Emas merupakan unsur kimia yang bersimbol Au (Aurum). Tingginya potensi reduksi emas mengakibatkan logam ini selalu terdapat di alam dalam keadaan bebas dan tergolong logam mulia.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Universitas Bristol di Inggris, dijelaskan kalau emas yang ada di Bumi berasal dari hantaman meteorit lebih dari 200 juta tahun setelah bumi terbentuk.
Emas mempunyai karakteristik lunak, elastis, mudah dibentuk, memiliki warna menarik, mengkilap dan tidak mudah memudar. Keberadaannya yang langka, membuat Emas menjadi barang berharga. Bagaimana proses terbentuknya emas? berikut ulasannya.
Emas terbentuk dari proses magmatisme, perubahan bentuk dari cairan yang menjadi padatan pada saat temperatur menurun. Proses kristalisasi terjadi pada aliran lava permukaan yang membentuk mineral vulkanik atau pada magma di bawah permukaan yang membentuk mineral plutonik termasuk emas yang mengkristal akibat pembekuan magma.
Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak ( proses yang terjadi akibat dari bersentuhan dengan batuan samping yang reaktif ) dengan larutan hidrothermal. Larutan hidrothermal membawa logam-logam ke tempat pengendapan baru.
Pengaruh cairan hidrotermal mengakibatkan perubahan susunan mineral maupun kimia, dan dapat mempengaruhi perubahan fisik seperti permeabilitas dan porositas batuan. Oleh karena itu, endapan hidrotermal ini erat kaitannya dengan alterasi (proses ubahan).
Hasil dari proses hidrotermal yang berskala besar di lingkungan volkanik ini akan membentuk endapat emas epitermal. Endapan emas epitermal di lingkungan vulkanik hampir selalu berasosiasi dengan batuan vulkanik dan batuan intrusi.