Kabut dan Embun merupakan fenomena yang berbeda, tetapi sering dianggap orang fenomena yang sama. Padahal kabut merupakan sejenis awan yang berada dekat di permukaan bumi., sedangkan embun adalah fenomena titik-titik air yang tidak naik ke atas.
Sehingga jatuh ke bumi dan menempel di berbagai permukaan benda di bumi. Lantas seperti apa kabut dan embun itu? Berikut ini adalah pembahasan mendalam tentang kabut dan embun.
Kabut adalah uap air yang berada di dekat permukaan bumi, yang beekondensasi dan menyerupai bentuk awan. Kabut biasanya terjadi karena hawa dingin, yang membentuk uap air berkondensasi dan memiliki kadar kelembapan yang tinggi, yaitu mendekati 100%.
Sedangkan embun adalah titik-titik air di udara yang jatuh ke bumi pada saat malam hari. Dimana secara umumnya, embun adalah titik-titik air yang menempel pada rumput dan dedaunan. Hal ini sering kita jumpai di pagi hari, sebelum matahari menguapkan tetesan air embun.
Kabut bisa dibilang adalah fenomena awan yang berada di dekat permukaan tanah. Kabut sendiri mempunyai 2 ukuran yang berbeda yaitu tebal dan tipis. Akan tetapi ada juga, kabut yang sangat tebal hingga bisa menutupi semua area disekitarnya.
Ada juga kabut yang sangat tipis hingga orang-orang masih bisa melihat sekeliling nya. Pada umumnya kabut itu muncul saat uap air sedang mengalami proses pengembunan. Saat terjadi proses kondensasi, molekul-molekul dari uap air akan bergabung dan membentuk tetesan-tetesan air kecil di udara.
Kabut dapat Anda lihat secara langsung jika tetesan air tersebut akan berkumpul dan membentuk fenomena selayaknya awan tebal. Hal ini terjadi jika ada banyak uap air di udara di kondisi yang lembab.
Serta kabut tebal juga terjadi karena pengaruh dari komponen sejenis partikel-partikel atau polusi di udara. Ketika semuanya itu berkumpul dan saling mempengaruhi, maka uap air itu akan mengembun di sekitar partikel tersebut.
Terdapat juga kabut yang bisa terbentuk di laut. Oleh karena itulah, kabut biasanya muncul di sekitar air asi dan/atau area laut. Air tersebut akan mengembun di sekitaran tepian laut, bisa saja kabut terbentuk itu tiba-tiba datang maupun menghilang tergantung apakah di sekitar daerah itu memiliki kelembapan atau tidak.
Berikut ini adalah beberapa jenis kabut yang ada di bumi ini, yaitu:
Jenis kabut pertama adalah kabut radiasi. Dimana kabut ini terbentuk di malam hari, dengan sebutan lain yaitu kabut tanah. Kabut ini terjadi karena panas akan diserap oleh tanah atau permukaan bumi.
Kemudian panas tersebut akan dikeluarkan kembali ke udara pada saat siang hari sehingga ia membuat tetesan air. Dimana kabut radiasi akan muncul dari dalam tanah, tetapi tidak akan bisa naik ke permukaan udara.
Jenis kabut kedua adalah kabut adveksi kabut ini terbentuk karena udara hangat dan lembap melewati daerah dingin. Hal inilah yang membuat ia disebut sebagai adveksi. Saat udara yang lembap bersentuhan dengan udara permukaan dingin, maka uap air itu akan mengembun dan terbentuklah kabut tersebut.
Kabut adveksi bisa muncul di tempat pertemuan dari udara tropis dan air laut, seperti daerah Pantai Pasifik Amerika Serikat di wilayah Washington sampai California.
Jenis kabut ketiga adalah kabut lembah, yang muncul di daerah lembah gunung selama musim dingin. Kabut ini terjadi saat gunung menahan laju udara di sekitarnya keluar. Pembekuan pada kabut ini terjadi karena tetesan kabut cair membeku di permukaan padat.
Daerah yang sering mengalami kabut ini adalah puncak gunung yang tertutup awan. Saat kabut beku ini muncul, maka semua permukaan yang ada di gunung akan diselimuti oleh es. Kabut lembah ini sering terjadi di wilayah beriklim dingin dan lembap.
Bukan hanya kabut saja yang memiliki karakteristik, embun pun juga mempunyainya. Embun merupakan fenomena uap air yang terbentuk dari hasil kondensasi, yang merupakan suatu proses dari perubahan bentuk gas ke cair.
Jadi dapat dikatakan embun adalah hasil dari perubahan bentuk uap air menjadi cair. Embun ini muncul pada saat suhu udara menurun dan beberapa menjadi dingin. Apabila suatu obyek dingin, maka dipastikan bahwa udara disekitarnya dingin pula.
Udara yang dingin sekali tidak dapat mampu menahan uap air. Maka uap air di udara sekitarnya akan menjadi lebih dingin dan membuat tetesan air kecil yang disebut embun.
Titik embun merupakan temperatur yang terbentuk dari embun itu sendiri. Karakter titik embun biasanya sangat bervariasi tergantung pada cuaca, waktu, dan lokasinya. Misalnya lokasi yang lembap seperti wilayah tropis sering mengalami embun.
Hal ini dipengaruhi oleh kelembapan yang menentukan kada air di udara. Kondisi dari cuaca juga sangat mempengaruhi titik embun di suatu daerah. Misalnya angin kencang dapat mencampurkan lapisan udara dan mengandung jumlah air yang berbeda pula.
Hal inilah yang mempengaruhi atmosfer untuk membentuk embun. Serta, cuaca dingin dan titik beku juga bisa mencegah terjadinya embun. Misalnya pada daerah yang memiliki titik beku tertentu, bisa dapat memungkinkan gas untuk menjadi padatan.
Oleh karena itu, embun bisa terbentuk di malam hari, karena suhu udara di malam hari menurun dan benda-benda disekitarnya pun menjadi lebih dingin. Meskipun, embun tetap bisa terbentuk dimana pun dan kapan pun sesuai dengan titik embun yang muncul.