Kalimat Komunikatif: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara bentuk komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung adalah dengan menyampaikan kalimat-kalimat yang berisi informasi atau pesan kepada orang lain. Agar tujuan dari komunikasi tersebut dapat tercapai dengan efektif, maka penting untuk memperhatikan kalimat yang disusun atau disampaikan.

Kalimat yang baik adalah kalimat yang komunikatif, dalam arti bahwa kalimat tersebut mudah dimengerti oleh lawan bicara karena memenuhi beberapa persyaratan kalimat komunikatif.

Pengertian Kalimat Komunikatif 

Berikut adalah beberapa pengertian mengenai kalimat komunikatif :

Pengertian Secara Umum

Kalimat komunikatif adalah kalimat yang makna atau maksud di dalamnya bisa dipahami dan dimengerti dengan baik oleh pendengar atau pembacanya. Untuk itu, sebuah kalimat harus memiliki gagasan yang jelas dan disusun sesuai dengan kaidah kebahasaan yang benar.

Pengertian Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa:

  • Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
  • Komunikatif adalah keadaan saling dapat berhubungan atau mudah dipahami (dimengerti)

Ciri-ciri Kalimat Komunikatif 

Diantara ciri-ciri kalimat komunikatif adalah:

  • Isi kalimat dapat dipahami dengan mudah
  • Susunan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa yang benar
  • Kalimat bersifat logis atau sesuai dengan nalar
  • Kalimat tersusun secara efektif dan tidak berbelit-belit.

Syarat Kalimat Komunikatif 

Syarat suatu kalimat disebut sebagai kalimat komunikatif adalah:

  • Sesuai dengan kaidah bahasa
    Kaidah bahasa adalah pedoman atau aturan yang harus dipenuhi dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Kaidah bahasa ini penting untuk dperhatikan agar kalimat yang disusun bisa dipahami dengan benar sesuai maksud yang ingin disampaikan. Pedoman kaidah bahasa secara tertulis dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Adapun secara lisan, kaidah bahasa juga dipengaruhi oleh kondisi pembicara saat menyampaikan sebuah kalimat. Dalam menyampaikan kalimat lisan perlu diperhatian unsur suprasegmental, yaitu:
    • Lafal, yaitu cara pengucapan bunyi huruf, kata, atau kalimat.
    • Tekanan, yaitu penekanan bagian tertentu dalam suatu kalimat yang bertujuan untuk memperjelas makna dari kalimat-kalimat yang disampaikan.
    • Jeda, yaitu hentian pada kalimat yang tepat untuk menghindari kerancuan.
    • Intonasi, yaitu tinggi rendahnya nada kalimat yang diucapkan.
  • Logis atau sesuai dengan nalar
    Penalaran suatu kalimat adalah proses pemikiran yang menghubungkan antara fakta dan data yang disampaikan dalam kalimat dengan pengetahuan pembaca atau pendengar sehingga dicapai suatu kesimpulan. Penalaran yang benar tentunya akan menghasilkan kesimpulan yang benar, dan sebaliknya kesimpulan yang salah adalah hasil dari penalaran yang salah pula. Diantara faktor yang mempengaruhi penalaran adalah kalimat yang disampaikan. Suatu kalimat yang komunikatif tentunya akan bisa dinalar atau dipahami dengan baik oleh orang yang mendengar atau membacanya. Secara umum ada dua jenis penalaran, yaitu:
    • Penalaran Deduksi, yaitu penalaran yang dimulai dari pernyataan umum menuju kepada kesimpulan khusus
    • Penalaran Induksi, yaitu penalaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa khusus yang kemudian ditarik suatu kesimpulan yang mencakup peristiwa-peristiwa khusus tadi.
  • Sesuai dengan maksud pembicara
    Syarat ketiga dari sebuah kalimat komunikatif adalah kalimat tersebut bisa menyampaikan pesan atau maksud pembicara dengan tepat. Kalimat yang disusun tidak ambigu yang akan dapat menyebabkan salah tafsir.

Fungsi Kalimat Komunikatif 

Fungsi dari kalimat komunikatif  adalah untuk menyampaikan informasi, pesan atau maksud tertentu secara efektif sehingga informasi atau pesan yang disampaikan tersebut bisa lebih mudah dipahami oleh penerima pesan.

Contoh Kalimat Komunikatif 

Beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan kalimat yang menjadikannya tidak komunikatif antara lain:

1. Kalimat tidak lengkap unsur-unsurnya

Contoh :

  • Dengan terbata-bata anak itu menceritakan kepada temannya.
    Dalam kalimat diatas tidak terdapat unsur objek yang diceritakan. Sehingga agar kalimat menjadi tidak rancu maka harus diubah menjadi kalimat intransitif menjadi:
  • Dengan terbata-bata anak itu bercerita kepada teman-temannya.

2. Penempatan unsur kalimat yang tidak tepat

Contoh :

  • Anak-anak sebelum petang sudah harus kembali ke rumahnya masing-masing.
    Kalimat tersebut terasa janggal karena penempatan unsur klausa keterangan waktu yang tidak tepat. Pembetulannya adalah sebagai berikut:
  • Sebelum petang anak-anak sudah harus kembali ke rumahnya masing-masing.

3. Penggunaan unsur-unsur kalimat yang berlebihan

Contoh:

  • Para siswa-siswa sedang mengadakan perkemahan di lapangan sabtu minggu di belakang sekolah. Kalimat tersebut berlebihan dalam penggunaan kata karena para sendiri sudah menunjukkan banyak sehingga pengulangan kata siswa tidak perlu dilakukan.

Adapun perbaikannya adalah sebagai berikut:

  • Para siswa sedang mengadakan perkemahan di lapangan sabtu minggu di belakang sekolah.

4. Pilihan kata yang tidak tepat

Contoh :

  • Rumah Pak Nardi besar sendiri di desanya.
    Pilihan kata besar sendiri membuat kalimat menjadi janggal. Kalimat tersebut bisa diperbaiki dengan mengganti pilihan katanya menjadi
  • Rumah Pak Nardi adalah yang paling besar di desanya.

5. Kalimat tidak logis

Contoh :

  • Peringkat terbaik ke-2 akan mendapat hadiah uang senilai lima ratus ribu rupiah. Kalimat tersebut tidak logis dikarenakan kata terbaik seharusnya hanya untuk peringkat pertama, dengan kata lain peringkat kedua artinya dia bukan yang terbaik. Agar menjadi lebih logis, kalimat tersebut bisa diubah menjadi
  • Peringkat ke-2 akan mendapat hadiah uang senilai lima ratus ribu rupiah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn