Daftar isi
Belajar dan menuntut ilmu menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Belajar tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, bahkan orang dewasa sekalipun masih diperbolehkan untuk belajar.
Dahulu orang berpendapat jika belajar hanya dilakukan di sekolah atau tempat bimbingan belajar. Seiring berjalannya waktu, belajar dapat dilakukan di mana saja bahkan tanpa mengenal waktu.
Ditambah perkembangan teknologi yang terus maju membuat belajar dapat dilakukan dari rumah. Bahkan saat pandemi covid-19, hampir seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah.
Lalu apa sebenarnya belajar daring ini?
Daring sendiri merupakan padanan kata “online” dan merupakan singkatan dari “dalam jaringan”. Artinya membutuhkan jaringan komputer dan juga internet untuk dapat melakukannya.
Konsep belajar daring yakni proses pembelajaran dilakukan secara online yang berarti, belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa adanya batasan waktu dan ruang.
Belajar daring memiliki beberapa kelebihan antara lain:
Melakukan pembelajaran secara daring cukup menggunakan leptop atau ponsel pintar yang terhubung oleh jaringan internet, dan pengguna dapat langsung mengakses materi belajar yang ingin dipelajari dengan mudah.
Sistem belajar ini membuat siapapun dapat membaca dan menyimak materi-materi pembelajaran kapanpun dan di manapun dengan mudah. Selain itu karena mudah diakses, belajar daring tidak harus dilakukan di tempat khusus, pengguna dapat belajar di kamar, ruang tamu, teras, dan lainnya.
Banyak orang berpendapat jika belajar daring memakan banyak kuota dan membuat pengeluaran rumah tangga menjadi tinggi. Modal untuk belajar daring hanya berupa smartphone dan kuota internet.
Bahkan di tengah situasi pandemi, banyak provider menawarkan berbagai paket kuota hemat yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Bandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Untuk siswa sudah tentu membutuhkan biaya berupa uang saku untuk pergi ke sekolah. Belum lagi biaya tambahan lain seperti transportasi dan lain sebagainya.
Setiap orang tentu memiliki kepentingan serta kemampuan belajar yang berbeda-beda. Tidak heran belajar daring dapat membantu seseorang untuk tetap belajar tanpa ada batasan waktu. Materi pembelajaran biasanya dikirim dalam bentuk file, video, atau lain sebagainya sehingga dapat dengan mudah diakses kapanpun.
Bagi yang belum memahami materi pembelajaran dan dengan mudah mengulang materi tersebut tanpa takut ataupun malu. Sebab biasanya saat pembelajaran tetap muka, banyak orang cendrung merasa malu untuk bertanya mengenai materi yang sedang dibahas kepada guru atau dosen.
Perkembangan teknologi yang terus mengalami peningkatan membuat siapapun harus belajar untuk menguasai teknologi tersebut. Dengan adanya teknologi ini membuat siapapun dapat belajar tanpa harus melakukan tatap muka secara langsung.
Mungkin pada mulanya banyak orang merasa kesulitan dengan keberadaan teknologi ini karena dianggap terlalu sulit. Namun tidak sedikit juga yang mau mempelajarinya sehingga kemampuan dalam menguasai teknologi mengalami peningkatan.
Bahkan saat ini sudah banyak orang merasakan manfaat dari adanya teknologi dan mengaku pekerjaan menjadi lebih mudah dan praktis berkat teknologi.
Selain beberapa kelebihan di atas, ternyata belajar daring memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
Belajar daring artinya membutuhkan jaringan internet untuk dapat terhubung dengan orang lain tanpat harus bertemu atau tatap muka secara langsung. Akan tetapi berada di daerah atau tempat dengan akses internet sulit atau jangkauan internet yang tidak stabil membuat belajar daring menjadi terhambat.
Di Indonesia sendiri, masih banyak daerah yang mengalami kesulitan untuk mengakses internet. Tidak hanya itu saja, bagi beberapa kalangan harga kuota internet dirasa cukup mahal dan tentunya membuat belajar daring menjadi sulit untuk dilakukan.
Belajar secara daring tentunya membuat interaksi untuk bertemu orang-orang menjadi terbatas. Seperti yang diketahui belajar daring bersifat satu arah dan hanya berkomunikasi jika diperlukan saja.
Padahal manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi. Selain itu, belajar daring membuat orang menjadi lebih egois dan cendrung mementingkan urusan pribadi daripada orang lain.
Sistem belajar daring ini sebagian besar membutuhkan dukungan aplikasi yang membuat kuota internet cepat habis. Apalagi jika proses pembelajaran harus dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom, tentu kuota yang dibutuhkan tidak sedikit.
Selain itu, kuota internet tidak hanya digunakan untuk proses pembelajaran saja. Terkadang beberapa anak menggunakan kuota internet untuk bermain game online jika proses belajar daring telah selesai.
Bagi anak-anak berdiam diri untuk duduk dan memperhatikan layar posel atau leptop dalam kurun waktu lama, tentu membuat mereka menjadi mudah bosan sehingga fokus berlajar terganggu.
Jika sudah begitu mereka memilih melakukan hal-hal yang dianggap lebih menarik daripada memperhatikan pembelajaran.
Itulah tadi beberapa kelebihan dan kekurangan belajar daring. Bagi anak-anak peran orang tua sangatlah penting saat belajar daring ini agar mereka fokus dan tidak terganggu proses pembelajarannya.