anomie - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/anomie Fri, 15 Dec 2023 08:58:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico anomie - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/anomie 32 32 5 Contoh Kasus Teori Anomie https://haloedukasi.com/contoh-kasus-teori-anomie Fri, 15 Dec 2023 08:58:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47055 Ilmu sosiologi memelajari banyak hal dan sisi kehidupan masyarakat dan bahkan karakteristik masyarakat itu sendiri. Salah satu kajian yang penting untuk dibahas dan dipahami adalah anomie atau anomi, yakni suatu istilah yang menggambarkan situasi masyarakat tanpa adanya norma. Sederhananya, anomie disebut juga sebagai perilaku penyimpangan sosial, entah oleh individu atau suatu kelompok di tengah masyarakat. […]

The post 5 Contoh Kasus Teori Anomie appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu sosiologi memelajari banyak hal dan sisi kehidupan masyarakat dan bahkan karakteristik masyarakat itu sendiri. Salah satu kajian yang penting untuk dibahas dan dipahami adalah anomie atau anomi, yakni suatu istilah yang menggambarkan situasi masyarakat tanpa adanya norma.

Sederhananya, anomie disebut juga sebagai perilaku penyimpangan sosial, entah oleh individu atau suatu kelompok di tengah masyarakat. Karena menyimpang, maka dampak yang diberikan dari perilaku-perilaku tersebut bagi diri pelaku sendiri maupun masyarakat luas adalah secara negatif.

Menurut Emile Durkheim sebagai salah satu pencetus sosiologi modern, anomie adalah kehidupan sosial tanpa adanya pedoman, arahan, atau norma yang mengatur perilaku individu maupun kelompok dengan baik.

Penggambaran lain olehnya adalah bahwa individu dapat mengalami keterasingan ketika berada dalam lingkup sosial masyarakat. Menurut Robert King Merton sebagai seorang ahli sosiologi dari Amerika sekaligus sosok bapak penemu sosiologi modern.

Anomie adalah perilaku menyimpang yang dapat menjadi suatu kebiasaan bagi individu agar tujuannya tercapai. Merton menggambarkan anomie sebagai kondisi sosial karena manusia menggunakan cara-cara yang kurang tepat untuk pencapaian tujuan.

Berikut ini adalah sederet contoh kasus teori anomie yang pada dasarnya mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari.

1. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

Korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN merupakan hal terlarang yang bahkan sudah teramat umum dilakukan di Indonesia. Korupsi bukan hal baru di tanah air, mulai dari korupsi uang yang jumlahnya sedikit dan di instansi kecil hingga korupsi yang lebih besar dan terjadi di pemerintahan.

Walau dinyatakan sebagai perilaku terlarang, tercela, buruk atau negatif dan bahkan terdapat ancaman hukuman penjara, masih banyak individu maupun kelompok yang berani dan tidak kapok melakukan korupsi. Tidak sekadar merugikan diri sendiri dan keluarga sang pelaku, KKN tetap dapat memberi kerugian bagi orang lain.

Salah satu contoh nyata dan sempat menjadi berita besar adalah tindakan korupsi e-KTP. Sebagai akibat dari perbuatan tersebut, rakyat banyak yang tidak lagi percaya kepada anggota dewan. Melunturnya kepercayaan ini kemudian juga terjadi pada pejabat-pejabat lainnya yang mungkin saja lebih bermoral.

2. Upacara Bendera sebagai Ritualisme Semata

Baik SD, SMP, maupun SMA, setiap sekolah memberlakukan upacara bendera yang biasanya dilakukan setiap Senin pagi. Hal ini tercantum di dalam Pedoman Upacara Bendera di Sekolah menurut Permendikbud No.22 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa upacara bendera yang dilakukan rutin di sekolah bertujuan menanamkan rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, kerja sama, serta kedisiplinan.

Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada para siswa-siswi sekolah sejak dini sebagai bagian dari tujuan pendidikan yang baik. Upacara bendera juga pada dasarnya mengajarkan anak-anak sejak kecil untuk menghormati negara tanah air kita.

Upacara bendera juga menjadi sebuah upaya peringatan akan perjuangan para pahlawan yang memerdekakan dan membentuk bangsa kita. Namun, banyak anak kurang memahami makna upacara bendera yang dilakukan rutin di sekolah dan hanya melakukan sebagai bentuk ketaatan terhadap peraturan sekolah saja.

Para siswa biasanya hanya mengikuti upacara bendera secara tertib karena ritualisme semata. Banyak yang tidak memiliki semangat nasionalisme saat melakukannya atau bahkan tidak memahaminya sama sekali. Beberapa siswa bahkan justru kerap berbohong (beralasan sakit) untuk menghindari upacara bendera.

3. Pelanggaran APILL

Contoh anomie lainnya yang secara nyata bisa dijumpai di sekitar kita adalah orang-orang yang melanggar Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). APILL dengan kata lain yang lebih awam adalah rambu lalu lintas, yakni meliputi rambu larangan, rambu peringatan, rambu petunjuk, rambu perintah, rambu nomor rute, serta rambu papan tambahan.

APILL secara keseluruhan mengatur dan mengendalikan ketertiban setiap pejalan kaki maupun pengemudi roda dua dan roda empat. Namun kenyataannya, rambu lalu lintas justru kerap diabaikan sekalipun masyarakat tahu betapa pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

Mematuhi rambu-rambu lalu lintas tidak hanya menjamin keselamatan diri sendiri saat berjalan kaki atau berkendara, tapi juga menjaga keselamatan orang lain (setidaknya agar tidak merugikan pihak lain) di jalan. Namun, bahkan lampu merah saja kerap diterobos padahal lampu belum berubah hijau dan kendaraan belum boleh jalan.

Bukan hanya lampu lalu lintas, pelanggaran APILL yang merupakan contoh anomie nyata adalah ketika seseorang justru memarkir kendaraannya di area yang sudah dipasang rambu larangan parkir. Atau pada kasus lain, seperti pengendara sepeda, motor, maupun mobil yang justru berada di jalur busway dengan tujuan menghindari kemacetan di jalur biasa.

4. Tawuran dan Penggunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

Perilaku penyimpangan sosial juga kerap terjadi pada pelajar, khususnya dalam bentuk tawuran antar pelajar (baik satu sekolah maupun berbeda sekolah). Anak-anak remaja yang umumnya sedang mencari jati diri, namun ketika kehilangan pedoman atau panduan (khususnya dari orang tua), mereka dapat mengalami krisis identitas.

Walau tidak semua, pelajar yang melakukan tawuran umumnya didasari oleh faktor ketidakharmonisan keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak sehat di mana ia tidak memperoleh perhatian, dukungan dan arahan yang cukup dan seharusnya dari orang tua, maka ia akan mudah mencari perhatian di luar dengan cara-cara negatif.

Tidak adanya komunikasi yang baik antar anak remaja dengan orang tuanya juga sangat berisiko membuat anak salah pergaulan dan berakhir menggunakan obat-obatan terlarang. Penggunaan narkoba bukan hanya karena kontrol diri yang lemah, tapi alasan dibalik itu bisa berakar dari lingkungan keluarga.

5. Pernikahan Usia Muda

Pernikahan dini atau usia muda kini bukan lagi zamannya dan ketika dijumpai kasus seperti ini, maka hal ini termasuk di dalam contoh kasus teori anomie. Ketentuan mengenai pernikahan usia muda, khususnya di bawah umur kini telah tercantum di dalam Undang-Undang hukum di Indonesia.

Tidak seperti zaman dulu kakek-nenek kita yang menikah di usia belasan tahun, bahkan belum mencapai 17 tahun dan dianggap normal. Kini UU No.16 tahun 2019 telah mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan bila pria maupun wanita minimal sudah berusia 19 tahun.

Maka ketika melanggar UU tersebut, akan ada sanksi berupa denda yang jumlahnya tidak sedikit. Meski begitu, pernikahan usia muda masih banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil karena meneruskan adat istiadat yang sudah ada.

Unsur budaya yang kuat dan masih dilestarikan oleh warga lokal tidak mudah dipecah dan hal ini menjadi suatu alasan yang seolah tak bisa dibantah atau diabaikan untuk menikahkan anak di bawah umur. Selain itu, pernikahan usia muda karena sang perempuan hamil lebih dulu juga memicu pernikahan dini yang tidak dapat terhindarkan.

Seringkali pasangan remaja yang dimabuk cinta dapat melakukan hal-hal di luar norma. Dan demi menutupi aib kedua pihak keluarga pasangan remaja, sekalipun pria dan wanitanya masih di bawah umur, keduanya harus dinikahkan.

The post 5 Contoh Kasus Teori Anomie appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Anomie Beserta Dampak, dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-anomie Wed, 28 Jun 2023 09:36:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43972 Anomie adalah istilah yang berasal dari bidang sosiologi dan digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi atau keadaan ketika individu atau masyarakat mengalami ketidakpastian, kebingungan, atau kekacauan sosial. Istilah tersebut diperkenalkan oleh seorang sosiolog Prancis bernama Émile Durkheim pada abad ke-19. Anomie sering kali terjadi ketika ada ketidakcocokan atau ketidakseimbangan antara tujuan atau nilai-nilai sosial yang diinginkan […]

The post Pengertian Anomie Beserta Dampak, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Anomie adalah istilah yang berasal dari bidang sosiologi dan digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi atau keadaan ketika individu atau masyarakat mengalami ketidakpastian, kebingungan, atau kekacauan sosial.

Istilah tersebut diperkenalkan oleh seorang sosiolog Prancis bernama Émile Durkheim pada abad ke-19. Anomie sering kali terjadi ketika ada ketidakcocokan atau ketidakseimbangan antara tujuan atau nilai-nilai sosial yang diinginkan dan kemampuan individu atau kelompok untuk mencapainya.

Misalnya, dalam masyarakat yang berorientasi pada pencapaian materi dan kekayaan, individu yang tidak mampu mencapai tujuan tersebut mungkin mengalami anomie karena merasa terasing atau tidak mampu memenuhi harapan sosial.

Durkheim berpendapat bahwa anomie dapat mengarah pada konsekuensi negatif, seperti peningkatan kejahatan, penyalahgunaan narkoba, dan tingkat bunuh diri yang lebih tinggi. Ketika individu merasa kehilangan orientasi atau tujuan dalam kehidupan mereka, mereka dapat merasa frustasi, cemas, dan cenderung melanggar norma-norma sosial.

Dampak Negatif dan Positif Anomie

Anomie dapat memiliki dampak positif dan negatif dalam konteks sosial. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi.

Dampak Negatif

  • Peningkatan tingkat kejahatan

Ketika individu mengalami anomie, mereka mungkin merasa terasing atau tidak mampu memenuhi harapan sosial. Anomie dapat mengarah pada peningkatan tindakan kriminal karena individu mencoba mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan mereka secara ilegal.

  • Penurunan kohesi sosial

Anomie juga dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan dan saling ketergantungan antara individu-individu dalam masyarakat. Ketika norma-norma sosial yang membentuk dasar kepercayaan dan saling ketergantungan menjadi lemah, individu cenderung merasa tidak aman dan curiga terhadap orang lain. Hal itu dapat merusak hubungan sosial dan mengurangi rasa solidaritas.

  • Ketidakpuasan dan depresi

Individu yang mengalami anomie sering kali merasa kehilangan arah atau tujuan dalam hidup mereka. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan, kecemasan, dan depresi karena mereka merasa tidak dapat mencapai kebahagiaan atau keberhasilan yang diharapkan oleh masyarakat.

  • Konflik sosial

Konflik sosial yang disebabkan oleh anomie dapat terjadi ketika norma-norma sosial yang mengatur perilaku dan interaksi sosial menjadi lemah atau tidak jelas. Dalam kondisi anomie, individu-individu cenderung mengalami ketidakpastian, kebingungan, dan kurangnya panduan yang jelas tentang cara berperilaku yang benar.

Selain itu, anomie dapat menciptakan kesenjangan antara generasi muda dan generasi tua dalam masyarakat. Perubahan sosial yang cepat dan pergeseran nilai-nilai yang terkait dengan anomie dapat menyebabkan konflik antara generasi yang lebih tradisional dan yang lebih muda yang mengadopsi nilai-nilai baru. Ketidaksepahaman antargenerasi tersebut juga dapat memicu konflik sosial.

Dampak Positif

  • Inovasi dan perubahan sosial

Dalam beberapa kasus, anomie dapat memicu inovasi dan perubahan sosial. Ketika individu merasa terbatas oleh norma-norma dan konvensi yang ada, mereka mungkin mencari cara baru untuk mencapai tujuan mereka atau memenuhi kebutuhan mereka. Hal tersebut dapat mendorong perkembangan sosial, teknologi, dan ekonomi yang baru.

  • Refleksi dan transformasi individu

Anomie dapat memaksa individu untuk merenungkan tujuan, nilai-nilai, dan arah dalam hidup mereka. Anomie dapat mengarah pada transformasi pribadi yang positif, di mana individu mencari makna dan tujuan yang lebih autentik untuk hidup mereka.

  • Peningkatan kesadaran sosial

Anomie dapat memicu kesadaran sosial terhadap ketidakadilan, ketimpangan, atau masalah struktural dalam masyarakat. Hal itu dapat mendorong individu untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial, mencoba mengubah sistem yang ada, atau berjuang untuk perubahan yang lebih adil dan inklusif.

Dampak anomie dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, sistem nilai, dan faktor-faktor lain yang ada. Dalam banyak kasus, upaya mencegah dan mengatasi anomie penting untuk mempromosikan kesejahteraan dan kohesi sosial yang lebih baik.

Meskipun anomie dapat membawa dampak negatif, juga penting untuk mengenali potensi positifnya dan bekerja menuju membangun tatanan sosial yang lebih inklusif, adil, dan stabil.

Contoh Anomie dalam Kehidupan Sehari-Hari

Anomie dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang dalam beberapa cara. Berikut adalah beberapa contoh anomie yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Peningkatan Tingkat Kejahatan

Jika suatu masyarakat mengalami ketidakseimbangan ekonomi yang signifikan. Misalnya, jika terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi, inadividu-individu mungkin merasa putus asa dan frustrasi.

Hal tersebut disebabkan karena mereka tidak dapat mencapai tujuan ekonomi mereka melalui jalur yang dianggap legal, seperti pekerjaan yang layak. Situasi tersebut dapat menghasilkan perasaan anomie, di mana norma-norma yang mengatur perilaku menjadi tidak jelas atau tidak lagi relevan.

Dalam situasi anomie, individu cenderung mencari jalan pintas atau jalur ilegal untuk mencapai tujuan mereka. Tingkat kejahatan dapat meningkat karena individu merasa bahwa tindakan kriminal adalah satu-satunya cara untuk memperoleh apa yang mereka inginkan, terlepas dari norma-norma sosial atau hukum yang ada.

Alienasi dalam Lingkungan Kerja

Alienasi dalam lingkungan kerja dapat dikaitkan dengan teori anomie dalam beberapa aspek. Anomie merujuk pada keadaan di mana individu merasa terasing atau terputus dari norma-norma sosial yang mengatur perilaku mereka.

Dalam konteks lingkungan kerja, alienasi mengacu pada perasaan individu yang terisolasi, tidak berhubungan, atau tidak memiliki keterikatan emosional terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau organisasi tempat mereka bekerja.

Alienasi dalam lingkungan kerja dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas individu. Individu yang merasa terasing cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah, tingkat kehadiran yang buruk, dan kinerja yang menurun.

Perlu diperhatikan bagi organisasi agar menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan keterlibatan, partisipasi, dan keterikatan emosional individu terhadap pekerjaan mereka. Upaya untuk meningkatkan komunikasi, memberikan umpan balik yang konstruktif, menciptakan keadilan dalam distribusi sumber daya, dan mengakui kontribusi individu dapat membantu mengurangi tingkat alienasi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Perilaku Konsumtif yang Berlebihan

Perilaku konsumtif yang berlebihan juga dapat dikaitkan dengan teori anomie. Dalam konteks anomie, perilaku konsumtif yang berlebihan mencerminkan upaya individu untuk mengisi kekosongan dan ketidakpuasan dalam kehidupan mereka melalui konsumsi material.

Anomie terjadi ketika individu merasa kehilangan arah dan tujuan dalam hidup mereka. Mereka mungkin merasa terputus dari norma-norma sosial atau nilai-nilai yang mengatur perilaku yang sehat dan berkelanjutan.

Dalam situasi anomie, konsumsi material sering kali dijadikan sebagai sarana untuk mencapai kepuasan dan mengisi kekosongan tersebut. Ketika individu tidak memiliki tujuan yang jelas atau merasa tidak mampu mencapai tujuan tersebut melalui jalur yang dianggap legal, mereka dapat terjerumus ke dalam perilaku konsumtif yang berlebihan.

Konsumsi material menjadi cara untuk menciptakan rasa pencapaian dan kepuasan sementara. Misalnya, seseorang yang mengalami anomie mungkin merasa tidak puas dengan hidupnya dan merasa terpinggirkan dalam masyarakat.

Mereka mungkin menggunakan konsumsi barang-barang mewah, seperti mobil mahal, pakaian desainer, atau barang-barang elektronik terbaru, sebagai cara untuk mencapai status sosial yang diinginkan atau merasa lebih dihargai.

Kehilangan Identitas Pribadi

Anomie dapat menyebabkan kehilangan identitas pribadi. Anomie merujuk pada ketidakseimbangan atau kekacauan dalam norma-norma sosial yang mengatur perilaku individu. Dalam konteks anomie, ketika individu mengalami ketidakpastian atau kebingungan terkait nilai-nilai, tujuan, atau norma-norma sosial yang mengatur kehidupan mereka.

Mereka dapat mengalami kehilangan identitas pribadi. Ketika individu tidak memiliki panduan atau kerangka referensi yang jelas untuk membentuk identitas mereka, mereka mungkin merasa kebingungan, terasing, atau kehilangan arah hidup.

Anomie dapat mempengaruhi individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk identitas pribadi. Ketidakpastian nilai, norma, tujuan, atau perubahan sosial yang cepat dapat menyebabkan individu meragukan nilai-nilai, minat, dan aspirasi mereka sendiri. Ini dapat menghasilkan perasaan kekosongan, kehilangan makna, dan ketidakjelasan identitas pribadi.

Isolasi Sosial

Dalam konteks anomie, isolasi sosial dapat menjadi salah satu konsekuensi yang muncul. Anomie merujuk pada situasi ketidakseimbangan atau kekacauan dalam norma-norma sosial yang mengatur perilaku individu.

Ketika norma-norma sosial melemah atau tidak efektif, individu cenderung merasa terasing dan terisolasi dari interaksi sosial yang sehat dan berarti. Isolasi sosial dapat menyebabkan anomie karena individu yang terisolasi seringkali mengalami ketidakpastian, kecemasan, dan kebingungan mengenai norma dan nilai-nilai sosial.

Mereka mungkin kehilangan orientasi dan panduan yang biasanya diberikan oleh interaksi sosial, dan merasa terasing dari struktur sosial yang ada. Anomie dapat menghasilkan perasaan ketidaknyamanan, kebingungan, dan ketidakpuasan yang dalam.

Untuk mengatasi anomie yang disebabkan oleh isolasi sosial, penting untuk mempromosikan inklusi sosial, memperkuat jaringan sosial, dan menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dan terhubung dengan orang lain.

Inisiatif seperti program sosial, komunitas lokal yang aktif, dukungan kesehatan mental, dan kesadaran akan pentingnya hubungan sosial dapat membantu mengurangi isolasi sosial dan mengatasi anomie dalam masyarakat.

Kesenjangan Nilai Generasi

Kesenjangan nilai generasi adalah situasi di mana nilai-nilai yang dipegang oleh generasi yang lebih muda berbeda secara signifikan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh generasi yang lebih tua. Perubahan sosial, perubahan teknologi, dan perubahan budaya adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesenjangan nilai generasi.

Kesenjangan nilai generasi dapat berkontribusi terhadap terjadinya anomie dalam masyarakat. Ketika nilai-nilai yang dipegang oleh generasi yang lebih muda bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh generasi yang lebih tu. Hal ini dapat menyebabkan konflik, ketegangan, dan perasaan tidak aman dalam masyarakat.

Generasi yang lebih muda mungkin merasa tidak diterima atau tidak diakui oleh generasi yang lebih tua, sementara generasi yang lebih tua mungkin merasa terancam atau kehilangan kontrol terhadap nilai-nilai tradisional yang mereka anut.

Anomie dapat mengganggu stabilitas sosial dan menghasilkan konsekuensi negatif seperti peningkatan tingkat kejahatan, alienasi, dan ketidakharmonisan sosial. Kesenjangan nilai generasi dapat memperburuk anomie dengan memperkuat perasaan ketidakpastian dan ketidakpuasan dalam masyarakat.

Untuk mengatasi anomie yang disebabkan oleh kesenjangan nilai generasi, penting untuk mempromosikan dialog dan pemahaman antargenerasi. Masyarakat perlu menciptakan ruang untuk diskusi yang terbuka dan saling menghormati antara generasi yang berbeda.

Upaya yang dilakukan dengan memahami perspektif dan nilai-nilai yang mungkin berbeda. Pendidikan dan komunikasi yang efektif juga dapat membantu membangun jembatan antargenerasi dan mengurangi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan nilai.

Ketidakpastian Politik

Ketidakpastian politik dapat menyebabkan anomie dalam masyarakat. Ketidakpastian politik terjadi ketika ada kekacauan, ketidakstabilan, atau perubahan signifikan dalam sistem politik suatu negara. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpastian politik termasuk :

  • Konflik politik
  • Pergantian pemerintahan
  • Ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan politik
  • Ketidakadilan sosial, atau
  • Situasi ekonomi yang tidak stabil.

Untuk mengatasi anomie yang disebabkan oleh ketidakpastian politik, penting bagi negara dan pemimpin politik untuk mempromosikan stabilitas, transparansi, dan partisipasi publik. Proses politik yang terbuka, dialog yang inklusif, dan keadilan sosial dapat membantu membangun kepercayaan dan mengurangi ketidakpastian dalam masyarakat.

Selain itu, pendidikan politik yang efektif dan pemahaman yang lebih baik tentang proses politik juga dapat membantu masyarakat mengatasi anomie dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan masyarakat.

Anomie bukanlah kondisi permanen atau universal. Dampaknya pada kehidupan sehari-hari dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, individu, dan lingkungan di mana seseorang berada. Upaya untuk membangun kestabilan, mempromosikan norma yang jelas, dan memperkuat interaksi sosial yang bermakna dapat membantu mengatasi anomie dan membangun kualitas kehidupan yang lebih baik.

The post Pengertian Anomie Beserta Dampak, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Anomie : Pengertian, Dampak, dan Contohnya https://haloedukasi.com/anomie Tue, 30 May 2023 08:32:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43116 Anomie yang dikemukakan oleh salah satu tokoh sosiologi yaitu Emile Durkheim ini memiliki pengertian bahwa sebuah ketiadaan norma dari individu yang muncul dan juga berkembang karena adanya permasalahan dari sistem kepercayaan yang dapat menyebabakan kacaunya hubungan sosial yang terjadi pada masyarakat. Pengertian Anomie Emile Durkheim memperkenalkan istilah anomie lewat karyanya De la division du travail […]

The post Anomie : Pengertian, Dampak, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Anomie yang dikemukakan oleh salah satu tokoh sosiologi yaitu Emile Durkheim ini memiliki pengertian bahwa sebuah ketiadaan norma dari individu yang muncul dan juga berkembang karena adanya permasalahan dari sistem kepercayaan yang dapat menyebabakan kacaunya hubungan sosial yang terjadi pada masyarakat.

Pengertian Anomie

Emile Durkheim memperkenalkan istilah anomie lewat karyanya De la division du travail social yaitu pada tahun 1893. Emile Durkheim mendeskripsikan anomie sebagai kekacauan bukan sebagai tindakan ketiadaan norma. Emile Durkheim berpendapat bahwa anomie muncul dari sebuah ketidaksesuaian standar individu ataupun kelompok.

Anomie menurut tokoh sosiologi yang lain dengan berpedoman Emile Durkheim bahwa anomie merupakan sebuah ketidakcocokan bukan hanya sekedar sebuah ketiadaan suatu norma. Hal ini digunakan untuk membahas mengenai tindakan individu yang harus sesuai dan juga terintegrasi yang sesuai dengan norma yang berlaku di suatu kehidupan sosial masing-masing individu.

Maka dari itu, jika masih terdapat suatu individu atau masyarakat yang memiliki keleluasaan yang minim dan kekakuan yang masih melekat dan tersebar dengan besar maka dapat menimbulkan sebuah anomie dalam suatu lingkup sosial tersebut.

Anomie yang diartikan sebagai sebuah kekacauan berasal dari kurangnya kebebasan yang diberikan dalam suatu lingkup lingkungan sosial. Kurangnya kebebasan ini berasal dari kurangnya norma sosial dan juga pengendalian sosial pada kehidupan sosial yang berada dalam masyarakat.

Anomie ini dapat menyebabkan indibvidu kurang melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan sehingga dapat menyebabkan individu mengalami penderitaan dalam dirinya. Anomie tidak dapat menjadi sebuah peran dalam kontrol sosial disuatu msyarakat karena anomie merupakan sebuah kekacauan yang disebabkan oleh individu karena kurang terlibatnya dalam suatu tindakan sosial.

Anomie digunakan Emile Durkheim sebagai pembahsan atas fenomena dalam industrialisasi yang tidak dapat beradaptasi karena tidak adanya respon positif untuk mau berubah ke arah yang lebih baik dari diri individu.

Terkhusus dalam sebuah perlawanan yang mengarah pada perubahan yang dapat menyebabkan sebuah perilaku yang kolektif. Adapun gejala anomie dapat terjadi karena terlalu kakunya norma atau ketiadaan suatu norma.

Dampak Anomie

Dampak Negatif

Anomie merupakan sebuah kekacauan yang terjadi akibat kurangnya kebebasan dari masing-masing individu ini memiliki dampak bagi individu ataupun masyarakat baik dalam lingkungan sosial ataupun tatanan sosial.

Dampak negatif dari anomie ialah meningkatnya permasalahan sosial dalam masyarakat yang dapat membuat ketidaknyamanan untuk masyarakat itu sendiri. Permasalahan sosial yang terjadi memiliki banyak ragamnya.

Sama seperti halnya yang terdapat pada contoh yang telah dipaparkan di atas, salah satunya terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Anomie juga dapat mengakibatkan ketidakharmonisan dalam suatu masyarakat akibat kekacauan yang terjadi yang dapat menyebabkan perpecahan sosial.

Dampak Positif

Dampak positif anomie, selain memiliki dampak negatif anomie juga memiliki dampak positif bagi lingkungan masyarakat. Terlebih lagi dari pengertian anomie sebagai kekacauan yang ditimbulkan karena kurangnya kebebasan yang telah ditimbulkan oleh individu.

Dampak positif dari anomie yaitu dengan mempertegas suatu aturan dan membenahi sebuah kekacauan dengan cara bekerja sama antar individu ataupun kelompok sehingga dapat meciptakan suatu integrasi sosial di dalamnya.

Selain itu, dengan aturan ataupun norma yang berlaku ini harus disosialisasikan dengan baik agar mereka dapat mematuhi dan sesama individu harus memberikan contoh atau peran yang baik agar terciptanya suatu masyarakat yang sejahtera.

Contoh Anomie

1. Berperilaku menyimpang

Banyak orang tinggal di kota memiliki perilaku menyimpang karena mereka lebih merasa asing dan bersikap individualisme, jarangnya komunikasi kepada tetangga sekitar. Hal itu, menyebabkan orang kota tidak memiliki nilai yang sama kepada lingkungan sekitar.

Berbeda dengan orang yang berada di desa, mereka mudah sekali berbaur, bergotong royong, dan juga saling membantu, meminimalisir terjadinya tindakan menyimpang dalam lingkup sosial dalam suatu masyarakat.

2. Materialisme yang tidak terkendali

Ketika materialisme tidak dapat terkendali dapat menyababkan individu mengalami anomie atau sebuah kekacauan dalam dirinya.

Karena mereka merasa bahwa materialisme tidak dapat dikendalikan dapat menyebabkan hidupnya tidak bahagia, segala keinginannya tidak dapat terpenuhi, dan dapat juga tidak memiliki sebuah tujuan hidup yang hendak dicapainya.

Maka dari itu, materialisme yang dapat dikendalikan emmiliki peran besar agar tidak terjadi sebuah kekacauan di dalam lingkup sosial,

3. Angka bunuh diri meningkat

Anomie dalam contohnya bisa diambil dari banyaknya kasus bunuh diri yang terus meningkat baik dalam lingkungan sekitar atau jauh dari suatu negara.

Kasus ini dapat meningkat karena disebabkan terjadinya krisis keuangan dan banyaknya anggota yang mengalami kebingungan sehingga mereka putus asa, dan melakukan tindakan berupa kasus bunuh diri.

4. Aktivitas kekerasan yang semakin banyak

Kekerasan yang terus meningkatkan merupakan bentuk dari anomie sosiologi yang dapat menyebabkan kekacauan dalam lingkup masyarakat. Aktivitas kekerasan ini sangatlah meresahkan masyarakat karena memiliki dampak buruk selain merisaukan warga sekitar.

Latar belakang seseorang dapat menyebabkan individu menempuh jalan kekerasan untuk memenuhi kebutuhannya atau dapat juga tuntutan masyarakat. Hal ini, dapat membuat individu merasa terputus dengan masyarakat dan membuat mereka melakukan tindakan kekerasan.

5. Tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Tindakan menyimpang seperti halnya KKN yaitu korupsi, kolusi, dan juga nepotisme merupakan contoh dari sebuah anomie yang menyebabkan kekacauan bahkan dalam lingkup bangsa dan negara.

Jika contoh anomie yang satu ini tidak segera diatasi dapat menyebabkan kerussakan dari suatu negara dan juga tatanan negara tersebut.

Tindakan ini mampu membuat masyarakat tidka memiliki sebuah kepercayaan terhadap anggota pemerintah jika suatu norma dan aturan yang ditegakkan justru dilanggar begitu saja.

The post Anomie : Pengertian, Dampak, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>