Jika memegang atau menyentuh es batu, syaraf kita dapat merasakan dingin, atau jika kita menyentuh segelas teh panas, kita tahu bahwa suhu teh di dalam gelas tersebut tinggi. Indera kita dapat merasakan panas atau dingin suatu benda, namun tidak dapat mengukur suhu.
Begitu pula saat tubuh kita demam, kita dapat merasakan bahwa suhu tubuh kita meningkat, namun tubuh kita tidak dapat mengukur suhu badan kita. Itulah mengapa dibutuhkan alat untuk mengukur suhu yang dinamakan termometer.
Termometer diambil dari kata Thermos dari bahasa Yunani, yang berarti panas dan meter berarti mengukur. Termometer secara fisik terdiri dari pip akaca berongga yang berisi alkohol atau air raksa, sedangkan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara.
Berikut fungsi dari bagian-bagian pada termometer :
Prinsip kerja termometer yaitu menggunakan air raksa yang jika suhu tinggi maka ia akan memuai, saat raksa memuai ia akan masuk ke dalam celah pipa kapiler dan akan berhenti di suhu tertentu yang aka ditunjukkan dengan skala suhu.
Pada prinsipnya, cara kerja termometer dipengaruhi oleh suhu suatu benda dan volume zat atau benda atau suhu tubuh yang diukur.