akomodasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/akomodasi Mon, 11 Jul 2022 03:47:42 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico akomodasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/akomodasi 32 32 10 Bentuk Akomodasi dalam Interaksi Sosial https://haloedukasi.com/bentuk-akomodasi-dalam-interaksi-sosial Mon, 11 Jul 2022 03:47:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36631 Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, atau dapat juga dikatakan sebuah interaksi sosial yang sifatnya positif. Proses asosiasi adalah sebuah proses interaksi sosial antara satu individu dengan individu lain atau terhadap kelompok sosial yang tujuannya mencari kesaamaan atau kesatuan. Di dalam KBBI, akomodasi adalah penyesuaian sosial yang terjadi di dalam interaksi orang per orang dan […]

The post 10 Bentuk Akomodasi dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, atau dapat juga dikatakan sebuah interaksi sosial yang sifatnya positif. Proses asosiasi adalah sebuah proses interaksi sosial antara satu individu dengan individu lain atau terhadap kelompok sosial yang tujuannya mencari kesaamaan atau kesatuan.

Di dalam KBBI, akomodasi adalah penyesuaian sosial yang terjadi di dalam interaksi orang per orang dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.

Sedangkan di dalam ilmu Antropologi, akomodasi diartikan sebagai penyesuaian manusia di dalam sebuah kesatuan sosial yang tujuannya untuk menghindari dan meredakan interaksi ketegangaan dan konflik.

Akomodasi tidak terjadi jika tidak ada pertentangan atau konflik yang terjadi di dalam masyarakat, akomodasi merupakan resolusi konflik. Ahli sosial Gillin dan Gillin mengatakan bahwa akomodasi adalah proses yang terjadi karena munculnya persaingan individu dan kelompok yang akhirnya menghasilkan konflik.

Sebagai sebuah cara untuk mengatasi pertentangan atau konflik yang terjadi antara dua pihak, maka akomodasi bisa saja bersifat permanen atau sementara. Hasil yang didapat dari akomodasi adalah keseimbangan serta kestabilan di antara kelompok masyarakat, baik secara sempit maupun secara luas.

Bentuk-bentuk akomodasi pun akhirnya muncul di dalam masyarakat, ada beberapa bentuk akomodasi yang memiliki tujuan baik, namun masing-masing bentuk tersebut diaplikasikan menyesuaikan dengan bentuk konflik dan keadaan di masyarakat.

Bentuk-bentuk akomodasi ini muncul dengan tujuan yang penting, tujuan akomodasi antara lain:

  • Menyatukan perbedaan pendapat di antara dua individu atau kelompok.
  • Memakai cara baru untuk mengatasi kesulitan akibat konflik.
  • Mencegah agar konflik tidak meluas atau terjadi hal yang lebih buruk.
  • Menyatukan kelompok-kelompok sosial dengan latar belakang berbeda namun memiliki tujuan yang sam.
  • Mengurangi adanya pertentangan yang terjadi.

Berikut bentuk-bentuk akomodasi yang tumbuh di dalam masyarakat beserta penjelasannya

1. Koersi

Koersi atau coercion adalah bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan. Akomodasi ini dilakukan ketika salah satu pihak memiliki keadaan yang lemah dan pihak lainnya lebih kuat. Bentuk akomodasi koersi ini bisa secara fisik dan psikologis.

Contoh koersi adalah perjanjian perang antar dua negara atau gencatan senjata. Gencatan senjata yang dilakukan oleh pihak militer sebenarnya bertujuan menekan angka kematian masyarakat sipil, namun tetap saja hal ini merugikan masyarakat.

2. Kompromi

Bentuk akomodasi kompromi merupakan bentuk akomodasi antara dua pihak yang masing-masing mengukur kembali atau mengurangi tuntutanya dengan tujuan menemukan penyelesaian. Kompromi ini membutuhkan sikap kedua pihak yang berkonflik untuk saling berempati dan memahami keadaan pihak lawan.

Contoh kompromi paling sederhana, ketika lalu lintas sedang macet dan mobil 1 tak sengaja menyerempet mobil 2. Karena dua pihak melakukan kompromi, akhirnya pihak mobil 2 tak keberatan hanya ditanggung setengah biaya saja, karena mengingat kerusakan yang juga terjadi pada pihak mobil 1.

3. Arbitrasi

Arbitrasi adalah kelanjutan dari proses kompromi yang tidak berhasil atau tidak menemukan titik temu antara dua pihak yang mengalami konflik. Arbitrasi membutuhkan pihak ke-3 yang dipilih oleh dua belah pihak yang berselisih, atau bisa juga dipilih oleh lembaga yang memiliki hak atau kedudukan lebih tinggi.

4. Mediasi

Mirip dengan bentuk akomodasi arbitrasi, di dalam mediasi juga membutuhkan pihak ke-3 untuk membantu menyelesaikan konflik.

Namun perbedaannya jika arbitrasi pihak ke-3 berkah memutuskan penyelesaian, sedangkan di dallam mediasi pihak ke-3 sangat netral dan tidak memiliki kewenangan menyatakan penyelesaian konflik secara formal.

Pihak ke tiga di dalam proses mediasi hanya memililki kedudukan sebagai penasehat, pihak ke tiga ini biasanya disebut mediator.

5. Konsiliasi

Konsiliasi atau conciliation tak jauh berbeda dengan konsep arbitrasi dan mediasi, pihak konsiliasi sebenarnya hampir mirip dengan arbitrasi, dimana pihak-pihak yang bertikai menggunakan pihak ketiga.

Bedanya konsiliasi biasanya menggunakan pihak ketiga yang secara sukarela membentu menyelesaikan permasalahan. Konsiliasi bersifat lebih lunak daripada koersi dan membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.

Konsiliator akan diminta oleh kedua pihak untuk menyediakan konflik dengan proposal penyelesaian non-mengikat. Konsiliator tersebut akan bersifat netral dan memang tidak boleh memihak pada salah satu pihak.

6. Toleransi

Bentuk akomodasi ini tidak menghasilkan perjanjian secara sah atau tertulis, toleransi lebih mengarah kepada penghindaran konflik secara terbuka dan tidak ada konsesi yang dibuat oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Toleransi lebih mengacu pada penerimaan pihak satu kepada pihak yang lain karena adanya keadaan tertentu. Masing-masing pihak menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab masing-masing. Toleransi muncul secara tidak sadar dan tidak terencana, karena lebih ke sikap individu atau kelompok.

7. Konversi

Bentuk konversi muncul ketika salah satu pihak yang menyadari kesalahannya dan memahami pihak lainnya lebih benar. Konversi adalah melihat konflik dari sudut pandang lain dan mengidentifikasi diri dengan sudut pandang yang baru.

Proses konversi biasanya dilakukan dengan mengadopsi cara yang dilakukan oleh pihak lain, contoh bentuk akomodasi konversi ini sering terjadi di dalam konflik politik dan ekonomi.

8. Rasionalisasi

Bentuk akomodasi rasionalisasi ini tak kalah pentingnya diaplikasikan di dalam konflik yang sedang terjadi baik antara individu maupun kelompok. Rasionalisasi lebih mengarahkan ke penjelasan “mengapa konflik terjadi?”.

Mengedepankan alasan dan penjelasan yang masuk akal terhadap sebuah masalah yang terjadi dan menghindari menghakimi kesalahan atau kekurangan pihak lain.

9. Ajudikasi

Bentuk akomodasi ajudikasi adalah akomodasi yang melibatkan pihak berwajib di bidang hukum yaitu pengadilan, untuk menyelesaikan konflik. Kedua pihak yang bertentangan sepakat untuk menyelesaikan di pengadilan atau memilih pengadilan sebagai pihak ke tiga, dengan melalui persidangan hukum.

10. Segregasi

Bentuk akomodasi ini konsepnya adalah memisahkan dua belah pihak yang memiliki konflik dengan tujuan menghindari konflik.

Sikap saling menghindar ini memiliki tujuan yang lebih besar agar konflik tidak berkelanjutan, terutama jika berkaitan dengan masyarakat luas.

Bentuk segregasi atau pemisahan ini dahulu pernah dilakukan oleh warga kulit putih dan kulit hitam di masa politik Apartheid.

The post 10 Bentuk Akomodasi dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Bentuk Akomodasi Sosial Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/bentuk-akomodasi-sosial Mon, 22 Feb 2021 02:05:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21678 Akomodasi sosial merupakan upaya atau usaha untuk mengurangi pertentangan antarindividu atau antarkelompok dikarenakan perbedaan paham. Akomodasi bertujuan untuk mencegah meledaknya suatu konflik untuk sementara waktu. Berikut adalah delapan bentuk akomodasi beserta contohnya, yaitu: 1. Kompromi (Compromise) Kompromi merupakan proses perundingan secara damai antara kedua belah pihak yang bertikai untuk saling mengurangi tuntutan. Hal ini dilakukan […]

The post 8 Bentuk Akomodasi Sosial Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Akomodasi sosial merupakan upaya atau usaha untuk mengurangi pertentangan antarindividu atau antarkelompok dikarenakan perbedaan paham. Akomodasi bertujuan untuk mencegah meledaknya suatu konflik untuk sementara waktu. Berikut adalah delapan bentuk akomodasi beserta contohnya, yaitu:

1. Kompromi (Compromise)

Kompromi merupakan proses perundingan secara damai antara kedua belah pihak yang bertikai untuk saling mengurangi tuntutan. Hal ini dilakukan agar kedua pihak mendapatkan win-win solution (sama-sama untung).

Contohnya adalah traktat atau perjanjian internasional antara beberapa negara.

2. Arbitrase (Arbitration)

Arbitrase merupakan upaya penyelesaian konflik oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh lembaga yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga bersifat mengikat dan harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak.

Contohnya yaitu konflik perebutan pulau Ligitan dan pulau Sipadan antara Indonesia dengan Malaysia yang ditangani oleh Mahkamah Internasional PBB.

3. Mediasi (Mediation)

Mediasi merupakan upaya penyelesaian konflik oleh pihak ketiga yang sifatnya netral (tidak memihak). Kedudukan pihak ketiga dalam proses mediasi hanya sebagai penasihat sehingga tidak memiliki wewenang untuk memberi keputusan.

Contoh mediasi yaitu pertikaian yang terjadi antarwarga yang diselesaikan oleh pihak ketiga yaitu ketua RT.

4. Koersi (Coercion)

Koersi merupakan bentuk akomodasi yang dilakukan dengan cara memaksa atau menggunakan tekanan. Proses ini menyebabkan salah satu pihak berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.

Contoh koersi yaitu polisi menilang pengendara sepeda motor yang melanggar rambu lalu lintas.

5. Toleransi (Toleration)

Toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda suku, ras, golongan, dan agama.

Contohnya yaitu tidak menghalangi orang lain untuk beribadah sesuai dengan agamanya.

6. Konsiliasi (Conciliation)

Konsiliasi merupakan upaya untuk mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik agar tercapainya suatu kesepakatan bersama melalui lembaga sosial untuk menyelesaian permasalahan tersebut.

Contohnya adalah konflik antara buruh dengan perusahaan yang diselesaikan melalui Departemen Tenaga Kerja.

7. Ajudikasi (Ajudication)

Ajudikasi merupakan upaya penyelesaian konflik melalui lembaga peradilan.

Contoh ajudukasi adalah penyelesaian kasus sengketa tanah antara warga dengan perusahaan swasta melalui pengadilan.

8. Stalemate

Stalemate merupakan suatu bentuk akomodasi yang ditandai dengan pihak-pihak yang berkonflik memiliki kekuatan yang seimbang sehingga pertentangan dapat terhenti pada suatu titik.

Contohnya adalah perang dingin antara Uni Soviet (sekarang Rusia) dengan Amerika Serikat yang berakhir pada tahun 1991.

The post 8 Bentuk Akomodasi Sosial Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Akomodasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/akomodasi Tue, 22 Dec 2020 02:41:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=17387 Sebuah kelompok atau organisasi dalam perkembangannya tidak akan selalu memiliki persamaan sudut pandang. Melainkan ada suatu ketika terjadi perselihan pendapat yang memicu adanya pertikaian nantinya. Tinggal bagaimana para anggota kelompok menyelesaikan perselisihan yang ada dengan menggunakan kepala dingin. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pertikaian dengan damai adalah melalui akomodasi. Berikut pemaparan lebih […]

The post Akomodasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebuah kelompok atau organisasi dalam perkembangannya tidak akan selalu memiliki persamaan sudut pandang. Melainkan ada suatu ketika terjadi perselihan pendapat yang memicu adanya pertikaian nantinya. Tinggal bagaimana para anggota kelompok menyelesaikan perselisihan yang ada dengan menggunakan kepala dingin.

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pertikaian dengan damai adalah melalui akomodasi. Berikut pemaparan lebih mendetail mengenai akomodasi.

Pengertian Akomodasi

Menurut Gillin, akomodasi merupakan pengertian yang biasanya digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan mengenai suatu proses. Yang mana proses tersebut erat hubungannya dengan kehidupan dan kegiatan sosial.

Pengertian akomodasi sendiri sama dengan pengertian adaptasi yang digunakan oleh para pakar biologi dalam upayanya untuk menggambarkan suatu proses adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup dalam rangka mempertahankan kelangsunagn hidupnya.

Namun, secara umum akomodasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok manusia guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.

Semua permasalahan yang terjadi diatasi dengan melakukan penyesuaian diri terhadap ketegangan ketegangan yang terjadi saat pertentangan dimulai.

Sehingga dengan upaya penyesuaian diri, para pihak yang bertentangan dapat berpikir dengan kepala dingin dalam upaya penyelesaian masalahnya.

Semua kondisi ketegangan tidak memacu mereka untuk menyelesaikan semua masalah dengan amarah, melainkan menggunakan cara damai. Yang tentunya dalam upaya penyelesaiannya, dilakukan dengan tidak menurunkan harga diri dari salah satu pihak.

Pihak pihak yang bertentangan akan memenangkan pendapatnya melalui cara yang lebih bijaksana tentunya.

Argumen yang mampu memenangkan pertikaian, bukan merupakan pendapat yang paling baik. Melainkan pendapat yang dirasa cocok untuk kedua pihak, tanpa merugikan salah satu pihak.

Karakteristik Akomodasi

Adapun beberapa ciri khusus yang dimiliki oleh akomodasi yang mampu membedakannya dengan yang lain. Berikut merupakan karakteristik dari akomodasi.

  • Akomodasi merupakan hasil alami yang diakibatkan karena danya konflik. Apabila tidak terjadi konflik mungkin tidak terdeteksi adanya kebutuhan akomodasi.
  • Akomodasi sifatnya universal.
  • Akomodasi merupakan proses penyelesaian masalah yang berkesinambungan satu sama lain.
  • Akomodasi merupakan proses yang terjadi dari adanya pencampuran antara cinta dengan kebencian.
  • Proses akomodasi melibatkan dua orang atau kelompok perwakilan yang bertujuan untuk mencari titik temu antar satu sama lain.
  • Kedua belah pihak yang berselisih saling menerima untuk hidup secara berdampingan, tanpa menjatuhkan satu sama lain.

Tujuan Akomodasi

Adapun tujuan dari pelaksanaan penyelesaian masalah dengan menggunakan cara akomodasi. Berikut tujuan pelaksanaan akomodasi.

  • Pelaksanaan akomodasi ditujukan untuk mengurangi adanya pertentangan yang terjadi antar individu maupun antar golongan yang berbeda pendapat.
  • Mencegah meledaknya sbeuah permasalahan menjadi sebuah perang yang sangat besar. Tentunya nanti akan memakan adanya korban jiwa.
  • Memungkinkan adanya kerja sama antar kelompok atau individu yang bersitegang antar satu sama lain.
  • Pelaksanaan akomodasi juga sangat ditujukan untuk mengusahakan terjadinya peleburan yang ada antara pihak pihak yang berselisih paham, dengan menggunakan proses perkawinan ataupun perdagangan.

Bentuk Bentuk Akomodasi

Adapun beberapa bentuk penyelesaian masalah yang baik, dalam lingkup akomodasi. Berikut merupakan bentuk bentuk dari akomodasi.

  • Koersi
    Koersi merupakan salah satu jenis dari akomodasi yang dalam penyelesaian masalahnya menggunakan sedikit paksaan terhadap pihak lawan.
  • Kompromi
    Kompromi merupakan proses penyelesaian masalah yang mana kedua pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutan dan sanksinya dengan pihak lawan.
  • Arbitrase
    Arbitrase merupakan proses akomodasi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan adanya peran pihak ketiga sebagai penengah.
  • Mediasi
    Mediasi merupakan salah satu proses akomodasi yang menggunakan sistem pencarian titik tengah diantara pihak pihak yang bertikai.
  • Konsiliasi
    Konsiliasi merupakan proses penyelesaian masalah dengan mempertemukan perwakilan dari pihak yang berselisih untuk mencapai titik tengah.
  • Toleransi
    Toleransi merupakan bentuk akomodasi yang sifatnya paling acuh, yakni dengan saling mengacuhkan.
  • Stale mate
    Proses akomodasi yang terjadi diantara pihak yang berkedudukan sama, sehingga konflik yang terjadi berhenti dengan sendirinya.
  • Ajudikasi
    Ajudikasi merupakan bentuk akomofasi yang menggunakan jalur hukum dalam penyelesaiannya.
  • Segregasi
    Upaya yang dilakukan kedua pihak dengan memisahkan dirinya satu sama  lain, agar konflik yang terjadi tidak berkepanjangan.
  • Eliminasi
    Eliminasi merupakan proses akomodasi yang dilakukan dengan adanya pengajukan pengunduran diri dari salah satu pihak.
  • Keputusan Mayoritas
    Penyelesaian masalah yang dilakukan dengan melakukan voting atau jajak pendapat.
  • Konversi
    Penyelesaian masalah dengan salah satu pihak yang bersedia untuk mengalah.

Jenis Akomodasi

Berikut merupakan jenis jenis dari akomodasi.

  • Hotel
  • Motel
  • Gust House
  • Youth Hostel
  • Apartemen
  • Sanotarium
  • Bungalow
  • Pension.

Contoh akomodasi di Berbagai Aspek Kehidupan

Berikut merupakan contoh akomodasi dalam berbagai aspek.

  • Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sengketa harta waris. Yang mana agar pembagiannya sesuai digunakna jalur pengadilan untuk menyelesaikannya.
  • Adanya pertentangan yang muncul antara bawahan dengan atasannya. Yang mana pertentangan tersebut menjadi latar belakang dibentuknya serikat buruh sebagai pihak netral atau pihak ketiga.
  • Menghargai adanya keberagaman yang ada baik secara etnis, agama dan lain sebagainya.
  • Kompromi yang dilakukan oleh dua partai untuk saling berbagi kursi kekuasaan saat memenangkan pemilu nantinya.
  • Meminta maaf kepada teman akibat adanya perselisihan pendapat antar satu sama lain.
  • Menerima kekalahan karena merasa sadar diri atas kapasitas diri yang dipunya belum sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.

The post Akomodasi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi https://haloedukasi.com/bentuk-interaksi-sosial-akomodasi Thu, 21 Nov 2019 08:32:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=604 Interaksi sosial merupakan bagian terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun kelompok masyarakat sosial. Faktor Interaksi manusia dengan lingkungan sosial memberikan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi verbal maupun non-verbal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, yaitu akomodasi. Akomodasi berarti interaksi yang mengarah kepada persatuan dengan proses penyelesaian konflik atau […]

The post 7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial merupakan bagian terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun kelompok masyarakat sosial. Faktor Interaksi manusia dengan lingkungan sosial memberikan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi verbal maupun non-verbal dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, yaitu akomodasi. Akomodasi berarti interaksi yang mengarah kepada persatuan dengan proses penyelesaian konflik atau selisih pendapat, untuk menemukan satu kesepakatan yang mempersatukan kedua belah pihak.

Berikut bentuk interaksi akomodasi yang tentunya sangat membantu dalam berinteraksi antara kedua belah pihak :

1. KOERSI

Koersi yaitu berbentuk paksaan, baik berupa ancaman atau dengan iming-iming imbalan. Bahkan, bentuk lain dari koersi dapat berupa intimidasi dengan menggunakan pengaruh yang memaksa pihak lain untuk bertindak sesuai keinginan pemaksa.

Demi memenuhi kepentingan yang dimaksud, Secara psikologis, cara ini akan berpengaruh buruk yang mungkin berefek panjang, sampai beberapa waktu yang akan datang.

2. KOMPROMI

Kompromi merupakan usaha dalam mencapai kata sepakat di antara dua atau lebih pihak yang memiliki perbedaan pendapat.

Selisih paham di antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat diatasi dengan melakukan komunikasi efektif yang disebut sebagai interaksi kompromi.

Biasanya kesepakatan akan berujung pada satu tindakan atau keputusan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, atau keadaan tidak ada dari salah satu pihak yang merasa dirugikan oleh keputusan itu.

3. ARBITRASE

Arbitrase merupakan bentuk lain dari kompromi. Kedua belah pihak yang berselisih dapat mengemukakan pendapat dan keinginannya dalam forum.

Akan tetapi, bila perselisihan tidak bisa diselesaikan sendiri, di sinilah arbitrase hadir dengan menambah komponen pihak ketiga yang netral.

Pihak ketiga ini memimpin kompromi agar mencapai penyelesaian yang adil bagi tiap-tiap pihak. Pihak ketiga harus bersikap netral serta tidak memihak, sehingga keputusan yang diambil dapat diterima oleh pihak-pihak yang berselisih.

4. MEDIASI

Yaitu bentuk akomodasi dengan penilaian juru damai atau penengah yang merupakan pihak ketiga netral. Dalam hal ini, pihak ketiga tidak berhak mengambil keputusan dalam pencapaian solusi sebagaimana dalam proses arbitrase.

Melainkan pihak yang bersangkutan berperan sebagai mediator yang mengatur pertemuan para pihak yang berselisih, mengatur jalannya pertemuaan, sekaligus sebagai pendamping dan penasihat bagi kedua belah pihak.

Meski tidak berwenang dalam pengambilan keputusan, mediator dapat menyarankan jalan damai dengan memberikan beberapa aspirasi pada pihak yang beradu pendapat, dalam rangka membantu untuk menemukan jalan keluar terbaik.

5. KONSILIASI

Proses konsiliasi yaitu hampir sama dengan mediasi, namun bersifat lebih formal karena melibatnya suatu lembaga tertentu. Lembaga yang dimaksud akan digunakan harus sudah disetujui oleh kedua belah pihak yang berselisih.

Melalui pihak ketiga ini, pihak-pihak yang bersangkutan dapat memberikan keterangan-keterangan perihal perselisihan yang dihadapinya untuk kemudian dinilai dan ditimbang.

Keterangan tersebut akan dijadikan acuan laporan kesimpulan dan saran mengenai penyelesaian masalah tadi, yang kemudian akan diserahkan kepada pihak-pihak yang berselisih.

Permasalahan tersebut lalu akan dikembalikan kepada masing-masing pihak, sebab hasil laporan tersebut tidak mengikat seperti keputusan pengadilan.

Tiap pihak yang menempuh jalan ini boleh memilih akan menggunakan keputusan lembaga tersebut atau tidak.

6. TOLERANSI

Toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dimaknai dengan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain demi menghindari konflik.

Dengan menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, kita sudah melakukan tahap awal dalam meminimalisir konflik sosial.

Biasanya toleransi ini akan terlahir dari pikiran yang objektif dan positif, tanpa perjanjian.

Hal tersebut berdasarkan keinginan tiap pihak untuk menghindari perselisihan-perselisihan yang tidak perlu, yang justru dapat merugikan satu sama lain.

7. REMIS / STALEMATE

Yakni bentuk interaksi akomodasi yang akan terjadi jika kedua belah pihak seperti conoth interaksi sosial antar individu maupun kelompok yang bertentangan memiliki kekuatan dan kedudukan yang dianggap seimbang.

Dalam Bahasa Inggris, Stalemate sendiri berarti jalan buntu. Istilah ini digunakan dalam artian jika permasalahan atau pertentangan yang dihadapi tidak dapat mencapai titik temu tentunya akan memiliki dampak negatif dan positif perubahan sosial dalam remis.

Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti argumentasi dan keadaan masing-masing pihak yang sama kuat, sehingga perselisihan ini diharapkan dapat terselesaikan dengan sendirinya.

Itulah 7 bentuk interaksi sosial akomodasi yang dapat mempersatukan kedua belah pihak dengan saling penuh perdamaian.

The post 7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>