atletik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/atletik Fri, 14 Jul 2023 00:33:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico atletik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/atletik 32 32 4 Teknik Dasar Lari Estafet dan Peraturannya https://haloedukasi.com/teknik-dasar-lari-estafet Fri, 14 Jul 2023 00:33:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44397 Lari estafet adalah salah satu cabang olahraga atletik yang melibatkan sebuah tim yang terdiri dari empat pelari. Setiap pelari dalam tim bertugas untuk berlari sejauh mungkin sebelum kemudian melepas tongkat estafet kepada pelari berikutnya. Teknik dasar lari estafet sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal dalam perlombaan ini. Pelari harus memiliki keterampilan yang baik dalam […]

The post 4 Teknik Dasar Lari Estafet dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lari estafet adalah salah satu cabang olahraga atletik yang melibatkan sebuah tim yang terdiri dari empat pelari. Setiap pelari dalam tim bertugas untuk berlari sejauh mungkin sebelum kemudian melepas tongkat estafet kepada pelari berikutnya. Teknik dasar lari estafet sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal dalam perlombaan ini.

Pelari harus memiliki keterampilan yang baik dalam memulai, berlari dengan cepat dan konsisten, serta kemampuan yang solid dalam menyerahkan tongkat estafet kepada pelari berikutnya dengan lancar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang teknik-teknik dasar yang diperlukan untuk berhasil dalam lari estafet, termasuk persiapan fisik dan mental, koordinasi dengan anggota tim, serta strategi penting yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dalam perlombaan estafet.

Teknik Dasar Lari Estafet

Dalam lari estafet, terdapat lima teknik dasar yang penting untuk dikuasai agar dapat mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah penjelasan secara panjang untuk setiap teknik dasar lari estafet:

1. Start atau Awalan

Teknik start atau awalan adalah momen dimulainya perlombaan estafet. Pelari harus mempersiapkan diri dalam posisi start yang tepat, dengan satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang.

Posisi badan harus sedikit condong ke depan untuk mendapatkan dorongan awal yang kuat saat start. Pada sinyal start, pelari harus meloncat maju dengan kaki kuat dan cepat agar mendapatkan kecepatan awal yang optimal. Penting juga untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh agar tidak tergelincir atau jatuh saat start.

2. Pemindahan Tongkat Estafet

Pemindahan tongkat estafet antara pelari merupakan salah satu momen krusial dalam lari estafet. Pelari harus memperhatikan teknik yang benar untuk menyerahkan tongkat secara mulus dan efisien.

Tongkat estafet harus diletakkan di tangan yang kuat dan dipegang dengan kuat, sebelum kemudian diserahkan dengan cepat kepada pelari berikutnya. Pada saat serah terima, pelari harus memastikan agar tongkat tidak jatuh atau terlepas, dan pelari berikutnya harus siap untuk menerima tongkat dengan tangan yang terbuka dan siap berlari.

3. Pergantian Jalur

Pergantian jalur merupakan momen ketika pelari harus beralih dari jalur luar ke jalur dalam, atau sebaliknya, agar dapat menyerahkan tongkat estafet dengan aman dan menghindari tabrakan dengan pelari lain.

Pada saat ini, pelari harus melakukan pergerakan tubuh yang cepat dan presisi untuk memastikan pergantian jalur yang lancar. Pelari yang menyerahkan tongkat harus melihat ke belakang untuk memastikan jalur bebas, sementara pelari yang menerima tongkat harus memastikan dirinya berada pada posisi yang tepat untuk menerima tongkat tanpa terhambat oleh pelari lain.

4. Percepatan

Setelah menerima tongkat estafet, pelari harus dapat mempercepat laju lari dengan cepat dan efisien. Pada saat ini, teknik lari yang baik sangat penting.

Pelari harus mengatur langkah dan napas dengan baik, menjaga postur tubuh yang tegap, dan menggerakkan lengan dan kaki dengan ritme yang efektif. Fokus pada teknik lari yang benar akan membantu pelari mencapai kecepatan maksimal dan menjaga kestabilan dalam perlombaan.

5. Penyerahan Akhir

Teknik penyerahan akhir adalah momen pelari terakhir menyerahkan tongkat estafet kepada pelari terakhir di tim. Pelari terakhir harus siap dan mempersiapkan diri untuk menerima tongkat dengan tangan yang kuat dan mantap.

Pelari yang menyerahkan tongkat harus memastikan agar serah terima berjalan mulus dan cepat, sementara pelari terakhir harus fokus pada langkah dan kecepatan lari, serta menjaga tongkat estafet agar tetap aman di tangan.

Dalam lari estafet, pengulangan latihan yang konsisten dan supervisi dari pelatih sangat penting untuk menguasai teknik-teknik dasar ini. Dengan menguasai teknik-teknik dasar lari estafet, tim dapat bekerja sama secara efektif, mengoptimalkan kecepatan dan koordinasi, serta meningkatkan peluang untuk mencapai hasil yang baik dalam perlombaan estafet.

Peraturan Lari Estafet

Dalam lari estafet, terdapat peraturan yang harus diikuti untuk memastikan kelancaran perlombaan dan menjaga keselamatan para peserta. Berikut adalah penjelasan perpoin secara panjang mengenai peraturan lari estafet:

1. Jumlah Anggota Tim

Setiap tim estafet harus terdiri dari empat pelari. Masing-masing pelari bertugas untuk melewati tongkat estafet ke pelari berikutnya dalam urutan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika salah satu anggota tim absen atau diskualifikasi, tim tersebut tidak dapat melanjutkan perlombaan.

2. Zona Penyerahan

Dalam lari estafet, terdapat zona penyerahan di mana pelari harus menyerahkan tongkat estafet kepada pelari berikutnya. Zona penyerahan biasanya memiliki panjang sekitar 20 meter. Pelari yang menyerahkan tongkat harus berada di dalam zona penyerahan saat melakukan serah terima. Jika serah terima dilakukan di luar zona penyerahan, tim dapat didiskualifikasi.

3. Penyerahan Tongkat Estafet

Tongkat estafet harus diserahkan dengan cara yang benar dan aman. Tongkat harus dipegang dengan kuat dan diserahkan dengan cepat ke tangan pelari berikutnya. Pelari yang menerima tongkat harus siap dan siaga untuk menerimanya dengan tangan yang terbuka. Tongkat tidak boleh jatuh atau terlepas saat proses penyerahan. Jika terjadi kegagalan dalam penyerahan tongkat, tim dapat didiskualifikasi.

4. Jalur Lari

Setiap pelari harus berlari di jalur yang ditentukan. Mereka harus tetap berada di jalur mereka masing-masing sepanjang perlombaan, kecuali saat melakukan pergantian jalur yang telah ditentukan. Pelari yang keluar dari jalur atau mengganggu pelari lain dapat diberikan peringatan atau didiskualifikasi, tergantung pada tingkat pelanggaran.

5. Pelanggaran

Ada beberapa pelanggaran yang dapat menyebabkan diskualifikasi dalam lari estafet. Pelanggaran tersebut meliputi pergantian tongkat di luar zona penyerahan, menyentuh atau menjatuhkan tongkat estafet di luar zona penyerahan, keluar dari jalur yang ditentukan, mengganggu pelari lain, atau melakukan tindakan tidak sportif seperti menghalangi atau mendorong peserta lain. Para pelari juga harus mematuhi aturan perlombaan secara umum, termasuk larangan penggunaan doping atau substansi terlarang.

6. Finish Line

Pelari terakhir dalam tim estafet harus melewati garis finish untuk menyelesaikan perlombaan. Waktu tim dihitung ketika pelari terakhir melewati garis finish. Jika pelari terakhir tidak menyelesaikan perlombaan atau tim melakukan kesalahan dalam serah terima terakhir, mereka dapat didiskualifikasi atau mendapatkan waktu yang lebih buruk.

Dalam lari estafet, penting bagi setiap anggota tim untuk memahami dan mematuhi peraturan ini. Pelatih dan ofisial perlombaan juga berperan penting dalam memastikan penerapan peraturan dan menjaga kelancaran perlombaan. Dengan mematuhi peraturan lari estafet, peserta dapat bersaing secara adil dan memberikan penampilan terbaik bagi tim mereka.

Lapangan Lari Estafet

Lapangan Lari Estafet

Lapangan lari estafet adalah area di mana perlombaan estafet dilakukan. Lapangan ini dirancang khusus untuk memfasilitasi perlombaan estafet dan memastikan kelancaran serah terima tongkat estafet antara para pelari. Berikut adalah penjelasan mengenai lapangan lari estafet:

1. Bentuk dan Ukuran

Lapangan lari estafet biasanya memiliki bentuk persegi panjang dan terdiri dari beberapa jalur lari paralel. Setiap jalur memiliki lebar yang sama, yakni sekitar 1,22 meter. Panjang lapangan lari estafet adalah 400 meter, sesuai dengan standar lapangan lari standar.

2. Zona Penyerahan

Pada lapangan lari estafet, terdapat zona penyerahan yang dibuat dengan tujuan untuk memfasilitasi serah terima tongkat estafet antara pelari. Zona penyerahan biasanya terletak sekitar 20 meter sebelum garis start/finish. Pelari yang menyerahkan tongkat harus berada di dalam zona penyerahan saat melakukan serah terima kepada pelari berikutnya.

3. Garis Start/Finish

Lapangan lari estafet memiliki garis start dan garis finish yang membatasi area perlombaan. Garis start adalah tempat dimulainya perlombaan, sementara garis finish menandai akhir dari setiap putaran atau jalur lari. Pelari terakhir harus melewati garis finish untuk menyelesaikan perlombaan.

4. Tanda-tanda Jalur

Setiap jalur di lapangan lari estafet biasanya diberi tanda-tanda yang jelas untuk membantu para pelari menjaga jalur mereka masing-masing. Tanda-tanda tersebut dapat berupa garis putus-putus atau garis kontinu di sepanjang jalur, serta penanda posisi untuk pergantian jalur. Hal ini membantu para pelari untuk tetap berada di jalur yang ditentukan dan menghindari keluar dari jalurnya.

5. Pergantian Jalur

Pada lapangan lari estafet, terdapat tempat-tempat yang ditandai untuk pergantian jalur. Tempat-tempat ini biasanya terletak di ujung lapangan yang akan dihubungi oleh pelari sebelum melakukan pergantian jalur. Pelari harus memastikan bahwa pergantian jalur dilakukan dengan aman dan tidak mengganggu pelari lain di jalur sebelahnya.

6. Area Penonton

Lapangan lari estafet juga dapat dilengkapi dengan area penonton yang memungkinkan penonton untuk menyaksikan perlombaan dengan nyaman dan memberikan dukungan kepada para pelari. Area penonton biasanya berada di sekitar garis start/finish atau di sepanjang sisi-sisi lapangan.

Lapangan lari estafet merupakan tempat di mana aksi perlombaan estafet berlangsung. Desain dan penandaan yang baik di lapangan ini memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan dan kelancaran perlombaan, serta memberikan pengalaman yang baik bagi para pelari dan penonton.

The post 4 Teknik Dasar Lari Estafet dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai https://haloedukasi.com/teknik-dasar-lompat-tinggi Fri, 14 Jul 2023 00:28:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44390 Teknik dasar lompat tinggi adalah aspek penting dalam atletik yang memungkinkan para atlet mencapai ketinggian yang luar biasa. Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang melibatkan kemampuan atlet untuk melewati palang dengan ketinggian tertentu. Untuk mencapai hasil yang optimal, atlet perlu menguasai teknik dasar yang benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik […]

The post 4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teknik dasar lompat tinggi adalah aspek penting dalam atletik yang memungkinkan para atlet mencapai ketinggian yang luar biasa. Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang melibatkan kemampuan atlet untuk melewati palang dengan ketinggian tertentu. Untuk mencapai hasil yang optimal, atlet perlu menguasai teknik dasar yang benar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap atlet lompat tinggi, termasuk pendekatan, lemparan tubuh, dan lintasan melintasi palang. Dengan mempelajari teknik-teknik ini secara detail, atlet dapat meningkatkan kinerja mereka dan mencapai hasil yang lebih baik dalam kompetisi lompat tinggi.

Teknik Dasar Lompat Tinggi

Teknik dasar lompat tinggi melibatkan beberapa aspek penting, termasuk teknik awalan, teknik tolakan, teknik melayang, dan teknik pendaratan. Setiap teknik ini memiliki peran khusus dalam membantu atlet mencapai ketinggian maksimal dalam lompatan mereka.

1. Teknik Awalan

Teknik Awalan

Teknik awalan adalah langkah pertama dalam lompat tinggi, yang melibatkan pendekatan menuju palang. Atlet harus memiliki kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk menciptakan momentum yang diperlukan dalam lompatan. Langkah-langkah awalan yang baik meliputi penyesuaian kecepatan, penjagaan keseimbangan, dan penempatan kaki yang tepat sebelum meluncur ke palang.

2. Teknik Tolakan

Teknik Tolakan

Teknik tolakan terjadi setelah awalan dan melibatkan serangkaian gerakan yang memungkinkan atlet untuk melepaskan tanah dengan kuat.

Salah satu teknik tolakan yang umum adalah tolakan gunting. Dalam teknik ini, atlet menggunakan kaki yang mendekati palang untuk melompat, sementara kaki yang lain diangkat ke depan dan membentuk sudut 90 derajat. Teknik tolakan lainnya termasuk tolakan straddle, guling sisi, dan flop.

3. Teknik Melayang

Teknik Melayang

Setelah melakukan tolakan, atlet harus mampu mengubah momentum horizontal menjadi gerakan vertikal yang efisien. Dalam teknik melayang, atlet harus melompat melintasi palang dengan posisi tubuh yang tepat. Gaya melayang yang umum digunakan adalah straddle, gunting, guling sisi, dan flop.

  1. Gaya Straddle: Atlet melewati palang dengan posisi tubuh melintang di atas palang. Kaki bagian bawah menyeberangi palang terlebih dahulu, diikuti oleh tubuh bagian atas.
  2. Gaya Gunting: Atlet menggunakan teknik pisau dengan kaki yang saling berjajar saat melompat di atas palang.
  3. Gaya Guling Sisi: Atlet menggunakan gerakan putar tubuh ke samping saat melompat melintasi palang.
  4. Gaya Flop: Atlet memasukkan badan bagian atas di atas palang dengan posisi dada menghadap ke atas, diikuti oleh kaki yang melewati palang.

4. Teknik Pendaratan

Teknik Pendaratan

Setelah melintasi palang, atlet harus mampu mendarat dengan aman dan stabil. Teknik pendaratan yang baik membantu mencegah cedera dan mempertahankan kestabilan. Atlet harus mengarahkan tubuh mereka ke bawah dan ke arah palang saat mendarat, dengan tujuan menghindari kontak dengan palang setelah melintasinya.

Penguasaan teknik dasar ini penting bagi atlet lompat tinggi agar dapat meningkatkan kinerja mereka. Latihan yang konsisten dan pengawasan pelatih yang baik diperlukan untuk mengasah setiap teknik ini.

Dengan penerapan yang tepat dari teknik awalan, tolakan, melayang, dan pendaratan, atlet dapat mencapai ketinggian maksimal dan mencapai keberhasilan dalam cabang olahraga yang menantang ini.

Gaya Lompat Tinggi

Gaya lompat tinggi adalah beragam teknik yang digunakan oleh atlet untuk melompati palang dengan tinggi maksimum. Empat gaya lompat tinggi yang umum digunakan adalah guling perut, guling sisi, gunting, dan punggung. Setiap gaya memiliki karakteristik dan prinsip yang berbeda untuk mencapai kinerja optimal dalam lompatan.

1. Guling Perut

Guling perut adalah gaya lompat tinggi di mana atlet melompati palang dengan posisi tubuh menghadap ke bawah, dengan perut menghadap ke atas. Pada saat melompat, atlet melewati palang dengan memasukkan bahu dan perut di bawah palang, diikuti oleh kaki dan tungkai.

Guling perut merupakan teknik yang lebih tradisional dan telah digunakan sejak awal perkembangan lompat tinggi. Meskipun tidak digunakan secara luas di tingkat kompetisi tinggi, gaya ini masih sering diajarkan kepada pemula untuk memperoleh pemahaman dasar tentang lompat tinggi.

2. Guling Sisi

Guling sisi adalah gaya lompat tinggi yang melibatkan gerakan putar tubuh ke samping saat atlet melompati palang. Pada saat melompat, atlet memasukkan bahu dan pinggul di bawah palang, dengan salah satu sisi tubuh yang menghadap ke palang.

Kaki yang berada di sisi palang melewati palang terlebih dahulu, diikuti oleh bagian tubuh lainnya. Gaya guling sisi memungkinkan atlet untuk mengurangi gesekan dengan palang, sehingga meningkatkan peluang melewati palang dengan tinggi yang lebih besar.

3. Gunting

Gunting adalah gaya lompat tinggi di mana atlet menggunakan gerakan seperti gunting saat melompati palang. Pada saat melompat, atlet membentangkan kedua kaki ke depan dan saling berjajar.

Salah satu kaki berada di sisi palang, sementara kaki yang lain berada di sisi yang berlawanan. Kaki yang mendekati palang melewati palang terlebih dahulu, diikuti oleh kaki yang lain. Teknik gunting memungkinkan atlet untuk menciptakan kestabilan dan efisiensi gerakan saat melompati palang.

4. Punggung

Gaya punggung adalah gaya lompat tinggi di mana atlet melewati palang dengan posisi tubuh yang menghadap ke atas, dengan punggung menghadap ke palang. Pada saat melompat, atlet melewati palang dengan melempar bagian atas tubuh ke belakang, diikuti oleh kaki dan tungkai. Gaya punggung ini membutuhkan fleksibilitas tubuh yang baik dan kepercayaan diri yang tinggi dalam melompati palang dengan posisi terbalik.

Setiap gaya lompat tinggi memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Pemilihan gaya yang tepat tergantung pada preferensi dan kemampuan atlet, serta kecocokan dengan struktur tubuh mereka. Latihan yang konsisten dan bimbingan pelatih yang baik sangat penting dalam menguasai teknik lompat tinggi yang dipilih.

Dengan pemahaman yang baik tentang gaya lompat tinggi ini, atlet dapat mengembangkan strategi yang sesuai untuk mencapai ketinggian maksimum dalam lompatan mereka dan meraih keberhasilan dalam cabang olahraga yang menantang ini.

The post 4 Teknik Dasar Lompat Tinggi yang Harus Dikuasai appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Olahraga Lompat Jauh: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya https://haloedukasi.com/olahraga-lompat-jauh Wed, 13 Jan 2021 03:55:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19183 Olahraga ada banyak macamnya dan jenisnya, seperti olahraga atletik, bela diri, ketangkasan otak dan lainnya. Jenis dari olahraga tersebut dibagi lagi menjadi beberapa macam dibawahnya. Seperti olahraga atletik contohnya lari, lompat tinggi, lompat jauh dan lain sebagainya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai olahraga atletik yaitu lompat jauh. Olahraga ini memerlukan ketangkasan, kecepatan […]

The post Olahraga Lompat Jauh: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Olahraga ada banyak macamnya dan jenisnya, seperti olahraga atletik, bela diri, ketangkasan otak dan lainnya. Jenis dari olahraga tersebut dibagi lagi menjadi beberapa macam dibawahnya.

Seperti olahraga atletik contohnya lari, lompat tinggi, lompat jauh dan lain sebagainya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai olahraga atletik yaitu lompat jauh. Olahraga ini memerlukan ketangkasan, kecepatan dan juga kekuatan para atlet untuk melompat sejauh mungkin.

Pengertian Lompat Jauh

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Lompat jauh adalah melompat ke depan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau, jarak loncatan diukur mulai dari titik tumpuan loncatan sampai dengan jejak pertama di kotak pasir sesudah melompat.

  • Secara Umum

Olahraga lompat jauh merupakan jenis olahraga atletik dimana seorang atlet akan melompat dan mendarat sejauh mungkin dari tempat awal ia melompat. Dalam olahraga ini atlet harus memerlukan kondisi fisik dan juga teknik yang baik agar menciptakan lompatan sejauh mungkin.

Sejarah Lompat Jauh

Olahraga lompat jauh ini sudah ada sejak dahulu yaitu 13 abad silam. Olahraga ini sudah ada dari tahun 708 M saat negara Yunani mengadakan sebuah olimpiade kuno. Pada saat itu olahraga lompat jauh ini sudah di lombakan pada olimpiade tersebut.

Munculnya olahraga lompat jauh digunakan sebagai latihan ketangkasan prajurit perang guna melompati rintangan yang berada di medan perang, seperti jurang atau parit. Di dalam olimpiade kuno tersebut para atlet hanya menggunakan start lari pendek.

Para atlet juga diharuskan berlari membawa beban yang diletakkan di kedua tangannya. Berat beban tersebut diantara 1 hingga 4,5 kg. Menurut catatan sejarah, ada atlet olimpiade kuno yang bernama Chionis, padaolimpiade di tahun 656 ia berhasil menciptakan lompatan yang melewati 7 meter lebih 5 cm.

Pertama kali olahraga lompat jauh ini muncul diperlombakan pada tahun 1896. Pada tahun 1914 Dr. Harry merekomendasikan dibuatnya running board jump untuk atlet perempuan agar bisa juga melakukan kompetisi olahraga lompat jauh.

Olahraga lompat jauh dapat dilombakan secara resmi yaitu di tahun 1896. Sedangkan untuk para wanita baru dimulai pada tahun 1948. Lambat laun seiring dengan perkembangan waktu olahraga lompat jauh ini tumbuh dan berkembang hingga ke seluruh dunia.

Faktor yang Mempengaruhi Lompat Jauh

  • Kekuatan
    Jumlah tenaga yang dibutuhkan dan dihasilkan tubuh para atlet saat akan melakukan lompatan.
  • Kecepatan
    Kecepatan berarti kemampuan memindahkan sebagian atau seluruh tubuh si atlet dari tahapan awal hingga tahap akhir yaitu pendaratan.
  • Keseimbangan
    Para atlet lompat jauh harus memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan tubuh agar bisa bertahan dengan baik mulai dari tahapan awal hingga tahapan akhir yaitu pendaratan.
  • Daya Ledak
    Daya ledak disini yaitu kemampuan tubuh agar bisa melayang di udara setelah bertolak dari titik tumpu dan sebelum sampai di pendaratan.
  • Keterampilan
    Keterampilan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan seperti melompat dan juga melayang di udara dengan teknik yang benar.
  • Koordinasi
    Para atlet lompat jauh harus memiliki koordinasi yang baik agar bisa memposisikan gerakan dari badannya pada saat dibutuhkan.

Teknik Dasar Lompat Jauh

Teknik Awalan

Teknik awalan yaitu gerakan yang dilakukan para atlet lompat jauh dengan cara berlari secepat mungkin sehingga mendapatkan kecepatan yang maksimal sebelum melakukan tolakan.

Selain itu awalan juga dapat dilakukan sebagai upaya mendapatkan kecepatan horizontal yang maksimal dan kemudian diubah menjadi vertikal pada saat melakukan tolakan. Teknik awalan dilakukan dari jarak 40 hingga 45 meter pada lintasan lari.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik awalan dalam olahraga lompat jauh, diantaranya:

  • Jarak pada awalan tergantung pada kemampuan para atlet masing-masing. Untuk pelompat dalam jarak pendek, jarak awalan yaitu 30-35 meter. Sedangkan untuk pelompat dalam jarak jauh, jarak awalan yaitu 30-45 meter.
  • Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki harus sejajar. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh yaitu dimulai perlahan kemudian cepat dan kecepatan harus dipertahankan.
  • Setelah para atlet mencapai kecepatan yang maksimal, gerakan dilepas secara spontan. Konsentrasi dan tenaga pelompat fokus untuk melakukan tumpuan.

Teknik Menumpu

Teknik ini merupakan teknik yang penting harus diperhatikan oleh para pelompat, karena teknik menumpu sangat menentukan hasil dari lompatan agar sempurna. Atlet lompat jauh melakukan tumpuan menggunakan kaki terkuat.

Pada saat melakukan suatu tumpuan, posisi badan pelompat tidak boleh terlalu condong. Baik tumpuan, keseimbangan, gerakan semua harus diperhatikan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik menumpu, yaitu:

  • Tolakan harus dilakukan menggunakan kaki yang kuat.
  • Bertumpu tepat pada papan tumpuan.
  • Sebelum melakukan tumpuan, badan diusahakan condong ke belakang.
  • Kedua langan pelompat ikut juga diayunkan ke arah depan ketika sedang bertumpu.
  • Ayunkan kaki dan juga angkat ke depan hingga setinggi pinggul dengan posisi lutut kaki ditekuk.

Teknik Melayang

Teknik ini dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat melakukan teknik melayang ini keseimbangan pada badan pelompat harus dijaga agar tetap seimbang. Ada dua cara dalam melakukan teknik melayang ini, diantaranya yaitu:

  • Sikap jongkok
    Pada saat melakukan sikap jongkok ini, saat menumpu kaki mengayun mengangkat lutut setinggi tingginya, kemudian disusul dengan kaki tumpu. Pada saat sebelum melakukan pendaratan kedua kaki dibawa ke depan.
  • Sikap menggantung
    Pada saat melakukan sikap menggantung ini kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada saat menumpu. Tubuh tegak, kaki tumpu dengan lutut ditekuk dan pinggung di dorong ke depan. Kemudian kedua lengan direntangkan ke arah atas.

Teknik Mendarat

Pelompat harus bisa mendarat sebaik dan sejauh mungkin. Jangan sampai lengan dan badan jatuh ke arah belakang. Pendaratan pada bak lompat harus dimulai dengan posisi kedua dari tumit kaki dan kedua kaki sedikit rapat.

Gerakan pendaratan harus menggunakan kedua kaki secara bersamaan, lalu diikuti dorongan pinggul ke depan.

Gaya Lompat Jauh

Gaya pada olahraga lompat jauh ada 3 macam, diantaranya yaitu:

  • Gaya Jongkok

Gaya jongkok atau kata lainnya ortodok merupakan gaya tertua dibandingkan gaya lainnya pada olahraga lompat jauh. Gaya jongkok ini berfungsi agar pelompat memperoleh kecepatan maksimum ketika akan melompat.

Pada saat mulai melayang, tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat awali dengan tumit kaki dengan sedikit ditekuk.

  • Gaya Berjalan di Udara

Gaya berjalan di udara atau walking in the air merupakan gaya yang sangat terkenal di kalangan para atlet. Gaya ini efektif untuk menghasilkan lompatan terjauh dibandingkan dengan kedua gaya lainnya.

Gaya berjalan di udara ini dimulai dari kaki tumpu yang digunakan untuk melakukan tolakan. Pada saat tubuh melayang di udara pelompat harus melakukan gerakan seperti sedang berjalan.

  • Gaya Menggantung

Cara melakukan gaya menggantung ini yaitu gerakan kaki diayunkan ke arah belakang dan depan secara bersamaan dengan lengan. Pada saat ingin pendaratan, kedua kaki diluruskan ke depan dan kedua tumit kaki mendarat terlebih dahulu.

Pengukuran Lompatan

  • Pengukuran lompatan dari tempat pendaratan yang terdapat di bak lompat ke balok tumpuan.
  • Pengukuran dilakukan secara tegak lurus.
  • Yang berhak untuk mengukur yaitu juri pengukur.
  • Lompatan dinyatakan sah apabila sudah diukur oleh juri pengukur.
  • Juri pengukur mengambil pengukuran lompatan dari balok ujung balok tumpu yang paling dekat dengan bak pasir sampai ke tanda awal pendaratan.
  • Pengukuran harus dilakukan dengan sangat teliti.
  • Harus menggunakan alat yang sama dalam sebuah pertandingan, dari awal hingga akhir.

Peraturan Lompat Jauh

  • Peserta pertandingan lebih dari 8 orang diperbolehkan untuk melakukan lompatan sebanyak 3 kali.
  • Peserta yang kurang dari 8 orang melompat sebanyak 6 kali namun secara bergantian.
  • Pengukuran dilakukan apabila semua pelompat sudah menghasilkan lompatan.Setiap peserta mendapatkan waktu 1,5 menit untuk melakukan lompatan.

Lapangan Lompat Jauh

  • Bak lompat diisi dengan pasir
  • Panjang bak lompat : 9 meter
  • Lebar bak lompat : 2,75 meter
  • Panjang papan tumpu : 1,22 meter
  • Lebar papan tumpu : 20 meter
  • Lebar lintasan awalan : 1,22 meter

Tujuan dari olahraga atau pertandingan lompat jauh ini yaitu mencetak sejauh mungkin lompatan yang dilakukan oleh para atlet untuk mencapai suatu kemenangan.

The post Olahraga Lompat Jauh: Sejarah – Teknik Dasar dan Peraturannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Kombinasi Gerak Dasar Atletik yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/kombinasi-gerak-dasar-atletik Mon, 30 Nov 2020 02:36:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15901 Kombinasi gerak dasar atletik adalah gabungan dari beberapa gerak dasar atletik. Gerak dasar atletik yaitu jalan, lari, lompat, loncat, dan lempar. Berjalan, merupakan melangkahkan dua kaki secara bergantian dengan salah satu kaki menyentuh tanah, sedangkan kaki yang lainnya melayang di udara. Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri. Lari, adalah gerakan […]

The post 3 Kombinasi Gerak Dasar Atletik yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kombinasi gerak dasar atletik adalah gabungan dari beberapa gerak dasar atletik. Gerak dasar atletik yaitu jalan, lari, lompat, loncat, dan lempar.

  • Berjalan, merupakan melangkahkan dua kaki secara bergantian dengan salah satu kaki menyentuh tanah, sedangkan kaki yang lainnya melayang di udara. Gerakan tersebut dilakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri.
  • Lari, adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian dan cepat.
  • Lompat, adalah gerakan memindahkan badan dengan menggunakan tumpuan satu kaki. Gerakan melompat dilakukan dengan cara salah satu kaki menumpu pada tanah, kemudian dengan tumpuan tersebut beban tubuh di dorong ke atas depan hingga berpindah.
  • Loncat adalah gerak memindahkan badan dengan menggunakan tumpuan dua kaki.
  • Lempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu. Pada olahraga, gerakan melempar dilakukan dengan mengandalkan kekuatan tangan. Berikut pembahasannya.

1. Kombinasi Gerak Dasar Jalan-lari

Permainan jalan-lari

Permainan ini dibutuhkan konsentrasi dan kerja sama antar siswa. Hal ini karena setiap siswa harus mendengarkan aba-aba dari Bapak/Iba Guru untuk berjalan dan lari.

Cara bermain:

  • Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 siswa
  • Tiap kelompok berderet ke samping dengan rapi
  • Jarak antara kelompok satu dengan kelompok lain tidak berdekatan
  • Lakukan permainan dengan aba-aba dari Bapak/Ibu Guru. Aba-aba yang diikuti adalah menggunakan kode nama buah untuk gerakan jalan dan sayur untuk gerakan lari dengan ketentuan sebagai berikut:
    • Aba-aba mangga, melakukan gerakan jalan ke depan
    • Aba-aba melon, melakukan gerakan jalan mundur
    • Aba-aba jeruk, melakukan gerakan jalan ke samping kanan
    • Aba-aba apel, melakukan gerakan jalan ke samping kiri
    • Aba-aba kol, melakukan gerakan lari lambat ke depan
    • Aba-aba kangkung, melakukan gerakan lari sedang
    • Aba-aba bayam, melakukan gerakan lari cepat ke depan

2. Kombinasi Gerak Dasar Loncat dan Lempar

Permainan kiper menangkap bola

Permainan ini merupakan kombinasi gerak meloncat dan melempar. Berikut cara melakukan permainan kiper menangkap bola. Berikut adalah cara bermain permainan kiper menangkap bola:

  • Bentuk kelompok terdiri dari dua orang. 1 orang sebagai pelempar dan 1 orang lainnya sebagai kiper
  • Buatlah garis start, selanjutnya dalam jarak 15 meter dari garis start, buatlah lingkaran berdiameter 1 meter
  • Isi lingkaran tersebut dengan 5 buah bola plastik, kemudian letakkan kardus di depan lingkaran dengan jarak 5 meter. Nantinya kiper berjaga di balik kardus tersebut
  • Pelempar bersiap di belakang garis start. Setelah terdengar aba-aba mulai, pelempar melakukan loncat katak menuju lingkaran
  • Setelah masuk lingkaran, pelempar mengambil bola, lalu melemparkannya kepada kiper
  • Kiper berusaha menangkap bola, kemudian memasukkan bola tangkapannya ke dalam kardus
  • Kelompok yang paling cepat dan paling banyak dalam memasukkan bola ke dalam kardus akan menjadi pemenangnya

3. Kombinasi Gerak Lari, Lempar, dan Lompat

Permainan melempar bola ke kaki teman

Permainan ini merupakan kombinasi gerak berlari, melempar, dan melompat. Permainan melempar bola ke kaki teman dimainkan oleh dua regu. 1 regu berada dalam lingkaran (regu main) sebagai regu yang akan dikenai bola.

1 regu berada di luar lingkaran (regu pelempar) yang bertugas melemparkan bola ke kaki teman yang ada di dalam lingkaran. Berikut cara bermainnya:

  • Buat lingkaran dan kelompok menjadi dua regu
  • Salah seorang perwakilan masing-masing regu melakukan undian
  • Regu yang menang berada di dalam lingkaran dan regu yang kalah berada di luar lingkaran dengan membawa bola plastik
  • Setelah aba-aba mulai, pemain yang ada di dalam lingkaran berlari bebas dan dapat melompat-lompat untuk menghindari lemparan bola dari regu pelempar
  • Regu pelempar hanya boleh melempar dari luar lingkaran
  • Apabila bola berhenti di dalam lingkaran, regu berhak mengambil bola dan melemparkan bola jauh ke luar lingkaran
  • Setelah semua pemain yang berada dalam lingkaran habis, maka terjadi pergantian tempat. Regu main menjadi regu pelempar dan sebaliknya
  • Regu pelempar hanya boleh melempar ke kaki regu main. Jika bola mengenai anggota badan selain kaki, maka lemparan tidak mendapatkan poin.

The post 3 Kombinasi Gerak Dasar Atletik yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>