Sosiologi

5 Perbedaan Membership Group dan Reference Group yang Perlu dipahami

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berbagai jenis kelompok telah berkembang untuk sekarang ini. Hal tersebut tentunya bersesuaian dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang merupakan makhluk sosial. Tidak dapat dipungkiri dengan hal itu, manusia memiliki kecenderungan untuk selalu berkelompok dan membentuk kelompok dalam hidupnya.

Tentunya dengan berbagai tujuan dan kebutuhan yang ada. Membership group dan reference group merupakan jenis dari kelompok sosial yang telah ada. Walaupun dasarnya merupakan sebuah kelompok, kedua jenis kelompok sosial ini sangat berbeda.

Apabila diartikan secara umum, membership group merupakan sebuah kelompok atau sekumpulan individu yang memiliki catatan keanggotaan yang resmi. Sehingga jumlah dari keseluruhan anggotanya bisa ditentukan dengan pasti. Sedangkan reference group merupakan sebuah kelompok yang dijadikan acuan atau pedoman oleh kelompok atau individua lainnya.

Adapun beberapa perbedaan mendasar antara kedua jenis kelompok ini.

No.Membership GroupReference Group
1.Membership group memiliki keanggotaan yang resmi dan bisa dipastikan jumlahnya. Semua anggota yang berperan dan berkaitan dengan kelompok ini telah dicatat secara resmi sebagai anggota kelompok. Sehingga para anggota kelompok ini memiliki kewajiban serta hak yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kelompok.Dalam reference group, keanggotaannya tidak dicatat dan diakui secara resmi. Kelompok jenis ini semata mata hanya dijadikan sebagai acuan dan pedoman saja. Sedangkan untuk individu ataupun kelompok lainnya yang menjadikan kelompok ini sebagai acuan dan pedoman tidaklah terdaftar secara resmi. Setiap individu bebas menjadikan suatu kelompok sebagai acuan dalam membentuk pola perilaku, kepribadian, identitas dan lain sebagainya.
2.Dengan tercatatnya dan diakui secara resminya setiap anggota dalam kelompok ini. Membuat setiap anggota yang berada dalam kelompok ini bisa dengan mudah untuk dikenali. Tanpa disadari atau tidak, dengan diakuinya seorang individu sebagai anggota dari sebuah kelompok.Maka tidak  langsung pengakuan tersebut juga menjadi identitas dan pembentuk kepribadian dari sang individu. Atau dalam kata lainnya, pengakuan tersebut akhirnya membentuk labeling dalam diri individu tersebut sebagai salah satu anggota suatu kelompok.Berbeda dengan membership group tentunya, keanggotaan yang tidak resmi dari reference group ini menimbulkan para anggota ataupun kelompok yang berkaitan dengan ini tidak bisa dengan mudah diidentifikasi atau dikenali. Karena keterbatasan dari identitas yang dimiliki dan juga pengaruh dari sifatnya subjektif. Baik yang dimiliki seorang individu atau kelompok dalam memilih kelompok rujukannya.
3.Mekanisme kerja dari jenis kelompok ini hampir sama seperti kelompok pada umumnya. Yang mana lebih menekankan interaksi antar anggotanya untuk bisa lebih mengembangkan dan membangun kelompok. Tidak dapat dipungkiri bahwa intensitas dari komunikasi serta interaksi yang terjalin antar anggota sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu kelompok. Semakin tinggi intensitasnya, semakin tinggi pula tingkat kerja sama serta solidaritas yang terjalin antar anggota kelompok.Dalam reference group ini hanya menekankan bahwa suatu kelompok dijadikan sebagai acuan serta pedoman bagi individu atau kelompok lainnya dari berbagai aspek. Oleh karenanya atas dasar hal tersebut, intensitas dari komunikasi dan interaksi yang terjalin antar anggotanya tidak terlalu dibutuhkan dan ditekankan. Lebih tepatnya, tiap individu atau kelompok yang hendak menjadikan kelompok lain sebagai panutan ,hanya perlu lebih memahami dan mengerti visi misi dari kelompok tersebut. Baik secara garis besar atau lebih mendetail.
4.Visi dan Misi yang dipegang dalam kelompok akan diwujudkan secara bersama sama dengan strategi dan teknis pelaksanaan yang sama. Hal ini dilakukan semata mata untuk lebih menyatukan kelompok dan lebih mudah dalam mencapai tujuan kelompok tentunya.Semua visi dan misi yang dipegang oleh tiap individu atau kelompok dari kelompok rujukan tersebut belum tentu memiliki realisasi atau teknis pelaksanaan yang sama. Hal ini didasarkan pada penilaian setiap orang yang sifatnya subjektif. Sehingga berkecenderungan  menimbulkan strategi pelaksanaan yang berbeda beda.
5.Memiliki kesadaran untuk terikat satu sama lain dengan anggota kelompok lainnya.Tidak adanya keterikatan yang timbul dalam reference group ini. Hal itu lebih disebabkan karena kurangnya intensitas dari interaksi yang ada dalam kelompok.