Bahasa Indonesia

3 Jenis Numeralia dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Numeralia adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia. Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya orang, binatang, barang, dan konsep.

Numeralia dalah bahasa Indonesia terbagi menjadi numeralia pokok (numeralia kardinal), numeralia tingkat (numeralia ordinal), dan numeralia pecahan.

Numeralia Pokok (Numeralia Kardinal)

Numeralia pokok atau numeralia kardinal adalah bilangan dasar yang menjadi sumber bilangan yang lain. Numeralia pokok adalah numeralia yang memberi jawaban atas pertanyaan “Berapa?”.

Numeralia pokok terbagi atas 6 macam, yaitu numeralia pokok tertentu, numeralia kolektif, numeralia distributif, numeralia pokok taktentu, numeralia klitika, dan numeralia ukuran. Berikut penjelasan dari numeralia tersebut.

Numeralia Pokok Tentu

Numeralia ini mengacu pada bilangan pokok, yaitu

  • 0 -> nol
  • 1 -> satu
  • 2 -> dua
  • 3 -> tiga
  • 4 -> empat
  • 5 -> lima
  • 6 -> enam
  • 7 -> tujuh
  • 8 -> delapan
  • 9 -> sembilan dst.

Dalam bahasa Indonesia baku, numeralia pokok diletakkan di depan nomina dan dapat diselingi kata penggolong seperti buah, orang, dan ekor.

Contoh dari numeralia pokok tentu:

  • Tempat kerja ayah membutuhkan tiga orang karyawan baru.
  • Belilah tiga buah buku tulis.
  • Pak Ahmad memiliki lima ekor kambing.

Numeralia Pokok Kolektif

Numeralia pokok kolektif dibentuk dengan afiks ke– yang diimbuhkan di depan nomina yang diterangkan.

Contohnya:

  • Kedua pemain
  • Kesebelas anggota
  • Kedua kendaraan

Jika tidak diikuti dengan nomina, biasanya bentuk-bentuk tadi diulang dan dilengkapi dengan –nya.

Contohnya:

  • Anda membeli yang mana? -> kedua-duanya
  • Kita jadi membeli berapa? -> ketiga-tiganya

Numeralia kolektif juha dapat dibentuk dengan menambahkan prefiks ber– atau se-, numeralia prefiks ber– yang diulang, dan sufiks –an.

Contohnya:

  • tiga serangkai
  • tiga sekawan
  • dua sejoli
  • berdua
  • bertiga
  • berlima
  • berpuluh-puluh
  • beribu-ribu
  • berjuta-juta
  • belasan
  • jutaan

Numeralia Pokok Distributif

Numeralia pokok distributif adalah numeralia yang dibentuk dengan cara mengulang kata bilangan.

Contohnya:

  • satu-satu
  • dua-dua
  • tiga-tiga

Selain itu yang termasuk numeralia distributif adalah (se)tiap, tiap-tiap, dan masing-masing.

Contohnya:

  • Masingmasing siswa mendapat tiga buah buku tulis.
  • Tiaptiap peserta wajib membayar uang pendaftaran.

Numeralia Pokok Taktentu

Numeralia pokok taktentu adalah numeralia yang mengacu pada jumlah yang tidak pasti. Numeralia kelompok ini antara lain: banyak, berbagai, beberapa, pelbagai, semua, seluruh, segala, dan segenap.

Contohnya:

  • banyak orang
  • berbagai usaha
  • pelbagai budaya
  • semua peserta
  • seluruh rakyat
  • segala penjuru
  • segenap anggota

Numeralia Pokok Klitika

Numeralia jenis ini dipungut dari bahasa Jawa Kuna, dan umumnya merupakan nomina proklitika (diletakkan di depan nomina).

Contohnya:

  • eka- ‘satu’ -> ekakarsa
  • dwi- ‘dua’ -> dwiarti
  • tri- ‘tiga’ -> triwulan
  • catur ’empat’ -> caturwulan
  • panca ‘lima’ -> pancasila

Numeralia Ukuran

Numeralia jenis ini antara lain meter, liter, lusin, kodi, gram.

Contohnya:

  • Ibu menyuruh adik membeli dua liter minyak goreng.
  • Wanita itu membeli emas lima gram.
  • Bahan yang dibutuhkan sekitar dua meter.

Numeralia Tingkat (Numeralia Ordinal)

Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat dengan cara menambahkan ke– di depan bilangan yang akan diubah. Bedanya dengan numeralia kolektif adalah letak numeralia ini ada di belakang nomina yang diterangkan.

Contohnya:

  • ketiga –> pemain ketiga
  • kedua –> pertanyaan kedua

Pada numeralia tinggat terdapat bentuk kesatu atau pertama, sedangkan numeralia kolektif tidak ada.

  • Pemain pertama
  • *pertama pemain

Numeralia Pecahan

Untuk membentuk nomina pecahan, per- dilekatkan pafa bilanhan yang mengkutinya. Dalam bentuk angka dipakai garus untuk memisahkan kedua bilangan.

1/2 -> seperdua, setengah, separuh

1/ 10 -> sepersepuluh

4/5 -> empat perlima.

Pecahan tersebut juga dapat ditulis dengan desimal, contohnya: 3,5 -> tiga koma lima