Amerika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/amerika Fri, 08 Dec 2023 06:23:10 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Amerika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/amerika 32 32 8 Tokoh Penemu Benua Amerika https://haloedukasi.com/tokoh-penemu-benua-amerika Fri, 08 Dec 2023 06:23:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46753 Dengan luas wilayah sekitar 42.292.000 kilometer persegi, Amerika yang menurut riwayat sejarahnya pernah dijajah oleh bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga 17 ini terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Amerika Tengah. Berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, Benua Amerika yang sejak zaman es diduduki oleh suku Indian ini menempati […]

The post 8 Tokoh Penemu Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Dengan luas wilayah sekitar 42.292.000 kilometer persegi, Amerika yang menurut riwayat sejarahnya pernah dijajah oleh bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga 17 ini terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Amerika Tengah.

Berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, Benua Amerika yang sejak zaman es diduduki oleh suku Indian ini menempati posisi kedua sebagai benua paling besar di dunia setelah Benua Asia. Benua Amerika yang kini diketahui memiliki 35 negara dan 10 daerah metropolitan atau kota besar sebenarnya tidak hanya ditemukan oleh satu orang tokoh saja.

Terdapat beberapa tokoh yang dianggap sebagai penemu Benua Amerika sekalipun Christopher Columbus kerap dianggap sebagai satu-satunya penemu Benua Amerika atau setidaknya satu-satunya yang diketahui sebagai penemu.

Diberi julukan sebagai Benua Merah, benua dengan populasi sebanyak 1 miliar lebih penduduk per tahun 2016 ini ditemukan oleh tokoh yang jumlahnya lebih banyak dari perkiraan dan pengetahuan kita.

Berikut tokoh penemu Benua Amerika

1. Gunnbjorn Ulfsson

Kejadian penemuan Benua Amerika oleh bangsa Viking tentu merupakan sebuah ketidaksengajaan dan bukan sebuah niat yang diutamakan. Dan orang Eropa pertama yang dianggap menemukan dan melihat Greenland pertama kali sebagai bagian dari bangsa Viking adalah Gunnbjorn Ulfsson.

Ia melakukan pelayaran menyeberangi lautan Atlantik Utara dan menembus segala bahaya di samudra itu sebelum pada akhirnya sampai di Greenland. Bangsa Viking diketahui memutuskan untuk menetap di Greenland sesampainya mereka di sana untuk dua dekade terakhir pada abad ke-10 Masehi.

Dan walau lebih tidak dikenal, Gunnbjorn Ulfsson memperoleh kehormatan sebagai sosok yang juga menyaksikan dan menjadi bagian dari perkembangan masyarakat Norse di Greenland yang bertahan sampai pada abad ke-15 M.

Gunnbjorn Ulfsson disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika karena ia pun terdaftar sebagai salah satu dari 3.000 orang yang tinggal di pemukiman Norse di Greenland pada abad ke-9 M. Maka dengan kata lain, tahun 900-an adalah masa di mana Gunnbjorn Ulfsson melihat Greenland dan sempat menetap di sana bersama kedua anak lelakinya.

2. Bjarni Herjolfsson

Dari bangsa Viking yang tiba di Greenland, Bjarni Herjolfsson adalah sosok yang dianggap penemu Amerika Utara (kini Labrador, Kanada). Beberapa tahun sebelum Leif Erikson bersama krunya mencapai pantai Kanada, Bjarni Herjolfsson di sekitar tahun 986 menemukan wilayah Amerika Utara saat berlayar menyeberangi samudra Atlantik Utara.

Bjarni Herjolfsson merupakan seorang penjelajah asal Eropa lainnya yang melakukan pelayaran; ia berangkat dari Norwegia ke Islandia. Norwegia adalah tempat ia berdagang dan Islandia merupakan tempat tinggal orang tuanya.

Namun sesampainya di Islandia, ia tidak dapat bertemu sang ayah karena ayahnya telah pergi bersama Erik Thorvaldsson (Erik si Merah) ke Greenland. Demi menemukan sang ayah, Bjarni Herjolfsson beserta krunya melewati lautan berbahaya yang gelap dan berkabut (samudra Atlantik).

Sempat tersesat, Bjarni Herjolfsson dan kru berhasil sampai ke “dunia baru” yang penuh dengan pepohonan dan pegunungan dan menginjakkan kaki di tanah tersebut setelah beberapa hari pelayaran.

Karena ketidakyakinannya untuk melangkah lebih jauh di sebuah wilayah yang tampak asing, Bjarni Herjolfsson dan krunya kembali ke destinasi semula yang masih tergolong dekat area tersebut, yakni Greenland. Ia pun akhirnya bereuni dengan sang ayah, tepatnya di Cape Farewell, yaitu daerah pesisir dekat ujung paling selatan Greenland.

3. Leif Erikson

Leif Erikson bersama krunya pada kala itu melakukan perjalanan menuju Greenland dari Norwegia yang kemudian membuat mereka tiba di sebuah daratan disebut dengan nama Pulau Baffin. Pulau yang sempat menjadi tempat tinggal sementara Leif Erikson beserta krunya waktu itu merupakan bagian dari wilayah provinsi Kanada bila dilihat berdasarkan terjemahan peta masa kini.

Karena kedatangannya bukan hal yang disengaja, maka kejadian Leif Erikson dan krunya yang tiba di Pulau Baffin lalu memutuskan tinggal di sana selama musim dingin dianggap sebagai suatu kebetulan. Mereka bahkan menggunakan waktu untuk berkeliling dan melakukan penjelajahan di negara tetangga atau wilayah di dekat pulau tersebut.

Negara yang mereka coba jelajahi rupanya sangat subur di mana hal ini nampak dari tanah yang kehijauan serta cuaca yang tergolong nyaman pada masa musim dingin. Leif Erikson kemudian menamai negara itu dengan Vinland atau Wineland karena buah anggur segarnya yang sungguh sangat banyak.

Untuk bukti bahwa bangsa Viking adalah penemu Benua Amerika pertama dan perjalanan mereka kala itu, semuanya tercatat pada salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Usai melewati musim dingin di Vinland, Leif Erikson dan krunya berhasil kembali ke Greenland yang menurut mereka tidak lebih subur daripada Vinland (negara baru yang baru mereka temukan).

4. Khashkhash bin Sa’id bin Aswad

Sosok penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol disebut-sebut pula menjadi salah satu tokoh penemu benua Amerika jauh sebelum Columbus datang di tanah tersebut. Melalui sebuah buku bertajuk Muruj Adz-Dzahaba Ma’ad al-Jauhar yang berarti “Hamparan Emas dan Tambang Permata”, Ali bin Al-Hussain Al-Mas’udi sebagai sang penulis buku tersebut menunjukkan bukti bahwa Khashkhash bin Sa’id bin Aswad sampai di daratan benua Amerika di tahun 889 M.

Ali bin Al-Hussain Al-Mas’udi sebagai ahli sejarah, fisika sekaligus geografi menjelaskan tentang bagaimana Khashkhash bin Sa’id bin Aswad melakukan pelayarannya pada masa pemerintahan Khalifah bin Muhammad sampai pada akhirnya dirinya menemukan “dunia asing” di negeri asing.

Pelayaran Khashkhash di lautan Atlantik dari Pelabuhan Delbra membawanya mencapai “dunia asing” yang kita kenal sekarang dengan sebutan benua Amerika. Kala itu “dunia asing” tersebut belum memperoleh nama atau sebutan khusus, namun Khashkhash berhasil membawa pulang sejumlah benda yang berasal dari sana.

Baru setelah perjalanan dan penjelajahan Khashkhash bin Sa’id bin Aswad melintasi “lautan gelap dan berkabut” yang kini dikenal dengan nama Samudra Atlantik, diketahui bahwa para pedagang dan penjelajah Muslim semakin banyak yang berlayar menyeberangi wilayah lautan ini.

Khashkhash bin Sa’id bin Aswad tidak sendirian dalam melakukan penyeberangan samudera tersebut, sebab ia mengajak teman-teman sekotanya (khususnya anak-anak muda). Pelayaran tersebut bukan pelayaran yang mudah karena lautan gelap dan berkabut tentunya dikenal berbahaya sehingga menjelajahinya sama dengan bertaruh nyawa.

Menurut Ali al-Mas’udi dalam bukunya, sebagian dari kru Khashkhash dikabarkan tidak selamat. Namun beruntung masih ada sebagian lagi yang berhasil pulang dengan utuh sembari membawa barang-barang berharga yang pada waktu itu setiap detail cerita ini diketahui oleh warga Spanyol.

5. Christopher Columbus

Christopher Columbus sebagai tokoh yang paling terkenal atau bahkan satu-satunya yang diketahui menjadi penemu Benua Amerika awalnya merupakan sosok yang suka menjelajahi lautan. Tujuan dirinya bereksplorasi adalah untuk menemukan dan sampai di daratan Asia.

Perjalanannya dari Eropa tergolong sangat panjang dan terbagi menjadi empat ekspedisi pelayaran yang ada di tahun 1492, 1493, 1498, dan 1502 untuk bisa mencapai area dekat India. Pelayaran Columbus dimulai dari tahun 1492 yang kemudian berlanjut cukup panjang karena sampai berbulan-bulan.

Menggunakan tiga buah kapal yang dinamai Nina, Pinta dan Santa Maria, Columbus melakukan perjalanan laut yang melelahkan, sampai pada akhirnya ia tiba di benua Amerika pada tahun 1493. Jika melihat berdasarkan peta masa kini, Columbus kala itu tanpa disadarinya telah datang ke benua Amerika yang merupakan tanah Haiti dan Republik Dominika.

Ia yang semula berlayar bersama banyak anggota, sebagian kru rupanya harus ia tinggalkan dan usai kepergiannya dari tanah tersebut, kehancuran terjadi di wilayah itu. Konflik yang terjadi antara penduduk lokal dan para imigran meninggalkan dampak yang buruk bagi daerah tempat Columbus menginjakkan kaki.

Masih di tahun yang sama selama 6 bulan berturut-turut, terdapat sejumlah “tentara” yang Columbus utus ke daerah konflik tadi. Alih-alih menjadi lebih baik, perbudakan dan penjajahan justru kemudian menjadi masalah utama yang dialami oleh penduduk asli daerah tersebut.

Penduduk asli Tanio yang semula berjumlah sekitar 250 ribu jiwa pun akhirnya hanya tinggal beberapa ratus orang saja karena konflik yang memanas dan memburuk tadi; hal ini ditemukan oleh Columbus pada kunjungannya kembali di tahun 1498.

Columbus yang sempat mengirim “tentara” bukan menyelesaikan kekacauan yang ada, melainkan membuat masalah semakin menyebar di masa itu yang kemudian berakibat pada penangkapan dan pemenjaraan Columbus oleh pemerintah Spanyol. Pada tahun 1502, yakni masa-masa setelah Columbus bebas, ia pun melakukan pelayaran lagi; penjelajahannya kali ini membuat dirinya sampai di daratan Panama.

6. Amerigo Vespucci

Amerigo Vespucci adalah sosok penjelajah yang bahkan keduanya sudah pernah bertemu. Pertemuan itu terjadi di tahun 1496 di mana pada masa itu Vespucci belum melakukan pelayaran sama sekali karena setahun setelah pertemuannya dengan Columbus baru dilakukan olehnya pelayaran pertamanya.

Marco Polo diketahui menjadi sosok yang menginspirasi Columbus dan Vespucci untuk sama-sama menjadi pengarung lautan. Untuk kali pertama pelayaran lautnya, Vespucci tiba di daratan Venezuela dan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali di tahun 1499.

Guyana, Amerika Selatan adalah tujuan perjalanan Vespucci pada tahun 1499 (pada masa itu belum dikenal sebagai Guyana). Untuk perjalanan kali itu, Vespucci tidak sendiri, tapi bersama dengan Alonso de Ojeda (penjelajah asal Spanyol).

Perjalanan Vespucci masih berlanjut dan menurut catatan riwayat eksplorasinya, antara tahun 1505-1507 adalah masa akhir penjelajahannya. Setelah berhasil mengeksplorasi pantai Brasil, Amazon, hingga Cape St. Augustine, Vespucci membuat dan mempublikasikan buku geografi Kosmografi Introduction di tahun 1507.

Proyek yang berjalan di Prancis waktu itu berisikan peta wilayah daratan dan lautan Bumi yang telah ia eksplorasi berikut penjelasannya. Amerigo Vespucci memperoleh penghormatan pertamanya berkat Martin Waldseemuller (kartografer asal Jerman) yang juga mengambil bagian dalam penulisan buku Vespucci.

Dirinya memberi saran agar menggunakan nama Amerika Serikat untuk wilayah “Dunia Baru”. Dari awal penulisan buku geografi Vespucci, seorang kartografer Mercator di Saint-Dier, Prancis mengubah penjelasan Amerika Serikat.

Tepatnya di tahun 1538, dirinya memperluas definisi Amerika Serikat (tidak lagi hanya berada di selatan) dan memberi penjelasan tentang adanya cakupan wilayah lain, yakni di sisi utara maupun selatan.

7. Cheng Ho

Gavin Menzies adalah sejarawan dan ahli kapal selam yang terkemuka pada masanya dan menurutnya, Columbus bukan penemu benua Amerika. Laksamana muslim dari Tiongkok bernama Cheng Ho adalah nama yang dibawa oleh Gavin Menzies sebagai penemu benua Amerika yang sebenarnya, mencoba mematahkan pernyataan Columbus.

Bahkan menurut pernyataan baru ini, diketahui bahwa 70 tahun sebelum Columbus sampai ke Amerika Serikat, Cheng Ho sudah lebih dulu mencapai wilayah tersebut. Sebagai bukti dari bantahan klaim Columbus, Menzies menyiapkan peta sekaligus sejumlah peninggalan kapal kuno oleh Cheng Ho.

Cheng Ho menurut pernyataan tambahan pun dilaporkan sudah mengelilingi dunia di tahun 1405 dan telah melewati serta mencapai banyak daerah kala itu. Bersama dengan Angkatan Laut China, Cheng Ho sudah pernah menjelajahi wilayah Sumatra, Jawa, Malaka.

Bahkan juga sudah melintasi Sri Lanka dan Kalkuta sebagai bukti bahwa eksplorasinya sudah jauh lebih banyak daripada Columbus. Dan pelayarannya ke Amerika Serikat telah terjadi di tahun 1421-1423 usai menuntaskan eksplorasinya di Afrika dan menyelesaikan penjelajahannya di Amerika Selatan.

Pernyataan lain muncul dan membuktikan bahwa Columbus bukan penemu benua Amerika yang pertama kali, yakni klaim dari sebuah artikal terbitan Youssef Mroueh di tahun 1996. Dalam tulisannya, sejarawan ini menceritakan tentang Columbus di atas kapal ke Amerika Serikat pernah melihat sebuah masjid di Kuba.

Hal tersebut menandakan bahwa jauh sebelum Columbus sampai di tanah Amerika, para pelaut muslim sudah banyak yang mencapai tanah tersebut lebih dulu. Columbus sendiri memiliki catatan mengenai setiap keberangkatan dan detail eksplorasi pelayarannya.

Dari hal itu tersurat bahwa tahun waktu keberangkatan pelayarannya dari Spanyol menuju Iberia sama dengan tahun waktu dinasti Islam mengalami kejatuhan. Meski demikian, pernyataan Cheng Ho sebagai penemu benua Amerika masih dianggap sebagai teori belaka dan para sejarawan umum tidak atau setidaknya belum menyetujuinya.

8. Seorang dari Suku Arab atau Seorang Muslim

Profesor di King Saud University di Arab Saudi yang merupakan ahli bahasa kuno ini meyakini bahwa orang Arab adalah penemu benua Amerika yang sebenarnya. Pendapat itu tidak sekadar tanpa bukti, sebab Sraymon Aldiva bersama para peneliti lain di King Faisal Research and Research Center menunjukkan bahwa jauh dari sebelum kedatangan Columbus, di Amerika Serikat telah memiliki dialek Samud.

Dialek suku di Semenanjung Arab ini rupanya didapati banyak sekali di Amerika, termasuk juga penemuan patung di pangkalan militer Colorado yang ia sampaikan melalui sebuah wawancara. Menurut profesor satu ini, teks Samud yang memiliki kesamaan dengan Thamud Arab dan banyak dijumpai di Jazirah Arab dengan ukiran fragmen batu lebih dari 3000 tahun lalu ini cukup mudah untuk dibaca.

Pendapat Sraymon Aldiva ini pun memiliki kesamaan dengan pendapat Recep Tayyip Erdogan, selaku presiden Turki. Columbus diketahui menemukan tanah Amerika di tahun 1492 yang padahal sebelum itu para pelaut Muslim sudah banyak yang menginjakkan kaki di tanah yang sama dan menganggap tanah itu sebagai “dunia baru”.

Setidaknya diperkirakan bahwa sudah tiga abad berlalu sampai pada akhirnya Columbus menemukan Amerika. Abad ke-10 adalah perkiraan waktu patung atau teks Samud berasal, di mana pada masa itu diketahui sebagai periode imigrasi. Dan dari pahatan patung atau teks tersebut dapat terbaca bagaimana kehidupan suku Arab tersebut di Amerika jauh sebelum penjelajahan Columbus yang terkenal itu.

The post 8 Tokoh Penemu Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Tokoh Revolusi Amerika https://haloedukasi.com/tokoh-revolusi-amerika Tue, 24 Jan 2023 03:56:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40890 Revolusi Amerika terjadi pada saat Revolusi kolonial yaitu pada tahun 1765 sampai dengan 1783. Pada saat itu Patriot Amerika di tiga belas koloni berhasil mengalahkan Britania Raya dalam perang Revolusi Amerika dengan bantuan Perancis dalam meraih kemerdekaan dari Britania Raya dan berhasil mendirikan negara Amerika Serikat. Adapun tokoh-tokoh Revolusi Amerika, diantaranya yaitu : 1. Thomas […]

The post 3 Tokoh Revolusi Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Revolusi Amerika terjadi pada saat Revolusi kolonial yaitu pada tahun 1765 sampai dengan 1783. Pada saat itu Patriot Amerika di tiga belas koloni berhasil mengalahkan Britania Raya dalam perang Revolusi Amerika dengan bantuan Perancis dalam meraih kemerdekaan dari Britania Raya dan berhasil mendirikan negara Amerika Serikat.

Adapun tokoh-tokoh Revolusi Amerika, diantaranya yaitu :

1. Thomas Jeferson

Thomas Jefferson merupakan penulis naskah Declaration of Independence yang lahir pada tanggal 13 April 1743 di Shadwell, Virginia. Thomas Jefferson lahir dari keluarga terpandang di Virginia yang memiliki profesi sebagai seorang petani sukses, dan seorang surveyor yang terampilnya dan pembuat peta yang akurat pertama di Virginia.

Thomas Jefferson menempuh pendidikan formal pada saat berumur 9 tahun yang pada saat itu beliau mempelajari bahasa Latin dan Yunani di sekolah swasta yang dijalankan oleh Pendeta William Douglas. Pada saat beliau berusia 14 tahun mengambil studi bahasa dan sastra klasik juga matematika. Pada tahun 1760, Thomas Jefferson memasukkan College of William and Mart di Wiliamsburg yang merupakan ibu kota Virginia.

Pada tahun 1785, Thomas Jefferson menggantikan Benjamin Franklin sebagai duta besar Amerika Serikat di Perancis. Simpati atas Revolusi Perancis mengarahkan untuk masuk ke dalam konflik dengan Alexander Hamilton ketika beliau menjabat sebagai Sekretaris Negara di Kabinet Presiden Washington. Kemudian, Thomas Jefferson mengundurkan diri pada tahun 1793.

Thomas Jefferson saat menjabat menjadi wakil presiden dan duduk di kursi kepresidenan, krisis di Perancis telah berlalu. Thomas Jefferson memotong pengeluaran Angkatan Darat dan Angkatan Laut, memangkas anggaran, menghilangkan pajak wiski yang sangat tidak populer di Barat.

Selain itu, Thomas Jefferson juga berhasil mengurangi hutang nasional hingga sepertiganya. Saat masa jabatan yang kedua sebagai Presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson semakin sibuk dengan permasalahan politik dalam negeri. Kemudian, Thomas Jefferson pensiun ke Monticello untuk menjalankan proyek-proyek untuk University Of Virginia. Beliau meninggal pada tanggal 4 Juli 1826.

2. Thomas Paine

Thomas Paine ialah salah satu tokoh revolusi Amerika yang berprofesi sebagai penulis yang berasal dari Inggris, selain itu Thomas Paine sebagai penggagas ide politik pada tahun 1774. Thomas Paine lahir pada tanggal 29 Januari 1737, yang memiliki tempat tinggal dan pekerjaan di Britania Raya sampai pada usianya yang menginjak 37 tahun, yang pada saat itu Beliau bermigrasi ke Koloni Amerika Britania.

Gagasan Thomas Paine yang disuarakan mengenai monarki berdasarkan sebuah warisan dan menyatakan bahwa satu orang yang jujur lebih baik dan berarti dari pada orang jahat yang bermahkota, dan yang dimaksud di sini ialah raja.

Thomas Paine memiliki ide yang menjadi alternatif, yaitu memilih menyerah pada raja tiran dan pemerintah asing atau merasa terbebas dan juga merdeka sebagai negara kesatuan yang bahagia dan mandiri dalam menjalani kehidupan.

Kontribusi yang dilakukan adalah pamflet Common Sense yaitu pada tahun 1776, Common Sense memiliki keistimewaan mampu menyadarkan penduduk koloni untuk mendukung kemerdekaan koloni-koloni Amerika dari Kerajaan Britania Raya, kemudian The American Crisis pada tahun 1776-1783, pamflet pro revolusi.

Sejak saat itu, pamflet ini langsung menjadi mengalami banyak penjualan sampai membeludak. Pada tahun 1776, tepatnya pada tanggal 7 Juni Richard Henry Lee dari Virginia mencetuskan sebuah resolusi yang mengungkapkan bahwa serikat koloni adalah negara-negara yang bebas dan independen karena secara hak mengharuskan seperti itu.

3. Benjamin Franklin

Benjamin Franklin merupakan salah satu tokoh revolusi Amerika yang lahir pada tanggal 17 Januari 1706. Karena begitu jeniusnya, pada saat berusia 11 tahun Benjamin Frenklin sudah menjadi seorang penemu. Benjamin Franklin memulai karirnya menjadi seorang penulis juga pebisnis percetakan. Hal ini, membuat Benjamin Franklin menjadi sesosok yang terkaya di Pensylvania.

Setelah memiliki kejayaan pada bidang bisnis percetakan juga kepenulisan, Benjamin Franklin memilih untuk pensiun dan menekuni ilmu sains. Pada tahun 1761 Benjamin Franklin menciptakan harmoni kaca yang dapat mengeluarkan akor dan melodi dengan cara menggunakan kumpulan mangkuk kaca yang berukuran berbeda dan dicat dengan cat yang berbeda juga.

Mangkuk kaca dibagian tengah diberi lubang dengan sebuah batang besi dimasukan kedalam lubang tersebut. Batang tersebut didesain dengan melekatkan pada sebuah roda yang diputar dengan pedal kaki. Benjamin Franklin menggerakan jari-jari diatasi mangkuk, lalu roda diputar dengan pedal sehingga menghasilkan harmoni dari rangkaian yang telah dibuat.

Pada tahun 1774, Benjamin Franklin menyuruh rakyat untuk datang ke kongres dan menyuarakan protes yang diperuntukkan kepada George III yang merupakan raja Inggris pada saat itu. Dari kongres pertama, Inggris tidak menanggapi dan kemudian dilakukan kongres kedua pada tahun 1776.

Benjamin Franklin menjadi perwakilan Pensylvania pada kongres kedua ini. Benjamin Franklin ikut serta dalam merancang deklarasi kemerdekaan yang berisi pernyataan untuk melepaskan diri dari penjajahan Inggris yang ditandatangani 4 Juli 1776 dan disahkan pada tanggal 2 Agustus 1776.

Pemerintahan Perancis terkesima dengan Benjamin Franklin sehingga berkenan membantu Inggris akibat kecerdasan dan ahli diplomasi yang dimiliki Benjamin Frenklin, sehingga kedua negara tersebut menandatangani perjanjian dengan nama Treaty of Alliance with France yang pada tanggal 8 Februari 1778 perjanjian tersebut ditandatangani dan saat itulah Perancis menjadi sekutu Amerika untuk melawan Inggris.

Hal tersebut, merupakan berakhirnya perang revolusi yang sudah diatur dalam perjanjian Treaty Of Paris pada tahun 1783. 13 koloni berhasil meresmikan negara yang berbentuk federasi dan republik dengan nama United states of Amerika.

The post 3 Tokoh Revolusi Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Negara Berkembang di Amerika Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/negara-berkembang-di-amerika Mon, 09 May 2022 03:56:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34329 Secara global, negara-negara di dunia ini dibedakan menjadi tiga, yaitu negara maju, negara berkembang, dan negara terbelakang (miskin). Biasanya, predikat tersebut diberikan berdasarkan pada sejumlah indikator, seperti angka harapan hidup, tingkat pendidikan, tingkat perekonomian, kemajuan teknologi, pembangunan infrastruktur, dan selainnya yang ada di sebuah negara. Pada pembahasan kali ini, akan dijabarkan mengenai sejumlah negara berkembang […]

The post 7 Negara Berkembang di Amerika Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara global, negara-negara di dunia ini dibedakan menjadi tiga, yaitu negara maju, negara berkembang, dan negara terbelakang (miskin). Biasanya, predikat tersebut diberikan berdasarkan pada sejumlah indikator, seperti angka harapan hidup, tingkat pendidikan, tingkat perekonomian, kemajuan teknologi, pembangunan infrastruktur, dan selainnya yang ada di sebuah negara.

Pada pembahasan kali ini, akan dijabarkan mengenai sejumlah negara berkembang yang ada di Amerika. Sebelumnya, perlu diketahui juga mengenai pengertian dari negara berkembang itu sendiri. Negara berkembang atau Emerging and developing countries merupakan negara yang masih belum memenuhi target pembangunannya. Negara-negara ini biasanya memiliki kriteria tingkat pendapatan rendah, industri yang belum maju, standar hidup rendah, atau akses teknologi yang masih terbatas.

Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa negara yang masuk ke dalam kategori negara berkembang di Amerika.

1. Argentina

Argentina merupakan salah satu negara berkembang yang secara geografis terletak di benua Amerika bagian selatan. Negara Argentina beribukota di Buenos Aires, yang merupakan salah satu kota metropolitan terpadat di dunia.

Argentina merupakan salah satu negara berkembang di benua Amerika berdasarkan pada kriteria IMF dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 564,28 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank, Argentina digolongkan ke dalam negara upper middle income atau negara berpenghasilan menengah ke atas. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Argentina tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

2. Chilli

Chili merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Amerika bagian selatan. Negara yang beribukota di Santiago ini tepatnya berada di wilayah tenggara dari Amerika Selatan.

Negara chili memiliki kebudayaan yang merupakan campuran dari kebudayaan Spanyol dan budaya asli. Dibandingkan dengan negara-negara yang terletak di kawasan Amerika Selatan lainnya, Chilli termasuk salah satu negara yang paling berkembang. Angka GDP, kualitas hidup, tingkat kematian bayi, harapan hidup, dan HDI mereka cukup menjadikan negara Chili ke dalam kelompok negara berkembang.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Chili adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 317,59 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank, pada tahun 2020 Chilli digolongkan ke dalam negara high income atau negara berpenghasilan tinggi. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Chili tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

3. Uruguay

Uruguay merupakan negara di kawasan Amerika Latin yang mendapat pengaruh dari negara-negara Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil, dan Inggris. Negara yang mereka pada tahun 1828 ini merupakan negara kecil, namun secara historis kaya.

Secara ekonomi, pertumbuhan PDB atau GDP Uruguay termasuk stabil dalam beberapa tahun terakhir  yang menjadikannya sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Amerika Latin.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya,  pemerintah Uruguay memperkenalkan reformasi lingkungan bisnis dan mendorong pertumbuhan, membuat pasar tenaga kerja lebih fleksibel dan membuka sektor perbankan untuk bisnis yang lebih internasional.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Uruguay adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 64,28 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank pada tahun 2020, Uruguay tercatat sebagai negara dengan high income atau negara berpenghasilan tinggi. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Uruguay tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

4. Panama

Dibangunnya Terusan Panama yang menghubungkan Samudra Atlantik ke Samudra Pasifik pada tahun 1914, telah menjadikan Panama sebagai pusat transportasi strategis untuk perdagangan internasional. Keberadaan terusan tersebut telah membuat ekonomi Panama berkembang cukup baik.

Panama beribukota di Panama City yang berada di pantai Pasifik dan timur Terusan Panama. Meskipun negara ini memiliki masalah lingkungan dan gejolak politik, namun ekonominya terus tumbuh.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Panama adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 70,49 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank pada tahun 2020, Panama termasuk negara upper middle income atau negara berpenghasilan mengengah atas. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Panama tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

5. Peru

Pada pertengahan abad ke-20, Peru mengalami gejolak politik dan ekonomi yang mengubah antara periode rezim demokratis dan kediktatoran militer. Hal tersebut mendorong banyak orang bermigrasi dari pedesaan ke perkotaan, sehingga ibu kota negara Peru, yaitu Lima, mengalami kelebihan penduduk. Selain itu, sejumlah kota penting lainnya, seperti Cusco dan Arequipa, juga menjadi berkembang.

Selama abad ke-21, Peru memasuki periode stabilitas politik dan ekonomi dan membuat negara ini menjadi salah satu negara berkembang di benua Amerika.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Peru adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 240,35 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank pada tahun 2020, Peru termasuk negara upper middle income atau negara berpenghasilan mengengah atas. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Peru tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

6. Kolombia

Negara Kolombia merupakan salah satu negara yang dikenal dengan budaya dan musiknya. Dalam hal ekonomi, negara Kolombia mengalami pertumbuhan cukup baik dan menjadikannya sebagai salah satu negara berkembang di Amerika. Di negara ini terjadi peningkatan pesat dalam teknologi, energi terbarukan, pembuatan kapal, dan juga pariwisata.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Kolombia adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 351,28 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank pada tahun 2020, Kolombia termasuk negara upper middle income atau negara berpenghasilan mengengah atas. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Kolombia tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

7. Brazil

Brazil adalah salah satu negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di Amerika Selatan. Karena tingkat kelahiran dan kematiannya yang tinggi, serta akses terbatas ke layanan kesehatan dan air bersih yang memadai, membuat Brazil masih tergolong sebagai negara berkembang. Meski demikian, angka harapan hidup Brazil peringkatnya lebih tinggi daripada banyak negara lain di Amerika Latin.

Berdasarkan pada kriteria IMF, Brazil adalah negara berkembang dengan tingkat GDP (Gross Domestic Product) yakni 1822,27 USD pada tahun 2022. Sementara itu, berdasarkan data World Bank pada tahun 2020, Brazil masih termasuk negara upper middle income atau negara berpenghasilan mengengah atas. Sedangkan berdasarkan data UNDP (United Nation Development Programme), Brazil tergolong dalam developing countries atau negara berkembang untuk wilayah Latin America and the Carribean.

The post 7 Negara Berkembang di Amerika Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Sastrawan Amerika Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah https://haloedukasi.com/sastrawan-amerika-paling-berpengaruh Fri, 18 Feb 2022 08:24:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28952 Inilah beberapa sastrawan Amerika yang memiliki peran penting dan berpengaruh sepanjang sejarah: 1. Edgar Allan Poe Poe adalah seorang seniman yang lahir pada 19 Januari 1809 di Boston, Amerika. Ia memulai kariernya sebagai kritikus sastra serta menjadi editor di beberapa jurnal sastra. Mulai sejak itu, Poe dikenal dengan gaya tulisan dan kritik yang ia berikan. […]

The post 7 Sastrawan Amerika Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Inilah beberapa sastrawan Amerika yang memiliki peran penting dan berpengaruh sepanjang sejarah:

1. Edgar Allan Poe

Poe adalah seorang seniman yang lahir pada 19 Januari 1809 di Boston, Amerika. Ia memulai kariernya sebagai kritikus sastra serta menjadi editor di beberapa jurnal sastra. Mulai sejak itu, Poe dikenal dengan gaya tulisan dan kritik yang ia berikan.

Karyanya yang selalu bertemakan horor gore, gotik, dan misterius memunculkan genre sastra baru. Beberapa tulisannya yaitu The Black Cat, The Murders in the Rue Morgue. Selain itu, ia juga dianggap oleh beberapa orang sebagai pelopor genre fiksi ilmiah.

2. Ernest Hemingway 

Pria bernama lengkap Ernest Miller Hemingway ini lahir pada 21 Juli 1899 di Illinois, Amerika Serikat dan meninggal pada 2 Juli 1961 di Ketchum, Idaho. Hermingway dikenal sebagai penulis novel dan cerita pendek yang mendapat penghargaan Nobel terkait sastra di tahun 1854.

Karya pertamanya, In Our Time rilis pada 1824 yang berisi kumpulan cerita. Kemudian, ia menerbitkan novel berjudul  The Sun Also Rises yang menjadi awal kesuksesan Hemingway. Ia juga menulis cerita pendek fiksi dengan judul Men Without Women (1927) serta A Farewell to Arms (1929).

Kemudian, Hemingway mendapatkan kesuksesan lagi atas tulisannya yang berjudul A Farewell to Arms (1929) tentang kisah cinta tentara Amerika bernama Frederic Henry dengan perawat Inggris bernama Catherine. Lalu For Whom the Bell Tolls (1940) berdasarkan pengalaman Hemingway sebagai reporter ketika perang dunia di Spanyol.

3. F. Scott Fitzgerald

Nevelis, esais, penulis cerita pendek, serta penulis skenario ini memiliki nama lengkap Francis Scott Key Fitzgerald.

Ia lahir di Saint Paul, Minnesota, 24 September 1896 dan dikenal karena novel-novelnya yang menggambarkan flamboyan dan kelebihan Jazz Age, sebuah istilah yang ia populerkan. Ia kemudian meninggal dunia pada 21 Desember 1940.

Novel terkenal dari Fitzgerald adalah The Great Gatsby (1925). Akan tetapi ia juga menulis novel lain, seperti The Side of Paradise (1920) dan Tender is the Night (1934).

Fitzgerald pun memiliki koleksi cerita pendek, yaitu Flappers and Philosophers (1920), Tales of the Jazz Age (1922), All the Sad Young Men (1926), dan masih banyak lagi karya lainnya.

4. Gabriela Mistral

Perempuan kelahiran Chile, 7 April 1889 ini bernama asli Lucila Godoy Alcayaga. Akan tetapi, ia memiliki nama pena Gabriela Mistral yang merupakan gabungan dari nama penulis puisi favoritnya, yakni Gabriele D’Annunzio dan Frederic Mistral. Mistral meninggal dunia pada 10 Januari 1957 di Hempstead, New York

Pada tahun 1945, ia mendapat penghargaan Nobel dan menjadi penulis asal Amerika Latin pertama yang mendapatkannya karena tulisannya dibawa dengan kekuatan emosi sehingga ia dianggap sebagai aspirasi idealis bagi seluruh Amerika Latin.

Karyanya yang terbit pada tahun 1914 dan menjadi koleksi debut puisinya dengan nama Sonnets of Death.

5. Gabriel Garcia Marquez

Wanita yang akrab dipanggil Gabo ini lahir pada 6 Maret 1927 di Arataca, Colombia, Amerika Selatan dan meninggal di Meksiko pada 17 April 2014. Ia dikenal sebagai pelopor genre sastra realisme magis. Gabo memulai karirnya sebagai wartawan di El Spectador, sebuah kantor surat kabar harian di Kota Bogota.

Salah satu karya yang menjadi mahakarya di Cien Anos de Soledad atau One Hundred Years of Solitude dan terjual hingga 10 juta eksemplar hanya di terbitan pertama. Kesuksesan novelnya itu membawa Gabo yang mendapat penghargaan Nobel di tahun 1982.

Ia juga memiliki karya lain, seperti El amor en los tiempos del cólera yang diterbitkan pada tahun 1985 dengan inspirasi ceritanya berdasarkan kisah percintaan orang tua Gabo. Novel tersebut juga sama-sama mendapat perhatian yang besar di tingkat internasional.

6. Henry James

Henry James merupakan penulis yang berkebangsaan Amerika dan lahir pada 15 April 1843 dan meninggal dunia di Chelsea, London pada 28 Februari 1916. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang menjadi kunci sastra realis literal pada abad ke-19. James menggunakan sudut pandang karakter dongeng sebagai metode menulisnya.

Beberapa novel karya terkenal dari James di antaranya, yaituIn Evil Hour (1962) The American (1877), The Turn of the Screw (1898), The Portrait of a Lady (1881), The Wings of the Dove (1902), Daisy Miller (1878), The Ambassadors (1903), serta The Golden Bowl (1904).

Selain itu, James juga memiliki koleksi cerita pendek, yaitu Eyes of a Blue Dog (1947), Big Mama’s Funeral (1962), A Very Old Man with Enormous Wings (1968), The Incredible and Sad Tale of Innocent Erendira and Her Heartless Grandmother (1972), Collected Stories (1984), dan Strange Piligrims (1993).

7. Mark Twain

Mark Twain merupakan nama pena dari Samuel Langhorne Clemens, pria yang dikenal sebagai penulis, humoris, pengusaha, penerbit, serta dosen asal Amerika.

Ia lahir di Florida, Missouri, pada 30 November 1835 dan meninggal di Redding, Connecticut pada 21 April 1910. Twain dipuji sebagai “pelawak terhebat yang pernah dihasilkan Amerika Serikat”.

Ia menulis novel Roughing It (1872), The Gilded Age (1873) The Adventures of Tom Sawyer (1876) dan sekuelnya dengan judul Adventures of Huckleberry Finn (1884), A Connecticut Yankee in King Arthur’s Court (1889), The Tragedy Of Pudd’nhead Wilson and Those Extraordinary Twins (1894), dan masih banyak lagi.

The post 7 Sastrawan Amerika Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Revolusi Amerika: Penyebab – Kronologi dan Dampaknya https://haloedukasi.com/revolusi-amerika Thu, 17 Feb 2022 07:42:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29136 Pengertian Revolusi Amerika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, revolusi terkait topik sejarah didefinisikan sebagai perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata) atau perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang.  Sedangkan Amerika didefinisikan sebagai benua terbesar kedua setelah Asia, terletak di wilayah daratan di antara Samudra Pasifik dan Samudra […]

The post Revolusi Amerika: Penyebab – Kronologi dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Revolusi Amerika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, revolusi terkait topik sejarah didefinisikan sebagai perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata) atau perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang. 

Sedangkan Amerika didefinisikan sebagai benua terbesar kedua setelah Asia, terletak di wilayah daratan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, dibagi menjadi Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. 

Dilansir dari situs We The People, revolusi amerika merupakan konflik antara Inggris dengan tiga belas koloninya di Pantai Atlantik Amerika Utara atau dapat disebut juga sebagai the American War of Independence and the Revolutionary War (Perang Kemerdekaan Amerika dan Perang Revolusi.

Tidak jauh berbeda, Wallace (2021) dalam situs Britannica mengatakan bahwa revolusi Amerika adalah suatu pemberontakan di mana 13 koloni Inggris Raya di Amerika Utara berhasil memenangkan kemerdekaan politik dan setelah itu berganti nama menjadi United States of America atau Amerika Serikat.

Sementara Arifin (2013) berpendapat bahwa revolusi Amerika adalah pertempuran bangsa Amerika agar mendapatkan kemerdekaan dari jajahan Inggris. Dengan demikian, berdasarkan berbagai pengertian di atas, revolusi Amerika dapat diartikan sebagai bentuk perlawanan rakyat Amerika terhadap kebijakan Inggris yang sangat merugikan.

Tujuan Revolusi Amerika

Awalnya tujuan dari perlawanan yang dilakukan oleh Amerika terhadap Inggris adalah untuk menghentikan aturan-aturan Inggris yang menindas mereka, bukan untuk menjadi negara yang merdeka. 

Namun, seiring berjalannya waktu serta berbagai proses perjuangan yang dilakukan, akhirnya bangsa Amerika sadar bahwa mereka tidak hanya menginginkan kebebasan, tetapi juga kemerdekaan bagi negaranya dari kendali Inggris (Arifin, 2013).

Penyebab Revolusi Amerika

Dilansir dari situs Historyit.com, terdapat enam kunci penyebab revolusi Amerika, yakni sebagai berikut:

1. Perang Antara Inggris dan Prancis

Perang yang terjadi selama tujuh tahun (1756-1763) antara Inggris dan Prancis yang sama-sama menginginkan ekspansi daerah kekuasaan ke berbagai wilayah. Terkait peperangan tersebut, kedua negara sama-sama mengalami kehilangan banyak masa dan memiliki utang akibat kebutuhan perang.

Namun, pada akhirnya Inggrislah yang menang sehingga mendapat 13 koloni di Amerika Utara. Akibatnya, Inggris yang menetapkan pajak jauh lebih tinggi untuk menutup utang perang dan memberatkan rakyat Amerika Utara.

2. Pajak dan Bea yang Sangat Memberatkan

Setelah perang selesai, penerapan pajak dari Inggris masih terus dilakukan, bahkan bertambah parah dengan adanya pajak baru pada barang seperti teh, kaca, cat, kertas, dah timah.

Oleh karena itu, kolonis menentang keras karena pajak yang diterapkan di luar kesepakatan dan tidak ada bentuk perwakilan di parlemen. 

3. Pembantaian Boston atau Boston Massacre pada 5 Maret 1770

Meskipun terdapat banyak masalah selama di bawah kekuasaan Inggris, tetapi ketiga belas koloni tidak pernah berpikir untuk melakukan perlawanan secara serius sampai terjadinya pembantaian Boston.

Namun, karena sudah terlalu kesal, demonstran melempari batu ke tentara Inggris dan dibalas oleh tembakan langsung sehingga menewaskan 5 orang rakyat koloni.

Kronologi Revolusi Amerika

Situs National Park Service memberikan rangkaian urutan peristiwa yang terjadi selama proses revolusi

1. Menuju Peperangan (1763-1774)

  • Akhir dari Perang Tujuh Tahun (10 Februari 1763). Prancis menyerah sehingga menyerahkan seluruh daerah dari Amerika utara hingga Mississippi bagian timur kepada Inggris. Namun, akibat banyaknya biaya untuk perang, pemerintahan Inggris yang berkuasa justru meningkatkan pajak pada koloninya.
  • Penetapan Sugar Act atau undang-undang gula dan Currency Act atau undang-undang mata uang (1764)
  • Pengesahan Stamp Act atau undang-undang perangko (22 Maret 1765), yakni pemberian pajak atas dokumen hukum, surat kabar, bahkan kartu remi sehingga ditentang keras.
  • Pemberlakuan Townshend Act (1767) untuk mengatur pajak impor pada komoditas tertentu, seperti cat, kertas, kaca, dan teh. 
  • Pasukan Inggris menduduki Boston (Oktober 1768) terkait pemberlakuan pajak sebelumnya. Akan tetapi, masyarakat tidak menyukainya sehingga menimbulkan bentrok dan korban jiwa dari masyarakat sipil.
  • Pembentukan komite korespondensi (1772) dalam rangka mengkoordinasikan antara pihak Amerika dengan Inggris. Pada masa ini, identitas nasional masyarakat Amerika semakin berkembang.
  • Peristiwa The Boston Tea Party (16 Desember 1773). Sebagai bentuk protes masyarakat akan kesewenang-wenangan Inggris, kelompok yang dinamakan Sons of Liberty dari masyarakat koloni menyusup di pelabuhan Boston sebagai pekerja Indian untuk menyabotase kapal milik East India Company dengan muatan teh yang datang. Hasilnya, seluruh muatan teh seberat hampir 42 ton dengan nilai 2.4 juta dolar Amerika berhasil dibuang ke laut.
  • Inggris mencoba mengintimidasi Massachusetts (Maret-Juni 1774). Akibat dari peristiwa tadi, kerajaan Inggris membuat kebijakan Intolerable Act kepada masyarakat koloni.

2. Deklarasi Kemerdekaan (1775-1777)

  • Peperangan pecah (19 April 1775) di Lexington dan Concord di Massachusetts dengan adanya tembakan pertama dari Perang Revolusi.
  • Pertempuran Bunker Hill (17 Juni 1775) terjadi perang yang menjadi aksi besar pertama di mana tentara kolonial yang kurang berpengalaman berusaha menahan veteran inggris selam lebih dari dua jam. Lebih dari 1000 orang tewas atau terluka.
  • Mereka yang merupakan orang Amerika tetapi masih ingin menjadi subjek Inggris atau kelompok loyalis dikalahkan oleh tentara patriot di Battle of Moores Creek Bridge (27 Februari 1776).
  • Amerika mengumumkan kemerdekaannya (Juli 1776) setelah satu dekade melakukan agitasi atas pajak dan satu tahun berperang melalui pemutusan hubungan dengan Inggris.
  • Pertempuran Saratoga (17 Oktober 1777) terjadi ketika Komando Pasukan Inggris di Amerika Utara berusaha menguasai lembah Sungai Hudson dan berhasil dimenangkan oleh Amerika dengan bantuan negara Eropa.

3. Masa Akhir (1782-1787)

  • Loyalis yang tetap setia pada mahkota meninggalkan Amerika (Januari 1782) dan menemukan kehidupan baru di Inggris, Kanada, dan Hindia Barat.
  • Perjanjian Paris (3 September 1783) secara resmi mengakhiri perang dengan meratifikasi kemerdekaan 13 negara bagian Amerika Utara.

Dampak Revolusi Amerika

  • The Peace of Paris atau Perjanjian Perdamaian Paris

Berisi kumpulan perjanjian yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk mengakhiri perang. Inggris akhirnya mengakui Amerika Serikat sebagai negara merdeka dan menyerahkan wilayah kepada Amerika Serikat yang baru.

  • Articles of Confederation atau Pasal-Pasal Konfederasi

Pada tahun 1776-1777, ditulis rencana pemerintahan yang baru sekaligus Pasal-Pasal Konfederasi dan diadopsi oleh kongres yang dilaksanakan pada 15 November 1777. Akan tetapi tidak semua pasal disahkan oleh negara bagian sampai 1 Maret 1781. 

Fungsi dari organisasi pemerintahan baru ini adalah menjadi jembatan antara pemerintah awal oleh Kongres Kontinental dengan pemerintah federal yang diatur dalam konstitusi Amerika Serikat.

  • The Constitution of United States of America atau Konstitusi Amerika Serikat

Pada tahun 1787, ditulis Konstitusi yang digunakan untuk mengubah Pasal-Pasal Konfederasi. Konstitusi mengatur lembaga-lembaga politik dasar negara dan membentuk tiga cabang pemerintahan, yakni eksekutif, legislatif, serta yudikatif.

  • Dampak pada Dunia

Memberikan semangat bahwa kesewenang-wenangan tirani dapat dilawan dan dihancurkan termasuk munculnya revolusi Prancis yang berusaha menjatuhkan kekuasaan Raja Louis XVI.

The post Revolusi Amerika: Penyebab – Kronologi dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>