argumentasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/argumentasi Tue, 14 Mar 2023 03:04:09 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico argumentasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/argumentasi 32 32 20 Contoh Kalimat Argumentasi Tentang Kesehatan https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-argumentasi-tentang-kesehatan Tue, 14 Mar 2023 03:04:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41979 Kalimat argumentasi merupakan kalimat yang berisi pendapat penulis dengan alasan yang kuat dan masuk akal, dengan tujuan untuk membuktikan pendapat, pandangan, ataupun opini berdasarkan data dan fakta. Ciri kalimat argumentasi tentang kesehatan: Berikut contoh kalimat argumentasi tentang kesehatan:

The post 20 Contoh Kalimat Argumentasi Tentang Kesehatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat argumentasi merupakan kalimat yang berisi pendapat penulis dengan alasan yang kuat dan masuk akal, dengan tujuan untuk membuktikan pendapat, pandangan, ataupun opini berdasarkan data dan fakta.

Ciri kalimat argumentasi tentang kesehatan:

  • Berisi pendapat penulis mengenai permasalahan dalam bidang kesehatan
  • Menjelaskan permasalahan di bidang kesehatan dengan cara menganalisa
  • Menjelaskan alasan suatu permasalahan atau persoalan dalam bidang kesehatan dengan tujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca yakin
  • Menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit

Berikut contoh kalimat argumentasi tentang kesehatan:

  1. Kesehatan menjadi faktor yang penting dalam kehidupan, kehadiran dari rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang sesuai dengan sistem pelayanan kesehatan secara nasional yang secara garis besarnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat seperti pelayanan perawatan, pelayanan medik, rehabilitasi medik, pelayanan penunjang medik dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
  2. Di sebagian negara berkembang permasalahan mengenai kesehatan mental belum menjadi prioritas, padahal kesehatan mental menjadi aspek penting untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh.
  3. Kebijakan dan implementasi mengenai kesehatan mental di Indonesia masih dihadapi oleh permasalahan kesenjangan akses pelayanan dan cakupannya.
  4. Tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia permasalahan mengenai kualitas perawatan kesehatan mental menjadi suatu tantangan karena kondisi yang bervariasi berdasarkan kebijakan layanan kesehatnan mental di masing-masing negara, namun secara umumnya orang yang memiliki akses ke pelayanan kesehatan mental yang berkualitas masih sedikit.
  5. Gejala umum dari covid-19 diantaranya yaitu batuk, kelelahan, dan demam sedangkan untuk gejala spesifik dari covid-19 yaitu sakit kepala, diare, batuk berdahak sampai dengan batuk yang mengandung darah.
  6. Lebih dari 450 juta peduduk di dunia yang hidup dengan gangguan jiwa, berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) di tahun 2000 prevalensi gangguan mental berdasarkan pada populasi penduduk dunia sebesar 12% dan diprediksi pada tahun 2015 sebesar 15% dan prevalensi yang lebih tinggi terjadi pada negara-negara berkembang.
  7. Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sikap maupun perilaku supaya menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menciptakan, memelihara/menjaga serta meningkatkan kesehatan.
  8. Pemberdayaan individu maupun masyarakat menjadi bagian yang penting dalam promosi kesehatan, pemberdayaan akan semakin berhasil apabila dilaksanakan melalui kemitraan dan menggunakan metode yang tepat dalam pelaksanaannya.
  9. Sejak tahun 1996 pemerintah melalui kementerian kesehatan telah memperkenalkan program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) namun cakupan dalam pelaksanaannta masih rendah, sehingga dibuatlah pedoman pembinaan PHBS di dalam peraturan menteri kesehatan tahun 2011.
  10. Sanitasi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan derajat kesehatan, namun pada kenyataannya di Indonesia penyediaan sanitasi masih belum diterapkan secara optimal oleh masyarakat.
  11. Pengurangan penyebaran bakteri dan virus yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalaui pemenuhan fasilitas sanitasi yang layak serta kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi bagi hidupnya khususnya bagi kesehatannya.
  12. Permasalahan sampah memerlukan pengelolaan secara tepat dengan melakukan pengumpulan, lalu pengangkutan, hingga proses pembuangan atau daur ulang sampah untuk menghindari dampak kerusakan, keindahan, serta kesehatan lingkungan.
  13. Pengelolaan sampah yang baik dan ketersediaan air bersih dapat menciptakan sanitasi sehat supaya dapat menghindari perkembangbiakan virus maupun bakteri yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
  14. Penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan persyaratan akan berdampak pada gangguan kesehatan manusia, selain itu plastik adalah sampah yang sulit diuraikan, sampah plastik yang bertahan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
  15. Dibandingkan dengan kelompok umur lainnya remaja membutuhkan nutrisi yang spesial, karena pertumbuhan dan perkembangan secara fisologis terjadi pada masa remaja.
  16. Remaja membutuhkan nutrisi yang seimbang, remaja membuthkan lebih banyak vitamin, protein, dan mineral, namun pada kenyataannya tidak sedikit remaja yang mengabaikan hal tersebut dan tidak memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihan yang akan dikonsumsinya.
  17. Makanan cepat saji atau yang biasa dikenal dalam istilah fast food/junk food diartikan sebagai makanan yang tidak baik bagi tubuh dan dapat merusak kesehatan apabila sering dikonsumsi oleh manusia karena menyebakan gangguan kesehatan seperti penyakit kanker, penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya.
  18. Terdapat beberapa faktor yang dapay menjadi penyebab terjadinya kematian anak diantaranya yaitu kurang meratanya persebaran tenaga kesehatan, permasalahan biaya, serta kurangnya infrastruktur, masih terdapat masyarakat di beberapa wilayah/daerah di Indonesia yang sulit mengakses fasilitas kesehatan.
  19. Kesehatan anak harus diperhatikan sejak anak masih di dalam kandungan dengan cara memonitor cakupan gizi yang dikonsumsi oleh ibunya supaya janinnya juga sehat dan setelah anak tersebut lahir orang tua juga perlu merawatnya sebaik mungkin supaya tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
  20. Mengenai permasalahan kematian anak diperlukan akses kesehatan yang baik yang didukung dengan infrastruktur yang baik juga, selain itu diperlukan peningkatan kualitas perawatan anak dan dukungan kesehatan lingkungan yang baik seperti penyediaan air maupun sanitasi yang bersih untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit serta memenuhi nutrisi anak dengan memberi makanan yang bergizi pada anak.

The post 20 Contoh Kalimat Argumentasi Tentang Kesehatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Argumentasi: Pengertian – Sejarah dan Jenisnya https://haloedukasi.com/teori-argumentasi Thu, 19 Jan 2023 04:33:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40783 Selama berabad-abad, argumentasi menjadi faktor penting dalam berkomunikasi dalam masyarakat. Kemampuan dalam menyampaikan dan mempertahankan asumsi-asumsinya disertai data dan bukti yang valid, akan membawa seseorang menjadi pemengaruh (influencer) handal. Teori argumentasi berawal dari fondasionalisme, teori pembenaran dan penalaran dalam bidang filsafat, yang kemudian dikembangkan oleh para ahli dunia hingga muncul model dan jenis argumentasi. Pengertian […]

The post Teori Argumentasi: Pengertian – Sejarah dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selama berabad-abad, argumentasi menjadi faktor penting dalam berkomunikasi dalam masyarakat. Kemampuan dalam menyampaikan dan mempertahankan asumsi-asumsinya disertai data dan bukti yang valid, akan membawa seseorang menjadi pemengaruh (influencer) handal.

Teori argumentasi berawal dari fondasionalisme, teori pembenaran dan penalaran dalam bidang filsafat, yang kemudian dikembangkan oleh para ahli dunia hingga muncul model dan jenis argumentasi.

Pengertian

Teori argumentasi adalah studi interdisipliner tentang bagaimana suatu kesimpulan dapat didukung atau bahkan dirusak oleh premis-premis melalui penalaran yang logis.

Masuk ranah sejarah logika, retorika, dan dialektika, teori argumentasi merupakan seni dan ilmu debat sipil, dialog, percakapan dan persuasi. Dalam teori ini akan dipelajari mengenai berbagai aturan, seperti inferensi, logika, dan prosedural baik dalam pengaturan buatan maupun dunia nyata.

Teori argumentasi juga mempelajari cara agar orang dapat mengekspresikan dan menyelesaikan secara rasional, atau setidaknya mambantu mengelola ketidaksetujuan mereka. 

Argumentasi adalah salah satu bentuk dari empat mode retoris, yang juga dikenal dengan  sebutan mode wacana, bersama dengan eksposisi, deskripsi, dan narasi.

Argumentasi mencakup berbagai bentuk dialog, seperti musyawarah dan negosiasi yang berkaitan dengan prosedur pengambilan keputusan kolaboratif, dialog eristik (cabang debat sosial) di mana tujuannya adalah kemenangan atas lawan, dialog diaktik yang sering digunakan dalam sistem pengajaran.

Sejarah

Teori argumentasi merupakan perkembangan dari fondasionalisme (teori pengetahuan dalam filsafat) yang senantiasa berusaha menemukan dasar klaim dalam bentuk logika dan material (hukum faktual) dari sistem pengetahuan universal.

Dalam pendekatan hybrid terbaru ini, argumentasi dugunakan dengan/tanpa bukti empiris guna membangun kesimpulan yang meyakinkan isu-isu yang sifatnya ilmiah, epistemik, bermoral, atau di mana ilmu pengetahuan saja tidak dapat menjawabnya.

Dari pragmatisme dan banyaknya perkembangan intelektual dalam bidang humaniora dan ilmu sosial, tumbuk teori argumentasi yang juga tidak lepas dari kontribusi para ilmuwan yang pada akhirnya mampu memunculkan model-model baru dalam teori argumentasi.

Model Argumentasi Toulmin

Stephen Toulmin merupakan salah satu teoretikus paling berpengaruh dalam pengembangan model argumentasi Toulmin. Dari banyaknya karya yang telah dibuat, Toulmin menunjukkan bahwa absolutisme memiliki nilai praktis yang terbatas.

Kaum pendukung absolutisme diturunkan dari logika formal ideal milik Plato, yang kemudian mendukung kebenaran secara universal. Sementara Toulmin berpendapat bahwa kebanyakan dari apa yang disebut prinsip standar tidak relevan dengan situasi nyata yang dihadapi manusia selama hidupnya.

Guna mengembangkan pendapatnya tersebut, Toulmin memperkenalkan konsep medan argumen yang mengklaim bahwa beberapa aspek argumen dari satu bidang ke bidang lainnya memiliki variasi yang berbeda-beda (bergantung pada bidang). Sementara aspek argumen lainnya memiliki kesamaan di semua bidang (bidang invarian).

Berargumen bahwa paham absolutisme tidak memiliki nilai praktis, Toulmin melakukan mengembangkan jenis argumen yang berbeda, yang disebut argumen praktis atau argumen substansial. Berbeda dengan argumen teoretis absolutis, argumen praktis Toulmin berfokus pada fungsi pembenaran argumentasi, sebagai lawan dari fungsi inferensial argumen teoretis. 

Argumen teoretis pada akhirnya akan membuat suatu kesimpulan berdasarkan serangkaian prinsip yang nantinya sampai pada suatu klaim paling masuk akal, dan dapat dipastikan tahan terhadap kritik dan mendapatkan vonis yang menguntungkan.

Dalam The Uses of Argument (1958), Toulmin mengusulkan 6 elemen kerangka atau struktur yang berisi enam komponen yang saling terkait untuk menganalisis argumen, diantaranya:

  • Klaim atau Claim (C), merupakan pernyataan atau kesimpulan yang diyakini, diperjelas dan dipertahankan kebenarannya ketika proses argumentasi berlangsung.
  • Data (D), adalah keterangan atau landasan yang digunakan sebagai bukti untuk memperjelas dan mempertahankan claim.
  • Jaminan atau Warrant (W), adalah suatu reliatibilitas yang akan diajukan ketika data berupa bukti yang diajukan tidak cukup untuk mendukung claim. Kadang kala warrant juga perlu didukung oleh bukti yang kredibilitasnya tinggi.
  • Backing (B), merupakan bukti-bukti pendukung warrant.
  • Qualifer (Q), Renkema menyebut qualifier sebagai syarat yang muncul ketika claim merupakan keadaan yang mengandung kemungkinan tertentu.
  • Rebuttal (R), merupakan sebuah penolakan atau pengecualian.

Model Pragma-Dialektika 

Model pragma-dialektika merupakan dialketika modern yang kemunculannya dipelopori oleh para sarjana dari Amsterdam University Belanda, seperti Frans H. van Eemeren dan Rob Grootendorst beserta para muridnya. Gagasan intuitifnya adalah merumuskan aturan yang jelas yang, yang apabila diikuti akan menghasilkan diskusi dan kesimpulan yang masuk akal.

Konsepsi dari model pragma-dialektika dibatasi oleh 10 aturan untuk diskusi kritis, yang mana semuanya memiliki peran penting dalam mencapai penyelesaian perbedaan pendapat. Selain itu, 10 aturan tersebut mendalilkan model ini sebagai model ideal, namun bukan sesuatu yang diharapkan untuk ditemukan sebagai fakta empiris.

Meski pun demikian, model pragma-dialektika juga dapat digunakan sebagai instrumen heuristik dan kritis penting untuk menguji bagaimana suatu realitas mendekati situasi ideal dengan menunjukkan wacana mana yang salah, khususnya ketika aturan dilanggar. Karena setiap pelanggaran merupakan kekeliruan.

Van Eemeren dan Grootendorst mengidentifikasi empat tahap dalam dialog argumentatif. Dalam penafsiran yang sedikit longgar, tahapan ini dapat dianggap sebagai protokol argumen. Diantaranya:

  • Tahap konfrontasi, merupakan tahapan dalam mempresentasikan perbedaan pendapat, seperti pertanyaan debat atau perselisihan politik.
  • Tahap pembukaan, merupakan bentuk kesepakatan tentang titik awal materi dan prosedural, kesamaan fakta dan keyakinan yang dapat diterima bersama, serta berbagai aturan yang harus diikuti selama diskusi. Seperti, bagaimana bukti disajikan, dan penentuan kondisi penutup.
  • Tahap argumentasi, merupakan tahap dalam mempresentasikan alasan, seperti bentuk perlawanan terhadap sudut pandang yang dipermasalahkan, yang dilakukan melalui penerapan prinsip logis dan akal sehat sesuai dengan aturan yang disepakati
  • Tahap penutup, merupakan tahapan dalam menentukan apakah sudut pandang tetap berasal dari kritik yang masuk akal, dan penerimaan yang dibenarkan. Hal ini terjadi ketika kondisi penghentian atau jeda terpenuhi. Sebagai contoh misalnya, batasan waktu atau penentuan arbiter.

Model Argumentasi Logis Walton

Douglas N. Walton telah mengembangkan teori filosofis khusus tentang argumentasi logis yang dibangun dari serangkaian metode praktis guna membantu pengguna mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen dalam wacana percakapan sehari-hari dan berbagai bidang terstruktur lainnya, seperti debat, hukum, dan bidang ilmiah.

Terdapat 4 komponen utama dalam model argumentasi logis Walton, diantaranya skema argumentasi, struktur dialog, alat pemetaan argumen, dan sistem argumentasi formal. Model ini menggunakan gagasan komitmen dalam berdialog sebagai instrumen fundamental untuk analisis dan evaluasi argumentasi dibandingkan menggunakan gagasan keyakinan.

Kesimpulannya, model argumentasi logis Walton mengambil pandangan mengenai pembuktian dan pembenaran yang berbeda dari epistemologi dominan filsafat analitik, yang didasarkan pada kerangka keyakinan benar yang telah dibenarkan.

Sedangkan pengetahuan dipandang sebagai bentuk komitmen terhadap keyakinan yang telah ditetapkan secara tegas oleh prosedur argumentasi yang telah melakukan pengujian terhadap bukti dari kedua sisi, dengan standar apakah suatu proposisi memenuhi syarat sebagai pengetahuan dan dilihat sebagai sesuatu yang dapat dipertahankan.

Struktur Internal Argumen

Secara umum, sebuah argumen memiliki struktur internalnya sendiri, yaitu:

  • Seperangkat premis atau asumsi. Argumen secara kali memiliki satu atau lebih premis yang nantinya akan bermuara pada satu kesimpulan.
  • Metode penalaran (deduksi). Seringkali logika klasik digunakan sebagai metode penalaran dalam argumentasi, sehingga kesimpulan yang didapat akan mengikuti secara logis dari asumsi atau dukungan. Salah satu tantangannya adalah jika rangkaian asumsi tidak konsisten maka kesimpulan yang didapat tidak akan terasa logis dan benar. Oleh karenanya, konsistensi dari asumsi yang dilontarkan selama berargumen harus tetap dijaga. 
  • Kesimpulan. Setelah semua asumsi atau premis dilontarkan secara konsisten dan dengan menggunakan metode penalaran yang sesuai, maka akan didapatkan kesimpulan yang logis.

Jenis Argumentasi

Dalam praktiknya, argumentasi dapat dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu argumentasi percakapan, argumentasi matematis, argumentasi ilmiah, argumentasi interpretatif, argumentasi hukum, oleh para juri, dan argumentasi politik.

Argumentasi Percakapan 

Studi tentang percakapan biasa atau sehari-hari muncul dari bidang sosiolinguistik, yang disebut dengan analisis percakapan atau conversation analysis (CA). Studi ini terinspirasi dari etnometodologi dan dikembangkan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an oleh seorang sosiolog Harvey Sacks bersama dua rekannya, yaitu Emanuel Schegloff dan Gail Jefferson.

Analisis percakapan memiliki pengaruh kuat dalam sosiolinguistik interaksional, analisis wacana dan psikologi diskursif, serta menjadi disiplin yang koheren dalam studi itu sendiri. Baru-baru ini teknik analisis sekuensial dari CA telah digunakan oleh para ahli fonetik untuk mengeksplorasi rincian dari fonetik ucapan yang halus.

Dalam studi empiris yang dilakukan oleh Sally Jackson dan Scott Jacobs beserta beberapa muridnya, ditemukan bahwa argumentasi merupakan bentuk dari pengelolaan ketidaksepakatan dalam suatu percakapan dalam sistem dan konteks komunikasi yang lazimnya menyukai suatu kesepakatan.

Argumentasi Matematis

Dalam penelitiannya, Gottlob Frege telah berusaha menunjukkan bahwa kebenaran aritmatika dapat diturunkan dari aksioma murni logis, yang pada akhirnya akan menghasilkan kebenaran yang bersifat logis pula (Gottlob Frege, The Foundation of Arithmetic, 1884; Begriffsschrift, 1879).

Proyek ini telah dikembangkan oleh Russell dan Whitehead dalam “Principia Mathematica” mereka. Mereka berpendapat bahwa apabila sebuah argumen dapat dilontarkan dalam bentuk kalimat berupa logika simbolik, maka argumen tersebut dapat diuji dengan penerapan prosedur pembuktian yang logis.

Ini dilakukan untuk penerapan aritmatika yang menggunakan aksioma Peano, serta landasan yang paling umum diterapkan dalam matematika modern, yaitu teori himpunan Zermelo-Fraenkel dengan atau tanpa aksioma pilihan. Seperti dalam disiplin ilmu lain, argumentasi matematis dianggap valid jika dapat menunjukkan tidak adanya premis yang benar dan kesimpulan yang salah.

Argumentasi Ilmiah 

Dalam bukunya The Rhetoric of Science, Alan G.Gross berpendapat bahwa sains adalah retoris ‘tanpa sisa’, yang berarti pengetahuan ilmiah tidak dapat dilihat sebagai landasan pengetahuan yang diidealkan.

Pengetahuan ilmiah dihasilkan melalui proses retorik, artinya ia memiliki otoritas epistemik khusus di mana hanya dapat dipercaya sejauh metode verifikasi komunalnya. Pemikiran ini mewakili penolakan terhadap fondasionalisme ketika pertama kali menjadi dasar argumentasi.

Argumentasi Interpretatif 

Argumentasi interpretatis adalah proses dialogis di mana pesertanya melakukan eksporasi dan/atau menyelasaikan interpretasi baik suara maupun teks dari media apapun yang memiliki makna ambigu.

Argumentasi interpretatif sering digunakan dalam berbagai studi yang berkaitan dengan hermeneutika, linguistik, semantik, pragmatik, semiotika, humaniora, teori sastra, filsafat analitik, dan estetika.

Topik yang sering dibahas dalam interpretasi konseptual meliputi interpretasi estetika, logis, yudisial, dan religius. Sementara topik dalam interpretasi ilmiah meliputi pemodelan ilmiah.

Argumentasi Hukum 

Argumentasi hukum merupakan sejumlah pernyataan yang diucapkan oleh pengacara kepada hakim atau di pengadilan banding. Bisa juga dilontarkan oleh pihak yang mewakili diri mereka sendiri mengenai alasan hukum mengapa argumen tersebut harus dimenangkan.

Di tingkat banding, argumen lisan yang dilontarkan harus disertai dengan risalah tertulis yang menguatkan argumen masing-masing pihak dalam sengketa hukum yang sedang dihadapi. Sementara argumen penutup atau penjumlahan merupakan pernyataan penutup dari pengacara masing-masing pihak dengan mengulangi argumen penting untuk trier of fact, dan dilontarkan setelah penyajian bukti.

Argumentasi Yudisial

Argumentasi yudisial (argumen hukum dalam yuridiksi tertentu) adalah penjelasan tertulis dari seorang hakim atau sekelompok hakim yang menyertai putusan atau peritah dalam suatu perkara, yang menjadi dasar pemikiran (justifikasi) dan asas-asas hukum bagi putusan tersebut. Penyelesaian perselisihan atau perkara dicapai dengan mengutip salah satu poin yang ada di dalamnya.

Argumentasi yudisial biasanya mencakup dan berisikan alasan di balik suatu keputusan yang diambil oleh hakim. Namun, apabila terdapat 3 atau lebih hakim, maka dapat diambil keputusan melalui suara terbanyak (pendapat mayoritas) atau pendapat yang disetujui bersama, tergantung dengan situasi yang sedang dihadapi.

Argumentasi Politik

Argumentasi politik sering digunakan oleh para akademisi, pakar media, pejabat pemerintah, dan calon pejabat politik. Oleh para warga sipil (publik), argumen jenis ini biasanya digunakan dalam interaksi untuk memahami dan mengomentari peristiwa politik. Sikap rasionalitas dari publik lah yang menjadi pertanyaan utama dalam penelitian ini.

Samuel L. Popkin, ilmuwan politik, menciptakan istilah ‘pemilih minim informasi’ untuk menggambarkan kalangan pemilih yang memiliki pengetahuan minim tentang politik dan dunia secara umum. Dalam praktiknya, ‘pemilih minim informasi’ seringnya tidak mengetahui tentang undang-undang yang diangkat oleh wakil mereka di kongres.

Mereka cenderung mendasarkan keputusan pemilihan mereka pada suara media atau kampanye yang mereka terima. Sementara media atau kampanye tersebut bisa saja mempresentasikan posisi politik petahana kandidat yang sepenuhnya bertentangan dengan undang-undang yang hanya mengatasnamakan konstituen.

Tips Memenangkan Argumentasi

Secara umum, terdapat beberapa kunci untuk memenangkan argumentasi, antara lain:

  • Memahami dan mengidentifikasi argumen, baik tersurat maupun tersirat, serta tujuan dari para peserta dalam berbagai jenis dialog yang sedang berlangsung.
  • Mengidentifikasi premis-premis guna memahami dari mana kesimpulan berasal.
  • Menetapkan “beban pembuktian” yang nantinya mampu menentukan siapa yang membuat klaim awal. Dengan demikian, harus memiliki tanggung jawab untuk memberikan bukti mengapa posisinya pantas diterima.
  • Bagi yang membawa “beban pembuktian”, seperti advokat, selayaknya melakukan pengumpulan bukti guna meyakinkan posisinya atau sebagai upaya agar lawan mau menerima argumen. Metode yang digunakan untuk mencapai semua ini adalah dengan menghasilkan argumen yang valid, masuk akal, dan meyakinkan, tanpa ada kelemahan agar tidak mudah diserang. Karena dalam sebuah debat, pemenuhan beban pembuktian menimbulkan beban balasan. 
  • Seseorang harus mencoba mengidentifikasi penalaran yang salah dalam argumen yang dilontarkan oleh lawan. Upaya ini dilakukan untuk menyerang alasan/premis argumen, untuk memberikan contoh tandingan jika mungkin, untuk mengidentifikasi kesalahan apa pun yang dimiliki lawan, serta untuk menunjukkan bahwa kesimpulan yang valid tidak dapat diperoleh hanya dari alasan yang telah dilontarkan.

The post Teori Argumentasi: Pengertian – Sejarah dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Perbedaan Opini dan Argumentasi serta Contohnya https://haloedukasi.com/perbedaan-opini-dan-argumentasi Fri, 26 Jun 2020 15:20:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8825 Selama ini mungkin banyak orang berpikir bahwa opini dan argumentasi adalah sama, yakni merupakan suatu pendapat. Bahkan dalam beberapa tulisan keduanya memiliki makna yang sama. Akan tetapi jika diteliti lebih lanjut, nyatanya antara opini dan argumentasi memiliki perbedaan. Dilihat Dari Segi Pengertian Jika dilihat dari arti atau pengertian: Opini Opini merupakan suatu pendapat, pandangan, tanggapan, […]

The post 3 Perbedaan Opini dan Argumentasi serta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selama ini mungkin banyak orang berpikir bahwa opini dan argumentasi adalah sama, yakni merupakan suatu pendapat. Bahkan dalam beberapa tulisan keduanya memiliki makna yang sama. Akan tetapi jika diteliti lebih lanjut, nyatanya antara opini dan argumentasi memiliki perbedaan.

Dilihat Dari Segi Pengertian

Jika dilihat dari arti atau pengertian:

  • Opini

Opini merupakan suatu pendapat, pandangan, tanggapan, ataupun hasil pemikiran dalam menjelaskan suatu hal, namun bersifat tidak objektif serta belum pasti kebenarannya.

Pengertian lain dari opini yakni pikiran atau pendapat seseorang yang belum diakui kebenarannya, dengan kata lain opini bersifat subjektif dan bisa saja setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda.

  • Argumen

Sedangkan untuk argumen adalah bentuk suatu pembenaran ataupun penolakan dari suatu gagasan, tanggapan, gagasan, atau pendapat orang lain dengan memberikan suatu alasan yang bersifat objektif dan juga rasional. Saat mengajukan argumen, umumnya harus disertai dengan penjelasan, bukti, alasan, dan ulasan yang disertai analogi.

Jika dijelaskan secara singkat bahwa, opini merupakan hal yang belum tentu kebenarannya, sedangkan argumen mengandung unsur penjelas untuk mendukung suatu pernyataan.

Dilihat Dari Segi Ciri-Ciri

Adapun perbedaan antara opini dan argumentasi dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain:

Ciri-Ciri Opini:

  • Bersifat Subjektif

Opini berisi tentang pemahaman dan juga penilaian seseorang terhadap suatu kejadian di mana pendapat tersebut muncul berdasarkan pada pengetahuan, pengalaman, keinginan atau harapan. Setiap orang ada kemungkinan mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam menanggapi peristiwa yang sama.

  • Menjelaskan Hal Tertentu

Opini berisi menjelaskan tentang suatu peristiwa atau objek dengan memperhatikan gejala, kemudian memberikan prediksi dan saran terhadap hal tersebut.

  • Kebenarannya Masih Diragukan

Opini tersebut berisi sesuatu yang belum dapat dipastikan kebenarannya sehingga perlu adanya pengujian untuk membuktikannya.

Ciri-Ciri Argumentasi:

  • Bersifat Objektif

Argumentasi disampaikan berdasarkan pada ide, gagasan, pandangan atau pendapat seseorang dengan mengandalkan data-data valid, fakta yang faktual, hasil penelitian untuk memperkuat argumen yang diutarakan.

  • Menjelaskan Masalah Dengan Logis

Argumentasi dibuat dengan merumuskan suatu permasalahan secara logis, analisis, dan kritis. Sehingga penjelasannya dapat dibuktikan secara ilmiah dan bukan suatu yang fiksi.

  • Terdapat Penutup

Argumentasi memiliki kata penutup atau kesimpulan di bagian akhir. Kesimpulan dibahas secara universal atau menyeluruh mengenai suatu permasalahan dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

  • Kebenarannya Tidak Perlu Diragukan

Argumentasi berisi data-data yang valid, resmi, objektif, dan fakta dalam bentuk grafik atau gambar.

Dilihat Dari Tujuan

Perbedaan antara opini dan argumentasi dapat dilihat dari tujuannya. Berikut perbedaannya:

Tujuan Opini:

  • Opini bertujuan untuk mengajak para pembaca atau pendengar berpikir secara kritis mengenai suatu topik atau peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan. Topik ini dapat berupa permasalahan politik, ekonomi, dan juga sosial.
  • Sebagai penulis, opini dapat menjadi sudut pandangnya dalam membahas suatu permasalahan. Sehingga para pendengar atau pembaca mengetahui pendapat penulis berdasarkan sudut pandangnya.

Tujuan Argumentasi:

  • Secara umum tujuan dari argumentasi yakni mengemukakan pendapat kepada orang lain. Bahkan dalam mengemukakan pendapatnya dapat mendukung atau menentang pendapat yang berasal dari orang lain.
  • Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga gagasan atau pendapatnya dapat diterima. Akan tetapi, penyampaian pendapat dapat dilakukan semata-mata untuk menyampaikan sudut pandang saja.
  • Argumentasi bertujuan mencari solusi atas suatu permasalahan. Dalam hal ini permasalahan yang dikemukakan akan membutuhkan pendapat dan saran dari berbagai pihak yang terlibat.
  • Mendiskusikan suatu permasalahan tanpa harus mencapai titik tertentu. Artinya jika ada suatu permasalahan tidak harus mencapai titik penyelesaian. Sebab perbedaan pendapat sama-sama kuat.

Contoh Opini Dan Argumentasi

Contoh Opini Singkat

Menurut saya, kesejahteraan para buruh belum tercukupi seharusnya pemerintah segera bertindak untuk mengatasi masalah tersebut.

Contoh Argumentasi Singkat

Abad 17 Masehi, seorang ekonom berkebangsaan Jerman, Karl Max, untuk pertama kalinya melakukan pengamatan terhadap buruh-buruh yang berada di Eropa tepatnya ketika fenomena revolusi industri sedang terjadi di benua tersebut.

Karl mengkritik bahwa upah yang diperoleh oleh para buruh sangat tidak sesuai dengan tenaga yang telah mereka keluarkan. Hal ini disebabkan adanya eksploitasi dari kaum Borjuis terhadap Proletar.

Kaum Borjuis ini dikenal sebagai kaum pemilik modal yang akan meminta kaum proletar untuk bekerja dengan mereka, tentu dengan upah yang minimal. Tingkat dependensi untuk kaum proletar yang membutuhkan uang membuat mereka tidak mempunyai pilihan selain bekerja keras dengan upah minimum.

Bahkan kondisi perburuhan yang terjadi di Eropa pada abad 17 Masehi masih dapat kita saksikan di Indonesia. Yang disayangkan dalam hal ini, kendati pemerintah mengetahui bahwa telah terjadi eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh para pemilik modal tersebut.

Akan tetapi tidak ada tindakan lebih untuk mensejahterakan para buruh lokal, sebab pemerintah tidak mempunyai wewenang untuk mengontrol perusahaan asing tersebut. Indonesia masih berpatokan pada ideologi transisi menuju kapitalis sehingga kontrol pemerintah terhadap perusahaan asing juga sangat sulit.

Sebagai alternatif yang ditawarkan yakni dengan menekan pertumbuhan perusahaan asing yang ada di dalam negeri, mengeluarkan undang-undang mengenai pembedaan upah buruh pabrik perusahaan asing dengan pabrik lokal, serta mematok pajak yang berbeda antara perusahaan asing dengan pabrik lokal.

Langkah tersebut dapat menekan tingkat produksi perusahaan asing dan akan meningkatkan tingkat produksi perusahaan lokal yang berpengaruh terhadap laju ekonomi dan juga kesejahteraan para buruh Indonesia.

The post 3 Perbedaan Opini dan Argumentasi serta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Contoh Paragraf Argumentasi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-paragraf-argumentasi Mon, 30 Dec 2019 07:51:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2875 Salah satu jenis paragraf dan contohnya yang sering dipakai dalam menyampaikan gagasan penulis adalah paragraf argumentasi. Sebelum memaparkan contoh-contoh paragraf argumentasi, alangkah baiknya jika memahami pengertian paragraf argumentasi tersebut secara detail. Bila Anda membaca surat kabar atau majalah, akan banyak ditemui jenis paragraf argumentasi karena paragraf ini banyak digunakan dalam penulisan esai, artikel, dan wacana […]

The post 4 Contoh Paragraf Argumentasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu jenis paragraf dan contohnya yang sering dipakai dalam menyampaikan gagasan penulis adalah paragraf argumentasi. Sebelum memaparkan contoh-contoh paragraf argumentasi, alangkah baiknya jika memahami pengertian paragraf argumentasi tersebut secara detail.

Bila Anda membaca surat kabar atau majalah, akan banyak ditemui jenis paragraf argumentasi karena paragraf ini banyak digunakan dalam penulisan esai, artikel, dan wacana lainnya yang tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembacanya.

Apa Itu Paragraf Argumentasi ?

Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang menyajikan data dan fakta dalam mengangkat suatu topik permasalahan sehingga terbukti bahwa pendapat yang disampaikan penulis benar.

Data dan fakta yang disampaikan tersebut harus berasal dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Berbeda dengan paragraf eksposisi dan teks persuasi, paragraf argumentasi tidak menitikberatkan pada daya tarik emosional meskipun berusaha untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Selain itu, paragraf argumentasi juga berusaha untuk membenarkan sudut pandang penulis seolah-olah apa yang ditulisnya merupakan sesuatu yang sesuai dengan seharusnya.

Paragraf argumentatif terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, tubuh paragraf, dan kesimpulan. Pendahuluan berisi pernyataan tesis dari penulis yang memuat ide dan gagasan penulis.

Batang tubuh berisi alinea-alinea penjelas disertai alasan yang logis dan fakta yang akurat. Kesimpulan merupakan ringkasan yang diperoleh secara analisis.

Jenis Paragraf Argumentasi

Berdasarkan pola pengembangan topik utamanya, paragraf argumentasi dibagi menjadi dua jenis paragraf yaitu yang berpola sebab-akibat dan berpola akibat-sebab.

  • Paragraf argumentasi berpola sebab-akibat. Paragraf ini diawali dengan argumen penulis tentang sebab-sebab permasalahan yang dikaji disertai informasi-informasi yang akurat dan faktual. Di akhir paragraf, penulis menarik kesimpulan berupa akibat dari topik permasalahan yang diangkat.
  • Paragraf argumentasi berpola akibat-sebab. Dalam pola ini, penulis mengawali kalimatnya dengan akibat dari persoalan yang dibahas kemudian diikuti sebab-sebab yang menjadi permasalahannya.

Contoh Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi berpola sebab-akibat

Contoh 1

Sejumlah hutan di Pulau Kalimantan dilanda kebakaran. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut upaya pemadaman kebakaran dengan bom air (water bombing) untuk mengatasi karhutla di Sumatera dan Kalimantan belum bisa maksimal. Api tidak bisa dimatikan oleh water bombing karena sumber api berada di kedalaman. Sumber api berada di bawah permukaan tanah sehingga bila api di permukaannya padam, api di bawah tanah masih menyala. Akibatnya, udara di beberapa wilayah provinsi yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura dicemari asap dan beberapa binatang yang hidup di hutan banyak yang mati.

Contoh 2

Laut kita penuh dengan plastik. Sekitar 90 persen plastik di laut berasal dari 10 sungai, delapan di antaranya di Asia. Indonesia adalah negara penghasil plastik terbesar kedua sesudah Cina, disusul Filipina, Thailand, dan Vietnam. Plastik di laut jelas merupakan sebuah masalah. Kenyataan ini membuat laut menjadi tercemar. Selain itu, banyak paus dan kura-kura mati tersedak sampah plastik di laut.

Contoh 3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Pada Agustus 2019, TPT turun menjadi 5,28 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5,34 persen. Terdapat 5 orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia. Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Parsipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan. TPAK Agustus 2019 sebesar 67,49 persen, meningkat 0,23 persen poin dibandingkan tahun lalu. Peningkatan TPAK memberikan indikasi potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja yang meningkat.

Contoh 4

Sekarang ini pembelajaran kurikulum 2013 berlaku di semua tingkat pendidikan di negeri tercinta ini. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SMA-SMK harus menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013. Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah bentuk pembelajaran yang diharapkan sebagai akibat kebijakan pemberlakuan Kurikulum 2013. Kebijakan tentang pembelajaran kurikulum 2013 ini tercantum dalam dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbarui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak harus memahami pembelajaran kurikulum 2013 agar dapat melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai harapan.

Paragraf argumentasi berpola akibat-sebab

Contoh 1

Bawang putih yang sehari-hari kita temui di dapur mempunyai berbagai khasiat yang cukup populer, tergantung bentuk sediaan dan cara pakainya. Ekstraknya banyak digunakan sebagai anti diabetes dan anti alergi. Bila dimakan dalam bentuk bahan segar berkhasiat sebagai anti kolesterol dan anti trigliserid. Bawang putih juga bersifat antibakteri dan antivirus, dipercaya juga sebagai antihipertensi, serta dapat mencegah kanker. Hal ini disebabkan karena kandungan kimia bawang putih terdiri atas adenosin, tocopherol, aspartat, dan carotene.

Contoh 2

Saat anak demam kadang orangtua masih khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ada yang meremehkan ada yang berlebihan. Sebagian orangtua, demam sedikit harus segera ke dokter. Bahkan sebagian dokter juga kadang berlebihan, demam sebentar langsung diberi obat antibiotika dan menyarankan harus cek darah. Tidak semua keluhan demam harus diberikan obat antibiotika atau harus langsung cek laboratorium karena demam pada umumnya tidak berbahaya. Demam merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengatasi infeksinya.

Contoh 3

Pada lingkungan masyarakat yang tak beragama, orang cenderung melakukan beragam tindakan yang tidak bermoral. Perbuatan buruk seperti penyogokan, perjudian, iri hati, atau berbohong merupakan hal yang biasa. Kejahatan pun ada di mana-mana seperti pembunuhan, perampokan, dan korupsi. Hal demikian tidak terjadi pada orang yang taat kepada agama sebab mereka mengetahui bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya di akhirat kelak.

Contoh 4

Akhir-akhir ini perubahan iklim di sekitar kita terasa ekstrim. Setelah hujan deras, bukannya terasa sejuk, namun udara terasa panas. Bumi pun mengalami pemanasan sehingga salju dan es di berbagai tempat di belahan dunia mencair. Selain itu, permukaan air laut meningkat. Saat ini lapisan es yang berada di benua arktik mengalami pengurangan sebanyak 2,7% per dekade. Banyak binatang yang bermigrasi ke tempat yang lebih baik. Misalnya, hewan yang tinggal di daerah kutub akan bermigrasi ke atas pegunungan. Semua fenomena tersebut disebabkan oleh efek rumah kaca.

Semoga informasi tentang contoh-contoh paragraf argumentasi singkat di atas bermanfaat.

The post 4 Contoh Paragraf Argumentasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Paragraf Argumentasi : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/paragraf-argumentasi Tue, 24 Dec 2019 08:35:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2588 Ketika kita membaca paragraf argumentasi, kita pasti langsung terpikir istilah tentang argumen. Argumen adalah sebuah pembelaan atau pendapat dari orang tersebut sendiri. Sudut pandang juga merupakan menurut ia sendiri. Untuk pengertian paragraf argumentasi yang lebih detail akan dijelaskan di paragraf selanjutnya. Pengertian Paragraf argumentasi Paragraf argumentasi adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang gagasan utamanya dengan […]

The post Paragraf Argumentasi : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika kita membaca paragraf argumentasi, kita pasti langsung terpikir istilah tentang argumen. Argumen adalah sebuah pembelaan atau pendapat dari orang tersebut sendiri.

Sudut pandang juga merupakan menurut ia sendiri. Untuk pengertian paragraf argumentasi yang lebih detail akan dijelaskan di paragraf selanjutnya.

Pengertian Paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang gagasan utamanya dengan menjelaskan pendapat, ulasan, dan pokok pemikiran kepada suatu bahasan atau objek tertentu menurut sang penulis.

Biasanya pengertian paragraf menurut para ahli didukung beberapa bukti atau hasil research ataupun data sample, dan lain sebagainya untuk memperkuat pendapatnya.

Tujuan Paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi di kuatkan agar para pembaca dapat yakin bahwa pendapat dari sang penulis memamng benar. Maka dari itu hasil research ataupun data – data yang lainnya harus ikut pula disuguhkan.

Berbeda jika hanya mengemukakan pendapat namun tidak didasari dengan bukti – bukti yang real. Paragraf jenis ini kebanyakan di tulis di dalam skripsi ataupun thesis dan pembuatan buku – buku.

Ciri – ciri paragraf argumentasi

Cara membedakan paragraf argumentasi dengan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama lainnya dapat bedakan dari ciri – cirinya. Berikut cari – cirinya yang dapat kalian pahami.

  • Isi dari paragraf merupakan pendapat dan keyakinan dari sang penulis terhadap suatu pandangan terhadap objek ataupun suatu kasus.
  • Terdapat data – data pendukung seperti menyebutkan hasil grafik, survey, hasil research, dan data – data lainnya yang dijadikan bukti untuk memperkuat pemikiran.
  • Isi kalimat dalam suatu paragraf tersebut juga menganalisa dan memberi sebuah analogi.
  • Terdapat kesimpulan yang berupa pendapat yang lebih umum.

Jenis – jenis paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu paragraf argumentasi sebab – akibat dan paragraf argumentasi akibat – sebab. Berikut penjelasan dari masing – masing jenis paragraf dan contohnya.

  • Paragraf argumentasi sebab – akibat

Paragraf jenis ini diawali dengan kalimat yang berisikan pendapat yang berupa sebab – sebab dari suatu permasalahan yang diangkat oleh sang penulis.

Sebab – sebab yang sudah dikemukakan oleh sang penulis tersebut akhirnya diarahkan terhadap sebuah kesimpulan yang umum dan di dalam kesimpulan kesimpulan tersebut akhirnya muncullah sebuah akibat.

Contoh :

Pendidikan di Indoneia sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara Singapur yang saat ini sedang maju pesat. Bahkan saat ini pendidikan di Indonesia hampir kalah dengan negara tetangga kita yaitu Malaysia. Hal ini terbukti dari hasil survey pengajar tahun 2019 bahwa angka penduduk di Indonesia yang sudah menjadi guru tetap di berbagai sekolah sangat minim dibandingkan status guru tetap di negara Singapur.

Status guru tetap dan guru honorer sangat berbeda jumlahnya, hampir 40% guru di setiap sekolah negeri masih berstatus honorer. Terlebih sekolah negeri yang di daerah bukan di ibukota. Guru honorer sangat berdampak terhadap sistem belajar mengajar terhadap siswa – siswa. Guru honorer masih kurang mendapatkan training – training dan pelatihan – pelatihan yang bersertifikat untuk menunjang kinerja mereka ketika mengajar. Tidak hanya itu guru honorer juga merasa di anak tirikan karena beban kerja yang sama dengan guru yang berstatus tetap namun gaji mereka sangat berbeda jauh.

Akhirnya hal tersebut berdampak buruk terhadap para siswa – siswa, seperti tidak mendapatkan kualitas pengajar yang baik, pelajaran juga kurang bisa masuk ke dalam pikiran mereka.

  • Paragraf argumentasi akibat – sebab

Pengertian dari paragraf jenis ini kebalikan dari paragraf argumentasi sebab – akibat, yaitu pengertiannya adalah sebuah paragraf yang diawali dengan kalimat yang menyatakan sebuah akibat dari persoalan.

Ataupun suatu masalah yang diangkat oleh sang penulis dan menuju ke arah sebab – sebab kenapa sampai terjadi akibat tersebut.

Contoh :

Siswa – siswa di sekolah negeri Indonesia tidak mendapatkan kualitas pengajar yang baik, dan kebanyakan pelajaran juga kurang bisa ke dalam pikiran mereka. Hal ini dilansir karena nilai UN di kebanyakan sekolah negeri di bawah rata – rata.

Hal ini dikarenakan kebanyakan diantara pengajar mereka masih banyak yang belum diangkat menjadi guru tetap alias guru honorer. Guru honorer tersebut banyak yang belum mengikuti pelatihan belajar mengajar yang bersertifikat sehingga mereka kurang bisa untuk menguasai murid – muridnya.

Hal yang kedua adalah guru honorer tersebut mendapatkan beban kerja yang sama dengan guru yang sudah menjadi pegawai tetap. Padahal terbukti bahwa upah gaji mereka sangat berbeda, sehingga mereka kurang all out untuk mengajar murid – murid tersebut.

Sekian pembahasan tentang paragraf argumentasi kali ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.

The post Paragraf Argumentasi : Pengertian – Ciri – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>