antroposfer - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/antroposfer Tue, 01 Nov 2022 03:46:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico antroposfer - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/antroposfer 32 32 8 Contoh Fenomena Antroposfer https://haloedukasi.com/contoh-fenomena-antroposfer Tue, 01 Nov 2022 03:46:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39447 Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati suatu wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun ketika dilaksanakannya suatu pendataan atau sensus penduduk. Dalam fenomena antroposfer, akan sangat berkaitan erat dengan suatu objek material ilmu geografi yang kajiannya sendiri meliputi jumlah dan pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, komposisi […]

The post 8 Contoh Fenomena Antroposfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati suatu wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun ketika dilaksanakannya suatu pendataan atau sensus penduduk.

Dalam fenomena antroposfer, akan sangat berkaitan erat dengan suatu objek material ilmu geografi yang kajiannya sendiri meliputi jumlah dan pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, mobilitas penduduk.

Aspek kependudukan lainnya yang akan dikaji dalam antroposfer yaitu permasalahan mengenai kualitas penduduk. Cabang ilmu geografi yang secara khusus mempelajari mengenai fenomena-fenomena antroposfer tersebut ialah geografi penduduk.

Fenomena Antroposfer

Antroposfer berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan sphaira yang berarti bola atau lingkungan, sehingga antroposfer adalah manusia atau penduduk yang berdiam di muka bumi.

Fenomena antroposfer merupakan sebuah peristiwa atau terjadinya suatu kejadian di muka bumi yang sangat berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia. Pembahasan mengenai hubungannya dengan antroposfer sangat luas kaitannya dengan  masalah kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup. 

Penduduk menjadi artian semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia yang berdomisili dengan tujuan untuk menetap dimana jumlah penduduk suatu negara akan diketahui dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei.

Sensus menjadi sebuah perhitungan yang resmi dari penduduk suatu negara bersama dengan pengumpulan statistiknya yang ditangani oleh Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut mengenai masalah kependudukan akan ditangani oleh Lembaga Demografi.

Contoh Fenomena Antroposfer

  • Terjadinya Kelahiran 

Kelahiran atau natalitas merupakan sebuah fenomena antroposfer yang akan berpengaruh terhadap jumlah penduduk, sebab dengan adanya kelahiran maka jumlah penduduk pun akan semakin bertambah.

Istilah angka kelahiran akan mengacu pada frekuensi kelahiran dalam suatu populasi yang dengan kata lain, angka kelahiran merupakan suatu rasio antara jumlah kelahiran yang hidup pada tahun tersebut dengan rata-rata jumlah penduduk pada tahun tersebut.

  • Terjadinya Kematian

Kematian atau mortalitas juga termasuk kedalam salah satu fenomena antroposfer yang menunjukkan data mengenai berkurangnya jumlah penduduk disuatu daerah. Fenomena yang satu ini dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya yaitu usia yang tua, menderita penyakit tertentu, kecelakaan, atau hal lainnya yang dapat menghilangkan nyawa.

Angka kematian mengacu pada frekuensi kematian dalam suatu populasi per seribu penduduk setiap tahunnya yang dapat dikatakan jika angka kematian merupakan sebuah ukuran jumlah kematian dalam populasi tertentu yang diskalakan dengan ukuran populasi tersebut per unit waktu.

  • Terjadinya Imigrasi

Imigrasi merupakan sebagai artian dalam perpindahan penduduk yang berupa masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, masuknya orang India ke Indonesia dimana orang India tersebut dinamakan sebagai imigran.

Imigrasi bisa bersifat permanen  yang artinya jika imigran tersebut akan tinggal menetap untuk selamanya, sedangkan  imigrasi yang bersifat sementara, misalnya yaitu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi yang lamanya tinggal di negara tersebut akan ditentukan berdasarkan kontrak selama dua tahun.

  • Terjadinya Emigrasi 

Emigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk yang berupa keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain, sebagai contoh yaitu orang-orang Indonesia yang berpindah ke New Caledonia dan Suriname di mana orang yang melakukan emigrasi disebut sebagai emigran.

Sama dengan imigrasi, emigrasi juga dapat bersifat sementara dan  permanen, dimana yang bersifat sementara biasanya hanya digunakan sebagai kesempatan liburan ke suatu daerah lain.

  • Terjadinya Remigrasi 

Remigrasi merupakan sebuah bentuk kembalinya para emigran ke negara asalnya, misalnya orang-orang Ambon yang tadinya pergi untuk menetap di Belanda sebagai emigran, kemudian akan kembali lagi ke Indonesia.

Secara spesifik, istilah remigrasi  kadang-kadang disederhanakan sebagai “repatriasi” yang merupakan suatu konsep politik sayap kanan yang mengacu pada pemulangan paksa imigran non-kulit putih yang juga termasuk keturunan mereka untuk kembali ke tempat asal ras mereka tanpa memandang status kewarganegaraannya.

  • Terjadinya Transmigrasi 

Transmigrasi merupakan suatu bentuk perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke daerah lain yang penduduknya masih jarang di dalam negara sendiri.

Program transmigrasi ini sangat digalakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kemiskinan karena pada umumnya warga yang mengikuti transmigrasi merupakan masyarakat yang memiliki kondisi sosial-ekonomi yang lemah, tapi mempunyai tekad dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Selain itu, program transmigrasi ini juga bertujuan untuk pemerataan dan persebaran penduduk dalam suatu wilayah yang padat penduduknya.

  • Terjadinya Urbanisasi

Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan yang mengakibatkan terjadinya penurunan proporsi orang yang tinggal di daerah pedesaan dan cara masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan ini.

Urbanisasi menjadi proses di mana kota-kota akan terbentuk dan menjadi lebih besar karena lebih banyak orang yang mulai tinggal dan bekerja di daerah pusat kota.

Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di perkotaan ini yaitu munculnya megacity yang merupakan kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Efek lain dari urbanisasi yaitu urban sprawl yang merupakan suatu fenomena sosial yang akan terjadi ketika populasi kota terpencar di beberapa wilayah geografis yang mengakibatkan semakin luasnya suatu daerah.

  • Kepadatan Penduduk yang Tinggi

Kepadatan penduduk mengacu pada banyaknya penduduk per satuan luas tingkat yang dapat berguna sebagai dasar bagi kebijakan pemerataan penduduk dalam berbagai program jenis transmigrasi yang dirancang oleh pemerintah.

Istilah kepadatan penduduk dapat diartikan sebagai jumlah penduduk untuk setiap km2 luas wilayah yang mencakup luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu wilayah memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, yaitu faktor pertumbuhan alami, pemusatan penduduk di suatu wilayah, faktor fisiografis, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya.

The post 8 Contoh Fenomena Antroposfer appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Antroposfer: Pengertian – Sejarah dan Contohnya https://haloedukasi.com/antroposfer Mon, 15 Nov 2021 08:43:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27362 Ilmu Geografi menjadi salah satu cabang ilmu yang selalu menarik untuk dipelajari. Mungkin sebagian orang mengira bahwa Geografi hanya membahas tentang bumi dan proses di dalamnya, tapi cabang ilmu ini mempunyai cakupan yang lebih luas seperti mempelajari hal yang berhubungan dengan manusia. Salah satu cabang ilmu geografi adalah Antroposfer. Dari namanya, tak salah jika ada […]

The post Antroposfer: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ilmu Geografi menjadi salah satu cabang ilmu yang selalu menarik untuk dipelajari. Mungkin sebagian orang mengira bahwa Geografi hanya membahas tentang bumi dan proses di dalamnya, tapi cabang ilmu ini mempunyai cakupan yang lebih luas seperti mempelajari hal yang berhubungan dengan manusia.

Salah satu cabang ilmu geografi adalah Antroposfer. Dari namanya, tak salah jika ada beberapa orang yang berpendapat bahwa cabang ilmu ini berhubungan dengan atmosfer bumi seperti litosfer, hidrosfer, dll. Antroposfer adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia dan lingkungannya. Berikut adalah pembahasan lebih detail mengenai Antroposfer, dan aspek yang terlibat didalamnya.

Pengertian Antroposfer

Jika ditelaah dari suku kata, antroposfer berasal dari kata antrophos dan kata sphere. Kata antrophos berarti manusia dan sphere berarti lapisan. Sederhananya, Antroposfer adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan manusia yang hidup di permukaan bumi.

Beberapa ahli dan sumber juga mendefinisikan pengertian dari antroposfer. Berikut adalah pengertian antroposfer yang dirangkum dari beberapa sumber dan pendapat ahli:

  • Menurut Bagja Waluya, Antroposfer adalah serangkaian bentuk kajian terkait dengan masalah pertumbuhan penduduk yang biasanya terdiri dari tingkat kelahiran, kematian dan mobilitas yang terjadi di dalamnya, sehingga kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas penduduk yang ada di suatu wilayah dan perwilayahan yang ada.
  • Menurut Encyclopedia Britannica (2015), Antroposfer adalah salah satu bidang kajian geografi yang membahas mengenai dinamika atau pergerakan manusia beserta permasalahannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Antroposfer adalah ilmu yang membahas mengenai dinamika manusia beserta dengan potensi dan permasalahan masyarakatnya, seperti kualitas penduduk, sumber data penduduk, pertumbuhan penduduk, dll. Antroposfer berkaitan erat dengan ilmu demografi dimana demografi adalah cabang dari antroposfer.

Sejarah Antroposfer

Dalam sejarah perkembangan Antroposfer, ia juga dikenal dengan sebutan teknosfer. Teknosfer merupakan bagian dari lingkungan yang diciptakan dan dikembangkan oleh manusia yang dipergunakan untuk mendukung aktivitas dan lingkungan hidup manusia itu sendiri.

Istilah Antroposfer pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Austria yaitu Eduard Suess. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad -19. konsep teknosfer sendiri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh ahli geologi Duke University, Peter Haff.

Aspek Antroposfer

Dalam mempelajari ilmu Antroposfer, ada beberapa aspek yang akan ditemui, salah satunya adalah Populasi penduduk. Penduduk didefinisikan sebagai sekelompok orang yang hidup dan bertempat tinggal serta berkembang di suatu wilayah pada waktu tertentu dimana mereka berhak untuk memutuskan apakah akan tinggal sementara atau menetap.

Populasi penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang tinggal di suatu daerah pada kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui populasi penduduk, cara yang lazim digunakan adalah dengan melakukan sensus penduduk. Sensus penduduk adalah proses pendataan dan perhitungan penduduk di suatu negara dan wilayah tertentu dengan jangka waktu tertentu juga. Indonesia sudah melakukan sensus penduduk selama tujuh kali dengan jangka waktu rata-rata satu kali dalam sepuluh tahun.

Perhitungan Antroposfer

Perhitungan Antroposfer tak hanya berdasarkan pada sensus penduduk saja. Ada beberapa unsur yang juga diperhitungkan dalam melakukan perhitungan Antroposfer, yaitu sebagai berikut:

  • Fertilitas (Angka kelahiran)
    Fertilitas merupakan tingkat kelahiran daalam suatu wilayah dan waktu tertentu. Umumnya, negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia memiliki tingkat kelahiran yang tinggi disebabkan oleh jumlah perkawinan yang juga tinggi. Negara-negara maju biasanya memiliki fertilitas yang relatif rendah karena program pemerintah dan juga tingkat pendidikan yang sudah tinggi. Cara perhitungan fertilitas adalah dengan menghitung jumlah bati yang lahir dalam satu tahun, kemudian angka tersebut dibagi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan, hasilnya dikalikan dengan 1000. Berdasarkan jumlahnya, fertilitas dikelompokkan menjadi tiga kelompok: kelompok tinggi dengan angka kelahirang lebih dari 30 bayi, kelompok sedang dengan angka kelahiran 20-30 bari dan kelompok rendah dengan angka kelahirang kurang dari 20 bayi.
  • Mortalitas (Angka kematian)
    Angka mortalitas adalah penyeimbang dari fertilitas. Di negara berkembang, disamping angka kelahiran yang tinggi, angka kematian juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh harapan hidup yang rendah dikarenakan faktor kesehatan dan gaya hidup. Cara menghitung mortalitas adalah dengan menghitung jumlah kematian yang terdata lalu dikalikan dengan 1000.
  • Migrasi
    Migrasi berkaitan dengan tempat tinggal penduduk. Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain. Daerah yang mereka jadikan tujuan migrasi akan mengalami pertambahan penduduk sebaliknya daerah yang mereka tinggalkan akan mengalami pengurangan penduduk. Migrasi ada yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat sementara.

Contoh Fenomena Antroposfer

Beberapa contoh dari Antroposfer adalah sebagai berikut:

  • Mobilitas penduduk secara vertikal
    Sedangkan mobilitas vertikal turun berarti berpindahnya status individu maupun kelompok dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang lebih rendah. Misalnya karena kerugian dala usaha sehingga statusnya menjadi lebih rendah daripada biasanya.
  • Mobilitas penduduk secara horizontal
    Mobilitas horizontal ini berkaitan dengan seseorang yang mengubah status pekerjaannya tapi tidak menurunkan tingkatannya di dalam masyarakat. Contoh seorang tentara yang memutuskan untuk berhenti dan menjadi guru olahraga di SMA. Dalam hal ini pekerjaan seseorang berubah tapi kemungkinan status sosial dan nilai nya di masyarakat akan tetap sama.
  • Pendidikan
    Kualitas penduduk adalah taraf kehidupan yang berkaitan dengan cara dalam memenuhi kebutuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kulaitas hidu^p seseoorang adalah tingkat pendidikan. Secara teori, jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, maka ia akan memiliki sumber daya dan kualitas hidup yang juga tinggi.
  • Kesehatan
    Kesehatan menjadi faktor lain dalam menentukan kualitas hidup penduduk. Jika tingkat kesehatan rendah, tentu akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusianya. Dan jika tingkat kesehatan tinggi, kualitas sumber daya manusia suatu wilayah juga akan bagus.

Kesimpulan Pembahasan

Antroposfer adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia dan segala hubungannya, mulai dari kualitas, sumber daya, penduduk dan segala faktor yang terdapat di dalamnya. Sehingga antroposfer dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari lapisan manusia beserta segala dinamika yang terdapat didalamnya mulai dari pertumbuhan, kematian dan perpindahan.

Salah satu masalah yang sering muncul di negara-negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan peningkatan kualitas hidupnya baik dari faktor pendidikan, kesehatan ataupun pekerjaan. Sehingga tak jarang pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan juga meningkatnya angka kriminalitas di suatu wilayah. Dalam hal ini peran pemerintah sangat diperlukan agar kondisi tak semakin memburuk.

The post Antroposfer: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>