Daftar isi
Olahraga berkuda merupakan sebuah kegiatan atau latihan fisik yang dilakukan dengan mengendarai kuda di dalam sebuah arena atau melewati rintangan tertentu. Untuk pengertian lebih luas, berkuda juga dapat diartikan sebagai aktivitas rekreasi latihan bahkan termasuk di dalam kegiatan seni.
Kegiatan ini dapat ditemui di tempat latihan khusus berkuda dan beberapa tempat tertentu seperti tempat-tempat rekreasi. Di dalam olahraga berkuda, seorang penunggang kuda wajib memakai baju khusus yang biasanya sesuai dengan kuran tubuh yang dilengkapi dengan helm dan cambuk kecil (horse whirp).
Selain itu, terdapat beberapa perlengkapan yang wajib dikenakan oleh kuda yang terdiri dari pelana (saddle), tali kekang (horse riding rein), pijakan pelana kuda (saddle pad), kekang kuda (horse riding briddle) sanggurdi (strirrup) dan tali perut (girth). Olahraga berkuda memang terlihat cukup eksklusif dan biasanya dilakukan di sebuah arena khusus. Namun, saat ini sudah terdapat banyak tempat yang menawarkan latihan berkuda maupun kegiatan untuk menunggangi kuda seperti di tempat rekreasi.
Manfaat olahraga berkuda ternyata sangat beragam untuk kesehatan, berikut ini pembahasannya.
Manfaat olahraga berkuda yang pertama yaitu untuk melatih keseimbangan tubuh supaya terkoordinasi dengan lebih baik. Seseorang yang sedang menunggangi kuda tentu harus mampu mengontrol keseimbangan tubuhnya, sehingga tidak akan mudah terjatuh.
Tubuh harus mampu menyeimbangkan diri dengan gerakan kuda seperi berjalan, berlari lambat, berlari cepat maupun saat melompat. Disamping itu, penunggang kuda juga harus mampu mengontrol gerakan kuda tersebut sehingga nyaman saaat berkuda.
Dari sini sudah dapat dilihat bahwa perlahan namun pasti, kegiatan berkuda akan dapat mengasah keseimbangan seseorang menjadi semakin sempurna.
Manfaat olahraga berkuda berikutnya yaitu untuk melatih tubuh bagian bawah terutama kaki dan otot-otot di dalamnya untuk menjadi lebih kuat. Pada saat berkuda, posisi kaki harus berada di atas pijakan pelana dan berpijak dengan kuat di sana.
Kedua kaki yang berada di atas pelana tersebut berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh supaya tidak akan terjatuh. Selain itu, kaki pada pelana juga dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan atau mengendalikan pergerakan kuda.
Otot kaki harus berada di dalam keadaan prima dan terarah untuk membuat perjalanan berkuda menjadi lancar. Dengan beraltih secar terus menurus, tubuh bagian bawah terutama kaki dan otot-otot di dalamnya dapat menjadi semakin kuat.
Olahraga berkuda juga bermanfaat untuk membentuk postur tubuh menjadi lebih baik. Pada saat berkuda, penunggang kuda wajib untuk memposisikan tubuhnya dalam posisi tegak dengan kedua tangan dan kaki yang siap untuk mengendalikan kuda.
Punggung juga harus mampu menopang tubuh dengan kokoh dan posisi perut harus kencang sehingga keseimbangan tubuh dapat terjaga.
Jika olahraga ini dilakukan secara berkala, maka tubuh akan terbiasa berada di dalam postur yang sama sehari-harinya. Postur tubuh akan seimbang dengan punggung tegap dan keseimbangan kuat.
Pada saat melakukan kegiatan ini, atau penunggang kuda harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Salah satunya yaitu gerakan kuda yang susah untuk diprediksi.
Untuk penunggang pemula tentu harus meningkatkan kewaspadaan dan mampu untuk membaca gerakan kuda dengan baik. Terkadang kuda dapat tiba-tiba saja berhenti dan melempar penunggangnya dari pelana.
Sebelum semua ini terjadi, seorang penunggang kuda harus mapu untuk membaca situasi, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk mengendalikan gerakan kuda tersebut.
Oleh sebab itu, dari sini dapat disimpulkan, olahraga berkuda ternyata dapat melatih kecakapan dan ketangkasan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu yang genting.
Olahraga berkuda ternyata juga mampu membantu proses pembakaran kalori. Walaupun terluhat hanya menaiki kuda saja, ternyata berkuda selama kurang lebih 30 menit secara rutin dapat membantu mengurangi kalori tubuh.
Pada saat menunggangi kuda, tubuh tentu harus menyesuaikan diri dengan gerakan kuda yang cepat dan hal inilah yang dapat memacu kinerja jantung.
Jantung yang bekerja lebih cepat tentu akan mampu melakuukan proses pembakaran kalori lebih cepat dan hal ini mirip seperti yang terjadi pada saat seseorang berlatih dengan melakukan olahraga kardio.