Kimia

5 Perbedaan Unsur dan Senyawa yang Harus dipahami

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam ilmu kimia, ada yang disebut dengan unsur dan ada yang disebut dengan senyawa. Keduanya merupakan zat tunggal atau zat murni yang memiliki komposisinya yang tetap dan sifat yang sangat khas.

Meskipun keduanya sama-sama merupakan zat tunggal atau zat murni, keduanya tetap memiliki perbedaan. Apakah perbedaan unsur dan senyawa? Berikut ulasan singkatnya.

1. Berdasarkan Pengertian

Yang dimaksud dengan unsur adalah zat tunggal atau zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana baik secara kimia maupun fisika.

Sedangkan, senyawa adalah zat tunggal atau zat murni yang terdiri atas beberapa atom yang berasal dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap, dan hanya bisa dipecah melalui reaksi kimia.

2. Berdasarkan Penyusunnya

Berdasarkan penyusunnya, unsur terbentuk atau terdiri dari satu jenis atom saja sehingga tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain yang lebih kecil, baik secara fisika mapun kimia.

Adapun senyawa, disusun oleh beberapa atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan tetap. Hal ini menyebabkan senyawa hanya dapat dipisahkan melalui reaksi kimia.  

3. Berdasarkan Sifat

Unsur adalah jenis materi yang terbentuk dari atom sejenis sehingga suatu unsur memiliki sifat yang sama dengan atom penyusunnya.

Sebaliknya, senyawa selalu memiliki sifat yang berbeda dari atom-atom pembentuknya. Misalnya, senyawa air (H2O) tersusun dari 2 buah atom hidrogen (H2) dan 1 atom oksigen (O2).

Baik hidrogen maupun oksigen merupakan unsur yang berwujud gas dan mudah terbakar. Adapun air yang terbentuk dari kedua unsur tersebut memiliki sifat yang dapat memadamkan api.   

4. Berdasarkan Jenis

Unsur dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu unsur logam, unsur non logam, dan semilogam atau metaloid.

  • Unsur logam memiliki sifat berwujud padat kecuali raksa; berwarna putih mengkilap; kuat; memiliki titik lebur yang rendah; dapat ditempa; dan bersifat konduktor atau dapat menghantarkan kalor dan arus listrik.Misalnya, aluminium (Al).  
  • Unsur nonlogam memiliki sifat dapat berwujud padat, cair, dan gas; tidak mengkilap; rapuh; tidak dapat ditempa; dan bersifat isolator atau tidak dapat menghantarkan kalor dan arus listrik kecuali grafit. Misalnya,  fosfor (P).
  • Unsur semilogam memiliki sifat logam dan nonlogam dan bersifat semikonduktor yaitu tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik pada suhu yang rendah. Misalnya, silikon (Si).

Adapun jenis-jenis senyawa adalah senyawa biner, senyawa ion, senyawa terner, dan senyawa organik.

  • Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O), ammonia (NH3), dan metana (CH4)
  • Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri dari satu kation dan satu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau satu anion poliatom. Misalnya, Na+, Cl, Mg2+, dan PO43-
  • Senyawa terner adalah senyawa sederhana yang meliputi asam, basa, dan garam. Misalnya,  H2SO4, NaOH, dan HgCl2.
  • Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat tertentu yang hanya diperoleh dari makhluk hidup. Misalnya, C6H12O6.

5. Berdasarkan Contoh

Contoh unsur-unsur di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Unsur logam yaitu aluminium (Al), barium (Ba), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), kalsium (Ca), kromium(Cr), magnesium (Mg), mangan (Mn), natrium (Na), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan air raksa (Hg).
  • Unsur nonlogam yaitu oksigen (O), nitrogen (N), helium (He), belerang (S), karbon (C), fosfor (P), iodin (I), dan bromin (Br).  
  • Unsur semilogam atau metaloid  yaitu boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), tellurium (Te), dan polonium (Po).

Contoh senyawa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Air atau H2O
  • Garam dapur atau NaCl
  • Karbondioksida atau CO2.