Daftar isi
Di setiap akhir materi pelajaran, biasanya terdapat rangkuman yang berisi uraian singkat materi yang telah dibahas. Apakah yang dimaksud dengan rangkuman?
Pengertian Secara Umum
Secara umum, yang dimaksud dengan rangkuman adalah ringkasan.
Pengertian Menurut KBBI
Adapun pengertian rangkuman menurut KBBI adalah ringkasan atau ikhtisar (dari uraian) dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para Ahli
Pengertian rangkuman menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
Rangkuman mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Adapun tujuan rangkuman di antaranya adalah sebagai berikut.
Sedangkan manfaat rangkuman diantaranya adalah sebagai berikut.
Langkah-langkah membuat rangkuman adalah sebagai berikut.
1. Membaca teks asli
Langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan merangkum adalah membaca teks bacaan asli seluruhnya agar kita dapat mengetahui kesan umum, maksud, dan sudut pandang penulis.
2. Mencatat gagasan utama
Langkah berikutnya adalah mencatat gagasan utama yang terdapat dalam teks tersebut atau cukup digarisbawahi.
3. Membuat reproduksi
Langkah terakhir adalah membuat reproduksi yaitu menyusun kembali bacaan tersebut dalam suatu karangan singkat berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat.
Berikut disajikan artikel berjudul Ahli Temukan 5 Gen Kunci Terkait Covid-19 Parah, Apa saja? yang dikutip dari laman kompas.com yang kemudian disajikan dalam bentuk rangkuman.
KOMPAS.com – Para ilmuwan Inggris akhirnya menemukan lima gen kunci yang berhubungan dengan kondisi Covid-19 paling parah.
Tak hanya itu, penelitian ini pun menunjukkan beberapa obat yang dapat digunakan kembali untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko sakit kritis.
Para peneliti yang mempelajari DNA dari 2.700 pasien Covid-19 di 208 unit perawatan intensif di seluruh Inggris menemukan bahwa ada lima gen yang terlibat dalam dua proses molekuler atau kekebalan antivirus dan peradangan paru. Kelimanya merupakan kunci yang memicu kasus Covid-19 parah.
Dilansir Reuters, Jumat (11/12/2020), kelima gen itu bernama IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCR2.
Salah satu pemimpin riset, Kenneth Baillie mengatakan, keberadaan kelima gen inilah yang akhirnya menjelaskan kenapa ada orang yang terinfeksi Covid-19 hingga sakit parah dan ada yang tidak.
“Penelitian kami pun segera menyoroti obat apa yang harus ada di daftar teratas untuk pengujian klinis,” kata Baillie yang juga seorang konsultan akademis dalam pengobatan perawatan kritis dari Universitas Edinburgh.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature ini akan membantu para ilmuwan mempercepat pencarian obat potensial untuk Covid-19 dengan melakukan uji klinis obat yang menargetkan jalur antiviral dan anti-inflamasi.
Di antara mereka yang paling potensial, kata Baillie, harus ada golongan obat anti inflamasi yang disebut penghambat JAK, yang termasuk obat radang sendi baricitinib, yang dibuat oleh Eli Lilly.
Tim Baillie juga menemukan bahwa peningkatan aktivitas gen INFAR2 dapat menciptakan perlindungan terhadap Covid-19, karena kemungkinan meniru efek pengobatan dengan interferon.
Berbagai obat yang ada sedang dieksplorasi dalam uji klinis untuk mengetahui potensinya dalam melawan Covid-19.
Di antaranya ada obat interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1 dan obat arthritis Sanofi Kevzara.
Sementara itu, steroid yang disebut deksametason dan antivirus yang baru dikembangkan yang disebut remdesivir, dibuat oleh Gilead, adalah satu-satunya obat yang diizinkan di seluruh dunia untuk mengobati pasien Covid-19.
Namun sesuai hasil uji coba yang dilakukan, remdesivir tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit yang parah dan memiliki hasil yang beragam.
Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyetujui obat antibodi Eli Lilly untuk Covid-19, bamlanivimab, untuk pasien yang tidak dirawat di rumah sakit tetapi berisiko terkena penyakit serius karena usia atau kondisi lain.
Hasil Rangkuman
Para ilmuwan Inggris akhirnya menemukan lima gen kunci yang berhubungan dengan kondisi Covid-19 paling parah yaitu IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCR2.
Menurut salah satu pemimpin riset, Kenneth Baillie, keberadaan kelima gen inilah yang akhirnya menjelaskan kenapa ada orang yang terinfeksi Covid-19 hingga sakit parah dan ada yang tidak.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan beberapa obat yang dapat digunakan kembali untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko sakit kritis yakni golongan obat anti inflamasi yang disebut penghambat JAK, yang termasuk obat radang sendi baricitinib, yang dibuat oleh Eli Lilly.
Berbagai obat yang ada juga sedang dieksplorasi dalam uji klinis untuk mengetahui potensinya dalam melawan Covid-19. Di antaranya adalah obat interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1, dan obat arthritis Sanofi Kevzara.
Adapun deksametason dan antivirus yang disebut remdesivir yang dibuat oleh Gilead, adalah satu-satunya obat yang diizinkan di seluruh dunia untuk mengobati pasien Covid-19.
Namun sesuai hasil uji coba yang dilakukan, remdesivir tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit yang parah dan memiliki hasil yang beragam.