Arab - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/arab Fri, 19 May 2023 02:59:54 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Arab - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/arab 32 32 5 Negara Terkaya di Arab https://haloedukasi.com/negara-terkaya-di-arab Fri, 19 May 2023 02:59:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43278 Dalam menghadapi tantangan masa depan, negara-negara terkaya di Arab telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan diversifikasi ekonomi guna mengurangi ketergantungan mereka pada sektor minyak dan gas alam. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan keberagaman ekonomi dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi perubahan global. Di Arab, terdapat beberapa negara yang dikenal sebagai negara-negara kaya dengan pendapatan perkapita yang tinggi. […]

The post 5 Negara Terkaya di Arab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menghadapi tantangan masa depan, negara-negara terkaya di Arab telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan diversifikasi ekonomi guna mengurangi ketergantungan mereka pada sektor minyak dan gas alam. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan keberagaman ekonomi dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi perubahan global.

Di Arab, terdapat beberapa negara yang dikenal sebagai negara-negara kaya dengan pendapatan perkapita yang tinggi. Kekayaan mereka didasarkan pada sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak dan gas alam.

Berikut, beberapa negara terkaya di Arab beserta penjelasan mengenai pendapatan perkapita tahunan mereka.

1. Qatar

Qatar dikenal sebagai negara terkaya di dunia berdasarkan pendapatan perkapita. Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama ladang gas alamnya. Qatar juga merupakan produsen dan eksportir gas alam terbesar di dunia.

Pendapatan perkapita tahunan Qatar diperkirakan mencapai lebih dari $60.000. Kekayaan negara ini telah memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakatnya, dengan tingkat hidup yang tinggi dan fasilitas publik yang modern.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA adalah negara lain di Arab yang memiliki pendapatan perkapita tinggi. Negara ini terkenal karena kota-kota megah seperti Dubai dan Abu Dhabi. Sumber daya alam yang melimpah dan diversifikasi ekonomi menjadi faktor penting dalam kekayaan UEA.

Selain sektor minyak dan gas alam, UEA juga mengembangkan sektor pariwisata, keuangan, dan real estat. Pendapatan perkapita tahunan UEA diperkirakan mencapai sekitar $40.000.

3. Kuwait

Kuwait adalah negara Arab lainnya yang memiliki tingkat pendapatan perkapita yang tinggi. Sumber utama kekayaan Kuwait adalah minyak bumi, yang telah menjadi sumber pendapatan utama negara ini selama beberapa dekade.

Pendapatan perkapita tahunan Kuwait diperkirakan mencapai lebih dari $30.000. Negara ini telah menginvestasikan kekayaannya dalam pembangunan infrastruktur dan program sosial untuk kesejahteraan masyarakatnya.

4. Bahrain

Bahrain adalah negara kepulauan kecil di Teluk Persia yang juga memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Selain sumber daya minyak dan gas alam, Bahrain juga dikenal sebagai pusat keuangan yang penting di kawasan Timur Tengah.

Sektor jasa keuangan dan perbankan telah berkontribusi signifikan terhadap kekayaan Bahrain. Pendapatan perkapita tahunan Bahrain diperkirakan mencapai sekitar $25.000.

5. Arab Saudi

Arab Saudi adalah produsen minyak terbesar di dunia dan memiliki cadangan minyak yang sangat besar. Namun, pendapatan perkapita Arab Saudi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara sebelumnya dalam daftar ini.

Pendapatan perkapita tahunan Arab Saudi diperkirakan mencapai sekitar $20.000. Pemerintah Arab Saudi sedang berusaha untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor minyak.

Negara-negara di Arab memiliki pendapatan perkapita yang tinggi berkat sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak dan gas alam. Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, dan Arab Saudi merupakan beberapa negara terkaya di Arab dengan pendapatan perkapita yang mengesankan.

Meskipun kekayaan ini memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi penduduknya, penting bagi negara-negara ini untuk terus berinvestasi dalam diversifikasi ekonomi guna menghadapi tantangan masa depan yang mungkin timbul ketika sumber daya alam berkurang.

Diversifikasi ekonomi menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas ekonomi bagi negara-negara terkaya di Arab. Dengan melibatkan sektor-sektor baru dan mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup penduduk, dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang lebih beragam dan dinamis.

Secara keseluruhan, negara-negara terkaya di Arab memiliki pendapatan perkapita yang tinggi berkat sumber daya alam yang melimpah. Namun, mereka juga menyadari pentingnya diversifikasi ekonomi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Melalui upaya diversifikasi yang berkelanjutan, negara-negara ini dapat menciptakan keberagaman ekonomi dan mengurangi ketergantungan mereka pada sektor minyak dan gas alam, sehingga meningkatkan ketahanan dan stabilitas ekonomi mereka dalam jangka panjang.

The post 5 Negara Terkaya di Arab appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Timur Tengah: Sejarah – Karakteristik dan Kawasan Geografis https://haloedukasi.com/timur-tengah Fri, 03 Feb 2023 03:17:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41142 Sebagai salah satu akar peradaban manusia di zaman kuno dan abad pertengahan, serta tempat lahir dan berkembangnya berbagai agama dunia, Timur Tengah kini menjadi kawasan geopolitik dengan berbagai kepentingan ekonomi, politik, dan budaya. Sejarah Kawasan ini menjadi salah satu kawasan di mana pertanian ditemukan secara independen. Timur Tengah juga menjadi tempat kelahiran dan pusat spiritual […]

The post Timur Tengah: Sejarah – Karakteristik dan Kawasan Geografis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai salah satu akar peradaban manusia di zaman kuno dan abad pertengahan, serta tempat lahir dan berkembangnya berbagai agama dunia, Timur Tengah kini menjadi kawasan geopolitik dengan berbagai kepentingan ekonomi, politik, dan budaya.

Sejarah

Kawasan ini menjadi salah satu kawasan di mana pertanian ditemukan secara independen. Timur Tengah juga menjadi tempat kelahiran dan pusat spiritual berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Yudaisme Yezidi, Druze, Yarsan, Manichaeisme, dan Mandeanisme, sementara di Iran terdapat Mithraisme, Baha’i, dan Zoroastrianisme.

Peradaban paling awal di dunia juga terbentuk di kawasan Timur Tengah. Seperti Mesopotamia (Sumeria, Akkad, Asyur, dan Babilonia), Mesir Kuno, dan Kish (Levant), semuanya berasal dari wilayah Hilal Subur dan Lembah Nil. Diikuti oleh peradaban di Anatolia (Het, Yunani, Hurria, dan Urartian), peradaban di Iran (Elam, Persia, dan Median), dan Jazirah Arab (Magan, Sheba, Ubar).

Lalu terbentuk berbagai kekaisaran seperti Kekaisaran Neo Asiria di Timur Dekat, Kekaisaran Achaemenid, Kekaisaran Makedonia, Kekaisaran Iran (Kekaisaran Parthia dan Sassanid), Kekaisaran Romawi, dan Kekaisaran Bizantium. Kawasan-kawasan ini menjadi pusat intelektual dan ekonomi Kekaisaran Romawi dan menjadi instrumen untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

Sejak abad ke-4 M dan seterusnya, Timur Tengah menjadi pusat dari dua kekuatan utama saat itu, yaitu Kekaisaran Bizantium dan Sassanid. Namun, pada abad ke-7, merupakan awal Zaman Keemasan Islam atau Kekhalifahan Islam, dimulai dengan penaklukan Islam atas kedua wilayah tersebut yang kemudian menyatukan seluruh kawasan Timur Tengah dan menciptakan peradaban Islam yang dominan.

Timur Tengah modern dimulai setelah Perang Dunia I. Kejadian bermula ketika Kesultanan Utsmaniyah yang bersekutu dengan Blok Sentral kalah dari Kerajaan Inggris dan sekutunya, kemudian daerah kekuasaannya dipecah menjadi beberapa negara di bawah mandat Inggris dan Prancis.

Sejak ditemukannya stok minyak mentah yang signifikan di Timur Tengah, memberikan kawasan ini suatu kepentingan strategis dan ekonomi baru di abad ke-20. Tahun 1945 menjadi awal produksi minyak massal, di mana Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sebagai produsen minyak terbesar. Hal ini menjadikan negara-negara Timur Tengah mendominasi OPEC, dengan Arab Saudi dan Iran sebagai negara dengan cadangan minyak terbanyak di dunia.

Selama Perang Dingin berlangsung, Kawasan Timur Tengah menjadi panggung perjuangan ideologi antara dua negara adikuasa dan sekutu mereka. Amerika Serikat bersama NATO dan Uni Soviet bersama Pakta Warsawa saling bersaing memengaruhi sekutu regional mereka di Timur Tengah. Amerika Serikat berusaha mati-matian mengalihkan dunia Arab dari pengaruh Soviet.

Terminologi

Istilah “Timur Tengah” diciptakan oleh Pemerintah Inggris pada abad ke-19, yaitu sekitar tahun 1850-an di British India Office. Namun, baru dikenal secara luas ketika Alfred Thayer Mahan, ahli strategi Angkatan Laut Amerika, menggunakan istilah ini pada 1902 untuk menunjukkan sebuah kawasan yang memisahkan wilayah Barat (Eropa) dan Timur Jauh, serta sebagai pengganti istilah Timur Dekat.

“The Persian Gulf and International Relations” merupakan artikel yang ditulis oleh Mahan di mana istilah ‘Timur Tengah’ muncul untuk pertama kalinya, dan diterbitkan oleh National Review pada 1902. Artikel tersebut kemudian dicetak ulang di ‘The Times’ yang kemudian pada Oktober 1902 diikuti oleh 20 seri artikel berjudul “The Middle Eastern Question”, yang ditulis oleh Sir Ignatius Valentine Chirol. Dalam seri ini, definisi mengenai Timur Tengah diperluas dengan memasukkan beberapa wilayah Asia yang membentang hingga perbatasan India.

Hingga pada Perang Dunia II, wilayah Timur Tengah bertambah, seperti Turki, pantai timur Mediterania (Timur Dekat), Tiongkok (Timur Dekat). Hal ini menandakan bahwa kawasan Timur Tengah terbentang dari Mesopotamia hingga Burma (daerah antara Timur Dekat dan Timur Jauh, sekarang Myanmar).

Kawasan Geografis dan Negara

Istilah Timur Tengah terlalu sering menimbulkan kebingungan karena perubahan definisinya. Namun demikian, tidak ada daftar resmi mengenai negara-negara Timur Tengah. Namun, dalam definisi kuno, wilayah yang termasuk dalam kawasan Timur Tengah adalah wilayah Arab, semenanjung Anatolia, Thrace Timur, Mesir, Iran, Mesopotamia, Levant, dan Kepulauan Socotra. Kawasan ini mencakup 17 negara yang diakui PBB beserta Wilayah Seberang Laut Britania (British Overseas Territories).

Konsep lain yang lebih luas seperti Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA atau Middle East and North Africa), yang mencakup negara bagian Maghreb dan Sudan, atau Timur Tengah Raya yang juga mencakup negara bagian Afrika Timur, Mauritania, Pakistan, Afghanistan. Terkadang juga menambahkan Asia Tenah dan Kaukasus Selatan.

Berikut ini merupakan daftar negara di kawasan Timur Tengah, antara lain:

  • Palestina – Ramallah
  • Bahrain – Al Manamah
  • Siprus – Nikosia
  • Mesir – Kairo
  • Saudi Arabia – Riyadh
  • Irak – Bagdad
  • Iran – Teheran
  • Yordania – Amman
  • Kuwait – Kuwait
  • Lebanon – Beirut
  • Oman – Muskat
  • Qatar – Doha
  • Turki – Istanbul
  • Uni Emirat Arab – Abu Dabhi
  • Suriah – Damaskus
  • Yaman – Sanaa Aden
  • Israel – Yerusalem

Karakteristik

Kawasan Timur Tengah yang terbentang dari Asia Barat, antara timur pantai Laut Mediterania dan Samudera Hindia, memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. Mulai dari kelompok etnis, bahasa, iklim, migrasi, agama, hingga sistem perekonomian.

  • Kelompok Etnis

Bangsa Arab merupakan kelompok etnis terbesar di Timur Tengah, diikuti oleh berbagai etnis di Iran, kemudian bangsa Turki, seperti Azeri, Turkmen Suriah, dan Turkmen Irak.

Sementara etnis asli Timur Tengah selain Arab, ada etnis Aram, Asyur, Baloch, Berber, Druze, Koptik, Siprus Yunani, Kurdi, Lurs, Mandaean, Persia, Shabaks, Zazas, Tats, Samaritans, dan Yahudi.

Kelompok etnis dari Eropa yang akhirnya membentuk diaspora di Timur Tengah ada Albania, Sirkasia (termasuk Kabardian), Bosniak, Tatar Krimea, Franco-Levantines, Yunani, Italo-Levantines, dan Irak Turkmens. Diantara populasi imigran lainnya seperti etnis Tiongkok, Indonesia, Filipina, Pakistan, India, Romani, Afro-Arab, dan Pashtun.

  • Bahasa

Terdapat enam bahasa teratas dengan jumlah penutur terbanyak di Timur Tengah, di antaranya bahasa Arab, Persia, Turki, Kurdi, Ibrani, dan Yunani. Selain itu, ada sekitar 20 bahasa minoritas yang juga dituturkan di Timur Tengah.

Bahasa Arab dengan segala dialeknya adalah yang paling banyak dituturkan di Timur Tengah. Bahasa Arab formal banyak dituturkan di seluruh Afrika Utara dan di sebagian besar negara Asia Barat. Sementara dialek Arab banyak dituturkan di beberapa wilayah non-Arab di Timur Tengah yang berbatasan dengan negara-negara Arab.

Persia yang menjadi bahasa teratas kedua banyak dituturkan di Iran dan beberapa wilayah perbatasan di negara-negara tetangga. Selain itu, masyarakat Iran juga banyak menggunakan bahasa Iranik Barat lainnya, seperti Achomi, Daylami, dialek Kurdi, Semmani, dan Lurish.

Bahasa Turki adalah bahasa ketiga yang paling banyak dituturkan di Timur Tengah, namun hanya terbatas di negara Turki saja. Bahasa rumpun Turki lainnya seperti Azerbaijan juga banyak dituturkan di Iran. Bangsa Yahudi di Palestina menjadikan bahasa Ibrani sebagai salah satu dari dua bahasa resmi mereka, selain bahasa Arab.

Negara Siprus menjadikan bahasa Yunani sebagai bahasa utama dan resmi mereka. Mereka terdiri dari kelompok kecil yang tersebar di seluruh Timur Tengah. Hingga abad ke-20, bahasa Yunani secara luas juga digunakan di Mesir, dan menjadi bahasa kedua di semenanjung Anatolia, setelah bahasa Turki.

Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa resmi Akrotiri dan Dhekelia, serta diajarkan dan digunakan sebagai bahasa kedua terutama kalangan menengah ke atas bagi masyarakat di Mesir, Yordania, Iran, Irak, Kurdista, Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Juga menjadi bahasa asli bagi imigran Yahudi di negara-negara Anglophone (Inggris, AS, Australia) serta yang ada di Palestina.

Bahasa minoritas lain yang juga diajarkan dan dituturkan di wilayah Timur Tengah antara lain bahasa Prancis, Armenia, Georgia, Rusia, Sirkasia, Rumania, Bengali, Hindi, dan Urdu.

  • Agama

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Timur Tengah merupakan kawasan yang menjadi tempat lahir dan pusat dari berbagai agama dan keyakinan. Beragam agama ada di Timur Tengah, dan dari sekian banyaknya agama dan keyakinan tersebut, Islam merupakan agama terbesar di Timur Tengah.

Mayoritas Muslim Timur Tengah berada di wilayah Arab Saudi yang didominasi oleh Salafisme, Irak, Iran, dan Bahrain yang sebagian besar beraliran Syiah, Oman sebagian besar beraliran Ibadi, dan wilayah lainnya sebagian besar beraliran Sunni. Sistem hukum di negara-negara ini dipengaruhi oleh syariat Islam, namun hanya sedikit yang sepenuhnya didasarkan padanya.

Agama lain seperti Yudaisme dan Kristen juga terwakili dengan baik di sana. Seperti Palestina yang terbagi antara Muslim, Kristen dan Yahudi, serta Lebanon yang juga terbagi rata antara Muslim dan Kristen. Terdapat juga komunitas Kristen asli yang signifikan di Suriah, Mesir, Irak, Yordania. Agama minoritas penting lainnya di Timur Tengah seperti Imam Baha’i dan Yarsanisme juga masih eksis hingga sekarang.

  • Migrasi

Menurut International Organization for Migration, tercatat telah ada 13 juta migran generasi pertama dari negara-negara Arab ke seluruh dunia, di mana 5,8 juta diantaranya berada di negara-negara Arab lainnya.

Dari tahun 19970-an hingga 1990-an, negara-negara Arab di Teluk Persia telah menyediakan berbagai lapangan pekerjaan bagi para pekerja dari Mesir, Yaman, dan negara-negara lain. Sementara di wilayah Eropa, Levant, telah menyerap banyak pekerja muda dari negara-negara Afrika Utara.

Para ekspatriat dari negara-negara Arab banyak berkontribusi pada sirkulasi modal keuangan dan manusia di wilayah-wilayah tersebut, yang mana mereka mampu mendorong upaya pembangunan daerah. Pada 2009, negara-negara Arab menerima dana aliran masuk dan keluar sebesar $35,1 miliar dolar ke Yordania, Mesir, dan Lebanon.

Perang Saudara Somalia yang terjadi pada akhir 1980-an dan awal 1990-an telah mengakibatkan peningkatan jumlah diaspora Somalia. Sebagian besar orang Somalia yang berpendidikan tinggi memilih untuk pergi ke negara-negara Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara guna mencari penghidupan yang lebih baik dan tenang.

  • Iklim

Timur Tengah terkenal dengan iklimnya yang panas dan gersang. Namun, tidak semua kawasan Timur Tengah merupakan wilayah bergurun, selain itu salju dan suhu rendah biasa terjadi di daerah pegunungan. Seperti pegunungan di Turki, Lebanon, Irak Utara, Iran, dan Palestina yang mendukung adanya pembangunan resor ski.

Suhu di sebagian besar gurun di Timur Tengah saat siang hari bisa mencapai 52°C. sedangkan di malah hari suhu turun dengan sangat cepat, terkadang hingga di bawah 0°C. Curah hujan di wilayah yang bergurun kurang dari 5 cm3 per tahun. Bahkan, Run al-Khali (gurun besar yang membentang dari Arab Saudi, UEA, Oman dan Yaman) dalam satu dekade penuh bisa tidak pernah diguyur hujan sama sekali.

Sementara di sebagian wilayah lain di Timur Tengah memiliki iklim yang lebih sejuk dan lembap, yang dikenal sebagai stepa atau padang rumput. Berbagai macam rerumputan ,pohon, dan tanaman bisa tumbuh di kawasan ini. Meski pun demikian, tempat ini akan terasa sangat panas di musim panas, dan menjadi lebih sejuk ketika musim dingin tiba.

Di beberapa wilayah seperti Turki, Iran Utara dan Lebanon, suhu akan menjadi sangat dingin ketika musim dingin tiba, terutama di dataran tinggi. Selain itu, hujan dan salju terjadi di bulan-bulan musim dingin. Daerah pegunungan dan eilayah sepanjang pantai Mediterania adalah wilayah dengan curah hujan paling tinggi di Timur Tengah.

  • Sistem Perekonomian

Menurut basis data indikator Pembangunan Dunia milik Bank Dunia, tiga ekonomi terbesar Timur Tengah pada 2022 adalah Arab Saudi ($876,150 miliar), Turki ($692 miliar), dan Israel ($520 miliar) dalam hal nominal PDB.

Sementara untuk nominal PDB per kapita tertinggi ada Qatar ($112,789), UEA ($78,255), dan Kuwait ($67,892). UEA ($779 miliar), Israel ($478 miliar), dan Irak ($413 miliar) memiliki ekonomi terbesar dalam hal PDB-PPP.

Struktur ekonomi negara-negara di Timur Tengah berbeda-beda, namun sebagian besar seperti Arab Saudi, UEA, dan Kuwait sangat bergantung pada pada ekspor minyak. Sementara sebagian negara lain, Siprus, Palestina, Turki, Mesir, dan Israel memiliki basis ekonomi beragam.

Sistem industri di kawasan Timur Tengah dibangun oleh minyak dan produk turunannya, pertanian, kapas, ternak, susu, tekstil, instrumen bedah, peralatan pertahanan (senjata api, tank, amunisi, UAV, misil, dan jet tempur), dan produk kulit. Perbankan juga menjadi sektor ekonomi penting, terutama di UEA dan Bahrain.

Berbeda dengan Turki, Siprus, Mesir, Palestina, dan Israel, pariwisata menjadi salah satu penopang perekonomian mereka. Hal ini dikarenakan sifat kawasan mereka yang secara sosial masih konservatif, serta adanya gejolak politik di kawasan tertentu di Timur Tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, UEA, Bahrain, dan Yordania mulai mengembangkan fasilitas wisata mereka.

The post Timur Tengah: Sejarah – Karakteristik dan Kawasan Geografis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Penyair Asal Arab yang Paling Terkenal https://haloedukasi.com/penyair-asal-arab Thu, 17 Feb 2022 09:37:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29055 Arab dikenal juga dengan penyair-penyair yang menghasilkan banyak karya terkenal. Berikut diantaranya: 1. Abu Nuwas Abu Nuwas al-Hasan ibn Hani al-Hakami atau biasa dikenal dengan Abu Nuwas adalah seorang penyair Arab klasik dan perwakilan terkemuka dari puisi modern (muhdath) yang berkembang selama beberapa tahun di awal masa kekhalifahan Abbasiyah. Ia lahir di Ahvaz, Iran pada […]

The post 6 Penyair Asal Arab yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Arab dikenal juga dengan penyair-penyair yang menghasilkan banyak karya terkenal. Berikut diantaranya:

1. Abu Nuwas

Abu Nuwas al-Hasan ibn Hani al-Hakami atau biasa dikenal dengan Abu Nuwas adalah seorang penyair Arab klasik dan perwakilan terkemuka dari puisi modern (muhdath) yang berkembang selama beberapa tahun di awal masa kekhalifahan Abbasiyah. Ia lahir di Ahvaz, Iran pada tahun 756 M dan meninggal pada tahun 814 M.

Reputasi yang dimiliki Abu Nawas di dunia Arab muncul karena rasa kagumnya terhadap anggur wine dan sebagai penyair cinta gay. Karya-karyanya terlihat spontan dan penuh kejutan dalam cerita mengenai kekasih laki-laki, anggur, dan musik serta menghindari perang atau bentrokan. 

Beberapa karyanya yang diubah dan diterjemahkan, yaitu Diwan Abu Nu’as, khamriyyat Abu Nu’as, O Tribe That Loves Boys, Carousing with Gazelles Homoerotic Songs of Old Baghdad, Poems of Wine and Revelry: The Khamriyyat of Abu Nuwas, dan The Khamriyyat of Abu Nuwas: Medieval Bacchic Poetry.

2. Abu Tammam

Penyair yang lahir pada tahun 796 di dekat Damaskus (sekarang Syiria) dan meninggal pada 807 di Mosul, Iraq ini memiliki nama lengkap Habib ibn Aws al-Ta’i. Ia adalah penyair Arab yang lahir dari orang tua kristiani, tetapi akhirnya beragama Islam. 

Karya yang dihasilkan oleh Abu Tammam adalah Hamasah, sebuah antologi Arab yang dibuat pada sekitar abad ke-9. Nama Hamasah digunakan karena puisi-puisinya menggambarkan ketabahan dalam pertempuran, kesabaran menghadapi musibah, ketabahan dalam membalas dendam, dan keteguhan di bawah celaan.

Antologi tersebut memiliki 10 buku yang di dalamnya terdapat 884 puisi, di antaranya yaitu Al-Hamasah, Al Marathi, Al-Adab. Al-Nasib, Al-Hija’ (Satir), Al Adyaf wa al-madih (Keramahan dan Kepanikan), Al-Sifat, Al-Sayr wa al-Nu’as (Perjalanan dan Mengantuk), Al-Mulah (Kesenangan), serta Madhammat al-nisa (Penghinaan Wanita). 

3. Al-Khansa

Wanita ini bernama asli Tumadir bint ‘Amr ibn al-Harith ibn al-Sharid al-Sulamiyah ini dikenal dengan sebutan al-Khansa yang berarti berhidung pesek. Ia menjadi salah satu penyair yang paling berpengaruh pada masa pra-Islam dan awal periode Islam. 

Al-Khansa mendapatkan rasa hormat dan menjadi terkenal karena kemampuannya dalam menulis elegi yang bahkan secara luas dianggap sebagai penulis elegi Arab terbaik sekaligus penyair asal Arab terbesar dan yang paling terkenal sepanjang masa.

Elegi Al-Khansa yang tersisa hampir seribu baris puisi dikumpulkan oleh Ibn al-Sikkit, seorang sarjana sastra dari era Abbasiyah awal. Karya-karya Al-Khansa yang memiliki gaya dan ekspresi khas membuat jenis tulisannya dijuluki puisi ritha.

4. Al-Mutanabbi

Selanjutnya terdapat Abu al Thayyib Ahmad ibn Husayn Al-Mutanabbi Al-Kindi yang merupakan penyair asal Kufah, Iraq dan sangat berpengaruh serta terkemua.

Ia lahir pada tahun 915 M da meninggal pada tahun 965 M. banyak karyanya yang dianggap merupakan puncak kesusastraan Arab dibanding masa-masa sebelum atau sesudahnya.

Pada usia 17 tahun, Al-Mutanabbi sempat mengaku sebagai nabi dan memimpin pemberontakan Qarmatian di Suriah. Akibatnya, ia ditangkap dan masuk penjara selama dua tahun. Ia juga mendapat julukan Al-Mutanabbi atau calon nabi.

Al-Mutanabbi menghasilkan berbagai puisi dan syair yang berjumlah sekitar 300 folio dan sebagian besar sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa. Puisi-puisinya dikenal menunjukkan kecerdasan serta kecerdikan yang tajam sehingga mendapat popularitas yang tinggi pada saat itu.

5. Kahlil Gibran

Penyair, seiman, penulis, pelukis, pemahat, filsuf, sekaligus pakar teologi yang lahir di Bsharri, Lebanon pada 6 Januari 1883 ini mengawali perjalanan karirnya dengan menjadi penulis drama di tahun 1901-1902, yakni Spirits Rebellious.

Dalam dunia kepenulisan, karya pertamanya adalah buku Nymphs of the Valley yang terbit pada 1910, Broken Wings yang terbit pada tahun 1912, dan A Tear and a Smile yang terbit pada tahun 1914. Ia juga memiliki karya yang belum dipublikasikan, seperti The Banshee, The Last Unction, dan The Hunchback or the Man Unseen.

Setelah itu, karena kemampuannya dalam berbahasa Inggris yang semakin membaik, ia juga menerbitkan buku berjudul The Madman (1918) yang ditulis seluruhnya dalam bahasa inggris dan dilanjutkan dengan buku-buku berbahasa Inggris lainnya, seperti Twenty Drawing (1919) serta The Forerunner (1920).

Sementara buku karya Kahlil Gibran yang paling terkenal adalah The Prophet yang diterbitkan pada tahun 1923. Buku tersebut menceritakan kisah Almustafa, orang suci yang sedang pulang ke rumah setelah diasingkan selama 12 tahun. Terdapat juga masalah percintaan, kesedihan, serta agama dengan lebih dari 26 esai puitis.

6. Mahmoud Darwish

Mahmoud Darwish adalah seorang penyair sekaligus penulis yang dianugerahi sebutan penyair nasional Palestina. Ia lahir pada 13 Maret 1941 dan meninggal pada 9 Agustus 2008. Darwish juga berperan sebagai editor dalam beberapa majalah sastra yang ada di Palestina.

Gaya menulis Darwish adalah klasik Arab dan dipengaruhi oleh penyair-penyair Iraq, seperti Abd al-Wahhab Al-Bayati dan Badr Shakir al-Sayyab.

Banyak puisi Darwish yang dijadikan sebagai musik oleh komposer Arab. Beberapa yang paling terkenal yaitu Rita and the Riffle, I Lost a Beautiful Dream, Birds of Galilee, dan I Yearn for my Mother’s Bread.

Seorang komposer Israel-Amerika bernama Tamar Muskal memasukkan karya Darwish yang berjudul I Am from There dalam komposisinya. Lalu, pada 2002, Klaus Huber, seorang komposer asal Swiss mengadakan konser dengan menggabungkan The Soul Must Descend from its Mount and Walk on its Silken Feet milik Darwish

The post 6 Penyair Asal Arab yang Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>