Abraham Maslow - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/abraham-maslow Wed, 02 Mar 2022 02:03:00 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Abraham Maslow - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/abraham-maslow 32 32 Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian, Konsep dan Pembagian https://haloedukasi.com/teori-kebutuhan-maslow Wed, 02 Mar 2022 02:02:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31777 Abraham Maslow, adalah seorang tokoh Humanistik yang memperkenalkan ke seluruh dunia tentang teorinya. Ia terkenal dengan pemikiran out of the box, namun jika dipikir kembali. Teori-teorinya memang sangat relate dengan kehidupan manusia. Termasuk dengan teori yang akan terbahas dalam artikel kali ini. Berikut ulasannya: Pengertian Teori Kebutuhan Maslow Dalam beberapa literatur yang ada. Teori kebutuhan […]

The post Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian, Konsep dan Pembagian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Abraham Maslow, adalah seorang tokoh Humanistik yang memperkenalkan ke seluruh dunia tentang teorinya.

Ia terkenal dengan pemikiran out of the box, namun jika dipikir kembali. Teori-teorinya memang sangat relate dengan kehidupan manusia.

Termasuk dengan teori yang akan terbahas dalam artikel kali ini. Berikut ulasannya:

Pengertian Teori Kebutuhan Maslow

Dalam beberapa literatur yang ada. Teori kebutuhan menurut Abraham Maslow adalah teori yang memunculkan sebuah motivasi dalam diri manusia.

Untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hidup secara keseharian. Pendapat tersebut tercetus ketika ia menerbitkan sebuah buku.

Bertajuk “A Theory of Human Motivation”, yang rilis pada tahun 1943. Dalam teori tersebut, terbagi atas 5 jenis kebutuhan manusia dalam kehidupannya.

Banyak orang yang mengenalnya sebagai “piramida kebutuhan manusia”. Dan yang paling tertinggi, adalah kebutuhan manusia, dalam aspek “aktualisasi diri”.

Untuk mencapai puncak kebutuhan tertinggi, pada dasarnya seorang manusia harus memenuhi kebutuhan dasar mereka terlebih dahulu. Baru mereka bisa menaikkan level kebutuhannya.

Konsep Teori Abraham Maslow

Adapun konsep daripada teori kebutuhan Abraham Maslow, yang terbagi atas beberapa poin, diantararnya adalah:

  • Seseorang bisa memenuhi kebutuhan paling tertingginya, ketika kebutuhan dasar yang ada sudah terpenuhi dengan sempurna.
  • Dalam mencapai tingkatan yang lebih tinggi masalah persoalan kebutuhan, mereka akan menggunakan kuasa mereka untuk bisa naik level.
  • Kuasa tersebut ialah sebuah “motivasi”. Hal tersebut terbagi atas 2 jenis, yang bisa dimanfaatkan.
  • Pertama ada deficiency growth adalah sebuah motivasi yang berasal dari perspektif “kekurangan” seorang individu. Kemudian dijadikan sebagai kekuatan untuk bisa naik level.
  • Kedua ada motivation growth adalah motivasi yang mengarah ke sebuah perkembangan. Dimana prosesnya nanti, bisa menjadi motivasi mereka untuk naik level dalam memenuhi kebutuhannya.

Pembagian Hierarki Kebutuhan Maslow

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Dalam teori kebutuhan menurut Abraham Maslow, terbagi atas beberapa pembagian.

Terdiri atas 5 bagian, yang ternyata dalam aspek kehidupan manusia, hampir secara keseluruhan tergolong dalam beberapa bagiannya.

  • Kebutuhan Fisiologis

Yang pertama ada kebutuhan fisiologis. Dimana untuk kebutuhan ini lebih kepada kepentingan diri secara fisik dan sejenisnya.

Contoh paling konkretnya adalah kebutuhan akan makan, minum, istirahat, kebutuhan seksual, dan sebagainya.

  • Kebutuhan Rasa Aman

Yang selanjutnya ada kebutuhan rasa aman. Kebutuhan tersebut lebih prefer kepada suatu tindakan perlindungan.

Atau suatu rasa yang membuat mereka nyaman, aman, dan terhindar dari bahaya yang mengintai mereka.

Seperti contohnya adalah membutuhkan tempat tinggal yang nyaman dan bisa melindungi mereka dari panas dan dinginnya udara.

Atau level yang agak tinggi, seperti mendapatkan rasa aman karena adanya perlindungan hukum ketika seorang individu terkena kasus tertentu dan menjadi korban, dan sebagainya.

  • Kebutuhan Sosial

Yang ketiga ada kebutuhan sosial. Kebutuhan ini menitiberatkan pada manusia memenuhi kebutuhannya secara sosial.

Seperti misanya kebutuhan akan mendapatkan kasih sayang, cinta, hak kepemilikan atas hal tertentu. Hingga kebutuhan akan pengakuan dari orang lain.

Beberapa jenis kebutuhan sosial tersebut, biasanya akan mereka dapati di lingkungan sosial mereka. Entah dari pertemanan, rekan kerja, pasangan, dan sebagainya.

  • Kebutuhan Akan Sebuah Penghargaan

Untuk kebutuhan jenis ini, terbagi atas dua bagian. Mengingat hal tersebut bisa di dapatkan dari diri sendiri, juga dari orang lain.

  • Dari Diri Sendiri

Jika tidak asing dengan kata self reward. Itu merupakan salah satu sikap dari menghargai diri sendiri.

Atas semua proses seorang individu untuk bisa mencapai tingkat kesuksesan yang diinginkan atau yang tidak terduga.

Self reward tersebut bisa berbagai bentuk. Seperti berbelanja untuk diri sendiri, traveling untuk menyenangkan diri sendiri, dan sejenisnya.

  • Dari Orang Lain

Selanjutnya dari orang lain. Dimana seorang individu dihargai atas kerja keras mereka untuk mencapai suatu hal dalam hidupnya.

Atau telah sukses melaksanakan suatu tugas dari atasan jika dalam dunia kerja. Penghargaan tersebut juga bisa berbagai bentuk.

Contohnya seperti appreciation, sanjungan, hingga penobatan kepada individu tersebut, karena telah mencapai rencana yang telah terkoordinir sedemikian rupa di perusahaan mereka bekerja.

  • Kebutuhan Aktualisasi Diri

Yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri. Jenis tersebut merupakan paling tinggi menurut Abraham Maslow.

Dimana tahap tersebut, manusia sudah merasa menjadi “manusia” seutuhnya. Mengingat mereka sudah mengerti bagaimana cara mengekspresikan dirinya.

Mengerti apa yang dia mau, hingga sampai memikirkan bagaimana cara mereka untuk bisa berdampak bagi orang lain.

Contoh dari aktualisasi diri antara lain:

  1. Menerima diri dan keadaan diri sendiri
  2. Menerima realita yang ada dalam kehidupan serta bisa menyikapinya
  3. Problem centering, atau lebih mudahnya adalah seorang individu bisa melakukan kegiatan tolong menolong, serta bisa menjadi pemecah masalah, mencari alternatif dalam menghadapi problem tertentu.
  4. Spontanitas, dalam hal ini tindakan yang dilakukan (bentuk positif) adalah spontan, reflek, dan sebagainya.

Jadi, untuk bisa berada di tahap “aktualisasi diri”. Seseorang harus memenuhi 4 kebutuhan paling dasar dan tengah terlebih dahulu.

Seperti fisiologis, rasa aman, penghargaan, juga sosial. Dengan begitu manusia akan merasa dirinya seutuhnya “manusia”.

The post Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian, Konsep dan Pembagian appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow https://haloedukasi.com/jenis-kebutuhan-menurut-abraham-maslow Fri, 10 Jan 2020 12:21:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3125 Abraham Maslow adalah seorang psikolog aliran humanisme yang hidup pada tahun 1908-1970. Pada tahun 1970, ia mencetuskan bahwa ada lima hierarki kebutuhan dasar manusia (five hierarchy of needs). Berbagai kebutuhan dasar tersebut senantiasa muncul meskipun tidak berurutan. Ada sebagian orang dengan keyakinan tertentu yang menganggap bahwa hierarki kebutuhannya berbeda dibanding yang lain. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan […]

The post 5 Jenis Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Abraham Maslow adalah seorang psikolog aliran humanisme yang hidup pada tahun 1908-1970.

Pada tahun 1970, ia mencetuskan bahwa ada lima hierarki kebutuhan dasar manusia (five hierarchy of needs).

Berbagai kebutuhan dasar tersebut senantiasa muncul meskipun tidak berurutan. Ada sebagian orang dengan keyakinan tertentu yang menganggap bahwa hierarki kebutuhannya berbeda dibanding yang lain.

Berdasarkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, maka dapat disimpulkan pula kualitas perkembangan kepribadian seseorang. Semakin tinggi hierarki kebutuhan seseorang terpenuhi, maka semakin optimal seseorang dalam mencapai derajat kemandirian.

kebutuhan diri maslow

Lima kebutuhan dasar menurut Maslow dapat digambarkan menjadi piramida. Berikut adalah piramida kebutuhan dasar dari yang terendah sampai yang tertinggi.

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara keseimbangan biologis dan kelangsungan hidup bagi tiap manusia. Kebutuhan ini adalah syarat dasar yang dapat memengaruhi kebutuhan lain apabila tidak terpenuhi.

Kebutuhan fisiologis bersifat mendesak untuk didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhan lain yang berada pada tingkat yang lebih tinggi, misalnya:

  • Oksigen
  • Nutrisi
  • Istirahat
  • Terbebas dari rasa nyeri
  • Pengaturan suhu tubuh
  • Seksual
  • Cairan
  • Eliminasi

2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan (Self Security Needs)

Kebutuhan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik mengancam fisik maupun psikososial. Ancaman fisik sendiri dapat dibedakan menjadi ancaman mekanik, kimia, bakteri, dan termal.

Keselamatan dan keamanan berkenaan dengan konteks fisiologis dan interpersonal. Secara fisiologis, maksudnya berhubungan dengan sesuatu yang mengancam tubuh seseorang dan kehidupannya. Ancaman fisiologis bisa nyata atau hanya imajinasi, misalnya penyakit, nyeri, dan cemas.

Secara interpersonal, keselamatan dan keamanan seseorang tergantung pada banyak faktor, seperti:

  • Kemampuan komunikasi
  • Kemampuan untuk mengontrol dan mengatasi masalah
  • Kemampuan untuk mengerti
  • Kemampuan untuk konsisten menjaga tingkah laku yang berhubungan dengan orang lain serta mengenal orang-orang di lingkungan sekitar.

3. Kebutuhan Mencintai dan Dicintai (Love and Belongingness Needs)

Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang. Kebutuhan ini adalah suatu dorongan seseorang yang berkeinginan menjalin hubungan yang bermakna atau hubungan emosional dengan orang lain secara efektif.

Kebutuhan akan mencintai dan dicintai memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian seseorang.

Dalam memaknai kebutuhan mencintai dan dicintai, ada beberapa konsep cinta yang perlu dipahami, yaitu cinta adalah dukungan, cinta adalah ketulusan, dan cinta adalah perhatian. Beberapa contoh penerapannya, antara lain:

  • Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang akan tumbuh rasa kasih sayang dalam dirinya.
  • Memberikan motivasi pada sahabat yang mengalami keterpurukan.
  • Memberikan perhatian kepada seseorang.

4. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs)

Menurut Stuart dan Sundeen (1998), harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa baik perilaku seseorang menurut ideal diri.

Seseorang dapat mencapai kebutuhan harga diri apabila kebutuhan akan mencintai dan dicintai telah terpenuhi. Sikap penghargaan diri adalah indikator terpenuhinya kebutuhan harga diri.

Penghargaan diri merujuk pada penghormatan diri dan pengakuan diri. Sehingga, untuk memiliki harga diri yang positif, seseorang harus menghargai apa yang dilakukan dan meyakini bahwa apa yang dilakukan benar. Selain itu, seseorang juga harus merasa berguna dan dibutuhkan bagi orang lain.

Seseorang dengan harga diri yang baik akan memiliki kepercayaan diri yang baik pula, sehingga ia menjadi lebih produktif. Harga diri yang stabil tumbuh dari penghargaan yang sehat dari orang lain.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)

Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan pada tingkaan yang paling tinggi. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri, sehingga bebas dari segala tekanan.

Kemampuan seseorang dalam pengaktualisasian dirinya menunjukkan bahwa ia telah mencapai kematangan diri.

Untuk memenuhi kebutuhan aktualisas diri tentu ada banyak hambatan, yaitu hambatan internal dan eksteral. Hambatan internal adalah hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri, misalnya perasaan ragu dan ketidaktahuan akan potensi diri.

Sedangkan, hambatan eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar diri seseorang, seperti budaya, lingkungan, dan masyarakat.

Karakteristik seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri, antara lain:

  • Mampu melihat realitas secara lebih efisien
  • Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya
  • Terpusat pada persoalan
  • Membutuhkan kesendirian
  • Otonomi
  • Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan
  • Kesadaran sosial
  • Hubungan interpersonal
  • Demokratis
  • Humor yang bermakna dan etis
  • Kreativitas
  • Independensi
  • Pengalaman puncak
  • Spontanitas
  • Kesederhanaan
  • Kewajaran.

Pada akhir hayatnya, Abraham Maslow mengungkapkan bahwa ada satu tambahan hierarki kebutuhan dasar manusia, yaitu transendental diri.

Kebutuhan transendental diri adalah puncak kesadaran eksistensi manusia yang secara fitrah menyadari adanya Tuhan dan memerlukan pertolongan-Nya.

Sehingga individu yang telah mencapai kebutuhan ini telah mengalami keseimbangan hidup. Artinya, hidup bukan hanya sekadar kebutuhan jasmani, tapi juga rohani.

The post 5 Jenis Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>