Daerah Pandeglag merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Banten. Pandeglag memiliki luas mencapai 2. 746, 89 kilometer persegi. Pandeglag merupakan rumah bagi beberapa pulau kecil di Samudra Hindia, yaitu Pulau Panaitan, Pulau Deli, dan Pulau Tinjil.
Daerah atau Kabupaten Pandeglang ini memiliki Taman Nasional Ujung Kulon. Daerah Pandeglag ini memiliki beberapa keindahan alam seperti gunung dan sungai. Adapaun gunung di daerah Pndeglag dianatarannya ialaah Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan.
Selain gunung, terdapat juga sungai diantarannya ialah Sungai Ciliman dan Sungai Cibaliung. Pandeglag memiliki batas wilayah administrasi di mana bagian utara berbatasan dengan Kabupaten serang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, Lampung.
Wilayah Kabupaten Pandeglag di bagian tengah dan selatan memiliki dataran dengan ketinggian gunung-gunung yang relatif lebih rendah dari pada di bagian utara yaitu sekitar 14,93% dari luas Kabupaten Pandeglag yang merupakan daerah dataran tinggi.
Berikut Topografi Gunung di Daerah Pandeglag Beserta Geografisnya
Gunung Aseupan merupakan salah satu gunung yang berada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglag, Banten. Gunung Aseupan ini memiliki ketinggian 1,174m atau setara dengan 3. 852 kaki, selain itu Gunung Pandeglag berada sekitar 18 km sebelah barat dari pusat kota Pandeglag. Gunung Aseupan ini juga memiliki luas kurang lebih 8.095 hektar.
Trek yang dimiliki Gunung Aseupan cukup berat dan juga rapat. Pendakian pada gunung Aseupan ini termasuk kawasan terbuka dan juga menanjak. Gunung Aseupan ini tidak berbentuk memuncak namun lebih terlihat seperti gundukan tanah yang menjulang di punggung gunung.
Gunung Aseupan termasuk gunung yang menjadi rumah bagi tumbuhan dan hewan, diantarannya harimau, gajah, dan juga burung. Gunung Aseupan juga termasuk tempat suci bagi sebagian masyarakat setempat.
Topografi Gunung Aseupan sendiri termasuk golongan atau kategori yang curam dengan hutan topis. Dengan ketinggian yang dimiliki Kabupaten Pandeglag yang berkisar 201-2000 mdpl dapat mempengaruhi kondisi topografi Gunung Aseupan yang merupakan bagian dari Kabupaten Pandeglag.
Selain, bentuk topografi Gunung Pandeglag, terdapat juga bentuk geografis dari Gunung Pandeglag yaitu umumnya didominasi oleh lahan pertanian yang memberikan dan menyajikan pemandangan indah pada rute pendakian dengan medan yang beragam.
Gunung Karang merupakan salah satu gunung yang berada di Kabupaten Pandeglag dan termasuk ke dalam gunung berapi kerucut yang beristirahat. Gunung Karang termasuk ke dalam kelompok gunung Sta]ratovolcano yang memiliki potensi untuk meletus.
Gunung Karang memiliki jalur pendakian sebanyak 2 jalur yaitu, jalur pendakian yang melewati Desa Kaduengang dan jalur kedua yaitu berada pada jalur Pagerwatu. Selain kedua jalur yang telah disebutkan terdapat jalur lain yang dapat ditempuh yaitu jalur Curug Nangka yang digunakan dalam rangka wisata ziarah.
Gunung Karang juga menjadi destinasti wisata ziarah favorit di Provinsi Banten. Sejak terbentuknya Provinsi Banten, Pemerintah memfokuskan promosi wisara dan menjadikannya sebagai objek wisata spiritual.
Topografi dari Gunung Karang memiliki bentuk keragaman yang beragam karena meliputi dataran rendah, perbukitan, hutan, dan juga lereng gunung. Selain itu letak geografis Gunung Karang yang berada di sebelah laut Teluk Jakarta membuat Gunung Karang memiliki kondisi alam yang beragam sehingga membuat pendakian yang menarik dengan pemandangan yang beragam.
Gunung Pulosari merupakan gunung berapi yang di daerah Kabupaten Pandeglag selian Gunung Karang. Gunung Pulosari termasuk gunung berapi yang tidak pernah mengalami sebuah letusan. Namun termasuk kategori aktivitas fumarol yang terjadi pada dinding kaldera dengan kedalaman 300 meter dengan ketinggian 1.346 m.
Atau setara dengan 4. 416 kaki. Gunung Pulosari termasuk ke dalam jenis Stratovolcano dengan rute termudah pendakian di Desa Cilentung. Gunung Pulosari termasuk ke dalam tempat keramat Kerajaan Sunda dengan ditemukannya situs kuno dalam bentuk batuan yang berasal dari Kerajaan Sunda.
Selain itu, Gunung Pulosari juga termasuk Gunung dengan salah satu pendakian yang populer. Terdapat Curug di Gunung Pulosari yaitu Curug Puteru yang memiliki jarak tempuh 1 jam perjalanan. Gunung Pulosari juga termasuk ke dalam gunung dengan jalur pendakian yang menantang mekipun tidak memiliki ketinggian yang terlalu tinggi.
Gunung Pulosari memiliki topografi yang mencangkup lereng yang curam dan hutan tropis yang lebat. Sedangkan, geografis dari Gunung Pulosari berada posisi selatan kota serang dan terletak di antara 6º11′41″LS dan 106º3′36″ BT. Hal ini menjadikan Gunung Pulosari memiliki keindahan alam yang menarik untuk para pendaki.