Arthropoda - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/arthropoda Mon, 09 Oct 2023 08:44:37 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Arthropoda - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/arthropoda 32 32 Sistem Reproduksi Filum Arthropoda https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-filum-arthropoda Mon, 09 Oct 2023 08:44:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45887 Dalam dunia hewan, Arthropoda yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yakni arthro (memiliki arti “ruas”) dan podos (memiliki arti “kaki”) adalah filum terbesar. Artinya, filum Arthropoda meliputi hewan-hewan dengan kaki beruas dan kaki berpasangan di tiap ruasnya, seperti lipan,udang, serangga, dan hewan sejenis lainnya. Dengan spesies Arthropoda yang begitu banyak, bahkan telah mencapai sekitar 900 ribu […]

The post Sistem Reproduksi Filum Arthropoda appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Dalam dunia hewan, Arthropoda yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yakni arthro (memiliki arti “ruas”) dan podos (memiliki arti “kaki”) adalah filum terbesar. Artinya, filum Arthropoda meliputi hewan-hewan dengan kaki beruas dan kaki berpasangan di tiap ruasnya, seperti lipan,udang, serangga, dan hewan sejenis lainnya.

Dengan spesies Arthropoda yang begitu banyak, bahkan telah mencapai sekitar 900 ribu spesies, hewan Arthropoda tersebar luas di bumi, baik itu darat, udara, air tawar, hingga laut. Organisme yang paling umum ini mampu bertahan hidup dalam berbagai bentuk dan cara, salah duanya adalah melalui bentuk simbiosis dan parasit sekalipun hewan-hewan Arthropoda sebagian juga bisa hidup bebas.

Ciri Utama Filum Arthropoda

Filum Arthropoda memiliki ciri-ciri utama seperti berikut :

  • Tiga bagian tubuh, yakni kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen).
  • Terdapat exoskeleton yang melapisi bagian tubuh Arthropoda.
  • Exoskeleton disebut juga cangkang luar dengan tekstur yang keras karena melindungi tubuh Arthropoda; namun, exoskeleton tidak mudah hancur dan terhantam.
  • Cangkang atau rangka luar pelapis tubuh dan kitin adalah kulit Arthropoda yang nantinya mengalami molting/eksidis, yakni proses alami pergantian kulit.
  • Bagian khas Arthropoda adalah kaki yang berbuku-buku dan berpasangan pada tiap ruas, berikut juga bagian antena dan anggota tubuh yang bercabang.
  • Sifat tubuh Arthropoda adalah simetris.
  • Mulut, faring, esofagus, dan saluran pencernaan adalah bagian-bagian dari sistem pencernaan Arthropoda. Sistem pencernaan mereka pun lebih kompleks dengan keberadaan rongga-rongga, namun kotoran dapat dikeluarkan melalui saluran pencernaan.
  • Sistem peredaran darah Arthropoda bersifat terbuka dengan aliran darah terjadi di dalam hemocoel.
  • Tidak hanya daratan, udara, air tawar dan laut, habitat filum Arthropoda juga meliputi puncak gunung, air asin, gua, hutan hujan tropis, hingga padang rumput.
  • Sistem reproduksi filum Arthropoda terdiri dari reproduksi seksual dan aseksual di mana reproduksi seksual melalui fertilisasi internal masih terbagi lagi menjadi beberapa sistem.

Sistem Reproduksi Seksual

Sistem reproduksi Arthropoda pada dasarnya hanya ada dua, yakni secara seksual dan aseksual. Namun secara seksual, sistem reproduksi masih terbagi lagi menjad beberapa sistem seperti penjelasan berikut.

  • Fertilisasi Internal

Fertilisasi internal adalah sistem reproduksi seksual paling umum pada Arthropoda. Sperma dari individu jantan akan membuahi sel telur dari individu betina. Pembuahan seperti biasa terjadi di dalam tubuh individu betina.

  • Poliembrioni

Spesies Arthropoda yang beragam juga menunjukkan variasi dalam sistem dan cara reproduksi mereka. Sebagian Arthropoda memiliki sistem poliembrioni, yakni ketika jenis Arthropoda (khususnya serangga) dalam satu sel telur bisa memroduksi satu atau lebih embrio. Jadi pada sistem reproduksi ini, satu serangga betina mampu memiliki keturunan sangat banyak.

Sistem Reproduksi Aseksual

Sebagian jenis Arthropoda memiliki sistem reproduksi aseksual, dalam hal ini disebut dengan istilah partenogenesis. Ketiadaan proses pembuahan sel sperma ke sel telur disebut dengan partenogenesis dan hal ini termasuk sistem reproduksi aseksual.

Kecoak adalah salah satu Arthropoda yang menjalani reproduksi secara aseksual ini. Reproduksi aseksual dapat terjadi dikarenakan hewan Arthropoda tidak bertemu dengan pasangannya sehingga tidak bisa melakukan reproduksi secara seksual.

Alasan lainnya adalah keadaan lingkungan tempat hewan Arthropoda tinggal kurang mendukung untuk adanya pembuahan. Baik sistem reproduksi filum Arthropoda secara seksual maupun aseksual, perkembangbiakan dapat terjadi dengan baik dan normal.

Filum Arthropoda dapat dengan mudah memperbanyak diri untuk menambah sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya melalui sistem reproduksi yang cukup kompleks di atas.

The post Sistem Reproduksi Filum Arthropoda appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Morfologi dan Habitat Amblypygi https://haloedukasi.com/morfologi-dan-habitat-amblypygi Mon, 21 Nov 2022 07:03:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39688 Amblypygi merupakan kelompok arachnida yang termasuk pada hewan nokturnal, dimana mereka akan berlindung pada siang hari dan keluar beraktivitas pada malam. Beberapa spesies terdapat di bawah tanah ataupun tinggal di gua. Sehingga kita dapat melihatnya pada ekosistem gua. Secara ekologis, amblypygi menjadi salah satu predator puncak di ekosistem gua yang akan memangsa jangkrik gua dan […]

The post Morfologi dan Habitat Amblypygi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Amblypygi merupakan kelompok arachnida yang termasuk pada hewan nokturnal, dimana mereka akan berlindung pada siang hari dan keluar beraktivitas pada malam. Beberapa spesies terdapat di bawah tanah ataupun tinggal di gua.

Sehingga kita dapat melihatnya pada ekosistem gua. Secara ekologis, amblypygi menjadi salah satu predator puncak di ekosistem gua yang akan memangsa jangkrik gua dan arthropoda lain di dalam gua.

Pengertian Amblypygi

Amblypygi disebut juga whip spider atau tailless whip scorpions. Nama “amblypygid” berarti blunt tail atau ekor tumpul, karena dilihat dari kurangnya ekor yang terlihat. Di Indonesia amblypygi ini dikenal dengan nama Kala Cemeti.

Amblypygi bukanlah laba-laba sejati karena termasuk dalam ordo Amblypygi, sedangkan laba-laba sejati termasuk dalam ordo Araneae. Amblypygi ini lebih mirip pada kalajengking cambuk, karena punya kaki pertama yang mirip antena. Amlypygi ini memang tampak menakutkan tetapi tidak berbahaya bagi manusia.

Morfologi Amblypygi

Amblypygi punya tubuh pipih dorsoventral, dengan dua pasang paru-paru buku, serta empat pasang kaki panjang. Kaki belakang amblypigi berguna untuk berjalan.

Sedangkan sepasang kaki pertama memiliki anterior sangat tipis, sangat tersegmentasi, fleksibel, ditutupi oleh banyak reseptor sensorik sehingga termasuk kaki antenniform berfungsi mirip dengan antena serangga.

Amblypygi juga terdiri pedipalpus besar berduri berfungsi sebagai pertahanan dan untuk menangkap mangsa. Amblypygi tidak punya kelenjar sutra ataupun taring berbisa sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Sebagian besar spesies amblypygi punya delapan mata, sedangkan beberapa spesies yang berhabitat di gua mempunyai mata yang berkurang atau tidak sama sekali. Lalu bagian mulutnya (chelicerae) yang beruas dua, dan perutnya berbentuk telur dan tampak rata.

Habitat Amblypygi

Amblypygi bisa hidup sekitar 5 sampai 10 tahun. Dapat kita jumpai pada daerah tropis dan subtropis di dunia. Mereka berhabitat di gua, di antara bebatuan, dan di bawah potongan kulit kayu. Amblypygi ini hanya beraktivitas keluar untuk berburu pada malam hari.

Amblypygi akan agresif terhadap satu sama lain dan terhadap mangsanya. Tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun mereka mungkin dapat menggigit atau mengambil darah dengan pedipalpusnya, tetapi mereka tidak memiliki kelenjar racun.

Jarang makhluk ini menyerang dan menggigit manusia karena mereka lebih cenderung berlari jarak pendek untuk menghindari bahaya.

Amblypygi betina ketika hamil akan dibawa telurnya di bawah tubuhnya sampai bayi menetas. Bayi-bayi akan tetap di punggung ibu sampai setelah pergantian kulit pertamanya. Pada daerah tropis cuaca sangat kondusif untuk berkembang biak sehingga musim kawin tidak ada habisnya.

The post Morfologi dan Habitat Amblypygi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Arthropoda: Cara Reproduksi – Klasifikasi dan Struktur Tubuh https://haloedukasi.com/arthropoda Tue, 31 Aug 2021 16:46:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26685 Salah satu filum terbesar dalam kingdom animalia adalah filum arthropoda. Dilihat dari keberadaan tulang belakangnya, filum ini termasuk ke dalam kategori hewan invertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang. Apa itu Arthropoda? Secara bahasa, kata arthropoda diambil dari bahasa Yunani yaitu Arthron yang berarti ruas, segmen, atau buku, dan dari pada podos atau pous yang […]

The post Arthropoda: Cara Reproduksi – Klasifikasi dan Struktur Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu filum terbesar dalam kingdom animalia adalah filum arthropoda. Dilihat dari keberadaan tulang belakangnya, filum ini termasuk ke dalam kategori hewan invertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang.

Apa itu Arthropoda?

Arthropoda

Secara bahasa, kata arthropoda diambil dari bahasa Yunani yaitu Arthron yang berarti ruas, segmen, atau buku, dan dari pada podos atau pous yang artinya kaki. Sehingga arthropoda adalah hewan yang memiliki ruas-ruas atau berbuku-buku.

Dalam buku berjudul Biologi Tanah dan Strategi Pengolahannya (2010), Yuliprianto menyebutkan bahwa Arthropoda memiliki tubuh yang beruas-ruas, simetri bilateral dan tersusun dari zat kitin.

Arthropoda termasuk hewan eksoskeleton, yakni jenis hewan yang memiliki rangka luar sebagai perlindungan diri. Arthropoda ada yang hidup di darat dan ada juga yang hidup di air.

Karakteristik Arthropoda 

Beberapa karakteristik dari Arthropoda adalah sebagai berikut:

  • Tubuh dan kakinya beruas-ruas atau berbuku-buku.
  • Tubuhnya simetris bilateral
  • Termasuk hewan triploblastik selomata, atau mempunyai tiga lapisan dan rongga tubuh sejati
  • Memiliki rangka luar atau eksoskeleton yang mana rangka luarnya terbuat dari senyawa protein dan zat kitin yang disekresikan oleh kulit.
  • Mengalami molting atau eksidis, yaitu pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksokeleton baru. Hal ini disebabkan karena eksoskeleton pada Arthropoda tidak bisa membesar mengkuti pertumbuhan tubuh.
  • Memiliki sistem tubuh seperti sistem saraf, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan alat indera.
  • Struktur tubuhnya terbagi menjadi caput/kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
  • Alat respirasi Arthropoda berbeda-beda tergantung dengan kelasnya. Ada yang menggunakan ingsang, paru-paru buku, trakea, dan juga permukaan tubuhnya.
  • Termasuk hewan berumah dua, artinya memiliki alat kelamin yang terpisah antara individu jantan dan betina.
  • Melakukan reporoduksi secara seksual dan aseksual.
  • Memiliki sistem peredaran darah terbuka.

Klasifikasi Arthropoda 

Filum Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Arachnoidea, Crustacea, Myriapoda, dan Insecta. Berikut adalah penjelasnnya.

Arachnoidea

Istilah Arachnoidea sendiri diambil dari bahasa Yunani Arachne yang artinya laba-laba. Arachnoidea atau yang disebut juga Arachida adalah kelas Arthropoda yang terdiri dari hewan laba-laba, kalajengking, dan tungau. Diantara ciri-ciri hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah:

  • Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks (kepala menyatu dengan dada) dan abdomen (perut).
  • Memiliki 4 pasang kaki yang terdapat pada sefalotoraks.
  • Memiliki 2 pasang mulut.

Crustacea

Ciri-ciri dari hewan pada kelas Crustacea adalah:

  • Tubuh terbagi menjadi sefalotoraks (kepada menyatu dengan dada) dan abdomen (perut)
  • Bagian sefalotaraksnya dilindungi oleh karapas (kulit keras)
  • Memiliki 5 pasang kaki dengan sepasang capit dan 4 pasang kaki jalan.

Contoh hewan yang masuk ke dalam kelas ini antara lain: udang, lobster, kepiting.

Myriapoda

Ciri-ciri hewan Arthropoda yang masuk ke dalam kelas Myriapoda adalah:

  • Anggota tubuhnya hanya terdiri dari kepada dan badan
  • Tidak memiliki dada
  • Pada setiap ruas tubuh terdapat sepasang kaki
  • Jumlah kakinya banyak

Contoh hewan yang masuk dalam kelas Myriapoda adalah kaki seribu dan kelabang.

Insecta

Kelas keempat dari filum Arthropoda adalah Insecta atau serangga yang merupakan kelas terbesar. Ciri-ciri hewan dalam kelas ini antara lain:

  • Tubuhnya terbagi menjadi 3, yaitu kepala, dada, dan abdomen atau perut.
  • Pada bagian kepala terdapat mulut, antena, mata tunggal dan mata majemuk
  • Memiliki 4 jenis tipe mulut, yaitu: dipteran (penjilat dan penghisap), tipe hemipteran (penusuk dan pengisap), tipe lepidoptera (penghisap), dan tipe orthopteran (penggigit).
  • Mengalami metamorfosis

Contoh hewan yang termasuk dalam kelas Insecta adalah kupu-kupu, jangkrik, nyamuk, belalang, dan lain sebagainya.

Cara Hidup Arthropoda 

Filum Arthropoda hidup dan tersebar di hampir seluruh habitat yang ada di biosfer, baik di perairan maupun di daratan. Cara hidupnya juga beragam, ada yang hidup sebagai parasit, komensal, maupun simbiotik.

Cara Reproduksi Arthropoda 

Cara Reproduksi Arthropoda 

Sistem reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual pada Arthropoda dikenal dengan istilah Partenogenesis.

Partenogenesis merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa terjadi proses fertilisasi atau pembuahan sel telur oleh sel jantan. Dalam Encyclopedia Britannica disebutkan bahwa partenogenesis merupakan reproduksi yang hanya melibatkan gamet betina tanpa adanya pembuahan.

Struktur Arthropoda

Struktur tubuh Arthropoda berbeda tergantung jenisnya. Berikut adalah penjelasnnya:

Struktur Tubuh Arachnoidea

Struktur Tubuh Arachnoidea

Arachnoidea atau Arachnida juga memiliki struktur tubuh yang terdiri atas 2 bagian:

  • Sefalotoraks, yaitu bagian kepala yang menyatu dengan dada. Bagian-bagian pada sefalotorakas antara lain terdapat mata, kelenjar bisa, kalisera (alat sengat), pedipalpus (alat capit), dan 4 pasang kaki.
  • Abdomen, terdapat paru-paru buku, kelenjar sutra yang menghasilkan benang, anus sebagai tempat pembuangan, dan spineret sebagai lubang untuk mengeluarkan benang sutra.

Diantara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut pedisel. 

Struktur Tubuh Crustacea

Struktur Tubuh Crustacea

Struktur tubuh Crustacea terdiri atas:

  • Sefalotoraks atau bagian kepada dan dada yang menyatu. Pada bagian kepala terdapat antena. Pada sefalotoraks juga terdapat 4 pasang kaki yang digunakan untuk berjalan.
  • Abdomen atau bagian perut, terdapat kaki yang digunakan untuk berenang dan telson sebagai pengendali saat berenang.

Struktur Tubuh Myriapoda

Struktur Tubuh Myriapoda

Myriapoda tidak memiliki dada pada struktur tubuhnya, sehingga tubuhnya hanya terdiri atas bagian kepada dan badan.

  • Kepala, terdapat antena, mata, mulut
  • Badan, terdapat dua pasang kaki pada tiap ruas tubuh.

Struktur Tubuh Insecta

Struktur tubuh Insecta terdiri atas tiga bagian, yaitu Caput/Kaput (kepala), Toraks (dada), dan Abdomen (perut).

Struktur Tubuh Insecta
  • Kepala: terdapat mata, antena, dan sepasang rahang.
  • Toraks/dada: terdapat 3 pasang kaki dan sayap
  • Abdomen: biasanya terdapat sepasang spirakel (lubang di sisi kanan dan kiri untuk pertukaran gas) pada tiap ruasnya dan alat kelamin di ujungnya.

Kesimpulan Pembahasan

Arthropoda merupakan salah satu filum dalam kingdom animalia yang memiliki ciri utama tubuh dan kakinya yang beruas-ruas. Tubuh arthropoda bebentuk simetris dan memiliki rangka luar atau eksoskeleton yang berfungsi sebagai alat perlindungan.

Arthropoda terbagi dalam beberapa kelas, yaitu Arachnoidea (laba-laba), Crustacea (Udang-Udangan), Myriapoda (hewan dengan banyak kaki), dan Insecta (Serangga). Arthropoda memiliki cara hidup berbeda-beda dan mereka tersebar hampir di semua habitat yang ada di biosfer.

Struktur tubuh Athropoda terdiri dari Caput atau kepala, toraks atau dada, dan abdomen atau perut. Pada kelas Arachnoidea dan Crustacea, bagian caput dan toraksnya menyatu yang disebut dengan sefalotoraks. Sedangkan pada kelas Myriapoda tidak terdapat dada, sehingga struktur tubuhnya hanya berupa kepala dan badan saja.

The post Arthropoda: Cara Reproduksi – Klasifikasi dan Struktur Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>