Bahasa pemrograman - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa-pemrograman Mon, 15 Jan 2024 06:14:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Bahasa pemrograman - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa-pemrograman 32 32 Bahasa Assembly: Sejarah, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/bahasa-assembly Mon, 15 Jan 2024 06:14:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47533 Bahasa Assembly, seringkali disebut sebagai bahasa assembly atau bahasa rakitan, merupakan jenis bahasa pemrograman yang berada di tingkat yang lebih rendah daripada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C++ atau Java. Meskipun tergolong dalam kategori bahasa rendah, Bahasa Assembly memiliki peranan penting dalam dunia pemrograman, terutama dalam pengembangan perangkat keras dan pemrograman sistem. Dalam artikel ini, […]

The post Bahasa Assembly: Sejarah, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Assembly, seringkali disebut sebagai bahasa assembly atau bahasa rakitan, merupakan jenis bahasa pemrograman yang berada di tingkat yang lebih rendah daripada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C++ atau Java.

Meskipun tergolong dalam kategori bahasa rendah, Bahasa Assembly memiliki peranan penting dalam dunia pemrograman, terutama dalam pengembangan perangkat keras dan pemrograman sistem.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dasar-dasar Bahasa Assembly, sejarah perkembangannya, serta peran dan aplikasinya dalam dunia teknologi saat ini.

Mari kita temukan keunikan dan kompleksitas yang terkandung dalam setiap instruksi serta bagaimana Bahasa Assembly memberikan kontrol yang lebih langsung terhadap arsitektur mesin, menjadi fondasi bagi pemahaman mendalam tentang pengembangan perangkat keras dan pemrograman tingkat rendah.

Pengertian Bahasa Assembly

Bahasa Assembly adalah jenis bahasa pemrograman yang terletak di antara bahasa mesin (machine language) dan bahasa tingkat tinggi. Secara umum, Bahasa Assembly digunakan sebagai representasi teks dari bahasa mesin, yang merupakan bahasa biner yang dimengerti oleh komputer.

Dalam Bahasa Assembly, setiap perintah atau instruksi mewakili suatu operasi dasar yang dapat dijalankan oleh unit pemrosesan pusat (CPU) dalam sebuah sistem komputer.

Keunikan Bahasa Assembly terletak pada representasinya yang lebih mudah dipahami oleh manusia dibandingkan dengan bahasa mesin.

Setiap instruksi Bahasa Assembly biasanya terdiri dari nembar simbolik atau mnemonik yang merepresentasikan operasi tertentu, serta opsi atau parameter yang diperlukan. Meskipun lebih mudah dibaca daripada bahasa mesin, Bahasa Assembly masih sangat tergantung pada arsitektur mesin yang digunakan.

Program yang ditulis dalam Bahasa Assembly dapat memberikan kontrol yang sangat langsung terhadap sumber daya perangkat keras, sehingga sering digunakan dalam pengembangan sistem operasi, perangkat embedded, dan perangkat keras tingkat rendah.

Namun, karena sifatnya yang sangat tergantung pada arsitektur spesifik, Bahasa Assembly kurang portabel dibandingkan dengan bahasa tingkat tinggi, seperti C++ atau Java.

Perbedaan Bahasa Tingkat Rendah dan Tinggi

Perbedaan antara bahasa pemrograman tingkat rendah dan tingkat tinggi melibatkan karakteristik, tingkat abstraksi, kompleksitas, portabilitas, dan tujuan penggunaan. Berikut adalah penjelasan secara lebih rinci mengenai perbedaan tersebut:

1. Tingkat Abstraksi

  • Bahasa Tingkat Rendah (Low-Level): Bahasa tingkat rendah, seperti bahasa assembly atau bahasa mesin, memiliki tingkat abstraksi yang rendah. Instruksi-instruksi pada bahasa ini secara langsung terkait dengan perintah-perintah yang dapat dijalankan oleh unit pemrosesan pusat (CPU) dan perangkat keras komputer.
  • Bahasa Tingkat Tinggi (High-Level): Sebaliknya, bahasa tingkat tinggi, seperti C++, Python, atau Java, memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi. Instruksi-instruksi pada bahasa ini lebih terkait dengan konsep-konsep pemrograman tingkat tinggi, seperti variabel, fungsi, dan struktur data, sehingga lebih mudah dipahami oleh manusia.

2. Kompleksitas

  • Bahasa Tingkat Rendah: Biasanya, bahasa tingkat rendah lebih kompleks untuk dipahami dan digunakan karena instruksi-instruksinya lebih terkait dengan operasi-peroperasi dasar pada perangkat keras.
  • Bahasa Tingkat Tinggi: Bahasa tingkat tinggi menawarkan tingkat abstraksi yang lebih tinggi, sehingga pengembang dapat fokus pada logika pemrograman tanpa perlu terlalu memikirkan detail-detail perangkat keras.

3. Portabilitas

  • Bahasa Tingkat Rendah: Program yang ditulis dalam bahasa tingkat rendah umumnya kurang portabel karena sangat tergantung pada arsitektur dan perangkat keras tertentu. Program yang dibuat untuk satu arsitektur mungkin tidak dapat dijalankan pada arsitektur yang berbeda.
  • Bahasa Tingkat Tinggi: Bahasa tingkat tinggi dirancang untuk meningkatkan portabilitas. Program yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi dapat lebih mudah diadaptasi untuk berbagai platform atau sistem operasi dengan sedikit atau tanpa perubahan.

4. Efisiensi

  • Bahasa Tingkat Rendah: Dalam banyak kasus, program yang ditulis dalam bahasa tingkat rendah dapat lebih efisien dalam penggunaan sumber daya perangkat keras karena instruksi-instruksinya sangat terkait dengan operasi mesin.
  • Bahasa Tingkat Tinggi: Meskipun kurang efisien dalam beberapa kasus, bahasa tingkat tinggi menyediakan produktivitas yang lebih tinggi karena lebih mudah dipahami dan dikembangkan, sehingga memungkinkan pengembang untuk fokus pada aspek-aspek logis dan desain program.

5. Tujuan Penggunaan

  • Bahasa Tingkat Rendah: Biasanya digunakan dalam pengembangan perangkat keras, perangkat embedded, atau saat performa yang sangat tinggi diperlukan, seperti dalam pengembangan sistem operasi.
  • Bahasa Tingkat Tinggi: Digunakan untuk pengembangan aplikasi perangkat lunak umum, pengembangan web, dan berbagai proyek di mana efisiensi pengembangan dan portabilitas lebih diutamakan daripada kontrol yang sangat langsung terhadap perangkat keras.

Sejarah Bahasa Assembly

Sejarah Bahasa Assembly dimulai seiring dengan perkembangan komputer dan kebutuhan untuk memberikan instruksi langsung ke unit pemrosesan pusat (CPU). Berikut adalah perkembangan sejarah Bahasa Assembly secara singkat:

Bahasa Mesin (1940-an)

Seiring dengan munculnya komputer-komputer awal seperti ENIAC dan UNIVAC, diperlukan cara untuk mengirimkan instruksi langsung kepada mesin tanpa harus menulis instruksi dalam kode biner.

Bahasa mesin adalah bentuk pertama dari bahasa tingkat rendah yang digunakan untuk menginstruksikan komputer. Setiap instruksi dalam bahasa mesin diwakili oleh kode biner yang sesuai dengan operasi yang akan dilakukan oleh CPU.

Bahasa Assembly (1950-an)

Untuk meningkatkan keterbacaan dan kepraktisan dalam menulis program, Bahasa Assembly dikembangkan. Bahasa Assembly menggunakan mnemonik atau simbol-simbol untuk mewakili instruksi-instruksi dalam bahasa mesin.

Bahasa Assembly memberikan abstraksi yang lebih tinggi daripada bahasa mesin, sehingga lebih mudah dipahami oleh manusia. Meskipun masih terkait erat dengan arsitektur perangkat keras, Bahasa Assembly membuat pengkodean program menjadi lebih efisien dan dapat dimengerti.

Munculnya Berbagai Bahasa Assembly (1960-an – 1970-an)

Seiring dengan perkembangan arsitektur komputer yang beragam, muncul berbagai varian Bahasa Assembly yang sesuai dengan setiap arsitektur khusus. Contoh termasuk Assembly x86 untuk arsitektur Intel, Assembly ARM untuk arsitektur ARM, dan lain-lain.

Karena perbedaan arsitektur, program yang ditulis dalam Bahasa Assembly menjadi spesifik terhadap jenis CPU atau komputer tertentu.

Era Peningkatan Bahasa Tingkat Tinggi (1970-an – 1980-an)

Dengan munculnya bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C dan Pascal, programmer memiliki alternatif untuk mengembangkan perangkat lunak tanpa harus menghadapi kompleksitas Bahasa Assembly.

Meskipun demikian, Bahasa Assembly tetap relevan dalam pengembangan sistem operasi, perangkat embedded, dan aplikasi yang memerlukan kontrol tingkat rendah terhadap perangkat keras.

Pertumbuhan Komputasi dan Pemrograman Tingkat Tinggi (1990-an – sekarang)

Perkembangan teknologi komputer dan peningkatan kebutuhan aplikasi menyebabkan popularitas bahasa pemrograman tingkat tinggi semakin meningkat. Bahasa seperti Java, Python, dan C++ memberikan tingkat abstraksi yang lebih tinggi dan portabilitas yang lebih baik.

Meskipun demikian, Bahasa Assembly tetap digunakan dalam pengembangan perangkat keras, sistem embedded, dan dalam optimasi performa tingkat rendah.

Seiring waktu, peran Bahasa Assembly telah berubah, tetapi tetap menjadi instrumen penting dalam pengembangan perangkat keras dan pemrograman tingkat rendah, memberikan kontrol langsung terhadap arsitektur mesin komputer.

Fungsi Bahasa Assembly

Bahasa Assembly memiliki berbagai fungsi penting yang membuatnya relevan dalam dunia pemrograman, terutama dalam konteks pengembangan perangkat keras dan sistem operasi. Berikut adalah beberapa fungsi kunci dari Bahasa Assembly:

1. Kontrol Langsung Terhadap Perangkat Keras

Bahasa Assembly memungkinkan programmer untuk memiliki kontrol langsung terhadap instruksi yang dijalankan oleh CPU. Setiap instruksi Bahasa Assembly secara langsung terjemahkan ke bahasa mesin, memungkinkan pengoptimalkan kinerja program untuk spesifik arsitektur perangkat keras.

2. Optimasi Performa

Karena Bahasa Assembly memberikan akses langsung ke instruksi mesin, pengembang dapat melakukan optimasi performa yang sangat spesifik. Hal ini bermanfaat ketika mengembangkan aplikasi yang memerlukan eksekusi cepat atau sistem dengan sumber daya terbatas.

3. Pemrograman Perangkat Embedded

Bahasa Assembly sering digunakan dalam pengembangan perangkat embedded, di mana sumber daya terbatas dan kontrol langsung terhadap perangkat keras sangat diperlukan. Dalam konteks ini, efisiensi dan kecepatan eksekusi program menjadi sangat penting.

4. Pengembangan Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan perangkat lunak tingkat rendah yang mengelola sumber daya perangkat keras. Bahasa Assembly sering digunakan dalam pengembangan sistem operasi karena kemampuannya untuk berinteraksi langsung dengan perangkat keras dan mengoptimalkan kinerja sistem.

5. Pemrograman Driver Perangkat

Bahasa Assembly sering digunakan dalam pengembangan driver perangkat karena kemampuannya untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat keras. Driver perangkat bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengelola perangkat keras pada tingkat yang sangat rendah.

6. Latihan dan Pemahaman Arsitektur Mesin

Penggunaan Bahasa Assembly memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana komputer bekerja di tingkat yang sangat rendah. Hal ini dapat membantu programmer untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang arsitektur mesin dan cara kerja CPU.

7. Debugging dan Analisis Perangkat Keras

Bahasa Assembly dapat digunakan untuk melakukan debugging dan analisis pada tingkat yang sangat rendah. Dengan menggunakan instruksi Bahasa Assembly, programmer dapat menganalisis bagaimana program berinteraksi dengan perangkat keras dan mengidentifikasi potensi masalah.

8. Pengembangan Algoritma Khusus

Dalam beberapa kasus, Bahasa Assembly digunakan untuk mengimplementasikan algoritma-algoritma tertentu yang membutuhkan kontrol yang sangat spesifik atau optimasi tingkat rendah.

Meskipun Bahasa Assembly memiliki keunggulan dalam kontrol langsung dan optimasi performa, penggunaannya telah berkurang seiring dengan munculnya bahasa tingkat tinggi yang lebih mudah dipahami dan portabel.

Namun, dalam beberapa konteks, seperti pengembangan perangkat keras khusus atau sistem tertentu yang memerlukan efisiensi tingkat tinggi, Bahasa Assembly tetap menjadi pilihan yang relevan.

Contoh Bahasa Assembly

Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah yang sangat terkait dengan bahasa mesin. Setiap perintah dalam bahasa Assembly langsung berkorelasi dengan satu perintah dalam set instruksi CPU. Berikut adalah contoh sederhana dalam bahasa Assembly x86 untuk menggabungkan dua angka

Contoh Bahasa Assembly

Penjelasan singkat:

  • section .data: Bagian ini berisi deklarasi variabel yang akan digunakan oleh program.
  • num1 dd 10 dan num2 dd 20: Mendeklarasikan dua variabel dengan nilai 10 dan 20.
  • result dd 0: Variabel untuk menyimpan hasil penjumlahan.
  • section .text: Bagian ini berisi kode program utama.
  • global _start: Menandakan titik awal program.
  • _start:: Label yang menunjukkan titik awal eksekusi.
  • mov eax, [num1]: Memuat nilai dari variabel num1 ke dalam register eax.
  • add eax, [num2]: Menambahkan nilai dari variabel num2 ke dalam register eax.
  • mov [result], eax: Menyimpan hasil penjumlahan ke dalam variabel result.
  • mov eax, 1, xor ebx, ebx, int 0x80: Memanggil sistem operasi untuk keluar dari program dengan status exit 0.

Bahasa Assembly mungkin bukan bahasa pemrograman yang paling populer atau mudah dipahami, namun keberadaannya tetap vital dalam dunia pemrograman.

Sejak awal perkembangannya, Bahasa Assembly telah memberikan fondasi bagi pengembangan perangkat keras dan sistem operasi, menyediakan kontrol langsung terhadap instruksi mesin.

Meskipun kemunculan bahasa tingkat tinggi telah mengurangi penggunaan Bahasa Assembly dalam pengembangan aplikasi umum, namun keunggulan dalam optimasi performa dan kontrol perangkat keras membuatnya tetap relevan.

Bahasa Assembly menjadi pilihan utama dalam pengembangan perangkat embedded, driver perangkat, serta proyek-proyek yang memerlukan efisiensi dan kontrol tingkat rendah.

Mengerti Bahasa Assembly bukan hanya tentang menulis kode yang efisien, tetapi juga tentang pemahaman mendalam terhadap arsitektur mesin dan cara kerja CPU.

Penggunaan Bahasa Assembly dapat memperluas wawasan pengembang terhadap tingkat rendah komputasi, mendukung dalam pemecahan masalah kompleks, serta memberikan kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja perangkat keras.

Dengan terus berkembangnya teknologi, Bahasa Assembly akan tetap menjadi alat yang berharga dalam pengembangan teknologi tingkat rendah.

Meskipun dapat memerlukan tingkat pemahaman dan keahlian yang lebih tinggi, kehadiran Bahasa Assembly terus mendukung kemajuan teknologi dan memberikan fondasi yang kuat bagi para pengembang yang ingin menjelajahi lebih dalam dunia pemrograman tingkat rendah.

The post Bahasa Assembly: Sejarah, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Perbedaan HTML dan HTML5 https://haloedukasi.com/perbedaan-html-dan-html5 Thu, 28 Dec 2023 01:33:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47226 HTML (HyperText Markup Language) dan HTML5 adalah dua versi dari bahasa pemrograman web yang telah mengalami perkembangan signifikan dalam dunia pengembangan web. HTML adalah fondasi dari struktur konten di web, sementara HTML5 merupakan evolusi lebih lanjut yang membawa sejumlah perubahan dan penambahan fitur untuk meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas pengembangan web. Perbedaan antara HTML dan HTML5 […]

The post 7 Perbedaan HTML dan HTML5 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
HTML (HyperText Markup Language) dan HTML5 adalah dua versi dari bahasa pemrograman web yang telah mengalami perkembangan signifikan dalam dunia pengembangan web.

HTML adalah fondasi dari struktur konten di web, sementara HTML5 merupakan evolusi lebih lanjut yang membawa sejumlah perubahan dan penambahan fitur untuk meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas pengembangan web.

Perbedaan antara HTML dan HTML5 mencerminkan evolusi yang signifikan dalam pengembangan web. HTML5 tidak hanya meningkatkan kemampuan multimedia dan grafis, tetapi juga menyediakan elemen baru untuk meningkatkan struktur dan semantik halaman web.

Sebagai hasilnya, HTML5 telah menjadi standar modern yang sangat dianjurkan untuk pengembangan web yang responsif, interaktif, dan berkinerja tinggi.

Apa Itu HTML dan HTML 5

HTML (HyperText Markup Language) dan HTML5 adalah dua versi dari bahasa markup yang digunakan untuk membuat dan merancang halaman web. Mari kita jelaskan keduanya secara singkat:

HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat struktur dasar halaman web. Dengan menggunakan serangkaian elemen dan tag, HTML memungkinkan pengembang web menentukan bagaimana konten halaman web akan ditampilkan di browser.

HTML terdiri dari elemen-elemen seperti <html>, <head>, <title>, <body>, <h1> hingga <h6> untuk judul, <p> untuk paragraf, <a> untuk tautan, dan masih banyak lagi.

HTML memberikan dasar untuk memahami struktur konten pada sebuah halaman web dan memungkinkan pengguna untuk menyematkan gambar, tautan, dan teks dengan cara yang terstruktur.

HTML5

HTML5 adalah evolusi dari HTML dan membawa sejumlah perubahan dan penambahan fitur. Diperkenalkan pada tahun 2014, HTML5 menyediakan kemampuan yang lebih canggih untuk pengembangan web modern.

Beberapa perbedaan utama antara HTML dan HTML5 melibatkan peningkatan dalam dukungan multimedia tanpa plug-in, elemen-elemen baru untuk struktur semantik, dan dukungan untuk pengembangan aplikasi web yang lebih kompleks.

Fitur kunci HTML5 termasuk elemen <audio> dan <video> yang memungkinkan penyematan multimedia tanpa perlu plug-in eksternal, elemen <canvas> untuk rendering grafis, dan elemen-elemen semantik baru seperti <article>, <section>, dan <nav> untuk meningkatkan struktur dan pemahaman konten oleh mesin pencari. Selain itu, HTML5 juga memperkenalkan API seperti Geolocation dan Web Storage.

Perbedaan HTML dan HTML 5

HTML (HyperText Markup Language) dan HTML5 adalah dua versi dari bahasa markup yang digunakan dalam pengembangan web. Berikut adalah perbedaan antara keduanya secara rinci:

1. Dukungan Multimedia

  • HTML: HTML memiliki keterbatasan dalam dukungan multimedia. Untuk menyematkan audio, video, atau grafis vektor, seringkali diperlukan plugin eksternal seperti Flash atau Java.
  • HTML5: Salah satu peningkatan signifikan HTML5 adalah dukungan bawaan untuk audio dan video. Dengan elemen <audio> dan <video>, pengembang dapat menyematkan file audio dan video langsung ke dalam halaman web tanpa memerlukan plugin tambahan.

2. Grafis dan Animasi

  • HTML: HTML tidak memiliki kemampuan bawaan untuk membuat grafis atau animasi kompleks di dalam halaman web.
  • HTML5: HTML5 memperkenalkan elemen <canvas>, yang memungkinkan pengembang membuat grafis dan animasi secara dinamis menggunakan JavaScript. Hal ini memungkinkan pembuatan permainan web, visualisasi data, dan aplikasi grafis yang lebih kompleks.

3. Struktur Semantik

  • HTML: Meskipun HTML menyediakan elemen dasar untuk menentukan struktur dokumen, penggunaannya terkadang kurang spesifik dalam hal semantik.
  • HTML5: HTML5 memperkenalkan elemen semantik baru seperti <article>, <section>, <nav>, dan lainnya. Ini membantu dalam memberikan makna yang lebih jelas terhadap struktur halaman web, membantu mesin pencari dan aksesibilitas.

4. Pengolahan Formulir

  • HTML: Pengolahan formulir pada HTML memerlukan peralatan tambahan seperti JavaScript atau backend server.
  • HTML5: HTML5 menyediakan elemen formulir yang lebih canggih seperti <input type=”date”>, <input type=”email”>, dan validasi formulir di sisi klien. Ini mengurangi ketergantungan pada skrip tambahan.

5. Penyimpanan Lokal

  • HTML: HTML memiliki dukungan terbatas untuk penyimpanan lokal melalui cookies.
  • HTML5: HTML5 memperkenalkan Web Storage dan IndexedDB, yang memungkinkan penyimpanan lokal data secara lebih efisien dan kuat tanpa perlu mengirimkannya ke server.

6. Kompatibilitas dan Peningkatan Kinerja

  • HTML: HTML sering memerlukan penanganan khusus untuk memastikan konsistensi antar browser.
  • HTML5: HTML5 dirancang dengan kompatibilitas yang lebih baik antar browser, mengurangi kebutuhan untuk trik dan penyesuaian khusus.

7. API

  • HTML: Tidak memiliki sejumlah besar API terkini untuk pengembangan aplikasi web modern.
  • HTML5: Menyertakan berbagai API seperti Geolocation, Web Workers, dan WebSockets untuk meningkatkan kemampuan pengembangan web.

Kelebihan HTML dan HTML 5

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat dan mengatur konten di web. HTML adalah dasar dari hampir semua halaman web di internet. HTML 5 adalah versi terbaru dari HTML, dan menghadirkan beberapa perubahan dan peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya (HTML 4).

Kelebihan HTML

1.Sederhana dan Mudah Dipahami

HTML dirancang agar mudah dipahami oleh manusia dan mesin. Bahasa markup ini sederhana dan cocok untuk semua tingkat pengembang web.

2. Kompatibilitas

HTML kompatibel dengan berbagai jenis perangkat dan browser. Hal ini memastikan bahwa halaman web dapat diakses oleh sebanyak mungkin pengguna.

3. Platform Independen

HTML dapat dijalankan di berbagai platform, seperti Windows, macOS, Linux, dan lain-lain, tanpa memerlukan modifikasi.

4. Integrasi dengan CSS dan JavaScript

HTML dapat bekerja bersama dengan CSS (Cascading Style Sheets) dan JavaScript untuk meningkatkan presentasi dan interaktivitas halaman web.

Kelebihan HTML 5

1. Elemen Baru

HTML 5 memperkenalkan beberapa elemen baru, seperti <header>, <footer>, <nav>, <article>, dan lain-lain. Ini membantu dalam membuat struktur dokumen yang lebih jelas dan semantik.

2. Dukungan untuk Multimedia

HTML 5 memiliki dukungan bawaan untuk elemen-elemen multimedia seperti <audio> dan <video>. Ini menghilangkan ketergantungan pada plug-in pihak ketiga seperti Flash.

3. Canvas dan SVG

HTML 5 menyertakan elemen <canvas> yang memungkinkan pengembang untuk membuat grafika dan animasi secara dinamis. Selain itu, HTML 5 juga mendukung SVG (Scalable Vector Graphics) untuk grafika berbasis vektor.

4. Local Storage

HTML 5 menyediakan localStorage, yang memungkinkan penyimpanan data di sisi klien dengan kapasitas yang lebih besar daripada cookies. Ini berguna untuk menyimpan data secara lokal di browser.

5. API Geolokasi

HTML 5 memperkenalkan API geolokasi yang memungkinkan aplikasi web untuk mengakses lokasi fisik pengguna dengan izin mereka. Ini berguna untuk layanan berbasis lokasi.

6. Dukungan untuk Responsive Web Design

HTML 5 mendukung fitur-fitur seperti <meta name=”viewport”> yang membantu dalam membuat desain web yang responsif, sehingga dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat dengan layar berbeda.

7. Performa dan Keamanan

HTML 5 menawarkan peningkatan performa dan keamanan melalui berbagai fitur baru dan perbaikan. Beberapa di antaranya termasuk dukungan untuk protokol HTTPS, manajemen tag <script>, dan lain-lain.

8. Offline Application Cache

HTML 5 memungkinkan aplikasi web untuk bekerja secara offline dengan menggunakan Application Cache. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses konten bahkan ketika tidak terhubung ke internet.

9. Formulir yang Ditingkatkan

HTML 5 menyediakan elemen formulir yang lebih kaya, seperti <input> dengan jenis baru (misalnya, email, url, dll.), validasi formulir bawaan, dan elemen <datalist> untuk menyediakan opsi autocomplete.

kekurangan HTML dan HTML 5

Meskipun HTML dan HTML5 memiliki banyak kelebihan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

Kekurangan HTML

1.Kurangnya Struktur Semantik

HTML secara umum dapat menjadi kurang semantik jika tidak digunakan dengan benar. Beberapa pengembang mungkin cenderung menggunakan elemen-elemen secara sembarangan tanpa memperhatikan struktur yang benar.

2. Keterbatasan Presentasi

HTML secara alami memiliki keterbatasan dalam hal presentasi dan desain. Untuk mencapai tata letak dan gaya yang lebih kompleks, seringkali diperlukan CSS.

3. Keterbatasan Interaktivitas

HTML sendiri tidak memiliki kemampuan untuk memberikan interaktivitas yang kompleks. Dalam hal ini, JavaScript seringkali diperlukan untuk menambahkan fungsionalitas dinamis pada halaman web.

Kekurangan HTML5

1.Dukungan Browser yang Berbeda

Meskipun HTML5 dirancang untuk meningkatkan kompatibilitas lintas browser, implementasinya mungkin bervariasi di antara browser-browser tertentu. Ini dapat menyebabkan masalah konsistensi dalam pengembangan.

2. Peningkatan Kompleksitas

HTML5, dengan semua fitur dan elemen baru yang diperkenalkannya, dapat meningkatkan kompleksitas pengembangan web. Hal ini terutama terjadi ketika pengembang mencoba menggunakan semua fitur HTML5 tanpa pertimbangan yang baik.

3. Kinerja di Perangkat Keras Tertentu

Implementasi HTML5 pada perangkat keras tertentu, terutama pada perangkat mobile atau perangkat dengan sumber daya terbatas, mungkin menghasilkan kinerja yang kurang optimal.

4. Ketergantungan pada JavaScript

Meskipun JavaScript adalah bagian integral dari pengembangan web modern, beberapa fitur HTML5, seperti Canvas untuk grafika, memerlukan tingkat ketergantungan pada JavaScript yang lebih besar.

5. Kesulitan dalam Migrasi

Migrasi dari HTML ke HTML5 dapat menjadi tugas yang rumit terutama pada proyek-proyek besar. Ini dapat melibatkan perubahan substansial pada struktur dan sintaks, dan mungkin memerlukan perubahan signifikan pada kode yang sudah ada.

6. Kesulitan Penanganan Kesalahan

Kadang-kadang, kesalahan dalam penulisan kode HTML5 dapat sulit diidentifikasi dan diperbaiki, terutama karena HTML5 memberikan lebih banyak fleksibilitas dan memaafkan beberapa kesalahan sintaks.

7. Ketergantungan pada Koneksi Internet

Beberapa fitur HTML5, seperti Application Cache, mungkin memerlukan koneksi internet pada tahap awal untuk mengunduh sumber daya. Ini dapat menjadi kendala pada penggunaan aplikasi web offline.

Sementara HTML dan HTML5 memiliki kekurangan mereka sendiri, perlu dicatat bahwa evolusi dan peningkatan terus-menerus dilakukan untuk mengatasi beberapa dari kekurangan ini. Seiring waktu, pengembang web terus beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan praktik pengembangan mereka untuk mengoptimalkan manfaat dari teknologi web yang ada.

The post 7 Perbedaan HTML dan HTML5 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Framework: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/framework Tue, 12 Oct 2021 09:08:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27468 Framework merupakan software yang berfungsi sebagai template yang memudahkan programmer dalam pengembangan aplikasi. Dengan framework, programmer dan developer cukup menambahkan kode serta memodifikasi fitur yang ada jika dibutuhkan. Software ini juga membantu pengembangan aplikasi lebih cepat dan efisien. Pengertian Framework Pengertia framework secara garis besar sudah dijelaskan diatas. Tapi jika ingin lebih mengenal framework, berikut […]

The post Framework: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Framework merupakan software yang berfungsi sebagai template yang memudahkan programmer dalam pengembangan aplikasi. Dengan framework, programmer dan developer cukup menambahkan kode serta memodifikasi fitur yang ada jika dibutuhkan. Software ini juga membantu pengembangan aplikasi lebih cepat dan efisien.

Pengertian Framework

Pengertia framework secara garis besar sudah dijelaskan diatas. Tapi jika ingin lebih mengenal framework, berikut pengertian lengkapnya. Framework merupaka pondasi. Software ini memfasilitasi segala bentuk pemrograman untuk sebuah projek pengembangan website ataupun aplikasi.

Memiliki struktur yang berlapis, framework mampu membantu menentukan program yang harus dibangun serta mengkoneksikannya agar saling terhubung. Dengan framework, interface atau tampilan sebuah website atau aplikasi juga dapat dirancang dengan memanfaatkan fitur yang ada.

Saat memasukkan sebuah kode didalam framework dibutuhkan keselarasan agar setiap programmer yang terlibat tidak mengalami kebingungan. Karena dalam pembuatan sebuah aplikasi dibutuhkan kerja sama tim. Dimana setiap programmer bertanggung jawab atas task yang diberikan. Dimana setiap task akan saling terhubung nantinya.

Jenis – Jenis Framework

Untuk framework ada banyak sekali jenisnya, tapi pada kesempatan kali ini akan dibahas 2 jenis framework yang paling sering digunakan. Framework yang paling sering digunakan adalah framework PHP dan framework CSS. Framework PHP lebih fokus pada pengembangan sistem sebuah aplikasi atau website.

PHP sendiri merupakan bahasa pemrograman server-side scripting yang paling banyak digunakan. PHP membuat website lebih terlihat dinamis bahkan merubah fungsi website menjadi interaktif demi kemudahan user. Salah satu fungsi dari PHP yang paling sering digunakan adalah CRUD. Kepanjangan CRUD sendiri adalah Create, Read, Update dan Delete.

  • Creat

Fungsi create memudahkan user membuat sebuah data baru, atau lebih sering dikenal sebagai registrasi baru.

  • Read

Fungsi read memudahkan user melihat data yang terdapat didalam sebuah website. Data yang ditampilkan biasanya sesuai dengan keinginan user.

  • Update

Fungsi update memudahkan user untuk mengubaha data yang sudah ada, seperti untuk merubah data profil dan lainnya.

  • Delete

Fungsi ini membantu user menghapus data-data yang keliru atau tidak dibutuhkan dengan cepat.

Sedangkan framework CSS lebih fokus terhadap interface atau tampilan muka suatu aplikasi atau website. Sama seperti framework PHP, framework CSS juga sangat memudahkan programmer saat mendesain tampilasuatu website.

Manfaat Framework

Selain memiliki banyak kelebihan, framework juga memiliki banyak manfaat seperti berikut :

  • Efisiensi

satunya adalah mengoptimalkan pengembangan website atau aplikasi. Framework juga akan memastikan apakah website atau aplikasi yang sedang dikembangkan sudah berfungsi dengan baik.

Sehingga proses pengembangan pun menjadi lebih cepat, dan hasilnya lebih bagus saat menggunakan framework. Hal ini juga mempermudah proses testing dibagian back-end.

  • Keamanan Terjamin

Mengenai keamanan, dengan menggunakan framework secara otomatis sudah terlindungi security software. Sehingga tidak perlu khawatir lagi akan serangan siber, karena security software sangat kuat dan juga canggih.

  • Tidak berbayar

Framework juga bersifat open source, sehingga bisa digunakan secara gratis. Tidak heran jika framework sering digunakan untuk membantu pengembangan website maupun aplikasi. Bahkan banyak programming ataupun developer yang saling membantu untuk memecahkan masalah perihal pengembangan aplikasi ataupun website.

Contoh Framework

Ada banyak sekali framework PHP dan framework CSS, berikut beberapa contoh framework yang populer dan paling sering digunakan.

Laravel

Laravel merupakan salah satu framework yang sering digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Ada banyak kelebihan framework ini, salah satunya adalah fleksibel. Laravel juga menawarkan beragam fitur khusus yang sangat dibutuhkan para programmer dalam membuat website. 

Beragam kelebihan Laravel antara lain keamanan terjamin, dokumentasi yang mudah, ketahanan, memiliki kecepatan tinggi, serta fleksibilitas yang baik. Walaupun begitu, Laravel juga masih memiliki bug yang menjadi salah satu kekurangannya.

Codeigniter

CodeIgniter menjadi salah satu framework yang bisa diskalakan. Framework ini terkenal dengan kesederhanaannya, mendukung untuk kinerja yang tinggi serta memiliki kecepatan tinggi.

CodeIgniter memiliki banyak fitur yang lengkap dengan panduan dan tutorialnya. Fitur didalam framework inj dapat dikembangkan jika sudah memahami fiturnya dengan sangat baik. Dengan keamanan yang tinggi, beragam basis datayang terhubung serta enkripsi data yang baik.

Kecepatan codeigniter bekerja lebih cepat dibandingkan framework lainnya. Jika Anda merupakan Programmer pemula dapat jangan khawatir, framework ini sangat mudah dipelajari.

Bootstrap

Ada banyak sekali framework CSS yang dapat digunakan, salah satunya adalah Bootstrap. Framework ini merupakan salah satu public open source yang gratis. Twitter juga menggunakan framework ini untuk tampilan interfacenya. Dengan adanya Bootstrap, mendesain website menjadi mudah, efisien dan gampang.

Memiliki beragam kelebihan, framework inj juga bisa mendownload source code. Ada banyak sekali fitur Bootstrap mulai dari button, typography, form, cepat dalam merespon, dan lainnya

Materialize

Materialize sangat mudah digunakan untuk mendesain serta membuat tampilab menjadi menarik. Memiliki beragam fitur yang yang mudah digunakan. Materialize juga membuat website menjadi responsif dan menarik. Fitur yang dimiliki Materialize dapat menjags performa website dengan baik.

Materialize tergolong sebagai framework yang modern dengan desain yang spesifik, serta beragam keperluan pekerjaan. Framework ini sangat mengedepankan user experience.

The post Framework: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Kode PHP yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/contoh-kode-php Mon, 15 Mar 2021 04:17:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22719 PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman yang sifatnya open source. Script dari PHP nantinya akan diproses pada server dan jenis server yang biasanya digunakan oleh PHP adalah Nginx, Apache dan LiteSpeed. Contoh dari kode PHP ada 4 yaitu HTML, CSS, JavaScript dan gabungan dari ketiganya. Berikut ini penjelasan dari contoh kode PHP […]

The post Contoh Kode PHP yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman yang sifatnya open source. Script dari PHP nantinya akan diproses pada server dan jenis server yang biasanya digunakan oleh PHP adalah Nginx, Apache dan LiteSpeed.

Contoh dari kode PHP ada 4 yaitu HTML, CSS, JavaScript dan gabungan dari ketiganya. Berikut ini penjelasan dari contoh kode PHP yaitu sebagai berikut:

HTML

Kita bisa saja menyisipkan kode PHP di dalam HTML menggunakan editor PHP favorit. Contoh penggunaan kode PHP di dalam HTML adalah sebagai berikut ini yaitu:

<!DOCTYPE html>

<html>

            <head>

                        <title>Contoh</title>

            <head>

                        <?php

                                    echo “Halo, Apa Kabar”;

                        ?>

            </body>

</html>

CSS

Berikut ini adalah contoh dari penggunaan gabungan dari HTML dengan CSS yaitu:

<!DOCTYPE html>

<html>

<body>

<head>

                        <style>

            h2{

            color:white;

            backgorund-color:red;

            padding:5px;

            }

            p{

            color:blue;

            }

</style>

<?php>

echo “<h1>Selamat Datang</h1>”;

echo “<p>Semoga Harimu Menyenangkan</p>”;

?>

</body>

</html>

Pada saat digunakan bersama dengan CSS maka output yang diberikan memiliki atribut CSS seperti warna dan ukuran font yang berbeda. Tampilan pada browser adalah berikut ini:

Java Script

Contoh penggunaan kode PHP dengan java script adalah sebagai berikut ini yaitu:

<!DOCTYPE html>

<html>

<body>

            <h2>Selamat Datang<br>

            Semoga Harimu Menyenangkan</h2>

            <b>Ini adalah Contoh Gabungan PHP dan Javascript</b>

            <br>

            <p ide=”demo”>PHP Dasar</p>

            <button type=”button”>

Berikut ini adalah tampilan pada browser yang berdasarkan kode kode diatas yaitu:

Gabungan

Gabungan ini adalah kombinasi dari ketiga kode diatas yaitu HTML, CSS dan Javascript. Berikut ini contoh dari kode PHP dengan kombinasi ketiga diatas yaitu:

<!DOCTYPE html>

<html>

<body>

<head>

            <style>

            h2{

            color:white;

            backround-color:red;

            padding:5px;

            }

            p{

            color:blue;

            }

            </style>

</head>

<h2>Ini merupakan contoh<br>

Penggabungan CSS, HTML, dan Javascript</h2>

<b>Dengan PHP</b>

<br>

<p id=”demo”>Contoh</p>

<button type=”button”>

Berikut ini tampilan yang berada pada browser:

The post Contoh Kode PHP yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Pemrograman: Pengertian – Tingkat dan Macamnya https://haloedukasi.com/bahasa-pemrograman Tue, 26 May 2020 04:50:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6677 Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak anak muda yang berkeinginan untuk menciptakan suatu aplikasi dalam smartphone maupun komputer. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat dibuat menggunakan bahasa pemrograman. Apa itu Bahasa Pemrograman? Pemrograman komputer merupakan suatu proses dari menulis, menguji, memperbaiki serta memelihara kode yang dibangun untuk program atau aplikasi pada komputer. Kode dalam pemrograman komputer ini dapat disebut […]

The post Bahasa Pemrograman: Pengertian – Tingkat dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak anak muda yang berkeinginan untuk menciptakan suatu aplikasi dalam smartphone maupun komputer.

Aplikasi-aplikasi tersebut dapat dibuat menggunakan bahasa pemrograman.

Apa itu Bahasa Pemrograman?

Pemrograman komputer merupakan suatu proses dari menulis, menguji, memperbaiki serta memelihara kode yang dibangun untuk program atau aplikasi pada komputer.

Kode dalam pemrograman komputer ini dapat disebut dengan bahasa pemrograman.

Bahasa pemrograman merupakan sekumpulan dari instruksi yang diberikan untuk dapat melaksanakan tugas tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan pada komputer.

Menurut para ahli bahasa pemrograman, yaitu:

  • Menurut Munir
    Bahasa pemrograman merupakan bahasa komputer yang digunakan untuk menulis program yang akan dibuat.
  • Menurut Kurniadi
    Bahasa pemrograman merupakan sebuah perintah atau instruksi yang dapat dimengerti oleh komputer agar dapat melakukan tugas tertentu.

Sejarah Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman muncul bersamaan dengan komputer. Pada waktu itu bahwa pemrograman berwujud kode-kode yang disebut sebagai bahasa mesin.

Bahasa mesin ini akan mewujudkan angka binary yaitu 0 dan 1 yang hanya bisa diinterpretasikan oleh komputer.

Pada tahun 1940 ketika komputer listrik sederhana dikembangkan, mulai tercipta bahasa assembly oleh programmer.

Bahasa assembly merupakan simbol dari bahasa mesin dengan setiap kodenya memiliki simbol sendiri namun sayangnya bahasa assembly sulit untuk diimplementasikan.

Pada tahun 1948 bahasa pemrograman dikembangkan dan Konrad Zuse mempublikasikan bahasa buatannya yaitu Plankakul.

Bahasa pemrogram ini tidak terlalu digunakan dan terisolasi sehingga banyak muncul bahasa pemrograman lainnya berub ENIAC coding system dan C 10.

Pada tahun 1950 bahasa pemrograman mulai dikembangkan secara modern dengan penggunaannya dekat dengan bahasa manusia.

Pada tahun 1960 bahasa pemrograman yang muncul, yaitu simula, C, smalltalk, prolog, dan ML.

Pada tahun 1980 mulai dikembangkan lagi dengan gagasan baru pada bahasa pemrograman, yaitu C++ yang dikombinasikan dengan sistem program dan berorientasi pada obyek.

Pada bahasa fungsionalnya bergerak ke standarisasi dari ML dan Cedal. Lalu pada tahun 1990 bahasa pemrograman dikembangkan dengan berbasis visual sehingga memudahkan untuk membuat suatu aplikasi.

Pada tahun 2000, bahasa pemrograman tidak hanya berbasis visual namun juga berbasis internet dan mobile dengan munculnya web service berbasis internet dan mobile platform.

Fungsi Bahasa Pemrograman

Fungsi dari bahasa pemrograman, yaitu:

  • Untuk alat komunikasi antara operator dengan komputer atau mesin.
  • Untuk media pemrograman dalam mengembangkan sebuah aplikasi.
  • Untuk media pengguna dalam mengoperasikan komputer atau mesin.

Tingkat Bahasa Pemrograman

Tingkatan dari bahasa pemrograman, yaitu:

Bahasa Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang umum mengunakan kode-kode binar atau bahasa mesin berupa huruf dan angka yang berisi instruksi ditunjukkan kepada komputer.

Instruksi yang diterapkan masih terbatas dan sederhana tanpa melalui proses kompilasi dengan kode-kode tersebut langsung diterjemahkan oleh komputer.

Pada bahasa tingkat rendah ini banyak ditemukan kekurangan sehingga mulai diciptakan bahasa tingkatan menegah.

Bahasa Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menegah merupakan bahasa pemrograman yang mulai menggunakan kode huruf, angka atau pun simbol khusus.

Contoh dari bahasa tingkat menengah, yaitu: assembler dan microsoft macro assembler.

Assemble merupakan sebuah sebutan untuk penerjemah bahasa assembly kedalam bahasa mesin.

Hal tersebut menyebabkan bahasa tingkat menengah ini memiliki banyak kekurangan karena harus menerjemahkan dahulu ke dalam bahasa mesin.

Bahasa Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa yang paling banyak dipakai saat ini dan diciptakan karena bahasa tingkat menengah memiliki banyak kekurangan.

Bahasa tingkat tinggi menggunakan bahasa alamiah yang dimengerti oleh manusia seperti bahasa inggris dan matematika sehingga pemogram ini berbasis website dan data.

Biasanya bahasa tingkat tinggi ini digunakan pada perangkat komputer baik desktop maupun mobile.

Contoh dari bahasa pemrograman yaitu bahasa Turbo C++, Visual Basic, Delphi, PHP, dan Turbo Pascal.

Macam-macam Bahasa Pemrograman

Macam-macam dari bahasa pemrograman, yaitu:

C

C merupakan tahapan awal dari bahasa pemrograman hasil pengembangan dari bahasa B yang muncul pada tahun 1972.

Ciri-ciri dari bahasa pemrograman C, yaitu dapat dipakai pada berbagai aplikasi.

Perusahaan yang memakai bahasa pemrograman C sampai saat ini, yaitu Apple.

Pada bahasa pemrograman C ditemukan banyak kekurangan sehingga menjadi penyebab berkembangnya bahasa pemrograman lain, seperti PHP dan Java.

PHP

PHP atau singkatan dari personal home page merupakan bahasa pemrograman yang banyak dipakai saat ini untuk pengembangan website.

Salah satu website yang masih memakai bahasa pemrograman saat ini, yaitu facebook.

PHP dapat dijalankan menggunakan sistem operasi linux atau menggunakan hosting windows dan saat ini dapat digunakan dengan gratis atau bersifat open source.

Java

Selain PHP, Java juga merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dikalangan masyarakat karena dapat dijalankan di komputer maupun di mobile.

Ciri-ciri dari java yaitu dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda namun lebih mudah untuk menyusun suatu program.

Hal tersebut terjadi karena bahasa yang digunakan pada java berorientasi pada objek.

Phyton

Phyton merupakan bahasa pemrograman dengan tingkat tinggi yang digunakan untuk membangun aplikasi pada website atau mobile.

Ciri-ciri dari python yaitu mempunyai kode yang unik sehingga memudahkan mengembangkan suatu aplikasi.

Selain itu, bahasa yang digunakan python termasuk bahasa yang mudah dimengerti dan dipelajari oleh pemula karena sudah dilengkapi dengan manajemen memori otomatis.

Contoh dari perusahaan yang menggunakan python, yaitu instagram dan google.

Cara Belajar Bahasa Pemrograman

Cara belajar bahasa pemrograman, yaitu:

  • Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih bahasa pemrograman yang ingin dipelajari.
  • Pelajari konsep dasar bahasa pemrograman yang dipilih.
  • Pasang perangkat lunak yang diperlukan pada bahasa pemrograman yang dipilih.
  • Membuat program pertama secara dasar.
  • Periksalah sintaksis atau cara penulisan sebuah bahasa yang dimengerti oleh “compiler” dan “interpreter”.
  • Setelah berhasil buatlah perubahan dan melakukan eksperimen.
  • Sambil bereksperimen dengan perubahan, pelajari debug agar dapat menemukan cara lain bila program tidak berjalan.
  • Berikan komentar disetiap kode agar dapat mengerti fungsi dari kode tersebut.
  • Berlatihlah setiap hari agar terbiasa dengan bahasa pemrograman.

The post Bahasa Pemrograman: Pengertian – Tingkat dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>