Idiom sering dikaitkan dengan istilah dalam materi Bahasa Inggris. Padahal, dalam bahasa Indonesia juga ada pembahasan mengenai idiom dan makna idiomatik. Nah, jadi apa itu sebenarnya makna idiomatik dalam Bahasa Indonesia? Berikut ulasannya.
Pengertian Makna Idiomatik
Sebelum membahas mengenai makna idiomatik, mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai arti dari idiom. Idiom merupakan rangkaian dua buah kata yang artinya atau maknanya tidak bisa disusun dari makna kata-kata pembentuknya secara leksikal.
Sehingga, makna idiomatik dapat diartikan sebagai makna yang timbul dari gabungan dua kata yang menyimpang dari makna asli kedua kata tersebut. Idiom atau frasa yang mengandung makna idiom seringkali digunakan sebagai ungkapan secara kias.
Contoh Makna Idiomatik
Ada banyak idiom dalam bahasa Indonesia dan sudah lazim digunakan. Berikut beberapa contoh penggunaan frasa yang memiliki makna idiomatik dalam kalimat bahasa Indonesia.
- Pahlawan garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sudah banyak yang tutup usia. (tutup usia = meninggal)
- Letvi menjadi tangan kanan bosnya karena ia orang yang teguh pada pendirian dan setia. (tangan kanan = orang kepercayaan)
- Pandemi Covid-19 menyebabkan usaha warung makan ibuku sempat gulung tikar. (gulung tikar = bangkrut)
- Aku sudah angkat tangan dengan seluruh tugas dan pekerjaanku di kantor. (angkat tangan = menyerah)
- Seorang intel kepolisian tidak boleh buka suara walaupun tertangkap oleh musuh. (buka suara = berbicara)
- Karena miskin dan tidak mampu, Pak Yono sering dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang ia sendiri pun tak pernah tahu. (kambing hitam = orang dipojokkan/ dituduh)
- Aku sangat menyukai sifat rendah hati yang dimiliki oleh ibuku. (rendah hati = tidak angkuh)
- Pelaku mutilasi cocok dijuluki sebagai pembunuh berdarah dingin. (berdarah dingin = kejam)
- Sedari kecil hingga dewasa, kaka selalu menjadi anak emas ayah dan ibu. (anak emas = anak kesayangan)
- Pak Anwar dibenci keluarganya karena terjerat lintah darat demi berjudi. (lintah darat = rentenir)
- Kakak sulung menuruni sifat ayah yang keras kepala. (keras kepala = memiliki watak yang keras)
- Seorang ibu selalu menerima anaknya dengan tangan terbuka. (tangan terbuka = menerima dengan senang hati)
- Makan angin akan terasa menyenangkan ketika dilakukan pagi hari. (makan angin = berjalan-jalan untuk mencari udara segar)
- Proses reparasi laptop ini ternyata cukup makan waktu. (makan waktu = membutuhkan waktu yang lama)
- Sekarang ini banyak beredar kabar dengkul di media elektronik. (kabar dengkul = kabar bohong).