asam basa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/asam-basa Sun, 12 Mar 2023 07:28:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico asam basa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/asam-basa 32 32 Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/titrasi-asam-basa Sun, 12 Mar 2023 07:28:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41932 Pengertian Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa adalah prosedur untuk melakukan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya dan begitu juga sebaliknya penentuan suatu larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya dan didasarkan pada reaksi netralisasi. Jenis Titrasi Asam Basa Jenis titrasi asam basa dibagi menjadi empat jenis […]

The post Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa adalah prosedur untuk melakukan penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya dan begitu juga sebaliknya penentuan suatu larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya dan didasarkan pada reaksi netralisasi.

Jenis Titrasi Asam Basa

Jenis titrasi asam basa dibagi menjadi empat jenis yaitu titrasi basa lemah dengan asam kuat, titrasi asam lemah dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan basa kuat dan titrasi asam lemah dengan basa lemah.

  • Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator metil merah. Contoh titrasi basa lemah dengan asam kuat yaitu NH4OH dengan HCL dimana HCL sebagai asam kuat dan NH4OH sebagai basa lemah. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

HCL + NH4OH -> NH4CI + H2O

Pada titik tengah titrasi HCL dan NH4OH akan bereaksi sehingga NH4CL akan sama seperti NH4OH dan menjadi faktor yang mempengaruhi pH larutan. Akibatnya pH akan sama ketika titik ekuivalen dicapai, dengan reaksi ion sebagai berikut

H+ + NH4OH -> H2O + NH4+

  • Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator fenolftalein. Contoh titrasi asam lemah dan basa kuat yaitu CH3COOH dan NAOH dimana CH3COOH sebagai asam lemah dan NAOH sebagai basa kuat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

CH3COOH + NAOH -> NACH3COO + H2O

Karena CH3COOH merupakan asam lemah maka larutan tidak terdisosiasi dengan sempurna, setelah titrasi berjalan di dalam larutan akan terbentuk NACH3COO sebagai hasil reaksi antara NAOH dengan CH3COOH. Reaksi ionnya adalah sebagai berikut

H+ + OH- -> H2O

  • Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Pada proses titrasi ini dapat menggunakan indikator metil merah, bromtimol biru dan fenolftalein. Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah NAOH dengan HCL dimana NAOH sebagai basa kuat dan HCL sebagai asam kuat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut

HCL + NAOH -> NACL + H2O

Reaksi umum yang akan terjadi yaitu H2O terbentuk dari reaksi H+ dengan OH-  sehingga hasil akhir titrasi di titik ekuivalen pH larutan akan menjadi netral, dapat dijelaskan dengan reaksi ion berikut

H+ + OH- -> H2O

  • Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Lemah

Titrasi asam lemah dan basa lemah dicontohkan dengan CH3COOH dan NH4OH dimana CH3COOH sebagai asam lemah dan NH4OH sebagai basa lemah. Persamaan reaksinya sebagai berikut

CH3COOH + NH4OH -> CH3COONH4 + H2O

Di akhir titrasi nantinya akan terbentuk garam yang merupakan titrasi dari asam lemah dan basa lemah.

Prinsip Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa sehingga akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen merupakan keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Umumnya titik ekuivalen ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Selanjutnya, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut dengan titik akhir titrasi. Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat selisih antara titik akhir titrasi dan titik ekivalen harus diupayakan memiliki selisih seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat proses titrasi, yaitu dengan memilih indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.

Cara Menghitung Molaritas

Molaritas merupakan salah satu ukuran kelarutan yang menyatakan jumlah mol suatu zat per volume larutan, molaritas dilambangkan dengan “M” dengan satuan molar yang setara dengan mol/liter. Rumus molaritas adalah sebagai berikut

M = n/V

M = molaritas zat (mol/liter)

N = mol suatu zat (mol)

V = volume larutan (ml)

Sedangkan untuk mendapatkan nilai mol, rumusnya sebagai berikut

n = gram/Mr

n = mol suatu zat (mol)

gram = massa suatu zat (g)

Mr = massa molekul (gram/mol)

Kelebihan Titrasi Asam Basa

Kelebihan titrasi asam basa ini adalah dapat mengetahui normalitas suatu larutan dengan tepat sedangkan proses titrasi juga memiliki kelemahan yaitu pada saat penentuan titik akhir titrasi terkadang dilakukan terlalu cepat atau lambat yang mana perhitungan yang dilakukan bisa jadi kurang tepat.

Alat dan Bahan Dalam Proses Titrasi

Dalam proses titrasi diperlukan alat dan bahan sebagai berikut

Alat :

  1. Buret
  2. Erlenmeyer
  3. Gelas kimia
  4. Labu takar
  5. Pipet tetes
  6. Corong
  7. Statif

Bahan :

  1. Larutan HCL
  2. NAOH 0.5 M
  3. Indikator fenolftalein
  4. Air

Cara Melakukan Titrasi

Proses titrasi dilakukan dengan cara yaitu

  1. Mengisi buret dengan larutan NAOH sebanyak 50ml
  2. Masukkan larutan HCL sebanyak 5ml dan air ke dalam labu takar sampai batas 100cm3
  3. Masukkan 10ml larutan HCL yang sudah diencerkan ke dalam Erlenmeyer
  4. Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam labu Erlenmeyer
  5. Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NAOH ke dalam labu Erlenmeyer
  6. Goyangkan labu Erlenmeyer secara perlahan
  7. Hentikan proses titrasi jika larutan dalam labu Erlenmeyer sudah berubah warna menjadi merah muda
  8. Catat volume NAOH yang telah dimasukkan sampai larutan berubah warna

The post Titrasi Asam Basa: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Larutan Penyangga: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/larutan-penyangga Fri, 03 Apr 2020 06:51:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5263 Kali ini akan dibahas tentang larutan penyangga. Larutan penyangga secara ringkas adalah larutan untuk mempertahankan pH larutan. Penjelasan lebih dalam terkait pengertian, sifat, manfaat, dan contoh-contoh larutan penyangga dijelaskan di bawah ini. Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga didefinisikan sebagai suatu sistem pada larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH suatu larutan sehingga tidak terjadi perubahan […]

The post Larutan Penyangga: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini akan dibahas tentang larutan penyangga. Larutan penyangga secara ringkas adalah larutan untuk mempertahankan pH larutan.

Penjelasan lebih dalam terkait pengertian, sifat, manfaat, dan contoh-contoh larutan penyangga dijelaskan di bawah ini.

Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga didefinisikan sebagai suatu sistem pada larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH suatu larutan sehingga tidak terjadi perubahan pH ketika ada penambahan atau pengurangan konsentrasi larutan.

Larutan penyangga juga dikenal dengan larutan buffer atau dapar.

Contoh sederhana adalah reaksi kimia yang terjadi antara enzim pencernaan.

Misalnya, enzim pepsin yang berfungsi untuk memecah protein di dalam lambung karena sistem di lambung hanya mampu bekerja di sekitar pH 2.

Fungsi Larutan Penyangga

Larutan penyangga sering digunakan di bidang seperti analisis kimia, mikroorganisme, dan biokimia.

Bahkan di bidang industri larutan penyangga berguna ketika proses fotografi.

Di bidang lainnya larutan penyangga digunakan ketika pembuatan bir, penanganan limbah, penyamakan kulit, dan sintesis zat warna.

Larutan penyangga juga berperan dalam peredaran darah manusia. Dalam keadaan normal, pH manusia sekita 7,4.

Nilai ini pun tidak boleh dibawah 7,0 atau bahkan naik di atas 7,8. Larutan yang mempertahankan pH manusia adalah karbonat bikarbonat.

Selain karbonat bikarbonat, terdapat juga larutan penyangga yang ada pada air ludah yaitu larutan dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat.

Larutan ini berfungsi untuk menjaga pH mulut agar tetap berada di sekitar 6,8.

Larutan ini bekerja dengan cara menetralisir asam dari hasil fermentasi sisa makanan.

Sifat Larutan Penyangga

Berikut beberapa sifat larutan penyangga yang perlu kalian ketahui.

  • Mampu mempertahankan nilai pH meski ditambahkan kadar asam kuat ataupun basa kuat
  • Jika dilakukan pengenceran pada larutan penyangga, pH pada larutan tersebut tidak akan berubah.
  • Nilai pH suatu larutan bergantung pada jumlah molnya. Semakin banyak jumlah mol, semakin kuat dalam mempertahankan nilai pH.
  • Nilai Ka akan selalu konstan jika berada pada suhu yang tetap atau tidak berubah.
  • Campuran antara garam dengan asam memiliki pH yang stabil.

Komponen Larutan Penyangga

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.

Penjelasan masing-masing komponen larutan penyangga adalah sebagai berikut.

1. Larutan penyangga asam

Larutan penyangga ini digunakan untuk mempertahankan nilai pH pada keadaan asam yaitu dibawah 7.

Larutan ini terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Cara memperoleh larutan ini dengan cara sebagai berikut.

  • Mencampurkan asam lemak dengan garam basa konjugasi yang menghasilkan ion Ajika terionisasi.
  • Mencampurkan suatu asam lemak dalam jumlah berlebih pada suatu basa kuat sehingga akan menghasilkan garam basa konjugasi yang berasal dari asam lemah.

Contohnya larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO. Pada larutan tersebut, reaksi kimianya adalah

Dengan menambahkan asam atau H+ maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.

Sehingga terbentuk CH3COOH. Artinya, asam yang ditambahkan ke suatu larutan akan dinetralisir oleh komponen basa konjugasi.

2. Larutan Penyangga Basa

Larutan penyangga ini berguna untuk menjaga ph suatu larutan agar bersifat basa yaitu dengan nilai di atas 7.

Larutan penyangga basa terdiri dari komponen basa lemah dengan basa konjugasinya. Cara memperoleh larutan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Campurkan basa lemah dengan garam konjugasinya yang dapat menghasilkan ion BH+ ketika terionisasi.
  • Campurkan suatu basa lemah pada suatu asam kuat yang nantinya akan menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.

Contohnya adalah larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ . Kesetimbangan yang diperoleh pada reaksi kimia tersebut yaitu

Dengan menambahkan asam atau H+ kesetimbangan akan bergeser ke kanan dengan membentuk NH4+ dan OH.

Selanjutnya untuk mempertahankan konsentrasi, ion OH menjadi berkurang karena H+ bereaksi dengan OH dan membentuk H2O.

Artinya, asam yang ditambahkan akan dinetralisir oleh komponen basa lemah NH3 .

Rumus Larutan Penyangga

Rumus larutan penyangga dibagi menurut jenisnya yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa

  • Rumus Larutan Penyangga Asam
  • Rumus Larutan Penyangga Basa

Contoh Larutan Penyangga dalam Kehidupan

Larutan penyangga juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik pada sistem tubuh atau bahan-bahan yang kita gunakan di sekitar. Berikut beberapa contoh larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.

  • Obat Mag

Zat utama pada obat mag adalah magaldrate yaitu campuran antara aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.

Zat ini nantinya akan dinetralisir oleh asam lambung yang memiliki nilai pH terlalu rendah.

Dengan menetralisir sebagian aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, maka pH cairan lambung akan naik dan menjadi normal kembali. Campuran kedua zat ini sering dikenal dengan susu magnesium.

  • Deterjen

Deterjen ternyata juga merupakan salah satu contoh larutan penyangga. Deterjen mengandung asam sitrat. Asam sitrat pada deterjen berguna untuk mengkelat logam yang nantinya akan membentuk busa.

Busa ini berguna untuk membersihkan tanpa harus menggunakan zat penghilang kesadaran.

Selain itu, asam sitrat juga berfungsi untuk memulihkan penukar ion pada alat penghilang kesadahan.

Caranya dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion.

  • Obat Mata

Contoh larutan penyangga selanjutnya adalah obat mata. Obat mata memiliki fungsi diantaranya untuk tonisitas, stabilitas pH, viskositas, dan strelisisasi.

Kandungan Cendoxytrol pada obat tetes mata mampu mengurangi iritasi atau alergi pada mata.

Obat mata idealnya memiliki pH yang harus ekuivalen dengan cairan mata yang berkisar 7,4

Contoh Soal dan Pembahasan

1.Tentukan nilai Ph suatu larutan jika 800 ml larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 400 ml larutan CH3COONa 0,1 M . nilai Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5

Jawab:

2. Tentukan Ph larutan jika 400 ml larutan NH4OH 0,5 M dicampur dengan 100 ml larutan NH4Cl 0,5 M. Diketahui nilai Kb NH4OH = 1,8 x 10-5

Jawab:

The post Larutan Penyangga: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>