Akuntasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/akuntasi Sat, 15 Apr 2023 03:07:22 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Akuntasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/akuntasi 32 32 Akun Kontra: Jenis, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/akun-kontra Sat, 15 Apr 2023 03:07:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42612 Ada banyak sekali jenis akun yang ada di dalam pencatatan akuntasi. Salah satunya adalah akun kontra. Namun, akun tersebut sangat sulit ditemukan dalam pencatatan mana pun. Sebab, akun kontra tidak dicatat dengan nama “kontra”. Tidak seperti akun kas dicatat dengan nama “kas”, akun aset dinamai dengan “aset” atau akun peralatan dicatat sebagai “peralatan”. Lalu, muncul […]

The post Akun Kontra: Jenis, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak sekali jenis akun yang ada di dalam pencatatan akuntasi. Salah satunya adalah akun kontra. Namun, akun tersebut sangat sulit ditemukan dalam pencatatan mana pun. Sebab, akun kontra tidak dicatat dengan nama “kontra”.

Tidak seperti akun kas dicatat dengan nama “kas”, akun aset dinamai dengan “aset” atau akun peralatan dicatat sebagai “peralatan”. Lalu, muncul pertanyaan “bagaimana akun kontra dicatat di dalam laporan keuangan perusahaan?” Ingin tahu akun kontra lebih dalam? Yuk, simak jawaban berikut ini sampai habis!

Pengertian Akun Kontra

Jika ingin mengetahui pengertian dari akun kontra, coba lihatlah neraca saldo dari sebuah perusahaan. Pasti di sana akan tertera kolom nama akun, nomor akun, debit dan kredit.

Biasanya, nomor akun mewakili nama akun dan semua nama akun diberi nomor akun. Termasuk juga akun kontra. Nomor akun bertujuan untuk mempermudah pengkodean baik di dalam buku besar ataupun referensi pembukuan.

Pada umumnya, nomor akun yang dimulai angka 1 mewakili harta atau aset atau aktiva, nomor 2 mewakili kewajiban, nomor 3 mewakili modal, nomor 4 mewakili pendapatan dan nomor 5 mewakili beban.

Untuk mencatat saldo normal dari akun-akun di atas biasanya dicatat di kolom debit dan kredit. Misalkan saldo normal aset dan beban dicatat di dalam debit. Sedangkan saldo normal kewajiban (liabilitas), modal dan pendapatan dicatat di dalam kredit.

Jika ada akun yang berawalan nomor satu atau akun aset, akan tetapi saldo normal dicatat di kolom kredit, maka akun tersebut adalah akun kontra.

Jadi, kesimpulannya akun kontra adalah akun yang saldo normalnya dicatat berlawanan dengan kelompok akun lain sejenis dengannya.

Jenis-Jenis Akun Kontra

1. Akun kontra liabilitas

Akun kontra liabilitas merupakan akun yang cukup jarang digunakan. Meskipun begitu, kamu harus wajib mengetahui akun yang satu ini. Salah satu contoh dari akun kontra liabilitas yaitu diskonto wesel bayar.

Yang dimaksud dengan diskonto wesel bayar adalah kewajiban yang muncul saat menandatangani perjanjian peminjaman uang dan akan mendapatkan diskon jika membayar lebih dari waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan.

2. Akun kontra aset

Pada umumnya, terdapat dua akun kontra aset yang paling sering digunakan yaitu cadangan piutang ragu-ragu (allowance for doubtful account) dan akumulasi penyusutan.

Cadangan piutang ragu-ragu adalah akun piutang yang tagihannya tak diperkirakan, misalkan 10 persen dari jumlah piutang. Sedangkan untuk akumulasi penyusutan adalah total beban yang menyusut terhadap suatu aset, seperti peralatan, bangunan atau mesin.

3. Akun kontra pendapatan

Berbanding terbalik dengan akun kontra liabilitas, pada akun yang satu ini pasti sudah tidak asing ditelinga kamu, bukan? Pasalnya, akun kontra pendapatan adalah jenis akun kontra yang cukup familiar.

Salah satu contoh dari akun kontra pendapatan adalah retur penjualan yaitu saat pembeli mengembalikan produk pesanan ke penjual karena barang rusak atau semacamnya untuk diganti dengan uang.

4. Akun kontra ekuitas

Akun kontra ekuitas adalah akun pengurangan dari modal atau ekuitas. Beberapa contoh dari akun kontra ekuitas adalah treasury stock yang merupakan jumlah dana yang dibayarkan oleh perusahaan untuk membeli kembali saham dari investor.

Dan rekening penarikan pemilik (owner’s drawing account) adalah jumlah dana yang dibayarkan kepada pemilik atau biasa disebut dengan prive dan akun dividen (dividend account).

5. Akun kontra cadangan kerugian piutang (Allowance for Doubtful Debt)

Allowance for Doubtful Debt (ADD) adalah akun baru yang dibuat setelah adanya kerugian piutang dengan cara memasukkan beban kerugian piutang di kolom debit dan Allowance for Doubtful Debt di kolom kredit.

Biasanya, perusahaan menetapkan ADD ini sebanyak 5% atau tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan.

Fungsi Akun Kontra

Akun kontra berfungsi untuk mengurangi nilai akun secara langsung demi menjaga keuangan tetap bersih. Dengan memisahkan pengurangan nilai di akun terpisah akan membuat informasi keuangan jadi lebih transparan dan dapat melihat nilai asli dan nilai pengurangan secara terpisah.

Cara Mencatat Akun Kontra

Pencatatan akun kontra di dalam buku besar pasti selalu berdampingan dengan akun terkait untuk dicatat nilai pengurangannya, kemudian menyajikan saldo bersih. Misalkan akun prive merupakan akun kontranya dari modal. Berikut 4 contoh pencatatan akun kontra:

1. Akumulasi penyusutan

Fixed assetRp10.000.000
Accumulated depreciationRp2.000.000
Net fixed assetRp8.000.000

2. Cadangan piutang ragu-ragu

Account receivableRp30.000.000
Allowance for doubtful account (10%)Rp2.000.000
Net account receivableRp28.000.000

3. Diskon penjualan

RevenueRp5.000.000
DiscountRp50.000
Net revenueRp4.950.000

4. Diskon pada wesel bayar

Note payableRp40.000.000
Discount of note payableRp500.000
Net note payableRp35.000.000

Contoh Akun Kontra

Contoh lain dari akun kontra yaitu retur penjualan yang merupakan akun kontra dari pendapatan karena terdapat pengurangan nilai dari total pendapatan perusahaan. Nilai tersebut bisa kamu temukan pada laporan laba rugi perusahaan di kolom pendapatan.

Selain itu, akun penyusutan juga merupakan akun kontra dari modal karena mampu mengurangi nilai pelaporan aset modal. Cadangan persediaan yang usang atau penyisihan persediaan yang usang adalah contoh lain dari akun kontra.

The post Akun Kontra: Jenis, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan https://haloedukasi.com/fungsi-manajemen-keuangan Sat, 30 Oct 2021 00:23:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28053 Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat vital dan penting dan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi seluruh organisasi maupun perusahaan. Dengan bantuan manajemen keuangan, segala sesuatu menjadi teratur dan jalannya sesuai dengan harapan. Lalu, manajemen keuangan itu sendiri apa sih? Di sini kami akan menjelaskan mengenai apa itu manajemen keuangan, tujuan adanya manajemen keuangan, dan […]

The post Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat vital dan penting dan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi seluruh organisasi maupun perusahaan. Dengan bantuan manajemen keuangan, segala sesuatu menjadi teratur dan jalannya sesuai dengan harapan.

Lalu, manajemen keuangan itu sendiri apa sih? Di sini kami akan menjelaskan mengenai apa itu manajemen keuangan, tujuan adanya manajemen keuangan, dan betapa pentingnya manajemen keuangan itu sendiri.

Apa Itu Manajemen Keuangan?

Pengertian manajemen keuangan pada intinya merupakan suatu proses dalam kegiatan yang merencanakan, mengatur, mengarahkan, hingga mengendalikan suatu kegiatan yang berkaitan dengan keuangan misalnya melakukan pengadaan serta pemanfaatan dana yang dimiliki oleh perusahaan.

Kegiatan manajemen tersebut, secara keseluruhan menerapkan prinsip – prinsip yang sesuai dengan manajemen umum yang berkaitan dengan sumber daya keuangan pada suatu perusahaan.

Seluruh kegiatan maupun aktivitas yang ada dalam perusahaan diawasi juga oleh manajemen keuangan. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya manajemen keuangan, seluruh tujuan perusahaan seperti pengelolaan pendanaan modal kerja, penggunaan, alokasi, hingga pengelolaan aset perusahaan dapat tercapai.

Secara tidak langsung, manajemen keuangan dapat dikatakan sebagai kendaraan yang sangat penting fungsinya di dalam suatu perusahaan demi mencapai tujuan finansial dari perusahaan itu sendiri.

Pada manajemen keuangan, tidak hanya berfokus mengenai hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan saja, melainkan juga pada sumber daya manusia (SDM) perusahaan yang memegang dan menjalankan keuangan itu sendiri.

Fungsi Manajemen Keuangan

Pengertian manajemen keuangan sebagian besar membahas mengenai fungsi dari manajemen keuangan itu sendiri. Namun, kita tetap harus memahami secara lebih rinci mengenai fungsi manajemen keuangan. Berikut enam fungsi manajemen keuangan beserta penjelasannya.

  • Perencanaan

Ketika kita sedang membangun suatu perusahaan, pasti kita akan menyusun sejumlah rencana yang digagas sekaligus dijalan para pemimpin. Dilihat dari fungsinya dalam perencanaan, peran manajemen keuangan sangatlah penting dan fungsi inilah yang menjadi kunci utama dalam melakukan manajemen keuangan.

Manajemen keuangan juga memiliki fungsi yang mana mengestimasi atau memperkirakan suatu kebutuhan modal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Tak hanya itu, biaya dan juga keuntungan pastinya harus ditentukan juga oleh masing – masing divisi yang nantinya akan dipantau oleh para manajemen keuangan.

Oleh karena hal tersebut, peran dan fungsi manajemen dari awal memang sangat penting dan sangat diperlukan.

  • Anggaran

Manajemen keuangan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terkait dengan keuangan. Oleh sebab itu, fungsi dari manajemen keuangan itu sendiri juga mencakup anggaran.

Di dalam fungsi anggaran, pengelolaan, pengalokasian, hingga penerimaan anggaran harus jelas dan berjalan secara efisien. Maka, dengan adanya fungsi ini diharapkan perusahaan akan memaksimalkan dana dengan sebaik – baiknya.

  • Kontrol

Fungsi manajemen keuangan selanjutnya adalah mengendalikan atau mengontrol keuangan dalam berbagai aktivitas dan juga kegiatan yang berjalan dalam perusahaan.

Pengendalian dan kontrol keuangan ini merupakan bagian yang bertujuan supaya semua rencana dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.

Jika terdapat perbedaan hingga perubahan selama berjalannya perusahaan atau organisasi terutama dalam hal keuangan, semua akan dapat dikendalikan sebaik mungkin, hingga nantinya dalam jangka panjang tida ada masalah yang fatal.

  • Auditing

Audit internal merupakan fungsi manajemen yang selanjutnya yang mana dengan melaksanakan fungsi ini manajemen keuangan menjadi penyelenggara perusahaan. Di sisi lain auditing juga harus memastikan operasional atau penyelenggaraan agar tidak ada penyimpangan.

Dalam menjalankan audit, standar akuntansi yang ditetapkan wajib untuk dijalankan dan digunakan. Beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menjalankan audit antara lain analisis, penilaian, meninjau kembali, serta mempertimbangkan hasil kerja yang diserahkan oleh masing – masing divisi.

  • Laporan atau Report

Tahap yang dilakukan setelah audit adalah membuat laporan terkait dengan kondisi keuangan dalam suatu perusahaan.

Laporan sangat penting yang mana menjadi acuan bagi para pelaku dalam perusahaan yang melakukan pengambilan keputusan untuk kedepannya. Laporan biasanya disusun dalam jangka waktu setiap kuartal, semester, bahkan tahunan.

  • Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan menganalisis tingkat rasio pada laporan keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan pengukuran dan penilaian dari laporan hasil keuangan yang membantu perusahaan untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil dengan mengambil tindakan yang bijaksana.

Tujuan Manajemen Keuangan

Setelah mengetahui apa itu manajemen keuangan dan fungsi – fungsinya, kita perlu memahami lebih dalam tujuan dari keberadaan manajemen keuangan. Berikut beberapa tujuan manajemen keuangan antara lain :

  • Memaksimalkan Keuntungan

Dengan adanya manajemen keuangan, maka biaya pengeluaran akan semakin ditekan. Hal tersebut membantu perusahaan memaksimalkan pendapatan, serta mencapai efektivitas dan efisiensi.

Manajemen keuangan berperan dalam melakukan perencanaan arus kas hingga laba dari perusahaan. Selain itu, manajemen keuangan juga mengatur pembagian keuntungan dalam perusahaan.

Pembagian laba dan keuntungan tersebut ditujukan juga pada pemegang saham, bonus karyawan, laba ditahan, hingga inovasi.

  • Ketersediaan Dana

Manajemen keuangan membuat perkiraan mengenai kebutuhan modal perusahaan yang mana hasilnya merupakan sejumlah biaya hingga keuntungan dalam satu periode tertentu maupun program jangka pendek atau panjang.

Hal tersebut akan memprediksi pendapatan perusahaan yang dapat diterima pada masa depan hingga keseimbangan keuangan di dalamnya.

  • Pengawasan

Manajemen keuangan melakukan pengawasan keuangan terkait dengan analisis rasio, prediksi keuangan, hingga mengendalikan biaya serta laba. Hasil tersebut nantinya akan dievaluasi dan untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan sesuai atau tidak.

  • Keamanan Intevasi

Manajemen keuangan berperan dalam pengelolaan aset dan investasi perusahaan yang mana alokasi dana harus dipastikan dengan benar supaya usaha tersebut dapat dikatakan menguntungkan.

Data harus diperiksa setiap saat supaya keamanan dapat dipastikan serta antisipasi terjadinya kerugian yang dapat terjadi.

Jenis Keputusan dari Manajemen Keuangan

  • Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan dalam melakukan alokasi dana menjadi bentuk investasi yang kedepannya diharapkan akan menjadi keuntungan di masa mendatang.

  • Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan dalam mempertimbangkan sekaligus melakukan analisis terkait sumber dana yang sifatnya ekonomis bagi perusahaan untuk membeli kebutuhan investasi hingga kegiatan usaha.

  • Keputusan Dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan dalam memberikan dana untuk membayar pemegang saham dari sebagian keuntungan yang didapatkan.

The post Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian dan Tujuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komponen Laporan Keuangan yang Paling Utama https://haloedukasi.com/komponen-laporan-keuangan Mon, 09 Aug 2021 22:53:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26127 Laporan keuangan menjadi sumber informasi yang amat penting mengenai keuangan dan nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan dalam mengolah bisnis. Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja dari perusahaan. Laporan keuangan yang baik harus berisi komponen-komponen penting berupa angka dan nantinya diolah sedemikian rupa […]

The post Komponen Laporan Keuangan yang Paling Utama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Laporan keuangan menjadi sumber informasi yang amat penting mengenai keuangan dan nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan dalam mengolah bisnis. Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja dari perusahaan.

Laporan keuangan yang baik harus berisi komponen-komponen penting berupa angka dan nantinya diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu hasil. Bahkan menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 jenis laporan antara lain laporan arus kas, laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan.

Masing-masing komponen laporan keuangan tersebut memiliki hal-hal penting yang harus tercangkup di dalamnya. Apa sajakah itu?

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas berisi mengenai keluar masuknya kas yang terdapat pada perusahaan. Komponen yang termasuk ke dalam laporan arus kas antara lain:

1. Aktivitas Operasi

Agar suatu bisnis yang ada pada suatu perusahaan dapat terus berjalan, maka kegiatan operasional harus tetap dilakukan. Kegiatan operasional ini mencangkup produksi, pengiriman produk, penjualan, hingga pembayaran.

Tentunya keuangan ini menyebabkan adanya aliran kas yang masuk dan keluar. Arus kas masuk meliputi penjulan produk, penyewaan aset, penerimaan kas royalti, dan lainnya. sedangkan arus kas keluar antara lain pembelian bahan baku, biaya promosi dan pemasaran, biaya perawatan dan kegiatan lainnya.

2. Aktivitas Pendanaan

Komponen yang juga harus ada pada laporan arus kas yakni aktivitas pendanaan. Komponen ini menunjukkan besarnya kekuatan finansial dari suatu perusahaan atau bisnis.

Semua dana yang masuk digunakan untuk mendukung dan membantu perusahaan agar meningkatkan modal serta membayar return investor. Hal-hal yang masuk sebagai aktivitas pendanaan yakni pembayaran dividen tunai, pelunasan obligasi, dan lainnya.

3. Aktivitas Investasi

Komponen terakhir yang harus ada pada laporan arus kas yakni aktivitas investasi. Komponen ini berisi semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktivitas tetap, deposit, penerimaan kas piutang, segala bentuk investasi dan lain sebagainya.

Laporan Neraca

Dapat dikatakan laporan neraca menjadi laporan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Pada laporan ini akan diketahui apakah perusahaan memiliki masalah finansial ataukah tidak.

Pada laporan neraca terdapat 3 hal penting yang harus dilaporkan untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Aset atau Harta

Segala macam aset dan harta yang dimiliki oleh perusahaan harus dilaporkan pada laporan neraca. Aset terbagi menjadi 2 jenis yakni aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible).

Kedua jenis aset tersebut dapat dikendalikan dengan harapan memberikan manfaat di masa depan bagi perusahaan. Aset berwujud berupa aset lancar (persediaan, perlengkapan, piutang, investasi jangka pendek, dan lainnya) dan aset tetap (bangunan, peralatan, kendaraan, sumber daya fisik, dan lainnya).
Sedangkan untuk aset tidak berwujud terdiri atas hak dan sumber daya non fisik (hak cipta, paten, goodwill, dan lainnya).

2. Kewajiban atau Liabilitas

Liabilitas merupakan utang atau kewajiban hukum perusahaan yang timbul selama aktivitas operasional bisnis berjalan. Umumnya kewajiban perusahaan diselesaikan atau dilunasi sesuai jatuh tempo yang berlaku.

Akun kewajiban meliputi utang lancar, utang jangka panjang, gaji, simpanan pelanggan, bunga, dan kewajiban lain kepada pihak ketiga.

Jika dilihat dari jangka waktu jatuh tempo, terdapat dua jenis kewajiban yakni Kewajiban Lancar (dilikuidasi dalam waktu satu tahun) dan Kewajiban Jangka Panjang.(dilunasi dalam angka waktu lebih dari satu tahun).

Kewajiban Jangka Panjang dapat berupa obligasi jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan, sewa guna usaha, wesel bayar, kewajiban pensiun, dan jaminan produk jangka panjang.

3. Ekuitas

Ekuitas merupakan modal yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham. Nilainya terdiri atas Aset Residual dari suatu entitas setelah dikurangi kewajiban.

Misal jika suatu perusahaan memiliki aset 5 juta dengan liabilitas 3 juta, maka ekuitas dari perusahaan mencapai 2 juta. Untuk perusahaan besar, ekuitas tersebut biasanya dibagikan kepada para pemegang saham.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan kinerja keuangan dari waktu ke waktu pada suatu perusahaan. Umumnya laporan laba rugi dikeluarkan oleh para pelaku bisnis di setiap kuartal atau tahun.
Adapun komponen laporan keuangan yang harus tercantum pada laporan laba rugi antara lain:

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah uang kas yang sesungguhnya diterima oleh perusahaan selama periode tertentu, dengan melalui aktivitas penjualan barang atau jasa.

Secara teknis pendapatan yang tercatat pada laporan laba rugi merupakan pendapatan dari penjualan bersih yang diperoleh dari pendapatan kotor setelah dikurangi diskon dan retur penjualan.

2. Pengeluaran

Pengeluaran pada suatu perusahaan adalah hal yang biasa, sebab untuk menjalankan suatu kegiatan pasti membutuhkan sejumlah uang untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis. Pengeluaran ini mulai dari gaji karyawan, biaya memproduksi barang, biaya administrasi, biaya penjualan, biaya bunga dan lain sebagainya. Harga Pokok Penjualan (HPP) juga termasuk sebagai kategori biaya dalam Laporan Laba Rugi. HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang selama periode tersebut.

Komponen HPP termasuk biaya angkut pembelian, bea masuk, dan retur pembelian untuk mengubah persediaan menjadi persediaan tersedia yang siap dijual.

3. Keuntungan Di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Gain)

Dalam beberapa kesempatan suatu perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang bukan berasal dari transaksi biasa atau berulang. Misal keuntungan yang diperoleh dari penjualan tanah atau perubahan harga pasar saham.

4. Kerugian Di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Loss)

Kerugian atau loss merupakan penurunan ekuitas melalui transaksi periferal atau insidental yang dilakukan oleh perusahaan selain pengeluaran atau biaya dan juga distribusi kepada pemilik.

Kerugian di sini dapat berupa penjualan aset, penurunan nilai aset, ataupun kerugian akibat adanya tuntutan hukum. Pada Laporan Laba Rugi, loss ditampilkan pada Biaya lain atau biaya non-operasional.

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal atau bisa disebut juga sebagai laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang merujuk pada perubahan dalam ekuitas pemilik ataupun pemegang saham selama periode akuntansi.

Laporan ini juga dapat disebut sebagai laporan laba ditahan atau ekuitas pemilik. Laporan ini berisi tentang perincian pergerakan cadangan yang membentuk ekuitas pemegang saham atau pemilik bisnis.

Laporan perubahan modal mencatat banyak komponen selama periode tertentu, termasuk beberapa hal berikut:

1. Total Pendapatan Termasuk Laba Rugi

Menghitung semua keuntungan dan juga mengurangi kerugian yang ada dalam bisnis.

2. Efek Dari Perubahan Kebijakan Akuntansi

Jika suatu perusahaan telah memutuskan untuk mengubah sistem penetapan biaya inventaris dari last-in-first-out (LIFO) menjadi first-in-first-out (FIFO), oleh karena perubahan mempengaruhi pendapatan masa lalu, maka perusahaan harus dapat mengatasi perubahan secara retrospektif serta mengungkapkan dampak terhadap laporan perubahan ekuitas.

3. Koreksi Kesalahan

Semua investor atau pihak yang terlibat dalam perusahaan membutuhkan informasi ini untuk membuat keputusan yang tepat nantinya.

4. Dividen

Pernyataan perubahan termasuk ke dalam dividen atau pendapatan perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham. Hal ini dapat mengurangi saldo laba ditahan.

5. Tambahan Modal Yang Diinvestasikan oleh Pemilik

Perusahaan juga harus mengungkapkan segala rincian transaksi ini di dalam laporan perubahan ekuitas.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) adalah bagian dari laporan keuangan dari suatu entitas. Mesipun demikian catatan laporan keuangan ini bukan laporan yang wajib dibuat oleh perusahaan, sebab hanya perusahaan skala besar saja atau perusahaan terbuka (publik companies) saja yang wajib membuat laporan keuangan ini.

Hal-hal yang terdapat pada Catatan Atas Laporan Keuangan, antara lain:

  1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
  2. Neraca
  3. Laporan Arus Kas (LAK)
  4. Laporan Operasional (LO)
  5. Laporan Perubahan SAL

The post Komponen Laporan Keuangan yang Paling Utama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Activity Based Costing (ABC): Pengertian, Fase dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/activity-based-costing Fri, 11 Dec 2020 08:06:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16553 Pengertian Activity Based Cousting Activity Based Costing (ABC) pada dasarnya merupakan penentuan harga pokok-produk secara cermat untuk kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Tujuan Activity Based Costing adalah untuk mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi dan mengalokasikan biaya tersebut […]

The post Activity Based Costing (ABC): Pengertian, Fase dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Activity Based Cousting

Activity Based Costing (ABC) pada dasarnya merupakan penentuan harga pokok-produk secara cermat untuk kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.

Tujuan Activity Based Costing adalah untuk mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi dan mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.

Fase Activity Based Cousting

Activity Based Cousting menitikberatkan penentuan harga pokok produk pada semua fase pembuatan produk yang terdiri dari:

  1. Fase design dan pengembangan produk
    • biaya design
    • biaya pengujian
  2. Fase produksi
    • Unit level activity cost
    • Batch level activity cost
    • Product sustaining activity cost
    • Facility sustaining activity cost
  3. Fase dukungan logistik
    • biaya iklan
    • biaya distribusi
    • biaya generasi prosuk

Adapun rincian biaya produksi dalam sistem ABC adalah sebagai berikut:

  • Unit Level Activity Cost

Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan. Contohnya: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya energi dan biaya angkutan.

  • Batch Level Activity Cost

Biaya ini berhubungan dengan jumlah bacth produk yang di produksi. Besar atau kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order prosuksi yang diolah oleh fungsi produksi.

Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi. Contoh: biaya angkut bahan baku dalam pabrik, biaya inspeksi,biaya order pembelian.

  • Produk Sustaining Activity Cost

Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan.

Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut.

Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjual.

Contoh: design produk, design proses pengolahan produk, pengujian produk.

  • Facility Sustaining Activity Cost

Produk ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan.

Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual.

Contoh: biaya depresiasi dan amortisasi, biaya asuransi dan biaya karyawan kunci.

Contoh Soal

Soal 1

PT. Raja Mujair menggunakan sistem ABC untuk menentukan harga pokok produknya.

Perusahaan menghasilkan dua jenis produk yaitu A dan B. perusahaan tersebut membuat kedua produk tersebut dalam satuan kelompok (batch).

Untuk meniadakan produk cacat dilakukan pengujian terhadap proses pembuatan produk tersebut. Aktivitas yang dilakukan dan biaya untuk melaksanakan aktivitas tersebut sebagai berikut:

Diminta: klasifikasikan aktivitas dan biaya ke dalam homogeneous pool.

Jawaban:

Setelah homogeneous dibentuk lekukan perhitungan tarif dan biaya OHP kepada masing-masing produk. Contoh untuk cost driver:

Dengan demikian tarif kegiatan pool:

Kegiatan 1 -> aktivitas unitPool 15.000.000/2.000.000
 tarifRp. 2.500 per komponen
kegiatan 2 -> aktivitas batchpool 22.100.000.000/400
 tarifRp. 5.250.000 per batch
kegiatan 3 -> aktivitas productpool 34.600.000.000/2
 tarifRp. 2.300.000.000
 pool 41.300.000.000/40
 tarifRp. 32.500.000 per order
kegiatan 4pool 5500.000.000/20.000.000.000
 tarifRp. 0.025 per rupiah biaya naker

Setelah perhitungan tarif tahap berikutnya adalah membebankan biaya overhead pada setiap jenis produk: perhitungan ini dilakukan dengan perhitungan BOP per unitnya.

Uraian aktivitasProduk AProduk B
unit level-> BOP  Pool 1  
(2500×600.000(komponen))/100.000Rp15.000 
2500×1.400.000(komponen))/200.000 Rp17.500
batch level -> BOP Pool 2  
(5.250.000×200(batch))/100.000Rp10.500 
(5.250.000×200(batch))/200.000 Rp5.250
product level -> BOP Pool 3  
(2.300.000.000×1(produk))/100.000Rp23.000 
(2.300.000.000×1(produk))/200.000 Rp115.000
level -> BOP Pool 4  
(32.500.000×10(order))/100.000Rp3.250 
(32.500.000×30(order))/200.000 Rp4.875
fasilitas level -> BOP Pool 5  
(0.025×8.000.000(order))/100.000Rp2.000 
(0.025×12.000.000(order))/200.000 Rp1.500
 Rp53.800Rp40.650

Soal 2

PT. Suryadinata membuat 4 produk A, B ,C dan D dengan data sebagai berikut:

Biaya tenaga kerja Rp. 7/jam

Biaya overhead pabrik:

  • Biaya Variable jangka pendek Rp. 8.250
  • Biaya Variable jangka panjang:
    • Biaya penjadwalan Rp. 7.680
    • Biaya set up Rp. 3.600
    • Biaya penanganan material Rp. 7.650

Total jumlah Biaya Rp. 27.180

Hitunglah harga pokok per unit:

  1. Menggunakan kalkulasi biaya produk konversional dengan menggunakan tarif overhead jam tenaga kerja
  2. Menggunakan ABC dengan pemacu biaya sebagai berikut:
    • Biaya variable jangka pendek: Jam mesin
    • Biaya penjadwalan: Jumlah putaran produksi
    • Biaya set up: Jumlah putaran produksi
    • Biaya penanganan material: Jumlah komponen
  3. Bandingkan hasil dari kedua material tersebut.

Jawaban:

1. Kalkulasi biaya konvensional

Jumlah jam kerja:

  • A = 25 X 2 = 50
  • B = 25 X 4 = 100
  • C = 250 X 2 = 500
  • D = 250 X 4 = 1000

Tarif overhead pabrik = 27.180 / 1.650 = Rp. 16.47/jam TK

2. Kalkulasi biaya dengan metode activity based costing

  • Biaya variable jangka pendek Rp. 8.250/1.650 = Rp. 5/jam TK
  • Biaya penjadwalan Rp. 7.680/24 = Rp.320 perputaran produksi
  • Biaya set up Rp. 3.600/24 = Rp. 150 perputaran produksi
  • Biaya penanganan material Rp. 7.650/3.825 = Rp. 2/komponen

Total komponen:

  • A = 25 X 8 = 200
  • B = 25 X 5 = 125
  • C = 250 X 8 = 2000
  • D = 250 X 6 = 1500

Jumlah total= 3825

3. Membandingkann hasil yang diperoleh

Metode ABC lebih banyak membebankan overhead terhadap produksi denga volume yang lebih rendah dan cenderung membebankan secara relatif lebih kecil terhadap produksi dengan volume yang lebih tinggi.

The post Activity Based Costing (ABC): Pengertian, Fase dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya https://haloedukasi.com/penutupan-buku-besar Sat, 31 Oct 2020 03:28:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13074 Pengertian Menutup Buku Besar Menutup buku besar adalah memindahkan sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun nominal menjadi tertutup (tersisa nol) dan akun ekuitas menunjukan sisa yang sebenarnya. Secara teknis akuntansi, pemindahan dilakukan dengan membuat jurnal penutup, kemudian diposting ke akun buku besar, setelah itu dibuat neraca saldo penutupan. Tujuan menutup buku besar antara […]

The post Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Menutup Buku Besar

Menutup buku besar adalah memindahkan sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun nominal menjadi tertutup (tersisa nol) dan akun ekuitas menunjukan sisa yang sebenarnya.

Secara teknis akuntansi, pemindahan dilakukan dengan membuat jurnal penutup, kemudian diposting ke akun buku besar, setelah itu dibuat neraca saldo penutupan.

Tujuan menutup buku besar antara lain sebagai berikut:

  • Menghitung laba rugi untuk suatu periode tertentu.
  • Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahun tertentu dengan tahun berikutnya.
  • Mendapatkan neraca akhir (neraca saldo setelah penutupan) yang akan menjadi neraca saldoawal tahun berikutnya.
  • Memisahkan pencatatan tahun tertentu dengan tahun berikutnya, sehingga memudahkan pemeriksaan.

Langkah Penutupan Buku Besar

Untuk melakukan penutupan buku besar, beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

  1. Menyusun jurnal penutup dengan cara berikut:
    • Memindahkan saldo akun laba rugi atau ikhtisar laba rugi, dengan mendebit saldo akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
    • Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi, dengan mengkredit saldo akun beban dan mendebit akun ikhtisar laba rugi.
    • Memindahkan saldo akun laba rugi ke akun ekuitas, jika saldo menunjukan laba, akun laba rugi didebit dan ekuitas dikredit. Apabila saldo menunjukan rugi, maka akun laba rugi dikredit dan akun ekuitas didebit.
    • Memindahkan akun prive ke akun ekuitas, dengan mengkredit akun prive dan mendebit ekuitas.
  2. Memindahkan jurnal penyesuaian ke buku besar.
  3. Memindahkan jurnal penutup ke akun buku besar.

Contoh dan Pembahasannya

SOAL 1

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Konsultan Ridwan sebagai berikut:

Tambahan informasi :

  1. Laba tercatat pada laporan laba rugi sebesar Rp. 950.000
  2. prive yang tertera pada laporan perubahan modal sebesar Rp.200.000

Diminta : Buatlah neraca saldo setelah penutup.

Jawab:

Berdasarkan langkah yang telah dijelaskan, pertama kita harus membuat jurnal penutup terlebih dahulu dengan menutup akun nominal ke dalam akun ikhtisar laba rugi dan akun laba rugi ke akun ekuitas, kemudian prive ke akun ekuitas sebagai berikut:

1. Menutup beban

2. Menutup pendapatan

3. Menutup akun laba rugi, dengan cara mengkredit saldo laba dan mendebit ikhtisar laba rugi.

4. Menutup akun prive dengan cara mengkredit saldo prive dan mendebit modal/ekuitas.

Setelah membuat jurnal penutup kita memposting buku besar, sebagai berikut:

Setelah memposting buku besar kemudian pindahkan postingan ke dalam neraca saldo setelah penutupan, sebagai berikut:

SOAL 2

PD. Makmur selama bulan juli 2012 melakukan penjualan sebagai berikut:

  1. Tanggal 5 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.000.000 dengan tunai
  2. Tanggal 10 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.500.000 dengan kredit
  3. Tanggal 25 juli membayar biaya sewa senilai Rp 500.000
  4. Tanggal 30 juli membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000

Berdasarkan data di atas buatlah jurnal dan posting buku besar penutupnya untuk akun nominalnya.

Jawab:

Jurnal yang terbentuk sebagai berikut:

Kemudian jurnal penutup dari transaksi tersebut sebagai berikut:

Untuk memposting akun nominal transaksi tersebut sebagai berikut:

SOAL 3

PD. Mandiri selama bulan maret 2011 melakukan transaksi sebagai berikut:

  1. Tanggal 1 maret membeli sepeda senilai Rp 1.500.000 tunai
  2. Tanggal 5 menjual sepeda senilai Rp 500.000 kredit
  3. Tanggal 10 membayar listrik Rp 200.000
  4. Tanggal 25 membayar sewa Rp 300.000

Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal dan posting ke dalam buku besar penutup.

Jawab:

Jurnal yang terbentuk:

Jurnal penutup yang terbentuk:

Posting buku besar penutup sebagai berikut:

The post Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>