile yang terjadi pada tahun 1960 dengan kekuatan 9,5 skala Richter.
25 November 1833 sekitar pukul 22.00 WIB, Gempa bumi yang diikuti dengan Tsunami yang diperkirakan sebesar 8,8-9,0 Magnitudo. Pusat gempa ini berada berada di sekita Pariaman Sumatera Barat hingga Bengkulu. Tsunami juga menimbulkan kehancuran parah di Maladewa, Sri Lanka serta Seychelles.
Gelombang raksasa tersebut mencapai hingga Australia baian utara, Teluk Benggala dan Thailand. Tetapi, peristiwa bencana ini tidak terdokumentasi dengan baik sehingga tidak dilaporkan dengan jeas korban dan juga dampaknya.
Gempa Nias terjadi pada tahun 1861. Gempa dengan kekuatan 8,6 Magnitudo ini mengguncang pulau Sumatera pada 28 Mare 2005. Gempa ini berpusat di sekitaran Pulau Nias yang menyebabkan gelombang tsunami sehingga membuat Desa yang berada disekitar sungai Nias hancur dan sekitar 1000 lebih jiwa meninggal dunia.
Gempa dengan kekuatan “moderate” ini umumnya tidak memunculkan tsunami dengan ketinggian yang lebih dari 5 meter. Namun, tsunami Pangandaran memunculkan tsunami dengan ketinggian hingga 21 meter. Jenis tsunami semacam ini dikateorikan oleh Kanamori (1972) dengan sebutan tsunami earthquake ialah gempa yang membangkitkan tsunami dengan magnitudo lebih besar dibanding magnitudo gempanya.
Atau gempa yang menimbulkan tsunami lebih besar dibanding dengan besar tsunami rata-rata yang ditimbulkan oleh gempa dengan kekuatan sama. Peristiwa semacam ini ditimbulkan oleh gempa dengan ciri sedikit berbeda dari gempa biasanya dimana pelepasan tenaga gempa tersebut memakan waktu lebih lama dibanding gempa biasanya sehingga getaran gempa tidak sangat dialami oleh warga di wilayah pantai.
Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu wilayah yang mengalami gempa pada tahun 2009. Gempa dengan Magnitudo sebesar 7,9 ini mengguncang Sumatera Barat pada 30 September. Peristiwa tersebut menimbulkan kehancuran parah di sebagian wilayah Sumatera Barat diantaranya Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukit tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Solok serta Kabupaten Pasaman Barat. Nyaris sekitar 1.117 orang kehilangan nyawa nya yang tersebar di 3 kota dan 4 kabupaten di Sumatra Barat.
Korban dengan luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang. Untuk kerusakan yang dirimbulkan ada sekitar 135.448 rumah yang mengalami rusak berat, 65.380 rusak sedang dan 78.604 rumah dengan rusak ringan.
Gempa berkekuatan manitudo 7,7 terjadi di lepas Pantai Pangandaran tanggal 17 Juli 2006. Gempa ini menimbulkan Tsunami dengan ketinggian ssekitar 21 meter. Menurut Kanamori (1972), gempa Pangandaran ini disebut sebagai “Tsunami Earthquake” yang disebabkan karena karakteristik dari gempa tsunami ialah proses rusaknya bidang gempa sangatlah pelan apabila dibanding dengan gempa pada biasanya. Akibar gempa ini terdata sekitar sekitar 9.299 orang mengalami luka-luka, 65 hilang dan diasumsikan tewas, dan , 660 orang kehilangan nyawa nya.