bahasa bali - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa-bali Mon, 16 Jan 2023 02:43:23 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bahasa bali - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa-bali 32 32 Kenali 6 Tingkatan dalam Bahasa Bali https://haloedukasi.com/tingkatan-dalam-bahasa-bali Mon, 16 Jan 2023 02:41:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40724 Bahasa Bali adalah sebuah bahasa yang umum diucapkan pada Etnis Bali. Tutur ini juga umum digunakan pada daerah Bali dan lainnya seperti Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat serta Lampung. Hal ini disebabkan karena keberadaan transmigran etnis Bali ke daerah tersebut. Biasanya, jika kita berkomunikasi dengan suatu bahasa tertentu kita perlu memahami aturan serta […]

The post Kenali 6 Tingkatan dalam Bahasa Bali appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Bali adalah sebuah bahasa yang umum diucapkan pada Etnis Bali. Tutur ini juga umum digunakan pada daerah Bali dan lainnya seperti Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat serta Lampung. Hal ini disebabkan karena keberadaan transmigran etnis Bali ke daerah tersebut.

Biasanya, jika kita berkomunikasi dengan suatu bahasa tertentu kita perlu memahami aturan serta tata cara pemakaiannya. Pada Bahasa Bali, terdapat beberapa tingkatan dimana mengatur bagaimana kita akan sampaikan kepada siapa lawan bicara kita. Tingkatan di Bahasa Bali juga menunjukkan isi serta pesan yang akan kita sampaikan.

Seperti pada penggunaan Bahasa umumnya, tingkatan Tutur Bali membantu agar kita dapat menentukan penggunaan bahasa yang lebih halus atau sebaliknya. Jika sedang berbicara terhadap orang yang kita hormati, tidak mungkin menggunakan bahasa kasar, pasti akan berbicara secara sopan dan tertata.

Maka itu, apabila ingin mempelajari Bahasa Bali sangat penting untuk memahami tingkatannya juga, supaya tidak salah menggunakannya. Berikut akan ditampilkan enam tingkatan Bahasa Bali beserta penjelasannya secara lengkap.

6 Tingkatan dalam Bahasa Bali yang Perlu Diketahui

  • Basa Alus Singgih

Basa Alus Singgih adalah salah satu tingkatan bahasa Bali yang tergolong penggunaannya cukup sopan. Pasalnya, penggunaan tingkatan ini dipakai apabila lawan bicara dari komunikator merupakan sosok yang sangat dihormati, sehingga tidak dapat sembarangan dalam berbicara kepadanya.

Contoh lawan bicara yang perlu memakai Basa Alus Singgih terdiri dari tokoh masyarakat penting dan dihormati seperti orang yang lebih tua, tokoh agama dan orang dengan jabatan tinggi. Oleh karena itu, perlu mempelajari Tutur Bali pada tingkatan ini agar tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang tersebut saat di Bali atau jika mereka merupakan etnis Bali.

  • Basa Alus Sor

Basa Alus Sor sama seperti Basa Alus Singgih, karena ditunjukkan untuk berbicara yang lebih halus dan sopan. Saat menggunakan tingkatan tutur ini, komunikator seakan merendahkan diri terhadap lawan bicaranya yang memiliki derajat di atas komunikator tersebut. Istilahnya dalam bahasa Bali dikenal sebagai “ngesorang rage”.

Meski terlihat sama dengan pemakaian Basa Alus Singgih karena merupakan tingkatan tutur lebih etis, tetapi ada sedikit perbedaan di antaranya. Basa Alus Singgih saat komunikator berkomunikasi dengan seorang tokoh setempat yang sangat dihormati. Sedangkan, Basa Alus Sor dipakai seperti saat komunikator memperkenalkan siapa dia terhadap sosok yang dihormati.

  • Basa Alus Mider

Basa Alus Mider juga termasuk tingkatan tutur halus pada Bahasa Bali. Perlu kamu ketahui, baik Basa Alus Mider, Basa Alus Sor serta Basa Alus Singgih termasuk pada tingkat basa alus. Maka itu, ketiganya digunakan saat kita sedang berinteraksi kepada seorang yang lebih dihormati.

Kebanyakan penggunaan tingkatan tutur ini ditemukan saat adanya rapat atau diskusi dengan orang cukup banyak. Dengan arti lain, Basa Alus Mider dipakai apabila pembawa bicara sedang menyampaikan pesan secara umum, sehingga perlu menggunakan tata bicara lebih sopan.

  • Basa Madia

Basa madia merupakan tutur Bali yang seakan antara basa andap dan basa alus. “Madia” pada bahasa Bali memiliki makna “tengah”. Tingkatan basa madia juga banyak digunakan sebagai tutur komunikasi sehari-hari pada penduduk penuturnya.

Sebab, strukturnya tidak memiliki padanan kata di dalam tingkatan kasar atau halus, sehingga dapat digunakan pada seluruh tingkatan Bahasa Bali. Maka itu, jika baru memiliki teman dari etnis Bali, boleh menggunakan tingkatan ini untuk belajar bahasanya.

  • Basa Andap

Basa andap adalah tingkatan Bahasa Bali yang cukup rendah dibandingkan empat tingkatan yang sudah dijelaskan sebelumnya. “Andap” sendiri di Tutur Bali bermakna “rendah” jika diterjemahkan.

Basa Andap sebenarnya sudah termasuk bahasa kasar, meski tidak terlalu kasar seperti tingkat basa kasar. Pemakainnya kerap dilakukan kepada teman yang sangat akrab dari komunikator, sehingga tidak dapat digunakan kepada orang belum dikenal.

  • Basa Kasar

Tingkatan paling bawah dari tutur ini yakni basa kasar. Sama seperti pada arti umumnya, basa kasar terdiri dari kata-kata kasar sehingga kerap digunakan saat komunikator marah atau ingin menyindir lawan bicaranya.

Maka itu, pemakaian tingkatan bahasa ini sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan basa kasar sangat memiliki kemungkinan menyinggung lawan bicara.

The post Kenali 6 Tingkatan dalam Bahasa Bali appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Aksara Bali dan Sejarahnya https://haloedukasi.com/jenis-aksara-bali Mon, 26 Dec 2022 04:11:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40364 Sebagian dari masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan aksara Jawa, namun bukan hanya aksara Jawa saja yang populer di kalangan masyarakat ternyata ada juga aksara Bali yang kini sudah dilindungi oleh pemerintah. Sejak Oktober 2018, aksara Bali wajib dipakai di berbagai kantor pemerintah dan swasta di Provinsi Bali yang tertuang dalam Peraturan Gubernur […]

The post 4 Jenis Aksara Bali dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagian dari masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan aksara Jawa, namun bukan hanya aksara Jawa saja yang populer di kalangan masyarakat ternyata ada juga aksara Bali yang kini sudah dilindungi oleh pemerintah.

Sejak Oktober 2018, aksara Bali wajib dipakai di berbagai kantor pemerintah dan swasta di Provinsi Bali yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Bali tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Sehingga, khususnya bagi para warga Bali ada baiknya untuk mempelajari aksara Bali serta mengetahui artinya. 

Masyarakat Bali banyak menggunakan aksara bali sebagai aksara tradisional yang berdasar pada huruf Pallawa dan sebenarnya aksara ini mirip dengan aksara Jawa, hanya saja terdapat perbedaan pada lekukan bentuk hurufnya. Belajar mengenai aksara Bali memang telah diajarkan di jenjang pendidikan formal, namun tak jarang siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

Sejarah Aksara Bali

Telah dijelaskan bahwa aksara Bali ternyata mendapat pengaruh cukup besar dari aksara di India, yang dalam sejarahnya aksara ini dibawa oleh orang India yang menganut agama Hindu ke Indonesia melalui jalur politik perluasan koloni, perdagangan, agama, dan kebudayaan yang dibawa. Dalam kebudayaan India terdapat aksara tertua yang telah berkembang lagi menjadi aksara Dewonegari dan Pallawa yang digunakan oleh umat Hindu India di wilayah yang berbeda. 

Dari kedua aksara tersebut, kemudian masuk ke wilayah Nusantara melalui kerajaan Sriwijaya dan dengan seiring berjalannya waktu, aksara ini berhasil memberikan pengaruh terhadap masyarakat sejalan dengan perkembangan agama Hindu dan Budha di Indonesia.

Seiring perkembangannya di wilayah Nusantara, kedua aksara ini bertransformasi menjadi bentuk baru yang disebut sebagai aksara Kawi yang kemudian akan berkembang lagi hingga menjadi aksara Bali dan aksara Jawa yang ada sampai saat ini.

Namun pada awalnya, tidak semua aksara Pallawa dan aksara Dewonegari digunakan masyarakat Bali karena penggunaan aksara ini disesuaikan dengan sejumlah kepentingan warga Bali. Dalam menuliskan bahasa Bali awalnya hanya menggunakan 18 aksara saja, tetapi karena mendapat pengaruh kebudayaan Hindu dari India, maka penulisan aksaranya telah bertambah menjadi 47 buah.

Pembagian Aksara Bali

  • Berdasarkan Fungsi

Ditinjau dari fungsinya, aksara Bali dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yakni aksara biasa dan aksara suci. Aksara biasa digunakan dalam penulisan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari termasuk pula digunakan dalam menuliskan karya sastra yang dibagi lagi menjadi aksara Wreastra untuk menuliskan bahasa Bali secara umum, sedangkan Swalelita untuk menuliskan bahasa Sansekerta.

Aksara suci digunakan untuk menuliskan segala masalah yang berkaitan dengan keagamaan, seperti japa mantra, weda, dan rerajahan. Aksara suci ini dibagi lagi menjadi dua yaitu aksara Wijaksara yang akan digunakan untuk menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan. Sementara aksara Modre merupakan aksara Bali yang digunakan untuk menulis hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu bersifat magis.

  • Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan kesamaan bentuknya, aksara Bali juga dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu  bentuk pangawak yang juga disebut sebagai aksara Bali bentuk dasar. Aksara Bali bentuk turunan berasal dari aksara pangawak yang telah diubah menjadi bentuk gempelan dan pangangge dan yang terakhir adalah aksara Bali bentuk lambang-lambang.

Jenis Aksara Bali

Dalam kehidupan sehari-hari aksara Bali digunakan untuk menuliskan bahasa Bali dan aksara Bali juga digunakan untuk menulis rerajahan yang berkaitan dengan upacara keagamaan maupun kekuatan magis.

Berdasarkan fungsinya, aksara digolongkan menjadi dua yakni aksara Biasa dan aksara Suci, di dalam aksara Biasa dan Suci dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis aksara Bali tersebut.

  • Aksara Wreastra

Aksara Wreastra terdiri dari 18 buah aksara yakni ha, na, ca, ra,ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, nya, di mana dari seluruh aksara tersebut merupakan konsonan, sedangkan vokalnya akan diambil dari aksara wisarga yang ditambahkan dengan pangangge. Aksara suara tersebut yaitu ulu, pepet, taleng, tedong, suku, dan taleng tedong yang akan melengkapi penggunaan aksara Bali.

  • Aksara Swalelita

Aksara Swalelita memiliki jumlah sebanyak 47 buah aksara dengan rincian 14 buah aksara suara dan 33 buah konsonan aksara di mana aksara suara sama halnya dengan vokal yang terdiri dari A, a, I, i, U, u, E, Ai, O, Au, re, ro, le, dan le.

Aksara konsonan akan digolongkan lagi kedalam lima jenis berdasarkan warga aksaranya, yaitu Kantia, Talawia, Musdanya, Dantia, dan Ostia, sedangkan aksara swara menggunakan suku kata yang tidak mempunyai konsonan di awal dengan suku kata yang hanya terdiri vokal saja. Aksara swara terbagi menjadi 2 varian, yaitu aksara Hrěṣwa sebagai suara pendek serta aksara Dīrgha sebagai suara panjang.

  • Aksara Wijaksara

Aksara Wijaksara terdiri atas Ongkara, Rwa Bhineda, Triaksara, Pancaksara, Panca Brahma, Desaksara, Caturdasaksara, dan Sodasaksara di mana dari sejumlah nama aksara tersebut, terdapat gabungan antara aksara-aksara Wijaksara lainnya yakni Caturaksara, Soaksara, dan Ekadaksara.

  • Aksara Modre

Aksara Modre merupakan aksara Bali yang sangat sulit dibaca karena terdapat pengangge aksara dan aksara Modre juga dilambangkan dengan gambar-gambar tertentu yang membuatnya cukup sulit untuk dibaca. Aksara Modre ternyata terbagi lagi menjadi empat jenis yakni tipe utama, tipe aksara kotak, tipe lambang-lambang, dan tipe yang lain-lainnya.

Perbedaan Aksara Bali dan Aksara Jawa

Aksara Bali dan aksara Jawa dipengaruhi oleh aksara di India yang dibawa ke Indonesia yang ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup terlihat.

Pada dasarnya, aksara Jawa terdiri dari 20 huruf, lalu perbedaan selanjutnya terletak ketika melafalkan “dha” dan “tha”, di mana dalam aksara Jawa pelafalan huruf tersebut menjadi “da” dan “ta”.

Sementara itu, aksara Bali terdiri dari 47 buah aksara dengan rincian 14 buah aksara suara dan 33 buah konsonan aksara yang digunakan secara berbeda, lalu untuk aksara Wianjana yang biasa digunakan dengan jumlah 18 buah aksara.

The post 4 Jenis Aksara Bali dan Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>