bahan ajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahan-ajar Tue, 29 Jun 2021 03:47:37 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bahan ajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahan-ajar 32 32 Kelebihan dan Kekurangan Modul sebagai Bahan Ajar yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-modul-sebagai-bahan-ajar Thu, 17 Jun 2021 03:52:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25307 Modul sebagai bahan ajar atau lebih akrab sebagai modul pembelajaran ialah sebuah alat pembelajaran yang didalamnya terdapat berbagai macam komponen penting, yaitu metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, alat atau media pembelajaran, bahan ajar dan termasuk system evaluasinya. Tapi sebagaimana segala sesuatunya yang memiliki kelebihan dan kekurangan, modulpun juga memiliki kelebihan serta kekurangan sebagai bahan ajar. Apa […]

The post Kelebihan dan Kekurangan Modul sebagai Bahan Ajar yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Modul sebagai bahan ajar atau lebih akrab sebagai modul pembelajaran ialah sebuah alat pembelajaran yang didalamnya terdapat berbagai macam komponen penting, yaitu metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, alat atau media pembelajaran, bahan ajar dan termasuk system evaluasinya.

Tapi sebagaimana segala sesuatunya yang memiliki kelebihan dan kekurangan, modulpun juga memiliki kelebihan serta kekurangan sebagai bahan ajar. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Kelebihan Modul sebagai Bahan Ajar

Berikut ini merupakan kelebihan dari modul :

  • Peserta didik mempunyai kesadaran terhadap dirinya sendiri 
  • Membangun rasa tanggung jawab terhadap kegiatan belajar yang dipelajarinya 
  • Sifat modul lebih efisien dan efektif, sehingga peserta didik dapat belajar lebih eksploratif dan lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan.
  • Meningkatkan motivasi diri peserta didik, karena saat mempelajari secara mandiri di modul siswa dapat mengetahui lebih luas dan dalam materi yang diberikan 
  • Terjadi pemerataan pemahaman terhadap materi yang disampaikan dari buku ajar dan tentu saja lebih berdaya guna. 

Kekurangan Modul sebagai Bahan Ajar

Tidak dapat kita pungkiri bahwa modul memiliki berbagai macam sudut pandang, hal ini akan menjadi salah satu kelemahan modul, khususnya bagi peserta didik yang menggunakan modul sebagai usaha belajar mandiri.

Dan berikut ini kekuranagn modul sebagai bahan ajar :

  • Modul pembelajaran sifatnya kurang efektif apabila digunakan untuk pembelajaran mandiri peserta didik tanpa pengawasan. Karena di lapangan memang lebih banyak siswa yang malas belajar secara mandiri. Namun jika harus belajar secara mandiri, diharapkan adanya pengawasan. 
  • Dari segi organisasi kegiatan belajar pun kurang baik
  • Masih membutuhkan evaluasi atau ujian untuk mengetahui apakah benar belajar secara mandiri menggunakan modul atau tidak. 
  • Dibutuhkan tim atau orang tambahan, yaitu sebagai pengawas sekedar untuk memantau proses belajar secara mandiri menggunakan modul pembelajaran yang ada. 
  • Dari segi biaya, memakan banyak sekali uang, karena selain harus membeli modul tentu saja juga memberikan uang terhadap jasa fasilitator profesionalnya. Kecuali peserta didik memiliki karakter dan kesadaran tinggi terkait pentingnya proses belajar mengajar. 

The post Kelebihan dan Kekurangan Modul sebagai Bahan Ajar yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/prinsip-prinsip-pengembangan-bahan-ajar Wed, 16 Jun 2021 06:09:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25303 Menurut para Ahli, (Abdul Majid,2007:173-174) bahan pengajaran merupakan semua bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar ialah satu kesatuan materi yang disusun secara sistematis baik tertulis ataupun tidak sehingga menciptakan sebuah suasana pembelajaran yang menarik […]

The post Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut para Ahli, (Abdul Majid,2007:173-174) bahan pengajaran merupakan semua bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Bahan ajar ialah satu kesatuan materi yang disusun secara sistematis baik tertulis ataupun tidak sehingga menciptakan sebuah suasana pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar. Sedangkan pengembangan bahan ajar adalah upaya disusunnya bahan ajar baik yang berupa bahan tertulis maupun tidak yang disusun oleh guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dikelas.

Untuk mengembangkan bahan ajar, para pengajar atau guru dituntut untuk memakai prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar yaitu:

1. Prinsip Relevansi

Materi yang diajarkan sebaiknya ada kaitannya dengan kompetensi dasar atau indikator yang diinginkan. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain.

2. Prinsip Konsistensi

Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik beberapa macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi macam tersebut.

3. Prinsip Adequacy

Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.

Adapun ketika materi yang diajarkan terlalu sedkit, maka dikhawatirkan akan kurang mampu membantu tercapainya standar kompetensinya. Sedangkan jika terlalu banyak akan melambatkan dalam pencapaian target kurikulum.

4. Prinsip Validity

Seorang pengajar dituntut untuk memeriksa valid atau tidaknya materi yang diberikan sebelum mengajarkan kepada muridnya. yang berarti bahwa seorang pengajar/guru harus menghindari sebuah materi (data, dalil, teori, konsep dan sebagainya) belum tepat kebenarannya atau yang sebenarnya masih diperdebatkan.

Hal ini dilakukan agar terhindar dari salah paham, salah kosep, atau salah pemakaian ilmu.

5. Prinsip Interest

Pengertian menarik disini bukan untuk sekedar menarik minat murid atau peserta didik untuk belajar, namun juga materi yang diberikan hendaknya mampu memotivasi peserta didik untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang diberikan melalui proses belajar mengajar di sekolah.

6. Prinsip Kepuasan

Prinsip kepuasan yang dimaksud adalah keberhasilan dalam pemberian materi pembelajaran yaitu bahwa ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan dikehidupannya. Dengan memperoleh nilai atau intensig yang sangat berarti bagi kehidupannya dimasa depan.

The post Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengembangan Bahan Ajar: Pengertian – Langkah dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengembangan-bahan-ajar Mon, 15 Mar 2021 06:12:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22731 Sebagai salah satu faktor yang ikut menunjang terhadap keberhasilan proses pembelajaran, maka kualitas dari bahan ajar harus senantiasa ditingkatkan agar bisa memenuhi kompetensi yang diharapkan.  Untuk itu, pengembangan bahan ajar sudah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan bagi setiap pendidik dan pengajar. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar Ada beberapa pengertian dari pengembangan bahan ajar yang dikemukakan […]

The post Pengembangan Bahan Ajar: Pengertian – Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai salah satu faktor yang ikut menunjang terhadap keberhasilan proses pembelajaran, maka kualitas dari bahan ajar harus senantiasa ditingkatkan agar bisa memenuhi kompetensi yang diharapkan.  Untuk itu, pengembangan bahan ajar sudah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan bagi setiap pendidik dan pengajar.

Pengertian Pengembangan Bahan Ajar

Ada beberapa pengertian dari pengembangan bahan ajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah:

  • Gatot (2008) mendefinisikan pengembangan sebagai tindakan menyediakan sesuatu dari tidak tersedia menjadi tersedia atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sesuatu yang tersedia menjadi lebih sesuai, lebih tepat guna dan lebih berdayaguna.
  • Seels & Richey (dalam Gatot, 2008), mereka mengatakan  bahwa pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi produk ke dalam bentuk fisik.
  • Banathy (dalam Gatot, 2008) menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar adalah suatu proses sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara lebih efektif dan lebih efisien.
  • Syahid (2003), menyebutkan bahwa pengembangan bahan ajar merupakan wujud pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu yang diadaptasi dari teori-teori pembelajaran.

Secara umum, pengembangan bahan ajar merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang dituangkan dalam seperangkat bahan ajar secara lebih efektif dan efisien.

Tujuan Pengembangan Bahan Ajar

Menurut Gatot (2008), pengembangan bahan ajar memiliki beberapa tujuan terencana, yakni:

  • Mempersiapkan kegiatan pembelajaran agar dapat berlajan optimal dalam berbagai situasi.
  • Meningkatkan motivasi pengajar dalam mengelola dan melaksanakan proses pembelajaran.
  • Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan materi-materi yang baru, penampilan baru, dan disampaikan dengan strategi pembelajaran baru.

Adapun menurut Mbulu (2004:6), pengembangan bahan ajar memiliki empat tujuan utama, yaitu

  • Diperolehnya bahan ajar yang sesuai dengan tujuan kurikuler, tujuan institusional, dan tujuan pembelajaran
  • Diperolehnya bahan ajar yang tersusun sesuai dengan struktur isi mata pelajaran beserta karakteristiknya masing-masing
  • Diperolehnya susunan topik-topik mata pelajaran secara sistematis dan logis
  • Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan bahan ajar secara kontinu dengan mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, Kemendiknas (2007) merumuskan tiga tujuan dari pengembangan bahan ajar, yaitu :

  • Mempermudah dan memperjelas penyampailan materi atau pesan
  • Mengatasi problem keterbatasan ruang, waktu, dan juga daya indera baik dari sisi pengajar maupun peserta didik
  • Agar bahan ajar dapat digunakan secara tepat dengan berbagai variasi

Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar

Menurut  Gatot (2008), ada empat tahapan pengembangan bahan ajar yang meliputi:

  • Mengidentifikasi aspek-aspek kompetensi dasar dan standar kompetensi yang menjadi acuan dalam pemilihan bahan ajar.
  • Mengidentifikasi  jenis-jenis materi bahan ajar yang dibutuhkan
  • Memilih bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi dasar dan strandar kompetensi yang diinginkan
  • Memilih sumber bahan ajar yang sesuai

Menurut Mbulu (2004:77), dalam pengembangan bahan ajar ada tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu:

  • Merancang, yakni mengkaji dan menganalisis pembelajaran, serta menyeleksi dan mengurutkan isi pembelajaran
  • Menilai, yaitu dengan melakukan uji kelayakan draft awal.
  • Pemanfaatan, yaitu melalui kegiatan pengembangan pembaca dan pengembangan bahan pembelajaran.

Kemendiknas (2008) sendiri juga menyebutkan ada enam langkah dalam pengembangan bahan ajar, yaitu:

  • Mengidentifikasi dan menyusun standar kompetensi
  • Mengidentifkkasi dan menyusun kompetensi dasar
  • Mengidentifikasi dan menyusun indikator-indikator pembelajaran
  • Memilih dan menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
  • Merancang aktivitas atau kegiatan pembelajaran
  • Memilih dan menyusun bahan ajar yang sesuai.

Contoh Pengembangan Bahan Ajar

Contoh pengembangan bahan ajar adalah penggunaan teknologi guna melengkapi bahan ajar manual. Dahulu bahan ajar biasanya terbatas pada buku pelajaran atau bahan-bahan yang menunjang secara visual. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi saat ini bahan ajar bisa dikembangkan secara lebih variatif dan menarik, diantaranya adalah dengan membuat bahan ajar berupa video animasi pembelajaran.

The post Pengembangan Bahan Ajar: Pengertian – Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahan Ajar: Pengertian – Fungsi dan Contohnya https://haloedukasi.com/bahan-ajar Mon, 15 Mar 2021 06:09:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22730 Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, keberadaan  bahan ajar adalah sebagai objek yang disampaikan oleh pengajar atau pendidik kepada anak didiknya. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka bahan ajar haruslah disusun secara sistematis dengan memenuhi krteria tertentu sehingga bisa menjadi alat yang dapat menunjang keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Pengertian Bahan Ajar Dalam website Dikmenjur (Pendidikan Menengah […]

The post Bahan Ajar: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, keberadaan  bahan ajar adalah sebagai objek yang disampaikan oleh pengajar atau pendidik kepada anak didiknya. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka bahan ajar haruslah disusun secara sistematis dengan memenuhi krteria tertentu sehingga bisa menjadi alat yang dapat menunjang keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.

Pengertian Bahan Ajar

Dalam website Dikmenjur (Pendidikan Menengah Kejuruan) disebutkan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran atau teaching material yang disusun secara runtut dan sistematis dengan menampilkan secara penuh kompetensi yang akan dikuasasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Secara umum, bahan ajar bisa dikatakan sebagai seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang diterapkan dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditentukan.

Ciri-ciri Bahan Ajar

Menurut Greene & Petty (dalam Hakim 2001), ciri-ciri bahan ajar yang berkualitas setidaknya memenuhi enam persyaratan berikut :

  • Menarik perhatian
  • Bisa membangkitkan motivasi belajar anak didik
  • Dilengkapi ilustrasi yang menarik
  • Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
  • Memiliki keterkaitan dengan pelajaran yang lain
  • Tidak mengandung konsep yang samar.

Selain itu, beberapa ciri bahan ajar lainnya adalah:

  • Merangsang timbulnya minat baca
  • Menjelaskan tujuan instruksional dari bahan ajar tersebut
  • Disusun dengan mengacu pada pola belajar yang fleksibel
  • Struktur bahan ajar dibuat berdasar kebutuhan siswa dan juga target kompetensi yang ingin dicapai.
  • Memberi ruang latihan bagi siswa
  • Mampu mengakomodasi kesulitan siswa
  • Menjelaskan pula cara mempelajari bahan ajar tersebut.

Fungsi Bahan Ajar

Menurut Ditjen Dikdasmenum (Prastowo, 2011), ada dua klasifikasi fungsi dari bahan ajar, yaitu:

Fungsi bahan ajar bagi pendidik

Bagi pendidik, bahan ajar memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai pedoman dalam menjalankan proses pembelajaran
  • Membantu dalam mencapai proses pembelajaran yang efektif dan efisien
  • Menghemat waktu dalam proses pembelajaran
  • Sebagai bahan evaluasi bagi proses pembelajaran yang telah dijalankan.
  • Mengubah peran pendidik sebagai fasilitator.

Fungsi bahan ajar bagi peserta didik

Bagi peserta didik, bahan ajar memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Sebagai pedoman materi bagi peserta didik dalam mengikuti  proses pembelajaran
  • Mendorong peserta didik untuk dapat belajar secara mandiri
  • Memberi ruang bagi peserta didik untuk belajar pada waktu dan tempat yang diinginkan
  • Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk bisa belajar sesuai dengan cara atau alur belajar yang sesuai dengan kemampuannya.
  • Mengasah potensi peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri

Contoh Bahan Ajar

Ada banyak sekali bahan ajar yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut jenisnya, bahan ajar bisa berupa:

Bahan ajar visual

Bahan ajar visual biasanya berupa materi tertulis, contohnya adalah:

  • Buku pelajaran atau modul belajar
  • Lembar kerja siswa (LKS)
  • Handout
  • Buku elektronik
  • Gambar
  • Poster ilustrasi, dan sebagainya.

Bahan ajar audio

Bahan ajar audio adalah berupa rekaman suara yang berisi materi atau penunjang materi.

Bahan ajar audio visual

Bahan ajar audio visual merupakan bahan ajar yang selain menampilkan gambar juga menampilkan suara, misalnya berupa video pembelajaran.

The post Bahan Ajar: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>