bahasa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa Tue, 07 Feb 2023 06:52:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bahasa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bahasa 32 32 9 Bahasa Daerah yang Sudah Punah di Indonesia https://haloedukasi.com/bahasa-daerah-yang-sudah-punah-di-indonesia Tue, 07 Feb 2023 06:49:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41149 Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, beragam suku dan budaya tinggal di dalam satu kesatuan. Budaya yang sangat beragam ini menjadi salah satu kekayaan Indonesia, bahasa daerah termasuk salah satu unsur yang penting dalam tiap-tiap suku dan budaya di Indoenesia. Indonesia tercatat memiliki 742 bahasa daerah, namun tidak semua bahasa daerah dapat bertahan di tengah […]

The post 9 Bahasa Daerah yang Sudah Punah di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, beragam suku dan budaya tinggal di dalam satu kesatuan. Budaya yang sangat beragam ini menjadi salah satu kekayaan Indonesia, bahasa daerah termasuk salah satu unsur yang penting dalam tiap-tiap suku dan budaya di Indoenesia.

Indonesia tercatat memiliki 742 bahasa daerah, namun tidak semua bahasa daerah dapat bertahan di tengah kemajuan negara memasuki era global. Penelitian oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI di tahun 2017, melaporkan sebanyak 11 bahasa daerah di Indonesia telah punah.

Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi juga mencatat ada 25 bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah. Penyebabnya karena penutur bahasa daerah yang semakin sedikit, usianya juga di atas 20 tahun, sedangkan generasi tua juga tidak menggunakan bahasa daerah tersebut kepada keturunannya.

UNESCO pada tahun 2003 mengkategorikan tingkat keadaan bahasa berdasarkan penilaian daya hidup bahasa, penilaian pada tingkatan punah diartikan sebagai bahasa yang sudah tidak memiliki penutur.

Bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah didominasi oleh bahasa daerah dari Maluku, antara lain bahasa Hulung, bahasa Bobat, dan bahasa Samasuru. Provinsi Maluku adalah provinsi yang paling banyak mengalami degradasi bahasa daerah.

1. Bahasa Tandia

Salah satu bahasa daerah yang sudah punah berasal dari Pulau Papua, tepatnya Papua Barat. Bahasa Tandia merupakan bahasa yang dahulu digunakan oleh masyarakat di Kampung Tandia, Distrik Rasie, Kabupaten Teluk Wondama yang berada di provinsi Papua Barat.

Bahasa Tandia tercatat sebagai bahasa daerah yang sudah punah karena penutur bahasa tersebut telah meninggal dunia di tahun 2002, sedangkan keturunannya sudah tidak menggunakan Bahasa Tandia. Anak-anak dari penutur yang terakhir memiliki kosakata yang sangat sedikit, dari 1089 kosakata bahasa Tandia, mereka hanya mengetahui 34 kosakata.

Dari 34 kosakata yang diketahui mereka, hanya 23 kosakata dasar Swades, 11 kosakata budaya dasar dan 7 buah kata bilangan saja yang dimengerti oleh mereka. Anak-anak dari para penutur terakhir rupanya tidak lagi menurunkan transisi bahasa Tandia ke keturunannya.

Adanya perkawianan campur antar kampung atau bahkan perpindahan tempat tinggal juga menjadikan bahasa ini semakin memudar dari waktu ke waktu. Kampung Tandia juga berdekatan dengan kampung lain yang menggunakan bahasa Wandamen, seperti kampung Wondi Boy, Sasirei dan Webi. Bahasa Wandamen digunakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Wondama.

2. Bahasa Mawes

Bahasa Mawes juga merupakan bahasa daerah Papua yang sudah punah, bahasa Maweswares digunakan oleh masyarakat di kampung Maweswares, distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi yang berada di Provinsi Papua.

Kampung Maweswares diapit oleh kampung di sebelah timur yang berbahasa Podena dan di sebelah barat berbahasa Biriduwa. Sebenarnya bahasa Mawes ini ada juga yang yang disebut dengan bahasa Mawesdey, yang dituturkan oleh penduduk di kampung Mawes Mukti dan Maweswares.

Kampung yang berbahasa Mawesdey ini dikelilingi oleh beberapa kampung yang menggunakan bahasa berbeda, di sebelah barat ada kampung Sumasawe yang menututkan bahasa Orya, di utara ada kampung Kapitaw dan di selatan ada kampung Tarawasi yang menuturkan bahasa Maremgi.

3. Bahasa Kajeli

Maluku menjadi wilayah di Indonesia yang banyak kehilangan bahasa daerahnya, Bahasa Kaleyi adalah salah satunya. Bahasa Kajeli atau ada yang juga menyebutnya Kayeli, berasal dari daerah di Maluku Tengah, Pulau Buru Utara dan Teluk Namlea.

Bahasa Kajeli adalah bahasa Austronesia, di tahun 2011 diketahui penutur terakhir bahasa Kajeli tersisa satu orang dan tidak tinggal di desa Kajeli. Di desa Kajeli sendiri, bahasa Kajeli sudah tidak digunakan sebagai bahasa sehari-sehari, karena tidak ada keturunan dari penutur terdahulu yang menguasainya.

4. Bahasa Piru

Bahasa Piru adalah bahasa daerah yang dituturkan penduduk di desa Piru, kecamatan Seram Barat yang terletak di pulau Seram, Provinsi Maluku. Bahasa Piru juga dinyatakan sebagai bahasa daerah yang telah punah bersama beberapa bahasa daerah lain dari Maluku.

Desa Piru ini berbatasan dengan desa Eti di sebelah Timur dan sebelah selatan dengan desa Murkaw, ke-2 desa ini menuturkan bahasa Alune. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Luhu yang menuturkan bahasa Luhu.

Perhitungan dialektometri yang tercatat, isolek Piru memiliki presentase perbedaan sekitar 90% dibandingkan dengan bahasa Loon dan bahasa Samaru dan 91 % dibandingkan dengan bahasa Kajeli.

5. Bahasa Moksela

Bahasa Moksela adalah bahasa daerah yang tadinya dituturkan oleh penduduk di Pulau Sula, Maluku Utara. Bahasa ini adalah bahasa daerah yang merupakan campuran budaya Melayu dan Polinesia. Sayangnya bahasa Moksela telah punah akibat sudah tidak ada penuturnya.

6. Bahasa Hukumina

Selain bahasa Kajeli, bahasa Hukumina juga merupakan bahasa Austronesia yang sudah punah di wilayah Indonesia. Bahasa ini tadinya dituturkan oleh penduduk di barat laut Pulau Buru, salah satu kepulauan di Maluku.

7. Bahasa Hoti

Bahasa Hoti merupakan bahasa daerah di Provinsi Maluku, tepatnya di desa Hote, Kecamatan Bula Barat yang berada di Kepulauan Seram bagian Timur. Bahasa Hoti dinyatakan telah punah karena sudah tidak ditemukan penutur bahasa ini.

8. Bahasa Nila

Bahasa Nila adalah salah satu bahasa daerah dari Maluku yang dituturkan oleh penduduk di desa Kokroman, desa Usliapan, Desa Kuralele, desa Ameth, desa Bumey, desa Sifluru, dan desa Wotay, semua desa tersebut berada di wilayah kecamatan Teon Nila Serua, Kabupaten Maluku Tengah.

Bahasa Nila memiliki 2 dialek yaitu dialek Kokroman dan dialek Bumey, namun sayangnya bahasa ini sudah tidak dituturkan di desa-desa tersebut. Hal ini bisa jadi karena keturunan terdahulu tidak meneruskan bahasa tersebut ke anak-anaknya.

9. Bahasa Serua

Satu lagi bahasa yang sudah punah dan berasal dari Provinsi Maluku. Bahasa Serua adalah bahasa yang dututurkan oleh penduduk desa Waru. Bahasa ini dituturkan juga oleh penduduk di timur, barat dan selatan desa waru yang berbatasan dengan desa yang penduduknya berbahasa Saparua.

Selain ke-9 bahasa daerah tersebut, ada juga bahasa Palumata yang berasal dari Maluku dan bahasa Ternateno yang berasal dari Maluku Utara, ke dua bahasa ini juga merupakan bahasa yang dinyatakan telah punah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Republik Indonesia.

The post 9 Bahasa Daerah yang Sudah Punah di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Bahasa Daerah di Kalimantan beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/bahasa-daerah-di-kalimantan Mon, 19 Dec 2022 06:38:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40228 Indonesia merupakan negara yang majemuk dan terbentuk atas dasar berbagai perbedaan yang ada di dalamnya. Bentuk negara yang berupa kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan pulau-pulaunya yang mencapai angka 17.000 ini merupakan alasan dibalik keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari ras, suku, agama, adat istiadat, hingga bahasa turut mewarnai keanekaragaman dan perbedaan […]

The post 10 Bahasa Daerah di Kalimantan beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang majemuk dan terbentuk atas dasar berbagai perbedaan yang ada di dalamnya. Bentuk negara yang berupa kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan pulau-pulaunya yang mencapai angka 17.000 ini merupakan alasan dibalik keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia.

Mulai dari ras, suku, agama, adat istiadat, hingga bahasa turut mewarnai keanekaragaman dan perbedaan yang menjadi ciri khas bangsa ini. Tahun 2018, Indonesia mempunyai 652 bahasa daerah yang sudah terverifikasi (Kemendikbud). Sebuah angka yang fantastis bagi suatu negara untuk memiliki bahasa yang jumlahnya hingga ratusan.

Indonesia dengan kelima pulau besarnya yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan contoh bahwa di satu pulau sekalipun, bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya di kehidupan sehari-hari dapat berbeda sesuai dengan daerahnya masing-masing.

Pulau Kalimantan contohnya, tercatat ada sekitar 58 bahasa daerah yang sudah dipetakan dan diverifikasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Namun, kali ini kita hanya akan membahas 10 bahasa daerah Kalimantan yang familiar di telinga kita.

Bahasa Daerah di Pulau Kalimantan

  • Bahasa Banjar

Adalah bahasa ibu suku Banjar, Kalimantan Selatan. Bahasa yang termasuk ke dalam rumpun Austronesia ini merupakan anak cabang bahasa Melayu. Meskipun begitu, bahasa ini banyak dipengaruhi pula oleh bahasa Jawa dan bahasa Dayak.

Bahasa ini biasanya dituturkan oleh masyarakat daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Di daerah asalnaya sendiri yaitu Provinsin Kalimantan Selatan, dapat ditemui berbagai jenis bahasa Banjar, mulai dari Banjar Amuntai, Alabiu, Alai, Kalaua, Kandangan, dan masih banyak lagi.

  • Bahasa Bugis

Bahasa Bugis pada awalnya merupakan bahasa yang berasal dari Sulawesi Selatan. Namun, bahasa ini juga menjadi salah satu bahasa daerah yang banyak dituturkan oleh masyarakat yang ada di Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan, Timur, dan Utara.

Hal tersebut dikarenakan imigrasi atau perpindahan besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat Bugis di Sulawesi ke Pulau Kalimantan pada tahun 1710, 1946 akhir hingga 1947 awal, serta tahun 1950. Di Kalimantan Timur sendiri, bahasa ini mempunyai 5 dialek, yaitu dialek Muara Badak Ulu, Sepatin, Tanjung Tengah, Muara Telake, dan Karingau.

  • Bahasa Dayak

Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dengan penutur yang banyak di daerah Kalimantan. Bahasa yang termasuk ke dalam rumpun Austronesia ini dituturkan oleh suku Dayak, penduduk asli Kalimantan yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Suku ini diperkirakan berasal dari para imigran Provinsi Yunan, China Selatan. Bahasa ini banyak dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, bahasa ini juga berbeda tergantung daeerahnya masing-masing.

Adapun jenis-jenis bahasa Dayak yang ada di Pulau Kalimantan terdiri dari bahasa Dayak Bara Injey, Dayak Baream, Dayak Kapuas, Dayak Ngaju, Dayak Pulau Telo, dan Dayak Sei Dusun. Bahkan, untuk bahasa Dayak Ngaju sendiri memiliki 32 dialek.

  • Bahasa Melayu

Karena daerahnya yang berbatasan dengan Malaysia dan Brunei serta sejarah panjang nenek moyang yang sama maka tidak heran jika bahasa Melayu memiliki banyak penutur di Pulau Kalimantan. Sejak memasuki abad ke-7, bahasa ini mulai dipakai di daerah Asia Tenggara.

Alasannya adalah karena bahasa ini kebanyakan digunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) antara pedagang dan juga pembeli yang datang ke wilayah Nusantara. Di Pulau Kalimantan sendiri, bahasa Melayu banyak dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat yang kemudian disusul dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Di Kalimantan Barat, terdapat sekitar 15 dialek. Di provinsi ini juga ada sebagian masyarakatnya yang menyebut bahasa Melayu dengan sebutan bahasa Melayik. Sementara, di Kalimantan Tengah terdapat 3 dialek dan di Kalimantan Timur terdapat 7 dialek.

  • Bahasa Punan

Bahasa daerah ini berasal dari suku Punan yang masih satu rumpun dengan suku Dayak. Suku Punan sendiri merupakan salah satu suku pedalaman yang mendiami Kalimantan. Suku ini kerap dilabeli “Penjaga Hutan Rimba” karena cara bertahan hidup mereka yang masih memburu dan meramu.

Bahasa Punan memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan daerahnya, seperti Bahasa Punan di Kalimantan Barat, Punan Long Lamcin dan Punan Merah di Kalimantan Timur, dan Punan Paking di Kalimantan Utara.

  • Bahasa Dusun

Bahasa ini berbeda-beda tergantung daerahnya, seperti bahasa Dusun (Kalimantan Timur), Dusun Deyah (Kalimantan Selatan), Dusun Kalahien (Kalimantan Tengah). Bahasa ini berasal dari salah satu suku yang mendiami daerah Sabah dan sekitarnya, yaitu suku Kadazan atau Dusun. Suku ini juga masih termasuk ke dalam rumpun suku Dayak karena perawakan dan adat istiadatnya yang mirip.

  • Bahasa Bahau

Bahasa ini dapat ditemukan di daerah Kalimantan Timur. Meskipun begitu, bahasa ini memiliki 2 jenis, yaitu Bahau Diaq Lay dan Bahau Ujoh Bilang. Bahasa ini juga sering dikenal sebagai bahasa Dayak Bahau karena berasal dari suku Dayak Bahau yang banyak mendiami daerah Kutai Barat.

  • Bahasa Bajau

Terdapat 2 jenis bahasa Bajau yang dibedakan berdasarkan daerahnya, yaitu Bajau Pondong (Kalimantan Timur) dan Bajau Semayap (Kalimantan Selatan). Bahasa Bajau Pondong sendiri memiliki 3 dialek, yaitu dialek Pulaeu Derawan, Penajam, dan Pondong.

  • Bahasa Bakumpai

Bahasa ini merupakan bahasa daerah suku Dayak yang tinggal di daerah DAS Barito. Selain itu, yang membuat bahasa ini unik adalah karena adanya pengaruh bahasa Banjar. Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Untuk bahasa Bakumpai yang ada di Kab. Barito Selatan, Kalimantan Tengah, terdapat 2 dialek, yaitu dialek Rangga Ilung dan Balawang.

  • Bahasa Kayaan

Merupakan bahasa daerah suku Dayak Kayan yang mendiami daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Serawak, Malaysia. Suku ini lebih suka disebut sebagai “Orang Ulu” daripada “Dayak” karena menurut mereka “Dayak” lebih mengarah ke suku lain. Bahasa ini juga memiliki beberapa dialek, seperti Bahasa Kayan Busan dan Kayan Mahakam.

The post 10 Bahasa Daerah di Kalimantan beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Fakta Menarik Bahasa Indonesia https://haloedukasi.com/fakta-menarik-bahasa-indonesia Sat, 17 Dec 2022 03:42:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39859 Bahasa Indonesia merupakan salah satu produk dari Kongres Sumpah Pemuda (1928), yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan nasional dan bahasa unggulan. Bahasa yang awalnya hanya dituturkan oleh segelintir orang, kini menjadi salah satu bahasa terbesar di dunia. Berikut ini akan kita paparkan beberapa fakta menarik mengenai Bahasa Indonesia. Populer di Australia Pada 1994, […]

The post 11 Fakta Menarik Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa Indonesia merupakan salah satu produk dari Kongres Sumpah Pemuda (1928), yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan nasional dan bahasa unggulan. Bahasa yang awalnya hanya dituturkan oleh segelintir orang, kini menjadi salah satu bahasa terbesar di dunia. Berikut ini akan kita paparkan beberapa fakta menarik mengenai Bahasa Indonesia.

Populer di Australia

Pada 1994, ada sekitar 50 sekolah di Australia secara resmi mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan. Hanya dalam waktu tiga tahun berselang, pada 1997, jumlahnya bertambah menjadi tiga kali lipat dari sebelumnya.

Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di Burgmann Anglican School (BAS), salah satu sekolah elit di Canberra menjadi bukti bahwa kepopuleran Bahasa Indonesia di negeri Kanguru semakin tak terelakkan lagi.

Meski dalam dua dekade terakhir terjadi penurunan minat terhadap studi Bahasa Indonesia, pemerintah Australia masih tetap aktif mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah dasar mereka.

Hal ini terlihat pada 2016 lalu di mana ada sekitar 30.351 siswa sekolah negeri di Australia yang mempelajari Bahasa Indonesia. Hingga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa terpopuler kedua di Australia setelah Bahasa Italia.

Penutur Terbanyak Ke-11

Jika anda mengira Bahasa Indonesia hanya digunakan oleh orang Indonesia saja, tentu saja hal tersebut tidaklah benar. Pada 2014, terdapat sebuah fakta bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa dengan penutur paling banyak ke-8 di dunia. Dari fakta tersebut dapat kita simpulkan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat di lebih dari 45 negara di dunia.

Namun, dilansir dari Ethnologue jumlah penutur Bahasa Indonesia di tahun 2022 mengalami penurunan ke peringkat 11. Dengan total lebih dari 199 juta penutur yang tersebar di seluruh belahan dunia. Meski pun demikian, Bahasa Indonesia tetap menjadi satu-satunya bahasa dari keluarga Austronesian yang masuk dalam peringkat 15 besar dunia.

Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam

Pada Desember 2007, Vietnam resmi menjadikan Bahasa Indonesia bersama Bahasa Inggris, Jepang, dan Prancis sebagai bahasa resmi kedua negara mereka, khususnya  pemerintah daerah Ho Chi Minh. Karena sudah dinyatakan sebagai bahasa resmi negara, oleh pemerintah Vietnam Bahasa Indonesia juga resmi diajarkan di berbagai lembaga pendidikan mereka.

Untuk mendukung pengembangan pembelajaran di sana, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) membantu memfasilitasi berbagai kebutuhan beberapa perguruan tinggi Vietnam.

Berbagai fasilitas yang diberikan kepada setiap perguruan tinggi berupa peralatan komputer, alat peraga, tenaga pendidik, dan bantuan keuangan untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan promosi Bahasa Indonesia. Ada sekitar tiga perguruan tinggi Vietnam yang menyediakan kelas Bahasa Indonesia, diantaranya HCMC National University, University of Social Humanities Vietnam, dan Hong Bang University.

Bahasa Paling Banyak digunakan di WordPress dan Wikipedia

Hingga akhir bulan Agustus 2022, sudah ada sekitar 1,7 juta situs web yang berisikan artikel berbahasa Indonesia di WordPress, dengan rata-rata pengguna lebih dari 200 juta setiap bulannya.

Itu artinya, kurang lebih sekitar 3,5% pengguna WordPress di seluruh dunia menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan ini, Bahasa Indonesia menjadi bahasa paling banyak ke-3 di dunia yang digunakan dalam penulisan artikel di WordPress, setelah bahasa Inggris dan Spanyol.

Selain itu, Wikipedia Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 se-Asia untuk penggunaan bahasa pada laman Wikipedia, setelah Jepang dan Mandarin. Sementara itu, dalam skala dunia, Wkipedia Indonesia menempati peringkat ke-26 dari 250 negara di seluruh dunia. Berbagai variasi artikel dari banyaknya kontributor Indonesia menjadi alasan Bahasa Indonesia begitu populer di Wikipedia.

Menjadi Working Language Timor Leste

23 tahun semenjak berpisah dengan Indonesia pada 1999 dan diakui kemerdekaannya oleh PBB pada 2002, pemerintah Timor Leste menetapkan Bahasa Tetun dan Portugis sebagai bahasa resminya. Selain itu, pemerintah Timor Leste juga meminta warganya mempelajari Bahasa Inggris.

Namun demikian, dikarenakan sudah kadung memiliki sejarah erat dengan Indonesia, warga setempat masih banyak yang menguasai Bahasa Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu ‘bahasa kerja’. 

Bahkan kabarnya, banyak warga Timor Leste yang yang lebih menggemari sinetron dan film-film Indonesia daripada drama berbahasa Portugis. Memang, sejak Timor Leste merdeka, Bahasa Indonesia sudah tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah di sana. Namun, fakta menariknya adalah banyak siswa SMA di Timor Leste yang mengerjakan tugas akhir dengan Bahasa Indonesia.

Diajarkan di Lebih dari 50 Negara

Dengan diadakannya berbagai koordinasi, kerja sama, dan sinergitas Perwakilan RI dengan berbagai negara membuat Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa Internasional.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddi Aziz melalui diplomasi lunak, Indonesia ingin meningkatkan martabat dan jati diri bangsa dengan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bagi penutur asing di luar negeri. Bahkan, pada 2045 Bahasa Indonesia telah ditargetkan menjadi bahasa Internasional selanjutnya.

Sudah ada setidaknya 52 negara selain Indonesia yang membuka Program Studi Bahasa Indonesia, diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Vietnam, Maroko, Jepang, Kanada, Hawaii, Korea Selatan, Ukraina hingga Suriname.

Selain itu, antusiasme warga dunia dalam mempelajari Bahasa Indonesia terlihat dari Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Tercatat hingga akhir 2020 sudah ada sekitar 355 lembaga penyelenggara program BIPA yang tersebar di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar.

Diteliti, Dikembangkan, dan Dibakukan oleh Lembaga Khusus Pemerintah

Indonesia memiliki lembaga bernama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek) yang bertugas melakukan pengembangan kata dan kamus Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali dijadikan sebagai bahasa nasional resmi.

Beberapa perubahan tersebut, sebagian besar berkaitan dengan sistem ejaan. Sebagai contoh, pelafalan bunyi ‘i’ di setiap akhir kata yang ditulis sebagai ‘ie’ pasti masih diingat para generasi orde baru. Selain itu, pelafalan bunyi ‘u’ yang ditulis dengan gabungan huruf ‘oe’, seperti Soekarno.

Bukan Bahasa Ibu dari Sebagian Besar Penduduk Indonesia

Meski Bahasa Indonesia dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, nyatanya Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Bahasa Indonesia dituturkan sebagai bahasa pertama oleh sekitar 1,9% dari penduduk Indonesia, sisanya menggunakan salah satu dari 800 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.

Dari ratusan bahasa ibu yang ada si Nusantara, bahasa Jawa menjadi bahasa ibu dengan jumlah penutur terbanyak, sekitar 100 juta penutur. Kemudian disusul oleh bahasa Melayu-Indonesia, Sunda, Madura, Batak, Minangkabau, Bugis, Aceh, Bali, dan Banjar. Hal ini tentunya tidak lepas dari banyaknya suku dan etnis yang ada di Indonesia.

Digunakan Pada Pelantikan Wali Kota Somersworth, Amerika Serikat

Peristiwa di kota Somersworth, Amerika Serikat pada 7 Januari 2016 lalu cukup membuat sebagian masyarakat Indonesia terheran-heran. Pasalnya, Dana S. Hilliard yang kala itu terpilih sebagai wali kota Somersworth, mengajukan permintaan khusus mengenai ikrar sumpahnya untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya. Pembacaan ikrar dilakukan oleh seorang pelajar SMP Somersworth bernama Abigail Johan.

Hilliard dikenal memiliki kedekatan dengan komunitas Indonesia di Somersworth. Bahkan, ia juga melakukan teken kontrak proyek terkait pembangunan distrik khusus Indonesia, yang diberi nama “Little Indonesia” dan menjadi distrik khusus Indonesia pertama di dunia yang dibangun di Amerika Serikat.

Bahasa Indonesia Sampai ke Luar Angkasa

Pada 5 September 1977, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan Voyager 1 yakni wahana antariksa yang bertujuan mewakili manusia Bumi untuk mengenalkan keindahan bumi kepada seluruh makhluk semesta lain (jika ada).

Ada hal spesial dari salah satu misi Voyager 1, yaitu NASA menyematkan sebuah ‘Piringan Emas’ yang berisikan segala kebudayaan dan bahasa dari seluruh dunia. Dalam Piringan Voyager tersebut terdapat 116 gambar dan berbagai rekaman suara alam, binatang, transportasi, manusia dan kebudayaannya.

Dari 59 bahasa yang terpilih, Bahasa Indonesia ada di dalamnya, dengan berisikan salam dari penduduk bumi yang berbunyi, “Selamat malam, hadirin sekalian. Selamat Berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu”. Selain itu, berbagai gambar kebudayaan Indonesia juga termasuk di dalamnya.

Pusat Studi Indonesia ada di Mesir

Pada 2012, secara resmi telah dibuka Pusat Studi Indonesia (PSI) di Universitas Suez Canal di Mesir. Pusat studi ini menjadi bukti kerja sama dan hubungan baik antara Indonesia dan Mesir. Selain itu, juga menjadi bentuk perhatian khusus pemerintah Mesir kepada Indonesia dalam hal Pendidikan.

Ada beberapa program kerja di Pusat Studi Indonesia yang bisa diikuti oleh para anggotanya, diantara seperti mengadakan seminar Indonesia perpustakaan Indonesia, dan kursus Bahasa Indonesia.

The post 11 Fakta Menarik Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Bahasa Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/fungsi-bahasa-menurut-para-ahli Fri, 18 Nov 2022 02:43:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39534 Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari para penuturnya. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi masyarakat penggunanya. Bagi masyarakat Indonesia, Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Begitu pentingnya bahkan Bahasa Indonesia sudah terbentuk sebelum bangsa Indonesia merdeka. Secara umum fungsi Bahasa adalah untuk […]

The post Fungsi Bahasa Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari para penuturnya. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi masyarakat penggunanya. Bagi masyarakat Indonesia, Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Begitu pentingnya bahkan Bahasa Indonesia sudah terbentuk sebelum bangsa Indonesia merdeka.

Secara umum fungsi Bahasa adalah untuk mengungkapkan segala sesuatu yang kita pikirkan dan kita inginkan, serta untuk dapat mengkomunikasikannya dengan baik kepada orang-orang sekitar. Bahasa menjadi penggerak manusia untuk memahami dan menjalani kehidupanya.

Bahasa juga memegang peran penting dalam kehidupan spiritual, karena tanpa Bahasa kita tidak dapat ‘berkomunikasi’ dengan Sang Pencipta. Berikut ini adalah fungsi-fungsi Bahasa menurut para ahli :

Keraf

Berkaitan dengan fungsi Bahasa, Keraf mengatakan bahwa Bahasa mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai berikut :

  • Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Ekspresi diri berarti mengungkapkan segala hal yang dirasakan dan dipikirkan manusia. Bahasa digunakan sebagai media membebaskan diri dari persoalan dan tekanan hidup. Dalam hal ini Bahasa sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain terhadap hal-hal yang dirasakan penuturnya.
  • Alat komunikasi. Bahasa bersifat intrapersonal karena Bahasa digunakan sebagai alat untuk saling bertukar pikiran dan perasaan antar manusia.
  • Alat untuk mengadakan intergrasi dan adaptasi sosial. Digunakan manusia dalm pembentukan eksistensi. Bahasa digunakan untuk mengenal dan mempelajari segala adat istiadat, tingkah laku, dan tata krama masyarakat.
  • Alat mengadakan kontrol sosial. Bahasa akan dimobilisasi sebagai usaha untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang. Dengan menggunakan Bahasa yang baik dan komunikatif, seseorang bisa mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sesuai denga napa yang diharapkannya.

Nababan

Nababan membagi fungsi Bahasa menjadi empat, yaitu :

  • Fungsi kebudayaan, sebagai sarana perkembangan budaya, jalur penerus budaya, dan inventaris ciri-ciri kebudayaan..
  • Fungsi kemasyarakatan, sebagai peranan khusus suatu bahasa dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Fungsi perseorangan, terdiri atas instrumental, pemecahan masalah, dan memberikan informasi.
  • Fungsi Pendidikan, bahasa berfungsi sebagai fungsi integratif, instrumental, kultural, dan penalaran.

Jacobson

Menurutnya, terdapat enam fungsi Bahasa, yaitu :

  • Fungsi eksresif atau emotif, sebagai ungkapan keadaan penutur atau penulis.
  • Fungsi referensial, bahasa dapat berfungsi sebagai acuan dalam penyampaian pesan.
  • Fungsi estetik atau puistik, sebagai penyandi pesan.
  • Fungsi fatik, bahasa berfungsi fatik apabila tumpuan pembicaraan terletak pada kontak.
  • Fungsi metalingual, sebagai penerang sandi atau kode yang digunakan.
  • Fungsi direktif atau konatif, diartikan sebagai keinginan penutur yang langsung dilakukan atau dipikirkan pendengar atau pembaca.

H. A. K. Halliday

H. A. K. Halliday dalam bukunya Exploration of The Function of Language menyebutkan terdapat tujuh fungsi Bahasa sebagai berikut :

  • Fungsi personal, yaitu penggunaaan Bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap, atau perasaan pemakaiannya.
  • Fungsi regulator, yaitu penggunaan Bahasa untuk mempengaruhi sikap, pikiran atau pendapat orang lain, seperti bukan, rayuan, permohonan, dan perintah.
  • Fungsi interaksional, yaitu penggunaan Bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial.
  • Fungsi informatif, yaitu penggunaan Bahasa untuk menyampaikan informasi tertentu, ilmu pengetahuan, atau budaya.
  • Fungsi heuristik, yaitu penggunaan Bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi.
  • Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan Bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis, seperti nyanyian atau karya sastra.
  • Fungsi instrumental, yaitu penggunaan Bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan penuturnya.

Propper

Propper membagi fungsi Bahasa menjadi empat bagian, yaitu :

  • Stimulus. Artinya Bahasa berfungsi sebagai rangsangan yang dapat mendatangkan suatu respon.
  • Ekspresif. Artinya Bahasa dapat digunakan untuk menyatakan perasaan dan ide kepada orang lain.
  • Deskriptif. Artinya Bahasa berfungsi untuk menguraikan, menjelaskan, dan menggambarkan sesuatu kepada orang lain.
  • Argumentatif. Artinya Bahasa dapat digunakan untuk berargumentasi kepada orang lain oleh para penuturnya.

Husen Lubis

Husen Lubis menbagi fungsi Bahasa menjadi lima fungsi, yaitu sebagai berikut :

  • Fungsi interpersonal, adalah kemampuan untuk membina dan menjalin hubungan kerja dan hubungan sosial dengan orang lain.
  • Fungsi direktif, fungsi ini memungkinkan penuturnya untuk mengajukan permintaan, memberi saran, membujuk, meyakinkan, dan lain sebagainya.
  • Fungsi referensial, bergubungan dengan kemampuan menulis atau berbicara tentang lingkungan kita yang terdekat dan juga mengenai fungsi metalinguistik.
  • Fungsi imajinatif, kemampuan untuk Menyusun ritme baik Bahasa lisan maupun tulis. Penutur yang memiliki talenta sajalah yang dapat menerapkan fungsi ini.
  • Fungsi personal, berhubungan dengan kemampuan pribadi seseorang untuk mengekspresikan emosinya.

Tinus, Smith, Nolan

Tinus, Smith, Nolan membagi fungsi Bahasa menjadi empat maca, yaitu :

  • Fungsi kognitif, Bahasa berfungsi untuk menerangkan suatu kebenaranm, seperti Bahasa pada ilmu pengetahuan dan filsafat.
  • Fungsi emotif, Bahasa berfungsi menerangkan aspek emosi atau perasaan terdalam manusia.
  • Fungsi imperatif, Bahasa berfungsi untuk memerintah atau mengontrol sesuatu.
  • Fungsi seremonial, yaitu Bahasa berfungsi untuk menghormati orang lain, berdoa, dan ritual lainnya. Dalam hal ini Bahasa berfungsi sebagai Bahasa resmi yang digunakan dalam kegiatan seperti upacara, mendoakan para pahlawan, dan kegiatan resmi lainya.

Karl Buhler

Karl Buhler menjelaskan pula berbagai fungsi Bahasa yang dibagianya menjadi enam fungsi, yaitu sebagai berikut :

  • Alat untuk berekspresi. Manusia dapat mengungkapkan dirinya lepas dari tujuannya. Fungsi ini dapat dilihat dalam karya sastra. Fungsi ini dapat dilihat pula pada pernyataan otoratif seperti pidato politik, dokumen-dokumen tokoh, karya ilmiah, dan lainnya.
  • Memberikan informasi. Dapat ditemukan pada buku-buku pelajaran, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Fungsi ini bersifat non-regional, non-idiolek, formal, teknis, dan netral.
  • Menjalankan fungsi vokatif. Fungi ini disebut juga fungsi konatif, fungsi instrumental, fungsi operatif, dan fungsi pragmatik. Adapun cirinya adalah Bahasa bersifat langsung dan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca atau pendengarnya.
  • Menjalankan fungsi estetika. Fungsi ini terwujud melalui ritme, keselarasan, kontras kalimat, klausa dan kata atau diksi.
  • Memiliki fungsi fatik. Lebih diarahkan untuk memelihara hubungan akrab dengan lawan bicaranya, seperti apa kabar, selamat pagi, selamat berjuang, dan lain sebagainya.
  • Menjalankan fungsi metalingual. Fungsi ini mengacu pada kemampuan Bahasa dalam menjelaskan atau menanamkan juga mengomentari sifat-sifatnya sendiri. Fungsi ini sering diwakili dengan istilah gramatika seperti : menangis itu verba, kapur ini nomina, bagus itu adjektiva, dan lain sebagainya.  

Fungsi-fungsi umum dari Bahasa tersebut pada dasarnya dapat dimiliki oleh setiap orang. Antara fungsi satu dengan fungsi lainnya saling terkait dan saling mendukung. Suatu tindakaan berbahasa dapat mengandung lebih dari satu fungsi.

The post Fungsi Bahasa Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Bahasa Resmi yang digunakan Oleh PBB https://haloedukasi.com/bahasa-resmi-yang-digunakan-oleh-pbb Mon, 04 Jul 2022 02:39:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36308 PBB adalah organisasi besar di dunia yang didirikan pada 24 Oktober 1945 di San Francisco, California, Amerika Serikat. Tujuan PBB adalah untuk menjaga hubungan baik antar negara agar tercipta dunia yang damai. Sejak diresmikan hingga saat ini PBB telah memiliki 193 negara anggota.  Karena anggotanya terdiri dari ratusan negara yang berasal dari berbagai penjuru Bumi […]

The post 6 Bahasa Resmi yang digunakan Oleh PBB appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
PBB adalah organisasi besar di dunia yang didirikan pada 24 Oktober 1945 di San Francisco, California, Amerika Serikat. Tujuan PBB adalah untuk menjaga hubungan baik antar negara agar tercipta dunia yang damai. Sejak diresmikan hingga saat ini PBB telah memiliki 193 negara anggota. 

Karena anggotanya terdiri dari ratusan negara yang berasal dari berbagai penjuru Bumi tentunya PBB membutuhkan sebuah bahasa pemersatu agar dapat dipahami oleh semuanya. Namun tidak semua bahasa dapat diputuskan sebagai bahasa resmi PBB melainkan harus memenuhi persyaratan.

Syarat tersebut antara lain harus memiliki banyak penutur, dituturkan oleh lebih dari satu negara, mudah dipelajari, serta harus turut menstabilkan ekonomi dan politik. Saat ini PBB telah menetapkan 6 bahasa resmi yakni diantaranya sebagai berikut. 

1. Bahasa Inggris 

Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling umum digunakan oleh berbagai negara dan telah menjadi bahasa pemersatu antar negara. Bahasa ini ditetapkan PBB sebagai sarana komunikasi mereka sejak awal berdiri atau tepatnya pada 1 Februari 1946. 

Bahasa Inggris termasuk ke dalam golongan bahasa Jermanik dan telah digunakan sejak era abad Pertengahan. Negara-negara yang paling awal menggunakan bahasa ini antara lain Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Karibia. Persebaran bahasa ini semakin luas karena dunia dikuasai oleh Amerika Serikat selama abad ke 20. 

Saat ini bahasa Inggris telah menjadi bahasa resmi di 60 negara dan menjadi bahasa ibu terbanyak ketiga di dunia. Tak hanya itu bahkan sebagian besar negara-negara di dunia menambahkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib atau tambahan di sekolah-sekolah.

2. Bahasa Perancis 

Sebagian sekolah menengah atas di Indonesia menjadikan bahasa Perancis sebagai mata pelajaran tambahan mereka. Hal tersebut bisa jadi karena bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa paling banyak penuturnya di dunia.

Bahasa Perancis menempati posisi ke 5 sebagai negara dengan penutur terbanyak yakni 300 juta penutur. Ternyata bahasa yang sudah digunakan sejak abad ke 8 Masehi ini ditetapkan sebagai bahasa resmi PBB bersamaan dengan penetapan bahasa Inggris. 

Negara yang menjadikan bahasa ini sebagai bahasa mereka bukan hanya Perancis namun juga Kamerun, Burundi, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Kongo, Pantai gading, Djibouti, Guinea Khatulistiwa, Gabon, Guinea, Haiti, Luksemburg, Mali, Mauritania, Nigeria, Sinegai, Togo, Burkina Faso, Benin, Belgia, dan Swiss. Bahasa Perancis masuk kedalam kelompok bahasa Roman. 

3. Bahasa Spanyol 

Bahasa Spanyol merupakan bahasa Iberia-Roman yang datang dari negeri matador yakni Spanyol. Meski di Indonesia sendiri bahasa ini tak sepopuler bahasa Inggris dan bahasa Perancis namun faktanya bahasa Spanyol telah menjadi bahasa ibu bagi 450 juta penutur sehingga masuk sebagai bahasa terbesar di dunia. PBB juga menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa resmi mereka sejak tahun 1946. 

Bahasa Spanyol berawal dari bahasa Latin yang telah ada sejak abad ke 3 Sebelum Masehi. Hingga saat ini ada 20 negara yang menggunakan bahasa ini sebagai bahasa resmi mereka. Ke 20 negara tersebut antara lain Spanyol, Argentina, Bolivia, Chili, Kosta Rika, Kuba, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guinea Khatulistiwa, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panamá, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Sementara tercatat ada 79 negara yang menuturkan bahasa ini. 

4. Bahasa Mandarin 

Bahasa Mandarin adalah bahasa yang digunakan di Tiongkok sejak tahun 256 SM. Bahasa Mandarin termasuk sebagai bahasa kuno yang tak terhapus oleh zaman hal ini terbukti hari ini justru menjadi bahasa no 1 terbanyak penuturnya di dunia. Berdasarkan sensus terbaru bahasa Mandarin memiliki 1,12 milyar di seluruh dunia. Tak heran jika PBB menetapkan bahasa Mandarin sebagai bahasa resmi. 

Penetapan tersebut dilakukan bersamaan dengan ketiga bahasa pada pembahasan sebelumnya yakni 1 Februari 1946. Anggota dari rumpun bahasa Sino-Tibet ini dijadikan sebagai bahasa resmi di negara-negara lainnya yakni Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Selain tiga negara ini bahasa Mandarin juga ditemukan di Thailand, Filiphina, Malaysia, Makau, Jepang, Indonesia, Jerman, Kanada, Australia, Amerika Serikat dan masih banyak lagi.

5. Bahasa Rusia 

Rusia merupakan negara terluas di dunia yang menempati sebanyak 11 persen dari seluruh total luas daratan Bumi. Bahasa ini termasuk ke dalam bahasa Slavia yang tak hanya digunakan di negara Beruang Merah saja melainkan juga di 11 negara lainnya dan juga menjadi bahasa resmi PBB bersama dengan ke 4 bahasa lainnya. 

Selain itu bahasa Rusia juga dituturkan oleh negara lain seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Azerbaijan, Belarus Georgia, Armenia, Ukraina, Moldova, Estonia, Lituania, Latvia, Israel, dan Amerika Serikat. Saat ini tercatat ada lebih dari 150 juta penutur bahasa Rusia di berbagai negara. 

6. Bahasa Arab

Bahasa Arab termasuk ke dalam bahasa kuno yang masih banyak dituturkan meski sudah ribuan tahun berlalu. Berdasarkan catatan tahun 2020, jumlah penutur bahasa Arab ada sekitar 420 juta yang tersebar di seluruh dunia. Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa resmi di beberapa negara seperti di Yordania, Suriah, Tunisia, Sudan, Mesir, Al Jazair, Irak, Libanon, Libya, dan Iran. 

Bahasa Arab juga ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei. Berbeda dengan ke 5 bahasa lainnya yang ditetapkan sebagai bahasa resmi PBB secara bersamaan, bahasa Arab baru diresmikan pada 1 Januari 1982 lalu. Bahasa Arab termasuk ke dalam kelompok atau rumpun bahasa Afro-Asiatik dan merupakan salah satu bahasa Semit.

The post 6 Bahasa Resmi yang digunakan Oleh PBB appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Bahasa Kuno yang Masih Dituturkan Hingga Saat ini https://haloedukasi.com/bahasa-kuno-yang-masih-dituturkan-hingga-saat-ini Sat, 02 Jul 2022 02:38:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36282 Manusia hidup tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi dan bentuk ekspresi diri. Berkat adanya bahasa manusia bisa saling berinteraksi dan memahami pesan yang ingin disampaikan satu sama lain. Uniknya masing-masing kelompok manusia mempunyai ciri khas kebahasaannya yang berbeda.  Oleh sebab itu bahasa juga bisa dijadikan sebagai identitas seseorang. Berdasarkan catatan Ethnologue, setidaknya […]

The post 11 Bahasa Kuno yang Masih Dituturkan Hingga Saat ini appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia hidup tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi dan bentuk ekspresi diri. Berkat adanya bahasa manusia bisa saling berinteraksi dan memahami pesan yang ingin disampaikan satu sama lain. Uniknya masing-masing kelompok manusia mempunyai ciri khas kebahasaannya yang berbeda. 

Oleh sebab itu bahasa juga bisa dijadikan sebagai identitas seseorang. Berdasarkan catatan Ethnologue, setidaknya ada lebih dari 7000 bahasa yang dituturkan oleh penduduk bumi saat ini. Dari ribuan bahasa tersebut berikut adalah yang merupakan bahasa kuno dan tertua dan masih memiliki penutur hingga saat ini. 

1. Bahasa Sansekerta 

Kita tentu sering mendengar tentang bahasa Sansekerta karena beberapa kali ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno di Indonesia seperti Prasasti Mulawarman dari Kerajaan Kutai. Bahasa Sansekerta berasal dari bangsa Indo-Arya yang hidup di India Utara. Sansekerta menjadi bahasa yang paling awal tercatat yakni tek tertuanya berasal dari 1500 SM namun ada yang meyakini bahasa ini sudah ada sejak 3000 SM–2500 SM. 

Hingga saat ini setidaknya masih ada 50 ribu jiwa yang dapat menuturkan bahasa ini dan 15 ribu diantaranya merupakan penutur asli bahasa Sansekerta. Tak hanya di India, Sansekerta juga digunakan dalam sistem birokrasi negara lainnya seperti di Indonesia dan Asia Tenggara lainnya, Nepal, Sri Lanka dan Asia Selatan. Bahasa ini digunakan dalam agama-agama seperti Buddha, Hindu, dan Jainisme. 

2. Bahasa Tamil 

Beberapa orang menganggap bahwa bahasa Tamil masih bersaudara dengan bahasa Sansekerta. Namun sebenarnya keduanya berbeda di mana bahasa Tamil masuk ke dalam rumpun bahasa Dravida sedangkan bahasa Sansekerta masuk rumpun bahasa Indo-Eropa. Prasasti tertua dengan bahasa Tamil yang pernah ditemukan yakni berasal dari 300 SM. 

Bahasa ini ternyata dapat bertahan di era modern seperti saat ini sehingga masih memiliki penutur. Berdasarkan sensus pada tahun 2019 bahasa Tamil dituturkan oleh 70 juta jiwa dan menjadi bahasa resmi di Tamil Nadu, wilayah persatuan Puducherry, Sri Lanka dan Singapura. Bahasa Tamil juga dapat kita jumpai di Malaysia, Mauritius, Fiji, dan Afrika Selatan. 

3. Bahasa Ibrani

Bahasa Ibrani adalah bahasa yang dituturkan oleh orang-orang Yahudi dan menjadi bahasa resmi Israel. Bahasa ibrani juga merupakan bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa. Para pakar bahasa meyakini bahasa Ibrani telah digunakan selama 5000 tahun terakhir namun contoh paling tua dari pemakaian bahasa ini berasal dari 1000 SM.

Bahasa Ibrani masih merupakan bahasa Semit dan cabang dari rumpun bahasa Afro-Asia. Pada awalnya bahasa Ibrani bukan lah bahasa resmi orang-orang Israel sebelum perang dunia meletus. Meski begitu hingga bahasa ini masih bertahan dan digunakan oleh 9 juta penutur di berbagai belahan bumi. 

4. Bahasa Mesir

Mesir merupakan negara di Timur Tengah yang lekat dengan piramida dan kota Alexandria. Ternyata bahasa yang digunakan oleh orang-orang Mesir yakni bahasa Mesir merupakan salah satu bahasa tertua di dunia dan masih dituturkan hingga hari ini. Bahkan beberapa ahli bahasa meyakini bahwa bahasa pertama di dunia adalah bahasa proto yang ada di Afrika-Mesir. 

Bahasa mesir diperkirakan telah berkembang selama kurang lebih 4700 tahun. Namun pernah juga ditemukan penggunaan bahasa ini dengan kalimat yang lengkap dari tahun  2690 SM. Turunan bahasa Mesir yakni bahasa Koptik banyak digunakan sebagai bahasa suci atau liturgis di gereja ortodoks dan gereja katolik. Saat ini setidaknya ada lebih dari 80 juta penutur bahasa Mesir. 

5. Bahasa Yunani 

Negara yang ada di Semenanjung Balkan tepatnya di benua Eropa bagian tenggara yakni Yunani dahulu kala pernah menjadi yang menguasai dunia. Peradaban Yunani mencapai puncak kejayaannya pada abad ke 5 SM–4 SM sementara itu bahasa yang digunakan telah muncul sejak 3000 tahun yang lalu yaitu pada 1400 an SM. 

Pada masanya Yunani menjadi pusat peradaban dunia sehingga para filsuf atau pemikir serta para ahli semuanya menggunakan bahasa Yunani. Jadi tak heran jika banyak buku-buku ilmu pengetahuan dan karya sastra yang menggunakan bahasa ini.

Selain itu bahasa ini juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan bahasa-bahasa Indo-Eropa. Meski sudah memasuki era modern namun masih ada 13 juta penutur bahasa Yunani dan menjadi salah satu bahasa resmi PBB. 

6. Bahasa China 

China merupakan salah satu negara terbesar serta terbanyak penduduknya di dunia. Bahasa China pun menjadi salah satu yang tertua di dunia yakni berasal dari tahun 1250 Sebelum Masehi atau pada masa Dinasti Shang. Bahasa China masih bertahan hingga saat ini bahkan menjadi bahasa paling banyak digunakan di dunia. Jumlah penutur bahasa China ada 1,3 milyar penutur sekaligus menjadi salah satu dari 6 bahasa resmi PBB. 

7. Bahasa Latin 

Bahasa Latin kerap kita jumpai sebagai bahasa yang digunakan untuk penamaan ilmiah. Bahasa ini sebenarnya adalah bahasa yang digunakan di Semenanjung Italia Kuno oleh bangsa Latin yang tinggal di dekat Latium. Sebuah inskripsi berbahasa Latin paling tua ditemukan berasal dari tahun 75 SM namun ada juga yang meyakini lebih tua dari perkiraan. 

Bahasa Latin masih digunakan oleh lebih dari 800 juta penduduk di seluruh negara. Begitu juga dengan penamaan dalam ilmu pengetahuan terutama biologi. Penamaan ilmiah dengan menggunakan bahasa Latin bermula dari sebagian besar para ilmuwan merupakan penutur bahasa Latin sekaligus menjadi bahasa resmi Romawi.

Bahkan bahasa Latin banyak mempengaruhi kosa kata bahasa di negara lain terutama di wilayah jajahan kekuasaan Romawi. Saat ini negara yang menjadi bahasa ini sebagai alat komunikasi resminya adalah Poland dan Vatikan. 

8. Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan di negara-negara Jazirah Arab dan sudah digunakan selama lebih dari 1000 tahun. Teks inskripsi tertua yang menggunakan bahasa Arab berasal dari tahun 512  M. Bahasa yang termasuk ke dalam bahasa semit masih digunakan sebagai bahasa ibu bagi 290 juta jiwa.

Bahasa ini juga digunakan sebagai bahasa resmi untuk dokumen-dokumen resmi di negara Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Suriah, Irak, Iran, Israel, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman dan yang lainnya. 

9. Bahasa Lithuania

Bahasa Lithuania adalah bahasa resmi yang digunakan oleh orang-orang di negara Uni Eropa. Bahasa yang berasal dari negara Lithuania ini merupakan bahasa kuno yang sudah hadir sejak 3500 SM dan berkembang menjadi bahasa-bahasa lainnya di Eropa.

Bahasa yang masih dituturkan oleh 3 juta orang ini masuk ke dalam kategori bahasa Baltik. Bahasa ini bahkan menjadi satu-satunya bahasa di Eropa yang konservatif. 

10. Bahasa Aram 

Bahasa Aram masih merupakan bahasa Semit yang digunakan di negara-negara Timur Tengah. Para ahli menyimpulkan bahwa bahasa ini berasal dari 1100 SM dan bahkan alfabet Aram diperkirakan sebagai induk dan alfabet Ibrani dan Arab. Selain itu bahasa yang saat ini memiliki 1 juta penutur in memiliki kedudukan khusus dalam bidang keagamaan. 

Pasalnya bahasa ini menggunakan sarana komunikasi Maria yakni ibunda dari Yesus Kristus. Selain itu bahasa ini juga digunakan dalam kitab asli kitab Daniel dalam Alkitab serta kitab Talmud. 

11. Bahasa Korea

Negara Korea saat ini sedang berada di puncak popularitas karena dunia seni dan hiburannya. Namun tahukah kamu bahasa Korea sudah ada sejak 57 SM dan menjadi salah satu bahasa tertua dunia. Meski sudah ribuan tahun berlalu bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara ini masih dituturkan oleh setidaknya 77 juta orang. 

Namun ada beberapa perbedaan pendapat yang mengatakan bahwa justru sistem penulisan Korea sudah ada sejak 400 SM. Namun alfabet yang dikenal sebagai Hanja tersebut dikatakan telah punah.

The post 11 Bahasa Kuno yang Masih Dituturkan Hingga Saat ini appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Rumpun Bahasa Terbesar Berdasarkan Jumlah Penuturnya https://haloedukasi.com/rumpun-bahasa-terbesar Mon, 07 Feb 2022 03:13:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31059 Bahasa adalah bagian dari kebudayaan suatu kelompok yang amat penting dan sangat unik. Tidak ada teori pasti mengenai bagaimana bahasa manusia bermula. Namun para ahli bahasa telah mengelompokkan beberapa bahasa sesuai dengan kesamaan perintisnya. Kelompok bahasa tersebut biasanya terdiri dari beragam bahasa yang digunakan oleh berbagai suku bangsa yang kemudian disebut sebagai rumpun bahasa.  Di […]

The post 6 Rumpun Bahasa Terbesar Berdasarkan Jumlah Penuturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa adalah bagian dari kebudayaan suatu kelompok yang amat penting dan sangat unik. Tidak ada teori pasti mengenai bagaimana bahasa manusia bermula. Namun para ahli bahasa telah mengelompokkan beberapa bahasa sesuai dengan kesamaan perintisnya. Kelompok bahasa tersebut biasanya terdiri dari beragam bahasa yang digunakan oleh berbagai suku bangsa yang kemudian disebut sebagai rumpun bahasa. 

Di dunia ini terdapat beragam rumpun bahasa yang tersebar di seluruh muka Bumi. Rumpun bahasa yang terbesar berdasarkan jumlah bahasanya telah terangkum dalam pembahasan berikut ini. 

1. Niger-Kordofania

Rumpun bahasa Niger-Kordofania dikenali juga sebagai Niger-Kongo merupakan rumpun bahasa yang terbesar di dunia. Rumpun bahasa ini juga dianggap sebagai bahasa induk dari seluruh bahasa di dunia. Niger-Kongo terdiri dari 1500 bahasa yang tersebar di seluruh penjuru Afrika. 

Rumpun bahasa Niger-Kordofania memang merupakan yang terbesar dari segi jumlah bahasanya. Namun, jika dilihat dari jumlah penuturnya Niger-Kongo berada di urutan ketiga dengan jumlah penutur sebanyak 437 Juta. Rumpun bahasa ini kalah dengan rumpun bahasa Indo-Eropa dan Bahasa Sino-Tibet. 

Bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa ini adalah Swahili yang merupakan bahasa Niger-Kongo yang paling banyak memiliki penutur. Sementara itu bahasa utama lain dari kelompok ini adalah Zulu (Afrika Selatan), Yoruba (Nigeria, Benin, dan Togo), Hausa (Chad), Igbo (bahasa orang Igbo), Shona (Zimbabwe), dan Fula (Afrika Barat dan Afrika Tengah).

Niger-Kongo dibagi lagi menjadi beberapa sub-rumpun bahasa yakni 

  • Dogon yakni bahasa yang digunakan perbatasan antara Mali dan Burkina Faso. 
  • Ijo atau Ijaw ini adalah bahasa-bahasa yang ada di  delta Sungai Niger di pesisir. 
  • Mande yang terdapat di Nigeria.
  • Volta-Kongo yang ada di Afrika Barat.
  • Katla yakni bahasa yang ada di Perbukitan Nuba di Sudan. 
  • Rashad yang ada  sebagian kecil Perbukitan Nuba di Sudan
  • Atlantik-Kongo adalah seluruh bahasa yang ada di Niger-Kongo kecuali bahasa Mande, Dogon, Ijo, Siamou, Kru, Katla dan Rashad. 

2. Austronesia

Rumpun bahasa Austronesia adalah kelompok bahasa yang terbesar kedua dari segi jumlah bahasanya. Kelompok ini memiliki setidaknya terdiri dari 1.257 bahasa yang artinya menyumbang 17,7 persen total bahasa di dunia. Sedangkan dari segi jumlah penuturnya yakni ada 386 Juta dan menempati posisi ke 4 sebagai rumpun bahasa paling banyak digunakan. 

Penutur rumpun bahasa yang memiliki makna “bahasa kepulauan selatan” ini tersebar luas yaitu mencakup Asia Tenggara, Oseania, Madagaskar, Taiwan, Suriname, Tonga, Selandia Baru, Tahiti, dan Hawai.  Rumpun bahasa ini memiliki sub-bagian diantaranya adalah Rukai

Tsouik, Puyuma, Formosa Barat Laut, Formosa Dataran Barat, Atayalik, Formosa Timur, Bunun, Paiwan, Melayu-Polinesia. 

Rumpun bahasa Austronesia dibedakan menjadi dua golongan besar yakni Austronesia Barat yang disebut sebagai bahasa Nusantara dan Austronesia Timur yang disebut sebagai bahasa Oceania.  

Bahasa Nusantara 

Bahasa Nusantara dibagi lagi menjadi dua bagian yakni Nusantara Barat dan bahasa Nusantara Timur. 

  • Bahasa Nusantara Barat 

Bahasa Nusantara Barat terdiri dari bahasa Formosa (bahasa Tavorlang dan bahasa Singkang), bahasa Filipina (bahasa Tagalog, Bisaya, dan Sangir Talaud), bahasa Sumatra (Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, dan Nias), bahasa Jawa (bahasa Jawa, Sunda, dan Madura), bahasa Dayak (bahasa Ngaju dan Kayan Busang), bahasa Bali-Sasak ( Bali, Sasak, dan Sumbawa), bahasa Sulawesi (Bugis, Makasar, Toraja, Gorontalo, dan Buton), bahasa Minahasa (Tombulu, Tonsea, dan Tondano), bahasa Malagasi (Madagaskar), bahasa Cham (Indocina Selatan). 

  • Bahasa Nusantara Timur 

Bahasa Nusantara  Timur adalah kelompok bahasa yang terdiri dari bahasa bahasa Sikka (Flores), Tetun (Timor Leste), Solor (Flores Timur), dan Rote (Nusa Tenggara Timur).

Bahasa Oceania

Bahasa Oceania adalah kelompok bahasa Austronesia yang mencakup bahasa Polinesia (Maori, Hawaii, dan Tahiti), bahasa Melanesia (New Caledonia, Hybrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz), bahasa Mikronesia (Kepulauan Gilbert, bahasa di Kepulauan Marshall, dan bahasa di Kepulauan Carolina). 

3. Rumpun Bahasa Trans-Nugini

Trans Nugini adalah kelompok bahasa terbanyak ketiga dari segi jumlah bahasanya yaitu ada 482 bahasa. Sementara itu dari segi jumlah penuturnya rumpun bahasa ini hanya beberapa ribu orang saja yakni sekitar 50.000 penutur. Bahasa dari rumpun ini terdistribusikan di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Bahasa utama dari kelompok bahasa ini adalah bahasa-bahasa di Papua. Bahasa-bahasa ini memang hanya memiliki sedikit penutur bahkan hanya ada 4 bahasa saja yang dituturkan oleh lebih dari 100 ribu orang. Bahasa tersebut adalah bahasa Makasae yang digunakan oleh orang di Timor Timur.

Bahasa lainnya adalah Bahasa Melpa (Papua Nugini bagian Gunung Hagen dan Provinsi Dataran Tinggi Barat) Bahasa Enga (Provinsi Enga), Bahasa Dani Barat (Papua Barat), dan Bahasa Ekari ( Kabupaten Paniai). 

Adapun sub-bagian dari rumpun bahasa ini adalah:

  • Teluk Berau yang dapat ditemukan di Teluk Berau Papua Barat dan Timor Leste. 
  • Sumeria  yang dapat ditemukan Semenanjung Bomberai.
  • Dataran Tinggi Irian yakni sub rumpun bahasa yang ada di  Dataran Tinggi Papua Barat.
  • Asmat–Mombum yang dapat ditemukan di sepanjang pantai selatan Papua Nugini.
  • Kayagar–Kolopom adalah sub rumpun bahasa yang tersebar di Guga River, Papua Nugini.
  • Nugini Barat Tengah adalah sub rumpun bahasa yang tersebar di Nugini Tengah.
  • Oksapmin yang dapat ditemukan di Provinsi Sandaun, Papua Nugini. 

4. Rumpun Bahasa Sino-Tibet

Sino-Tibet adalah rumpun bahasa yang terdiri dari 455 bahasa sehingga menjadi kelompok terbesar ke 4 dari segi jumlah bahasa. Sedangkan jika mengacu pada jumlah penuturnya, rumpun bahasa ini berada di posisi kedua dengan jumlah penutur sebanyak 1,268 Miliar jiwa. Bahkan salah satu anggota kelompok bahasa ini adalah bahasa terbanyak penuturnya di dunia yakni bahasa Mandarin yang memiliki 918 juta penutur. 

Bahasa Sino Tibet yang juga banyak memiliki penutur adalah bahasa Burma dengan 33 juta penutur dan bahasa Tibet dengan 6 Juta penutur. Penutur dari bahasa Sino-Tibet adalah mereka yang berada di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan.

Sub rumpun bahasa dari kelompok ini adalah:

  • Sinitic atau Chinese yang dituturkan di Kanton dan Wu.
  • Lolo-Burmese yang dituturkan di Burma dan China Selatan
  • Tibetic yang digunakan di Baltistan, Ladakh, Nepal, Sikkim, Bhutan, Assam dan Arunachal Pradesh.
  • Karenic yang digunakan di Myanmar Tenggara dan Thailand Barat.
  • Bodo–Gar yang ada India Timur Laut dan sebagian Bangladesh.
  • Kuki-Chin yakni bahasa yang digunakan oleh bangsa Mizo, Kuki, Zomi, Chin.
  • Meitei yang dituturkan di India bagian timur laut).
  • Tamangic yang digunakan di Himalaya Nepal.
  • Bai yang digunakan oleh orag-orang Bai di Yunnan.
  • Jing Pho–Luish yang dituturkan di India timur dan juga Burma.

5. Indo-Eropa

Rumpun bahasa Indo-Eropa adalah kelompok bahasa yang menempati posisi ke lima dari segi jumlah bahasa yakni ada 448 bahasa. Namun jika dilihat dari sudut pandang jumlah penutur maka rumpun bahasa ini ada di urutan pertama dengan 2,910 Miliar. Rumpun bahasa Indo-Eropa tersebar di 

Pada masa lampau yakni sebelum abad ke 15 kelompok bahasa ini hanya  tersebar di Eropa, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Asia Barat Daya. Namun pada masa sekarang persebarannya sudah mencakup seluruh dunia.

Bahasa-bahasa yang termasuk ke dalam kelompok bahasa ini adalah bahasa Spanyol, bahasa Inggris, bahasa Hindi, bahasa Portugis, bahasa Bengali, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Marathi, bahasa Prancis, bahasa Italia, bahasa Punjabi, dan bahasa Urdu. 

Sub-bagian dari kelompok bahasa ini antara lain:

  • Albania yakni bahasa resmi di Albania dan dituturkan oleh sebagian orang di Jazirah Balkan. 
  • Anatolia‎ yakni bahasa yang dituturkan di Asia Kecil namun saat ini telah punah. 
  • Armenia adalah bahasa yang digunakan di pegunungan Kaukasus.
  • Balto-Slavik yakni bahasa yang ada di Eropa Utara, Eropa Timur, Eropa Tengah, Eropa Selatan, Asia Utara, wilayah Asia Tengah. 
  • Keltik yakni bahasa yang dituturkan Cornwall, Wales, Skotlandia, Irlandia, Brittany, Pulau Man, Patagonia dan Nova Scotia. 
  • Jermanik adalah bahasa-bahasa yang ada di  Eropa utara, Eropa barat, Eropa tengah, Anglo-Amerika, Belanda Karibia, Suriname, Afrika bagian selatan, dan Oseania. 
  • Hellenik adalah bahasa-bahasa yang tersebar di Yunani, Siprus, Italia, Anatolia dan wilayah Laut Hitam. 
  • Indo-Iran adalah bahasa-bahasa yang tersebar Asia Selatan, Tengah, dan Barat. 
  • Italik adalah bahasa-bahasa yang ada di Semenanjung Italia, Austria, Swiss, Eropa Selatan,  Amerika Latin, Kanada dan sebagian Afrika. 
  • Tokharia adalah bahasa yang dulu ada di Cekungan Tarim, Asia Tengah namun ini telah dinyatakan punah. 

6. Afro-Asiatik 

Rumpun bahasa Afro-Asiatik adalah kelompok bahasa yang terbesar ke 6 dengan jumlah 377 bahasa. Rumpun bahasa ini setidaknya dituturkan oleh 285 juta  jiwa dan menjadi bahasa ke 4 paling banyak penuturnya. Wilayah distribusi rumpun bahasa ini adalah di Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel, dan Asia Barat Daya. 

Bahasa-bahasa ini dianggap sebagai bahasa purba namun sebagian dari para ahli masih mempertimbangkan pendapatan ini. Anggota dari kelompok bahasa ini terdiri dari dua jenis bahasa yakni berintonasi dan yang tidak berintonasi. 

Sementara itu kelompok bahasa ini memiliki 6 bagian yakni :

  • Semit yang tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Timur. 
  • Mesir yang tersebar di negara Mesir. 
  • Berber yakni bahasa yang dikenal juga sebagai Amazigh. Bahasa ini ada di Maroko dan Aljazair, sebagian di Tunisia, Libya, Mesir, Mauritania, Niger, dan Mali.
  • Chad yakni sub kelompok bahasa yang ada di  Nigeria Utara, Nigeria Selatan, Chad Selatan , Republik Afrika Tengah dan Kamerun Utara.
  • Kush yakni sub kelompok Afro-Asiatik yang ada di Tanzania, Kenya, Sudan, dan sebagian Mesir. 
  • Omotik adalah ub kelompok Afro-Asiatik yang tersebar di Ethiopia bagian barat daya. 

The post 6 Rumpun Bahasa Terbesar Berdasarkan Jumlah Penuturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Unsur Suprasegmental dan Unsur Segmental dalam Bahasa? https://haloedukasi.com/unsur-suprasegmental-dan-unsur-segmental-dalam-bahasa Mon, 31 Jan 2022 03:21:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30909 Bahasa adalah sesuatu  yang sangat unik hingga menjadi salah satu identitas bag suatu kelompok bangsa. Meski bahasa yang diucapkan oleh masing-masing kelompok itu berbeda-beda namun bahasa memiliki unsur-unsur pembentuknya.  Bahasa yang selalu kita ucapkan terdiri dari dua unsur di antaranya adalah berikut ini.  Unsur Suprasegmental Unsur bahasa yang pertama adalah unsur suprasegmental yakni sebuah unsur […]

The post Apa itu Unsur Suprasegmental dan Unsur Segmental dalam Bahasa? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa adalah sesuatu  yang sangat unik hingga menjadi salah satu identitas bag suatu kelompok bangsa. Meski bahasa yang diucapkan oleh masing-masing kelompok itu berbeda-beda namun bahasa memiliki unsur-unsur pembentuknya. 

Bahasa yang selalu kita ucapkan terdiri dari dua unsur di antaranya adalah berikut ini. 

Unsur Suprasegmental

Unsur bahasa yang pertama adalah unsur suprasegmental yakni sebuah unsur yang tidak bisa dituliskan. Meski tidak bisa ditulis namun unsur ini dapat mengubah makna dari sebuah ucapan. Unsur suprasegmental diantaranya adalah tekanan, intonasi, atau jeda yang berbeda. Dengan adanya unsur ini satu kalimat yang memiliki bentuk dan struktur sama dapat memiliki banyak makna. 

Berikut ini adalah yang termasuk unsur suprasegmental beserta penjelasanya. 

Tekanan 

Tekanan kerap disebut juga sebagai stress yakni sebuah bunyi yang dikaji berdasarkan kekuatan tekanannya. Dalam buku Fonologi Bahasa Indonesia (2013: 53)  Chaer menjelaskan bahwa bunyi segmental ketika diucapkan dengan arus udara yang kuat maka amplitudonya akan melebar sehingga sebuah kepastian akan diiringi dengan tekanan yang keras,. Begitu juga sebaliknya bunyi yang diucapkan dengan arus udara yang lemah maka amplitudonya menyempit dan suaranya diiringi dengan tekanan yang lunak.

Namun dalam bahasa Indonesia hanya berperan dalam sintaksis saja. Contohnya adalah “rumah itu” penekanannya ada pada kata “itu” yang artinya menunjukkan satu rumah tertentu diantara rumah-rumah yang lain.

Nada atau Intonasi

Nada adalah unsur suprasegmental yang berkaitan dengan tinggi rendah nya bunyi. Bunyi yang memiliki nada tinggi adalah bunyi dengan frekuensi getaran yang tinggi sedangkan bunyi yang memiliki nada rendah adalah bunyi dengan frekuensi getaran yang rendah. 

Dalam bahasa Indonesia nada hanya berpengaruh pada sintaksis saja namun pada bahasa bahasa Thailand dan Vietnam sangat berperan penting karena akan mempengaruhi makna. 

Contohnya adalah dalam kalimat “Maya kemarin tidak masuk sekolah” jika kalimat ini diucapkan dengan intonasi tinggi maka akan menjadi kalimat pertanyaan. Namun jika kalimatnya diucapkan dengan nada rendah maka menjadi kalimat pernyataan. 

Jeda

Jeda adalah suatu pemberhentian dalam satu ujaran dan menjadi titik berat. Jeda dibagi menjadi dua macam yaitu jeda dalam atau internal juncture dan jeda luar atau open juncture. 

Jeda dalam adalah suku kata contohnya kata meja jedanya digambarkan menjadi me+ja. Sedangkan jeda luar membatasi frasa, klausa maupun kalimat. Jeda atau disebut juga dengan sendi ini sangat berpengaruh terhadap makna dalam bahasa Indonesia. 

Contoh kalimat “Guru / baru datang” artinya adalah seorang guru baru saja tiba ata datang. Pada kalimat yang sama dengan jeda yang berbeda maka maknanya berbeda seperti “Guru baru / datang” yang artinya ada seorang guru yang baru saja direkrut telah tiba.

Durasi 

Durasi adalah rentang waktu atau panjang pendeknya suatu bunyi ketika diucapkan. Bahasa yang memiliki unsur suprasegmental ini adalah bahasa Arab contohnya pada kata “habibi” artinya kekasih namun jika diucapkan “habibii” maka artinya menjadi kekasihku. 

Bahasa Daerah di Indonesia juga ada yang makannya terpengaruhi oleh unsur ini yaitu bahasa vugia. Contohnya “mapeje” yang artinya garam sedangkan “mappeje” artinya membuat garam. 

Unsur Segmental

Unsur bahasa yang kedua adalah unsur segmental yakni kebalikan dari unsur suprasegmental. Bagian-bagian dari unsur segmental antara lain sebagai berikut 

Fonem 

unsur terkecil dari suatu bahasa. Fonem dilambangkan dengan huruf atau alfabet seperti a, b, c, dan seterusnya.

Meski merupakan unsur paling kecil namun berbeda fonem maka bisa mengubah maknanya. Misalnya adalah kata “pola” jika huruf “p” diganti menjadi “b” maka kata tersebut berubah menjadi “bola” dan berbah pula maknanya. 

Fonem dibagi menjadi 2 macam yaitu fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/) dan fonem konsonan  /p/, /b/, /t/, /d/, /c/, /j/, /k/, /g/, /m/, /n/, /ŋ/, /с/, /l/, /f/, /s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/, /w/, dan /y/.

Morfem 

Morfem adalah sebuah gramatika terkecil yang memiliki makna. Biasanya digunakan untuk membedakan kata tunggal, jamak, awalan,sisipan, dan gabungan awalan dan akhiran. Morfem pada masing-masing bahasa memiliki jenis-jenisnya sendiri yang berdasarkan pada Kebebasannya, keutuhannya, dan maknanya.

Contoh morfem adalah “Anna merias Elsa” morfem pada kalimat ini adalah “me” pada kata “merias” yang artinya Anna melakukan rias wajah Elsa. Jika kalimat diganti menjadi “Anna dirias Elsa” maka morfemnya adalah “di” artinya berubah menjadi Elsa yang melakuan riasan pada wajah Anna. 

Kata 

Kata adalah unit bahasa yang merupakan gabungan dari beberapa morfem yang memiliki arti. “Kata” diambil dari bahasa Sanskerta yakni “katha” yang bermakna konversasi, bahasa, cerita, atau dongeng. Ciri-ciri kata antara lain tersusun dari beberapa huruf, mengandung makna, berfungsi dalam tatanan bahasa, serta ketika dipadupadankan dengan kata lainnya bisa menjadi frasa, klausa, atau bahkan kalimat. Seluruh kosa kata yang memiliki makna termasuk ke dalam unsur segmental.

Frasa

Frasa adalah gabungan dari beberapa kata yang memiliki kedudukan seperti subjek, objek, predikat, keterangan. Ciri-ciri dari frasa adalah tersusun dari beberapa kata, berfungsi sebagai gramatikal dalam sebuah kalimat, setia frasa harus mengandung satu makna gramatika, tidak memiliki predikat atau bersifat nonpredikatif, serta berkedudukan dalam satu fungsi kalimat. 

Contoh “Ruang kelas sedang dibersihkan”, kalimat ini terdiri dari dua frasa yaitu “ruang kelas” yakni frasa benda dan “sedang dibersihkan” merupakan frasa kerja.

Klausa

Klausa adalah sebuah kelompok kata yang memungkinkan untuk menjadi kalimat yang tersusun dari subjek dan predikat. Dengan kata lain klausa ada bentuk yang lebih lengkap dari frasa. Ciri yang dimiliki klausa yaitu terdiri dari satu predikat, merupakan bagian dari kalimat plural, tidak mempunyai intonasi dan tanda baca akhir, tersusun atas predikat dan objek, serta berfungsi gramatika dalam kalimat. 

Contohnya adalah “Mina belum berangkat” yakni terdiri dari “Mina” sebagai subjek dan “belum pergi” sebagai predikat.

Kalimat

Kalimat gabungan dari kata, frasa, atau klausa yang utuh dan memiliki satu kesatuan arti yang disusun dengan sistem bahasa yang bersangkutan. Gabungan dari kata-kata akan dianggap sebagai kalimat apabila memenuhi ciri seperti mengandung ide dan makna yang utuh, memiliki subjek dan predikat, apabila dalam bentuk tulisan maka diawali dengan huruf kapital kemudian berakhir dengan tanda baca titik (.), tanda tanya (?) atau bisa juga tanda seru (!), serta memiliki lebih dari satu klausa.

Contohnya adalah “Ada berbagai macam buah di Pasar Baru yang merupakan jenis kalimat pernyataan . “Ada buah apa saja di Pasar Baru”? yang merupakan kalimat tanya.

Wacana 

bagian dari bentuk komunikasi seperti dialog dan paragraf serta merupakan satuan bahasa yang paling lengkap. Ciri dari sebuah wacana adalah memiliki tema tertentu, relasi koherensi dan kohesi, bisa berupa tulisan maupun lisan. gagasan, dan wacana persuasi yang berisi untukmyakinkan pendengar atau pembaca.

Contoh wacana adalah teks berita, makalah, seminar dan lainnya.

The post Apa itu Unsur Suprasegmental dan Unsur Segmental dalam Bahasa? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Bahasa di Dunia yang Hampir Punah https://haloedukasi.com/bahasa-di-dunia-yang-hampir-punah Sat, 29 Jan 2022 03:03:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30916 Bahasa selalu diucapkan oleh manusia setiap harinya. Bahasa juga bersifat dinamis yang artinya dapat berubah seiring berjalannya waktu. Karena itulah kosa kata dalam suatu bahasa kerap bertambah atau mengalami perubahan makna.  Namun sayangnya ada juga bahasa-bahasa yang mulai ditinggalkan bahkan oleh penutur aslinya. Unesco mengatakan setidaknya ada 2.500 bahasa di dunia yang kehilangan penuturnya. Di […]

The post 13 Bahasa di Dunia yang Hampir Punah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa selalu diucapkan oleh manusia setiap harinya. Bahasa juga bersifat dinamis yang artinya dapat berubah seiring berjalannya waktu. Karena itulah kosa kata dalam suatu bahasa kerap bertambah atau mengalami perubahan makna. 

Namun sayangnya ada juga bahasa-bahasa yang mulai ditinggalkan bahkan oleh penutur aslinya. Unesco mengatakan setidaknya ada 2.500 bahasa di dunia yang kehilangan penuturnya. Di bawah ini adalah bahasa-bahasa di dunia yang hampir atau terancam punah. 

1. Bahasa Tsʼixa

Bahasa Tsʼixa adalah salah satu bahasa yang digunakan oleh orang-orang di Afrika. Bahasa ini masuk ke dalam cabang Kalahari Khoe dari rumpun bahasa Khoe-Kuwadi. Saat ini bahasa Ts’ixa hanya memiliki sekitar 200 penutur saja. Penutur yang masih menggunakan bahasa ini adalah mereka yang tinggal di desa Mabebe yang berada di Republik Botswana. 

Penutur bahasa ini umumnya adalah mereka yang berusia lanjut. Sedangkan para anak-anak dan remaja  sudah beralih ke bahasa Inggris. 

2. Bahasa Kernowek

Bahasa kernowek atau disebut juga dengan bahasa Cornish adalah salah satu aksen asli dari Inggris. Bahasa ini masih merupakan salah satu bagian dari cabang Brythonik rumpun bahasa Indo-European. 

Pada zaman dahulu bahasa ini merupakan satu-satunya bahasa yang digunakan di Cornwall. Bahasa ini mulai kehilangan penuturnya sejak tahun 1800 an dan akhirnya punah. Sebuah berita mengabarkan bahwa orang terakhir yang berbicara menggunakan bahasa ini adalah seorang wanita bernama Dolly Pentreath. 

Beruntungnya bahasa ini dilindungi oleh pemerintah Inggris dan terus dikembangkan. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan kembalinya bahasa ini yang saat ini telah digunakan antara 8000-13.000 orang.

3. Bahasa Dunser

Di Indonesia yang kaya akan ragam bahasa ini juga memiliki bahasa yang terancam punah. Bahasa tersebut adalah bahasa dunser yaitu salah satu bahasa yang digunakan oleh salah satu suku di Papua. 

Pada tahun 2011 bahasa ini hanya ada 3 penutur dan dua diantaranya adalah yang berusia lanjut. Pada zaman dahulu bahasa ini digunakan pada acara-acara adat. Namun bahasa ini tidak dilestarikan akhirnya menjadi punah.

4. Bahasa Jedek

Bahasa Jedek adalah salah satu yang digunakan oleh penduduk Malaysia yang hampir punah. Bahasa ini bahkan baru diketahui pada tahun 2019 berkat penelitian dari  Universitas Lund, Swedia. Bahasa yang berasal dari rumpun bahasa Austro-Asiatik ini hanya memiliki tidak lebih dari 300 penutur. 

Bahasa jedek digunakan oleh orang di pedalaman desa Semenanjung Malaya. Selain di Malaysia ternyata bahasa ini juga ditemukan di Thailand. l

5. Bahasa Resígaro

Bahasa Resígaro merupakan bahasa asli Peru khususnya penduduk yang tinggal di pedalaman Amazon. Bahasa ini diklasifikasikan ke dalam kategori bahasa Amazon Hulu Nawiki Barat dari rumpun bahasa Bahasa Arawak.

Penutur terakhir wanita bahasa ini telah meninggal pada tahun 2016 yakni pada usianya yang ke 67 karena dibunuh. Penutur tersebut adalah seseorang bernama Rosa Andrade Ocagane. 

Selain Rosa Andrade Ocagane orang lain yang menggunakan bahasa ini adalah Pablo yang masih memiliki hubungan darah dengannya. 

6. Ngan’gityemerri

Bahasa Ngan’gityemerri adalah bahasa asli dari Australi yang memiliki banyak nama lain diantaranya adalah Ngan’gi, Ngan’gikurunggurr, Moil, Moyle, Tyemeri, Tyemerri, Marityemeri, dan Nordaniman. Bahasa ini dituturkan oleh suku pribumi Australia yaitu suku Aborigin khususnya mereka yang tinggal di wilayah Sungai Daly di Wilayah Utara Australia. 

Bahasa yang berasal dari keluarga bahasa Daly ini hanya memiliki sekitar 150 hingga 200 penutur bahasa ini memiliki tiga dialek dan satu diantaranya yakni Ngan’gimerri telah dinyatakan punah. 

7. Bahasa Ainu

Bahasa Ainu adalah salah satu keragaman bahasa yang dimiliki oleh Jepang. Bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Ainu Hokkaido adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Ainu yang tinggal di prefektur Hokkaido. 

Bahasa ini memiliki penutur terakhir dan satu-satunya pada tahun 1994 yaitu oleh Sakhalin Ainu. Pemerintah Jepang terus mengupayakan berbagai cara agar bahasa ini kembali lestari. Namun jumlah penuturnya saat ini belum berkembang dan hanya ada sekitar 15 orang saja pada tahun 2007 dan sekitar 304 orang yang memahami bahasa ini.

Bahasa Ainu kehilangan penuturnya akibat dari kebijakan pemerintah Jepang yang mewajibkan warga negaranya untuk menggunakan satu bahasa atau disebut monolingualisme. Sebelumnya bahasa ini juga dituturkan di Tohoku, Sakhalin selatan, Kepulauan Kuril, dan ujung selatan Semenanjung Kamchatka. 

8. Bahasa Rapa Nui

Rapa Nui adalah bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Polinesia Timur. Bahasa ini dituturkan oleh warga Spanyol khususnya oleh etnis Rapanui yang merupakan penduduk asli Pulau Paskah. 

Bahasa Rapa Nui hanya dituturkan oleh orang Rapa Nui itu sendiri sehingga sangat sedikit yang menuturkannya. Jumlah penuturnya semakin berkurang akibat globalisasi sehingga banyak penduduk yang beralih ke bahasa Inggris. Saat ini bahasa Rapa Nui dituturkan oleh setidaknya oleh 4.650 orang. 

9. Bahasa Votic

Bahasa Votic memiliki nama lain diantaranya adalah bahasa Vod, Vote, Votian, dan juga Votish. Bahasa ini digunakan oleh orang-orang Rusia khususnya mereka yang berada di wilayah Ingria. 

Bahasa Votic termasuk ke dalam golongan rumpun bahasa Uralik, sub rumpun Finno Ugrik, cabang Vinik. Penutur bahasa ini hanya dapat ditemui di desa Krakolye dan Luzhitsy di Distrik Kingisepp Sky. 

Bahasa yang terdiri dari 4 dialek (dialek barat, dialek timur, dan dialek Krevinia) ini sudah terancam punah sejak pertengahan abad ke 20. Pada tahun 1989 penutur asli bahasa ini hanya ada 62 orang saja. Jumlah ini semakin menurun hingga pada tahun 2005 hanya tersisa 20 orang.  

10. Bahasa Yaghan 

Bahasa Yaghan dikenal juga sebagai bahasa Yagán, Yámana atau Yamana, Jagan, dan Iakan. Penutur asli dari bahasa ini adalah mereka orang-orang suku Yaghan yang mendiami pulau Isla Grande de Tierra del Fuego yang merupakan miliki Argentina (bagian timur) dan Chili (bagian barat). 

Bahasa ini bisa dikatakan 90 persen punah karena penutur terakhir nya meninggal pada tahun Mei 2019. 

Upaya untuk melestarikan bahasa ini sudah dilakukan pada tahun 2017 dengan memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan. 

11. Bahasa Balti

Bahasa Balti adalah salah satu bahasa yang digunakan di Pakistan terutama penduduk yang berada di wilayah Baltistan, Ladakh atau dikenal sebagai Tibet Kecil. Bahasa terkuno di wilayah Baltistan ini merupakan cabang bahasa Sino-Tibet paling barat, Rumpun Bahasa Bodish. 

Pada awalnya bahasa ini dituturkan oleh lebih dari 100 ribu jiwa namun dikarenakan masuknya bahasa Inggris dan bahasa Urdu sehingga penuturnya pun menurun drastis. Bahasa ini telah kehilangan hampir 80 persen penuturnya pada awal abad ke 21. 

12. Bahasa Chamicuro

Selain bahasa Resigaro, bahasa Chamicuro juga menjadi bahasa lainnya di Peru yang terancam punah. Pada tahun 2008 diperkirakan bahasa ini hanya memiliki 8 pentur saja dan telah sudah tidak tersisa lagi penuturnya sejak tahun 2019. 

Penutur bahasa ini adalah suku Chamicuro  yang tinggal di anak sungai Huallaga wilayah Pampa Hermosa. Bahasa Chamicuro masuk ke dalam keluarga bahasa Arawakan dari rumpun bahasa Arawak. 

Kepunahannya diakibatkan karena penduduknya lebih memilih untuk menggunakan bahasa Spanyol. Meski sudah tidak digunakan lagi namun masyarakat setempat menulis kamus mereka sendiri dan memperkenalkan kepada generasi muda meski tidak begitu fasih.    

13. Bahasa Ongota

Ethiopia juga memiliki bahasa yang terancam punah yakni bahasa Ongota yang dituturkan oleh penduduk yang ada di bagian barat daya. Bahasa yang disebut juga dengan Biralle atau Birayle ini masih belum dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok bahasa mana. Sebagian ahli bahasa berpendapat bahasa Ogota masuk ke dalam rumpun Afro-Asia namun ada juga yang megatakan bahasa ini lebih cocok masuk ke rumpun bahasa Afro-Asia non-Omotik. 

Berdasarkan data UNESCO tahun 2012, jumlah penutur bahasa ini hanya tersisa 15 orang saja. Penuturnya adalah masyarakat di tepi barat Sungai Weito yang telah lanjut usia Penyebab hilangnya penutur adalah karena mereka telah beralih ke bahasa Tsamai.

14. Bahasa Tanema 

Bahasa Tanema adalah salah satu bahasa yang digunakan di Kepulauan Solomon tepatnya dituturkan oleh penduduk di Pulau Vanikolo, Temotu,dan desa Emua. Sayangnya bahasa ini terancam mengalami kepunahan karena hanya memiliki satu penutur saja pada tahun 2012 yakni oleh Lainol Nalo. 

Bahasa yang masuk ke dalam kelompok rumpun bahasa Austronesia dan sub rumpun Malayo-Polynesian ini telah digantikan oleh bahasa Pijin atau Teanu. 

15. Bahasa Kaixana

Bahasa Kaixana adalah salah satu bahasa utama serta merupakan bahasa asli Brazil, Namun sayangnya bahasa yang dikenal juga dengan nama Caixana dan Cawishana ini memang tidak banyak memiliki penutur sejak dahulu. 

Awalnya bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Rio-Negro Tengah cabang cabang Western Nawiki Upper Amazonian ini  dituturkan oleh 200 orang. Namun jumlah ini semakin menurun hingga menjadi satu orang saja pada tahun 2008. Orang tersebut adalah Raimundo Avelin yang tinggal di Limoeiro di kotamadya Japura di negara bagian Amazonas.

The post 13 Bahasa di Dunia yang Hampir Punah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 13 Teori Asal Usul Bahasa https://haloedukasi.com/teori-asal-usul-bahasa Fri, 28 Jan 2022 03:21:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30898 Bahasa adalah sesuatu hal yang selalu kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Antar manusia dapat berinteraksi karena adanya bahasa. Bahkan kita bisa berkomunikasi dengan mereka yang memiliki bahasa yang berbeda dengan kita.  Namun pernahkah kamu bertanya bagaimana dan siapa yang pertama kali menciptakan bahasa? Pertanyaan ini bahkan masih menjadi misteri bagi para ahli. Karena para ahli […]

The post Ketahui 13 Teori Asal Usul Bahasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bahasa adalah sesuatu hal yang selalu kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Antar manusia dapat berinteraksi karena adanya bahasa. Bahkan kita bisa berkomunikasi dengan mereka yang memiliki bahasa yang berbeda dengan kita. 

Namun pernahkah kamu bertanya bagaimana dan siapa yang pertama kali menciptakan bahasa? Pertanyaan ini bahkan masih menjadi misteri bagi para ahli. Karena para ahli bahasa telah melakukan berbagai diskusi tentang sejarah awal bahasa namun tidak pernah menemui kepastian. Justru muncul  berbagai macam teori asal usul bahasa seperti yang akan kita bahasa berikut ini. 

1. Teori Menurut Pei (1971:12)

Pei memberikan pandangannya tentang asal usul bahasa yakni dalam kongres linguistik yang dihelat pada tahun 1934 di Turki mengatakan bahwa akar bahasa dari semua bahasa di dunia adalah bahasa Turki. Hal ini dapat dilihat dari semua kata-kata berasal dari günes yang dalam bahasa Turki bermakna matahari, sebuah objek langit yang mendapat perhatian pertama kali dari manusia dan menuntut nama. 

Teori ini didukung oleh banyak pihak karena diketahui bahasa Turki tidak hanya diucapkan oleh orang-orang Turki saja melainkan juga oleh negara-negara bekas Uni Soviet, seperti Tajikistan, Uzbekistan, Armenia, Ukraina, dan sebagainya.

2. Teori Menurut Darwin (1809-1882)

Charles Robert Darwin adalah seorang ilmuwan yang berperan penting dalam memberikan teori evolusi manusia. Beliau juga memberikan pandangannya mengenai teori asal usul bahasa di muka bumi. 

Menurut Darwin bahasa hakikatnya lisan yang terjadi secara evolusi yaitu bermula dari pantomime mulut  di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, laring, hidung, vocal cord dan sebagainya secara otodidak berusaha meniru gerakan-gerakan tangan dan menciptakan suara.

Suara-suara yang dihasilkan kemudian dirangkai dan disusun hingga menjadi sebuah  ujaran yang mengandung arti. Darwin menjelaskan lebih lanjut tentang kualitas bahasa manusia dengan suara binatang hanya memiliki perbedaan pada tingkatan nya saja. 

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa manusia dan bahasa binatang berbeda tipis. Teori ini mendapat dudukan dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa semua binatang itu memiliki bahasanya sendiri. 

3. Teori Pooh-Pooh

Teori pooh-pooh adalah teori asal usul bahasa yang dikembang oleh beberapa filsuf seperti Étienne, Bonnet Cadillac, dan linguistik asal Amerika yakni Whitney. Teori ini mengulas bahwa bahasa berasal dari ujaran-ujaran yang instinktif atau lahir secara alamiah. Manusia mengalami berbagai emosi dan perasaan seperti jijik, bahagia, marah, sedih, dan tekanan batin lainnya yang cukup mendalam.

Perasaan-perasaan tersebut kemudian diutarakan melalui suara-suara dari hidung dan mulut. Suara atau bunyi tersebut masih sangat sederhana yakni seperti pooh dan pish.

4. Teori Ding-Dong

Teori ding-dong adalah teori asal usul bahasa yang dikemukakan oleh Max Muller yakni seorang filsuf berkebangsaan Jerman. Muller merumuskan bahwa bahasa lahir dari suara-suara dari luar yang kemudian diterima oleh panca indera manusia. Manusia kemudian mulai memberikan nama terhadap benda-benda yang relevan dengan suara objek tersebut. 

Teori yang sejalan dengan pemikiran Socrates ini dikenal juga dengan nama Nativistic Theory. Namun tanpa ada alasan yang pasti, Muller justru menolak teorinya sendiri. 

5. Teori Bow-Bow

Teori bow-bow adalah teori asal usul bahasa yang paling terkenal namun juga paling dianggap tidak masuk akal. Teori ini dirumuskan oleh Johann Gottfried Herder  yang merupakan seorang filsuf, penulis sastra dan ahli kritik literatur asal Polandia. Teorinya mengatakan bahwa bahasa lahir dari hasil imitasi suara alam dan bintang seperti suara guntur, angin, ombak, air sungai, hujan, samudera suara kokok ayam, ataupun suara  itik.

Lebih lanjut teori ini mengatakan bahwa bahasa tidak memiliki sifat arbitrer karena memiliki hubungan yang jelas antara suara dengan makna. Contoh dari teori ini adalah seagaian bahasa menyebut anjing dengan nama “bow-bow” karena saat menggonggong mengeluarkan suara  “bow-bow” serta a-choo yang artinya bersin sesuai dengan suaranya. 

Teori ini disebut juga dengan nama Teori onomatopetik atau ekoik 

6. Teori “Yo-He-Ho”

Teori ini tidak diketahui secara pasti siapa yang mengemukakannya. Namun terdapat spekulasi teori ini dikemukakan oleh Noiré seorang sarjana filologi Prancis. Berdasarkan dari teori ini mengatakan bahwa bahasa bermula dari adanya kegiatan sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang-orang primitif. Pada masa itu manusia belum mengenal peralatan canggih untuk membantu pekerjaan berat mereka. Oleh karena itu mereka harus selalu bekerja bersama untuk meringankan pekerjaan mereka. 

Dari kegiatan tersebut mereka menciptakan bunyi dan suara yang khas untuk membangkitkan semangat antar anggotanya. Bunyi dan suara yang diciptakan kemudian digunakan untuk menyebut kegiatan tersebut.

7. Teori Gesture

Teori dikemukakan pada abad ke 19 oleh Wilhelm Wundt yang merupakan seorang psikolog ternama pada masanya. Wundt menjelaskan bahwa bahasa lahir dari perasaan manusia yang mempunyai bentuk ekspresi tertentu, yang merupakan hubungan khusus antara saraf reseptor dan saraf efektor.

Jika diamati lebih teliti lagi maka ekspresi tersebut mewakili perasaan tertentu yang dialami oleh seseorang dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

8. Teori Permainan Vokal

Teori ini mengatakan bahwa bahasa manusia pada mulanya  berbentuk dengungan atau senndug yang tidak memiliki keputusan  serta  tidak mengungkapkan apapun. Sam halnya  dengan orang tua  yang bersenandung untuk menenangkan bayinya. 

Dari permainan vokal inilah bahasa terlahir dan alat ujar manusia mulai dilatih untuk dalam sebuah permainan vokal untuk mengembangkan kata-kata. 

9. Teori Tekanan Sosial

Teori tekanan sosial tercantum dalam buku “Teori Tekanan Sosial” oleh Adam Smith. Ia mengatakan bahwa bahasa lahir bukan dari manusia primitif yang dihadapkan dengan kebutuhan untuk saling memahami. Namun bahasa lahir ketika manusia tersebut ingin menyatakan suatu objek sehingga mereka terdorong untuk mengucapkan bunyi-bunyian tertentu yang menunjukkan objek tersebut.

Bunyi-bunyi ini akan selalu mengiringi usaha mereka ketika menyatakan suatu objek kemudian akan dipolakan oleh suatu kelompok sehingga dikenal dengan tanda untuk menyatakan hal-hal itu. Hal ini akan berulang ketika mereka menemukan sesuatu yang baru.

10. Teori Ibnu Jinny

Ibnu Jinny adalah seorang tata bahasawan asal Arab pada masa periode Baghdad. Ia merumuskan asal usul bahasa dari pandangan islam. Mengacu pada ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 31 yang artinya ”Allah telah mengajarkan Adam semua nama-nama.” bahasa adalah suatu anugerah atau ilham yang diberikan oleh Allah untuk nabi Adam sebagai manusia pertama di muka bumi. 

11. Teori Bahasa dari Dewa

Serupa dengan pandangan Ibnu Jinny, beberapa kelompok agama lain pun meyakini bahwa bahasa adalah sebuah ilham dari para dewa yang diwariskan secara turun temurun kepada manusia. Hal ini karena bahasa merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk diterima oleh nalar logis dan ilmiah. 

12. Noam Chomsky 

Berdasarkan Noam Chomsky bahasa pertama kali muncul di Afrika sekitar 70.000 hingga 100.000 tahun. Otak manusia pada awalnya sangat sederhana dan belum berkembang. Manusia-manusia pada zaman dahulu berkomunikasi dengan cara meniru suara-suara dari alam. Semakin berkembangnya zaman otak manusia juga berevolusi menjadi lebih bisa memahami hal-hal yang lebih kompleks dan rumit. 

Sejak saat itulah manusia mulai memberikan nama untuk setiap hal yang ada di sekitar mulai dari benda, makanan, minuman bahkan situasi, kondisi dan perasaan. Namun pada saat itu komunikasi yang dilakukan hanya sekedar kata perkata. 

Setelah mengalami berbagai perkembangan akhirnya manusia mulai menggabungkan beberapa kata hingga menjadi kalimat bahkan bahasa. 

Sementara itu teori lain mengatakan bahwa bahasa yang paling tua adalah bahasa Sumeria yakni bahasa yang digunakan oleh bangsa Mesopotamia. Bahasa ini diperkirakan telah digunakan sejak 3300 sebelum Masehi. 

The post Ketahui 13 Teori Asal Usul Bahasa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>