Daftar isi
Indonesia adalah Negara Kepulauan dengan laut yang luas dengan beragam topografi dasar laut. Salah satunya adalah Palung Laut atau trench.
Indonesia memiliki banyak palung laut dengan kedalaman yang beragam. Berikut ini akan dibahas mengenai 7 palung laut paling dalam yang diketahui berada di wilayah perairan Indonesia.
Palung Weber terletak di Laut Banda, yang merupakan laut pemisah antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 hingga 1930 dengan menggunakan kapan HMS Willebrord Snellius berhasil mencatat kedalaman Palung Weber yang diketahui mencapai 7440 meter dengan lebar 150 km.
Palung Jawa terletak sekitar 305 km barat daya Pantai Sumatera dan Jawa, yaitu di sisi timur Samudera Hindia. Palung Jawa memiliki kedalaman rata-rata 7140 meter dengan panjang mencapai 2600 m. Palung Jawa merupakan titik terdalam kedua yang berada di Samudera Hindia setelah Palung Diamantina.
Palung Buton terletak di wilayah Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dengan kedalaman rata-rata 4.180 meter. Palung ini ditemukan pada ekspedisi Snellius I (1929-1930).
Palung Sangihe terletak di Laut Maluku, yakni diantara Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Indo Australia. Palung yang memiliki kedalaman rata- rata 3.850 meter ini juga ditemukan pada waktu ekspedisi Snellius I.
Palung Talaud adalah palung yang berada di utara Laut Timur di Sulawesi Utara. Palung ini memiliki kedalaman sekitar 3.450 meter. Perairan di sekitar Palung Talaud merupakan tempat pertemuan arus sehingga membuatnya kaya akan ikan.
Palung Ternate memiliki kedalaman rata-rata hingga 3. 450 meter dan terletak di Maluku Utara. Sebagaimana Palung Buton dan Palung Sangihe, Palung Ternate juga merupakan hasil temuan ekspedisi Snellius I.
Palung Timor berada pada Laut Timor yang berbatasan dengan Timor-Timur dan juga perairan Australia. Palung ini diketahui memiliki kedalaman rata-rata 3. 310 meter.
Beberapa palung laut di Indonesia yang diketahui dari hasil Ekspedisi Snellius I, dipublikasikan dalam serial buku The Snellius Expedition yang diterbitkan oleh E. J. Broll, di Leiden, Belanda. Hasil ekspedisi tersebut sampai saat ini masih menjadi salah satu dasar pengetahuan oseanografi Indonesia.