angin - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/angin Fri, 23 Sep 2022 02:25:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico angin - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/angin 32 32 5 Dampak Positif dan Negatif Angin Muson di Indonesia https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-angin-muson Fri, 23 Sep 2022 02:25:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38794 Angin muson mempunyai dampak yang sangat terasa bagi masyarakat dalam suatu wilayah tertentu, dan salah satu negara yang terkena dampaknya yaitu Indonesia. Banyak sekali dampak yang dapat ditimbulkan akibat adanya angin muson yang dapat mempengaruhi segala aktivitas manusia. Angin muson merupakan sebuah angin pembalikan musim yang datang disertai dengan sebuah perubahan yang  mempengaruhi pada tingkat […]

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Angin Muson di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Angin muson mempunyai dampak yang sangat terasa bagi masyarakat dalam suatu wilayah tertentu, dan salah satu negara yang terkena dampaknya yaitu Indonesia. Banyak sekali dampak yang dapat ditimbulkan akibat adanya angin muson yang dapat mempengaruhi segala aktivitas manusia.

Angin muson merupakan sebuah angin pembalikan musim yang datang disertai dengan sebuah perubahan yang  mempengaruhi pada tingkat presipitasi yang terjadi dalam siklus hidrologi. Angin muson merupakan hal yang dapat mempengaruhi dan bertanggung jawab dalam perubahan pada tiap musim pada sirkulasi atmosfer yang berhubungan dengan pemanasan di bumi.

Istilah angin muson ini digunakan untuk menjelaskan terjadinya fase hujan yang selalu mengalami pola yang berubah pada setiap musimnya yang juga dapat terjadi dalam fase kering. Angin muson menjadi sebuah gerakan massa udara yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang mencolok pada daratan dan samudra maupun lautan. 

Angin muson dapat berubah arah pada setiap tahunnya yang terjadi pada daerah Samudra Hindia dan bagian selatan Asia, sehingga mempunyai dampak positif maupun negatif bagi masyarakat di Indonesia. Angin muson dibedakan menjadi dua, yaitu angin muson barat yang menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan dan angin muson timur yang bersifat kering sehingga mengakibatkan terjadinya musim kemarau.

Dampak Positif Angin Muson

  • Membuat Tanaman Lebih Subur

Angin muson yang datang dari arah barat akan memberikan efek yang sangat baik untuk kelangsungan hidup tanaman. Sewaktu musim angin muson barat telah tiba, maka Indonesia akan mengalami musim penghujan yang akan mengakibatkan curah hujan yang lebih tinggi.

Dengan hal tersebut, maka tanaman akan mempunyai cadangan curah hujan yang semakin banyak, sehingga tumbuhan akan menyerap air untuk memproduksi sumber energi. Hal itu akan menyebabkan tanaman menjadi lebih sehat, hijau, dan lebih subur.

  • Mengurangi Polusi Udara

Akibat curah hujan yang selalu turun dan mempunyai intensitas yang tinggi akan membuat berkurangnya polusi udara dari adanya angin muson barat ini. Ketika hujan turun, polusi udara seperti debu yang berterbangan akan ikut larut terbawa oleh derasnya oleh air hujan.

Berkat adanya angin muson barat ini, maka polusi dan pencemaran udara yang berbahaya ini akan dapat memudar secara perlahan seiring dengan berjalannya waktu. Sebab itu salah satu dampak positif angin muson ialah mengurangi polusi udara.

  • Memberikan Kemudahan untuk Mengairi Sawah

Dampak positif angin muson barat ini juga dapat memberikan kemudahan bagi para petani dalam mengairi sawahnya. Angin muson barat yang membawa banyak curah hujan, mempunyai dampak yang positif bagi para petani lahan pertanian di Indonesia dengan tidak perlu menyediakan perairan untuk mengairi sawahnya, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan menghemat pengeluaran petani. 

  • Mengurangi Risiko Kebakaran Hutan

Hujan yang turun akan menyebabkan tanaman tersiram dengan air hujan yang akan membuatnya menjadi subur dan tumbuh lebat sehingga tidak akan layu dan tidak kering. Tentunya hal ini, akan mengurangi risiko dari bencana alam kebakaran hutan, di mana salah satu penyebab kebakaran hutan yaitu keringnya bagian tubuh tumbuhan. 

  • Proses Memanen yang Lebih Mudah

Selain angin muson barat yang membawa dampak positif, angin muson timur juga membawa dampak positif yang dirasakan oleh para petani. Angin muson timur yang membawa curah hujan yang lebih rendah akan mengurangi kekhawatiran para petani tentang hujan lebat yang akan menyusahkan dalam penjemuran tanaman, sehingga hasil dari penjemuran tanaman tersebut lebih bagus karena mendapatkan pancaran sinar matahari yang cukup baik.

Dampak Negatif Angin Muson

  • Menimbulkan Bibit Penyakit Demam Berdarah

Dampak negatif angin muson ialah ketika musim penghujan tiba, maka sudah dapat dipastikan bahwa akan banyak genangan air yang banyak ditemui di sekitar lingkungan kita yang dapat memicu banyak nyamuk yang keluar dari sarangnya.

Genangan tersebut akan dijadikan tempat nyamuk bertelur yang akan menjadi pertumbuhan nyamuk dan akan menyerang masyarakat sekitar. Apabila bibit yang berkembang adalah nyamuk demam berdarah, maka kasus demam berdarah akan meningkat dan membahayakan keselamatan masyarakat.

  • Risiko Meningkatnya Bencana Tanah Longsor 

Ketika angin muson dari barat datang, maka akan menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko tanah longsor.

Apabila hujan yang turun lebat dan terus menerus akan memicu tanah menjadi longsor, terutama pada tanah disekitar daerah perbukitan yang dapat membahayakan masyarakat sekitar perbukitan.

Jika pepohonan pada area tersebut selalu ditebangi, maka risiko tanah longsor yang akan terjadi semakin lebih tinggi, karena itu risiko tanah longsor merupakan dampak negatif angin muson.

  • Sulit Mendapatkan Air Bersih

Saat angin muson timur datang maka akan menyebabkan musim kemarau panjang karena curah hujan yang turun sangat rendah. Hal ini dapat menyebabkan beberapa daerah kekurangan dan kehabisan stok air bersih khususnya pada masyarakat di daerah terpencil.

Sehingga dengan adanya angin muson timur ini menjadi salah satu dampak negatif yang menyebabkan masyarakat menjadi sulit untuk mendapatkan air bersih dan pemenuhan kehidupan pun menjadi terhambat.

  • Meningkatkan Risiko Terjadinya Kebakaran Hutan

Salah satu penyebab dari kebakaran hutan yaitu keringnya tumbuh-tumbuhan tersebut akibat dari cuaca panas dan kurangnya daerah resapan air saat angin muson timur datang.

Risiko kebakaran hutan menjadi lebih meningkat ketika musim kemarau karena tidak adanya air yang mengaliri lahan-lahan tersebut yang dapat diserap oleh tumbuhan untuk bertahan hidup dan tumbuh dengan lebat.

  • Petani Terancam Gagal Panen

Petani yang gagal panen umumnya dikarenakan curah hujan yang turun terlalu besar sehingga mengakibatkan area persawahan tergenang oleh banyak air. Hal ini tidak akan membuat tanaman menjadi subur, justru akan membuat tanaman menjadi cepat busuk dan mati.

Proses penjemuran hasil panen juga akan mengalami kendala karena cahaya matahari yang tertutupi dengan awan tebal.

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Angin Muson di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Angin Geostropik: Pengertian – Ciri dan Rumus Menghitungnya https://haloedukasi.com/angin-geostropik Fri, 01 Oct 2021 11:39:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27236 angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke daerah tekanan redah. Angin juga dapat dikatakan sebagai suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Angin ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara di suatu daerah atau wilayah. Selain itu, angin juga memiliki beberapa jenis salah satunya adalah angin geostropik. […]

The post Angin Geostropik: Pengertian – Ciri dan Rumus Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke daerah tekanan redah. Angin juga dapat dikatakan sebagai suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Angin ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara di suatu daerah atau wilayah. Selain itu, angin juga memiliki beberapa jenis salah satunya adalah angin geostropik. Berikut penjelasan terkait angin geostropik:

Apa itu Angin Geostropik?

Angin geostropik adalah salah salah satu bagian dari sistem sirkulasi atmosfer di muka bumi. Kata geostropik itu sendiri berasal dari kata Bahasa Inggris yakni geostrophic. Geo berarti bumi dan strophic yang berarti berputar yang mengacu kepada gaya corilois dalam konteks rotasi bumi. Secara istilah, angin geostropik merupakan angin teoretis di mana gaya yang bekerja adalah gaya gradient tekanan dan gaya Coriolis yang jumlahnya sama besar dan berlawanan arahnya.

Keseimbangan ini terbilang jarang sekali terjadi di alam. Angin geostropik ini bergerak atau bertiup sejajar dengan isobar yang lurus sempurna dengan laju yang konstan. Angin ini akan didekati oleh angin nyata pada ketinggian jauh dari permukaan bumi di mana tidak terdapat gaya gesekan. Ketinggiannya mencapai 1.000 meter dari permukaan bumi.

Walaupun demikian, banyak keadaan di luar tropis dekat dengan aliran geostropik hampir sepanjang waktu dan hal ini juga menjadi perkiraan pertama yang berharga. Aliran georstopik yang ada di udara atau air adalah dalam frekuensi nol gelombang inersia.

Ciri-ciri Angin Geostropik

Angin geostropik tentu memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dijadikan sebagai pembeda dengan jenis angin lainnya. Adapun ciri-ciri dari angina geostropik antara lain:

Gaya-gaya dalam angin geostropik

Saat aliran angin dari tekanan tinggi itu memperoleh gaya lain akan membuat arahnya berbelok berubah menjadi sejajar dengan garis isobar maka terjadilah angina geostropik. Isobar merupakan garis-garis yang menghubungkan tempat yang tekanannya sama.

  • Gaya gradien. Gaya gradien memiliki tekanan yang lebih besar atau dominan sehingga membuat angin terlihat memotong garis isobar yang sebelumnya berhembus lurus dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah.
  • Gaya Coriolis. Gaya ini memiliki tekanan yang berlawanan sehingga menyebabkan arah angin mulai condong ke kanan.
  • Gaya friksi. Gaya ini akan mempengaruhi aliran angin geostropik yang berada di dekat permukaan bumi. Pada ketinggian sekitar di atas 2 km, gaya friksi bisa diabaikan sehingga yang berperan hanya dua gaya lainnya yakni gaya gradien tekanan dan gaya Coriolis saja.

Ketika gaya gradient bertekanan setimbang dengan gaya Coriolis hal itu akan membentuk resultan yakni vector angin yang bergerak tegak luruh terhadap kedua gaya tersebut. Alhasil, maka terjadilah angin geostropik yang mengalir sejajar dengan garis isobar tersebut.

Jet Stream

Jet stream merupakan salah satu bentuk nyata adanya angin geostropik di muka bumi. Jet stream ini adalah sebuah fenomena di mana sabuk udara mengalir sangat kencang. Lebarnya hingga mencapai ratusan kilometer dengan tebal hingga 2 km. Aliran jet stream yang juga merupakan aliran dari angin geostropik ini ternyata memicu banyak dampak mulai dari serangan gelombang panas hingga terjadinya cuaca ekstrem dingin akibat polar vortex.

Rumus Angin Geostropik

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, angin geostropik terbentuk akibat adanya kesetimbangan gaya gradien tekanan (P) dan gaya Coriolis (C). secara matematis, rumus angin gaya geostropik dapat dituliskan:

Persamaan di atas menerangkan bahwa kecepatan angin geostropik akan semakin besar apabila nilai lintang semakin mengecil. Jadi, pada perbandingan ∆p/∆n konstan yang semakin mendekati garis khatulistiwa maka angin geostropik juga akan semakin kencang. Hal itu dikarenakan di khatulistiwa mendekati nol maka gaya Coriolis tersebut menjadi nol atau nihil. Sehingga di dekat khatulistiwa arah angin akan selalu memotong isobar.

The post Angin Geostropik: Pengertian – Ciri dan Rumus Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Fakta Angin Puting Beliung yang Harus diketahui https://haloedukasi.com/fakta-angin-puting-beliung Fri, 28 May 2021 05:37:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24965 Angin merupakan salah satu elemen yang ada di kehidupan makhluk hidup. Angin memberikan suasana sejuk dan segar ketika menyapa kehidupan mahkluk di bumi. Akan tetapi, angin yang tenang seakan membawa amarah jika bersatu dan menyerang kehidupan yang tadinya sejuk itu. Salah satunya yaitu adanya angin puting beliung. Angin puting beliung tidak sama dengan angin normal […]

The post 9 Fakta Angin Puting Beliung yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Angin merupakan salah satu elemen yang ada di kehidupan makhluk hidup. Angin memberikan suasana sejuk dan segar ketika menyapa kehidupan mahkluk di bumi.

Akan tetapi, angin yang tenang seakan membawa amarah jika bersatu dan menyerang kehidupan yang tadinya sejuk itu. Salah satunya yaitu adanya angin puting beliung.

Angin puting beliung tidak sama dengan angin normal pada umumnya. Angin yang biasa dirasakan oleh manusia menghadirkan kesan yang ramah.

Akan tetapi, puting beliung hadir dalam suasana yang seakan mengancam dan dapat membubarkan ketenangan mahkluk hidup. Berikut akan dijelaskan fakta mengenai angin puting beliung.

  1. Angin puting beliung merupakan perpaduan dari angin lokal dan badai. Ketika suasana akan hujan, keadaan yang tenang tiba-tiba diramaikan oleh kehadiran angin. Angin tersebut merupakan angin lokal yang memiliki sifat rendah tekanan. Akan tetapi, ketika angin lokal ini bersatupadu dengan badai akan melahirkan puting beliung. Angin lokal dan badai ketika hujan memiliki tekanan yang berbeda. Sehingga, angin lokal ikut terbawa oleh badai membentuk suatu puting beliung
  2. Puting beliung merupakan sebutan untuk angin kencang berputar-putar. Kata ‘puting beliung’ hanya digunakan di wilayah Indonesia. Pada umumnya, di luar negeri angin ini sering kali disebut dengan angin tornado
  3. Bangunan dapat mempercepat tekanan angin puting beliung. Kita pasti berpikir bahwa bangunan yang berdiri kuat dapat menahan puting beliung. Angin puting beliung yang sedang mengamuk dapat merobohkan bangunan-bangunan yang kuat sekalipun. Sedangkan, pohon-pohon yang rindang dapat menjinakkan tekanan angin puting beliung tersebut
  4. Kecepatan yang dinobatkan pada angin puting beliung adalah rata-rata sebesar 60 kilometer per jam
  5. Kata puting beliung berasal dari alat yang pembangunan yang terbuat dari batu atau besi. Alat tersebut memiliki bentuk runcing dan dikenal dengan sebutan puting.
  6. Angin puting beliung biasanya suka merusak ketenangan ketika peralihan musim hujan ke musim kemarau dan juga sebaliknya. Hal ini menyebabkan tekanan angin yang berbeda dan serta perubahan suasana angin
  7. Angin puting beliung disebabkan oleh adanya awan cumulonimbus. Awan berwarna gelap tersebut seakan datang tanpa diundang ketika hujan akan mulai turun. Cumulonimbus membawa uap air dan mengakibatkan langit menjadi gelap. Ketika hal ini terjadi, angin puting beliung mengumpulkan kawannya dan mulai beraksi
  8. Angin puting beliung biasanya hadir dalam periode singkat. Angin ini juga memiliki diameter putaran yang rata-rata puluhan hingga ratusan meter
  9. Angin puting beliung biasnaya sulit diprediksi kehadirannya. Ini disebabkan karena jarak dari gerakan angin yang kurang dari lima kilometer.

The post 9 Fakta Angin Puting Beliung yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Angin: Proses dan Wilayah Terjadinya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-angin Thu, 26 Mar 2020 04:52:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4659 Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya karena adanya tekanan udara. Angin bergerak dari tekanan udara yang tinggi menuju ke suatu wilayah atau daerah dengan tekanan udara yang rendah. Kecepatan angin dapat diukur dengan alat yang dikenal dengan nama anemometer. Angin di bagi menjadi beberapa jenis tergantung arah angin tersebut […]

The post Jenis-jenis Angin: Proses dan Wilayah Terjadinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya karena adanya tekanan udara.

Angin bergerak dari tekanan udara yang tinggi menuju ke suatu wilayah atau daerah dengan tekanan udara yang rendah.

Kecepatan angin dapat diukur dengan alat yang dikenal dengan nama anemometer.

Angin di bagi menjadi beberapa jenis tergantung arah angin tersebut bertiup. Beberapa jenis angin adalah sebagai berikut.

1. Angin Muson

Angin muson dikenal sebagai penanda adanya perubahan iklim secara musiman.

Hal ini dikarenakan angin muson berganti arah secara berlawanan di setiap setengah tahun.

Pada setengah tahun pertamanya, bertiup angin darat yang memiliki sifat kering dan selanjutnya bertiup angin laut yang bersifat basah.

Sebagai contohnya, pada bulan April hingga Oktober, wilayah Asia memiliki tekanan udara yang rendah sedangkan wilayah Afrika Selatan dan Australia memiliki tekanan udara yang tinggi.

Pada saat itu, angin muson berpindah dari Afrika Selatan dan Australia menuju ke wilayah Asia.

Angin muson terbagi menjadi dua yaitu:

  • Angin Muson Barat

Angin Muson Barat yang berpindah dari wilayah bagian barat bumi. Angin ini jika melewati Indonesia tidak mengandung uap air yang tinggi.

  • Angin Muson Timur

Angin Muson Timur yang berpindah dari wilayah bagian timur bumi. Angin ini membawa cukup banyak uap air karena melewati daerah Samudera Pasifik.

Proses Terjadinya Angin Muson

Angin muson terjadi ketika daratan memiliki suhu yang mulai hangat dan sejuk lebih cepat dari pada air.

Sehingga suhu udara di darat menjadi lebih panas dan mengakibatkan suatu daerah bertekanan rendah.

Dari proses ini kemudian terbentuklah angin yang bertiup menuju arah daratan.

Saat ini pula udara laut menjadi lebih lembab. Begitu juga pegunungan yang pada akhirnya menyebabkan proses pendinginan dan pengembunan.

Memasuki musim dingin, udara di darat menjadi lebih sejuk namun udara di laut menjadi panas dengan waktu yang lebih lama.

Akibatnya udara panas yang ada di laut naik dan menciptakan daerah yang memiliki tekanan udara yang rendah.

Perbedaan suhu antara laut dan darat ini menjadikan angin muson bergerak dari laut ke daratan.

Wilayah Terjadinya

Angin Muson biasa terjadi di benua Asia, Australia, dan Afrika yang beriklim tropis dan beberapa negara dengan iklim subtropis serta lautan dan samudera yang ada di wilayah tersebut.

2. Angin Passat

Angin passat merupakan angin yang bertiup konstan dari daerah subtropis menuju daerah khatulistiwa.

Angin ini bertiup dari suatu daerah dengan tekanan maksimum subtropis menuju daerah dengan tekanan rendah di daerah ekuator.

Angin Passat terdiri dari dua jenis yaitu:

  • Angin Passat Timur, yang bertiup dari arah timur laut atau dari wilayah iklim tropis di belahan bumi utara.
  • Angin Passat Tenggara, yang bertiup dari arah tenggara.

Selanjutnya kedua angin ini berkumpul di sekitar khatulistiwa yang mengakibatkan temperatur di daerah beriklim tropis menjadi lebih tinggi. Alhasil, massa udara di daerah ini dipaksa naik.

Daerah yang menjadi pertemuan dua angin ini disebut dengan daerah teduh khatulistiwa.

Sebutan lainnya adalah Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).

Proses Terjadinya Angin Passat

Angin Passat dapat terjadi karena adanya ruang kosong di udara karena naiknya udara panas di wilayah khatulistiwa yang selanjutnya ruang tersebut terisi udara.

Udara tersebut bersifat dingin dari daerah yang memiliki iklim subtropis.

Wilayah Terjadinya

Dikarenakan angin passat merupakan angin yang konstan bertiup setiap tahunnya dan merupakan angin yang bertiup dari timur dan tenggara, maka seluruh wilayah bumi akan mengalami angin Passat. Angin ini kemudia bertemu di wilayah khatulistiwa.

3. Angin Siklon Tropis

Angin siklon tropis merupakan salah satu angin yang cukup berbahaya karena berpotensi menjadi badai dengan kekuatan yang besar.

Bahkan radius yang terbentuk oleh angin ini bisa mencapai 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan dengan suhu permukaan air laut yang hangat berkisar 26,5 derajat Celcius.

Angin siklon tropis memiliki kecepatan kurang lebih 63 km/jam. Angin siklon tropis memiliki masa hidup sekitar 3 smapai 18 hari.

Angin ini akan semakin melemah ketika memasuki wilayah yang bersuhu dingin atau telah mencapai daratan.

Di masyarakat, angin ini lebih dikenal dengan istilah badai tropis, typhoon, atau topan jika terbentuk di Samudera Pasifik Barat.

Memiliki nama cyclone jika terbentuk di India atau Australia. Sedangkan jika terbentuk di Samudera Atlantik dikenal dengan hurricane.

Proses Terjadinya Angin Siklon Tropis

Berikut beberapa syarat sehingga siklon tropis dapat terbentuk:

  • Suhu permukaan laut setidaknya 26,5 derajat Celcius pada kedalaman hingga 60 meter
  • Terbentuknya awan Cumulonimbus yang berpotensi untuk menghasilkan guntur. Awan ini sebagai penanda bahwa wilayah tersebut berkonvektif kuat.
  • Pada ketinggian 5 km di atmosfer, suhu sekitar haruslah lembab karena aktivitas badai tidak terbentuk ketika dalam keadaan kering.
  • Siklon tropis dapat terbentuk pada jarak setidaknya 500 km dari khatulistiwa.
  • Kondisi angin di sekitar pusaran siklon tropis terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan kondisi angin yang tidak stabil akan menghambat badai guntur.

Wilayah Terjadinya

Wilayah pembentukan siklon tropis terjadi di Samudera Pasifik Barat, Australia, India, dan Samudera Atlantik.

4. Angin Gunung dan Angin Lembah

Seperti namanya, angin ini merupakan angin yang bergerak dari gunung menuju lembah.

Proses ini terjadi di malam hari, berbeda dengan angin lembah yang terjadi di siang hari.

Seperti halnya sifat angin yang bertiup dari tekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah, angin gunung pun demikian.

Pada malam hari, tekanan udara di lembah minimum. Ini yang menyebabkan angin berpindah dari gunung ke lembah.

Selanjutnya adalah angin lembah. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju gunung. Proses angin lembah terjadi ketika siang hari.

Hal ini di karenakan daerah gunung saat itu lebih cepat menerima panas sehingga suhu di gunung lebih tinggi dibandingkan lembah.

Suhu yang tinggi di gunung menyebabkan tekanan udaranya menjadi rendah.

Karena tekanan udara di lembah lebih tinggi dibandingkan di gunung, berembuslah angin dari lembah menuju gunung.

Proses Terjadinya

Angin lembah terjadi ketika suhu udara di gunung lebih tinggi dibandingkan suhu udara di lembah. Perbedaan suhu ini mengakibatkan adanya perbedaan tekanan udara pula.

Tekanan udara di gunung relatif rendah dan tekanan udara di lembah lebih tinggi. Perbedaan tekanan ini membuat angin bertiup dari lembah yang bertekanan tinggi ke gunung yang bertekanan rendah.

Sedangkan angin gunung terjadi ketika suhu udara di lembah lebih tinggi dibandingkan suhu udara di wilayah gunung. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di gunung lebih tinggi di bandingkan di lembah. Alhasil, angin bertiup dari gunung menuju lembah.

Wilayah Terjadinya

Angin lembah dan angin gunung terjadi di seluruh dataran tinggi atau pegunungan yang terdapat di permukaan Bumi. Jenis angin ini adalah angin yang umum terjadi tanpa ada faktor wilayah yang mempengaruhi

The post Jenis-jenis Angin: Proses dan Wilayah Terjadinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>