Lombok merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang berada di Kepulauan Sunda Kecil atau sering dikenal dengan Nusa Tenggara yang dipisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah barat dan di sebelah timur oleh Selat Alas dari Sumbawa. Kepulauan dengan aneka keindahaan alam di dalamnya ini memiliki jumlah penduduk sekitar 3,7 juta.
Di tengah keindahan alam yang luar biasa, kabar duka menyelimuti Lombok. Pada Minggu, 29 Juli 2018 lalu telah terjadi gempa dengan kekuatan 6,4 skala ritcher yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa ini sudah mengakibatkan lebih dari seribu bangunan rumah menjadi hancur dan rusak. Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB mencatat bahwa gempa yang terjadi sudah menewaskan penduduk Lombok sekitar 17 orang dan 162 lainnya menderita luka-luka. Wilayah yang paling mengalami kerusakan parah akibat gempa berada di Lombok Utara dan Lombok Timur.
Gempa yang terjadi pada 29 Juli adalah awal dari rangkaian gempa di Lombok 2018. Setidaknya ada enam gempa yang memiliki magnitudo lebih dari 5.5 yang sudah terjadi di Lombok selama tahun 2018. Kemudian gempa kedua terjadi dengan magnitudo 6,9 skala ritcher pada 5 Agustus 2018 di Lombok Utara di mana gempa ini kekuatannya lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Selang empat hari, gempa ketiga terjadi kembali pada 9 Agustus 2018 dengan kekuatan magnitudo 5,9 skala ritcher. Setelah itu, gempa keempat dan kelima terjadi dengan selang beberapa jam tepat 19 Agustus 2018 dengan magnitudo 6,0 dan magnitudo 7,0 di wilayah Lombok Utara. Kemudian pada 25 Agustus, gempa keenam terjadi di Lombok Timur tepatnya di Sumbawa Barat dengan kekuatan magnitudo 5,5 skala ritcher.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG yakni Daryono telah menyebutkan tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya gempa Lombok tersebut sebagai berikut:
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait supaya dapat memberikan pelayanan dan penanganan kepada para korban dengan cepat sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di sana. Adapun proses penanganannya yaitu melakukan pencarian, evakuasi dan penyelamatan bagi para korban gempa Lombok.
Adapun upaya-upaya lainnya yang telah dilakukan yaitu membuka Rumah Sakit Lapangan dengan layanan 24 jam yang tersebar di berapa kota seperti Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok tengah dan Mataram. Selain itu, terdapat juga pembangunan tenda, pengungsian dan penyaluran logistik. Pemerintah juga sudah menyediakan berupa pusat trauma healing kepada korban yang selamat di pengungsian.