Asia tenggara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/asia-tenggara Thu, 18 May 2023 02:16:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Asia tenggara - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/asia-tenggara 32 32 7 Negara Terkaya di Asia Tenggara 2023 https://haloedukasi.com/negara-terkaya-di-asia-tenggara-2023 Thu, 18 May 2023 02:16:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43205 Asia Tenggara dikenal sebagai salah satu wilayah yang kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alamnya. Namun, di balik pesona-pesona tersebut, terdapat juga negara-negara yang memiliki kekayaan ekonomi yang signifikan. Berikut adalah delapan negara terkaya di Asia Tenggara pada tahun 2023 beserta informasi hasil per kapitanya. 1. Singapura Singapura terus mempertahankan posisinya sebagai negara terkaya di […]

The post 7 Negara Terkaya di Asia Tenggara 2023 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Asia Tenggara dikenal sebagai salah satu wilayah yang kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alamnya. Namun, di balik pesona-pesona tersebut, terdapat juga negara-negara yang memiliki kekayaan ekonomi yang signifikan. Berikut adalah delapan negara terkaya di Asia Tenggara pada tahun 2023 beserta informasi hasil per kapitanya.

1. Singapura

Singapura terus mempertahankan posisinya sebagai negara terkaya di Asia Tenggara. Dengan ekonomi yang kuat dan infrastruktur yang maju, negara ini memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sekitar $63.987. Singapura terkenal dengan sektor keuangan, perdagangan, dan pariwisatanya.

2. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam, dengan kekayaan minyak dan gas alamnya, menjadi negara terkaya kedua di Asia Tenggara. PDB per kapita negara ini mencapai sekitar $38.786. Keberhasilan dalam mengelola sumber daya alamnya membuat Brunei menjadi salah satu negara dengan tingkat kemakmuran yang tinggi di dunia.

3. Malaysia

Malaysia juga merupakan salah satu negara terkaya di Asia Tenggara dengan PDB per kapita sekitar $11.086. Negara ini memiliki ekonomi yang beragam, termasuk sektor industri, perdagangan, dan pariwisata yang berkembang pesat. Malaysia juga terkenal dengan keindahan alamnya, seperti Pulau Langkawi dan Taman Nasional Gunung Kinabalu.

4. Thailand

Thailand, dengan sektor pariwisata yang berkembang dan industri manufaktur yang kuat, memiliki PDB per kapita sekitar $7.876. Keunikan budaya, bangunan bersejarah, dan pantai-pantai yang indah menjadikan Thailand sebagai tujuan wisata utama di Asia Tenggara.

5. Filipina

Filipina memiliki PDB per kapita sekitar $4.164, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat di Asia Tenggara. Negara ini memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, industri jasa yang berkembang, dan sektor teknologi informasi yang pesat.

6. Indonesia

Indonesia, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, memiliki PDB per kapita sekitar $4.038. Meskipun memiliki potensi sumber daya alam yang besar, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah. Namun, sektor pariwisata, manufaktur, dan pertanian tetap menjadi andalan ekonomi negara ini.

7. Vietnam

Vietnam telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan PDB per kapita sekitar $3.304, negara ini berhasil mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup penduduknya. Vietnam juga dikenal dengan sektor manufaktur yang kuat dan pariwisata yang berkembang.

Negara negara ini menunjukkan potensi ekonomi yang kuat di Asia Tenggara. Meskipun memiliki tingkat kekayaan yang berbeda, mereka semuanya berusaha untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, negara-negara ini terus menjadi pemain penting dalam perekonomian regional dan global.

The post 7 Negara Terkaya di Asia Tenggara 2023 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara https://haloedukasi.com/sejarah-terbentuknya-kawasan-asia-tenggara Tue, 11 Apr 2023 16:41:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41900 Banyak yang keliru dalam mempersepsikan antara Asia Tenggara dan ASEAN. Sebagian besar mengira bahwa Asia Tenggara adalah ASEAN, dan juga sebaliknya. Asia Tenggara atau Southeast Asia sendiri dapat dilihat dari tiga aspek, yakni sebagai konsep politik dan pertahanan, realitas historis, dan area studi. Asia Tenggara sebagai konsep politik dan pertahanan, sengaja diciptakan untuk kepentingan berbagai […]

The post Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Banyak yang keliru dalam mempersepsikan antara Asia Tenggara dan ASEAN. Sebagian besar mengira bahwa Asia Tenggara adalah ASEAN, dan juga sebaliknya. Asia Tenggara atau Southeast Asia sendiri dapat dilihat dari tiga aspek, yakni sebagai konsep politik dan pertahanan, realitas historis, dan area studi.

Asia Tenggara sebagai konsep politik dan pertahanan, sengaja diciptakan untuk kepentingan berbagai pihak yang secara historis berasal dari kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan kemunculan istilah ‘Southeast Asia Command’. Istilah ini digunakan untuk melawan pendudukan tentara Jepang, kemudian dilanjutkan perang di Indochina, teori domino dan dekolonisasi  di kawasan Asia Tenggara.

Selama periode Perang Dingin, Asia Tenggara digunakan sebagai konsep geopolitik yang menjadi dasar berdirinya The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 1967. Asosiasi ini kemudian mempromosikan kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, dan pertahanan sebagai tandingan dari Konferensi Asia Afrika 1955.

Kedua, sebagai realitas historis, masyarakat di kawasan Asia Tenggara jauh sebelum adanya konsep kesatuan dan pemerintahan, kehidupan mereka sudah saling bersinggungan satu sama lain. Hal ini terlihat dari beberapa kesamaan antara negara-negara di Asia Tenggara baik dalam bahasa, budaya, dan sosial politik.

Terakhir, kawasan Asia Tenggara sebagai area studi, nyatanya hal ini sudah dimulai sebelum Perang Dunia II pecah. Kelompok ilmuwan yang dari berasal dari berbagai bidang keilmuan seperti orientalist dan epigrafer, zoolog, botanis, sejarawan, arkeolog, dan filolog datang dan melakukan penelitian di Asia Tenggara.

Zaman Pra-Sejarah

  • Masyarakat Pertanian Awal

Pertanian adalah suatu perkembangan alami dari suatu kebutuhan. Sebelum pertanian, berburu menjadi upaya dalam pemenuhan kebutuhan makanan manusia.

Sementara masyarakat di Asia Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan memelihara ayam, babi, dan hewan ternak lain, serta beberapa tanaman sejak beribu-ribu tahun yang lalu.

Pada masa ini, teknik bercocok tanam di sawah dan ladang mulai diperkenalkan oleh bangsa Tiongkok, khususnya yang berada di lembah Sungai Yangtze dan Yunnan, pada masyarakat Asia Tenggara.

  • Zaman Perundagian Awal

Sejak abad ke-5 SM, penduduk wilayah Dongson (sekarang termasuk dalam kawasan Vietnam) telah menguasai dasar pengolahan logam.

Hasil kebudayaan logam mereka merupakan karya paling tua di dunia menurut para arkeolog di Asia Tenggara. Sementara masyarakat paling awal berada di Thailand (3.000 SM), yang bermukim di daerah Ban Chiang.

Mulai 2.500-an SM, penduduk etnis Melayu menyebar ke kawasan semenanjung dan mulai memperkenalkan teknik-teknik pengolahan logam.

Pada 1.500-an, bangsa Mon mulai masuk ke wilayah Burma, sementara bangsa Tai datang beberapa tahun setelahnya dari daerah selatan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara untuk bermukim dan menetap pada milenium pertama Masehi.

Periode Sejarah Awal

  • Jaringan Perdagangan Maritim Austronesia

Jaringan perdagangan maritim Austronesia adalah jaringan perdagangan maritim sejati pertama pertama di Samudera Hindia, yang dibuat oleh masyarakat Austronesia di kawasan Asia Tenggara. Rute perdagangan ini selain menjadi jalur utama perdagangan rempah-rempah, juga menghubungkan budaya material India dan China.

Penduduk Indonesia khususnya menggunakan jalur ini untuk berdagang rempah-rempah dengan Afrika Timur menggunakan katamaran dan perahu cadik lalu berlayar dengan bantuan Westerlies di Samudera Hindia.

Jalur ini kemudian meluas hingga ke Benua Afrika dan Jazirah Arab, berujung pada koloniasasi Austronesia di Madagaskar pada 500 M.

Kemudian meluas dan berkembang menjadi Jalur Sutera Maritim. Di Indonesia timur juga terdapat rute perdagangan, seperti jaringan perdagangan Lapita kuno di Pulau Melanesia, rute perdagangan Hiri, pertukaran Pantai Sepik dan cincin Kula di Papua Nugini, jalur perdagangan kuno di Mikronesia antara Kepulauan Mariana dan Kepulauan Caroline, dan jaringan perdagangan antar pulau di Polinesia.

  • Kontak Awal dengan Cina

Kontak perdagangan paling awal penduduk kawasan Asia Tenggara adalah dengan dinasti Shang Tiongkok (1600-1046 SM), ketika kulit kerang masih berfungsi sebagai mata uang. Meski pengetahuan terkait lokasi pelabuhan dan jalur pelayaran sangat terbatas, diasumsikan bahwa sebagian besar perdagangan terjadi di luar jalur darat.

Penaklukan militer selama Dinasti Han (202 SM-220 M) membawa sejumlah orang asing masuk ke wilayah kekaisaran Tiongkok ketika sistem upeti mulai berkembang di bawah kepemimpinan pemerintahan Han. Sementara kontak dengan penduduk kawasan Asia tenggara terus meningkat di akhir periode Han

Dari abad ke-2 SM hingga ke-15 M, Jalur Sutera Maritim mengalami perkembangan yang pesat, yakni mampu menghubungkan Tiongkok, Asia Tenggara, anak benua India, Jazirah Arab, Afrika, hingga Eropa. Meski berkaitan dengan Tiongkok, jalur ini lebih banyak dioperasikan oleh pelaut Austronesia di Asia Tenggara dan pedagang dari Persia dan Arab.

Jalur Sutera Maritim dioperasikan dan dikembangkan oleh jaringan perdagangan rempah-rempah Austronesia, dari sebelumnya antara Kepulauan Asia Tenggara dengan Sri Lanka dan India (1000-600 AM), serta perdagangan batu giok dan artefak dari Filipina di Laut China Selatan.

Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa thalassocracies Austronesia mengendalikan aliran Jalur Sutera Maritim, terutama pemerintahan di sekitar Selat Malaka dan Bangka, Semenanjung Melayu dan delta Mekong. Jalur ini juga menjadi jalur utama dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha ke wilayah Timur.

Periode Abad Pertengahan

  • Kerajaan-Kerajaan Kuno Asia Tenggara

Pada periode abad pertengahan, kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara secara umum dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni pertama kerajaan agraris, bercirikan dengan kegiatan utamanya adalah di bidang pertanian.

Banyak dari mereka yang bermukim di kawasan semenanjung Asia Tenggara, seperti Kerajaan Ayutthaya dan Kerajaan Khmer.

Kedua adalah kerajaan maritim, di mana kegiatan utama mereka adalah berdagang lewat jalur laut. Sebagai contoh adalah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Malaka.

Kerajaan Sriwijaya muncul sebagai penguasa awal paling dominan di kepulauan Asia Tenggara sebagai kerajaan maritim.

Sejak abad ke-5 M, Palembang yang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) bagi jalur perdagangan rempah-rempah (spice route), yang terjalin antara India dan Tiongkok.

Selain itu, Sriwijaya juga menjadi pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh di Asia Tenggara.

  • Penyebaran Islam

Pada abad ke-8 M, kurang dari 200 setelah berdirinya Islam di Jazirah Arab, banyak dari pedagang dan saudagar Islam pertama yang datang ke kawasan Asia Tenggara. Hingga abad ke-13, Islam tidak memainkan peran cukup penting dalam peradaban Asia Tenggara.

Terdapat beberapa rute yang menjadi jalur pedagang Muslim dari Arab hingga sampai ke Asia Tenggara. Mulai dari pedagang Muslim yang langsung mendarat di Asia Tenggara, atau pedagang Arab yang menetap di pesisir India dan Sri Lanka selama beberapa generasi.

Para pedagang muslim dari India (Gujarat) dan mualaf keturunan Asia Selatan dianggap memainkan peran utama dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara dan Indonesia. Kerajaan ini berdiri ketika Sriwijaya sedang berada di ambang keruntuhan akibat perselisihan internal.

Kerajaan Malaka yang didirikan salah seorang pangeran dari Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dalam perlindungan Cina, dan berupaya mengambil alih peranan Kerajaan Sriwijaya sebelumnya.

Dampak dari pertikaian ini, Islam kemudian menyebar ke antero kepulauan selama dari abad ke-13 hingga ke-14 menggantikan agama Hindu. Sementara Malaka (para penguasanya telah beragama Islam) menjadi pusat penyebaran di kawasan ini.

Beberapa kesultanan lain, seperti Kesultanan Sulu di Filipina dan Kesultanan Brunei relatif memiliki sedikit hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain.

Pada perkembangannya, kawasan kepulauan Melayu menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh Nusantara, termasuk Rupat, Kepulauan Riau, Pulau Bengkalis, dan masih banyak lagi.

Islam dengan gagasan eksklusifitas dan finalitasnya dinilai tidak sesuai dengan agama lain, termasuk konsep China terkait surga neraka dan Putra Langit sebagai pendirinya.

Integrasi sistem upeti tradisional Asia Timur dengan China sebagai pusat Muslim Melayu dan Indonesia menuntut banyak pendekatan budaya Islam dalam hubungan diplomatik dengan China.

Era Modern Awal

Era modern awal merupakan periode di mana kawasan Asia Tenggara menjadi tujuan kolonisasi bangsa Eropa. Marco Polo adalah orang Eropa pertama yang mendarat di Asia Tenggara pada abad ke-13, diikuti Kubilai Khan dan Niccolo de’ Conti pada awal abad ke-15.

Bangsa Portugis kemudian mendarat pada abad ke-16 dan membangun jembatan bagi jalur perdagangan maritim Asia Tenggara dengan menaklukkan Kesultanan Malaka pada 1511.

Belanda dan Spanyol mengikuti dan segera menggantikan Portugal sebagai kekuatan utama Eropa di Asia Tenggara. Pada 1599, Spanyol mulai menjajah Filipina melalui Viceroyalty of New Spain. Pada 1619, Belanda merebut kota Sunda Kelapa, lalu menamainya Batavia (sekarang Jakarta), sebagai basis perdagangan Hindia Timur Belanda di wilayah Jawa dan sekitarnya.

Belanda terus melakukan perluasan pendudukannya hingga ke Malaka dan Kalimantan Barat. Pada 1786, Inggris melakukan ekspansi Semenanjung Melayu.

Singapura dijadikan sebagai pos perdagangan utama Inggris pada 1819 oleh Stamford Raffles. Persaingan antara Inggris dan Belanda tak terelakkan kala itu.

Pada 1795, Amerika Serikat mulai masuk ke Asia Tenggara dengan Sumatra sebagai tempat pendaratan utama. Namun, selama di Asia Tenggara, AS tidak memiliki ketertarikan terhadap wilayah ini. Sejak akhir 1850-an, Perusahaan Timur Hindia Belanda dan Hindia Timur Inggris resmi dibubarkan.

Thailand menjadi satu-satunya wilayah yang terhindar dari pemerintahan asing. Pada 1913, Inggris menduduki Burma, Malaya dan Kalimantan bagian utara, dan Belanda menguasai Hindia Belanda (Indonesia). Sementara Portugal mempertahankan Timor Timur, dan Prancis menguasai Indochina

Perebutan terhadap wilayah Filipina terjadi antara AS dengan Spanyol, yang berujung pada deklarasi kemerdekaan Republik Filipina Pertama pada 1898. Hal ini menimbulkan kemarahan pihak AS yang akhirnya menimbulkan Perang Filipina-Amerika, di mana Republik Pertama jatuh.

Pemerintahan kolonial banyak mendapat keuntungan dari sumber daya dan pasar di kawasan Asia tenggara. Namun, pertanian, pertambangan, dan ekonomi berbasis ekspor selama periode ini juga mengalami perkembangan pesat.  Serta terjadi penyebaran agama Kristen dalam masyarakat.

Institusi negara bangsa modern seperti pengadilan, birokrasi, media cetak, dan pendidikan modern, menumbuhkan jiwa nasionalisme para pemuda asli wilayah jajahan.

Selama periode ini pula, banyak terjadi pertumbuhan gerakan nasionalis dan pertempuran dengan otoritas kolonial demi mengambil kembali tanah mereka yang dijajah.

Periode Abad ke-20

  • Invasi dan Pendudukan Jepang

Pada September 1940, setelah kekalahan Prancis, Angkatan Darat Jepang mendarat dan menginvasi Vichy French Indochina yang berakhir dengan kegagalan kudeta Jepang di France Indochina pada 9 Maret 1945. Pada 5 Januari 1941, Thailand melancarkan Pertempuran Thailand-Prancis, yang berakhir dengan ditandatanganinya sebuah perjanjian pada 9 Mei 1941 di Tokyo.

Pada 7-8 Desember 1941, intervensi Jepang dalam Perang Dunia II dimulai dengan invasi ke Thailand. Dari 1941 hingga perang berakhir, Jepang berhasil menduduki Kamboja, Malaysia, dan Filipina yang semuanya berakhir dengan gerakan kemerdekaan.

Pendudukan Jepang di Filipina berujung pada pembentukan Republik Filipina Kedua, namun dibubarkan di Tokyo pada 17 Agustus 1945. Peristiwa ini bersamaan dengan dibacakannya proklamasi Kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi tanda berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda (Indonesia) sejak Maret 1942.

  • Dekolonisasi Pasca Perang

Setelah Perang Dunia II berakhir, bangsa Eropa berusaha melakukan dekolonisasi di Asia Tenggara. Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, masih harus melakukan pertempuran sengit dengan Belanda yang kembali. Pada 4 Juli 1946, pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina.

Burma (sekarang Myanmar) berhasil mengamankan kemerdekaan mereka dari penjajahan Inggris pada 1948. Setelah melalui Perang Indochina yang sengit, Prancis berhasil diusir dari Indochina pada 1954 oleh kaum nasionalis Vietnam.

Setelah menekan pergerakan pemberontakan komunis selama ‘Darurat Malaysia’ (1948 – 1960), Inggris memberikan kemerdekaan kepada kawasan Malaya dan Singapura, serta Sabah dan Sarawak masing-masing pada 1957 dan 1963 dalam rangka pembentukan negara Federasi Malaysia.

Konflik masih terus terjadi ketika Vietnam Utara berusaha menaklukkan Vietnam Selatan yang berujung pada Perang Vietnam. Konflik menyebar ke Kamboja dan Laos akibat adanya intervensi dari Amerika Serikat. Di akhir perang 1975, ketiga negara ini dikendalikan oleh Partai Komunis.

Setelah Partai Komunis berhasil menguasai, terjadi Perang Kamboja Vietnam (1975-1989) dan Perang Tiongkok-Vietnam (1979). Kemenangan atas Khmer Merah di Kamboja berujung pada genosida Kamboja.

Pada 1975, kekuasaan Portugis atas Timor Timur berakhir. Tak berselang lama, Indonesia melakukan invasi dan pendudukan di wilayah tersebut. Setelah lebih dari 20 tahun melawan Indonesia, akhirnya Timor Timur mendapatkan kemerdekaan pada 2002 setelah referendum 1999 oleh Presiden Habibie

Berakhirnya protektorat Inggris terhadap Kesultanan Brunei pada 1984, menandai berakhirnya kekuasaan bangsa Eropa di kawasan Asia Tenggara.

Periode Kontemporer

Pada 8 Agustus 1967, didirikan suatu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) oleh Thailand, Indonesia, Singapura, Filipina, dan Malaysia.

Diikuti negara-negara lain seperti Brunei, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Pada 1999, Kamboja resmi menjadi anggota ASEAN, sementara Timor Timur adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bukan anggota ASEAN.

Tujuan utama didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di antara masyarakat Asia Tenggara. Serta mendorong perdagangan yang lebih luas diantara anggota ASEAN. Dalam KTT Asia Timur, ASEAN telah menjadi pelopor integrasi yang lebih besar di kawasan Asia-Pasifik.

Asia Tenggara di era modern saat ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi oleh sebagian besar negara dan integrasi regional negara yang lebih dekat.

Sebagai contoh, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina adalah negara-negara mengalami pertumbuhan tinggi dan dikenal sebagai negara lebih maju di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam akhir-akhir ini sedang mengalami ledakan ekonomi yang cukup signifikan. Sementara Kamboja, Myanmar, Laos dan Timor Timur masih berada dalam taraf tertinggal secara ekonomi.

The post Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karakteristik Asia Tenggara Berdasarkan Berbagai Bidang https://haloedukasi.com/karakteristik-asia-tenggara Wed, 05 Apr 2023 17:54:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41902 Asia Tenggara membentang luas sekitar 4.500.000 km2 dari barat laut ke tenggara. Terdiri atas sebelas negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei, dan Timor Timur. Tercatat pada 2021, sekitar 676 juta orang tinggal di kawasan ini, dengan lebih dari seperlima (143 juta) terkonsentrasi di Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan ini menjadi rumah […]

The post Karakteristik Asia Tenggara Berdasarkan Berbagai Bidang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Asia Tenggara membentang luas sekitar 4.500.000 km2 dari barat laut ke tenggara. Terdiri atas sebelas negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei, dan Timor Timur.

Tercatat pada 2021, sekitar 676 juta orang tinggal di kawasan ini, dengan lebih dari seperlima (143 juta) terkonsentrasi di Pulau Jawa, Indonesia.

Kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan etnis dengan bahasa, budaya, dan gaya berpakaian yang berbeda. Serta sistem kepercayaan dan praktik keagamaan masing-masing.

Geografis

Pembagian & Batas Kawasan

Asia Tenggara secara geografis terbagi menjadi dua sub-kawasan, yakni daratan dan kepulauan. Wilayah daratan di Asia Tenggara terdiri atas Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Singapura.

Sementara wilayah kepulauan di Asia Tenggara terdiri atas Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timor Timur.

Asia Tenggara berada di antara Benua Asia dan Benua Asutralia, serta Samudera Pasifik dan India. Secara astronomi, kawasan Asia Tenggara berada di antara 28° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.

Wilayah ini dibatasi oleh beberapa kawasan, antara lain bagian utara dibatasi oleh wilayah China daratan, bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudera Pasifik, bagian selatan berbatasan dengan Benua Australia dan Samudera Hindia, dan bagian barat berbatasan dengan India dan Samudera Hindia.

Taiwan dan Pulau Hainan secara geografis seharusnya termasuk dalam kawasan Asia Tenggara. Lantaran adanya kepentingan politik, Taiwan dan Pulau Hainan sering kali dimasukkan ke dalam kawasan Asia Timur.

Begitu pula dengan Kepulauan Cocos dan Pulau Natal yang terletak di selatan Pulau Jawa. Oleh beberapa pihak, keduanya dikatakan termasuk dalam kawasan Asia Tenggara, meski secara politik berada di bawah administrasi Asutralia.

Pulau Papua juga sering menjadi perdebatan, di mana wilayah tersebut secara politik dimasukkan ke dalam kawasan Asia Tenggara. Meski secara geologi bukan termasuk ke dalam benua Asia, melainkan Oceania.

Iklim

Sebagian besar kawasan Asia Tenggara beriklim tropis dengan curah hujan melimpah. Setiap tahunnya, Asia Tenggara akan mengalami pergantian antara musim hujan dan musim kemarau akibat angin muson. Selain itu, sabuk hujan tropis di kawasan Asia Tenggara menyebabkan curah hujan tambahan selama musim hujan.

Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan paling rentan terhadap perubahan iklim dunia. Perubahan iklim ini akan berdampak besar pada sektor pertanian di Asia Tenggara, terutama sistem irigasi, serta kualitas dan pasokan air.

Tidak hanya itu, perubahan iklim juga menjadi ancaman tersendiri bagi industri perikanan. Hal ini diperburuk dengan ketertinggalan negara-negara di Asia Tenggara terkait langkah-langkah mitigasi terhadap iklim mereka.

Keanekaragam Hayati

Iklim Asia Tenggara yang cenderung hangat dan lembab, menjadikan kawasan ini rumah yang nyaman bagi beberapa satwa liar.

Di Pulau Sumatra dan Kalimantan dapat kita temui orangutan, gajah Asia, tapir Malaya, macan dahan Kalimantan,  dan badak Sumatra. Enam subspesies binturong juga dapat ditemukan wilayah tersebut.

Komodo, satu-satunya hewan purba yang tersisa di dunia juga dapat ditemui di Asia Tenggara, khususnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Elang Filipina, elang terbesar di dunia menurut para ilmuwan, merupakan endemik di hutan Filipina.

Kerbau liar banyak tersebar di seluruh kawasan Asia Tenggara. Kancil juga dapat dijumpai di beberapa wilayah, seperti Pulau Palawan (Filipina), Pulau Kalimantan dan Sumatra (Indonesia). Gaur, lembu raksasa, tersebar terutama di kawasan Indochina.

Beberapa spesies burung seperti merak hijau dan drongo, sebagian besar hidup di subkawasan Indonesia bagian timur. Selain itu, dapat dijumpai pula babi rusa, babi bergading empat, di hutan-hutan Indonesia.

Perairan di Asia Tenggara tercatat sebagai kawasan dengan ekosistem laut dan keanekaragaman hayati terbanyak di dunia. Asia Tenggara memiliki kawasan bernama “Coral Triangle”, merupakan kawasan berbentuk segitiga di perairan tropis sekitar Filipina, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.

Terdapat setidaknya 500 spesies karang pembentuk terumbu di setiap ekoregion, berbagai spesies ikan, dan moluska yang melimpah. Menurut berbagai survei, Raja Ampat (Indonesia) tercatat sebagai wilayah perairan dengan keanekaragaman biota laut tertinggi di bumi.

Demografis

Kelompok Etnis

Penduduk di kawasan Asia Tenggara terbagi menjadi empat etnolinguistis, antara lain Austronesia, Austroasiatik, Tibeto-Burman, dan Thai. Sejumlah kecil lainnya seperti Hmong-Mien, Tionghoa, Dravida, Eurasia, Indo-Arya, dan Papua juga menghuni kawasan Asia Tenggara.

Suku Jawa menjadi kelompok etnis terbesar di kawasan Asia Tenggara, sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa yakni lebih dari 100 juta jiwa. Selain itu, Indonesia masih memiliki lebih dari 300 kelompok etnis lain, seperti etnis Sunda, Madura, Minangkabau, Bali, Bugis, Batak, Dayak, Melayu, Ambon, dan masih banyak lagi.

Malaysia secara demografis terbagi atas lebih dari 50% orang Melayu, 22% Tionghoa, India sekitar 6%, 12% orang Bumiputera lainnya, Dayak, dan Kadazan.

Singapura dan Brunei secara demografis penduduknya mirip dengan Malaysia, namun etnis Tionghoa menjadi mayoritas penduduk di Singapura. Sementara Brunei mayoritas penduduknya adalah orang Melayu.

Filipina tidak memiliki kelompok etnis mayoritas, namun memiliki empat kelompok etnolinguistik terbesar, yaitu Tagalog, Visayas, Ilocanos, dan Bicolanos.

Sementara Thailand menyumbang etnis terbesar ketiga Asia Tenggara dengan sekitar 59 juta penduduk, yakni Thai, yang juga menjadi kelompok mayoritas di Thailand. Thailand juga menjadi rumah bagi lebih dari 70 kelompok etnolinguistik seperti Melayu Patani, Khmer Utara, Hmong, Karen, dan Tionghoa.

Etnis Vietnam (orang Kinh) menjadi kelompok etnis terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara, dengan sekitar 86 juta penduduk yang sebagian besar tinggal di Vietnam.

Orang Burma menyumbang lebih dari dua pertiga populasi di Myanmar. Selain itu ada beberapa etnis yang mendiami Myanmar, seperti Rohingya, Kayah, Takhime, Chin, dan Shan.  

Kamboja menjadi salah satu negara paling homogen di Asia Tenggara, 90% populasi negara ini didiami oleh orang Khmer. Sisanya, populasi Myanmar dibentuk oleh etnis Cham, Vietnam, dan berbagai suku pedalaman lainnya.

Agama

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara mempraktikkan beberapa agama berbeda. Islam menjadi agama yang paling banyak dianut, dengan jumlah kurang lebih 240 juta pemeluk atau sekitar 40% dari seluruh penduduk di Asia Tenggara. Mereka terkonsentrasi di Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina Selatan dan Thailand Selatan.

Buddha menempati posisi kedua sebagai agama terbesar di Asia Tenggara dengan 205 juta pemeluk. Sekitar 38% Buddhis secara global berada di Asia Tenggara. Mereka sebagian besar berada di Vietnam, Thailand, Singapura, dan Myanmar.

Pemujan terhadap roh leluhur dan Konfusianisme juga banyak dipraktikkan di Singapura dan Vietnam. Sebagian komunitas Tionghoa di Malaysia, Singapura, dan Thailand juga mempraktikkan Taoisme dan agama rakyat, seperti Mazuisme.

Kristen dan Katolik menjadi agama yang banyak dianut oleh penduduk Filipina, Indonesia bagian Timur, Timor Timur, dan Malaysia Timur. Pada Oktober 2019, di kawasan Asia Tenggara jumlah mereka mencapai 156 juta.

Ada beberapa masyarakat di Singapura, Indonesia, dan Filipina yang juga mempraktikkan Yudaisme. Zoroastrianisme juga dipraktikkan oleh sebagian populasi kecil di Singapura. Baha’i juga dipraktikkan oleh sebagian kecil penduduk di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sementara Hindu menjadi agama paling dominan di Bali, Indonesia, dan sebagian kecil di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Keyakinan Sikhiesme juga banyak dianut oleh diaspora India Utara (Punjab), khususnya di Malaysia dan Singapura.

Bahasa

Terdapat hampir 800 bahasa asli di kawasan Asia Tenggara. Masing-masing bahasa tersebut telah dipengaruhi oleh adanya tekanan budaya akibat dari imigrasi, perdagangan, dan sejarah kolinisasi.

Indonesia sebagai negara terbesar, otomatis menjadikannya sebagai negara dengan bahasa terbanyak. Bahasa Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional.

Namun, dalam kesehariannya, masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing, seperti bahasa Jawa, Sunda, Batak, Bali, Melayu, dan lebih dari 700 bahasa daerah lainnya.

Malaysia, Singapura, dan Brunei hampir sama, mereka banyak  menggunakan bahasa seperti Melayu, Mandarin, Inggris, Tamil, Indonesia dan lainnya.

Timor Timur lebih sering menggunakan bahasa Tetun, Portugis, Indonesia, dan bahasa daerah lainnya. Filipina banyak menggunakan bahasa Tagalog, Inggris, Spanyol, Bisayan, dan berbagai bahasa daerah lainnya.

Tahailad didominasi oleh bahasa Thai, diikuti Isan, Khmer, Melayu, Karen, Hmong, dan lainnya. Kamboja banyak menggunakan bahasa Khmer, Inggris, rancis, Vietnam, dan lain-lain. Laos juga didominasi oleh bahasa Laos, Prancis, Thailand, Vietna, dan bahasa daerah lainnya.

Orang-orang di Vietnam mereka terbiasa menggunakan bahasa Vietnam, diikuti Kanton, Khmer, Hmong, Thai, Cham, dan lainnya. Sementara Myanmar juga lebih banyak menuturkan bahasa Burma, kemudian Shan, Rakhine, Kachin, dan bahasa minoritas lainnya.

Ekonomi

Jauh sebelum penetrasi kepentingan Eropa, kawasan Asia Tenggara telah menjadi bagian penting dalam sistem perdagangan dunia. Utamanya adalah komoditas rempah, seperti lada, jahe, cengkeh, dan pala.

Namun, imperialisme yang terjadi Asia Tenggara menggeser produksi komoditas utama wilayah ini, seperti perkebunan, pertanian, dan pertambangan.

Industri manufaktur dan jasa menjadi komoditas penting setelahnya. Kemudian terciptalah negara-negara industri baru seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Singapura dan Brunei telah lebih dulu memiliki ekonomi maju.

Selain itu, sektor pariwisata menjadi faktor kunci dalam pembangunan ekonomi di banyak negara Asia Tenggara.

Pada 1995, Singapura menjadi pemimpin regional terkait penerimaan pariwisata dengan PDB lebih dari 8% lalu turun menjadi kurang dari 6% pada 1998. Sementara Thailand dan Laos menerima lebih dari 7% dari PDB.

Sejak tahun 2000, Kamboja mampu melampaui pendapatan negara ASEAN lainnya, yakni hampir 15% dari PDB awal yang berasal dari sektor pariwisata mereka pada 2006.

Vietnam kini dianggap sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara terkait perkembangan peluang investasi asing dan sektor pariwisata mereka.

Pada 2002, Malaysia dibantu Proton menjadi negara ke-11 dunia dan satu-satunya di ASEAN yang mampu merancang, merekayasa, memproduksi, dan mengekspor mobil. Pada 2014, Malaysia menjadi produsen fotovoltaik (pembangkit listrik tenaga surya) terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Uni Eropa. Pada 2022, Petronas, perusahaan minyak dan gas Malaysia, menempati peringkat ke-8 di dunia.

Pada 2010, pasar saham di Asia Tenggara memiliki kinerja lebih baik dibanding di kawasan Asia Pasifik lainnya. PSE Filipina memimpin dengan pertumbuhan sebesar 22%, diikuti SET Thailand sebesar 21%, dan JKSE Indonesia sebesar 19%.

Pada awal abad ke-21, Indonesia tumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, serta menjadi ekonomi pasar baru dunia.

Dengan perkiraan PDB mencapai US$1.389 triliun (nominal) atau US$4.374 triliun (PPP), serta PDB per kapita sebesar US$5.006 (nominal) atau US$15.766 (PPP) pada 2023.

Namun demikian, Singapura tetap menjadi negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dengan PDB per kapita sebesar US$ 84.500 (nominal) atau US$140.280 (PPP), diikuti Brunei dengan US$ 41.713 (nominal) atau US$ 79.408 (PPP), dan Malaysia dengan US$ $13.942 (nominal) atau US$33.353 (PPP) di tahun 2023.

Pada 2023, PDB per kapita kawasan Asia Tenggara mencapai US$5.017, setara dengan Irak, Afrika Selatan, dan Georgia. Malaysia menjadi negara dengan biaya hidup terendah di kawasan Asia Tenggara. Sementara Singapura menjadi negara dengan biaya hidup termahal, diikuti Thailand dan Filipina.

Budaya

Seni Pertunjukan

Sebagian besar seni tari di Asia Tenggara mencakup gerakan tangan dan kaki, guna mengekspresikan emosi dan makna dari cerita yang hendak disampaikan.

Tarian-tarian tersebut awalnya diperkenalkan di istana masing-masing kerajaan di Asia Tenggara. Diantaranya tari Apsara dari Kamboja, tari Lamvong dari Laos, tari Gambyong dari Indonesia, tari Ram Thai dari Thailand, dan masih banyak lagi.

Negara-negara di Asia Tenggara juga memiliki seni pertunjukan tradisional yang beragam, antara lain Anyeint dari Myanmar, Wayang dari Indonesia, Ca Tru dari Vietnam, Ibu Lam dari Laos, Sbek Thom dari Kamboja, Singkol dari Filipina, dan Khon dari Thailand.

Seni Musik

Keberagaman etnis dan budaya menghasilkan perbedaan terhadap genre musik tradisional setiap negara di Asia Tenggara. Sebagian besar musik mereka dipengaruhi oleh genre musik di luar wilayah geografis mereka. Mayoritas genre tersebut antara lain ansambel gong dan orkestra tradisional.

Diantara orkestra tradisional tersebut antara lain gamelan dan angklung yang berasal dari Indonesia. Sedangkan ansambel diantaranya seperti piphat dan pinpeat dari Thailand dan Kamboja, ansambel kulintang dari Kalimantan, Sulawesi, dan Filipina. Ketiga gaya musik utama tersebut telah memengaruhi perkembangan gaya musik tradisional lainnya di wilayah masing-masing.

Aksara

Sejarah awal penggunaan aksara oleh masyarakat Asia Tenggara pertama kali dipengaruhi oleh orang-orang India yang bermigrasi ke kawasan ini. Hal ini terlihat dalam berbagai jenis tulisan Brahmi, seperti aksara tradisional Bali yang banyak ditemukan pada naskah-naskah kuno berdaun lontar.

Kebudayaan ini kemudian meluas hampir ke seluruh kawasan Asia Tenggara, sebelum penemuan kertas oleh bangsa Tiongkok. Hingga kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara membawa pengaruh terhadap penggunaan abjad latin dan penggunaan kertas dalam hal penulisan.

Fenomena ini berlangsung hingga kini, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura yang kini lebih banyak menulis menggunakan aksara latin.

Sementara Vietnam, dulu dan sekarang, menggunakan aksara Tionghoa sebagai pengantar sehari-hari. Begitu pula minoritas etnis Tionghoa di Singapura dan Malaysia yang sebagian pengantarnya menggunakan aksara Tionghoa.

The post Karakteristik Asia Tenggara Berdasarkan Berbagai Bidang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Keterlibatan Amerika Serikat dalam Penggulingan Rezim di Asia Tenggara https://haloedukasi.com/keterlibatan-amerika-serikat-dalam-penggulingan-rezim-di-asia-tenggara Sat, 01 Apr 2023 17:53:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42132 Pada periode Perang Dingin, dua negara adikuasa, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, saling berlomba menyebarkan ideologi mereka masing-masing. AS mengusung paham liberalis, sementara Soviet paham komunis. Kawasan Eropa awalnya menjadi fokus utama dari keduanya. Namun, sejak 1949, kawasan Asia khususnya Asia Timur dan Tenggara menjadi target baru bagi AS dan Soviet. Terlebih lagi ketika […]

The post 6 Keterlibatan Amerika Serikat dalam Penggulingan Rezim di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada periode Perang Dingin, dua negara adikuasa, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, saling berlomba menyebarkan ideologi mereka masing-masing. AS mengusung paham liberalis, sementara Soviet paham komunis. Kawasan Eropa awalnya menjadi fokus utama dari keduanya.

Namun, sejak 1949, kawasan Asia khususnya Asia Timur dan Tenggara menjadi target baru bagi AS dan Soviet. Terlebih lagi ketika kelompok komunis Tiongkok berhasil merebut kembali wilayahnya dari kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi AS terhadap negara-negara Asia lainnya. Amerika Serikat akan menerapkan containment policy (kebijakan penahanan) terhadap negara-negara yang menganut paham komunis atau diduga bersekutu dengan Soviet.

Dengan kebijakan tersebut, AS akan memusatkan kekuasaan dan keterlibatannya, baik dalam ranah geografis maupun politik. Tidak dipungkiri bahwa gerakan ini akan memicu berbagai konflik internal hingga penggulingan rezim di negara-negara tersebut.

Berikut ini telah dipaparkan keterlibatan Amerika Serikat di beberapa negara di kawasan Asia tenggara, seperti Filipina, Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Timur.

1. Filipina

Revolusi Filipina menjadi awal berdirinya Republik Filipina Pertama (1899), mengakhiri pemerintahan kolonial Spanyol (1896-1898) di kepulauan tersebut.

Amerika Serikat yang saat itu berkoalisi dengan kelompok revolusioner Filipina secara bersamaan muncul sebagai pemenang dalam Perang Spanyol-Amerika (1898).

Namun, keterlibatan AS dalam menyingkirkan Spanyol dari Filipina adalah upaya membangun kendalinya sendiri atas kawasan tersebut.

Di bawah Perjanjian Paris, Spanyol menyerahkan klaim kedaulatan dan kepemilikan atas wilayah Filipina kepada Amerika Serikat.

Dua hari sebelum dilakukan ratifikasi terhadap Perjanjian Paris oleh senat AS, tepatnya 4 Februari 1899, pertempuran antara pasukan nasionalis Filipina dan pasukan AS pecah.

Perang Filipina-Amerika berlangsung selama tiga tahun, dari 1899 hingga 1902. Perang berakhir dengan dibubarkannya Republik Filipina diganti dengan pembentukan Pemerintah Kepulauan Filipina pada 1902. Pada 1935, Filipina menjadi negara persemakmuran dengan pemerintahannya sendiri.

Pada 1994, pasukan militer AS melakukan pendaratan di Filipina untuk mengakhiri pendudukan Jepang di kawasan tersebut. Sesuai perjanjian, Amerika Serikat memberikan kemerdekaan penuh kepada Filipina setelah berhasil mengalahkan Jepang.

Pada 1946, Sergio Osmenia membawa pemerintahan Persemakmuran Filipina bertransisi ke negara demokrasi bernama Republik Filipina atau Republik Filipina Ketiga yang berdaulat.

2. Indonesia

Sejak 1957, staf militer AS Dwight D. Eisenhower telah memerintahkan CIA untuk menggulingkan Soekarno dari tampuk kekuasaan Indonesia. Beberapa peristiwa yang secara gamblang memperlihatkan intervensi CIA di Indonesia antara lain Pemberontakan Permesta dan PRRI.

Agen-agen intelijen AS berkeliaran hampir di seluruh Pulau Sumatra dan memasok senjata membentuk kelompok oposisi pemerintah pusat, yang dikenal dengan Operasi HAIK. Namun, kelompok ini selalu gagal dalam berbagai operasinya.

CIA juga melakukan serangan lewat udara dengan menginstruksikan pilot Civil Air Transport (CAT) dengan menargetkan pelayaran komersial, untuk menakut-nakuti kapal dagang asing agar menjauh dari perairan Indonesia.

Tujuan dari operasi ini adalah melemahkan ekonomi Indonesia sehingga stabilitas pemerintah Indonesia berkurang. Meski misi utama gagal, namun beberapa kapal komersial tenggelam dan banyak warga sipil yang tewas akibat pengeboman udara CIA ini.

Pada 18 Mei 1958, Pilot Pope berhasil ditembak jatuh dan ditangkap, Pope kemudian mengungkap keterlibatan AS dalam operasi ini, yang dibantah oleh Eisenhower.

Pemberontakan HAIK akhirnya berhasil dikalahkan pada 1961. Namun, dari sekian banyak upaya penggulingan Soekarno yang dinilai paling menghebohkan adalah propaganda film porno mirip Soekarno dengan wanita berambut pirang dengan judul “Happy Days” pada akhir dekade 1950-an.

Berbagai upaya penggulingan rezim Soekarno terus dilakukan oleh CIA hingga 1965. Peristiwa ini kemudian terungkap dalam 39 dokumen telegram rahasia dari National Security Archive (NSA) di The George Washington University, AS.

Dalam beberapa dokumen telegram rahasia dalam bocoran NSA tersebut, operasi dimulai pada 12 Oktober 1965.

Kedubes AS di Jakarta mengonfirmasi bahwa pemerintah AS selama ini  telah mengetahui, memfasilitasi, dan mendorong pembunuhan massal untuk kepentingan geopolitik negaranya.

Pada 1990, para diplomat AS mengakui telah memberikan ribuan nama terduga pendukung PKI kepada pejabat ABRI, pejabat AS kemudian memeriksa daftar korban tewas di akhir pembantaian.

Berdasarkan pernyataan pihak Kedutaan Jerman, beberapa anggota Angkatan Darat Indonesia mulai mendatangi kantor perwakilan negara-negara Barat yang ada di Jakarta.

Beberapa tentara tersebut mulai merencanakan upaya penggulingan Soekarno dikarenakan sikapnya yang terlalu condong kepada PKI.

Seorang sumber dari diplomat Jerman mengatakan bahwa pada 10 Oktober, para pejabat ABRI menyambangi Soekarno membicarakan pemberontakan PKI pada 30 September yang menculik dan membunuh enam jenderal.

Dalam dokumen rahasia tersebut banyak disebutkan tentang pembunuhan massal terhadap anggota PKI. Terutama dalam dokumen tertanggal 4 November 1965, terdapat laporan terkait upaya pembersihan anggota PKI di Surabaya, terutama Blitar.

Dalam sejarah Indonesia, Blitar memang menjadi salah satu wilayah terakhir yang dikuasai oleh PKI. Operasi Trisula adalah upaya pembersihan PKI di Blitar, dengan taktik gerilya yang berlangsung hingga tahun 1966, serta menewaskan 33  tokoh PKI dan 850 lainnya ditangkap.

Dalam telegram Kedubes AS tertanggal 12 November 1965, sentimen terhadap PKI kemudian meluas menjadi kebencian terhadap warga etnis Tionghoa.

Pada 1967, karena sebagian besar basis pendukung Soekarno telah dibunuh, dipenjara, dan sisanya bersembunyi karena takut, Soekarno akhirnya dipaksa keluar dari istana negara digantikan oleh rezim militer yang otoriter Soeharto.

3. Vietnam

Pada 2 September 1945, tokoh komunis Vietnam Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam (RDV) dan dirinya sebagai presiden setelah kekosongan kekuasaan akibat Perang Dunia II.

Namun, 19 Desember 1946, Prancis kembali datang ke Vietnam yang mencetuskan Perang Indochina I atau Perang Prancis-Vietnam. Perang Prancis-Vietnam berakhir setelah dibuatnya Perjanjian Jenewa pada 21 Juli 1954, salah satunya menyatakan membagi Vietnam menjadi dua, yakni Utara dan Selatan.

Vietnam Utara dengan ibukota Hanoi dikuasai oleh Ho Chi Minh, dan Vietnam Selatan dengan ibukota Saigon dikuasai oleh Ngo Dinh Diem. Keduanya sebenarnya ingin menyatukan Vietnam, namun terhalang oleh perbedaan ideologi masing-masing.

Alasan inilah yang kemudian memicu terjadinya Perang Indochina II atau Perang Vietnam (1955-1975). Perang Vietnam tidak lepas dari keterlibatan Amerika Serikat demi memerangi sekutu Uni Soviet, yakni Vietnam Utara.

Pasukan Vietnam Selatan yang didukung oleh peralatan militer AS dan CIA, berhasil menangkap sekitar 100.000 orang dalam operasinya. Sejak 1957, Viet Cong mulai melakukan serangan balik kepada rezim Ngo Dinh Diem. Pada 1960, bersama oposan Ngo Dinh Diem membentuk Front Pembebasan.

Amerika Serikat terus menambah pasukannya. Pada 1962, sebanyak 9.000 tentara AS telah berada di Vietnam. Hingga November 1967, pasukan AS yang berada di Vietnam Selatan telah berjumlah lebih dari 500.000 tentara.

Australia, Thailand, Selandia Baru, dan Korea Selatan juga mengerahkan pasukan mereka ke Vietnam Selatan namun dalam skala lebih kecil. Di sisi lain, rezim Ho Chi Minh dari Vietnam Utara terus memperkuat pertahanan udaranya dengan dukungan dari Uni Soviet dan China.

Seiring berjalannya waktu, keterlibatan AS di Perang Vietnam mulai diragukan pasukannya sendiri dan ditentang oleh rakyat Amerika. Hal ini dikarenakan telah banyak menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis terhadap pasukannya sendiri.

Antara 1966 hingga 1973, muncul gerakan anti-perang dan protes besar, baik di Vietnam maupun di AS. Pada 1968, terjadi perundingan antara AS dan Vietnam Utara di Paris namun berakhir pada kebuntuan. Kanaikan Richard Nixon menjadi Presiden AS pada 1969, AS kembali melakukan manuver yang memperparah kekejaman Perang Vietnam

Perang diakhiri dengan penandatanganan perjanjian perdamaian antara Amerika Serikat dan Vietnam Utara pada Januari 1973, yang juga mengakhiri permusuhan terbuka antara keduanya. Meski telah berdamai dengan AS, konfrontasi antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara masih terus berlanjut hingga 30 April 1975.

Setelah Vietnam Selatan di bawah rezim Ngo Dinh Diem menyerah, Perang Vietnam bisa dikatakan benar-benar berakhir. Hingga saat ini, Republik Sosialis Vietnam masih menggunakan ideologi komunis, khususnya dalam bidang politik.

4. Laos

Harapan rakyat Laos akan kedaulatan penuh seketika sirna saat Perjanjian Jenewa 1953 disahkan. Dalam perjanjian ini, Laos memperoleh kemerdekaan dari Prancis dan berhak memerintah dengan sistem monarki konstitusional.

Namun, hal ini justru membuat persaingan antara kelompok komunis Pathet Lao dan pemerintah Kerajaan Laos semakin meruncing.

Selama hampir dua dekade ke depan, kedua kubu saling berebut kekuasaan. Keadaan semakin kacau setelah pasukan Vietnam Utara di wilayah tenggara Laos ikut terlibat dalam konfrontasi. Misi utama dari pasukan ini adalah mendukung dan memastikan ketersediaan pasokan logistik bagi kelompok Pathet Lao.

Dalam pertempuran sebelumnya, pasukan Vietnam Utara turut membantu Front Pembebasan Nasional (NLF) ketika konflik Vietnam meletus. NLF terdiri dari kelompok gerilyawan dan tentara komunis semasa Perang Vietnam.

Sejak 1945, pemerintah Kerajaan Laos telah berusaha menyingkirkan pengaruh militer dan ideologi Vietnam Utara di kawasan Laos. Namun, agaknya Vietnam Utara tak berniat meninggalkan Laos yang telah dianggap saudara sedarah oleh Vietnam.

Amerika Serikat yang mengetahui hampir separuh rakyat Laos menganut paham Komunisme, mulai mengambil langkah cepat.

CIA secara diam-diam menjalankan operasi rahasia dengan merekrut 30.000 orang Laos yang sebagian besar dari suku Hmong, Mien, dan Khmu. Pelatihan dipimpin oleh Vang Pao, Jenderal Angkatan Darat Kerajaan Laos.

Kerajaan Laos didukung oleh pasukan Thailand, Tentara Rakyat Vietnam (PAVN), dan Front Pembebasan Nasional (NLF) berusaha menyingkirkan kaum Pathet Lao yang juga didukung oleh pasukan Vietnam Utara dari wilayah Laos.  

Pada 1973, konflik secara berangsur mereda melalui inisiatif Kesepakatan Damai Paris. Dalam perjanjian ini, Amerika Serikat diharuskan menarik diri dari Laos, sebaliknya pasukan Vietnam Utara tidak diharuskan menarik pasukannya dari Laos.

Antara 1974-1975, situasi Laos relatif stabil tanpa adanya gesekan dari dua kubu yang berseberangan. Namun, setelah Perdana Menteri Souvanna Phouma harus dibawa ke Prancis akibat serangan jantung, gempa politik mengguncang Laos karena pemerintahan dikuasai oleh birokrat korup.

Kelompok Komunis Pathet Lao secara perlahan mengambil alih pemerintahan dan berhasil menduduki ibukota. Pemberontakan hampir di seluruh wilayah Laos dilakukan secara terus menerus, hingga Perang Saudara kembali terjadi dan akhirnya dimenangkan oleh kelompok Komunis Pathet Lao.

5. Kamboja

Pada 1955, Pangeran Sihanouk naik ke tampuk kekuasaan tertinggi Kamboja dengan menerapkan sistem demokrasi parlementer demokrasi. Ia juga mengubah ideologi nasional menjadi ideologi Sosialisme Buddha.

Selama bertahun-tahun memimpin, Sihanouk telah menjauhkan Kamboja dalam keterlibatan Perang Vietnam dengan menjalin persahabatan dengan negara-negara Komunis, seperti Tiongkok dan Vietnam Utara. Pada 1963, Sihanouk memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan pemerintah Amerika Serikat.

Keputusan Sihanouk tersebut menimbulkan konflik dan kekecewaan bagi golongan oposisi di Kamboja. Konflik semakin meruncing ketika rezim Sihanouk melakukan korupsi dan pemborosan secara besar-besaran yang mengakibatkan ekonomi Kamboja melemah.

Kelompok Khmer Merah yang dipimpin Lon Nol kemudian melakukan pemberontakan dan kudeta terhadap rezim Sihanouk, dan berakhir menguasai pemerintahan Kamboja. Lon Nol kemudian mendirikan Republik Khmer didukung pemerintah Amerika Serikat.

Di Phnom Penh, rezim Lon Nol awalnya populer terutama terkait janji mereka untuk menyingkirkan pasukan Komunis Vietnam dari Kamboja. Namun faktanya, konfrontasi yang mereka buat menyeret Kamboja sepenuhnya ke dalam konflik Vietnam.

Pada 1970, koalisi gugus tugas pasukan Amerika Serikat dan Vietnam Selatan menyerbu Kamboja timur, namun pasukan komunis telah mundur ke barat. Pada 1973, dukungan Vietnam Utara untuk komunis Kamboja berangsur berkurang , menyusul dibuatnya kesepakatan perang dengan Amerika di Paris.

Kesepakatan ini menuai protes dan keengganan dari komunis Kamboja untuk mematuhinya. Geram karenanya, komunis Kamboja menjadi sasaran pengeboman udara besar-besaran oleh pasukan AS, meski AS tidak memiliki keterlibatan langsung dengan pemerintahan Kamboja.

Pengeboman ini berdampak pada melambatnya serangan komunis di Kamboja. Dua tahun kemudian, terjadi perang saudara yang diakhiri dengan berkuasanya komunis hampir di setiap wilayah Kamboja.

Sementara rezim Lon Nol yang hanya mampu menguasai wilayah Phnom Penh terus menerima bantuan dari AS, guna meningkatkan peluang kemenangan pertempuran.

Pada April 1975, pemerintah Lon Nol akibat kudeta dari pasukan komunis yang secara cepat memasuki Phnom Penh. Dalam kurun waktu kurang dari seminggu, Phnom Penh dan kota-kota lain di seluruh negeri dikosongkan.

Ribuan penduduk kota tewas dalam upaya pemindahan paksa, dan semakin memburuk di tahun-tahun berikutnya.

6. Timor Timur

Pada 7 Desember 1975, Indonesia melakukan invasi ke Timor Timur. Indonesia di bawah rezim Soeharto berdalih agresi militer tersebut sebagai bentuk antikolonialisme, meski tujuan sebenarnya adalah upaya menggulingkan rezim Fretilin yang sejak setahun sebelumnya telah berkuasa di Timor Timur.

Sebuah dokumen yang dirilis Independen National Security Archive tahun 2005, setahun sebelum terjadinya invasi, Amerika Serikat telah mengetahui rencana tersebut.

Dalam dokumen lain yang disiarkan Indoleaks, diketahui telah terjadi pertemuan antara Soeharto dengan Presiden AS Gerald Ford di Camp David, Maryland, AS pada Juli 1975.

Dalam dokumen ini seolah memperkuat bukti bahwa AS secara eksplisit menyetuji invasi militer Indonesia, karena tidak ingin Timor Timur dikuasai komunis. Washington menjalankan “kebijakan diam” serta menekan pers untuk tidak menurunkan berita tentang Timor Timur, termasuk laporan pembantaian penduduk sipil Timor.

Tujuan AS membungkam pers adalah untuk mencegah Kongres menerapkan embargo terhadap peralatan militer yang mereka kirim ke Indonesia.

Pada 1977, Presiden AS Jimmy Carter juga melakukan cara ini guna menggagalkan upaya pembeberan telegraf berisi catatan pertemuan antara Presiden AS Ford, Presiden Soeharto, dan Menteri Luar Negeri AS Kissinger.

Soeharto dalam dokumen tersebut menyinggung bahwa rakyat yang menginginkan kemerdekaan penuh Timor Timur adalah mereka yang telah terpengaruh oleh paham komunis. Ia juga menyatakan bahwa dengan wilayah teritorial kecil dan minim sumber daya, Timor Timur tidak layak menjadi negara berstatus merdeka.

Pendudukan dan invasi Indonesia ke Timor Timur secara berangsur mulai berkurang ketika turunnya Soeharto dari tampuk kekuasaan pemerintah Indonesia Mei 1998.

Pada 30 Agustus 1999, oleh Presiden B. J. Habibie diadakan referendum kemerdekaan di Timor Timur sebagai tanda berakhirnya pendudukan Indonesia di wilayah Timor Timur.

The post 6 Keterlibatan Amerika Serikat dalam Penggulingan Rezim di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis Sumber Daya Alam di Asia Tenggara https://haloedukasi.com/jenis-sumber-daya-alam-di-asia-tenggara Sat, 14 Jan 2023 02:31:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40709 Sejak zaman dahulu, wilayah Asia Tenggara bisa dibilang sebagai keindahan tersendiri. Rata-rata wilayah Asia Tenggara merupakan wilayah tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Sehingga tidak heran jika negara-negara di Asia Tenggara mempunyai sumber daya alam yang berlimpah. Bukan hanya sumber daya alam berupa rempah atau bahan pangan saja, namun sumber daya alam yang dimiliki […]

The post 10 Jenis Sumber Daya Alam di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejak zaman dahulu, wilayah Asia Tenggara bisa dibilang sebagai keindahan tersendiri. Rata-rata wilayah Asia Tenggara merupakan wilayah tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Sehingga tidak heran jika negara-negara di Asia Tenggara mempunyai sumber daya alam yang berlimpah.

Bukan hanya sumber daya alam berupa rempah atau bahan pangan saja, namun sumber daya alam yang dimiliki negara di Asia Tenggara juga mencakup bahan tambang, minyak bumi, dan hasil laut.

Bervariasinya sumber daya alam tersebut tidak lepas dari berbagai faktor seperti iklim, kondisi tanah, dan letak geografis. Untuk memperjelas sumber daya alam apa saja yang menjadi kekayaan di Asia Tenggara, simak penjelasannya berikut ini.

Jenis Sumber Daya Alam yang Ada di Asia Tenggara

Sumber daya alam Asia Tenggara setidaknya bisa dikategorikan dalam 2 ragam. Yakni bisa diperbarui dan tidak bisa diperbarui. Berikut daftar sumber kekayaan alam di wilayah Asia Tenggara.

  • Padi

Salah satu bahan makanan pokok bagi masyarakat di wilayah Asia Tenggara adalah beras. Maka tak heran jika semua negara anggota ASEAN kecuali Singapura memiliki lahan pertanian berupa padi. Beberapa di antaranya yakni Indonesia, Thailand, dan Myanmar menjadi penghasil padi terbesar di dunia.

  • Kelapa Sawit dan Karet

Asia Tenggara telah menyumbang setidaknya 70% kebutuhan minyak sawit di dunia. Alasannya karena negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand mempunyai lahan besar yang ditanami kelapa sawit. Di Indonesia, lahan sawit terbesar ada di Pulau Kalimantan.

Di samping itu karet juga menjadi salah satu komoditi tanaman yang banyak diekspor. Saat ini karet telah dipakai untuk beragam kebutuhan seperti produk rumah tangga, mainan, bahan konstruksi, dan perlengkapan kesehatan.

  • Tebu

Tanaman penghasil gula ini juga menjadi salah satu bahan ekspor yang menjadi keunggulan negara di Asia Tenggara. Bahkan Filipina menjadi pemasok sekitar 80% kebutuhan gula di dunia.

Kawasan tebu yang luas di Filipina tersebar di Dataran Tengah Luzon dan Kepulauan Visayan. Indonesia sendiri juga termasuk pemasok ekspor tebu dan lahan tanamnya tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

  • Kelapa

Baik buah maupun pohon kelapa sendiri sudah lama memberikan manfaat bagi manusia. Kelapa selama ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan mulai dari pangan hingga kosmetika.

Salah satu negara di Asia Tenggara yakni Filipina menjadi lokasi pemrosesan kelapa yang terbesar. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat kelapa bisa tumbuh subur di wilayah tropis.

  • Biji timah

Timah merupakan sumber daya alam tambang yang digunakan untuk melapisi baja. Campuran baja dan timah ini akan menghasilkan logam yang sifatnya lebih ringan seperti kaleng susu, kaleng kornet, dan alumunium foil. Pastinya benda-benda tersebut sudah sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.

Di negara anggota ASEAN, bijih timah merupakan bahan tambang yang menjadi komoditi ekspor. Indonesia khususnya di Pulau Bangka dan Singkep, menjadi penghasil timah terbesar kedua di dunia setelah Cina.

Timah juga dihasilkan di Lembah Kinta dan Klang (Malaysia), Phuket dan Ranong (Thailand), dan Meiktila (Myanmar)

  • Bauksit 

Dalam kehidupan sehari-hari, bauksit digunakan dalam kebutuhan industri kosmetika, farmasi, keramik, dan plastik.

Meski bukan yang terbesar di dunia, namun negara di Asia Tenggara memiliki cadangan alam bauksit yang cukup menjanjikan. Di Indonesia sendiri penambangan bauksit terletak di Sumatera, Bangka Belitung, Riau, dan Bintan.

Sementara di negara lain, bauksit didapatkan di Teluk Ramunsa (Malaysia).

  • Emas

Negara di Asia Tenggara juga tidak luput dari kekayaan alam berupa emas. Meski bukan yang terbesar di dunia, namun keberadaan emas di wilayah ini tidak bisa diremehkan.

Salah satu penambangan emas yang terbesar ada di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Sedangkan di negara lain, emas ditemukan di Bontoc dan Baguio (Filipina), serta Kota Bau (Malaysia).

  • Minyak Bumi

Sebagaimana yang kita tahu, minyak bumi menjadi salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini. Pemanfaatannya sebagai sumber energi dan bahan bakar kendaraan membuat minyak bumi menjadi kekayaan alam yang menjanjikan.

Negara-negara di Asia Tenggara memiliki banyak cadangan minyak bumi. Bahkan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Bahkan Brunei Darussalam yang notebene merupakan negara kecil, menjadi negara penghasil minyak bumi terbesar hingga dijuluki petro dollar Asia.

Selain Brunei, negara lain yang menjadi penghasil minyak bumi adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Filipina, dan SIngapura.

  • Gas Alam

Gas fosil atau lebih dikenal sebagai gas alam merupakan salah satu sumber energi vital di dunia. Gas alam berasal dari sisa mikroorganisme, tanaman, dan hewan yang tersimpan jutaan tahun di dalam tanah. Sumber daya alam ini dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar seperti gas elpiji dan amonia (komponen dalam produksi pupuk).

Produksi gas alam di Asia Tenggara tersebar di berbagai wilayah antara lain: Indonesia (Sumatera, Kalimantan, dan Natuna), Malaysia (Trengganu dan Bintulu), Brunei Darussalam (Kuala Belait), dan Thailand (Teluk Siam)

  • Batu Bara

Penambangan batu bara di Asia Tenggara terletak di Kalimantan (Indonesia) dan Quang Yen (Vietnam). Selain dimanfaatkan sebagai sumber listrik, batu bara juga digunakan dalam produksi pupuk, kertas, dan dicairkan untuk menjadi bahan bakar.

Demikianlah penjelasan tentang berbagai sumber daya alam di Asia Tenggara yang masih ada hingga saat ini. Sumber daya alam yang berlimpah adalah karunia yang patut disyukuri oleh manusia.

The post 10 Jenis Sumber Daya Alam di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Mata Uang Negara di Asia Tenggara https://haloedukasi.com/mata-uang-negara-di-asia-tenggara Fri, 19 Aug 2022 02:18:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38034 Negara-negara di wilayah Asia Tenggara terbagi atas Asia Tenggara Daratan dan Asia tenggara Maritim. Asia Tenggara Daratan yaitu negara-negara yang berada di semenanjung Indochina serta semenanjung Malaka, sedangkan Asia Tenggara Maritim adalah negara-negara yang terdiri atas kepualauan. Indonesia sendiri adalah negara Asia Tenggara Maritim bersama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Timor Leste. Sebagian wilayah Malaysia […]

The post 11 Mata Uang Negara di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Negara-negara di wilayah Asia Tenggara terbagi atas Asia Tenggara Daratan dan Asia tenggara Maritim. Asia Tenggara Daratan yaitu negara-negara yang berada di semenanjung Indochina serta semenanjung Malaka, sedangkan Asia Tenggara Maritim adalah negara-negara yang terdiri atas kepualauan.

Indonesia sendiri adalah negara Asia Tenggara Maritim bersama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Timor Leste. Sebagian wilayah Malaysia ada juga yang berada di wilayah Asia Tenggara Daratan. Total ada 11 negara yang berada di wilayah Asia Tenggara, Timor Leste adalah negara paling muda di Asia Tenggara.

Peranan negara-negara di Asia Tenggara tak bisa lepas dari perekonomian dan perdagangan dunia dan secara khusus bagi negara-negara anggota ASEAN, namun hingga saat ini Timor Leste belum tercatat sebagai anggota negara ASEAN.

Meskipun sebagaian besar negara di Asia Tenggara masih dalam kategori negara berkembang, namun ada 5 negara di dalam Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat pesat.

Disebut-sebut sebagai Tiger Cub Economics, Vietnam, Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia, ke-5 negara tersebut mampu meningkatkan komoditas ekspor yang ditargetkan dapat bersaing dengan Singapura, Taiwan, Korea Selatan dan Hongkong, atau disebut juga dengan Empat Macan Asia.

Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri, nilainya pun berbeda-beda, tergantung pada kondisi sebuah negara. Nilai mata uang ini menjadi alat transaksi di dalam negeri.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai mata uang negara di Asia Tenggara, namun kondisi perekonomian sebuah negara berkaitan erat dengan nilai mata uang terhadap nilai valuta asing, dalam hal ini perbandingan internasionalnya dengan nilai dolar Amerika Serikat.

Berikut adalah mata uang tiap-tiap negara yang berada di wilayah Asia Tenggara

1. Indonesia (Rupiah)

Mata uang negara kita adalah Rupiah, dengan kode mata uang yang dikenal IDR, mata uang resmi ini diambil dari bahasa India yang artinya perak. Nilai mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika saat ini kurang lebih Rp 14.290, nilai dolar Amerika selalu berubah-ubah dan hal ini akan berpengaruh terhadap nilai mata uang Rupiah.

Rupiah memiliki 2 jenis uang yaitu uang logam dan uang kertas, nilai terendah uang logam yaitu Rp.100 dan tertinggi yang dicetak berupa uang kertas sebesar Rp 100.000.

Nilai Dollar Amerika Serikat sendiri sering berubah-ubah dan tidak menentu, hingga sekarang nilai 1 Dollar Amerika Serikat sama dengan Rp14.290.

Hal tersebut tentu membuat Indonesia masuk dalam jajaran mata uang terendah di Asia Tenggara. Mata uang rupiah sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu mata uang logam dan juga mata uang rupiah.

Mata uang logam nominalnya dimulai dari Rp100 hingga Rp500, sedangkan uang kertas nominalnya dimulai dari Rp1000 hingga Rp100.000

2. Malaysia (Ringgit)

Ringgit adalah mata uang negara Malaysia, kode mata uang Ringgit adalah MYR dengan asumsi 1 ringgit sama dengan Rp 3.315, nilai mata uang Ringgit juga fluktuatif bergantung dollar Amerika.

Nama mata uang Ringgit diambil dari sebutan uang perak yang memiliki sisi bergigi dari Spanyol, zaman dahulu uang perak tersebut digunakan sebagai alat transaksi di wilayah yang sangat luas.

Sama seperti pada umumnya, Ringgit dicetak dalam bentuk uang logam dan uang kertas, nominal terkecil uang logam Ringgit yaitu 1 sen dan uang kertas nilai tertinggi RM 100.

3. Singapura (Dolar Singapura)

Singapura adalah negara paling maju di Asia Tenggara, negara yang berbatasan dengan Indonesia ini menggunakan mata uang dolar singapura dengan simbol S$ dan kode mata uang SGD. Nilai mata uang singapura memiliki kurs tertinggi dan terkuat di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Otoritas Moneter Singapura mencetak uang dalam bentuk logam dan uang kertas, uang logamnya paling rendah 1 sen dan paling tinggi S$ 1, sedangkan uang kertasnya senilai S$ 2 paling rendah dan tertinggi S$ 10.000. Untuk saat ini nilai mata uang Rupiah terhadap dolar singapura kurang lebih S$ 1 sama dengan Rp 11.000.

4. Brunei Darussalam (Brunei Dollar)

Sebagai negara yang kaya Brunei memiliki nilai mata uang yang cukup tinggi setara dengan Singapura, mata uangnya disebut dolar Brunei (B$) dengan kode mata uang BND. Nilai mata uang Brunei setara dengan 1 dolar singapura.

Bentuk mata uang dolar Brunei dicetak berupa uang kertas dan uang logam atau koin. Nilai 1 dolar Brunei saat ini kurang lebih setara dengan 11 ribu Rupiah.

5. Thailand (Baht Thai)

Thailand memiliki nilai mata uang resmi yang disebut Baht. Uniknya sebelum menggunakan mata uang Baht, Thailand pernah menggunakan uang koin yang terbuat dari cangkang gastropoda laut, koin dari tanah liat dan koin peluru sebagai alat transaksi.

Di tahun 1890 pemerintahan Thailand mulai menggunakan uang kertas dan di tahun 1897 mata uang Baht resmi menjadi mata uang negara kerajaan tersebut.

Sebagai negara yang masih berkembang, Thailand termasuk negara yang memiliki nilai mata uang rendah, 1 Baht setara dengan 465 Rupiah.

6. Myanmar (Kyat)

Negara Myanmar yangs sering mengalami krisis dalam negeri adalah salah satu negara yang memiliki nilai mata uang rendah di wilayah Asia Tenggara, nilai 1 dolar Amerika setara dengan 1.530 Kyat, sedangkan kurs Kyat terhadap Rupiah yaitu 9,30 Rupiah.

Kyat adalah mata uang resmi negara Myanmar, sama dengan negara di Asia Tenggara yang lainnya Kyat juga dicetak dalam bentuk uang kertas dan uang logam.

7. Filipina (Peso)

Filipina memiliki mata uang resmi yang disebut Peso dengan kode mata uang PHP, Peso dicetak dalam bentuk uang kertas dan uang koin. Pecahan peso dalam bentuk koin disebut dengan centavo.

Mata uang Peso resmi digunakan pada tanggal 4 Juli 1946, simbol peso yaitu ₱. Filipina dalam sejarahnya dalah negara bekas jajahan Spanyol yang juga menggunakan mata uang Peso.

Hingga saat ini ada 7 negara bekas koloni Spanyol yang masih menggunakan mata uang Peso. Jika disetarakan dengan kurs Rupiah, 1 peso Filipina senilai dengan 299,20 Rupiah.

8. Vietnam (Dong)

Vietnam memiliki nilai mata uang yang terendah di Asia Tenggara, mata uangnya yaitu Dong Vietnam. Nilai 1 dolar Amerika saat ini setara dengan 23.202 Dong, sedangkan 1 Dong Vietnam setara dengan 0,63 Rupiah.

Dong Vietnam dicetak oleh pemerintahannya sebagai uang kertas dan uang logam atau uang koin. Saat ini Vietnam mulai mengalami pertumbuhan ekonomi meskipun banyak yang harus dikejar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

9. Laos (Kip)

Selain Vietnam, Laos juga termasuk negara dengan kurs terendah di Asia Tenggara. Mata uangnya adalah Kip dengan kode mata uang LAK. Kip dicetak dalam bentuk uang kertas dan uang logam, nilai 1 Kip sama dengan 1,54 Rupiah.

10. Kamboja (Riel)

Satu lagi negara yang memiliki mata uang terendah di Asia Tenggara yaitu Kamboja, mata uangnya disebut Riel dengan kode mata uang KHR. 1 dolar Amerika setara dengan 3.994 Riel dan terhadap nilai rupiah 1 Riel sama dengan 3,58 Rupiah.

Mata uang Riel resmi dipakai oleh Kamboja sebagai mata uang resmi sejak tahun 1980. Namun Riel bukan satu-satunya mata uang yang berlaku di Kamboja, pemerintah membolehkan warganya bertransaksi menggunakan dolar Amerika.

11. Timor Leste (Dollar US/Centavos)

Negara paling muda di Asia Tenggara ini belum memiliki kondisi ekonomi yang stabil, itulah mengapa Timor Leste masih menggunakan Dolar Amerika sebagai mata uang. Mata uang negara ini sebenarnya adalah Centavos, namun masih dicetak dalam bentuk koin dengan nominal kecil.

The post 11 Mata Uang Negara di Asia Tenggara appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peringkat Ekomomi Negara di Asia Tenggara 2022 https://haloedukasi.com/peringkat-ekomomi-negara-di-asia-tenggara-2022 Wed, 20 Jul 2022 03:08:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37100 Asia Tenggara adalah wilayah di benua Asia. Kawasannya meliputi Semenanjung Indochina, Semenanjung Malaka dan Kepulauan Melayu. Wilayah ini terdapat 11 negara dengan 10 di antaranya tergabung dalam organisasi ASEAN. Negara yang ada di Asia Tenggara antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Vietnam dan Timor Leste yang merupakan negara satu-satunya […]

The post Peringkat Ekomomi Negara di Asia Tenggara 2022 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Asia Tenggara adalah wilayah di benua Asia. Kawasannya meliputi Semenanjung Indochina, Semenanjung Malaka dan Kepulauan Melayu. Wilayah ini terdapat 11 negara dengan 10 di antaranya tergabung dalam organisasi ASEAN.

Negara yang ada di Asia Tenggara antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Vietnam dan Timor Leste yang merupakan negara satu-satunya yang bukan anggota ASEAN. 

Ke 11 Negara di Asia Tenggara tersebut memiliki kekuatan ekonominya masing-masing. Berikut ini adalah daftar urutan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara di Asia Tenggara. 

1. Myanmar 

Myanmar merupakan negara Asia Tenggara yang berdekatan dengan Bangladesh, Cina, Laos, dan Thailand. Pada tahun 2022 negara ini menempati urutan terakhir atau ke 11 sebagai negara dengan ekonomi terlemah di Asia Tenggara. 

Dalam satu tahun Myanmar hanya memiliki PDB sebesar US$ 1.407 atau sekitar Rp 20,18 juta. Melemahnya ekonomi Myanmar dimulai sejak peristiwa kudeta tahun 1962. Saat itu pemerintah yang berkuasa mengubah skema ekonomi yang disebut dengan nama Burmese Way to Socialism.

Padahal sebelum menjadi negara yang merdeka dan masih berada di bawah kekuasaan Inggris, Burma merupakan negara terkaya di Asia Tenggara dan menjadi pengekspor beras terbesar di dunia. 

Myanmar menggantungkan ekonomi negaranya pada sektor perkebunan, pertanian, perdagangan dan perkebunan. Menurut UNDP pada tahun 2022 sebanyak 25 juta dsdi 55 juta penduduk Myanmar berada dalam garis kemiskinan nasional. 

2. Timor Leste 

Timor Leste menempati posisi kedua sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terendah di Asia Tenggara. Negara ini memiliki PDB sebesar 1.560 USD atau sekitar  Rp 22,36 juta. Tak hanya di dunia Timor Leste juga dilaporkan sebagai negara termiskin di dunia. 

Negara dengan julukan Bumi Lorosae ini menempati posisi ke 133 dalam indeks pembangunan manusia. Sebagaimana negara dengan ekonomi lemah, Timor Leste juga memiliki masalah sosial yakni pengangguran sebanyak 20 persen dan 52,9 persen penduduk hidup dalam kemiskinan.

Negara ini bergantung pada hasil pertanian kopi, tambang emas, mangaan, marmer, dan juga minyak bumi. Bahkan negara sebanyak 27 persen penduduknya buta huruf. 

3. Kamboja

Kamboja adalah negara yang meneruskan kekuasaan Kekaisaran Khmer yang dahulu berkuasa di seluruh Semenanjung Indocina dan Semenanjung Malaka pada abad 11–14.

Negeri dengan julukan Tanah Kedamaian ini menjadi salah satu negara dengan ekonomi terlemah di wilayah Asia Tenggara. Dalam satu tahun pendapat perkapita nya hanya 1.643 dollar AS atau senilai Rp 23,55 juta. 

Salah satu alasan yang membuat negara ini tidak berkembang adalah banyaknya tindak korupsi dan rendahnya mutu pendidikan. Meski demikian pada kurun waktu 2000–2010 Kamboja sempat mengalami perkembangan ekonomi yang signifikan.

Pada saat itu pertumbuhan ekonomi nya mencapai 8 persen berkat sektor sektor pariwisata, garmen, konstruksi, real estate dan pertanian. 

4. Laos 

Laos masuk berada di urutan ke 4 sebagai negara termiskin di wilayah Asia Tenggara dengan pendapatan 2.534 dollar AS atau senilai Rp 36,33 juta per tahun.

Salah satu faktor yang menyebabkan negara terkunci daratan ini memiliki ekonomi lemah adalah karena kebebasan politik dan ekonomi yang terbatas. Bahkan Laos menjadi negara ke 131 dari 182 sebagai negara dalam hal kebebasan bisnis menurut Heritage Foundation. 

Laos saat ini berada di bawah kekuasaan pemerintahan komunis. Sejak tahun 1975 Laos dipimpin oleh Partai Revolusioner Rakyat Laos dan mengisolasi diri dari negara lain. Laos baru membuka diri setelah jatuhnya Uni Soviet. Sejak saat itu pertumbuhan ekonomi mulai membaik terutama tahun 2017. 

Meski masih menjadi negara termiskin namun Laos merupakan negara ke 13 sebagai negara dengan perkembangan yang pesat. Jika hal ini terus terjadi bukal hal yang tidak mungkin Laos berubah menjadi negara yang kaya. 

5. Vietnam

Vietnam berada di posisi ke 5 sebagai negara dengan ekonomi terlemah di Asia Tenggara. Pendapat perkapita nya yakni 2.715 USD atau setara dengan Rp 38,93 juta.

Pada tahun 1990 Vietnam bahkan masuk sebagai negara termiskin di dunia namun kini telah menjadi negara dengan ekonomi menengah ke bawah berdasarkan catatan bank dunia. 

Salah satu penyebab lemahnya ekonomi Vietnam adalah karena kurangnya fasilitas serta sarana dan prasarana terutama dalam sektor pertanian. Rakyat Vietnam yang rata-rata tinggal di pedesaan sulit mengembangkan lahan pertanian mereka. 

6. Filipina

Filipina adalah negara berkembang yang menempati posisi ke 6 sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Pendapatannya yakni 3.485 USD atau senilai Rp 49,93 juta.

Negara dengan ibukota Manila ini mengandal sektor pertanian dengan komoditas utamanya antara lain padi, tebu, kelapa, tembakau, dan abaca serta buah-buahan seperti nanas, mangga dan pisang. 

Selain pertanian, Filipina juga mengandalkan sektor perhutanan dan perikanan. Sayangnya pada tahun 2020 lalu, Filipina mengalami kemerosotan terburuknya sejak tahun 1946. Produk domestik bruto atau PDB turun 9,5 persen.

7. Indonesia

Indonesia masuk ke dalam jajaran 5 negara Asia Tenggara dengan ekonomi terkuat. Negara kepulauan terbesar di dunia ini memiliki pendapat perkapita sebanyak 4.135 USD atau setara dengan Rp 59,29 juta. Berdasarkan PDB nominal Indonesia berada di urutan ke 17 sebagai negara terbesar di dunia. 

Saat ini Indonesia bertumpu pada 12 sektor ekonomi diantaranya adalah perdagangan, industri kimia, industri pupuk dan pestisida, bangunan, industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik, industri makanan lainnya, angkutan darat, listrik, gas dan air bersih, karet, peternakan, dan kertas. Selain itu Indonesia juga mendapatkan pemasukan ekonomi dari sektor pertambangan dan konstruksi. 

8. Thailand

Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah ini memiliki ekonomi yang terkuat ke 4. Pendapatan perkapita Thailand mencapai 7.806 dollar AS atau sekitar Rp 111,93 juta.

Pada tahun 2018 lalu, Thailand bahkan sempat menjadi negara terkaya ke 8  di Asia. Sebelum memiliki ekonomi yang kuat seperti saat ini, Thailand pada awalnya adalah negara yang lemah. 

Dalam waktu 4 dekade terakhir negara ini menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam kurun waktu 1960–1996 rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Thailand mencapai 7,5 persen. Sayangnya sejak tahun 2015 lalu angka kemiskinan di sana mulai mengalami stagnasi. 

Berada di zona tropis dan tanah yang subur, Thailand memanfaatkan lahan pertanian sebagai sektor ekonomi andalannya. Komoditas unggulan pertanian Thailand adalah beras bahkan mendapat julukan sebagai Lumbung Padi Asia. 

9. Malaysia

Malaysia memiliki ekonomi yang lebih kuat. Negeri Jiran ini menjadi negara terkaya ke 3 di kawasan Asia tenggara dengan PDB sebesar 11.414 dollar AS atau senilai Rp 163,66 juta. Malaysian mengandalkan ekonominya pada kegiatan ekspor bahan mentah seperti sawit, minyak bumi, karet, dan kayu. 

Faktor yang mendukung perkembangan Malaysia salah satunya adalah keterbukaan ekonomi. Sejak tahun 2010 rata-rata PDP Malaysia mencapai 130 persen serta merupakan salah satu negara dengan ekonomi paling terbuka di dunia. Sejak tahun ini juga Malaysia berhasil keluar dari masa krisis ekonomi. 

10. Brunei Darussalam

Dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya Brunei Darussalam adalah negara yang baru saja merdeka yakni pada 1 Januari 1984.

Namun Brunei saat ini menjadi negara terkaya kedua di Asia Tenggara dengan PDB sebesar 31.086 dollar Amerika Serikat atau senilai Rp 445,72 juta. Sumber kekayaan Brunei Darussalam adalah dari hasil minyak bumi dan gas nya yang berlimpah.

Menurut IMF, negara kesultanan ini mendapatkan 70 persen pendapatannya dari kegiatan ekspor hidrokarbon. Tak hanya di Asia Tenggara, Brunei juga masuk sebagai 5 negara terkaya di dunia.

11. Singapura

Singapura adalah negara terkecil di Asia Tenggara sekaligus di dunia. Namun demikian negara kota ini menjadi negara terkaya dengan PDB 65.233 dollar AS atau Rp 935,37 juta.

Singapura juga menjadi negara dengan ekonomi paling stabil di dunia tanpa ada utang luar negeri, pendapat pemerintahan yang baik, serta surplus yang konsisten. 

Sumber kekayaan ekonomi Singapura didapatkan dari ekspor manufaktur dan juga mesin elektronik. Selain itu sektor pariwisata dan dan jasa keuangan juga menjadi pemasukan utama mereka. 

The post Peringkat Ekomomi Negara di Asia Tenggara 2022 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Inilah 5 Negara yang Dilalui Sungai Mekong https://haloedukasi.com/negara-yang-dilalui-sungai-mekong Sat, 16 Jul 2022 02:50:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36896 Jika mencari deretan sungai terbesar dan juga terpanjang di dunia, maka nama Sungai Mekong pasti ada di salah satu deretannya. Ya, sungai yang satu ini menjadi sungai terpanjang sekaligus terbesar yang terletak di Asia Tenggara. Bahkan sebagian besar negara yang dialiri oleh Sungai Mekong ini bisa dikatakan sangat bergantung pada sungai yang satu ini. Kehidupan […]

The post Inilah 5 Negara yang Dilalui Sungai Mekong appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika mencari deretan sungai terbesar dan juga terpanjang di dunia, maka nama Sungai Mekong pasti ada di salah satu deretannya. Ya, sungai yang satu ini menjadi sungai terpanjang sekaligus terbesar yang terletak di Asia Tenggara. Bahkan sebagian besar negara yang dialiri oleh Sungai Mekong ini bisa dikatakan sangat bergantung pada sungai yang satu ini.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar yang dilalui oleh sungai terpanjang ke-12 di dunia ini sangat ditunjang oleh keberadaan sungai ini. Hal ini dikarenakan daerah sekitar Sungai Mekong tanahnya sangat subur. Dan hal ini sangat berdampak positif bagi warga masyarakat karena bisa melakukan aktivitas bercocok tanam dengan mudah.

Bagi yang belum tahu, sungai Mekong ini ternyata melalui 5 negara yang ada di Asia Tenggara loh. Namun sebelum kamu mengetahui negara yang dilalui sungai mekong ini ada di mana saja, mari kita simak dulu informasi terkait penjelasan singkat tentang Sungai Mekong di bawah ini.       

Penjelasan Singkat Mengenai Sungai Mekong

Sebagaimana yang sudah disinggung di awal, Sungai Mekong ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang berada di Asia Tenggara. Panjang sungainya mencapai 2.700 mil atau jika di konversi ke kilometer yakni sekitar 4.350 km.

Hulu Sungai Mekong terletak di Dataran Tinggi Tibet yang berada di Tiongkok. Sementara hilir atau muara sungai nya berada di Laut Cina Selatan. Setidaknya ada 5 negara lain di Asia Tenggara yang dilalui oleh sungai ini selain Tiongkok dan juga Cina yang berada di hulu dan hilirnya.

Dikarenakan panjan nya aliran sungai, maka medan yang dilaluinya pun sangat beragam. Di hilir misalnya, di dataran tinggi Tiongkok ini pegunungan dan juga lembah panjang yang sempit dilalui oleh sungai Mekong. Sedangkan di bagian bawah, sungai ini membentuk perbatasan dua negara tetangga yakni Myanmar dan juga Laos.

Nah setelah mengetahui gambaran serta penjelasan singkat dari Sungai Mekong, mungkin kamu sudah penasaran dengan negara mana saja yang dilalui oleh sungai terpanjang di Asia Negara ini. Daripada penasaran, yuk langsung simak saja penjelasannya dibawah ini.

Negara Mana Saja yang Dilalui Sungai Mekong?

  • Thailand

Negara yang dilalui Sungai Mekong pertama adalah Thailand. Sungai yang diperkirakan menghasilkan 2.500 kilogram ikan setiap tahunnya ini membentang di beberapa wilayah yang ada di Thailand. Sungai ini pun bahkan disebutkan dalam salah satu situs arkeologi Thailand yakni Ban Chiang.

Sebagai informasi, sungai Mekong memang merupakan sungai yang perairannya sangat kaya. Selain tanah di sekitarnya yang subur, masyarakat di sekitarnya juga ada yang berprofesi sebagai penangkap ikan untuk dijual ataupun di konsumsi sendiri.

  • Kamboja

Negara selanjutnya yang lewati oleh Sungai Mekong yaitu Kamboja. Perlu diketahui, bahwa Sungai Mekong ini memiliki beberapa sebutan. Di Kamboja sendiri, sungai yang mengaliri area kurang lebih 810 ribu kilometer persegi ini disebut Mékôngk.

Di kamboja ini terdapat satu bukti menarik bahwa manusia sudah bermukim di sekitar Sungai Mekong sudah sejak 210 SM. Hal ini dibuktikan dengan adanya Angkor Wat yang merupakan arsitektur zaman tersebut di sepanjang tepi sungai Mekong di daerah Kamboja.

  • Vietnam

Negara ketiga yang dilalui oleh Sungai Mekong adalah Vietnam. Bagi warga Vietnam yang berada di sekitar Sungai Mekong, bisa dikatakan bahwa keberadaan sungai ini membawa berkah tersendiri. Mengapa demikian?

Sebab di daerah Vietnam bagian selatan itu merupakan Delta Mekong. Hal ini menjadikan tanah di sekitar area tersebut menjadi subur. Sehingga masyarakat disana bisa bercocok tanam dan bisa mendapat penghasilan dengan mudah.

  • Laos

Laos merupakan negara selanjutnya yang dilalui oleh Sungai Mekong. Bahkan negara yang beribukota di Vientiane ini hampir seluruh wilayahnya dilalui oleh Sungai Mekong. Ya, hampir 1.900 km wilayah Laos dilalui oleh sungai yang satu ini.

Tak Heran jika Laos menjadi negara penyumbang debit air terbanyak yakni sebesar 35% dari total 475 kilometer kubik air yang dialirkan ke Laut Cina Selatan.

Selain itu, peranan Sungai Mekong bagi warga Laos itu sangat vital. Selain tanahnya di sekitar sungai ini subur dan dapat ditinggali oleh masyarakat, Sungai Mekong juga berperan untuk irigasi pertanian, sarana transportasi, bahkan digunakan juga untuk pembangkit listrik tenaga air.

  • Myanmar

Negara terakhir yang dilalui oleh Sungai Mekong adalah Myanmar. Dari total 475 km kubik air yang dialirkan oleh sungai ini setiap tahunnya ke Laut Cina Selatan, Myanmar memang hnaya menyumbang sekitar 2% nya. Paling sedikit jika dibandingkan ke 4 negara yang dilalui lainnya.

Walaupun demikian, namun masyarakat Myanmar cukup banyak juga yang terbantu dengan adanya Sungai Mekong ini. Apalagi Sungai yang ini disebutkan merupakan wilayah kedua di dunia yang paling beraneka ragam spesies setelah Amazon. Tentu saja hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi negara-negara yang dilaluinya.

Nah itulah 5 negara yang dilalui Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara ini. Selain membawa berkah bagi masyarakat di sekitarnya, ternyata Sungai Mekong in juga berperan sangat penting dalam sarana transportasi karena dapat menyambungkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya bagi masyarakat sekitarnya.

Bahkan disebutkan bahwa sungai terbesar ke-14 di dunia menjadi jalan raya regional bagi 5 negara di Asia Tenggara yang sudah disebutkan sebelumnya.

The post Inilah 5 Negara yang Dilalui Sungai Mekong appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara Beserta Gambarnya https://haloedukasi.com/jembatan-terpanjang-di-asia-tenggara Fri, 27 May 2022 02:42:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34952 Jembatan merupakan konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penghubung antara satu wilayah dengan wilayah lain yang terpisahkan oleh kenampakan geografis, seperti sungai, lembah, selat, maupun teluk. Dibangunnya jembatan sendiri biasanya dimaksudkan agar transportasi antar wilayah menjadi lebih efektif dan efisien. Ukuran sebuah jembatan dibangun sesuai dengan kebutuhannya. Adakalanya jembatan hanya berukuran panjang beberapa meter, namun ada […]

The post 6 Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jembatan merupakan konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penghubung antara satu wilayah dengan wilayah lain yang terpisahkan oleh kenampakan geografis, seperti sungai, lembah, selat, maupun teluk. Dibangunnya jembatan sendiri biasanya dimaksudkan agar transportasi antar wilayah menjadi lebih efektif dan efisien.

Ukuran sebuah jembatan dibangun sesuai dengan kebutuhannya. Adakalanya jembatan hanya berukuran panjang beberapa meter, namun ada pula jembatan yang panjangnya hingga ribuan meter. Berikut adalah daftar jembatan terpanjang yang ada di kawasan Asia Tenggara.

1. Jembatan Penang II, Malaysia

Jembatan Penang II, Malaysia

Jembatan yang memiliki predikat sebagai jembatan terpanjang pertama se-Asia Tenggara adalah Jembatan Penang II (Penang Second Bridge) atau Jembatan Sultan Abdul Halim Muadzam. Jembatan ini merupakan jembatan kedua yang dibangun untuk menghubungkan Bayan Lepas di Pulau Penang dengan daratan Malaysia.

Jembatan Penang II memiliki total panjang mencapai 24 km dengan 16,9 km diantaranya berada di atas perairan. Jembatan ini juga dibangun dengan konstruksi tahan gempa hingga kekuatan 7,5 SR.

Jembatang Penang II mulai dibangun sejak tahun 2008 dan selesai pada tahun 2014, meleset 2 tahun dari target selesai di tahun 2012. Untuk membangun jembatan ini dibutuhkan setidaknya dana sebesar RM4,5 miliar atau yang setara dengan US$1,7miliar.

Keberadaan Jembatan Penang II sendiri melengkapi jembatan yang pernah dibangun sebelumnya, yakni Jembatan Pulau Pinang yang telah diresmikan sejak 14 September 1985. Pembangunan jembatan kedua ini dilatarbelakangi karena semakin meningkatnya mobilitas masyarakat serta membantu mengurangi kemacetan.

2. Jembatan Pulau Penang

Jembatan Pulau Penang

Jembatan Penang   atau Jembatan Pulau Penang  merupakan  jembatan tol yang menghubungkan Pulau Penang dengan daratan Malaysia. Jembatan ini mulai dibangun sejak tahun 1982 dan pertama kali dibuka pada 14 September 1985.  

Sebelum dibangunnya jembatan ini, transportasi antara Pulau Penang dengan Malaysia daratan hanya dilakukan melalui transportasi air  yang dilayani oleh kapal feri antara George Town dan Butterworth

Panjang keseluruhan Jembatan Pulau Penang   ini adalah sekitar 13,5 km yang menempatkannya sebagai jembatan terpanjang kedua di Asia Tenggara setelah Jembatan “pengikutnya”, yaitu Jembatan Penang II.

Untuk melintasi Jembatan Pulau Penang , pengguna jalan harus membayar tarif saat menuju Penang sebesar sekitar 5,6 Ringgit. Sementara saat kembali ke Malaysia daratan atau meninggalkan Pulau Penang, mereka tidak perlu membayar lagi.

3. Jembatan Mawlamyaing, Myanmar

Jembatan Mawlamyaing, Myanmar

Jembatan terpanjang kedua di Asia Tenggara adalah Jembatan Mawlamyaing atau yang juga dikenal dengan nama jembatan Thanlwin. Jembatan Mawlamyaing  merupakan jembatan terpanjang di Myanmar sekaligus terpanjang ketiga di Asia Tenggara dengan panjang mencapai 7.640 m.

Jembatan Mawlamyaing dibangun untuk menghubungkan Kota Mawlamyaing dan Mottama. Jembatan yang berada di negara bagian Mon ini dibangun pada pertemuan 3 sungai, yakni Sungai Thanlwin, Sungai Gyaing, dan Sungai Attayan.

Struktur jalan pada Jembatan Mawlamyaing terbagi mejadi 2 jalur yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor sepanjang 3 km dan kereta api sepanjang 6 km. 

Jembatan Mawlamyaing sendiri saat ini telah menjadi salah satu ikon wisata yang wajib dikunjungi wisatawan yang melancong ke negeri Myanmar.

4. Jembatan Suramadu, Indonesia

Jembatan Suramadu, Indonesia

Jembatan terpanjang keempat se-Asia Tenggara adalah Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura, Indonesia. Jembatan ini menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dengan Kota Bangkalan di Pulau Madura.

Pembangunan Jembatan Suramadu melibatkan 3 era kepresidenan di Indonesia. ide atau gagasan pembangunannya telah ada sejak era Presiden Soeharto, sementara pelaksanaannya baru dimulai pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri. 6 tahun kemudian, Jembatan Suramadu selesai dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 10 Juni 2009.

Jembatan yang memiliki panjang mencapai 5.438 meter dengan lebar 30 meter ini memiliki struktur bangunan jembatan yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan secara bersamaan dari tiga sisi, yaitu dari sisi Bangkalan dan sisi Surabaya. Selain itu, pada saat yang sama juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge

5. Candaba Viaduct, Filipina

Candaba Viaduct, Filipina

Candaba Viaduct atau yang dikenal juga dengan nama Pulilan-Apalit Bridge ini membentang sepanjang 5 km. Jembatan ini dibangun melewati Rawa Candaba dan juga Sungai Pampanga  yang berada di dekat jalan tol Luzoon Utara (North Luzon Expressway).

Jembatan yang menghubungkan Pampanga dan Bulacan ini merupakan jembatan terpanjang di Filipina sekaligus menjadi yang terpanjang kelima se-Asia Tenggara.  Jembatan ini memiliki 4 jalur yang terbagi atas 2 jalur utara dan 2 jalur selatan.

Saat melintasi jembatan ini, maka akan disajikan pemandangan Gunung Arayat yang indah.

6. Jembatan Rama VIII, Thailand

Jembatan Rama VIII, Thailand

Jembatan terpanjang di Asia Tenggara selanjutnya adalah Jembatan Rama VIII yang memiliki panjang total 2,45 km. Jembatan yang membentang di atas Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand ini mulai dibangun sejak tahun1999 dibuka secara resmi pada tahun 2002 silam.

Jembatan Rama VIII memiliki struktur bangunan yang sangat megah dan indah. Di atas jembatan terdapat kabel-kabel kokok yang menopang tiang tunggal yang berada pada sepertiga jarak dari ujung barat laut jembatan.

The post 6 Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara Beserta Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Negara Maju di Asia Tenggara Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/negara-maju-di-asia-tenggara Tue, 17 May 2022 02:51:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34638 Sebagaimana diketahui bahwa ada pembagian negara-negara di dunia ini menjadi negara maju dan negara berkembang. Tentunya ada sejumlah faktor atau indikator yang menjadi dasar dalam pembagian tersebut, misalnya saja tingkat perekonomiannya, kemajuan teknologi, angka harapan hidup, pendapatan perkapita, dan selainnya. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai negara-negara maju yang ada di kawasan Asia Tenggara. […]

The post 2 Negara Maju di Asia Tenggara Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana diketahui bahwa ada pembagian negara-negara di dunia ini menjadi negara maju dan negara berkembang. Tentunya ada sejumlah faktor atau indikator yang menjadi dasar dalam pembagian tersebut, misalnya saja tingkat perekonomiannya, kemajuan teknologi, angka harapan hidup, pendapatan perkapita, dan selainnya.

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai negara-negara maju yang ada di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, perlu diketahu sejumlah karakteristik dari negara maju itu sendiri. Karakteristik atau ciri-ciri negara maju, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memiliki pendapatan per kapita tinggi (lebih dari 12.535 USD menurut keriteria World Bank).
  • Memiliki Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi (umumnya lebih dari 0,85).
  • Tingkat pendidikan penduduk tinggi.
  • Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.
  • Umumnya mengandalkan perekonomiannya pada sektor industri dan jasa.
  • Angka harapan hidup tinggi
  • Tingkat pengangguran rendah

Lantas, negara apa sajakah yang termasuk dalam kategori negara maju di wilayah ASEAN ini?

1. Singapura

Negara Asia Tenggara pertama yang tergolong dalam negara maju adalah Singapura. Negara kecil yang terletak di ujung selatan Semenangjung Malaya ini merupakan salah satu pusat keuangan dan perdagangan dunia.

Secara geografis, Singapura berbatasan dengan sejumlah negara sebagai berikut:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Indonesia
  • Sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan
  • Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka

Adapun secara astronomis negara ini berada di antara 1⁰11′ LU – 1⁰28′ LU dan 103⁰38’BT – 104⁰5′ BT. 

Negara yang memperoleh kedaulatannya pada tanggal 9 Agustus 1965 ini memiliki penduduk dengan beragam etnis. Etnis terbesar di Singapura adalah etnis Tionghoa yang mencapai angka 74,2% dari keseluruhan penduduk negara tersebut. Sisanya adalah dari etnis Melayu, India, Eurasia, Arab, dan selainnya.

Selain itu, Singapura juga memiliki presentase penduduk asing yang besar yakni mencapai 42%. Penduduk asing inilah yang membentuk 50% sektor jasa di Singapura. Mayoritas penduduk Singapura beraga Buddha dan diikuti Atheis, Kristen, dan Islam.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Singapura adalah salah satu negara yang menjadi pusat keuangan dan perdagangan dunia. Bahkan, Singapura dianggap sebagai salah satu “Macan Asia” bersama dengan HongKong, Korea Selatan, dan Taiwan. Perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan, industri, dan jasa. 

Diantara alasan yang membuat Singapura mampu tumbuh menjadi negara maju adalah karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya yang sangat unggul. Tingkat pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tinggi memungkinkan warga Singapura untuk mengolah dan mengembangkan perekonomiannya dengan sangat baik.

2. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam atau yang dikenal dengan Brunei merupakan negara kecil yang terletak di ujung utara Pulai Kalimantan. Negara yang hanya memiliki luas wilayah sekitar 5.765 km2 ini merupakan salah satu negara maju yang juga berada di kawasan Asia Tenggara.

Secara astronomis, negara Brunei terletak pada posisi 5° LU-6° LU dan 114°BT-115°BT. Adapun batas wilayahnya secara geografis adalah sebagai berikut:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (Serawak)
  • Sebelah timur berbatasan dengan Malaysia (Serawak)
  • Sebelah barat berbatasan dengan Malaysia (Serawak)

Secara politik, Brunei merupakan negara yang berbentik Monarki Absolut. Brunei dipimpin oleh Sultan yang menjadi Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan.

Penduduk Brunei, yang pada 2020 berjumlah lebih kurang 460.35 jiwa, secara mayoritas berasal dari etnis Melayu, sementara kurang lebih 10% penduduknya adalah etnis Tionghoa. Meskipun bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di negara ini, namun penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Tionghoa juga meluas di masyarakat.

Negara Brunei memiliki agama resmi yakni agama Islam. Namun, ada pula penduduknya yang menganut agama lain semisal Buddha, Kristen, dan selainnya, namun jumlahnya sangat kecil.

Secara kebudayaan, Brunei sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam. Meskipun hampir sama dengan Malaysia dan Indonesia, namun dalam penerapannya Brunei lebih konservatif. Di negara Brunei, penjualan dan penggunaan alkohol dilarang. Adapun bagi non-Muslim ada pembatasan kepemilikan alkohol. Demikian pula rokok yang telah difatwakan haram oleh mufti Brunei sejak 2011.

Perekonomian negara yang dijuluki dengan “Negara Petro Dolar” ini banyak bergantung dari sektor pertambangan minyak mentah dan gas alam. Diperkirakan ekspor minyak mentah dan gas alam mencakup hampir setengah dari PDB (Produk Domestik Bruto) negara ini. Selain tetap mengandalkan sektor minyak dan gas (migas), pemerintah Brunei juga berusaha melakukan diversifikasi sumber eknomi dengan melakukan upaya peningkatan perdagangan dan industri.

Beberapa hal yang menjadikan Brunei masuk ke dalam kategori negara maju adalah:

  • Brunei memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi, yakni tertinggi kedua di Asia Tenggara setela Singapura.
  • PDB atau Produk Domestik Bruto negara Brunei per kapita adalah yang terbesar kelima menurut IMF (International Monetary Fund).
  • Menurut Forbes, Brunei adalah negara terkaya kelima dari 182 negara-negara di dunia dengan ladang minyak bumi dan gas alamnya yang luas.
  • Pendapatan per kapita penduduk Brunei mencapai 71,185 dolar AS atau Rp 931 juta.
  • Angka harapan hidup penduduk yang cukup tinggi, yakni rata-rata 77 tahun.

The post 2 Negara Maju di Asia Tenggara Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>