Aset - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/aset Fri, 28 Apr 2023 00:25:46 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Aset - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/aset 32 32 Biaya Penyusutan: Contoh dan Cara Menghitungnya https://haloedukasi.com/biaya-penyusutan Mon, 24 Apr 2023 12:35:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42758 Apa itu Biaya Penyusutan Biaya penyusutan dapat dipahami sebagai pengalokasian harga suatu aktiva tetap selama periode kegunaannya dengan metode tertentu. Biaya penyusutan timbul karena berkurangnya manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu, namun tidak berlaku pada aktiva tanah karena harga tanah terus meningkat setiap tahun. BIaya penyusutan juga dapat dipahami sebagai bagian dari aset tetap […]

The post Biaya Penyusutan: Contoh dan Cara Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan dapat dipahami sebagai pengalokasian harga suatu aktiva tetap selama periode kegunaannya dengan metode tertentu. Biaya penyusutan timbul karena berkurangnya manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu, namun tidak berlaku pada aktiva tanah karena harga tanah terus meningkat setiap tahun.

BIaya penyusutan juga dapat dipahami sebagai bagian dari aset tetap yang dianggap telah digunakan selama waktu berjalan. Tujuan biaya penyusutan adalah untuk mengurangi nilai aset yang terekam secara bertahap. 

Transaksi yang terekam biaya penyusutan merupakan jenis transaksi pencatatan non-tunai atau tidak ada arus kas yang keluar. Aset tetap atau fixed assets merupakan salah satu jenis aktiva tetap yang dipunyai oleh perusahaan penghasil suatu barang dan jasa namun tidak untuk diperdagangkan kembali.

Contoh aset tetap adalah mesin produksi, gedung, kendaraan, dan lain sebagainya. Setiap akhir periode dalam satu tahun, akun aktiva tetap harus dicatat dalam jurnal penyesuaian akibat adanya penyusutan tersebut.

Biaya penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan metode tertentu namun terdapat faktor yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum menentukan metode perhitungan biaya penyusutan. Terdapat tidak faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan yakni:

1. Harga perolehan

Harga perolehan menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan besaran alokasi nilai penyusutan dalam suatu periode. Dalam perhitungan harga perolehan tidak hanya dilihat dari harga pembelian saja namun juga ditambahkan juga dengan biaya lain yang berasal dari perolehan aktiva.

2. Umur ekonomis aktiva

Umur ekonomis aktiva merupakan perkiraan sejauh mana aktiva dapat berkontribusi sebelum mengalami arus. Umur ekonomis aktiva dapat berupa waktu, hasil produksi, dan jam kerja. Penentuan umur ekonomis dapat dilihat dari wujud fisik dan fungsional.

Suatu aktiva dapat berwujud baik secara fisik namun secara fungsional tidak dapat digunakan, sebagai contoh mesin  yang masih dapat beroperasi dengan baik namun tidak dapat lagi mendukung sistem kerja yang baru.

3. Nilai residu

Nilai residu merupakan nilai sisa dari suatu aktiva pada akhir umur ekonomisnya setelah dikurang dengan nilai penyusutan. NIlai residu juga dapat didapatkan apabila aktiva yang telah habis umur ekonomisnya dijual. Jika tidak, maka aktiva tersebut tidak mempunyai nilai residu atau nol.

Metode Menghitung Biaya Penyusutan < minimal ada 5

Terdapat lima metode untuk menghitung biaya penyusutan, diantaranya sebagai berikut:

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus atau dapat disebut juga dengan straight line method merupakan cara menghitung biaya penyusutan per bulan yang paling sering digunakan dalam akuntansi yang berlaku untuk aset seperti kendaraan, gedung, alat perusahaan, dan komputer. 

Berikut rumus yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan biaya penyusutan per tahun dengan metode garis lurus.

Biaya Penyusutan Tahunan = (Harga Aset – Nilai Sisa) : Umur Manfaat Aset

Harga aset merupakan harga beli, nilai sisa merupakan nilai aset setelah perkiraan masa manfaatnya, serta umur manfaat aset merupakan periode dimana bisnis dapat dimanfaatkan.

2. Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun atau double declining balance method merupakan salah satu cara dalam menghitung biaya penyusutan yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.

Berikut rumus yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan depresiasi dengan metode saldo menurun.

Biaya Penyusutan = (Nilai Buku Aset pada Awal Tahun x Tarif Penyusutan) : 100

Cara menghitung biaya penyusutan dengan metode ini lebih berfokus pada jumlah beban depresiasi yang lebih banyak pada tahun penggunaan awal. Hal ini disebabkan oleh aktiva dapat mengalami depresiasi atau penyusutan pada tahun awal tersebut.

3. Metode Saldo Menurun Ganda

Metode saldo menurun ganda mengkolaborasikan dua metode biaya penyusutan yakni metode garis lurus dan metode saldo menurun dalam melakukan perhitungannya. Metode ini mendepresiasi aset dua kali lebih cepat bila dibandingkan dengan metode depresiasi biasa.

Berikut rumus yang dapat digunakan dalam menghitung biaya penyusutan menggunakan metode saldo menurun ganda.

Biaya Penyusutan Tahunan = 2 x Biaya Aset x Tarif Penyusutan

Perusahaan menggunakan metode ini untuk aktiva yang lebih produktif di tahun-tahun awal dan memiliki peluang kehilangan nilai yang signifikan di tahun-tahun selanjutnya. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari aset ini di awal umur aset.

Perusahaan akan mendepresiasi aset tersebut secara besar besaran di tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat menekan jumlah kena pajak, sehingga perusahaan dapat menunda pajak penghasilan ke tahun-tahun selanjutnya.

4. Metode Unit Produksi

Metode unit produksi merupakan suatu cara dalam perhitungan biaya penyusutan yang mempertimbangkan penggunaan praktis aset dalam proses produksi alih-alih mempertimbangkan masa manfaatnya.

Metode ini juga memiliki kegunaan untuk aktiva per unit dan mengalami keausan berat seperti bagian mesin tertentu. Perusahaan yang menggunakan metode ini dapat menunjukkan biaya penyusutan yang lebih tinggi di tahun-tahun dengan produksi yang lebih tinggi sehingga dapat menjaga keseimbangan biaya produksi lain.

Adapun rumus yang dapat digunakan dalam mengaplikasikan metode ini.

Biaya Penyusutan = (Biaya Aset Tetap – Nilai Residu : Perkiraan Total Produksi) x Produksi Aktual

5. Metode Jumlah Angka Tahun

Metode jumlah angka tahun atau sum of the year digit method merupakan suatu cara perhitungan biaya penyusutan yang berdasarkan pada jumlah angka tahun, besaran penyusutan atau depresiasi aktiva tetap tiap tahun yang jumlahnya semakin turun.

Ketika aset mendekati akhir masa manfaatnya maka nilainya akan berkurang. Dalam melakukan perhitungan tersebut maka dibutuhkan pengalokasian penyusutan maksimum pada tahun pertama sejak sebelum didapatkan kembali jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam aset tersebut.

Berikut rumus yang dapat digunakan dalam menerapkan metode jumlah angka tahun.

Biaya Penyusutan = Biaya yang Dapat Disusutkan x (Sisa Masa Manfaat Aset : Jumlah Digit Tahun)

Untuk memperoleh biaya penyusutan maka hasilnya didapatkan dari biaya aset dikurangi nilai sisa. Sedangkan rumus dalam mencari jumlah digit tahun sebagai berikut:

Jumlah digit tahun = (n(n +1))/2

Keterangan 

n = masa manfaat aset

Contoh Perhitungan Biaya Penyusutan

Berikut ini merupakan contoh perhitungan biaya penyusutan dengan menerapkan straight line method.

Perusahaan X memberi mebel senilai Rp. 11.000.000. Nilai sisa alat tersebut adalah 1.000.000 dan memiliki masa manfaat 10 tahun. Maka perhitungan biaya penyusutan sebagai berikut:

Diketahui:

  • Nilai Aset : Rp. 11.000.000
  • Nilai Sisa : Rp. 1.000.000
  • Masa Manfaat : 10 tahun.

Ditanya:

Biaya penyusutan atau biaya depresiasi….?

Dijawab:

Biaya Depresiasi = (Rp. 11.000.000 – Rp. 1.000.000) : 10 = Rp. 1.000.000

Hasilnya adalah perusahaan dapat memotong senilai Rp. 1.000.000 setiap tahun selama 10 tahun.

The post Biaya Penyusutan: Contoh dan Cara Menghitungnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya https://haloedukasi.com/bank-terbesar-di-indonesia Thu, 28 Jul 2022 00:28:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37384 Bank membantu masyarakat supaya lebih mudah bertransaksi. Bank juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang. Berikut ini 11 Bank terbesar di Indonesia dan total asetnya. 1. Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 2 Oktober 1998. Bank Mandiri juga terdaftar di BEI, dengan kode saham BMRI. Kode ATM dari Bank Mandiri adalah […]

The post 11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bank membantu masyarakat supaya lebih mudah bertransaksi. Bank juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang. Berikut ini 11 Bank terbesar di Indonesia dan total asetnya.

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 2 Oktober 1998. Bank Mandiri juga terdaftar di BEI, dengan kode saham BMRI. Kode ATM dari Bank Mandiri adalah 008. Pada saat ini, Bank Mandiri memiliki lebih dari 1.800 kantor cabang yang tersebar merata di 34 provinsi.

Bank Mandiri merupakan gabungan dari 4 bank pemerintah, yaitu:

  1. Bank Bumi Daya
  2. Bank Dagang Negara
  3. Bank Ekspor Impor Indonesia, dan
  4. Bank Pembangunan Indonesia

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Mandiri, sebagai berikut:

  • Tabungan Rupiah
  • Tabungan Now
  • Tabungan Valas
  • Tabungan Rencana
  • Tabungan Payroll

Total Aset Bank Mandiri: Rp1.734,1 Triliun

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia adalah Bank Pemerintah pertama di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia didirikan pada 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Bank Rakyat Indonesia telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BBRI. Kode ATM dari Bank Rakyat Indonesia adalah 002.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Rakyat Indonesia, sebagai berikut:

  • Tabungan BRI Simpedes
  • Tabungan BRI BritAma
  • BritAma Rencana
  • BritAma Valas
  • Tabungan BRI Junio

Total Aset Bank Rakyat Indonesia: Rp1.650,28 Triliun

3. Bank Central Asia (BCA)

Bank Central Asia adalah Bank Swasta terbesar di Indonesia. Bank Central Asia didirikan pada 21 Februari 1957 oleh Soedono Salim. Kode ATM dari Bank Central Asia adalah 014. BCA telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BBCA. Bank Central Asia memiliki 1.235 cabang yang tersebar di seluruh di Indonesia.

BCA juga memiliki beberapa perusahaan anak, sebagai berikut:

  1. BCA Digital
  2. BCA Finance
  3. BCA MultiFinance
  4. BCA Syariah
  5. BCA Sekuritas
  6. BCA Insurance
  7. BCA Life
  8. BCA Central Capital Ventura
  9. BCA Finance Limited

Berikut ini jenis tabungan dari Bank Central Asia, yaitu:

  • Tahapan BCA
  • Tahapan Xpresi
  • Tahapan Gold
  • Tahapan Berjangka
  • TabunganKu BCA

Total Aset Bank Central Asia: 1.259,4 Triliun

4. Bank Negara Indonesia (BNI)

Bank Negara Indonesia adalah Bank Swasta tertua di Indonesia. Bank Negara Indonesia didirikan pada 5 Juli 1946 oleh Margono Djojohadikusumo. Kode ATM dari Bank Negara Indonesia adalah 009. Pada saat ini, Bank Negara Indonesia memiliki cabang sebanyak 2.262 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini jenis tabungan dari Bank Negara Indonesia, yaitu:

  • BNI Taplus
  • BNI Taplus Bisnis
  • BNI Tapenas
  • TabunganKu BNI
  • BNI Simpanan Pelajar

Total Aset Bank Negara Indonesia: Rp931,9 Triliun

5. Bank CIMB Niaga

Bank CIMB Niaga adalah Bank pertama yang memiliki layanan mesin ATM dan Online Banking. Bank CIMB Niaga didirikan pada 26 September 1955.

Kode ATM dari Bank CIMB Niaga adalah 022. Bank CIMB Niaga telah terdaftar di BEI, dengan kode saham BNGA. Pada saat ini, Bank CIMB Niaga memiliki 374 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank CIMB Niaga, yaitu:

  • Tabungan CIMB Niaga Xtra
  • TabunganKu CIMB Niaga
  • Tabungan CIMB Niaga Hypermart Savers
  • Tabungan Usaha CIMB Niaga
  • Tabungan Xtra Valas

Total Aset Bank CIMB Niaga: Rp307,4 Triliun

6. Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank Tabungan Negara merupakan BUMN. Bank Tabungan Negara didirikan pada 16 Oktober 1897. Bank Tabungan Negara telah resmi terdaftar di BEI, dengan kode saham BBTN. Kode ATM dari Bank Tabungan Negara adalah 200.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Tabungan Negara, yaitu:

  • Tabungan BTN Batara
  • Tabungan BTN Junior
  • TabunganKu BTN
  • Tabungan BTN Prima
  • Tabungan BTN Payroll

Total Aset Bank Tabungan Negara: Rp277,13 Triliun

7. Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP didirikan pada 4 April 1941. Kode ATM dari Bank OCBC NISP adalah 028. Bank OCBC NISP telah terdaftar di BEI, dengan kode saham NISP. Bank OCBC NISP memiliki cabang sebanyak 330 yang telah tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank OCBC NISP, sebagai berikut:

  • Tabunganku
  • Tanda 360 Plus
  • Tanda Junior
  • Tanda Valas
  • Tabungan Payroll

Total Aset Bank OCBC NISP: Rp225,73 Triliun

8. Bank BTPN

Bank BTPN didirikan pada 6 Oktober 1959. Kode ATM dari Bank BTPN adalah 213. Bank BTPN terdaftar di BEI, dengan kode saham BTPN.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank BTPN, sebagai berikut:

  • Taseto Premium
  • Taseto Bisnis
  • Tabungan Pasti
  • Tabungan Citra Pensiun
  • Tabungan Jenius

Total Aset Bank BPTN: Rp192,40 Triliun

9. Bank Danamon

Pada awalnya Bank Danamon bernama PT Bank Kopra Indonesia. Bank Danamon didirikan pada 16 Juli 1956. Kode ATM dari Bank Danamon adalah 011.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Danamon, sebagai berikut:

  • Tabungan Danamon LEBIH
  • Tabungan Danamon FlexiMAX
  • Tabungan Danamon TabunganKu
  • Tabungan Danamon D-Save
  • Tabungan Danamon Cita2Ku

Total Aset Bank Danamon: Rp183,7 Triliun

10. Bank Panin

Bank Panin didirikan pada 17 Agustus 1971 oleh Mu’min Ali Gunawan. Kode ATM dari Bank Panin adalah 019.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Bank Panin, yaitu:

  • Tabungan Panin
  • Tabungan Junior
  • Tabungan Rencana
  • TabunganKu
  • Tabungan RDN Panin

Total Aset Bank Panin: Rp184 Triliun

11. Maybank

Pada awalnya, Maybank bernama Bank Internasional Indonesia. Maybank didirikan pada 15 Mei 1959. Kode ATM dari Maybank adalah 016.

Berikut ini beberapa jenis tabungan dari Maybank, yaitu:

  • Maybank Tabungan
  • Maybank Tabungan U
  • Maybank Tabungan SuperKidz
  • Maybank Tabungan MyPlan
  • Tabungan Simpanan Pelajar

Total Aset Maybank: Rp159,75 Triliun

The post 11 Bank Terbesar di Indonesia dan Total Asetnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset) yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/jenis-aset-tidak-berwujud Mon, 21 Feb 2022 02:43:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31471 Seperti yang kita tahu bahwa sebuah perusahaan bisa terbilang sukses pasti ada beberapa faktor yang mempengaruhinya bukan? Terlebih tingkat kesuksesan sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki standar yang berbeda beda. Hal itu tentunya sangat bergantung dengan tujuan atau goals yang memang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa tingkat kesuksesan […]

The post 5 Jenis Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset) yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu bahwa sebuah perusahaan bisa terbilang sukses pasti ada beberapa faktor yang mempengaruhinya bukan? Terlebih tingkat kesuksesan sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki standar yang berbeda beda. Hal itu tentunya sangat bergantung dengan tujuan atau goals yang memang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya.

Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa tingkat kesuksesan dari sebuah perusahaan bisa terlihat dari asset atau properti fisiknya yang sangat mendukung, seperti bangunannya, fasilitas yang diberikan dan lain sebagainya. Namun, sebagian dari kita pun tidak menyadari bahwa ada hal lainnya yang juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan atau kesuksesan sebuah perusahaan.

Hal ini tak lain dan tak bukan adalah asset perusahaan yang tak berwujud atau yang disebut dengan intangible asset. Walaupun aset perusahaan yang satu ini terbilang tak terlihat tapi nyatanya tidak bisa dipungkiri jika memiliki pengaruh yang besar.

Jika aset tak berwujud ini memiliki rentang waktu yang lama dalam sebuah perusahaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa pengaruhnya tidak bisa dirugikan lagi. Lalu apa saja sih sebenarnya jenis dari asset perusahaan yang tak berwujud ini?

Berikut merupakan pemaparan mengenai jenis aset tak berwujud (intangible asset) yang perlu diketahui.

Paten

Paten merupakan sebuah hak yang diberikan oleh pihak perusahaan guna melakukan semua kegiatan perusahaan, dari kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi hingga proses pendistribusian atau penjualannya nanti ke konsumen.

Di mana hal tersebut berlaku dengan jangka waktu tertentu. Umur dari sebuah paten sendiri dihitung lebih dari satu tahu. Hal tersebut yang menyebabkan paten bisa digolongkan sebagai salah satu intangible asset atau aset perusahaan yang tak berwujud.

Setelah paten, terdapat hak cipta atau seringkali dikenal dengan sebutan copyright. Hak cipta merupakan suatu hak yang memang diberikan oleh pihak perusahaan kepada pihak yang memang berhak untuk memiliki hak cipta tersebut.

Nantinya hak cipta tersebut bisa digunakan untuk melakukan perbanyakan, penjualan, pendistribusian dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan produk ataupun sebuah karya yang dihasilkan oleh perusahaan. Nilai dari sebuah copyright ini bisa ditentukan oleh faktor yang hampir sama dengan paten sebenarnya.

Yakni dihitung dari jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan pertahaan atau pelegalan dari sebuah hak cipta.

Merk Dagang (Trade Mark)

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah merk dagang sangat memiliki peranan yang penting dalam suatu bisnis. Hal ini disebabkan karena adanya merek dagang inilah pihak konsumen bisa lebih mengenal produk yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Terlebih merk dagang ini telah memiliki citra yang baik di konsumen, baik karena kualitas dari produknya ataupun pelayanannya.

Hal ini akan membuat produk lebih mudah untuk disukai oleh konsumen lainnya dan tentunya bisa dengan mudah menguasai pasar. Untuk bisa mempertahankan merk dagang ini sebuah perusahaan haruslah mendaftarkan merk dagangnya, baik yang berkaitan dengan jenis produk dan nama lainnya pada instansi pemerintahan.

Goodwill

Goodwill baru bisa muncul ketika terjadi pembelian aktiva yang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk yang berada di pasaran. Terjadinya selisih atas harga harga tersebutlah yang nantinya bisa dihitung dan dinamakan sebagai goodwill. Pembelian aktiva yang dimaksudkan disini adalah pembelian yang terjadi dalam perusahaan ataupun bisnis lainnya.

Franchise

Istilah franchise ini mungkin sudah familiar bagi beberapa orang. Franchise ada karena terjadi perjanjian yang terikat kontrak antara pihak yang memutuskan untuk mengambil franchise dengan pihak lainnya yang memberikan franchise tersebut.

Franchise yang dimaksudkan dalam hal ini bisa berupa suatu hak untuk pihak lainnya bisa melakukan penjualan, penyediaan, penggunaan produk terhadap suatu merk dagang tertentu. Tentunya dengan ikatan kontrak yang memang sudah ditandatangani oleh dua pihak.

The post 5 Jenis Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset) yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Votalitas : Pengertian-Jenis serta Penyebabnya https://haloedukasi.com/votalitas-pengertian-jenis-serta-penyebabnya Tue, 02 Nov 2021 10:02:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28173 Pengertian Votalitas Volatilitas adalah ukuran statistik dari dispersi pengembalian untuk keamanan atau indeks pasar tertentu. Dalam kebanyakan kasus, semakin tinggi volatilitas, semakin berisiko keamanannya. Volatilitas sering diukur sebagai standar deviasi atau varians antara pengembalian dari sekuritas atau indeks pasar yang sama. Di pasar sekuritas, volatilitas sering dikaitkan dengan perubahan besar di kedua arah. Misalnya, ketika pasar saham naik dan turun lebih dari satu persen […]

The post Votalitas : Pengertian-Jenis serta Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Votalitas

Volatilitas adalah ukuran statistik dari dispersi pengembalian untuk keamanan atau indeks pasar tertentu. Dalam kebanyakan kasus, semakin tinggi volatilitas, semakin berisiko keamanannya. Volatilitas sering diukur sebagai standar deviasi atau varians antara pengembalian dari sekuritas atau indeks pasar yang sama.

Di pasar sekuritas, volatilitas sering dikaitkan dengan perubahan besar di kedua arah. Misalnya, ketika pasar saham naik dan turun lebih dari satu persen selama periode waktu yang berkelanjutan, itu disebut pasar “bergejolak”. Volatilitas aset adalah faktor kunci ketika opsi harga berkontraksi.

Penyebab Terjadinya Volatilitas

Volatilitas sering mengacu pada jumlah ketidakpastian atau risiko yang terkait dengan ukuran perubahan nilai sekuritas. Volatilitas yang lebih tinggi berarti bahwa nilai sekuritas berpotensi tersebar pada rentang nilai yang lebih besar. 

Ini berarti bahwa harga sekuritas dapat berubah secara dramatis selama periode waktu yang singkat di kedua arah. Volatilitas yang lebih rendah berarti bahwa nilai sekuritas tidak berfluktuasi secara dramatis, dan cenderung lebih stabil.

Salah satu cara untuk mengukur variasi aset adalah dengan mengukur pengembalian harian (persen pergerakan setiap hari) dari aset. Volatilitas historis didasarkan pada harga historis dan mewakili tingkat variabilitas dalam pengembalian aset. Angka ini tanpa satuan dan dinyatakan sebagai persentase.

Sementara varians menangkap dispersi pengembalian di sekitar rata-rata aset secara umum, volatilitas adalah ukuran varians yang dibatasi oleh periode waktu tertentu. 

Dengan demikian, kita dapat melaporkan volatilitas harian, mingguan, bulanan, atau volatilitas tahunan. Oleh karena itu, berguna untuk menganggap volatilitas sebagai standar deviasi tahunan.

Jenis Votalitas

Votalitas Tersirat

Volatilitas tersirat, juga dikenal sebagai volatilitas yang diproyeksikan, adalah salah satu metrik terpenting bagi pedagang opsi. Seperti namanya, ini memungkinkan mereka untuk menentukan seberapa volatilitas pasar akan maju. 

Konsep ini juga memberi pedagang cara untuk menghitung probabilitas. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa hal itu tidak boleh dianggap sebagai ilmu pengetahuan, sehingga tidak memberikan perkiraan tentang bagaimana pasar akan bergerak di masa depan.

Tidak seperti volatilitas historis, volatilitas tersirat berasal dari harga opsi itu sendiri dan mewakili ekspektasi volatilitas untuk masa depan. 

Karena tersirat, pedagang tidak dapat menggunakan kinerja masa lalu sebagai indikator kinerja masa depan. Sebaliknya, mereka harus memperkirakan potensi opsi di pasar.

Votalitas Historis

Juga disebut sebagai volatilitas statistik, volatilitas historis (HV) mengukur fluktuasi sekuritas yang mendasarinya dengan mengukur perubahan harga selama periode waktu yang telah ditentukan. Ini adalah metrik yang kurang umum dibandingkan dengan volatilitas tersirat karena tidak berwawasan ke depan.

Ketika ada kenaikan volatilitas historis, harga sekuritas juga akan bergerak lebih dari biasanya. Pada saat ini, ada harapan bahwa sesuatu akan atau telah berubah. Jika volatilitas historis menurun, di sisi lain, itu berarti ketidakpastian telah dihilangkan, sehingga segala sesuatunya kembali seperti semula.

Perhitungan ini mungkin didasarkan pada perubahan intraday, tetapi sering kali mengukur pergerakan berdasarkan perubahan dari satu harga penutupan ke harga penutupan berikutnya. Bergantung pada durasi perdagangan opsi yang diinginkan, volatilitas historis dapat diukur secara bertahap mulai dari 10 hingga 180 hari perdagangan.

Cara Menghitung Votalitas

Volatilitas sering dihitung menggunakan varians dan standar deviasi. Standar deviasi adalah akar kuadrat dari varians. 

Untuk kesederhanaan, mari kita asumsikan kita memiliki harga penutupan saham bulanan sebesar Rp. 10.000,- sampai Rp.100.000,-.  Misalnya, bulan pertama adalah Rp.10.000,-, bulan kedua adalah Rp. 20.000,- dan seterusnya. Untuk menghitung varians, ikuti lima langkah di bawah ini.

  1. Temukan rata-rata dari kumpulan data. Ini berarti menambahkan setiap nilai dan kemudian membaginya dengan jumlah nilai. Jika kita menambahkan, Rp. 10.000,- ditambah Rp. 20.000,- ditambah Rp. 30.000,- hingga Rp. 100.000,- kita mendapatkan Rp. 550.000,-. Ini dibagi 10 karena kami memiliki 10 angka dalam kumpulan data kami. Ini memberikan rata-rata, atau harga rata-rata, sebesar Rp. 55.000,-
  2. Hitung selisih antara setiap nilai data dan rata-ratanya. Hal ini sering disebut penyimpangan. Misalnya, kita ambil Rp. 100.000 – Rp. 55.000 = Rp. 45.000,- lalu Rp. 90.000 – Rp. 55.000 = Rp. 35.000,-. Ini berlanjut hingga nilai data pertama Rp. 10.000,- Angka negatif diperbolehkan. Karena kita membutuhkan setiap nilai, perhitungan ini sering dilakukan dalam spreadsheet.
  3. Kuadratkan deviasinya. Ini akan menghilangkan nilai negatif.
  4. Tambahkan deviasi kuadrat bersama-sama. Dalam contoh kita, ini sama dengan 82,5.
  5. Bagilah jumlah deviasi kuadrat (82,5) dengan jumlah nilai data.

Dalam hal ini, varian yang dihasilkan adalah Rp. 82.500,- Akar kuadrat diambil untuk mendapatkan simpangan baku. Ini sama dengan Rp. 28.700. 

Ini adalah ukuran risiko dan menunjukkan bagaimana nilai tersebar di sekitar harga rata-rata. Ini memberi pedagang gambaran tentang seberapa jauh harga dapat menyimpang dari rata-rata.

Jika harga diambil secara acak dari distribusi normal, maka sekitar 68% dari semua nilai data akan berada dalam satu standar deviasi. Sembilan puluh lima persen nilai data akan berada dalam dua standar deviasi (2 x 28.700 dalam contoh kita), dan 99,7% dari semua nilai akan berada dalam tiga standar deviasi (3 x 28.700). Dalam hal ini, nilai Rp. 10.000,- sampai Rp. 100.000,- tidak terdistribusi secara acak pada kurva lonceng ; lebih tepatnya. mereka terdistribusi secara seragam. 

Oleh karena itu, persentase 68%–95%º–99,7% yang diharapkan tidak berlaku. Terlepas dari batasan ini, pedagang sering menggunakan standar deviasi, karena kumpulan data pengembalian harga sering kali lebih menyerupai distribusi normal (kurva lonceng) daripada pada contoh yang diberikan.

Kesimpulan

Volatilitas menunjukkan seberapa besar harga aset berayun di sekitar harga rata-rata—ini adalah ukuran statistik dari dispersi pengembaliannya.

Ada beberapa cara untuk mengukur volatilitas, termasuk koefisien beta, model penetapan harga opsi, dan standar deviasi pengembalian.

Aset volatil sering dianggap lebih berisiko daripada aset yang kurang volatil karena harganya diperkirakan kurang dapat diprediksi. Volatilitas adalah variabel penting untuk menghitung harga opsi.

The post Votalitas : Pengertian-Jenis serta Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Aset yang Harus Dimiliki Agar Sukses https://haloedukasi.com/aset-yang-harus-dimiliki Tue, 17 Nov 2020 03:46:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15066 Berikut ini akan dijabarkan mengenai 5 aset yang harus anda miliki agar bisa survive dan sukses dalam kehidupan. 1. Bisnis Sekolah tidak pernah mengajarkan bagaimana menjadi seorang wirausahawan atau orang yang mempunyai bisnis sendiri dengan sejumlah karyawan. Sekolah hanya mengajarkan bagaimana kita menjadi seorang karyawan, karena sekolah didirikan saat era industri dimana perusahaan sangat membutuhkan […]

The post 5 Aset yang Harus Dimiliki Agar Sukses appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berikut ini akan dijabarkan mengenai 5 aset yang harus anda miliki agar bisa survive dan sukses dalam kehidupan.

1. Bisnis

Sekolah tidak pernah mengajarkan bagaimana menjadi seorang wirausahawan atau orang yang mempunyai bisnis sendiri dengan sejumlah karyawan.

Sekolah hanya mengajarkan bagaimana kita menjadi seorang karyawan, karena sekolah didirikan saat era industri dimana perusahaan sangat membutuhkan tenaga kerja.

Persentase wirausaha di Indonesia hanya sekitar 3,1%. Ini membuktikan bahwa masih sangat minim orang yang sadar akan wirausaha dan peluang terbuka lebar bagi yang ingin berwirausaha.

2. Real Estate

Bagi masyarakat umum real estate dikenal sebagai suatu bisnis perumahan, gedung dan bangunan lain. Properti merupakan aset yang sangat berharga, dimana harga pasti akan semakin naik.

Di indonesia, pertumbuhan penduduk terus terjadi dan setiap penduduk pasti membutuhkan rumah. Sehingga, harga properti akan semakin tinggi.

3. Paper Assets

Aset ini seperti saham, bitcoin, atau reksadana. Aset seperti saham artinya adalah kita memiliki sejumlah saham dari perusahaan yang kita tuju.

4. Internet

Youtuber, Selegram atau hal lain yang berhubungan dengan internet dapat menghasilkan uang yang tidak sedikit.

Sehingga, aktivitas ini dapat sangat membantu anda mendapatkan uang dari sumber lain.

Aset digital ini dapat dibangun tanpa modal tetapi membutuhkan skill yang harus dipelajari.

5. Practical Intelligence

adalah kemampuan mengamati dan menilai situasi atau masalah. Diantaranya teamwork, problem solving, pandai melihat peluang, dan lain sebagainya yang dapat membantu anda dalam berwirausaha.

The post 5 Aset yang Harus Dimiliki Agar Sukses appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Saham dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-saham Sat, 11 Apr 2020 05:49:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5413 Saham merupakan surat atau dokumen berharga yang berisi bukti penyertaan modal atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham juga dapat diperdagangkan di bursa efek. Artinya, saham dapat di beli oleh siapa saja, dan siapa saja bisa menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan. Orang yang telah membeli saham berhak untuk aset dan pendapatan perusahaan dengan sebagian dari […]

The post Jenis-jenis Saham dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saham merupakan surat atau dokumen berharga yang berisi bukti penyertaan modal atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham juga dapat diperdagangkan di bursa efek.

Artinya, saham dapat di beli oleh siapa saja, dan siapa saja bisa menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan.

Orang yang telah membeli saham berhak untuk aset dan pendapatan perusahaan dengan sebagian dari saham yang dibeli.

Berdasarkan aspek nya, saham dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Berdasarkan Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim

1. Saham Biasa (Common Stocks)

Saham biasa atau common stocks merupakan saham yang mempunyai karakteristik bisa melakukan klaim kepemilikan untuk semua penghasilan dan aktivitas yang dimiliki perusahaan namun memiliki kewajiban yang terbatas.

Saham biasa mempunyai keuntungan, jika terjadi resiko terburuk maka kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham sebesar investasi pada saham tersebut, misalnya perusahaan bangkrut.

2. Saham Preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen atau preferred stocks merupakan gabungan antara obligasi dengan saham biasa sehingga mempunyai karakteristik tetap bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi.

Selain itu saham preferen memiliki keuntungan yang sama dengan saham biasa yaitu bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen.

Pemegang saham preferen juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktivatas sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dapat dipertukarkan dengan saham biasa.

Karena itu saham prefern mirip dengan obligasi sehingga banyak diminati investor.

Berdasarkan Cara Peralihannya

1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Saham atas unjuk atau bearer stock merupakan saham yang secara fisik tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.

Biasanya investor yang membeli saham ini dengan tujuan untuk diperjual-belikan.

Namun, investor tidak perlu khawatir secara hukum, karena siapa yang memegang saham tersebut akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam rapat umum pemegang saham.

2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Saham atas nama atau registered stocks merupakan saham yang nama pemegang sahamnya tertulis dengan jelas.

Karakteristik saham atas nama adalah dengan cara peralihan saham nya harus sesuai dengan prosedur.

Nama pemilik baru dari saham atas nama harus dicatat dalam buku khusus yang memuat daftar nama pemegang saham.

Sehingga keuntungan nya, jika sertifikat saham ini ilang, maka pemilik dapat meminta pengganti sertifikat sahamnya karena sudah tercatat dalam buku perusahaan.

Berdasarkan Kinerja Perdagangan

1. Blue Chip Stocks

Blue Chip Stocks merupakan saham yang mempunyai reputasi tinggi sehingga banyak dicari oleh investor.

Karakteristik sekaligus keuntungan saham ini yaitu memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden.

2. Income Stocks

Income stocks merupakan saham yang mempunyai keuntungan mampu membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata yang harus dibayarkan pada tahun sebelumnya.

Karakteristik income stock adalah mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan teratur membagikan dividen tunai sehingga menjadi daya Tarik bagi investor.

3. Growth Stocks

Growth stocks merupakan saham yang terdiri dari Well known dan Lesser known.

Well known memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi sehingga menjadi petinggi di industri sejenis dan perusahaan pun mempunyai reputasi tinggi.

Sedangkan Lesser known bukan sebagai petinggi di dalam industri, biasanya terjadi di perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

4. Speculative Stocks

Speculative stocks merupakan saham yang berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan namun tidak secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

Sehingga saham jenis ini cocok untuk investor yang memiliki profil resiko high risk.

5. Counter Cyclical Stocks

Counter cyclical stock merupakan saham yang paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak.

Hal tersebut disebabkan karena saham jenis ini tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

Contohnya jika terjadi resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi dan emitem mampu memberikan dividen yang tinggi.

The post Jenis-jenis Saham dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>