Seni Wayang: Sejarah – Pengertian dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seni wayang merupakan hasil karya seni rupa dua dimensi asal Indonesia yang sudah terkenal di dunia.

Saking terkenalnya, seni wayang dinobatkan sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai apa itu seni wayang dan jenis-jenisnya.

Sejarah Seni Wayang

Sejarah munculnya seni wayang sudah ada sejak zaman primitif di mana ketika itu wayang terbentuk dari kumpulan rumput-rumput yang diikat dan digerakkan satu sama lain.

Setelah itu wayang berkembang tak lagi menggunakan rerumputan saja, melainkan juga menggunakan kulit hasil buruan dan juga kulit kayu.

Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan wayang kulit berumur sangat tua yakni sekitar abad ke 2 Masehi.

Setelah adanya pengaruh kerajaan Hindu Budha yang masuk ke dalam Indonesia, akhirnya seni wayang semakin tumbuh dan berkembang menciptakan alur cerita yang dapat dinikmati oleh penontonnya.

Apalagi ketika kerajaan Islam tumbuh dan perlahan menggeser kerajaan Hindu Budha.

Beberapa tokoh agama seperti Sunan Kalijaga ikut andil mengembangkan seni wayang yang digunakan dalam dakwahnya mengenai agama Islam.

Sunan Kalijaga menciptakan seni wayang yang lebih menarik dan menyenangkan untuk ditonton yaitu dengan menambahkan iringan-iringan alat musik tradisional seperti gamelan.

Dari sinilah akhirnya banyak daerah yang terus menciptakan inovasi-inovasi terbaru dan melahirkan berbagai macam jenis seni wayang.

Seni wayang semakin terkenal dan akhirnya dinobatkan sebagai warisan dari Indonesia dalam seni bertutur yang tak ternilai harganya di dunia.

Pengertian Seni Wayang

Seni Wayang merupakan jenis kesenian yang berasal dari Indonesia yang menggambarkan tentang alur cerita tertentu menggunakan boneka yang digerakkan oleh satu atau beberapa orang.

Pertunjukan seni wayang umumnya diiringi oleh alat musik tradisional ansambel dan juga ada beberapa penyanyi sinden.

Seni wayang sangat populer di daerah Jawa dan Bali, meski di beberapa daerah lainnya seperti Sumatera, Semenanjung Melaya, dll juga terkenal karena sempat dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, Hindu dan Budha.

Fungsi Seni Wayang

Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari adanya seni wayang diantaranya:

  • Sebagai wadah untuk melestarikan budaya daerah serta cerita-cerita tradisional.
  • Sebagai penggambaran antara dua kelompok yang berbeda yaitu kelompok dengan watak yang baik dan kelompok dengan watak buruk.
  • Sebagai sarana untuk menanamkan jiwa sosial karena biasanya pagelaran wayang diadakan besar-besaran dan mengumpulkan banyak masyarakat.
  • Sebagai media untuk hiburan rakyat.
  • Sebagai sarana pendidikan budi pekerti karena memberikan pesan-pesan dan amanat di dalam ceritanya.

Jenis-jenis Wayang

Berikut ini merupakan jenis-jenis wayang diantaranya:

1. Wayang Kulit

wayang-kulit

Wayang kulit merupakan jenis wayang yang terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan.

  • Wayang Purwa

Wayang Purwa merupakan jenis wayang kulit yang memiliki umur lebih tua dibandingkan jenis lainnya.

Cerita wayang Purwa berkisar antara cerita Ramayana dan Mahabharata.

  • Wayang Madya

Wayang Madya merupakan wayang buatan Mangkunegara IV dan merupakan peralihan dari cerita wayang Purwa menuju ke cerita wayang Gedog.

Cerita wayang Madya yang paling terkenal adalah Anglingdarma.

  • Wayang Gedog

Wayang Gedog muncul di sekitar zaman kerajaan Kediri dan kerajaan Majapahit.

Cerita wayang Gedog merupakan cerita antara Sri Gatayu hingga cerita Prabu Kuda Laleyan.

  • Wayang Dupara

Wayang Dupara merupakan jenis wayang yang diciptakan oleh keponakan Mangkunegara IV tahun 1894.

Ceritanya mengenai kerajaan Demak, kerajaan Mataram, kerajaan Pajajaran hingga masa Kartasura.

  • Wayang Wahyu

Wayang Wahyu merupakan jenis wayang kulit yang menampilkan tentang ajaran Kristiani terutama Katolik.

  • Wayang Suluh

Wayang Suluh merupakan jenis wayang kulit yang menceritakan kehidupan masyarakat sehari-hari.

  • Wayang Kancil

Wayang Kancil merupakan jenis wayang kulit yang menceritakan tentang kehidupan seekor kancil disertai amanat-amanat di dalamnya.

  • Wayang Calonarang

Wayang Calonarang merupakan wayang kulit khas Bali yang menceritakan tentang dunia magis dan gaib.

  • Wayang Krucil

Wayang Krucil merupakan jenis wayang kulit yang berukuran kecil dari daerah Blora, Jawa Tengah.

  • Wayang Sasak

Wayang Sasak merupakan jenis wayang kulit yang berasal dari daerah Lombok.

  • Wayang Sadat

Wayang Sadat merupakan jenis wayang kulit yang dijadikan sebagai media dakwah penyebaran agama Islam.

  • Wayang Parwa

Wayang Parwa merupakan jenis wayang kulit khas Bali yang membawakan cerita-cerita Mahabharata

  • Wayang Arja

Wayang Arja merupakan jenis wayang kulit buatan seorang dalang bernama I Made Sidja sekitar tahun 1975.

  • Wayang Gambuh

Wayang Gambuh merupakan jenis wayang kulit khas Bali yang cerita ceritanya mirip seperti wayang Gedog.

  • Wayang Beber

Wayang Beber merupakan jenis wayang kulit yang dibeber atau direntangkan berupa lembaran-lembaran dan muncul di jaman sebelum Islam masuk ke Jawa.

2. Wayang Bambu

wayang bambu

Wayang bambu merupakan wayang yang terbuat dari bahan berupa batang bambu bagian dalam.

Contoh wayang bambu adalah Wayang Golek Langkung yang berasal dari Jepara.

3. Wayang Kayu

wayang-kayu

Wayang kayu merupakan jenis wayang yang dibuat dari bahan kayu.

Seperti contohnya Wayang Klithik yang terbuat dari bahan kayu dipipihkan.

4. Wayang Orang

wayang-orang

Wayang orang merupakan jenis wayang yang diperankan oleh manusia asli.

Ada dua jenis wayang orang yaitu:

  • Wayang Gung

Wayang jenis ini berasal dari daerah Kalimantan lebih tepatnya dimainkan oleh para suku Banjar.

  • Wayang Topeng

Wayang jenis ini dimainkan oleh orang-orang yang menggunakan topeng dan dibarengi oleh tabuhan tabuhan musik tradisional seperti gamelan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn