3 Perbedaan Skoliosis dan Kifosis yang Wajib diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tulang menempatkan dirinya sebagai peran utama dalam aktivitas manusia. Tulang yang merupakan salah satu unsur pembentuk tubuh manusia mengambil alih dalam pergerakan yang dilakukan. Tulang yang berdiri kokoh tentunya harus dijaga dan diperhatikan agar tidak turun mobilitasnya.

Turunnya mobilitas tulang dapat disebabkan oleh hal yang tidak normal pada tulang itu sendiri. Skoliosis dan kifosis masuk dalam daftar kelainan yang terjadi pada tulang. Berikut akan dibahas mengenai skoliosis dan kifosis.

Tulang menjadi landasan bagi setiap tubuh manusia. Tanpa adanya tulang, tubuh manusia tidak akan berbentuk. Tulang yang ada tidak hanya harus kokoh dan kuat. Kesehatan dan bentuk tulang pun harus diperhatikan. Jika bentuk tulang tidak pada tempat yang seharusnya, tulang akan memberikan pengaruh pada tubuh dan alat gerak.

Skoliosis dan kifosis adalah sama-sama merupakan jenis dari kelainan yang dapat terjadi pada tulang. Meski demikian, kedua kelainan pada tulang ini mempunyai perbedaan. Berikut akan dibahas mengenai perbedaan skoliosis dan kifosis.

  1. Dari segi tampilan, skoliosis dan kifosis memberikan gambaran yang berbeda pada penderitanya. Tulang punggung yang mengalami skoliosis akan menampilkan keadaan tulang yang menyerupai huruf S. Skoliosis juga menampilkan keadaan tulang belakang yang lebih menonjol ke arah satu sisi. Kifosis menampilkan keadaan tulang belakang yang makin lama makin menunduk. Keadaan pada penderita kifosis menyebabkan tampilan punggung yang bungkuk dan menyerupai punuk.
  2. Dari segi usia, skoliosis biasanya memperlihatkan ciri-cirinya pada anak-anak dan atau usia remaja. Hal ini disebabkan karena tulang pada usia ini akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Berbeda dengan skoliosis, kifosis biasanya hadir di kalangan usia remaja hingga dewasa. Hal ini disebabkan karena pergerakan dari remaja dan atau dewasa yang aktif. Usia aktif biasanya menjalankan berbagai aktivitas, seperti bekerja terlalu lama dengan posisi yang monoton. Tentunya posisi ini akan memberikan pengaruh pada tulang belakang, salah satunya kifosis.
  3. Meski sama-sama menghadirkan hawa yang tidak nyaman pada tulang belakang, skoliosis dan kifosis memiliki perbedaan dari segi gejala yang dihadirkan. Gejala yang paing sering dijumpai pada penderita skoliosis yaitu seperti bahu yang dimiliki tidak sejajar satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh posisi tulang yang menonjol ke arah satu sisi saja. Pada penderita kifosis, gejala yang paling sering ditunjukkan yaitu seperti keadaan kepala lebih maju ke arah depan. Hal ini disebabkan karena posisi tulang belakang pada bagian atas yang makin menunduk.
fbWhatsappTwitterLinkedIn