annelida - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/annelida Sat, 14 Oct 2023 02:24:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico annelida - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/annelida 32 32 Sistem Reproduksi Filum Annelida https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-filum-annelida Sat, 14 Oct 2023 02:24:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45889 Dalam kerajaan biologi hewan/animalia, Metazoa merupakan organisme dengan sel banyak sehingga disebut sebagai hewan multiseluler. Annelida yang berasal dari kata annulus (memiliki arti “cincin”) adalah salah satu filum dari Metazoa yang meliputi cacing laut, cacing tanah, serta lintah. Annelida adalah filum yang umumnya bertahan hidup di laut, air tawar dan lingkungan basah lainnya. Dengan sekitar 15 […]

The post Sistem Reproduksi Filum Annelida appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Dalam kerajaan biologi hewan/animalia, Metazoa merupakan organisme dengan sel banyak sehingga disebut sebagai hewan multiseluler. Annelida yang berasal dari kata annulus (memiliki arti “cincin”) adalah salah satu filum dari Metazoa yang meliputi cacing laut, cacing tanah, serta lintah.

Annelida adalah filum yang umumnya bertahan hidup di laut, air tawar dan lingkungan basah lainnya. Dengan sekitar 15 ribu spesies modern yang tersebar di seluruh bumi, Annelida adalah kelompok cacing bersegmen dengan panjang tubuh mulai dari 1 milimeter hingga 3 meter. Metameri merupakan istilah untuk menyebut segmen-segmen pada tubuh hewan Annelida.

Ciri Utama Filum Annelida

Walau dikenal sebagai cacing bersegmen, berikut ini adalah ciri-ciri utama filum Annelida yang perlu diketahui secara lebih detail.

  • Tubuh simetris dengan sisi tubuh kiri dan kanan yang hampir sama; istilah untuk hal ini adalah simetri bilateral.
  • Tubuh terdiri dari rangkaian segmen yang cukup banyak dan hanya ada dinding septum sebagai pemisah; ini menyebabkan bentuk tubuh menyerupai cincin-cincin atau gelang-gelang yang saling menyatu membentuk untaian.
  • Sistem pernapasan filum Annelida adalah melalui permukaan tubuh. Terdapat organ pernapasan berupa pembuluh darah kecil di bagian tersebut sehingga para cacing ini bisa bernapas dengan baik.
  • Sistem pencernaan maupun sirkulasi darah pada tubuh filum Annelida bersifat tertutup walaupun lengkap mulai dari mulut hingga anus.
  • Terdapat coelom atau rongga tubuh dengan jaringan mesoderm yang ada di sekitarnya.
  • Sistem saraf filum Annelida memiliki banyak cabang yang terdapat di seluruh bagian dalam tubuh, namun juga memiliki sistem saraf pusat serta otak.
  • Karena bersifat tertutup, sistem aliran darah pada filum Annelida mengalirkan darah pada pembuluh darah dan kapiler.
  • Peredaran darah yang tertutup tersebut justru mempermudah aliran oksigen di dalam tubuh hewan Annelida dan suplai nutrisi juga lebih merata.
  • Filum Annelida terdiri dari spesies cacing yang bisa hidup sebagai parasit namun juga sebagian lainnya hidup bebas.
  • Sistem reproduksi filum Annelida terbagi menjadi dua, yakni seksual dan aseksual. Karena spesies Annelida begitu banyak, cara reproduksinya pun berbeda-beda dan bermacam-macam antara satu jenis dengan jenis lainnya.

Sistem Reproduksi Seksual

Sebagian jenis Annelida memiliki sistem reproduksi terpisah, artinya satu individu hanya memiliki satu kelamin, yakni jantan atau betina. Bila sistem reproduksi bersifat terpisah, hewan berkelamin jantan membutuhkan pasangan hewan betina untuk terjadi perkawinan dan pembuahan, begitu pula sebaliknya untuk hewan berkelamin betina.

Spermatogenesis serta oogenesis adalah bagian dari cara reproduksi hewan secara seksual, tidak terkecuali pada filum Annelida. Melalui proses spermatogenesis pada bagian testis jantan, sel sperma akhirnya dapat terbentuk untuk dapat melakukan perkawinan dan pembuahan pada betina.

Dan melalui proses oogenesis yang terjadi di ovarium betina, ovum/sel telur terbentuk dan siap dibuahi oleh sperma si jantan. Hewan Annelida memiliki pori genital tempat terjadinya perkawinan antara hewan jantan dan betina.

Pori genital adalah lokasi masuknya sperma Annelida jantan ke tubuh Annelida betina agar terjadi pembuahan. Sperma yang berhasil bertemu sel telur dan menyebabkan pembuahan selanjutnya disusul dengan betina yang menghasilkan telur.

Telur dari hewan Annelida juga dapat menetas seperti telur-telur hewan lainnya untuk tumbuh dan berkembang sampai dewasa. Spermatogenesis dan oogenesis dapat terjadi pada Polychaeta dan Oligochaeta, sedangkan untuk kelas Hirudinea atau lintah, terjadinya pembuahan ada di bagian luar tubuh betina.

Kelas Hirudinea juga sama-sama akan menghasilkan telur meski pembuahan tidak terjadi di dalam tubuh, nantinya telur akan menetas, berkembang menjadi larva, dan menjadi lintah dewasa.

Sistem Reproduksi Aseksual

Sebagian jenis Annelida lainnya bereproduksi secara aseksual, yakni melalui proses regenerasi bagian tubuh cacing itu sendiri. Hewan Annelida beberapa diantaranya meregenerasi bagian tubuh mereka yang hilang dan hasil regenerasi tersebut menciptakan individu baru yang bisa tumbuh dan berkembang dewasa seperti proses reproduksi seksual.

Regenerasi tersebut adalah untuk pembentukan segmen baru yang tadinya hilang. Epitoksi juga adalah istilah untuk cara reproduksi aseksual Annelida, yakni ketika hewan membelah atau membagi dirinya sendiri tanpa bantuan “pasangan” sehingga terjadilah pembentukan individu baru.

Epitoksi dilakukan oleh cacing dewasa sebagai proses pembentukan individu reproduktif. Hasil epitoksi akan menunjukkan beberapa bagian dari pembelahan diri cacing yang kemudian menjadi individu baru.

The post Sistem Reproduksi Filum Annelida appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/annelida Sat, 21 Nov 2020 01:50:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15470 Pengertian Annelida Annelida berasal dari kata ‘annulus’ artinya cincin dan ‘oidos’ artinya bentuk. Sehingga dapat diartikan, Annelida adalah kelompok hewan yang bentuk tubuhnya seperti susunan cincin, bersegmen-segmen atau gelang-gelang. Oleh karena itu Annelida sering disebut juga cacing gelang. Di dunia jumlah spesies Annelida mencapai 9000 spesies. Umumnya hidup bebas dan beberapa parasit pada hewan dan […]

The post Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Annelida

Annelida berasal dari kata ‘annulus’ artinya cincin dan ‘oidos’ artinya bentuk. Sehingga dapat diartikan, Annelida adalah kelompok hewan yang bentuk tubuhnya seperti susunan cincin, bersegmen-segmen atau gelang-gelang. Oleh karena itu Annelida sering disebut juga cacing gelang.

Di dunia jumlah spesies Annelida mencapai 9000 spesies. Umumnya hidup bebas dan beberapa parasit pada hewan dan manusia. Habitatnya di dasar laut, air tawar dan tempat lembab dengan membuat liang sendiri.

Ciri-Ciri Annelida

  • Hewan triploblastik selomata
  • Tubuhnya simetri bilateral, metameri
  • Bersifat karnovira, herbivora, dan pemakan bangkai
  • Tubuhnya sudah tersegmentasi dan memiliki otot
  • Tubuh dilapisi oleh kutikula tipis dan lembab
  • Pada kelas tertentu, tubuh dilengkapi oleh seta (rambut).

Struktur Tubuh Annelida

struktur tubuh annelida

Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen lain terdapat sekat yang disebut septum.

Dinding tubuh dilengkapi oleh otot. Sudah mempunyai rongga sejati (coelom) yang berisi cairan dan bekerjasama dengan otot berperan dalam lokomosi Annelida.

Annelida mengalami metameri yaitu pembagian segmen tubuh dengan ukuran dan bentuk yang sama baik di bagian luar dan dalam tubuhnya.

Masing-masing segmen disebut metamer. Untuk bagian tubuh yang tidak bersegmen yaitu bagian anterior (prostomium) dan posterior (pigidium).

Sistem Organ Annelida

Sistem Indera Annelida

Di permukaan tubuhnya Annelida juga dilengkapi oleh reseptor untuk menerima berbagai macam rangsang seperti reseptor epidermis (sentuhan, kimia, suhu), reseptor buccal (rasa dan kimia), dan reseptor cahaya (tertarik pada cahaya merah).

Sistem Pencernaan Annelida

Annelida sudah memiliki sistem pencernaan yang lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus.

Sistem Peredaran Darah Annelida

Memiliki sistem peredaran tertutup. Plasma darah mengandung hemoglobin sehingga darahnya berwarna merah.

Fungsi pembuluh darah adalah mengedarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Pada bagian kulit terdapat pembuluh darah kecil, karena Annelida bernapas melalui kulit.

Sistem Syaraf Annelida

Sistem syarafnya berupa sistem syaraf tangga tali pada setiap ruasnya.

Sistem Ekskresi Annelida

Sistem ekskresi dilakukan oleh sepasang nefridia pada setiap ruas tubuhnya. Nefridia berfungsi sebagai saluran eksresi, nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh, nefrotor sebagai tempat keluarnya kotoran

Sistem Pernapasan Annelida

Alat pernafasan Annelida menggunakan epidermis (kulit) atau dengan insang.

Sistem Reproduksi Annelida

Annelida berkembangbiak secara seksual dan aseksual.

  • Reproduksi secara seksual: cara konjugasi (perkawinan silang) walaupun Annelida merupakan hewan hermafrodit tetapi individu tetap membutuhkan individu lain. Konjugasi dilakukan dengan cara saling menukarkan sperma untuk membuahi sel ovum pasangannya.
  • Reproduksi secara aseksual: cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya) untuk berkembang menjadi individu baru.

Klasifikasi Annelida

Berdasarkan ada tidaknya seta (rambut), Annelida dibagi menjadi 3 kelas :

Polychaeta

Polychaeta

Berasal dari kata ‘poly’ artinya banyak dan ‘chaeta’ artinya rambut. Polychaeta artinya cacing yang memiliki banyak rambut dipermukaan tubuhnya.

Ukuran tubuh sekitar 5-10 cm dan berwarna cerah. Memiliki parapodia yaitu sepasang struktur yang menyerupai dayung berfungsi sebagai alat gerak dan alat pernafasan.

Tiap parapodium terdapat rambut halus yang dilapisi kutikula yang disebut seta. Memiliki organ perasa berupa mata (reseptor cahaya), nuchal organ (reseptor makanan) dan statocyst.

Habitatnya di laut, air tawar atau payau dan banyak ditemui pada zona intertidal. Hidup bebas atau melekat pada dasar laut. Untuk Annelida yang hidup di laut sebagian besar ditemukan di bawah karang dekat pantai misalnya Nereis sp.

Contoh: Nereis virens (kelabang laut), Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice oele (cacing wawo)

Oligochaeta

Oligochaeta

Berasal dari kata ‘oligo’ artinya sedikit dan ‘chaeta’ artinya rambut. Merupakan cacing yang berambut sedikit. Tidak memiliki parapodia. Mempunyai organ klitelum yang berfungsi sebagai alat kopulasi.

Habitat alaminya adalah di daratan atau tempat yang gelap dan lembab, karena hidup di tanah cacing ini membuat liang untuk tempat hidupnya.

Contoh: Pheretima sp. (cacing tanah), Lumbricus terrestris (cacing tanah amerika)

Hirudinea

Hirudinea

Tubuhnya pipih dengan ujung depan dan belakang sedikit runcing dilengkapi dengan alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak dan menempel. Tidak memiliki seta dan parapodium. Memiliki klitelum yang memproduksi kokon.

Hidup sebagai predator, parasit atau komensal. Hirudinea menempel pada inangnya (vertebrata dan manusia) untuk menghisap darah. Saat menempel pada inangnya, hirudinea akan mengeluarkan zat hirudin yaitu zat anti koagulasi (pembekuan darah) yang terdapat pada kelenjar ludahnya.

Habitat utamanya adalah perairan tawar yang berlumpur, berarus lambat seperti rawa-rawa, danau dan sungai dan tempat yang berpolusi organik tinggi serta tak jarang ditemukan di selokan yang banyak ditumbuhi gulma.

Contoh: Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa zeilanica (pacet)

Peranan Annelida

Berikut adalah peranan Annelida baik untuk manusia maupun lingkungan antara lain:

  • Sebagai sumber makanan tinggi protein (cacing wawo dan palolo)
  • Sebagai pakan alami budidaya udang (Nereis sp.)
  • Untuk menggemburkan tanah (Pheretima sp.)
  • Bahan campuran obat, kosmetik atau makanan ternak
  • Terapi sedot lintah untuk pengobatan berbagai macam penyakit (Hirudo medicinalis)

The post Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>