Ulul Azmi: Pengertian dan Berbagai Rasul

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara para nabi dan rasul yang Allah utus kepada umat manusia semenjak zaman Nabi Adam hingga rasul terakhir Muhammad, ada beberapa rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi dikarenakan ketabahan mereka dalam menghadapi cobaan dari kaumnya.

Pengertian Ulul Azmi

Secara bahasa Ulul Azmi berasal dari bahasa Arab أولوالعزم‎, Ulu al-Azmi. ulu atau uli berarti memiliki dan  ‘azmi berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat.

Ulul ‘Azmi bisa diartikan sebagai seseorang yang memiliki kesabaran, keteguhan hati, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan ketika menjalankan tugasnya.

Gelar ulul ‘azmi ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an, yakni dalam :

1. QS. Al-Ahqaf: 35

فَا صْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُوْلُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ

Artinya: “Maka bersabarlah kamu seperti rasul-rasul ulul azmi.” (Q.S. al-Ahqaf: 35).

2. QS.Asy-Syura:13


شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصَّى بِهِ نُوْحًا وَّالَّذِيْ اَوْحَيْنآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَابِهِ اِبْرَاهِيْمَ وَمُوْسَى وَعِيْسَى اَنْ اَقِيْمُوْا الدِّيْنَ وَلاَ تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ, كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ, اللهُ يَجْتَبِيْ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ

Artinya: “Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya, Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Q.S. asy-Syura: 13).

3. QS.Al-Ahzab:7

وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّ اِبْرَاهِيْمَ وَمُوْسَى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Q.S. al-Ahzab: 7).

Rasul Ulul Azmi

Diantara para nabi dan rasul yang Allah utus kepada umat manusia, ada 5 rasul yang mendapat gelar ulul azmi. Para rasul itu adalah Nuh, Musa, Ibrahim, Isa, dan Muhammad.

Nuh ‘Alaihis Salam

Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah kepada umat manusia yang kala itu menyembah patung atau berhala bernama Wadd, Suwa, Yagus, Ya’uq, dan Nasr. Berhala-berhala tersebut diambil dari nama-nama orang shalih yang hidup di masa sebelum mereka.

Meski awal tujuan awal pembuatan berhala adalah untuk mengenang orang-orang sholeh tersebut sehingga bisa menjadikannya sebagai penyemangat dalam beribadah, akan tetapi setelah berlalu generasi berikutnya, setanpun menyesatkan mereka sehingga mereka menyembah berhala-berhala tersebut.

Nabi Nuh mendakwahkan Tauhid kepada kaumnya selama ratusan tahun dan selalu mengalami penentangan dan bahkan penghinaan. Nabi Nuh kemudian berdoa kepada Allah dan mengadukan sikap kaumnya itu.

Allah kemudian mewahyukan kepada Nabi Nuh untuk membangun sebuah bahtera yang akan menyelamatkan orang-orang beriman.

Ketika proses pembuatan bahtera, Nabi Nuh mendapat siksaan dan hinaan dari kaumnya yang mengira bahwa Nabi Nuh telah gila. Setelah selesai, maka Allah menurunkan hujan yang lebat dan terus-menerus dan air juga memancar dari dalam perut bumi sehingga terjadi banjir yang sangat besar meliputi seluruh permukaan bumi.

Banjir itu menenggelamkan seluruh umat yang menengtang dakwah Nabi Nuh sehingga hanya menyisakan orang-orang yang beriman.

Musa ‘Alaihis Salam

Nabi Musa hidup dimasa Fir’aun yang semena-mena dan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Dikisahkan ketika Nabi Musa lahir saat itu Fir’aun bermimpi tentang seorang anak laki-laki yang merebut tahtanya. Karena rasa takut Fir’aun pun menyuruh untuk membunuh setiap bayi laki-laki.

Untuk menyelamatkan putranya, ibu Nabi Musa meletakkan bayi Musa ke dalam keranjang kecil dan menghanyutkannya ke Sungai Nil. Atas kehendak Allah, Nabi Musa ditemukan oleh istri Fir’aun yang bernama Asiah dan diangkat sebagai anak.

Dan atas kehendak Allah pula Musa yang masih bayi tidak mau menyusu dengan wanita manapun sehingga dipertemukan kembali dengan ibunya.

Tatkala Musa mencapai usia 40 tahun, Musa diangkat menjadi seorang Rasul. Musa mulai berdakwah kepada Fir’aun tentang Allah dan tauhid yang mana tentu saja hal itu mendapat pertentangan dari ayah angkatnya sendiri, yaitu Fir’aun.

Dalam berdakwah, Allah mengaruniai Nabi Musa dengan beberapa mu’jizat, diantaranya adalah:

  • Tongkat nabi Musa berubah menjadi ular besar yang memakan ular-ular kecil milik para penyihir
  • Tangan Nabi Musa tampak putih setelah dikeluarkan dari ketiaknya
  • Allah menurunkan angin topan yang merusak rumah-rumah bani Israil di Mesir
  • Allah mengirimkan belalang, kutu, katak dan darah
  • Terbelahnya laut merah setelah dipukul dengan togkat Nabi Musa sehingga Nabi Musa dan pengikutnya bisa lari dari kejaran Fir’aun dan pasukannya.

Ibrahim ‘Alaihis Salam

Ayah Nabi Ibrahim bernama ‘Azar adalah seorang pemahat berhala yang hidup di negeri babilonia, Irak. Nabi Ibrahim tumbuh mejadi pemuda yang cerdas dan berpengetahuan.

Ketika menginjak dewasa Nabi Ibrahim mulai memikirkan tentang penciptanya dan juga pencipta alam semesta yang segala yang ia lihat. Kemudian Allah memberikan taufik kepada Nabi Ibrahim untuk mengenal Allah dan mengangkatnya menjadi nabi dan rasul.

Nabi Ibrahim berdakwah kepada kaumnya dan termasuk juga kepada ayahnya tentang Allah dan mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah semata. Akan tetapi dakwah beliau mendapat penentangan keras.

Dalam menjalankan dakwahnya, ada beberapa mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim sebagai hujjah akan kerasulannya.

Diantaranya mukjizat Nabi Ibrahim adalah ketika Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala milik Raja Namrud yang kemudian menimbulkan kemarahan sang Raja sehingga Raja Namrud memerintahkan untuk membakar Nabi Ibrahim hidu-hidup.

Akan tetapi dengan kekuasaan Allah api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim menjadi dingin sehingga tidak melukai Nabi Ibrahim sedikitpun.

Isa ‘Alaihis Salam

Nabi Isa adalah putra dari Maryam, seorang wanita sholehah anak dari Imran serta keponakan dari Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam. Atas kekuasaan Allah Isa lahir tanpa seorang ayah, akan tetapi Allah meniupkan ruh ke dalam rahim Maryam yang masih perawan.

Nabi Isa diutus oleh Allah kepada bani Israil. Selain menurunkan kitab Injil kepada Isa, Allah juga memberikan beberapa mukjizat untuk menjadi bukti kerasulan Nabi Isa. Diataranya adalah:

  • Ketika masih bayi, Allah menjadikan Isa mampu berbicara untuk membela kehormatan ibunya
  • Membuat burung dari tanah liat dan menghidupkannya dengan izin Allah
  • Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang menderita kusta dengan izin Allah
  • Mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal dengan izin Allah
  • Mengetahui rahasia, seperti apa yang disimpan seseorang dalam rumahnya
  • Mampu menurunkan makanan dari langit dengan izin Allah

Hingga saat ini Nabi Isa belum meninggal dunia. Allah mengangkat jasad dan ruhnya ke langit untuk menyelamatkannya dari kejaran orang-orang Yahudi. Kelak menjelang hari kiamat Allah akan menurunkan Nabi Isa untuk membunuh dajjal.

Muhammad Shalallahu ‘Alaihi waSallam

Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang Allah utus untuk umat manusia dan alam semesta. Beliau merupakan keturunan Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail.

Nabi Muhammad lahir dan besar di Jazirah Arab. Beliau berasal dari suku Quraisy dari Bani Hasyim yang merupakan salah satu kabilah terhormat dan disegani di kalagan bangsa Arab.

Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul ketika berusia 40 tahun. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad mulai mendakwahkan Islam kepada kaumnya dan mengajak mereka mentauhidkan Allah dan meninggalkan semua sesembahan selain Allah.

Orang-orang Quraisy termasuk juga beberapa keluarga beliau sangat menentang dakwah tauhid. Berbagai upaya mereka lakukan agar Rasulullah menghentikan dakwanya, baik melalui upaya diplomasi hingga penyiksaan.

Setelah berdakwah selama 13 tahun di kota Mekkah, umat Islam semakin mendapat tekanan berat sehingga Allah memerintahkan Rasul dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Di Madinah Rasulullah berdakwah selama 10 tahun hingga beliau wafat, yakni pada usia 63 tahun.

Selain menurunkan kitab Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar Rasulullah, Allah juga memberikan beberapa mukjizat lainnya yang menjadi penguat bukti kerasulan Muhammad, yaitu:

  • Air yang memancar dari sela-sela jari jemari Rasulullah
  • Makanan sedikit yang bisa mencukupi untuk banyak orang
  • Segelas susu yang bisa mengenyangkan banyak orang
  • Hujan yang turun seketika setelah Rasulullah berdoa
  • Terbelahnya bulan menjadi dua
  • Megabarkan hal-hal ghaib yang terbukti atau menjadi kenyataan

Perbedaan Rasul Ulul Azmi dengan Rasul lainnya

Yang menjadi perbedaan antara rasul yang memiliki gelar ulul azmi dengan rasul lainnya adalah :

  • Rasul-rasul ulul azmi mendapat cobaan yang sangat berat dalam berdakwah.
  • Rasul-rasul ulul azmi memiliki kesabaran luar biasa dan juga keteguhan hati dalam menanggung cobaan ketika berdakwah
fbWhatsappTwitterLinkedIn