awan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/awan Sat, 14 May 2022 01:47:33 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico awan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/awan 32 32 10 Formasi Awan Paling Unik yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/formasi-awan-paling-unik Sat, 14 May 2022 01:47:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34593 Awan adalah gumpalan tetesan air yang ada di atmosfer Bumi dan dapat kita lihat secara langsung. Penampilan awan yang putih bersih seperti kapas ini membuatnya nampak cantik terlebih bentuknya bisa bermacam-macam. Tak jarang juga bentuk awan menyerupai benda-benda lain.  Namun tidak semua yang indah dapat kita nikmati sepenuhnya bahkan terkadang ada yang mengundang bahaya begitu […]

The post 10 Formasi Awan Paling Unik yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Awan adalah gumpalan tetesan air yang ada di atmosfer Bumi dan dapat kita lihat secara langsung. Penampilan awan yang putih bersih seperti kapas ini membuatnya nampak cantik terlebih bentuknya bisa bermacam-macam. Tak jarang juga bentuk awan menyerupai benda-benda lain. 

Namun tidak semua yang indah dapat kita nikmati sepenuhnya bahkan terkadang ada yang mengundang bahaya begitu juga dengan awan. Sekumpulan awan mampu membentuk formasi yang bermacam-macam. Berikut ini adalah macam-macam bentuk atau formasi awan yang paling unik serta dampak yang dibawanya.

1. Wave Clouds

Wave Clouds

Wave clouds juga dikenal dengan istilah lainnya yaitu The Kelvin-Helmholtz Wave Cloud, illow clouds, or shear-gravity clouds. Disebut sebagai “wave clouds” karena memang bentuknya yang menyerupai gelombang di lautan. Sedangkan sebutan Kelvin-Helmholtz adalah sebuah bentuk apresiasi untuk dua ilmuwan yang berhasil meneliti awan ini yakni  Lord Kelvin dan Hermann von Helmholtz. 

Para ahli menjelaskan bahwa wave clouds terbentuk ketika dua buah material bertiup dengan kecepatan berbeda dengan arah yang berlawanan. Misalnya angin yang hangat bertiup di atas air bersuhu lebih dingin. Oleh sebab itu awan ini muncul ketika hari sedang berangin. 

Awan dengan bentuk seperti ini paling sering ditemukan di daerah pegunungan namun bisa juga di tempat lain. Dalam dunia penerbangan awan ini harus dihindari karena mengindikasikan adanya turbulensi. 

2. Arcus Clouds

Arcus clouds atau awan arcus merupakan termasuk awan horizontal yang umumnya berada di ketinggian yang cukup rendah. Umumnya mereka berbentuk gulungan-gulungan yang terbagi menjadi dua tipe. 

Shelf Clouds

Shelf Clouds

Tipe yang pertama disebut dengan shelf clouds yakin awan rendah horizontal yang muncul sebelum adanya badai cumulonimbus.  Awan ini dapat dikenali dengan bentuknya yaitu seperti bergerak naik turun di bagian luarnya. Sementara itu pada bagian bawah bergerak tertiup angin. 

Shelf clouds terbentuk karena adanya sirkulasi air naik dan air turun yang menciptakan udara yang hangat dan lembang dan kemudian terjadilah badai. Awan yang cantik ini memiliki potensi bahaya karena menghasilkan angin yang dapat merusak apapun yang dilaluinya.

Roll Clouds 

Roll Clouds 

Tipe yang kedua disebut sebagai roll wave yakni jenis awan rendah horizontal yang berbentuk tabung. Fenomena awan yang nampak bergulir ini termasuk yang jarang terjadi atau langka. 

Awan ini merupakan sekumpulan gelombang soliter dan hanya memiliki satu puncak yang bergerak secara konstan dan mempertahankan bentuknya. Roll clouds muncul setelah badai karena dihasilkan oleh arus turun yang berasal dari badai dan menyebabkan udara lembab dan hangat naik. Udara tersebut akan mengalami penurunan suhu di bawah titik embun kemudian terbentuklah roll clouds.  

Roll clouds sering dikaitkan dengan badai dan petir namun sebenarnya hal tersebut belum tentu benar. Roll clouds juga bisa terjadi di sekitar pantai seperti di Queensland, Australia pada musim gugur. 

3. Cumulonimbus Incus

Cumulonimbus Incus

Cumulonimbus incus lebih dikenal sebagai anvil clouds yakni merupakan awan yang berasal dari jenis cumulonimbus dan termasuk sub-fromasi dari Cumulonimbus capillatus.. Awan ini berada di lapisan stratosfer dan sudah mencapai tingkat kestabilan. Bentuk dari anvil clouds sendiri pada umumnya yakni datar seperti landasan. Ukuran cumulonimbus incus sangat besar dan luas yakni hingga 100 mil. 

Anvil clouds terbentuk dari partikel air yang membeku di tingkat tertinggi dari sebuah badan atau bisa juga di awan cumulonimbus. Jenis awan cumulonimbus merupakan yang paling berbahaya begitu juga dengan cumulonimbus incus. Anvil clouds mampu menghasilkan petir yang menyambar hingga ke tanah, hujan es, berpotensi menyebabkan banjir bandang, angin kencang hingga tornado. 

4. Undulatus Asperatus

Undulatus asperatus

Undulatus asperatus merupakan kategori baru dari awan berdasarkan bentuknya. Dikenal juga sebagai asperitas clouds merupakan awan yang masih berkaitan dengan awan variasi undulatus hanya saja kurang horizontal. Awan ini dapat dikenali dengan adanya gelombang lokal halus dan kecil yang berada di bagian bawah. Awan ini terbentuk di lapisan atmosfer yang tidak satabil.

Karena masih tergolong baru, para ahli juga belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab terbentuknya asperitas ini. Ada beberapa teori mengenai terbentuknya awan ini yang pertama adalah asperitas tercipta dari badai petir konvektin. Teori lain mengatakan bahwa awan ini tercipta awan mammatus yang turun namun terkena angin kencang dan arahnya berubah ketika masih berada di ketinggian. 

Meski memiliki penampilan yang gelap dan terkesan menyeramkan namun pada dasarnya awan ini tidak membawa badai apapun. Dengan kata lain asperitas adalah awan yang relatif aman. 

5. Lenticular Clouds  

Lenticular Clouds  

Lenticular clouds merupakan salah satu awan yang paling unik dan menarik karena bentuknya mirip seperti UFO. Awan ini merupakan awan gelombang orografik yang terbentuk di lapisan troposfer di wilayah pegunungan atau perbukitan karena memang terbentuk sebagai akibat dari pergerakkan angin gunung. 

Awan dari arah barat bergerak menuju ke pegunungan dan melawan arus angin. Adapun nama lain untuk menyebut awan ini diantaranya adalah awan orografis, awan lensa, awan jamur, awan topi. Sementara itu bentuk dasarnya adalah sebuah piringan.   

Awan ini tidak begitu berbahaya namun tetap harus diwaspadai karena di bawahnya akan berhembus angin yang kencang. Adanya awan ini di suatu daerah bisa menjadi pertanda akan turun hujan. Sedangkan di udara awan ini juga termasuk yang dihindari oleh pilot karena biasanya disertai turbulensi. 

6. Noctilucent Clouds

Noctilucent Clouds

Diantara jenis awan yang lain mungkin noctilucent clouds adalah yang paling langka. Jika pada umumnya awan terlihat pada saat siang hari, Noctilucent clouds terlihat pada malam hari di ketinggian 85 km atau di atas lapisan atmosfer–mesosfer. Oleh sebab itu awan ini dikenal juga sebagai night shining clouds dan tenuous cloud. Untuk melihat awan ini harus menunggu waktu musim panas tiba dan keadaan udara serta langit yang bersih. 

Noctilucent clouds terbentuk dari kristal es kecil berukuran 100 nm yang dihasilkan dari debu halus meteor maupun dari debu pegunungan. Awan ini akan tercipta ketika udara atau suhu di sekitarnya sangat dingin. Karena letaknya sangat tinggi, awan yang hanya dapat dilihat ketika senja ini cenderung tidak berpengaruh apapun terhadap cuaca di wilayah di bawahnya. 

7. Fallstreak Hole Clouds

Fallstreak Hole Clouds

Fallstreak hole clouds memiliki nama lain seperti cavum,  hole punch cloud, punch hole cloud, skypunch, cloud canal, cloud hole dan awan kanal dalam bahasa Indonesia. Awan yang dihasilkan dari awan cirrocumulus dan altocumulus ini dapat dikenali dengan bentuknya yaitu lingkaran besar. 

Fallstreak hole clouds akan terbentuk ketika tingkat kelembaban udara melebihi titik beku namun tidak bisa berubah menjadi es karena kurangnya inti es. Sementara itu ketika kristal es sudah terbentuk justru muncul efek domino yang disebabkan oleh proses Wegener-Bergeron-Findeisen. Proses tersebut menyebabkan tetesan air menguap dan menciptakan lubang yang besar. Awan ini tidak berdampak apapun bagi lingkungan sekitar maupun cuaca. 

8. Flammagenitus Cloud

Flammagenitus Cloud

Mungkin kamu mengenali Flammagenitus cloud dengan nama lain yaitu flammagenitus, pyrocumulus cloud, atau fire cloud. Pada dasarnya nama-nama tersebut mengacu pada satu jenis awan yakni cumuliform yang padat dan ada hubungannya dengan api atau letusan gunung berapi. 

Disebut “fire clouds” karena awan ini terentuk karena adanya api yang menghasilkan asap dan panas sehingga udara sekitarnya memanas. Udara panas tersebut kemudian naik dengan cepat sehingga menciptakan ruang kosong tersebut dan akan diisi oleh udara sekitarnya. 

Fire clouds ini dapat dikenali dengan ciri-cirinya yaitu seperti petir raksasa dengan warnanya yang gelap. Awan ini terkadang membawa dampak positif yaitu membawa turunnya hujan yang dapat memadamkan kebakaran. Namun jika api terlalu besar maka awan ini dapat menjadi semakin besar bahkan menghambat proses pemadaman. 

9. Polar Stratospheric Cloud

Polar Stratospheric Cloud

Polar stratospheric cloud atau disingkat menjadi PSCs adalah sebuah awan unik yang ada di stratosfer kutub pada ketinggian 15.000–25.000 m. Awan ini memegang peranan terhadap pembentukan lubang ozon di Antartika dan Arktik karena disinilah proses heterogen kimia berlangsung. Proses ini lah yang menghasilkan radikal bebas  klorin di stratosfer dan merusak lapisan stratosfer. 

Awan dengan sebutan lainnya yaitu nacreous clouds from nacre dan mother of pearl ini memiliki beberapa tipe diantaranya adalah sebagai berikut. 

  • Tipe I  
    Tipe yang pertama dapat dikenali dengan cirinya yaitu mirip seperti kabut. Tipe pertama ini dibagi lagi menjadi beberapa tipe lainnya yaitu tipe Ia yang tersusun dari partikel asferis besar dan asam nitrat trihidrat dan ukurannya besar. Tipe Ib memiliki ukuran yang lebih kecil dan berbentuk bola serta tersusun dari larutan terner super dingin (STS) asam sulfat, asam nitrat, dan air. Tipe Ic adalah kategori PSCs yang terbentu dari asam nitrat yang metastabil dalam fase padat.
  • Tipe II 
    Tipe II merupakan tipe yang langka dan sangat jarang terlihat di kutub utara. Awan ini hanya terdiri dari kristal es. Awan ini akan terbentuk ketika suhu udara mencapai -83 derajat celcius. 

10. Mammatus Clouds

us Clouds

Mammatus clouds atau awan mammatus adalah bentuk awan yang khas dengan kantong atau tonjolan di bagian bawah. Kantong tersebut merupakan hasil dari udara dingin yang turun dengan cepat sehingga menyebabkan permukaan bagian bawah tidak rata. Awan ini biasanya terbentuk dari awan cumulonimbus namun bisa juga terbentuk dari induk awan lainnya. 

Kemunculan awan mammatus biasanya berhubungan dengan turbulensi. Awan ini terbentuk pada jenis cumulonimbus yang paling tidak rata dan berpotensi membawa hujan es, hujan lebat, kilat dan pada saat musim dingin mampu mendatangkan salju.  

The post 10 Formasi Awan Paling Unik yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Awan Stratocumulus: Karakteristik – Jenis dan Pembentukannya https://haloedukasi.com/awan-stratocumulus Mon, 13 Dec 2021 16:20:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29353 Awan adalah tetesan atau gumpalan-gumpalan air yang terkumpul dan mengkristal di lapisan atmosfer Bumi. Ada berbagai jenis awan yang dibedakan berdasarkan pada ketinggian awan tersebut menggantung. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang awan stratocumulus mulai dari karakteristik, proses terbentuk hingga apa saja kandungannya.  Karakteristik Awan Stratocumulus Awan stratocumulus adalah awan yang termasuk kedalam […]

The post Awan Stratocumulus: Karakteristik – Jenis dan Pembentukannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Awan adalah tetesan atau gumpalan-gumpalan air yang terkumpul dan mengkristal di lapisan atmosfer Bumi. Ada berbagai jenis awan yang dibedakan berdasarkan pada ketinggian awan tersebut menggantung.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang awan stratocumulus mulai dari karakteristik, proses terbentuk hingga apa saja kandungannya. 

Karakteristik Awan Stratocumulus

Awan stratocumulus adalah awan yang termasuk kedalam golongan awan rendah. Posisi awan ini adalah yang paling rendah diantara awan-awan lainnya hingga bisa dilihat secara langsung dan jelas dari permukaan Bumi. Pada umumnya mereka berada di sekitar 2.000-6.500 kaki di atas permukaan Bumi. 

Penampakan awan stratocumulus bisa dilihat dengan cirinya yakni berbentuk seperti gulungan yang berwarna abu-abu ataupun putih bersih. Awan ini memiliki celah yang terang karena cahaya matahari dapat menembus mereka.

Awan yang namanya diambil dari bahasa latin ini memiliki kecepatan bergerak yang cukup tinggi. Sedangkan bentuk dan perkembangan mereka adalah horizontal.

Ciri khas dari awan ini adalah tidak mendatangkan hujan, elemen penyusunnya rapi, massa awan berbentuk bulat, gumpalannya bisa mengumpul dan bisa juga terpisah. 

Jenis-Jenis Awan Stratocumulus

Sama seperti awan secara umum yang memiliki beberapa kategori, awan jenis stratocumulus memiliki jenis-jenisnya tersendiri. Berikut ini adalah jenis atau tipe awan stratocumulus.

  • Stratocumulus Translucidus 

Awan stratocumulus jenis ini adalah awan yang mirip dengan Alto Cumulus Translucidus yang berada di golongan tengah. Perbedaan keduanya terletak pada tingkat dasarnya. 

  • Statocumulus Opacus

Awan yang dalam bahasa internasional disingkat dengan “Sc Op” adalah jenis awan stratocumulus yang umumnya besar dan berwarna gelap hingga dapat menutupi sinar matahari. Elemen-elemen pembentuk awan yang serupa dengan Alto Cumulus Opacus ini tidak teratur dan permukaannya tidak rata.  

  • Stratocumulus Undulatus

Awan ini memiliki bentuk yang bergelombang serta terdiri dari elemen-elemen penyusun yang cukup besar dan lebih tertata. Terkadang awan dengan kode “Sc un” ini memiliki warna keabu-abuan. Bentuknya yakni seperti gulungan memanjang secara paralel dan terpisah-pisah. 

  • Stratocumulus Veperalis

Stratocumulus Veperalis atau CL-4 adalah jenis awan stratocumulus verelis yang elemen penyusunnya berupa lapisan tebal dan tipis. 

  • Stratocumulus Lenticularis

Awan jenis ini adalah awan stratocumulus yang paling jarang langka. Mereka lebih sering terlihat di wilayah dataran tinggi seperti perbukitan. Penampilannya pun berbeda dengan jenis lainnya yakni besar dan menakjubkan. 

  • Stratocumulus Castellanus

Adalah jenis yang lebih tebal serta terbentuk setelah konveksi dari lapisan yang lebih stabil. Awan Stratocumulus castellanus ini berpotensi untuk menjadi awan cumulonimbus. 

Pembentukan Awan Stratocumulus 

Awan secara umum terbentuk karena adanya proses air yang menguap kemudian mengumpul dan menggantung di atas permukaan Bumi pada ketinggian tertentu. Begitu juga dengan awan rendah jenis stratocumulus. 

Pemicu dari terbentuknya awan ini yakni karena adanya turbulensi dan konveksi lapisan udara yang tidak stabil. Awan stratus yang terpecah juga menjadi salah satu faktor yang dapat menciptakan awan stratocumulus. 

Awan-awan ini biasanya terbentuk di wilayah yang memiliki suhu hangat, dingin dan tertutup. Tetapi mereka juga dapat ditemukan di daerah-daerah dengan kondisi apapun baik dilingkungan kering maupun yang memiliki curah hujan tinggi. 

Kandungan yang ada di dalam awan stratocumulus sama halnya dengan awan pada umumnya yaitu tetesan air yang berbentuk cair. Tetesan air tersebut memiliki suhu yang sangat dingin hingga dapat berubah menjadi kristal terlebih ketika musim dingin. Suhu air pembentuk awan ini berkisar antara -5 sampai -10 derajat celcius. 

The post Awan Stratocumulus: Karakteristik – Jenis dan Pembentukannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Awan dan Cirinya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-awan Thu, 11 Jun 2020 04:53:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=7275 Ada banyak macam-macam awan, baik jenis awan berdasarkan ketinggian, jenis awan berdasarkan bentuk hingga jenis awan berdasarkan proses terbentuknya. Berikut adalah jenis-jenis awan yang dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yakni awan tinggi, awan sedang, awan rendah dan awan perkembangan vertikal. Jenis Awan Tinggi Jenis awan tinggi adalah kelompok awan dengan ketinggian tinggi, mulai 6 km […]

The post Jenis-jenis Awan dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak macam-macam awan, baik jenis awan berdasarkan ketinggian, jenis awan berdasarkan bentuk hingga jenis awan berdasarkan proses terbentuknya.

Berikut adalah jenis-jenis awan yang dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yakni awan tinggi, awan sedang, awan rendah dan awan perkembangan vertikal.

Jenis Awan Tinggi

Jenis awan tinggi adalah kelompok awan dengan ketinggian tinggi, mulai 6 km sampai sekitar 18 km di atas permukaan laut pada wilayah iklim tropis.

Untuk wilayah dengan iklim sedang ketinggiannya adalah 5 km sampai 13 km di atas permukaan laut, sementara untuk iklim kutub, ketinggian awan tinggi adalah berkisar mulai 3 km sampai 8 km di atas permukaan laut.

Macam-macam awan tinggi dibagi menjadi tiga, yakni awan cirrus, awan cirrocumulus serta awan cirrostratus. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Awan Cirrus (Ci)

awan cirrus

Awan cirrus adalah gumpalan awan putih berserat kristal es halus yang terlihat jelas di angkasa biru.

Awan ini merupakan bagian dari awan tinggi yang berbentuk seperti serat filamen halus.

Bentuk awan ini kadang terlihat melingkar, kadang juga horizontal, dan akan terlihat jelas jika terkena sinar matahari dengan background biru langit.

Adapun ciri-ciri awan cirrus adalah sebagai berikut:

  • Terbentuk dari uap air yang berubah menjadi kristal air dikarenakan suhu yang dingin pada ketinggian langit.
  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian di atas 5 km, sekitar 6 sampai 18 km di atas permukaan laut.
  • Merupakan jenis awan yang meiliki bentuk sisi yang tidak jelas atau samar-samar.
  • Tidak mampu menimbulkan hujan.
  • Bentuknya seperti serat halus, mirip seperti bulu burung yang masih muda.
  • Terdiri dari halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin di atmosfer.

2. Awan Cirrocumulus (Ci Cu)

awan Cirrocumulus

Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang tampak seperti ombak di pasir pantai.

Bentuk awan cirrocumulus adalah menyerupai bulat kecil atau serpih dan bewarna putih yang berkelompok atau berbaris.

Awan ini juga terdiri dari kumpulan kristal air yang membeku dan membetuk kristal es.

Proses terjadinya awan cirrocumulus terpaut cukup cepat dan akan kembali berubah menjadi awan sirostratus.

Adapun ciri-ciri awan cirrocumulus adalah sebagai berikut:

  • Terlihat seperti ombak di pasir pantai dengan pola putus-putus.
  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian di atas 5 km, sekitar 6 sampai 12 km di atas permukaan laut.
  • Terdiri dari kumpulan kristal air yang membeku membentuk kristal es.
  • Bentuknya bulat kucil dan berwarna putih secara berbaris
  • Masa estimasi awan ini hanya berlangsung singkat.

3. Awan Cirrostratus (Ci St)

awan Cirrostratus

Awan cirrostratus adalah salah satu jenis awan tinggi dengan bentuk seperti kelambu atau serabut dengan jalur-jalur yang tipis, mirip dengan kerudung halus.

Jenis awan ini berwarna keputih-putihan dan dapat menutup sebagian atau bahkan seluruh langit.

Awan cirrostratus tampak lebih cerah saat matahari di posisi siang hari karena teksturnya yang halus.

Adapun ciri-ciri awan cirrostratus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 6 km di atas permukaan laut.
  • Memiliki bentuk putih kelabu yang halus dan akan menutup seluruh permukaan langit .
  • Berbentuk seperti anyaman yang tidak teratur.
  • Merupakan awan yang menimbulkan efek halo pada saat iklim tropis.
  • Terkadang menimbulkan hujan gerimis pada saat hari yang panas.

Jenis Awan Sedang

Jenis awan sedang adalah kelompok awan dengan ketinggian sedang, mulai 2 km sampai sekitar 8 km di atas permukaan laut pada wilayah iklim tropis.

Untuk wilayah dengan iklim sedang ketinggiannya adalah 2 km sampai 7 km di atas permukaan laut, sementara untuk iklim kutub, ketinggian awan sedang adalah berkisar mulai 2 km sampai 4 km di atas permukaan laut.

Macam-macam awan sedang dibagi menjadi dua, yakni awan alto cumulus serta awan alto stratus. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Awan Alto Cumulus (A Cu)

awan-altocumulus

Awan altokumulus adalah jenis awan sedang yang memiliki bentuk seperti butiran-butiran kecil dan berjumlah banyak.

Saat melihat awan ini akan menyerupai bola kapas yang menggulung satu demi satu.

Jenis awan ini berwarna putih atau abu-abu, serta mudah dideteksi pada waktu pagi atau senja.

Awan ini akan muncul saat ada angin kencang yang membawa massa udara yang stabil dan kering.

Adapun ciri-ciri awan alto cumulus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 2 km sampai 7 km di atas permukaan laut.
  • Bentuknya kecil-kecil seperti bola-bola kapas bergandengan serta memiliki jumlah yang banyak.
  • Muncul saat ada angin kencang membawa massa udara yang relatif stabil dan kering.
  • Berwarna putih atau abu-abu saat tampak di langit.
  • Dapat menimbulkan hujan deras yang kadang disertai petir.

2. Awan Alto Stratus (A St)

awan-altostratus

Awan alto stratus adalah jenis awan sedang dengan bentuk lebar menyeluruh dan menutupi langit-langit baik secara total maupun secara keseluruhan.

Jenis awan ini berwarna abu-abu kebiruan dan sedikit tebal. Saat awan ini muncul, maka matahari atau bulan akan menjadi lebih terang.

Adapun ciri-ciri awan alto stratus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 2 km sampai 7 km di atas permukaan laut.
  • Meliputi sebagian atau hampir seluruh bagian langit dengan cakupan luas.
  • Berwarna abu-abu kebiruan atau kelabu.
  • Terbentuk pada waktu sore hari dan malam hari kemudian akan menghilang pada saat matahari terbit.
  • Berpotensi menghasilkan hujan ringan jika awan terkumpul cukup banyak.

Jenis Awan Rendah

Jenis awan rendah adalah kelompok awan dengan ketinggian rendah, yakni sekitar 2 km sampai 3 km di atas permukaan laut pada semua jenis wilayah.

Awan rendah biasanya dijumpai oleh para pendaki gunung saat sudah sampai di puncak gunung yang didaki.

Macam-macam awan rendah dibagi menjadi tiga, yakni awan stratocumulus, awan stratus serta awan nimbo stratus. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Awan Stratocumulus (St Cu)

awan Stratocumulus

Awan strato cumulus adalah jenis awan rendah yang bentuknya seperti bola menggulung-gulung.

Lapisan awan ini cenderung tipis. Awan stratocumulus kerap kali dijumpai di daerah pantai.

Warnanya adalah putih di bagian atas dan kelabu cerah di bagian bawah.

Adapun ciri-ciri awan stratocumulus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 1,5 km sampai 2 km di atas permukaan laut.
  • Berbentuk seperti bola tapi memiliki persebaran yang cukup luas.
  • Dapat ditemui dengan mudah di daerah pantai.
  • Munculnya awan ini menandakan atmosfer yang berada di sekitar awan cenderung stabil.
  • Berpotensi menghadirkan hujan lokal jika massa air memenuhi kapasitas.

2. Awan Stratus (St)

awan stratus

Awan stratus adalah jenis awan rendah yang ditemui saat muncul kabut. Bentuknya berupa serat putih berwarna kelabu atau putih serta berlapis-lapis.

Jenis awan ini sering ditemui saat muncul kabut di pagi hari atau kabut di dataran tinggi.

Tekstur awan stratus sangat tipis, hingga kadang-kadang dapat mengganggu jarak pandang.

Adapun ciri-ciri awan stratus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 2 km di atas permukaan laut.
  • Berbentuk serat putih berwarna kelabu atau putih serta berlapis-lapis.
  • Dapat menghadirkan hujan lokal dengan intensitas ringan atau hujan gerimis.
  • Memiliki persebaran kabut yang luas dan tekstur yang tipis.

3. Awan Nimbo Stratus (Ni St)

awan Nimbo Stratus

Awan nimbo stratus adalah jenis awan rendah dengan bentuk yang tidak menentu, berubah-ubah dan memiliki tepi yang compang-camping dengan warna kelabu gelap.

Jenis awan ini mampu menghasilkan hujan ringan dalam waktu yang lama. Pembentukan awan nimbo stratus disebabkan adanya penebalan dari awan altostratus.

Adapun ciri-ciri awan nimbo stratus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 0,6 km sampai 3 km di atas permukaan laut.
  • Bentuknya tidak menentu dan cenderung berubah-ubah.
  • Memiliki cakupan penyebaran awan yang cukup luas.
  • Menghasilkan hujan ringan hingga sedang dalam jangka waktu yang lama.

Jenis Awan Perkembangan Vertikal

Jenis awan perkembangan vertikal adalah kelompok awan dengan ketinggian sangat rendah, yakni sekitar 0,5 km sampai 1,5 km di atas permukaan laut pada semua jenis wilayah.

Awan jenis ini menghasilkan pemandangan indah pada siang hari karena ketinggian yang sangat rendah sehingga sangat mudah dan jelas untuk diamati.

Macam-macam awan perkembangan vertikal dibagi menjadi dua, yakni awan cumulus dan awan cumolonimbus. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Awan Cumulus

awan cumulus

Awan cumulus adalah jenis awan yang tumbuh berbentuk secara vertikal ke atas.

Bentuknya menyerupai perkembangan kembang kol yang berkembang di bagian atasnya.

Ketinggiannya bisa mencapai 1 km di atas permukaan laut. Jika terkena sinar matahari, awan cumulus ini menimbulkan pemandangan yang indah.

Adapun ciri-ciri awan cumulus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 1 km di atas permukaan laut.
  • Lebar awan ini sama dengan ketinggiannya, yakni sekitar 1 km.
  • Bentuknya menyerupai kembang kol yang berkembang di bagian atasnya.
  • Warnanya putih cerah dan abu-abu kelabu di dua sisi yang berbeda.
  • Sering muncul saat musim kemarau atau saat langit cerah.

2. Awan Cumolonimbus

awan cumolonimbus

Awan cumulonimbus atau kumolonimbus adalah jenis awan yang memiliki volume besar dan berkembang pada tempat yang rendah. Selain itu, ujungnya atasnya sangat tinggi dan ketebalannya besar.

Awan ini dapat menimbulkan hujan dan badai disertai petir. Karena ciri-cirinya itulah, awan ini paling dikhawatirkan dalam dunia penerbangan.

Adapun ciri-ciri awan cumolonimbus adalah sebagai berikut:

  • Umumnya ada di langit dengan ketinggian sekitar 2 km di atas permukaan laut.
  • Volume awan besar dan berkembang pada tempat yang rendah.
  • Memiliki warna putih pada bagian atas dan kelabu gelap pada bagian bawah
  • Dapat menimbulkan hujan lebat dan badai disertai petir.

The post Jenis-jenis Awan dan Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>