Makna merupakan sebuah arti dari pertautan dari unsur-unsur dalam suatu bahasa. Secara khusus dalam bahasa Indonesia ada ilmu yang mempelajari mengenai makna suatu bahasa dalam sebuah kalimat. Ilmu ini dikenal dengan sebutan semantik.
Ada beragam makna yang dipelajari dalam bahasa Indonesia, antara lain makna leksikal, gramatikal, struktural, kontekstual, konseptual, denotatif, konotatif, hakikat, afektif, emotif, kiasan, konstruksi, klokatif, deskriptif, dan lain-lain.
Namun dalam pembahasan kali ini kita akan fokus kepada dua jenis makna yang seringkali tertukar pengertiannya satu sama lain. Makna tersebut yaitu makna kontekstual.
Kontekstual berasal dari kata dasar konteks. Jika merunut pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, konteks sendiri dapat diartikan sebagai sebuah bagian dari kalimat yang mendukung kejelasan makna. Sedangkan dari sumber yang sama kontekstual merupakan sesuatu yang berhubungan dengan konteks.
Konteks juga dapat diartikan sebagai informasi yang ada pada pemakaian bahasa dan ditujukan untuk memperjelas makna. Sehingga makna kontekstual merupakan makna yang muncul akibat dari konteksnya, bisa karena situasi, lingkungan, atau waktu.
Pada suatu kalimat, walaupun menggunakan kata yang sama namun bisa menimbulkan makna yang berbeda tergantung pada situasi yang tergambar pada kalimat. Agar lebih jelas coba perhatikan contoh kalimat berikut.
Perhatikan bahwa pada ketiga kalimat di atas, ada satu kata yang sama yaitu kata “kaki”. Walaupun ketiganya menggunakan kata kaki, namun kata ini akan mempunyai makna yang berbeda tergantung pada konteks kalimatnya.
Terlihat bahwa konteks pada kalimat akan berpengaruh pada makna yang timbul dari kata tersebut. Agar lebih memahami makna kontekstual pada sebuah kalimat, perhatikan kembali contoh berikut.
Kata yang sama pada kedua kalimat di atas adalah kata “sedang”. Mari kita periksa apakah ada perbedaan makna dari kata “sedang” pada kedua kalimat tersebut.