animalia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/animalia Mon, 12 Jun 2023 07:46:10 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico animalia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/animalia 32 32 Nematoda : Pengertian, Ciri, Struktur, Manfaat, dan Peranannya https://haloedukasi.com/nematoda Wed, 07 Jun 2023 04:01:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43655 Nematoda memiliki tubuh yang berbentuk silindris dan panjang, dengan ujung depan yang runcing dan ujung belakang yang tumpul. Tubuhnya dilapisi oleh kulit elastis yang disebut kutikula, yang berfungsi sebagai perlindungan dan pendukung struktural. Pengertian nematoda Nematoda merupakan filum hewan yang termasuk dalam kerajaan Animalia. Nematoda juga dikenal sebagai cacing gilig atau cacing bulu. Nematoda merupakan […]

The post Nematoda : Pengertian, Ciri, Struktur, Manfaat, dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Nematoda memiliki tubuh yang berbentuk silindris dan panjang, dengan ujung depan yang runcing dan ujung belakang yang tumpul. Tubuhnya dilapisi oleh kulit elastis yang disebut kutikula, yang berfungsi sebagai perlindungan dan pendukung struktural.

Pengertian nematoda

Nematoda merupakan filum hewan yang termasuk dalam kerajaan Animalia. Nematoda juga dikenal sebagai cacing gilig atau cacing bulu. Nematoda merupakan kelompok hewan yang sangat beragam, dengan lebih dari 25.000 spesies yang telah diidentifikasi.

Nematoda termasuk dalam kelompok hewan yang bersifat multiseluler dan memiliki sistem organ yang terdiri dari saluran pencernaan, sistem saraf, dan sistem reproduksi. Selain itu, nematoda memiliki saluran pencernaan yang lengkap, dengan mulut di ujung depan dan anus di ujung belakang tubuh.

Beberapa nematoda adalah parasit, baik pada manusia maupun hewan lainnya, sedangkan yang lainnya adalah saprofit atau bebas hidup. Di Indonesia, nematoda dapat ditemukan di berbagai ekosistem, mulai dari hutan hujan tropis, sawah, kebun, perairan sungai dan danau, hingga pantai.

Nematoda dapat berperan dalam proses dekomposisi, pemecahan materi organik, dan mengendalikan populasi serangga hama tanaman. Nematoda juga dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, hewan ternak, dan hewan liar di Indonesia sebagai parasit.

Beberapa jenis nematoda parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan peliharaan, atau ternak, sehingga penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan tempat tinggal dan budidaya.

Studi tentang nematoda di Indonesia juga dilakukan untuk memahami keragaman jenis nematoda yang ada, perannya dalam ekosistem, dan potensi pemanfaatannya. Penelitian tersebut dapat membantu dalam pengelolaan tanah, pertanian berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengendalian hama alami.

Studi tentang nematoda juga dikenal sebagai nematologi, melibatkan penelitian tentang taksonomi, anatomi, fisiologi, perilaku, ekologi, dan peran nematoda dalam lingkungan. Dengan keberadaan nematoda di Indonesia, pemahaman yang lebih baik tentang peran dan ekologinya dapat memberikan manfaat penting bagi keberlanjutan ekosistem dan pertanian.

Ciri-ciri Nematoda

  • Berbentuk bulat panjang (gilik) atau berbentuk mirip dengan benang.
  • Memiliki tiga lapisan tubuh (tripoblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam tubuh (endoderm).
  • Merupakan hewan pseudoselomata (rongga tubuh yangterletak antara mesoderm dan endoderm).
  • Dapat ditemukan di alam bebas, dengan memakan sampah organik serta tanaman yang sudah busuk, kotoran hewan, ganggang, dan hewan yang memilki bentuk ukuran kecil.
  • Menjadi parasit di dalam tubuh hewan, manusia, dan tumbuhan.
  • Umumnya sering ditemukan di sawah, hutan hujan tropis, air tawar, air laut, dan air danau serta di tanah.
  • Memilki organ tubuh seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa, jantung, paru-paru, serta mata.
  • Memiliki variasi ukuran dari ukuran 1 mm sampai 5 cm. Tergantung lingkungan hidup nematoda tersebut.
  • Ukuran cacing betina lebih besar dibandingkan dengan cacing jantan.
  • Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik) dan tidak bersegmen.
  • Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial.
  • Memiliki kulit yang licin, halus, dan tidak berwarna serta dilapisioleh kutikula.

Ciri-ciri tersebut memberikan gambaran umum tentang ukuran, cara berkembang biak, serta adaptasi nematoda dalam menjalani siklus hidupnya.

Struktur Tubuh Nematoda

Berikut adalah beberapa struktur tubuh dari nematoda.

  • Bentuk Tubuh

Nematoda memiliki tubuh yang berbentuk silindris dan panjang. Tubuhnya berbentuk simetris bilateral dan tidak memiliki segmen yang terlihat jelas. Bentuk tubuh nematoda yang sederhana namun efisien memungkinkan untuk hidup di berbagai lingkungan, baik itu tanah, air tawar, air laut, atau parasit dalam organisme lain.

Kemampuannya dapat digunakan untuk menyesuaikan diri dengan beragam habitat dan memanfaatkan berbagai sumber makanan telah membuat nematoda menjadi kelompok organisme yang sangat sukses secara evolusioner.

  • Ukuran

Ukuran nematoda dapat bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa meter. Rentang panjang tubuh nematoda berkisar dari beberapa mikrometer (umumnya nematoda parasit) hingga beberapa sentimeter.

Sebagian besar nematoda memiliki panjang tubuh antara 1 milimeter hingga 1 sentimeter. Sedangkan untuk diameter tubuh nematoda biasanya sangat kecil, umumnya berkisar antara beberapa mikrometer hingga beberapa puluhan mikrometer. Beberapa nematoda yang lebih besar dapat memiliki diameter lebih dari 1 milimeter.

  • Kutikula

Tubuh nematoda dilapisi oleh lapisan kulit yang elastis yang disebut kutikula. Kutikula tersebut terdiri dari kolagen dan berfungsi sebagai perlindungan dan pendukung struktural bagi tubuh nematoda.

  • Sistem Pencernaan

Nematoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap. Mulutnya terletak di ujung depan tubuh dan dihubungkan dengan kerongkongan, yang kemudian terhubung dengan usus. Pada ujung belakang tubuh terdapat anus sebagai tempat pembuangan sisa-sisa pencernaan.

  • Sistem Saraf

Nematoda memiliki sistem saraf sederhana yang terdiri dari simpul saraf dan serabut saraf. Simpul saraf terletak di sekitar mulut dan membentuk lingkaran saraf di sekitar faring, yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan sinyal saraf.

  • Reproduksi

Nematoda dapat memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Beberapa nematoda adalah hermafrodit, yang berarti individu memiliki kedua organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh. Ada juga nematoda yang memiliki pemisahan jenis kelamin, di mana individu jantan dan betina memiliki organ reproduksi yang terpisah.

  • Mobilitas

Meskipun memiliki otot, nematoda memiliki gerakan yang terbatas. Gerakannya lebih mirip dengan “meluncur” atau “menggeliat” daripada gerakan berjalan atau berlari. Kemampuan untuk bergerak membantu nematoda dalam mencari makanan, menghindari predator, dan menemukan tempat hidup yang lebih baik.

  • Pencernaan dan Sirkulasi

Nematoda memiliki sistem pencernaan dan sistem sirkulasi yang sederhana. Pencernaan nematodq melibatkan pemecahan makanan di dalam usus dan penyerapan nutrisi melalui dinding usus. Hal itu disebabkan nematoda tidak memiliki sistem sirkulasi tertutup seperti pada hewan vertebrata.

  • Organ Sensorik

Nematoda memiliki organ sensorik seperti papila, amfidor, alae, ampulae, organ reproduksi dan inseminasi dan seta, yang membantu dalam mendeteksi rangsangan lingkungan dan orientasi. Nematoda juga memiliki sistem saraf yang sederhana yang membantu dalam pengaturan respons terhadap rangsangan lingkungan.

Meskipun nematoda tidak memiliki mata atau indra penglihatan yang terbentuk, tetapi nematoda memiliki sejumlah mekanisme sensorik yang membantu mereka dalam bertahan hidup dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Struktur bentuk nematoda tersebut merupakan bentu umum atau yang telah ditemukan, akan tetapi ada berbagai jenis nematoda yang memiliki variasi dalam struktur dan karakteristik tubuhnya. Selain itu, struktur tubuh nematoda tergantung pada spesies dan gaya hidupnya sebagai parasit, saprofit, atau hidup bebas.

Manfaat Nematoda

Meskipun beberapa spesiesnya bisa menjadi parasit dan menyebabkan penyakit, nematoda juga memiliki manfaat penting dalam ekosistem. Berikut adalah beberapa manfaat nematoda untuk manusia.

  • Dekomposer

Nematoda merupakan dekomposer yang sangat efektif dalam menguraikan bahan organik mati serta memakan sisa-sisa organik, seperti daun yang gugur, serasah, dan sisa-sisa hewan mati, dan mengubahnya menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. Dengan demikian, nematoda berperan dalam siklus nutrisi dan daur ulang materi di ekosistem.

  • Pembersih Tanah

Beberapa spesies nematoda hidup di tanah dan membantu mempertahankan kualitas tanah dengan memakan bakteri, jamur, dan bahan organik lainnya. Nematoda membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah dan membantu mengendalikan populasi organisme lain yang dapat menjadi hama tanaman.

  • Predator Hama

Beberapa spesies nematoda adalah predator alami bagi hama tanaman. Misalnya, nematoda Steinernema dan Heterorhabditis digunakan sebagai agens pengendali hayati untuk mengendalikan serangga hama seperti larva kumbang dan nematoda parasitik Meloidogyne digunakan untuk mengendalikan nematoda parasit pada tanaman.

  • Polinasi

Beberapa nematoda memiliki hubungan mutualistik dengan tanaman tertentu. Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman dengan membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina, yang mendukung reproduksi tanaman tersebut.

  • Studi Biologi

Nematoda sering digunakan dalam penelitian biologi dan genetika. Beberapa spesies nematoda, seperti caenorhabditis elegans, telah menjadi model organisme untuk mempelajari perkembangan, genetika, dan fungsi organisme secara umum.

  • Sumber Makanan

Beberapa spesies nematoda juga menjadi bagian dari rantai makanan di ekosistem. Mereka menjadi sumber makanan bagi organisme lain seperti burung, serangga, dan hewan mikroskopis lainnya.

  • Indikator Kualitas Tanah

Komunitas nematoda di tanah dapat memberikan indikasi tentang kualitas dan kesehatan tanah. Komposisi dan keanekaragaman nematoda dapat digunakan sebagai indikator kondisi ekologis tanah dan dapat membantu dalam pemantauan dan pemulihan ekosistem yang terganggu.

  • Keuntungan Ekonomi

Penggunaan nematoda sebagai agens pengendali hayati dalam pertanian dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, yang berpotensi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, studi dan aplikasi nematoda dalam bidang bioteknologi dan pengembangan obat juga memiliki potensi keuntungan ekonomi.

Meskipun nematoda memiliki manfaat penting dalam ekosistem, beberapa spesies nematoda juga bisa menjadi parasit pada manusia, hewan, atau tanaman, menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif dan memanfaatkan manfaat positif yang diberikan oleh nematoda.

Peranan Nematoda

Nematoda memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan berkontribusi pada fungsi-fungsi ekologis yang penting. Berikut adalah sembilan peran penting nematoda dalam ekosistem.

  • Sebagai Dekomposer

Nematoda berperan sebagai dekomposer yang membantu dalam penguraian sisa-sisa organik, seperti daun yang gugur, serasah, dan sisa-sisa hewan mati. Mereka membantu mengurai materi organik menjadi komponen yang lebih sederhana dan mengubahnya menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman.

  • Membantu Sirkulasi Nutrien

Melalui aktivitas dekomposisi, nematoda membantu dalam sirkulasi nutrien dalam ekosistem. Mereka membantu mengubah materi organik menjadi bentuk yang dapat diakses oleh organisme lain, termasuk tanaman.

  • Memperbaiki struktur Tanah

Nematoda membantu dalam memperbaiki struktur tanah dengan menggerakkan dan mencampurkan partikel tanah. Aktivitas mereka membantu dalam peningkatan drainase dan pertukaran udara dalam tanah.

  • Pengendali Hama Alami

Beberapa spesies nematoda adalah predator alami yang efektif dalam mengendalikan populasi serangga hama tanaman. Nematoda parasitik seperti Steinernema dan Heterorhabditis dapat menginfeksi dan membunuh serangga hama, membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerusakan tanaman.

  • Membantu penyerbukan tanaman

Beberapa nematoda membantu dalam penyerbukan tanaman dengan membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Ini membantu dalam reproduksi tanaman dan menjaga keanekaragaman tumbuhan dalam ekosistem.

  • Indikator Kualitas Tanah

Komposisi dan keanekaragaman nematoda di tanah dapat digunakan sebagai indikator kualitas dan kesehatan tanah. Perubahan dalam komunitas nematoda dapat memberikan informasi tentang perubahan lingkungan dan dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem tanah.

  • Daur Ulang Nutrisi

Nematoda membantu dalam daur ulang nutrisi dengan mengubah materi organik menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme lain. Mereka membantu dalam mempertahankan sirkulasi nutrien dalam ekosistem.

  • Makanan bagi Organisme Lain

Nematoda merupakan sumber makanan bagi berbagai organisme di dalam ekosistem, termasuk hewan mikroskopis, serangga, dan burung. Mereka berperan dalam rantai makanan dan mendukung keberlangsungan kehidupan organisme lain dalam ekosistem.

  • Model Organisme Penelitian

Beberapa spesies nematoda, seperti Caenorhabditis elegans, telah menjadi model organisme dalam penelitian biologi. Mereka digunakan untuk mempelajari berbagai aspek biologi dan memberikan wawasan yang berharga tentang perkembangan, genetika, dan fungsi organisme.

Peran nematoda dalam ekosistem sangat penting, dan memahami peran mereka membantu manusia dalam melindungi dan memelihara keberlanjutan lingkungan.

The post Nematoda : Pengertian, Ciri, Struktur, Manfaat, dan Peranannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya https://haloedukasi.com/fungsi-punuk-unta Wed, 02 Mar 2022 07:35:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31837 Unta dikenal banyak orang sebagai hewan padang pasir sejati, kemampuannya dalam menerjang ganasnya padang pasir tidak perlu diragukan lagi. semua itu tidak ada gunanya jika unta tidak memiliki punuk yang terdapat di punggungnya. namun apa sebenarnya fungsi dari punuk itu? 1. “Senjata” Mereka Dalam Menghadapi Iklim Gurun yang Ganas Fungsi utama dari punuk unta tidak […]

The post 6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unta dikenal banyak orang sebagai hewan padang pasir sejati, kemampuannya dalam menerjang ganasnya padang pasir tidak perlu diragukan lagi. semua itu tidak ada gunanya jika unta tidak memiliki punuk yang terdapat di punggungnya. namun apa sebenarnya fungsi dari punuk itu?

1. “Senjata” Mereka Dalam Menghadapi Iklim Gurun yang Ganas

Fungsi utama dari punuk unta tidak lain tidak bukan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan energi yang berguna untuk bepergian di tengah gurun pasir tanpa makan minum yang cukup.

Unta dapat melakukan perjalanan selama berhari-hari. karena itulah orang orang sejak dahulu lebih menyukai mengendarai unta ketimbang kuda yang daya jelajahnya terbatas. Saat berada di tempat dengan makanan dan minuman yang melimpah, hewan ini akan mengisi perutnya yang besar dengan rerumputan dan air segar. 

2. Cadangan Makanan dan Minuman

Dalam punuk unta, terdapat kantung lemak untuk menyimpan cadangan lemak dan energi dari makanan dan minuman yang hewan itu konsumsi. Unta bisa meminum air berliter liter untuk dijadikan tambahan energi saat menjelajahi gurun yang tandus.

3. Cadangan Oksigen

Selain menyimpan cadangan lemak dan air, ternyata punuk pada unta dapat menghasilkan oksigen tambahan.

Dengan cara mengubah lemak menjadi air dan diubah menjadi oksigen hasil respirasi. Oksigen yang didapat juga bisa diolah kembali menjadi air dengan sistem pernapasannya dan melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, sehingga tidak ada air yang terbuang.

4. Pengatur Suhu Tubuh

Di dalam punuk unta juga bisa untuk mengatur suhu tubuh pada unta, misalnya dalam keadaan panas terik, unta akan berusaha menjaga tubuhnya agar tidak kelelahan atau dehidrasi. sedangkan di suhu dingin, unta akan berusaha agar tubuhnya tetap hangat.

5. Sebagai Pegangan Saat Mengendarai Unta

Punuk unta dikenal cukup keras seperti punggung kuda sehingga manusia dapat mengendarainya tanpa khawatir terjadi kerusakan tulang seperti dalam kasus Gajah.

6. Membantu Melancarkan Peredaran Darah pada Unta

Punuk pada unta sangat berperan dalam menjaga peredaran darah ketika hewan itu tidak minum dalam jangka waktu yang lama. sel sel darah pada unta memiliki bentuk yang unik, yakni berbentuk oval.

Sel darah berbentuk oval tersebut memungkinkan unta untuk meminum air dalam jumlah besar karena selnya lebih elastis dan dapat berubah bentuk dengan lebih mudah.

Morfologi Unta

Di dunia ini, kita mengenal dua jenis unta, yakni Unta punuk satu dan Unta punuk dua

Unta punuk satu
unta punuk satu

Unta punuk satu, atau nama latinnya Camelus Dromedarius atau lebih di kenal dengan unta arab, memiliki karakteristik tubuh sebagai berikut:

  • Leher yang panjang
  • Dada agak sempit
  • Mempunyai kaki yang panjang dan ramping
  • Struktur bibir yang membelah
  • Nostril atau lubang hidung dapat membuka dan menutup
  • Mempunyai bulu mata yang panjang
  • Dan mempunyai punuk berjumlah satu. Punuk ini berisi lemak dengan jaringan fibrosa dan digunakan sebagai cadangan energi pada saat bepergian di daerah yang tidak ada sumber makanan dan air. Ukuran punuk unta bervariasi tergantung status gizi pada unta.

Punuk pada unta arab akan mengecil dan condong ke arah salah satu sisi disaat hewan itu merasa lapar. Kaki unta juga mempunyai bantalan atau tapal yang sangat cocok digunakan untuk berjalan di atas gurun pasir. Namun tapal pada unta tidak sekuat tapal kuda. tapal unta mudah luka jika terkena batu tajam dan tidak cocok untuk digunakan untuk berjalan di medan yang agak licin dan berlumpur.

Unta arab diberkahi dengan kemampuan adaptasi lingkungan yang luar biasa terhadap iklim gurun yang dikenal sangat ekstrim. Unta juga memiliki dua lapis bulu pada bagian matanya, sehingga mata unta dapat terlindung dari pasir maupun debu yang menempel.

Selain itu, saat menghadapi terjangan badai pasir, hidung unta dapat menutup layaknya katup sehingga pasir dan debu tidak bisa masuk ke lubang hidung. Unta mempunyai kemampuan untuk mempertahankan air dalam tubuhnya dalam waktu yang cukup lama, berminggu minggu bahkan berbulan bulan.

Air yang tersimpan pada di dalam tubuh unta akan tetap terjaga meskipun suhu tubuh terus berfluktuasi antara 34 °C hingga 41,5 °Cbahkan di lingkungan yang suhu lingkungannya dapat naik secara signifikan. karena unta tidak berkeringat, adaptasi unta terhadap lingkungannya sangat baik, sehingga hewan ini dapat bertahan hidup meskipun kehilangan lebih dari 30 persen air dalam tubuhnya.

Untuk urusan sistem pencernaan, unta memiliki gigi-gigi yang tajam, gigi gigi ini berguna untuk membantu mengunyah tumbuh-tumbuhan kering tanpa melukai mulutnya, serta juga berfungsi sebagai senjata melawan pemangsa.

Unta mengonsumsi hampir semua tanaman yang dapat dijumpainya dan menelan langsung makanannya tanpa dikunyah terlebih dahulu, namun saat beristirahat, makanan yang dimakan akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut untuk dikunyah kembali.

unta punuk dua
unta punuk dua

Untuk Unta punuk dua, atau nama latinnya Camelus bactrianus atau biasa disebut dengan unta baktria, memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Tingginya lebih dari dua meter
  • Memiliki dua punuk
  • Memiliki telapak kaki yang lebar dan berlapis
  • Memiliki lubang hidung yang dapat membuka dan menutup
  • Memiliki telinga yang penuh dengan rambut-rambut pelindung
  • Memiliki bulu yang tebal di seluruh tubuh

Unta baktria umumnya dapat ditemukan di wilayah Gashun yang merupakan daerah gurun Gobi. Unta ini dikenal lambat daripada unta arab, unta baktria hanya mampu berjalan dengan kecepatan sekitar 4 km per jam, sedangkan unta arab dengan kecepatan antara 13–16 km per jam

The post 6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/klasifikasi-kingdom-animalia Thu, 09 Apr 2020 08:12:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3123 Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom dari contoh klasifikasi makhluk hidup yang anggotanya tidak memiliki dinding sel serta kloroplas. Karakteristik lain dari ciri-ciri kingdom Animalia adalah mereka bersifat autotrof atau membutuhkan organisme lain untuk mendapatkan makanan. Berbeda dengan ciri-ciri kehidupan tumbuhan yang dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, hewan akan mencari makanannya sendiri dan […]

The post Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom dari contoh klasifikasi makhluk hidup yang anggotanya tidak memiliki dinding sel serta kloroplas.

Karakteristik lain dari ciri-ciri kingdom Animalia adalah mereka bersifat autotrof atau membutuhkan organisme lain untuk mendapatkan makanan.

Berbeda dengan ciri-ciri kehidupan tumbuhan yang dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis, hewan akan mencari makanannya sendiri dan dicerna ke dalam tubuh.

Makanan tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk proses metabolisme.

Berikut ini klasifikasi kingdom animalia dan penjelasannya.

Vertebrata 

Vertebrata adalah hewan dengan sumsum tulang belakang yang dikelilingi tulang rawan atau tulang yang memanjang pada bagian dorsal atau punggung kepala sampai ekor.

Kata ‘vertebra’ berarti tulang yang membentuk tulang belakang. Hewan yang bukan vertebrata disebut invertebrata.

Vertebrata meliputi burung, ikan, amfibi, reptil, dan mamalia. Bagian-bagian kerangka vertebrata adalah:

  • Kranium
    Yaitu kerangka pada bagian kepala yang melindungi otak.
  • Vertebra
    Yaitu serangkaian tulang kaku pendek yang dipisahkan oleh sendi. Tulang belakang internal ini melindungi sumsum tulang belakang. Sendi antara tulang belakang berfungsi agar tulang belakang dapat menekuk.
  • Tulang
    Mendukung dan melindungi jaringan lunak tubuh dan memberikan tempat untuk melekatnya otot.
  • Lengkungan insang
    Lengkungan insang terdapat di faring ikan dan beberapa amfibi. Pada sebagian besar vertebrata, beberapa lengkungan telah berevolusi menjadi organ lain, seperti rahang.

Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Pisces

Pisces adalah kelompok hewan yang hidupnya berada di dalam air, biasanya dikenal dengan ciri-ciri ikan sebagai makhluk hidup.

Bagian luar dari tubuh ikan dilindungi dengan eksoskeleton yang berupa sisik.

Anggota dari kelas Pisces bisa bernapas di dalam air berkat adanya insang yang melekat pada tubuhnya.

2. Amfibi

Anggota dari kelas Amfibi terdiri dari kelompok hewan yang hidup di dua tempat yaitu di perairan dan di darat.

Contoh dari hewan amfibi yaitu, katak, kodok, dan salamander. Amfibi bernapas dengan menggunakan paru-paru dan juga kulitnya.

3. Reptil

Reptil merupakan vertebrata pertama yang bisa beradaptasi di daerah kering.

Contoh dari hewan reptil adalah ular, buaya, kadal, kura-kura, cicak. Reptil sangat mudah dalam beradaptasi dengan sekitar.

4. Aves

Aves atau yang biasa disebut sebagai burung merupakan salah satu kelas dari vertebrata.

Mempunyai bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.

Salah satu ciri-ciri makhluk hidup ini adalah mempunyai kantung hawa yang berfungsi sebagai alat respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara, serta melindungi organ dalam agar tetap hangat ketika terbang.

5. Mamalia

Kelas Mamalia adalah kelas yang mempunyai mammae gland (kelenjar susu) serta rambut yang menutupi seluruh permukaan tubuh.

Mamalia terbagi menjadi mamalia bertelur, mamalia berkantung, dan mamalia berplasenta yang melahirkan.

Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum, yaitu:

1. Porifera

Porifera adalah hewan multiseluler yang memiliki ciri-ciri kelompok makhluk hidup berupa tubuh berpori dengan jaringan yang belum terbentuk, serta mempunyai rangka dan saluran air.

2. Coelenterata

Coelenterata adalah hewan multiseluler diploblastik dimana tubuhnya terdiri dari banyak jaringan.

Hewan ini berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang dapat menyengat, mempunyai rongga pencernaan, sistem saraf sederhana serta tidak mempunyai sistem ekskresi.

3. Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah hewan triploblastik aselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan berbentuk pipih, mempunyai sistem saraf, dan sistem pencernaan dengan satu lubang.

Hewan ini tidak mempunyai sistem sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.

4. Nemathelminthes

Nemathelminthes adalah hewan triploblastik pseudoselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula.

Hewan ini memiliki sistem pencernaan yang lengkap, sistem sirkulasi, namun tidak memiliki sistem respirasi dan juga ekskresi.

5. Annelida

Annelida adalah hewan triploblastik selomata dengan bentuk tubuh yag simetri bilateral bersegmen.

Ciri-ciri dari Hewan ini adalah mempunyai otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf, dan sistem ekskresi.

6. Moluska

Moluska adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral, bertekstur lunak, dan berhabitat di perairan dan daratan.

7. Arthropoda

Arthropoda adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral, mempunyai kaki, serta tubuh yang beruas.

8. Echinodermata

Echinodermata adalah hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral dengan permukaan tubuh berduri, dan hidup bebas di dasar laut.

The post Klasifikasi Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ciri-ciri Kingdom Animalia dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/ciri-ciri-kingdom-animalia Wed, 08 Apr 2020 08:03:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1533 Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Animalia adalah organisme yang memiliki sel kompleks atau biasa dikenal dengan organisme eukariotik multiseluler. Anggota kingdom Animalia memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang hampir sama dengan organisme lain. Salah satu ciri khas dari kingdom Animalia adalah di mana tidak terdapat dinding sel pada hewan. Selain itu, yang membedakan hewan dengan […]

The post Ciri-ciri Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Animalia adalah organisme yang memiliki sel kompleks atau biasa dikenal dengan organisme eukariotik multiseluler.

Anggota kingdom Animalia memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang hampir sama dengan organisme lain.

Salah satu ciri khas dari kingdom Animalia adalah di mana tidak terdapat dinding sel pada hewan.

Selain itu, yang membedakan hewan dengan ciri-ciri kehidupan tumbuhan yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis, hewan bersifat heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri.

Ciri-ciri dari kingdom Animalia adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat eukariotik. Artinya, sel hewan terdiri dari inti sel dan organel sel lainnya.
  2. Saat ini ada 9-10 juta spesies hewan yang hidup di bumi. Namun hanya 800.000 spesies yang teridentifikasi
  3. Tersusun dari banyak sel dan susunan tubuhnya kompleks atau multiselular
  4. Bersifat heterotrof atau tidak bisa membuat makanannya sendiri. Hewan mendapatkan nutrisi dari makhluk hidup lain
  5. Mempunyai alat gerak untuk menggerakkan bagian tubuh
  6. Tidak mempunyai dinding sel. Ciri ini merupakan karakteristik yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan
  7. Organel sel hewan terdiri dari nukleus, mitokondria, Golgi kompleks, ribosom, retikulum endoplasma, lisosom, vakuola, sentriol, dan sitoskeleton
  8. Tubuh hewan terdiri dari sel terorganisasi yang bersatu menjadi jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Pada sebagian besar jaringan hewan tersebut akan disusun dalam organ yang kompleks, yang kemudian membentuk sistem organ
  9. Sistem organ terdiri dari sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh dan sistem endokrin
  10. Sistem peredaran darah pada hewan merupakan sistem yang mengatur distribusi nutrisi, pertukaran gas dan penghapusan limbah terjadi dalam sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah
  11. Sistem saraf mengatur mekanisme sensorik dan koordinasi organ-organ tubuh. Sistem saraf pada hewan terdiri dari saraf ganglion, otak, dan saraf tulang belakang
  12. Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang membantu kontrol dan koordinasi sistem tubuh. Kelenjar pada hewan terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid dan paratiroid, kelenjar gonad,, serta beberapa organ yang juga menghasilkan hormon-hormon tertentu seperti ginjal, lambung, usus kecil, dan plasenta
  13. Sebagian besar hewan memiliki kemampuan untuk bergerak. Alat gerak hewan terdiri dari kaki, tangan, otot perut, sayap, dan sirip. Hewan menunjukkan gerakan cepat bila dibandingkan dengan tanaman dan organisme lain
  14. Respirasi merupakan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Organ respirasi hewan adalah paru-paru, insang, insang buku dan paru-paru buku dan beberapa hewan menggunakan kulit untuk respirasi
  15. Habitat tersebar luas di perairan dan di darat
  16. Sebagian besar hewan berkembang biak secara seksual, dengan fusi sel haploid seperti telur dan sperma. Namun ada juga yang berkembang biak secara aseksual
  17. Sebagian besar hewan simetris bilateral, sedangkan hewan primitif yang asimetris dan cnidaria dan echinodermata simetris radial.
  18. Klasifikasi kingdom Animalia terdiri atau dua kelompok, yaitu vertebrata dan invertebrata.
  19. Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Contohnya adalah ikan nila, katak, buaya, ayam, dan kangguru.
  20. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contohnya adalah ubur-ubur, cacing tanah, lintah, udang, dan gurita.

The post Ciri-ciri Kingdom Animalia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>