Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Indonesia. pulau-pulau yang ada di Indonesia sangatlah banyak dan memanjang dari Sabang hingga Merauke. Oleh karena itu, tidak heran apabila Indonesia ini adalah negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Kekayaan tersebut mulai dari macam-macam laut, selat, teluk tanjung hingga ekosistem pantai. Nah, bagian laut yang terbilang cukup banyak adalah selat. Selat adalah laut sempit yang letaknya di antara dua pulau atau dua daratan. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Selat Malaka. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya!
Apa itu Selat Malaka?
Selat Malaka adalah selat yang menghubungkan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Selat ini terletak di antara Pulau Sumatera sebelah barat dengan Semenanjung Malaysia dan Thailand bagian selatan. Nama Selat Malaka ini diambil dari Pelabuhan Dagang Melaka (sebelumnya Malaka) yang terpenting pada abad ke-16 dan ke-17 di Pantai Melayu. Selat ini memiliki kedalaman hanya sekitar 25 meter di satu titik.
Asal Usul Selat Malaka
Terbentuknya Selat Malaka ini masih erat kaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya. Kala itu, Selat Malaka memiliki peranan sangat penting baik bagi Nusantara atau Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini. Karena sudah menjadi jalur perdagangan pada masa kerajaan Sriwijaya, sehingga banyak kapal-kapal dari berbagai negara asing melintas ke Indonesia. Hal itu membuat banyak kedatangan para pedagang dari berbagai negara, salahsatunya adalah pedagang dari negara Tamil dan India yang jumlahnya terbilang besar.
Sebagai penguasa Selat Malaka, Kerajaan Sriwijaya merasa berhak untuk menarik pajak dari para pedagang yang kapalnya melintasi selat tersebut. Namun karena pajaknya yang terlalu tinggi, sehingga membuat pedagang-pedagang melaporkannya kepada Kerajaan Cola. Akhirnya, Kerajaan Cola menyerang Sriwijaya dua kali yakni pada tahun 1017 dan tahun 1025.
Dampak dari penyerangan itu membuat Kerajaan Sriwijaya melemah dan berbagai penguasa di Selat Malaka jatuh secara bergantian. Tak lama berselang, akhirnya kerajaan Sriwijaya runtuh dan pelayaran perdagangan di Selat Malaka semakin ramai oleh para pedagang dari negara luar.
Ciri Khas Selat Malaka
Adapun beberapa ciri khas dari Selat Malaka antara lain:
- Terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera.
- Secara astronomis, selat ini terletak di antara 95 derajat BT hingga 103 derajat BT.
- Sebagai jalur pelayaran paling penting dan paling sibuk di dunia.
- Termasuk kedalam selat dengan posisi yang sangat strategis.
- Tercatat sebanyak 70-80 ribu kapal yang melintas di Selat Malaka setiap tahunnya.
- Sebagai penghubung tiga negara yang jumlah penduduknya terbesar yaitu Indonesia, Tiongkok dan India.
- Lebar dari selat malaka hanya sekitar 1,5 mil di salah satu titik tersempitnya yaitu Selat Philip yang berada dekat Singapura.
Fakta Selat Malaka
Terlepas dari peran penting Selat Malaka, ternyata kemajuannya tersebut masih sangat minim diketahui oleh kebanyakan orang. berikut beberapa fakta tentang Selat Malaka antara lain:
- Berkembang Pesat Sejak Kerajaan Sriwijaya
Berdasarkan sejarahnya, Selat Malaka ini mulai berkembang pesat sebagai urat nadi jalur pelayaran sejak abad ke-15 yakni pada masa Kerajaan Sriwijaya. Pesatnya perkembangan Selat Malaka ini menjadikan sebagai tempat bertemunya para pedagang dari berbagai negara seperti Persia, India, Tiongkok, Arab dan banyak lagi. - Jalur Transportasi Terpenting di Dunia
Sebagai jalur transportasi terpenting, ternyata membuat Selat Malaka menjadi titik utama penghasil minyak terbesar kedua di dunia setelah Selat Hormuz. Bahkan 60% volume minyak yang diangkut melalui laut di seluruh dunia, sepertiganya yaitu melewati Selat Malaka. - Indonesia Sebagai Negara Terbesar yang Dilintasi Selat Malaka.
Hal ini membuat Indonesia secara alamiah menjadi pemimpin dalam upaya mengamankat selat tersebut dari berbagai macam gangguan untuk menjamin kapal-kapal berlayar dengan lancar.
Bagaimana pembahasan mengenai Selat Malaka kali ini? Selat Malaka merupakan selat yang terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera. Selat ini dijadikan sebagai jalur pelayaran terpenting di dunia bahkan sudah dilintasi oleh 70-80 ribu kapal setiap tahunnya.